Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 11 No. 1 Tahun 2022 Hal.

60-67
Program Studi Pendidikan Kimia ISSN 2337-9995
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/jpkim

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI KIMIA DAN HIGHER ORDER


THINKING SKILLS (HOTS) SISWA MIPA PADA MATERI ASAM
BASA DI SMA BATIK 1 SURAKARTA

Sarah Ayu Aryani, Endang Susilowati*, dan Budi Utami


Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia

* Keperluan korespondensi, email: endang_s70@staff.uns.ac.id

ABSTRAK
Kompetensi abad ke-21 merupakan kompetensi utama yang harus dimiliki siswa agar
mampu bersaing dalam kehidupan nyata pada abad ke-21 atau masa pengetahuan. Pada bidang
pendidikan diperlukan persiapan sebuah pendidikan yang berkualitas untuk meningkatkan
ketrampilan agar generasi bangsa dapat menghadapi tantangan global. Tujuan penelitian ini
yaitu: (1) menganalisis persentase kemampuan literasi kimia siswa pada materi asam basa dan
(2) menganalisis persentase kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa pada materi asam
dan basa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan format
analisis soal pilihan ganda secara daring yang kemudian diketahui hasil untuk menentukan
persentase kemampuan siswa dengan subjek penelitian sebanyak 121 siswa MIPA di SMA Batik
1 Surakarta. Instrumen kemampuan literasi kimia dan HOTS yang digunakan telah memenuhi
validasi instrumen dengan uji validitas isi, uji reliabilitas, tingkat kesulitan butir, tingkat ketelitian
butir, dan tingkat kesesuaian butir. Data penelitian dianalisis dengan pemodelan Rasch
menggunakan aplikasi Winsteps 3.73. yang kemudian digunakan untuk memetakan kemampuan
literasi kimia siswa dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Hasil penelitian menunjukkan
mayoritas dari 121 siswa MIPA di SMA Batik 1 Surakarta memiliki tingkat kemampuan literasi
kimia sedang sebesar 59%. Dengan aspek pengetahuan konten kimia dalam kategori sedang
sebanyak 44%, aspek kimia dalam konteks memiliki kategori sedang sebanyak 46%, aspek
ketrampilan belajar tingkat tinggi memiliki kategori sedang sebanyak 83%. Selain itu, mayoritas
dari 121 siswa MIPA di SMA Batik 1 Surakarta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi yang
sedang dengan jumlah siswa sebanyak 57%. Dengan aspek analisis dan evaluasi dalam kategori
sedang sebanyak 51%, aspek penalaran yang logis memiliki kategori sedang sebanyak 50%,
aspek keputusan dan berpikir kritis memiliki kategori sedang sebanyak 40%, aspek pemecahan
masalah memiliki kategori sedang sebanyak 100% siswa, dan aspek kreasi dan berpikir kreatif
memiliki kategori sedang sebanyak 71%. Dari hasil ini dapat digunakan sebagai rujukan untuk
memperbaiki kualitas pembelajaran yang mendukung peningkatan kemampuan literasi kimia dan
HOTS siswa. Dengan demikian, diharapkan pembelajaran guru di sekolah lebih ditekankan
kepada peningkatan literasi dan HOTS siswa untuk mendukung pendidikan yang lebih baik bagi
generasi selanjutnya.

Kata kunci: Kemampuan Literasi Kimia, Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi, Asam-basa

PENDAHULUAN literasi membaca (reading literacy),


literasi matematika (mathematical
Era globalisasi memberikan
literacy), dan literasi sains (scientific
dampak pada berbagai aspek
literacy) siswa Indonesia masing-masing
kehidupan, termasuk penyelenggaraan
adalah 371, 379, dan 396. Hal ini
pendidikan. Dalam bidang pendidikan
menempatkan Indonesia pada urutan ke-
memerlukan persiapan sebuah
70 dari 78 negara peserta (OECD, 2019).
pendidikan yang berkualitas untuk
Dari hasil tersebut dapat dikatakan
meningkatkan ketrampilan agar generasi
kemampuan literasi sains siswa
bangsa dapat menghadapi tantangan
Indonesia masih berada di bawah rata-
global (Arabbani, 2019). Berdasarkan
rata. Oleh karenanya pemerintah
hasil penilaian PISA 2018 skor rata-rata
menerapakan Kurikulum 2013 sebagai

DOI: https://doi.org/10.20961/jpkim.v11i1.49995 60
Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 11 No. 1 Tahun 2022 Hal. 60-67

upaya untuk meningkatkan kemampuan itu, penilaian kemampuan siswa dapat


literasi sains yang di dalamnya literasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan
aspek sains cukup ditekankan. Di dalam awal siswa. Hasil ini dapat digunakan
kurikulum 2013, siswa sekolah untuk mengetahui tingkat kemampuan
menengah atas program peminatan literasi kimia siswa dan tingkat
MIPA mempelajari mata pelajaran kimia, kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
biologi, serta fisika yang merupakan melalui analisis penilaian. Selain itu
integrasi dari pembelajaran sains. analisis kemampuan ini dapat
Pembelajaran kimia termasuk dalam menentukan kemajuan belajar dan
lingkup pembelajaran sains, sehingga mengetahui perkembangan siswa
turut mendukung dalam ketercapaian dibandingkan siswa lain pada daerah
kemampuan literasi sains siswa atau negara lain serta dapat digunakan
(Novianti, 2016). Tujuan utama sebagai alat evaluasi untuk memperbaiki
pembelajaran kimia di pendidikan kualitas pengajaran di sekolah. Untuk itu
menengah atas adalah terbentuknya diperlukan analisis kemampuan literasi
generasi yang memiliki keterampilan kimia dan kemampuan berpikir tingkat
literasi kimia (Shwartz, et al, 2006a). tinggi siswa melalui ranah terkecil .
Menurut Fahmina (2019) Literasi Salah satu materi pembelajaran
kimia merupakan salah satu bagian dari kimia di sekolah menengah atas yang
literasi sains. Literasi kimia dapat tergolong kontekstual dan mudah sekali
didefinisikan sebagai pemahaman ditemui dalam kehidupan sehari-hari
individu tentang sifat partikel materi, ialah materi kimia larutan. Materi ini
reaksi kimia, hukum dan teori kimia, dan mencakup beberapa pokok bahasan,
aplikasi kimia umum dalam kehidupan termasuk konsep asam basa serta
sehari-hari (Imansari & Sumarni, 2018). kekuatan dan kesetimbangannya dalam
Kemampuan literasi kimia berhubungan larutan. Materi ini mudah dikaitkan
juga dengan HOTS (Higher Order dengan fenomena sehari-hari misalnya
Thinking Skills) dimana salah satu implementasi konsep asam basa untuk
domain yang terdapat dalam literasi mengobati sakit maag. Menurut data
kimia yaitu keterampilan belajar tingkat Puspendik tahun ajaran 2018/2019, SMA
tinggi (higher-order learning skills). Pada Batik 1 Surakarta termasuk sekolah
penelitian sebelumnya yang dilakukan swasta terbaik di Kota Surakarta.
oleh Yuriza, Adisyahputra, & Sigit (2018) Berdasarkan hasil wawancara dengan
menunjukkan adanya hubungan guru SMA Batik 1 Surakarta, dapat
kemampuan berpikir tingkat tinggi diketahui bahwa dalam pembelajaran
dengan kemampuan literasi sains kimia, guru selalu mengaitkan materi
dimana kemampuan berpikir tingkat dengan fenomena kehidupan sehari-hari
tinggi dapat mendukung kemampuan sehingga diharapkan selain mengetahui
literasi sains. Menurut Brookhart (2010) materi pembelajaran, siswa dapat pula
Aspek yang ada dalam kemampuan mengetahui kaitan konsep kimia dalam
HOTS yaitu (1) analisis, evaluasi, dan kehidupan sehari-hari. Selanjutnya,
kreasi; (2) penalaran yang logis; (3) siswa juga dilatih untuk mengerjakan
keputusan dan berpikir kritis; (4) soal-soal analisis fenomena dalam
pemecahan masalah; dan (5) kreativitas materi. Dari hasil pembelajaran kimia
dan berpikir kreatif. yang telah dilakukan maka dapat dilihat
Untuk mencapai SDM berkualitas, sejauh mana kemampuan literasi kimia
diperlukan pembenahan dan dan kemampuan HOTS yang dimiliki
pembaharuan di bidang pendidikan siswa agar dapat mempersiapan sebuah
dimana langkah pertama yang harus pendidikan yang lebih berkualitas dan
dilakukan adalah mengetahui dan lebih baik untuk meningkatkan
mengenali kemampuan siswa secara ketrampilan agar generasi bangsa yang
keseluruhan dalam berbagai disiplin ilmu dapat menghadapi tantangan global.
untuk mendorong pengembangan Berdasarkan uraian tersebut, maka
kemampuan siswa dalam berbagai melalui materi asam basa dilakukan
disiplin ilmu (Kurniati et al., 2016). Selain penelitian untuk mengetahui

© 2022 Jurnal Pendidikan Kimia 61


Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 11 No. 1 Tahun 2022 Hal. 60-67

Kemampuan Literasi Kimia pada siswa masing aspek dibedakan menjadi


yang dilihat berdasarkan indikator literasi tingkatan rendah hingga tinggi
kimia yaitu pengetahuan konten kimia berdasarkan nilai logit personnya.
(chemical content knowledge), kimia Dengan memanfatkan data mean
dalam konteks (chemistry in context), dan standard deviasi, dapat ditentukan
dan keterampilan belajar tingkat tinggi rentang logit untuk memetakan
(higher-order learning skills). Selain itu kemampuan literasi kimia siswa. Kriteria
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemapuan literasi kimia siswa
Kemampuan Higher Order Thinking berdasarkan logitnya dapat dilihat pada
Skills (HOTS) pada siswa yang dilihat tabel 1.
berdasarkan indikator HOTS yang
meliputi (1) Analisis, (2) Evaluasi, (3) Tabel 1. Kriteria Kemampuan Literasi
Penalaran yang logis, (4) Keputusan dan Kimia berdasarkan Nilai Logit
berpikir kritis, (5) Pemecahan masalah, Tesnya
serta (6) Kreasi dan berpikir kreatif.
Kategori
Kriteria logit Logit tes
Kemampuan
METODE PENELITIAN
< M-SD < -1,48 Rendah
Penelitian ini dilaksanakan di SMA M-SD < logit -1,48 < logit
Batik 1 Surakarta. Metode penelitian Sedang
< M+SD < 2,32
yang digunakan adalah metode deskriptif
>M+SD >2,32 Tinggi
kuantitatif. Dalam penelitian ini data
diperoleh dari hasil tes kemampuan yang
dibagikan ke 121 peserta didik kelas Secara keseluruhan kemampuan
MIPA yang telah menerima pelajaran literasi kimia dapat dikelompokkan
asam-basa. Data yang diperoleh di menjadi 3 yaitu kemampuan literasi kimia
analisis menggunakan statistik deskriptif rendah, literasi kimia sedang, dan literasi
dengan menghitungan rata-rata hasil kimia tinggi. Berdasarkan hasil tes
penelitian, dibuat dalam bentuk persen kemampuan literasi kimia, diperoleh hasil
(%) untuk mempermudah menarik bahwa sebanyak 21% dari 121 siswa
kesimpulan. Kemampuan yang dianalisis kelas XII Mipa di SMA Batik 1 Surakarta
pada penelitian ini yaitu kemampuan (N= 26) memiliki kemampuan literasi
literasi kimia dan kemampuan high order kimia tinggi, sebesar 59% siswa (N=71)
thinking skills (HOTS) peserta didik memiliki kemampuan literasi kimia
dengan menggunakan tes pilihan sedang, sebesar 20% siswaa (N=24)
ganda/multiple choices. Teknik memiliki kemampuan literasi kimia
pengambilan subjek penelitian ini yaitu rendah.
menggunakan purposive sampling Dari hasil diperoleh bahwa
dimana sampel telah menerima materi mayoritas siswa memiliki kemampuan
asam basa literasi kimia sedang yakni sebanyak 71
siswa. Kemudian pada tingkat
HASIL DAN PEMBAHASAN kemampuan literasi kimia yang
mayoritas memiliki kemampuan literasi
1. Kemampuan Literasi Kimia Siswa
kimia sedang dapat dipetakan menjadi 3
Penelitian ini dilakukan terhadap kategori berdasarkan aspek literasi
121 siswa kelas XII MIPA di SMA Batik 1 kimia.
Surakarta. Siswa diberikan tes untuk
a. Pengetahuan konten kimia
menentukan kemampuan literasi kimia
siswa dengan instrumen tes yang terdiri Berdasarkan data mean dan
dari 11 butir soal pilihan ganda dengan 5 standar deviasi hasil analisis Winsteps
opsi jawaban. Kemampuan literasi kimia pada aspek pengetahuan koten kimia
dikategorikan menjadi 3 aspek yaitu dapat dilihat pada gambar diperoleh
pengetahuan konten kimia, kimia dalam standar deviasi sebesar 1,85 dan mean
konteks dan ketrampilan belajar tingkat sebesar -0,01. Berdasarkan hasil tes
tinggi yang kemudian dalam masing- kemampuan literasi kimia pada aspek

© 2022 Jurnal Pendidikan Kimia 62


Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 11 No. 1 Tahun 2022 Hal. 60-67

pengetahuan konten kimia diperoleh Berdasarkan hasil tes kemampuan


hasil bahwa sebanyak 28% dari 121 literasi kimia pada aspek ketrampilan
siswa kelas XII Mipa (N=34) memiliki belajar tingkat tinggi diperoleh hasil
kategori tinggi, sebanyak 44% siswa bahwa sebanyak 0% dari 121 siswa
(N=53) memiliki kategori sedang, kelas XII Mipa (N=0) memiliki kategori
sebanyak 28% siswa (N=34) memiliki tinggi, sebanyak 83% siswa (N=100)
kategori rendah pada aspek memiliki kategori sedang, sebanyak 17%
pengetahuan konten kimia. siswa (N=21) memiliki kategori rendah
Dari hasil diperoleh bahwa pada aspek ketrampilan belajar tingkat
mayoritas siswa memiliki kemampuan tinggi.
literasi kimia sedang pada aspek Dari hasil diperoleh bahwa
pengetahuan konten kimia sebanyak 53 mayoritas siswa memiliki kemampuan
siswa. Pengetahuan konten kimia literasi kimia sedang pada indikator
merupakan indikator yang menunjukan ketrampilan belajar tingkat tinggi
siswa dapat menjelaskan fenomena sebanyak 100 siswa. Ketrampilan belajar
makroskopis dalam bentuk struktur tingkat tinggi merupakan indikator
molekul materi, dinamika proses dan dimana iswa dapat mencari informasi,
reaksi kimia, perubahan energi pada keuntungan dan kerugian pada isu-isu
reaksi kimia, memahami kehidupan yang kimia serta menunjukan minatnya
berhubungan dengan struktur dan terhadap masalah yang berhubungan
proses kimia dalam kehidupan sehari- dengan kimia.
hari.
Berdasarkan ketiga aspek dalam
b. Kimia dalam konteks
literasi kimia, dapat dilihat pada Gambar
Berdasarkan gambar aspek kimia 1.
dalam konteks pada kemampuan literasi
kimia diperoleh standar deviasi sebesar 120 100
1,91 dan mean sebesar 0,39. 100
Berdasarkan hasil tes kemampuan 80
literasi kimia pada aspek kimia dalam 53 55
60 44
konteks diperoleh hasil bahwa sebanyak 34 34
40 21
36% dari 121 siswa kelas XII Mipa
20 3
(N=44) memiliki kategori tinggi, sebanyak 0
46% siswa (N=55) memiliki kategori 0
Pengetahuan Kimia dalam Ketrampillan
sedang, sebanyak 18% siswa (N=22)
konten kimia konteks belajar tingkat
memiliki kategori rendah pada aspek tinggi
kimia dalam koteks.
Dari hasil tersebut diketahui bahwa tinggi sedang rendah
mayoritas siswa memiliki kemampuan
literasi kimia sedang pada aspek kimia Gambar 1. Hasil Kemampuan Literasi
dalam konteks sebanyak 55 siswa. Kimia Kimia dari setiap Aspek
dalam konteks merupakan indikator yang
menunjukan siswa dapat meggunakan
pemahaman kimia untuk memecahkan 2. Kemampuan HOTS Siswa
masalah, menganalisis strategi dan Penelitian ini dilakukan terhadap
manfaat dari aplikasi kimia dalam 121 siswa kelas XII MIPA di SMA Batik 1
kehidupan sehari-hari. Surakarta. Siswa diberikan tes untuk
c. Ketrampilan belajar tingkat tinggi menentukan kemampuan HOTS siswa
dengan instrumen tes yang terdiri dari 18
Berdasarkan gambar aspek butir soal pilihan ganda dengan 5 opsi
ketrampilan belajar tingkat tinggi pada jawaban. Kemampuan HOTS
kemampuan literasi kimia diperoleh dikategorikan menjadi 5 aspek yaitu (1)
standar deviasi sebesar 1,64 dan mean analisi dan evaluasi, (2) penalaran yang
sebesar 0,58. logis, (3) keputusan dan berpikir kritis, (4)
memecahkan masalah, dan (5) kreasi

© 2022 Jurnal Pendidikan Kimia 63


Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 11 No. 1 Tahun 2022 Hal. 60-67

dan berpikir kreatif yang kemudian dalam siswa (N=62) memiliki kategori sedang,
masing-masing aspek dibedakan sebanyak 24% siswa (N=29) memiliki
menjadi tingkatan rendah hingga tinggi kategori rendah pada aspek analisis dan
berdasarkan nilai logit personnya. evaluasi.
Dengan memanfatkan data mean Dari hasil tersebut diketahui bahwa
dan standard deviasi, dapat ditentukan mayoritas siswa memiliki kemampuan
rentang logit untuk memetakan literasi kimia sedang pada aspek
kemampuan HOTS siswa. Kriteria pengetahuan konten kimia sebanyak 62
kemapuan HOTS siswa berdasarkan siswa. Analisis dan evaluasi merupakan
logitnya dapat dilihat pada Tabel 2. kemampuan dimana siswa dapat
memecah-mecah materi menjadi bagian-
Tabel 2. Kriteria Kemampuan HOTS bagian kecil, menentukan bagaimana
berdasarkan Nilai Logit Tes-nya hubungan antara bagian bagian,
membuat keputusan berdasarkan kriteria
Kategori
Kriteria logit Logit tes standar [12]. Indikator analisis dan
Kemampuan
evaluasi dapat menunjukan siswa
< M-SD < -1,33 Rendah
mampu menganalisis, mengidentifikasi
M-SD < logit -1,33 < logit
Sedang
hubungan antara satu bagian dengan
< M+SD < 2,01 bagian lain dalam suatu permasalahan
>M+SD >2,01 Tinggi dan membandingan informasi yang
relevan dan tidak relevan dan siswa
dapat menentukan nilai suatu informasi,
Secara keseluruhan kemampuan membuat keputsan dan dapat
HOTS dapat dikelompokkan menjadi 3 memberikan informasi yang harus dipilih
yaitu kemampuan HOTS rendah, HOTS berdasarkan kriteria yang ada.
sedang, dan HOTS tinggi. Berdasarkan
hasil tes kemampuan HOTS, diperoleh b. Aspek Penalaran yang Logis
hasil bahwa sebanyak 16% dari 121 Berdasarkan data mean dan
siswa kelas XII Mipa di SMA Batik 1 standar deviasi hasil analisis Winsteps
Surakarta (N= 19) memiliki kemampuan pada aspek penalaran yang logis dapat
HOTS tinggi, sebesar 57% siswa (N=69) dilihat pada gambar diperoleh standar
memiliki kemampuan HOTS sedang, deviasi sebesar 1,72 dan mean sebesar
sebesar 27% siswa (N=33) memiliki 0,36.
kemampuan HOTS rendah. Berdasarkan hasil tes kemampuan
Dari hasil diperoleh bahwa HOTS pada aspek penalaran yang logis
mayoritas siswa memiliki kemampuan diperoleh hasil bahwa sebanyak 32%
HOTS sedang yakni sebanyak 62 siswa. dari 121 siswa kelas XII Mipa (N=39)
Kemudian pada tingkat kemampuan memiliki kategori tinggi, sebanyak 50%
HOTS yang mayoritas memiliki siswa (N=60) memiliki kategori sedang,
kemampuan HOTS sedang dapat sebanyak 18% siswa (N=22) memiliki
dipetakan menjadi 5 aspek berdasarkan kategori rendah pada aspek penalaran
indikator HOTS. yang logis.
a. Aspek Analisis dan Evaluasi Dari hasil diperoleh bahwa
mayoritas siswa memiliki kemampuan
Berdasarkan data mean dan HOTS sedang pada aspek penalaran
standar deviasi hasil analisis Winsteps yang logis sebanyak 60 siswa.
pada aspek analisis dan evaluasi dapat Kemampuan penalaran yang logis. siswa
dilihat pada gambar diperoleh standar dapat menyatakan suatu fakta atau
deviasi sebesar 1,69 dan mean sebesar kebenaran yang sesuai dari masalah
-0,02. yang ada. Penalaran yang logis
Berdasarkan hasil tes kemampuan merupakan indikator yang menunjukan
HOTS pada aspek analisis dan evaluasi siswa dapat mengumpulkan fakta untuk
diperoleh hasil bahwa sebanyak 25% mengetahui generalisasi fakta tersebut,
dari 121 siswa kelas XII Mipa (N=30) menguji kebenaran dari suatu argumen
memiliki kategori tinggi, sebanyak 51% yag ada, dan dapat menetapkan

© 2022 Jurnal Pendidikan Kimia 64


Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 11 No. 1 Tahun 2022 Hal. 60-67

kesimpulan dari suatu pernyataan yang Dari hasil diperoleh bahwa


diberikan. mayoritas siswa memiliki kemampuan
HOTS sedang pada aspek pemecahan
c. Aspek Keputusan dan Berpikir
masalah sebanyak 121 siswa.
Kritis
Kemampuan memecahkan masalah
Berdasarkan data mean dan merupakan kemampuan dimana siswa
standar deviasi hasil analisis Winsteps mampu mengidentifikasi dengan tepat
pada aspek keputusan dan berpikir kritis masalah yang menjadi kendala dan
dapat dilihat pada gambar diperoleh menemukan solusi yang mungkin untuk
standar deviasi sebesar 2,01 dan mean menyelesaikan masalah tersebut
sebesar 0,38. Pemecahan masalah merupakan
Berdasarkan hasil tes kemampuan indikator yang menunjukan siswa dapat
HOTS pada aspek keputusan dan mengidentifikasi unsur yang diperlukan,
berpikir kritis diperoleh hasil bahwa menggunakan strategi yang sesuai
sebanyak 38% dari 121 siswa kelas XII dengan kriteria yang ada untuk
Mipa (N=46) memiliki kategori tinggi, menyelesaikan masalah, dan
sebanyak 40% siswa (N=48) memiliki menafsirkan hasil sesuai permasalahan
kategori sedang, sebanyak 22% siswa awal.
(N=27) memiliki kategori rendah pada
e. Aspek Kreasi dan Berpikir Kreatif
aspek keputusan dan berpikir kritis.
Dari hasil diperoleh bahwa Berdasarkan data mean dan
mayoritas siswa memiliki kemampuan standar deviasi hasil analisis Winsteps
HOTS sedang pada aspek keputusan pada aspek kreasi dan berpikir kreatif
dan berpikir krtis sebanyak 48 siswa. dapat dilihat pada gambar diperoleh
Kemampuan keputusan berpikir kritis standar deviasi sebesar 1,65 dan mean
merupakan kemampuan siswa dapat sebesar -0,28.
berpikir kompleks yaitu berpikir secara Berdasarkan hasil tes kemampuan
logis dan bertujuan untuk membuat HOTS pada aspek kreasi dan berpikir
keputusan-keputusan yang masuk akal kreatif diperoleh hasil bahwa sebanyak
[13]. Keputusan dan berpikir kritis 7% dari 121 siswa kelas XII Mipa (N=8)
merupakan indikator yang menunjukan memiliki kategori tinggi, sebanyak 71%
siswa dapat mengidentifikasi dan siswa (N=86) memiliki kategori sedang,
merumuskan kriteria untuk menentukan sebanyak 22% siswa (N=27) memiliki
jawaban, mengetahui hubungan yang kategori rendah pada aspek kreasi dan
logis antara masalah-masalah dan dapat berpikir kreatif.
menggunakan strategi untuk embuat Dari hasil diperoleh bahwa
keputusan yang dapat dipertanggug mayoritas siswa memiliki kemampuan
jawabkan. HOTS sedang pada aspek kreasi dan
berpikir kreatif sebanyak 86 siswa. Pada
d. Aspek Pemecahan Masalah
kemampuan kreasi dan berpikir kritis
Berdasarkan data mean dan siswa dapat mengidentifikasi
standar deviasi hasil analisis Winsteps permasalahan dengan caradan sudut
pada aspek pemecahan masalah dapat pandang yang baru atau dalam istilah
dilihat pada gambar diperoleh standar lain disebut “thinking outside the box”.
deviasi sebesar 1,73 dan mean sebesar Kreasi dan berpikir kreatif merupakan
0,52. indikator yang menunjukan siswa dapat
Berdasarkan hasil tes kemampuan menerapkan suatu konsep dengan cara
HOTS pada aspek pemecahan masalah yang berbeda, mengorganisasikan
diperoleh hasil bahwa sebanyak 0% dari kembali suatu bagian yang ada ke dalam
121 siswa kelas XII Mipa (N=0) memiliki struktur yang baru, dan merumuskan
kategori tinggi, sebanyak 100% siswa solusi dengan ketrampilan berpikir
(N=121) memiliki kategori sedang, lancar, luwes, orisial, dan elaborasi.
sebanyak 0% siswa (N=0) memiliki Berdasarkan kelima aspek dalam
kategori rendah pada aspek pemecahan HOTS, dapat dilihat pada Gambar 2.
masalah.

© 2022 Jurnal Pendidikan Kimia 65


Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 11 No. 1 Tahun 2022 Hal. 60-67

150 121 DAFTAR RUJUKAN


86 [1] OECD, PISA 2018 Results What
100 62 60
4648 Students Know and Can Do, vol. I.
50 30 29 39 22 27 27
0 0 8 OECD Publishing, 2019.
0
[2] R. Adawiyah and A. W.
Wisudawati, “Pengembangan
Instrumen Tes Berbasis Literasi
tinggi sedang rendah Sains : Menilai Pemahaman
Fenomena Ilmiah Mengenai
Gambar 2. Hasil Kemampuan HOTS dari Energi,” Indones. J. Curric. Educ.
setiap Aspek Technol. Stud., vol. 5, no. 2, pp.
112–121, 2017.
KESIMPULAN [3] S. S. Fahmina, “Pengembangan
Berdasarkan analisis serta hasil Instrument Computerized Testlet
pembahasan, dapat diperoleh kesimpulan Berbasis HOTS untuk Mengukur
1). Persentase kemampuan literasi kimia Kemampuan Siswa Pada Materi
siswa kelas XII MIPA di SMA Batik 1 Stoikiometri,” Fakultas Keguruan
Surakarta, mayoritas siswa memiliki dan Ilmu Pendidikan, Universitas
kemampuan sedang dengan jumlah Sebelas Maret, Surakarta, 2019.
siswa sebanyak 71 dari 121 siswa (59%)
hal ini dapat dikarenakan aspek-aspek [4] M. Imansari and W. Sumarni,
kemampuan literasi kimia yang dimiliki “Analisis Literasi Kimia Peserta
siswa berada pada kategori sedang. Didik melalui Pembelajaran Inkuiri
Dengan aspek pengetahuan konten kimia Terbimbing Bermuatan Etnosains,”
dalam kategori sedang sebanyak 53 dari J. Inov. Pendidik. Kim., vol. 12, no.
121 siswa (44%), pada aspek kimia dalam 2, pp. 2201–2211, 2018.
konteks memiliki kategori sedang
sebanyak 55 dari 121 siswa (46%), pada [5] Y. Shwartz, R. Ben-zvi, and A.
aspek ketrampilan belajar tingkat tinggi Hofstein, “The use of scientific
memiliki kategori sedang sebanyak 100 literacy taxonomy for assessing the
dari 121 siswa (83%). 2). Persentase development of chemical literacy
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa among high-school students,” vol.
kelas XII MIPA di SMA Batik 1 Surakarta, 7, no. 4, pp. 203–225, 2006.
mayoritas siswa memiliki kemampuan
sedang dengan jumlah siswa sebanyak [6] P. E. Yuriza, Adisyahputra, and D.
69 dari 121 siswa (57%) hal ini dapat V. Sigit, “Hubungan antara
dikarenakan aspek-aspek kemampuan Kemampuan Berpikir Tingkat
berpikir tingkat tinggi yang dimiliki siswa Tinggi dan Tingkat Kecerdasan
berada pada kategori sedang. Dengan dengan Kemampuan Literasi Sains
aspek analisis dan evaluasi dalam pada Siswa SMP,” Biosf. J.
kategori sedang sebanyaak 62 dari 121 Pendidik. Biol., vol. 11, no. 1, pp.
siswa (51%), pada aspek penalaran yang 13–20, 2018.
logis memiliki kategori sedang sebanyak
60 dari 121 siswa (50%), pada aspek [7] E. Y. D. A. S. dan A. N. Wijaya,
keputusan dan berpikir kritis memiliki “Transformasi Pendidikan Abad 21
kategori sedang sebanyak 48 dari 121 sebagai Tuntutan Pengembangan
siswa (40%), pada aspek pemecahan Sumber Daya Manusia di Era
masalah memiliki kategori sedang Global,” Pros. Semin. Nas.
sebanyak 121 siswa (100%) siswa, dan Pendidik. Mat. 2016 - Univ.
aspek kreasi dan berpikir kreatif memiliki Kanjuruhan Malang, vol. 1, pp.
kategori sedang sebanyak 86 dari 121 263–278, 2016.
siswa (71%).

© 2022 Jurnal Pendidikan Kimia 66


Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 11 No. 1 Tahun 2022 Hal. 60-67

[8] A. Mukhadis, “Sosok Manusia [11] D. Kurniati, R. Harimukti, and N. A.


Indonesia Unggul Dan Berkarakter Jamil, “Kemampuan Berpikir
Dalam Bidang Teknologi Sebagai Tingkat Tinggi Siswa SMP di
Tuntutan Hidup Di Era Globalisasi,” Kabupaten Jember Dalam
vol. 2, no. 2, pp. 115–136, 2013. Menyelesaikan Soal Berstandar
PISA,” J. Penelit. dan Eval.
[9] E. T. Yana, “Analisis Kemampuan Pendidik., vol. 20, no. 2, p. 142,
Literasi Saintifik pada Aspek 2016.
Kompetensi dan Pengetahuan
Calon Guru Fisika pada Materi [12] Winarti, “Profil Kemampuan
Gelombang Bunyi,” Lampung: Berpikir Analisis Dan Evaluasi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Mahasiswa dalam Mengerjakan
Universitas Islam Negeri Raden Soal Konsep Kalor,” J. Inov. Dan
Intan, 2018. Pembelajaran Fis., vol. 2, no. 1, pp.
19–24, 2015.
[10] F. K. Arabbani, “Profil Kemampuan
Literasi Kimia Siswa Kelas XI Mipa [13] S. W. Prameswari, S. Suharno, and
di SMA Negeri 1 Surakarta Pada S. Sarwanto, “Inculcate Critical
Materi Asam Basa Dengan Analisis Thinking Skills in Primary Schools,”
Model RASCH,” Surakarta: Soc. Humanit. Educ. Stud. Conf.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Ser., vol. 1, no. 1, pp. 742–750,
Pendidikan, Universitas Sebelas 2018.
Maret, 2019.

© 2022 Jurnal Pendidikan Kimia 67

Anda mungkin juga menyukai