Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017

Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017

STUDI KEMAMPUAN LITERASI KIMIA PESERTA DIDIK PADA MATERI


ELEKTROKIMIA

THE STUDY OF STUDENT’S CHEMISTRY LITERACY SKILLS IN


ELECTROCHEMISTRY

Meidiana Nur Budi Prastiwi, Nani Rahmah, Nur Khayati, Dita Putri Utami, Metridewi
Primastuti, Ahmad Nurkholis Majid

Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Yogyakarta

E-mail: meidianabudi@gmail.com

Abstrak
Kemampuan literasi kimia merupakan salah satu kemampuan yang penting untuk dimiliki oleh
peserta didik di era pendidikan saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan
literasi kimia peserta didik pada materi elektrokimia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif dengan populasi yang terdiri dari seluruh peserta didik kelas XII SMA Negeri 2 Wates.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 peserta didik yang diambil dari 3 kelas. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan angket. Instrumen penelitian data yang
digunakan adalah pedoman wawancara dan lembar angket. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat diketahui bahwa kemampuan literasi kimia peserta didik pada materi elektrokimia
sebesar 68,75%. Hasil tersebut menunjukan bahwa kemampuan literasi kimia peserta didik pada
materi elektrokimia tergolong sedang.
Kata kunci: literasi kimia, elektrokimia

PENDAHULUAN kemampuan individu untuk membaca, me-


Parameter kualitas kemajuan suatu nulis, berbicara, menghitung dan meme-
bangsa sangat dipengaruhi oleh tingkat li- cahkan masalah menurut tingkatan keahli-
terasi yang dimiliki oleh peserta didik mau- an yang diperlukan dalam pekerjaan, kelu-
pun SDM yang ada di dalamnya. Salah satu arga dan masyarakat. Sedangkan menurut
faktor pendukunganya adalah kemampuan UNESCO literasi adalah hak esesnsial da-
literasi sains. Literasi sains sudah menjadi lam pendidikan. Terpenuhinya hak tersebut
isu yang penting untuk dibahas dalam be- memungkinkan setiap orang mengakses
berapa dekade terakhir, membuat peserta sains, pengetahuan, teknologi, dan aturan
didik sadar terhadap manfaat literasi, men- hukum, serta mampu memanfaatkan keka-
jadi tujuan utama bagi pendidik, ilmuwan, yaan budaya dan daya guna media. Berda-
serta pemangku kebijakan kurikulum sarkan kedua definisi tersebut, dapat dika-
(Hernandez, Martinez & Irene, 2015). takan literasi merupakan kemampuan indi-
Berdasarkan ide itu pula kemudian Roberts vidu dalam memperoleh, mempelajari dan
(1983) mengemukakan bahwa pembelaja- menggunakan segala informasi yang ber-
ran sains hendaknya diarahkan kepada pe- guna dalam proses perjalanan kehidupan-
ngembangan literasi bagi peserta didik, un- nya, sebagai bagian dari pengembangan
tuk dipersiapkan menjadi warga negara kualitas dan potensi yang dimilikinya.
global. Hasil terbaru Program for
National Institute for Literacy International Student Assessment (PISA),
(1992), mendefinisikan literasi sebagai yaitu sebuah program yang bertujuan untuk

101
Meidiana Nur Budi Prastiwi, .....
Studi Kemampuan Literasi .....

meneliti secara berkala tentang kimiawi dalam menjelaskan fenomena


kemampuan peserta didik dalam hal literasi sehari-hari. Memahami teori, model dan
membaca, matematika dan sains konsep kimia. Subyek terletak pada
menempatkan Indonesia dirangking 10 teori yang mencangkup aplikasi yang
besar terbawah. Pada hasil penelitian PISA luas dan mendalam.
2015 skor kemampuan membaca, 2. Menggunakan pemahaman kimia dalam
matematika dan sains peserta didik memecahkan masalah, yaitu
Indonesia mengalami peningkatan menggunakan pemahamannya tentang
dibandingkan ditahun 2012. (Nizam, kimia dalam kehidupan keseharian,
2016). Dalam laporan yang dirilis sebagai konsumen produk baru dan
Organisation for Economic Co-operation teknologi baru, dalam pengambilan
and Development (OECD), sejak keputusan, dan berpartisipasi dalam
berpartisipasi dalam PISA pada tahun debat sosial mengenai isu-isu terkait
2000, pendidikan sains di Indonesia telah kimia. Memahami bagaimana ilmu
mengalami transformasi yang luar biasa kimia dan teknologi berbasis kimia
untuk menciptakan pondasi bagi berhubungan satu dengan yang lain.
kemakmuran dan pembangunan Ilmu kimia berusaha menghasilkan
berkelanjutan. Antara tahun 2012 dan suatu penjelasan mengenai alam,
2015, performa sains peserta didik sedangkan teknologi kimia berusaha
Indonesia meningkat sebesar 21 poin. Hal untuk mengubah dunia itu sendiri.
ini menjadikan Indonesia sebagai sistem Model dan konsep yang dihasilkan oleh
pendidikan tercepat kelima di antara 72 kedua bidang memiliki keterkaitan kuat,
yang ikut serta dalam PISA. Selain itu, sehingga satu dengan yang lain akan
laporan ini menyebutkan bahwa menjadi saling mempengaruhi.
hal yang tidak mustahil jika laju 3. Menganalis strategi dan manfaat dari
pendidikan Indonesia pada tahun 2030 aplikasi kimia, yaitu memahami
sudah bisa berpartisipasi di industri dunia hubungan antara inovasi dalam proses
serta memiliki kualitas yang sama dengan kimia dan kehidupan sosial (pentingnya
berbagai negara lainnya didunia aplikasi seperti obat-obatan, pupuk, dan
(www.oecd.org/pisa). polimer). Menghargai dampak dari ilmu
Menurut James Rutherford literasi kimia dan teknologi kimia yang terkait
sains mengacu pada segala bentuk literasi dengan masyarakat. Memahami sifat
yang berkaitan dengan sains, sedangkan dari fenomena-fenomena kimia yang
literasi ilmiah adalah bentuk literasi yang berlaku. Menghasilkan perubahan atau
mengacu pada segala hal subjek disiplin variasi pada suatu fenomena yang lebih
ilmu, seperti bahasa, ilmu sosial, dan sains baik dengan cara mengubah dunia yang
(Robert, 2008). Pada penelitian ini, literasi kita lihat atau melihat dari sudut
sains yang dibangun adalah literasi kimia. pandang yang berbeda.
Aspek kemampuan literasi kimia menurut Salah satu cara yang dapat dilakukan
Shwatrz, Ben-Zwi & Hofstein (2006) untuk terus membantu peserta didik
mencakup: mengembangakan literasi kimia, adalah
1. Menjelaskan fenomena dengan dengan menerapkan beberapa pendekatan
menggunakan konsep kimia, yaitu atau model pembelajaran, dan
mengakui pentingnya pengetahuan mengembangkan soal-soal serta instrumen

102
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017

evaluasi yang dapat meningkatkan Penelitian ini mendeskripsikan


kemampuan literasi kimia peserta didik. kemampuan literasi kimia peserta didik.
Untuk mengetahui perkembangan Dalam penelitian ini data diperoleh
kemampuan literasi kimia peserta didik, dari hasil angket yang dibagikan ke peserta
tentu perlu diketahui terlebih dahulu didik setelah menerima pelajaran
bagaimana kemampaun literasi yang telah elektrokimia. Data yang diperoleh di
mereka miliki. Oleh kareana itu, penelitian analisis secara kuantitatif menggunakan
ini bertujuan untuk mendeskripsikan statistik deskriptif dengan menghitungan
kemampuan literasi kimia peserta didik rata-rata hasil penelitian, dibuat dalam
SMA. bentuk persen (%) kemudian dijabarkan
dalam bentuk tabel dan grafik untuk
METODE PENELITIAN mempermudah menarik kesimpulan.
Jenis Penelitian Wawancara dilakukan ke beberapa
Penelitian ini merupakan penelitian peserta didik dan guru kimia dengan
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. menggunakan pedoman wawancara. Hasil
wawancara digunakan hanya untuk
Waktu dan Tempat Penelitian
memperkuat persepsi peserta didik
Penelitian dilakukan pada bulan Mei
mengenai kemampuan literasi kimia
– Juni 2017. Penelitian dilakukan di SMA
peserta didik terhadap materi elektrokimia.
Negeri 2 Wates dengan mengambil 3 kelas
sampel yakni kelas XII IPA 1, XII IPA 2 Teknik dan Instrumen Pengumpul Data
dan XII IPA 3. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah wawancara dan
Subjek Penlitian
angket. Wawancara digunakan sebagai
Subjek penelitian merupakan sumber
teknik pengumpulan data untuk
data pada suatu penelitian yang dapat
menemukan permasalahan yang harus
diperoleh keterangannya (Arikunto, 2010:
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
188). Subjek penelitian kuantitatif harus
mengetahui hal-hal dari responden secara
bersifat representatif. Creswell (2012: 141-
lebih mendalam (Sugiyono, 2011: 317).
142) menjelaskan representatif sebagai
Wawancara dilakukan terhadap 3 guru
pemilihan individu dari sampel populasi
mata pelajaran kimia terkait dengan
sedemikian rupa sehingga individu yang
kemampuan literasi kimia peserta didik di
dipilih mewakili populasi secara
sekolah. Angket adalah pernyataan tertulis
keseluruhan. Populasi adalah sekelompok
yang digunakan untuk memperoleh
individu yang memiliki karakteristik yang
informasi dari responden dalam arti
sama. Sampel dalam penelitian ini adalah
laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia
seluruh peserta didik di salahsatu SMA
ketahui (Arikunto, 2006: 151). Penyebaran
yang berjumlah 100 orang.
angket dilakukan kepada 100 peserta didik
Prosedur kelas XII yang telah mendapat materi
Penelitian deskriptif bertujuan untuk elektrokimia.
menggambarkan karakteristik populasi Instrumen yang digunakan di dalam
berdasarkan data yang dikumpulkan dari penelitian ini yaitu pedoman wawancara
sampel (Lochmiller & Lester, 2017: 2). dan lembar angket. Pedoman wawancara
berisi pertanyaan-pertanyaan yang

103
Meidiana Nur Budi Prastiwi, .....
Studi Kemampuan Literasi .....

diajukan kepada guru mata pelajaran kimia 3. Menentukan persentase kemampuan


terkait dengan kemampuan literasi kimia literasi sains, dengan kategori sebagai
peserta didik, sedangkan angket untuk berikut.
peserta didik berisi bagaimana pemahaman Tabel 1. Kategori Kemampuan Literasi
peserta didik tentang literasi kimia. Kimia
Angket yang digunakan mengukur 3 Nilai Kategori Kemampuan
aspek literasi kimia yaitu menjelaskan 76 – 100 Tinggi
56 – 75 Sedang
fenomena dengan menggunakan konsep < 56 Rendah
kimia, menggunakan pemahaman kimia
4. Menganalisis hasil wawancara yang
dalam memecahkan masalah, dan
diperoleh.
menganalisis strategi dan manfaat dari
aplikasi kimia. Masing-masing aspek
HASIL PENELITIAN DAN
dijabarkan menjadi 5 pernyataan sehingga
PEMBAHASAN
total angket berisi 15 pernyataan yang
Data kemampuan literasi sains
harus dijawab oleh peserta didik.
peserta didik pada masing-masing aspek
Skala pada angket yang digunakan
disajikan pada Tabel.
adalah skala likert dengan empat alternatif
jawaban. Skala ini disusun dalam suatu Tabel 2. Persentase Kemampuan Literasi
bentuk pernyataan dan diikuti oleh pilihan Kimia Tiap Aspek
No. Aspek Persentase
respon yang menunjukkan tingkatan. 1 Menjelaskan fenomena dengan 69.30%
Pilihan responnya adalah SS (sangat menggunakan konsep kimia
setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan 2 Menggunakan pemahaman 67.85%
kimia dalam memecahkan
STS (sangat tidak setuju). Penskoran masalah.
pilihan jawaban skala likert bergantung 3 Menganalisis strategi dan 69.10%
manfaat dari aplikasi kimia.
pada sifat pernyataan. Untuk pernyataan Rerata 68.75%
yang bersifat positif skor jawaban adalah
SS = 4; S = 3; TS = 2; STS = 1. Untuk Hasil rerata kemampuan literasi kimia
pernyataan yang bersifat negatif adalah secara keseluruhan memiliki persentase
sebaliknya, yaitu SS = 1; S = 2; TS = 3; sebesar 68.75%. Hasil ini menunjukan
STS = 4. kemampuan literasi kimia peserta didik
masih pada kategori sedang. Selanjutnya,
Teknik Analisis Data data skor yang diperoleh, dianalasis
Teknik analisis data yang digunakan menggunakan teknik analisis statistika
untuk mengetahui kemampuan literasi deskriptif. Berdasarkan hasil analisis
peserta didik didasarkan pada hasil angket diketahui kemampuan rata-rata peserta
peserta didik dan didukung dengan hasil didik pada tiap indikator masing-masing
wawancara kepada guru. Tahap analisis aspek, yaitu sebagai berikut.
data yang dilakukan pada penelitian ini a. Menjelaskan fenomena dengan
adalah: menggunakan konsep kimia.
1. Menghitung skor yang diperoleh dari Aspek pertama terdiri dari 5 butir pernyata-
perhitungan angket. an yang disesuaikan dengan indikator; (1)
2. Menentukan rata-rata skor kemampuan mengakui pentingnya pengetahuan kimia
literasi peserta didik. dalam menjelaskan fenomena sehari-hari,
dan (2) mengetahui teori, model, dan

104
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017

konsep kimia dalam fenomena sehari-hari. menggunkan pemahaman tentang kimia


Kelima butir pernyataan pada aspek dalam kehidupan keseharian, (2) sebagai
dirangkum dalam tabel berikut. konsumen produk baru dan teknologi baru
Tabel 3. Butir Pernyataan Aspek Pertama dalam pengambilan keputusan, (3)
1. Saya dapat memahami bagaimana fenomena memahami bagaimana ilmu kimia dan
yang berkaitan dengan materi elektrokimia teknologi berbasis kimia berhubungan satu
dalam kehidupan sehari-hari
2. Saya dapat menjelaskan bagaimana hubungan
dengan yang lain, dan (4) memahami
fenomena tersebut dengan konsep elektrokimia model dan konsep yang dihasilkan oleh
3. Saya dapat mengetahui bagaimana proses kedua bidang memiliki keterakitan kuat
fenomena tersebut dapat terjadi berdasarkan
materi elektrokimia yang telah dipelajari sehingga satu dengan yang lain saling
4. Saya dapat mengetahui teori suatu fenomena mempengaruhi. Kelima butir pernyataan
dapat terjadi yang berkaitan dengan materi
pada aspek dirangkum dalam tabel berikut.
elektrokimia
5. Saya dapat memahami bagaimana konsep Tabel 4. Butir Pernyataan Aspek Kedua
elektrokimia dapat berperan penting dalam 1. Saya selalu menggunakan ilmu kimia yang
sebuah fenomena berkaitan dengan materi elektrokimia dalam
Hasil penelitian pada masing-masing per- memecahkan masalah dalam kehidupan
2. Saya memahami bagaimana materi
nyataan tersebut, disajikan pada Gambar 1. elektrokimia diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
76,35% 77,75% 3. Saya tertarik dengan produk-produk baru dan
70,50%
62,50% 59,50% teknologi baru yang berhubungan dengan
materi elektrokimia
4. Saya tertarik dengan isu-isu yang terkait
dengan materi elektrokimia
5. Saya memahami bagaimana materi
elektrokimia dan teknologi berbasis kimia
saling berhubungan satu dengan yang lain
1 2 3 4 5
Gambar 1. Kemampuan Literasi Kimia Hasil penelitian pada masing-masing butir
Tiap Pernyataan berdasarkan Aspek pernyataan berdasarkan indikator tersebut,
Menjelaskan Fenomena dengan disajikan pada Gambar 2.
Menggunakan Konsep Kimia
69,25%
Hasil analsisis pada aspek pertama 68,75%
menunjukkan bahwa sebanyak 77,75%
67,50%
peserta didik memahami bagaimana 67,25%
konsep elektrokimia dapat berperan 66,50%
penting dalam sebuah fenomena,
sementara 59,5% peserta didik mengetahui
bagaimana proses fenomena tersebut dapat 1 2 3 4 5
terjadi berdasarkan materi elektrokimia. Gambar 2. Kemampuan Literasi Kimia
Hal ini mengindikasikan bahwa peserta Tiap Pernyataan Berdasarkan Aspek
didik lebih dominan memahami teori dari Menggunakan Pemahaman Kimia Dalam
suatu fenomena. Memecahkan Masalah
b. Menggunakan pemahaman kimia dalam Hasil analsisis pada aspek kedua
memecahkan masalah. menunjukkan bahwa dalam menggunakan
Aspek kedua terdiri dari 5 butir pernyataan pemahaman kimia untuk memecahkan
yang didasarkan pada indikator; (1) masalah, peserta didik paling belum bisa

105
Meidiana Nur Budi Prastiwi, .....
Studi Kemampuan Literasi .....

memecahkan masalah dalam hal produk- Hasil analsisis pada aspek ketiga
produk baru dan teknologi baru yang menunjukkan bahwa dalam menganalisis
berhubungan dengan materi elektrokimia, strategi dan manfaat dari aplikasi kimia,
yang ditunjukkan dengan persentase peserta didik masih kurang dalam
66,5%. memahami sifat dari fenomena
c. Menganalisis strategi dan manfaat dari elektrokimia yang berlaku dalam
aplikasi kimia. kehidupan yang ditunjukkan dengan
Aspek ketiga terdiri dari 5 butir pernyataan persentase 55%.
dengan indikator; (1) memahami hubungan Jika ditinjau secara keseluruhan,
antara inovasi dalam proses kimia, persentase kemampuan literasi kimia
sosiologis dan budaya (pentingnya aplikasi peserta didik pada materi elektrokimia
seperti obat-obatan, pupuk, dan polimer), adalah 68.75%. Hasil penelitian ini
(2) menghargai dampak dari ilmu kimia menunjukan bahwa kemampuan literasi
dan teknologi kimia yang terkakit dalam kimia peserta didik berada pada kategori
masyarakat, dan (3) memahami sifat dari sedang. Hal ini mengindikasikan peserta
fenomena-fenomena kimia yang berlaku. didik belum cukup terbiasa dengan
Kelima butir pernyataan pada aspek kegiatan pembelajaran yang menggunakan
dirangkum dalam tabel berikut. langkah-langkah ilmiah, serta belum
Tabel 5. Butir Pernyataan Aspek Ketiga mampu untuk memahami materi-materi
1. Saya memahami manfaat dari materi kimia secara utuh. Artinya, kegiatan
elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari belajar peserta didik masih menuntut
2. Saya memahami bagaimana aplikasi materi
elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari
peserta didik menguasasi materi-materi
3. Saya memahami sifat dari fenomena kimia yang dipelajari, tanpa
elektrokimia yang berlaku dalam kehidupan menghubungkan dan mengaplikasikan
4. Saya memahami proses materi elektrokimia
dalam aplikasi kehidupan seperti batu baterai, pada fenomena di lingkungan mereka
aki, dan sel bahan bakar sehari - hari. Jika diinjau dari hasil
5. Saya menghargai dampak dari materi
wawancara kepada guru, rendahnya
elektrokimia yang terkait dengan kehidupan
sehari-hari kemampuan literasi kimia peserta didik
didukung oleh beberapa faktor,
Hasil penelitian pada masing-masing butir
diantaranya adalah pada kegiatan evaluasi
pernyataan aspek ketiga, disajikan pada
diakhir materi yang dipelajari, guru
Gambar 3.
cenderung lebih tertarik membuat soal
79,75% 79,25% uraian sederhana. Soal yang dibuat belum
69,25% memuat aspek literasi kimia, karena
60%
55% membuat soal yang memuat aspek literasi
kimia dianggap masih sulit. Artinya, hanya
beberapa topik pembelajaran yang
dikembangakan menjadi soal yang
dianggap mampu digunakan untuk
1 2 3 4 5 mengukur literasi kimia. Selain itu, guru
Gambar 3. Kemampuan Literasi Kimia cenderung lebih sering membuat soal
Tiap Pernyataan berdasarkan Aspek hitungan. Hal ini menyebabkan peserta
Menganalisis Strategi dan Manfaat dari didik hanya dapat mengembangkan
Aplikasi Kimia. kemampuan matematis saja.

106
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017

Oleh karena itu, guna melaksanakan Harus diperhatikan bahwa pengembangan


pencapaian kemampuan literasi kimia soal yang dapat digunakan untuk
peserta didik, diperlukan aktivitas pengukuran literasi sains perlu
pembelajaran yang diawali dengan memperhatikan kriteria pembuatan soal
aktivitas mengamati maupun mengaitkan literasi sains Program for International
materi pembelajaran terhadap fenomena Student Assessment (PISA), sehingga
yang terjadi di kehidupan sehari-hari. kemampuan literasi sains peserta didik di
Melalui kegiatan ini peserta didik Indonesia menjadi lebih baik dan dapat
distimulus untuk dapat membangun berpartisipasi di dunia industri dunia serta
pengetahuannya dan dapat menemukan memiliki kualitas yang sama.
fakta bahwa ada hubungan antara
fenomena yang terjadi dengan materi SIMPULAN DAN SARAN
pelajaran yang dipelajari di sekolah. Simpulan
Pembelajaran yang dilakukan perlu Berdasarkan hasil penelitian yang
melatihkan keterampilan-keterampilan dilakukan dapat disimpulkan bahwa
sains sehingga peserta didik terbiasa kemampuan literasi sains peserta didik di
melakukan hal-halyang berhubungan SMAN 2 Wates tergolong sedang.
dengan kegiatan seperti: memberikan
Saran
penjelaskan fenomena secara ilmiah,
Penelitian ini baru dilakukan sampai
menggunakan pemahaman kimia dalam tahap pra penelitian (survey) yang terbatas
memcahkan masalah, dan menganalisis sehingga penulis mengaharapkan peneliti
manfaat dari aplikasi kimia.Sedangkan lain dapat melanjutkan penelitian ini
pada kegiatan evaluasi di akhir sampai tahap akhir menggunakan subjek
penyampaian materi pembelajaran, peserta penelitian yang lebih luas.
didikperlu diperkenalkan dengan soal/tes
yang berorientasi pada peningkatan
DAFTAR PUSTAKA
kemampuan literasi kimia. Pada materi
Arikunto, Suharsimi. (2006). Metodologi
elektrokimia, banyak topik yang dapat
Penelitian. Yogyakarta: Bina
dihubungkan dan diaplikasikan pada Aksara.
kehidupan sehari-hari,dan dapat
Bybee, R. W. (2009). PISA’S 2006:
dipertimbangkan menjadi soal yang dapat
Measurement of Scientific Literacy:
mengembangkan kemampuan literasi AnInsider’s Perspective for the U.S.
kimia peserta didik, contohnya adalah accu APresentation for the NCES
pada kendaraan bermotor. Topik tersebut PISAResearch Conference.
dapat dibuat menjadi suatu cerita yang Washington:Science Forum and
menggambarkan ketersediaan listrik dalam Science Expert.
sumber listrik kendaraan karena adanya Group.Creswell, J.C. (2012). Education
reaksi kimia antara plat positif, elektrolit, Research, Planning, Conducting,
dan plat negatif yang menghasilkan listrik and Evaluating Quantitative and
dengan sistem charge – discharge, Qualitative Research). 4th Ed.
Boston: Pearson.
kemudian dari persamaan reaksi yang
diberikan pada cerita, peserta didik diminta Hernandez, Martinez, K., & Irene, K. and.
untuk menentukan katoda dan anoda. (2015). Perspectives on Science
Literacy: A comparative study of

107
Meidiana Nur Budi Prastiwi, .....
Studi Kemampuan Literasi .....

United States and Kenya. Abell, & Lederman, N. G.


Educational Research International, (eds.).Handbook of research on
25–34. science education. Mahwah, NJ:
Lawrence Erlbaum Associates, Pub-
Lochmiller, C. R & Lester, J. N. 92017). An
lishers.
Introduction to Educational
Research: Connecting Methods to Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Practice. London: SAGE Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Publications, Inc. Kualitatif, dan R&D). Bandung:
Alfabeta.
Nizam (2016). Ringkasan hasil-hasil
asassment. Jakarta: Kemendikbud. Yael Shwartz, Ruth Ben-Zvi, & Avi
Hofstein. (2006). The Use of
Phelps, A. J., Shwartz, Y., Ben-zvi, R., &
Scientific Literacy Taxonomy for
Hofstein, A. (2006). Chemical
Assessing The Development of
Literacy : What Does This Mean to
Chemical Literacy Among High-
Scientists and School Teachers ?,
School Students. The Department of
83(10), 1557–1561.
Science Teaching, The Weizmann
Roberts, D.A. (2008). Scientific Institute of Science, Rehovot, 76100,
literacy/science literacy. In S. K. Israel.

108

Anda mungkin juga menyukai