KOMPENSASI
Muh. Ikbal Prasetya – B1B1 19 033
6.1. Pendahuluan
Para manajer kompensasi global (yaitu setiap orang yang terlibat pada setiap
tingkat keputusan yang berkaitan dengan penggajian) bergelut dalam dua bidang fokus.
Mereka harus mengelola hal-hal rinci dalam lingkungan lokal yang bergejolak dan
sangat kompleks, sekaligus secara bersamaan membangun dan mempertahankan pola
yang seragam dan stratejik dari kebijaksanaan-kebijaksanaan, praktik-praktik, dan nilai
nilai kompensasi.
Perusahaan-perusahaan multinasional yang ingin berhasil mengelola kompensasi
dan tunjangan-tunjangan memerlukan pengetahuan tentang hukum kepegawaian dan
perpajakan, kebiasaan-kebiasaan, lingkungan, dan praktik-praktik kepegawaian beberapa
negara asing, pengetahuan dalam hal fluktuasi mata uang dan dampak inflasi terhadap
kompensasi serta suatu pemahaman mengapa dan kapan tunjangan-tunjangan khusus
harus disediakan dan tunjangan-tunjangan mana yang perlu untuk negara negara
tertentu. Semua itu dalam konteks bergesernya kondisi-kondisi politik, ekonomi, dan
sosial.
Tingkat pengetahuan lokal diperlukan dalam banyak hal yang membutuhkan
nasihat-nasihat khusus dan banyak perusahaan multinasional mempertahankan jasa
perusahaan-perusahaan konsultan yang dapat menawarkan serangkaian pelayanan yang
luas atau menyediakan jasa-jasa dengan spesialisasi tinggi yang relevan dengan MSDM
dalam suatu konteks perusahaan multinasional.
Secara singkat tujuan-tujuan utama program kompensasi internasional bagi
perusahaan multinasional meliputi:
1. Menarik dan mempertahankan para karyawan yang berkualitas untuk penugasan
penugasan internasional (dari perspektif perusahaan induk, tetapi meliputi PCN,
HCN, dan TCN);
2. Memfasilitasi transfer antara cabang-cabang asing, antara cabang-cabang asing dan
perusahaan induk (biasanya kantor pusat), dan antara perusahaan induk dan lokasi-
lokasi asing:
3. Menetapkan dan memelihara suatu hubungan yang konsisten dan layak antara
kompensasi para karyawan dari semua cabang, baik di negara asal maupun di luar
negeri; serta
4. Memelihara kompensasi yang layak dalam kaitannya dengan praktik-praktik para
pesaing, sekalipun belum meminimasi biaya-biaya pada tingkatan yang
memungkinkan.
Satu dari pertimbangan terpenting untuk perusahaan-perusahaan multinasional
dalam merancang program-4ogram kompensasi adalah masalah dapat dibandingkan
Icomparability (meskipun biaya adalah mungkin pertimbangan utama dan tambahan
yang sangat dekat). Masalah comparability sedikitnya memiliki dua komponen
signifikan:
1. Memelihara gaji dan tunjangan-tunjangan yang dapat dibandingkan (untuk para
karyawan yang sama di perusahaan-perusahaan lain dan untuk rekan kerja dalam
perusahaan yang sama) untuk para karyawan yang ditransfer dari satu negara ke
negara lainnya (entah dari perusahaan induk ke cabang-cabang asing atau dari satu
cabang ke cabang lainnya atau ke kantor pusat) dan
2. Mempertahankan gaji dan tunjangan tunjangan yang kompetitif dan layak di antara
berbagai operasi asing organisasi.
6.5. Perpajakan
Perpajakan biasanya menimbulkan tanggapan-tanggapan emosional. Aspek
kompensasi internasional ini mungkin salah satu yang membutuhkan perhatian paling
banyak dari praktisi-praktisi SDM dan para ekspatriat (baik PCN dan TCN). Tidak
seorang pun senang membayar pajak dan isu ini dapat memakan banyak waktu, baik
untuk perusahaan maupun ekspatriat.
Secara umum, perusahaan multinasional mengikuti satu dari empat strategi yaitu
laissez faire, penyamaan pajak (tax equalization), perlindungan pajak (tax protection).
atau suatu kebijaksanaan khusus (ad hoc policy). Penjelasan-penjelasan berikut ini
menggambarkan dan mengevaluasi alternatif-alternatif tersebut.
6.6.1 Laisses Faire
Pendekatan ini tidaklah umum, tetapi para majikan yang mulai
melaksanakan bisnis internasional dapat masuk dalam kategori ini dengan
kebijaksanaan-kebijaksanaan perpajakan mereka. Pada dasarnya ekspatriat
diharapkan untuk mengurus perpajakan mereka sendiri, sekalipun hal ini berarti
kewajiban-kewajiban pajak baik di negara negara asal maupun negara-negara tuan
rumah. Para karyawan mengurusnya sendiri dalam memenuhi hukum-hukum dan
praktik-praktik perpajakan negara tuan rumah dan negara asal.
6.6.2 Penyamaan Pajak (Tax Equalization)
Ini adalah program yang paling umum. Dalam strategi ini, perusahaan
menahan dari kewajiban pajak penghasilan ekspatriat di negara asal dan kemudian
membayarkan semua pajak di negara tuan rumah. Pada dasarnya pajak-pajak
disamakan antara negara negara. Hal ini dapat sangat mahal jika ekspatriat
ditempatkan di negara dengan pajak yang tinggi, seperti kebanyakan negara-
negara Eropa.
6.6.3 Perlindungan Pajak (Tax Protection)
Dalam strategi perlindungan pajak, karyawan membayar pajaknya sampai
jumlah yang ditentukan di negara asal dan perusahaan membayar perbedaannya.
Pada dasarnya, perusahaan membayar ekspatriat kelebihan pajak penghasilan
asing di atas penghasilan negara asal. Jika tarif pajak lebih rendah di negara
penugasan asing, maka karyawan menerima perbedaannya. Perusahaan
melindungi ekspatriat dari pajak luar negeri yang lebih tinggi.
6.6.4 Kebijaksanaan Khusus (Ad Hoc Policy)
Dalam strategi ini, setiap ekspatriat ditangani secara berbeda tergantung
pada paket individual yang dapat mereka rundingkan dengan perusahaan mereka.
Selain itu. tunjangan-tunjangan khusus yang dibayarkan kepada para ekspatriat
dipandang sebagai penghasilan yang dapat dikenakan pajak di Amerika Serikat
(dan sering juga di negara-negara lainnya). Rekening pajak baik di Amerika
Serikat maupun negara tuan rumah dapat meniadakan insentif keuangan yang
disediakan untuk ekspatriat.
Kesimpulan:
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima baik berupa fisik maupun nonfisik. Bisa
juga berarti seluruh imbalan yang diterima oleh seorang pekerja/karyawan atas jasa atau hasil
dari pekerjaannya dalam sebuah perusahaan. Kompensasi yang diterima dapat berupa uang,
barang, secara langsung maupun tidak langsung. Kompensasi diberikan sebagai bentuk
penghargaan prestasi kepada karyawan, menjamin keadilan gaji karyawan, mempertahankan
karyawan atau mengurangi turnover karyawan, memperoleh karyawan yang bermutu, sebagai
pengendalian biaya, dan untuk memenuhi peraturan-peraturan. Sehingga dengan pemberian
kompensasi, hal itu sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Pertanyaan:
Penanya : Arini Oktaviani – B1B1 19 009
Pertanyaan : Coba jelaskan tujuan utama program kompensasi internasional secara rinci?
Jawaban :
Tujuan-tujuan utama program kompensasi internasional bagi perusahaan multinasional
meliputi:
1. Menarik dan mempertahankan para karyawan yang berkualitas untuk penugasan
penugasan internasional (dari perspektif perusahaan induk, tetapi meliputi PCN,
HCN, dan TCN);
2. Memfasilitasi transfer antara cabang-cabang asing, antara cabang-cabang asing dan
perusahaan induk (biasanya kantor pusat), dan antara perusahaan induk dan lokasi-
lokasi asing:
3. Menetapkan dan memelihara suatu hubungan yang konsisten dan layak antara
kompensasi para karyawan dari semua cabang, baik di negara asal maupun di luar
negeri; serta
4. Memelihara kompensasi yang layak dalam kaitannya dengan praktik-praktik para
pesaing, sekalipun belum meminimasi biaya-biaya pada tingkatan yang
memungkinkan.