Anda di halaman 1dari 18

REKAYASA IDE

ANALISIS RISK AND RETURN

Disusun oleh:

Nama: Adzra Nabilanasywa

NIM: 7213510039

Kelas: Manajemen 3D

Dosen Pengampu: Dheeana Hasheem M.M S.E.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan
Rekayasa Ide ini. Dan juga tidak lupa saya berterima kasih kepada Dosen mata kuliah
Manajemen Keuangan, Ibu Dheeana Hasheem M.M S.E.

Penulis sangat berharap tugas laporan mini riset ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan.
Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun bagi
orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Medan, 2 Desember

Adzra Nabilanasywa

2
DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
1.4 Manfaat........................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
2.1 Pengertian Risiko (Risk)...................................................................................................6
2.2 Pengertian Tingkat Pengembalian (Return).....................................................................7
2.3 Hubungan Resiko (Risk) dan Tingkat Pengembalian (Return)........................................9
2.4 Perbedaan Dalam Resiko..................................................................................................9
2.5 Analisis Perhitungan Return dan Resiko........................................................................10
BAB III....................................................................................................................................14
PENUTUP...............................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................14
3.2 Saran...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan memiliki beberapa masalah yang perlu dihadapi. Perusahaan memerlukan


berbagai kekayaan (mesin, Gedung, kendaraan bermotor, persediaan bahan baku, dan
sebagainya) untuk menjalankan operasinya. Untuk itu, perusahaan perlu mencari sumber
dana untuk membiayai kebutuhan untuk operasi tersebut. Dalam suatu organisasi, pengaturan
kegiatan keuangan sering disebut sebagai manajemen keuangan. Untuk melaksanakan
manajemen keuangan tersebut perlu memahami teori keuangan. Teori keuangan mencoba
menjelaskan pengambilan keputusan di bidang keuangan. Struktur pengambilan keputusan
yang logis akan menghasilkan jawaban yang lebih baik terhadap berbagai pertanyaan
normative (seperti bagaimana seharusnya kebijakan investasi yang diambil). Pemahaman
teori keuangan tersebut bukan hanya berguna bagi mereka yang bertanggung jawab dalam
bidang keuangan dalam suatu organisasi, tetaoi juga untuk individu, bagi kita semua dalam
kehidupan sehari-hari. Pemahaman teori keuangan akan memudahkan bagi kita untukk
memahami berbagai masalah keuangan yang mungkin kita hadapi dalam kehidupan sehari-
hari.

Manajemen keuangan adalah kegiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan


keuangan yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Mereka yang melaksanakan
kegiatan tersebut sering disebut sebagai manajer keuangan. Manajer keuangan haruslah
memahami teori keuangan hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupkan salah satu
fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.

Tujuan manajemen keuangan adalah untuk mengambil keputusan-keputusan yang benar,


manajer keuangan menentukan tujuan yang harus dicapai di dalam organisasi maupun
diperusahaan dengan adanya pemahaman teori keuangan.

1.2 Rumusan Masalah

Dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu:


1. Apa itu Risiko (Risk)?
2. Apa itu Tingkat Pengembalian (Return)?
3. Bagaimana Hubungan Risk and Return?

4
4. Apa saja perbedaan dalam resiko?
5. Bagaimana perhitungan Return dan Risiko?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan pada laporan ini adalah untuk menambah wawasan kepada penulis
maupun pembaca mengenai Risk and Return. Selain itu, mampu meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam menulis, meringkas, dan menganalisa materi serta dapat
menumbuh kembangkan karya tulis mahasiswa dalam bentuk penuangan gagasan.

1.4 Manfaat

Manfaat dari tugas Rekayasa Ide ini dapat melatih penulis dalam mengeluarkan ide
dan isi kreatifnya sehingga dapat menyumbang manfaat ilmu pengetahuan bagi pembaca.
Tidak hanya itu, tugas RI bermanfaat bagi penulis untuk mempelajari, memahami dan
memperkuat ilmu pengetahuan mahasiswa.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Risiko (Risk)

Di bidang keuangan, risiko merupakan kemungkinan bahwa pengembalian aktual atas


investasi akan berbeda dari pengembalian investasi yang diharapkan (expected return). Ini
tidak hanya mencakup risiko penurunan (pengembalian di bawah ekspektasi, termasuk
kemungkinan kehilangan sebagian atau seluruh investasi awal), tetapi juga risiko naik
(pengembalian yang melebihi ekspektasi).

Dalam definisi Knight, risiko sering didefinisikan sebagai ketidakpastian yang dapat
diukur tentang keuntungan dan kerugian. Hal ini sangat berlawanan dengan ketidakpastian
Knightian yang tidak dapat diukur. Pemodelan risiko keuangan menentukan risiko agregat
dalam portofolio keuangan dan di dalam teori portofolio modern mengukur risiko dengan
menggunakan varians (atau deviasi standar) dari harga aset. Ukuran risiko yang lebih baru
akan mencakup nilai risikonya dan mengingat investor pada umumnya menghindari risiko
sehingga investasi dengan risiko inheren yang lebih besar maka investasi harus menjanjikan
pengembalian yang diharapkan lebih tinggi, Scott, David (2003). Di dalam manajemen risiko
keuangan diperlukan adanya penggunaan instrumen keuangan untuk mengelola eksposur
risiko. Hal ini termasuk penggunaan lindung nilai untuk mengimbangi risiko dalam
berinvestasi.

Resiko didalam investasi yang sering dilakukan oleh para pelaku pasar modal perlu
diketahui tingkat peringatan bahayanya, sehingga mereka harus mengetahui peringatan sejak
awal dengan cara mengetahui korelasi antara antara tingkat bahaya yang ditimbulkan dalam
berinvestasi dan kinerja investasinya. Hal seperti itu sering disebut sebagai tradeoff
pengembalian risiko (The Risk-Return Trade-off). Pengorbanan oleh investor atas prinsip risk
and return, dengan menyatakan bahwa semakin tinggi risiko (risk) suatu investasi akan
semakin tinggi imbalan hasil investasinya (return) dan sebaliknya. Dengan menggunakan
prinsip seperti itu, maka tingkat ketidakpastian (risk) yang rendah akan dikaitkan dengan
potensi pengembalian investasi (return) yang rendah dan tingkat ketidakpastian yang tinggi
dengan potensi return yang tinggi. Menurut tradeoff pengembalian risiko terhadap nilai yang

6
diinvestasikan akan dapat menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi dengan
ketentuan investor akan menerima kemungkinan tingkat kerugian yang lebih tinggi.

2.2 Pengertian Tingkat Pengembalian (Return)

Return merupakan pengembalian, juga dikenal sebagai pengembalian investasi dari


aspek keuangan. Dalam istilah yang paling sederhana, adalah nilai dana yang dihasilkan atau
hilang dari suatu investasi selama periode waktu tertentu. Return atau pengembalian investasi
dapat dinyatakan secara nominal sebagai perubahan nilai mata uang dari investasi dari waktu
ke waktu.

Pengembalian investasi juga dapat disajikan sebagai hasil bersih (setelah pengurangan
biaya, pajak, dan inflasi) atau pengembalian investasi secara kotor yang tidak
memperhitungkan apa pun kecuali perubahan harga. Ruang lingkup return atau pengembalian
investasi juga dapat merupakan perubahan harga aset, investasi, atau proyek dari waktu ke
waktu, yang dapat direpresentasikan dalam bentuk perubahan harga atau perubahan
persentase.

Return yang positif dapat diartikan hasil investasi mendapatkan keuntungan


sementara return yang negatif diartikan hasil investasi mendapatkan kerugian. Return riil
akan memperhitungkan adanya pengaruh inflasi dan faktor eksternal lainnya, sedangkan
return nominal hanya menjelaskan pada perubahan harga.

Berikut beberapa pengertian Tingkat Pengembalian (Return) yang lain:

a. Rate of Return
Rate of Return adalah pengembalian investasi selama periode holding period
return. Holding period return merupakan pengembalian investasi selama waktu
dimilikinya oleh investor tertentu. Holding period return dapat dinyatakan secara
nominal atau persentase dan jika dinyatakan dalam persentase maka istilah yang
sering digunakannya adalah rate of return (RoR).
b. Nominal Return
Nominal Return merupakan laba atau rugi bersih dari investasi yang
dinyatakan dalam istilah nominal. Ini dapat dihitung dengan menghitung
perubahan nilai investasi selama jangka waktu tertentu ditambah distribusi dan
dikurangi pengeluaran yang terjadi. Distribusi yang diterima oleh investor
bergantung pada jenis investasi atau usahanya tetapi dapat mencakup dividen,

7
bunga, sewa, hak, manfaat, atau arus kas lainnya yang diterima oleh investor.
Pengeluaran yang dibayarkan oleh investor bergantung juga pada jenis investasi
atau usaha tetapi mungkin termasuk pajak, biaya, biaya, atau pengeluaran yang
dibayarkan oleh investor untuk memperoleh, mempertahankan, dan menjual
investasi.
c. Real Return
Real Return atau tingkat pengembalian riil adalah imbal hasil tahunan dalam
sebuah investasi dan akan disesuaikan dengan adanya perubahan harga akibat
faktor eksternal seperti inflasi atau faktor eksternal lainnya. Tetapi Investor juga
harus mempertimbangkan apakah risiko yang terkait dengan investasi tertentunya
adalah sesuatu yang dapat ditoleransikan, mengingat tingkat pengembalian riil
akan melibatkan kondisi eksternal seperti inflasi. Disisi lain pertimbangan risiko
pada tingkat pengembalian investasi secara nominal adalah tidak
mempertimbangkan terjadinya inflasi.
d. Real Rate of Return
Tingkat pengembalian investasi secara riil merupakan persentase keuntungan
tahunan yang diperoleh dari investasi yang sudah disesuaikan dengan adanya
inflasi. Oleh karena itu, tingkat pengembalian riil secara akurat menunjukkan daya
beli aktual dari sejumlah dana tertentu dan dari waktu ke waktu.
Selain menyesuaikan inflasi, investor juga harus mempertimbangkan dampak
yang akan diakibatkan dari adanya faktor-faktor lain seperti pajak dan biaya
investasi untuk menghitung pengembalian riil atas uang mereka atau untuk
memilih di antara berbagai opsi investasi. Untuk memahami perhitungan tingkat
pengembalian investasi secara riil, maka tingkat pengembalian riil dihitung
dengan cara mengurangkan tingkat inflasi dari tingkat bunga nominalnya dengan
formula tingkat pengembalian riil sebagai berikut:
Real Rate of Return = (1 + Nominal Rate) – 1
(1 + Inflation Rate)

Dari formula tersebut di atas, terlihat bahwa inflasi dapat mengurangi nilai
yang ada, seperti halnya yang terjadi pajak akan membawa dampak pada
pengurangan. Menghitung tingkat pengembalian investasi/ return dengan
menggunakan nilai riil akan lebih memberikan gambaran yang jelas dibandingkan
dengan nilai nominal, terutama selama dalam periode inflasi tinggi.
e. Ekspektasi Return (Expected Return)

8
Tandelilin (2001:6) menyatakan tentang return yang diharapkan (expected
return) oleh investor dari aktivitas investasinya adalah kompensasi atas biaya
kesempatan (opportunity cost) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya
pengaruh inflasi.
Farrel (1997) dan Tandelilin (2001:7) menyatakan hubungan antara expected
return dan risiko adalah hubungan yang bersifat searah dan linier, artinya semakin
besar risiko suatu aset, semakin besar pula return yang diharapkan atas aset
tersebut, demikian sebaliknya.
Stulz (2003) mengemukakan bahwa expected return dari suatu sekuritas atau
portofolio sekuritas merupakan tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi
dalam suatu sekuritas atau portofolio sekuritas, yang besarnya adalah di atas
tingkat suku bunga bebas risiko (risk-free rate).

Pengukuran Expected Return dinyatakn dengan persamaan berikut ini:

N
E (R) =  Pi Ri
t=1

2.3 Hubungan Resiko (Risk) dan Tingkat Pengembalian (Return)

Hubungan pada risiko dengan return merupakan satu kesatuan yang perlu
dipertimbangkan oleh pelaku pasar modal atau investor, diantara dua variabel (risk and
return) telah terdapat korelasi atau hubungan positif, di mana keduanya bergerak ke arah yang
sama antara risk and return tetapi tidak ada jaminan bahwa mengambil risiko yang tinggi
akan menghasilkan return yang tinggi juga. Sebaliknya, mengambil risiko yang tinggi dapat
mengakibatkan hilangnya sejumlah modal yang besar.

Relevan untuk dikatakan atau lebih benar adalah mungkin bahwa terdapat korelasi
atau hubungan yang positif antara tingkat risiko (risk) dan potensi pengembalian investasi
(return). Pada umumnya, investasi dengan tingkat risiko yang lebih rendah akan memiliki
potensi keuntungan atau tingkat pengembalian (return) investasi yang lebih rendah. Investasi
dengan tingkat risiko tinggi akan memiliki potensi keuntungan atau tingkat pengembalian
(return) investasi yang lebih tinggi tetapi juga mempunyai potensi kerugian yang tinggi.

9
2.4 Perbedaan Dalam Resiko

Risiko Sistematis (Systematic


Risk)
Risiko sistematis adalah
risiko yang tidak dapat
dihilangkan dengan
melakukan diversifikasi,
karena fluktuasi risiko ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor
makro yang dapat
mempengaruhi pasar secara
keseluruhan. Risiko ini
disebabkan
oleh faktor- faktor yang
serentak mempengaruhi harga
saham di pasar modal,

10
misalnya perubahan dalam
kondisi perekonomian, iklim
politik, peraturan
perpajakan, kebijakan
pemerintah, dan lain
sebagainya.
Dalam buku Husnan, yang
berjudul Dasar-Dasar Teori
Portofolio dan
Analisis Sekuritas,
menjelaskan bagaimana cara
mengestimasi beta, beta
suatu
sekuritas dapat dihitung
dengan teknik estimasi yang
menggunakan data historis.
11
Data historis adalah untuk
menghitung beta waktu
lalu dipergunakan sebagai
taksiran beta yang akan
datang. Beta sekuritas
individual cenderung
mempunyai
koefisien determinasi (dalam
bentuk kuadrat dari koefisien
korelasi) yang lebih
rendah dari beta portofolio.
Koefisien determinasi
menunjukkan proporsi
perubahan nilai Ri yang bisa
dijelaskan dengan RM, dengan
demikian semakin
12
besar koefisien determinasi
semakin akurat estimasi beta.
Secara umum, risiko di dalam teori keuangan telah mengklasifikasikan risiko
investasi yang berpotensi mempengaruhi nilai aset menjadi dua kategori, adalah risiko
sistematis (systematic risk) dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk). Secara umum juga,
para investor dihadapkan kepada kedua risiko tersebut, risiko sistematis dan tidak sistematis.

 Resiko Sistematis (systematic risk)


risiko sistematis, sering juga disebut sebagai risiko pasar, merupakan risiko yang
dapat memengaruhi keseluruhan pasar ekonomi secara keseluruhan atau sebagian
besar dari total pasar. Di dalam risiko pasar dapat dilihat akan terjadinya risiko
kehilangan investasi karena faktor-faktor tertentu, seperti risiko politik dan risiko
makroekonomi, yang mempengaruhi kinerja pasar secara keseluruhan. Risiko ini
tidak dapat dengan mudah dilakukan melalui diversifikasi portofolio. Adapun jenis
risiko sistematis pada umumnya dapat mencakup risiko suku bunga, risiko inflasi,
risiko penggunaan mata uang, risiko likuiditas, risiko negara, dan risiko sosiopolitik.
 Resiko tidak sistematis (unsystematic risk)
Resiko tidak sistematis atau sering disebut juga sebagai risiko spesifik atau risiko
idiosyncratic. Resiko tidak sistematis erupakan kategori risiko yang hanya
mempengaruhi industri atau sektor usaha tertentu. Risiko ini merupakan risiko
kehilangan peluang investasi karena adanya berbagai barrier atau berbagai halangan
ataupun bahaya terhadap perusahaan atau sektor di lingkungan industri. Yang
termasuk dalam kategori ini, misalkan adanya perubahan dalam manajemen,
penarikan kembali produk (recall), perubahan peraturan yang dapat menurunkan
penjualan perusahaan, adanya pesaing baru di pasar yang berpotensi akan mengambil
pangsa pasar dari perusahaan. Investor sering menggunakan diversifikasi untuk
mengelola risiko yang tidak sistematis dengan berinvestasi pada berbagai aset.

2.5 Analisis Perhitungan Return dan Resiko

Berikut beberapa contoh untuk analisis perhitungan Return dan Resiko

13
Dua Sekuritas (X dan Y) memiliki data historis selama 6 tahun, sebagai berikut:

LAST PRICE/HARGA SAHAM

SAHAM CTRA

2012 2013 2014 2015 2016 2017


786 737 1.228 1.451 1.335 1.185

Dari data diatas, return sekuritas X selama 5 tahun:


Tahun Sekuritas Yield (%) Capital Gain Total Return
Dividen/lbr Harga/lbr
2012 12 786 - - -
2013 18 737 2,29% -6,23% -8,52%
2014 8 1.228 1,09% 66,62% 67,71%
2015 8 1.451 0,65% 18,51% 19,16%
2016 7 1.335 0,48% -7,99% -8,47%
2017 9 1.185 0,67% -11,23% -11,9%

Cara menghitung Yield adalah: Dt


Pt-1
Cara menghitung Capital Gain adalah: Pt - Pt-1
Pt-1
Dari total return maka tingkat keuntungan yang diharapkan dari sekuritas X:
Expected Return: 5√ (-8,52%) x 67,71% x 19,16% x (-8,47%) x (-11,9%) – 1
: 5√ -0,0852 x 0,6771 x 0,1916 x -0,0847 x -0,119 – 1
: 4,61 – 1
: 3,61%
Dari tingkat keuntungan yang diharapkan maka dapat dihitung resiko sekuritas X:
Resiko Sekuritas X:
Tahun Return (%) E (R) E (R) – Ri (E (R) – Ri)
1 2 3 4=3-2 5 = 42
2012 - - - -
2013 -8,52% 3,61% -4,91 0,24%
2014 67,71% 3,61% -64,1 41,0%
2015 19,16% 3,61% -15,55 2,41%
2016 -8,47% 3,61% -4,86 0,23%

14
2017 -11,9% 3,61% -8,29 0,68%
Varians = σ2 44,56%
Std Deviasi = σ 6,67%

LAST PRICE/HARGA SAHAM

SAHAM CTRA

2012 2013 2014 2015 2016 2017


22 10 16 5 10 10

Dari data diatas, return sekuritas X selama 5 tahun:


Tahun Sekuritas Yield (%) Capital Gain Total Return
Dividen/lbr Harga/lbr
2012 12 1.150 - - -
2013 18 780 0,8% -32,17% -31,37%
2014 8 705 2,05% -9,61% -7,56%
2015 8 332 0,70% -52,90% -52,2%
2016 7 494 3,01% -48,79% -45,78%
2017 9 464 2,02% -6,07% -4,05%

Dari total return maka tingkat keuntungan yang diharapkan dari sekuritas X:

Expected Return: 5√ (-31,37%) x (-7,56%) x (-52,2%) x (- 45,78%) x (-4,05%) – 1


: 5√ (-0,3237) x (0,0756) x (-0,522) x (-0,4578) x (-0,0405) – 1
: - 7,57% – 1
: - 8,57%
Dari tingkat keuntungan yang diharapkan maka dapat dihitung resiko sekuritas X:
Resiko Sekuritas X:
Tahun Return (%) E (R) E (R) – Ri (E (R) – Ri)
1 2 3 4=3-2 5 = 42
2012 - - - -
2013 -31,37% -8,57% 22,8% 5,19%
2014 -7,56% -8,57% -1,01% 0,01%

15
2015 -52,2% -8,57% 43,63% 19,03%
2016 -45,78% -8,57% 37,21% 13,84%
2017 -4,05% -8,57% -4,52% 0,20%
Varians = σ2 38,27%
Std Deviasi = σ 14,64%

LAST PRICE/HARGA SAHAM

SAHAM EKAD

2012 2013 2014 2015 2016 2017


8 9 9 10 16 18

Dari data diatas, return sekuritas X selama 5 tahun:


Tahun Sekuritas Yield (%) Capital Gain Total Return
Dividen/lbr Harga/lbr
2012 8 350 - - -
2013 9 390 2,57% 11,42% 13,99%
2014 9 515 2,30% 32,05% 34,35%
2015 10 400 1,94% -22,33% -20,39%
2016 16 590 4% 47,5% 51,5%
2017 18 695 3,05% 17,79% 20,84%

Dari total return maka tingkat keuntungan yang diharapkan dari sekuritas X:

Expected Return: 5√ 13,99% x 34,35% x (-20,39%) x 51,5% x 20,84% – 1


: 5√ 0,1399 x 0,3435 x 0,2039 x 0,515 x 0,2084 – 1
: 16,21% – 1
: 15,21%
Dari tingkat keuntungan yang diharapkan maka dapat dihitung resiko sekuritas X:
Resiko Sekuritas X:
Tahun Return (%) E (R) E (R) – Ri (E (R) – Ri)
1 2 3 4=3-2 5 = 42
2012 - - - -
2013 13,99% 15,21% -1,22% 0,014%
2014 34,35% 15,21% 19,14% 3,66%

16
2015 -20,39% 15,21% -35,6% 12,67%
2016 -51,5% 15,21% 36,29% 13,16%
2017 20,84% 15,21% 5,63% 0,31%
Varians = σ2 29,81%
Std Deviasi = σ 5,45%

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara umum, risiko sering didefinisikan sebagai ketidakpastian yang dapat diukur tentang
keuntungan dan kerugian. Sedangkan dalam manajemen investasi, tingkat keuntungan
disebut dengan Return. Return dari suatu asset adalah tingkat pengembalian atau hasil yang
diperoleh akibat melakukan investasi.

Resiko (Risk) dan tingkatan pengembalian (Return) memiliki hubungan yang positif.
Pada umumnya, investasi dengan tingkat risiko yang lebih rendah akan memiliki potensi
keuntungan atau tingkat pengembalian (return) investasi yang lebih rendah. Investasi dengan
tingkat risiko tinggi akan memiliki potensi keuntungan atau tingkat pengembalian (return)
investasi yang lebih tinggi tetapi juga mempunyai potensi kerugian yang tinggi.

3.2 Saran

Untuk kemajuan dan berkembangnya perusahaan, disarankan perusahaan melakukan


perhitungan dan memperhatikan dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen
perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangannya yaitu risiko (risk) dan tingkat
pengembalian (return) untuk keputusan keuangan maupun investasi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2015. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi
Ketujuh. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Ikut Mencerdaskan Bangsa.
Hakim, Luqman. 2010. Simultan Risk and Return. Purwokerto: Pena Persada

18

Anda mungkin juga menyukai