Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH DATU KANDANG HAJI

GURU PENDAMPING :
Nazlaty Rakhmi s,Pd
DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 2
1. Novitri Jailianur
2. Nadia Mahfuzah

3. Nadia Pitriani
4. Nuur Hafizah
5. Sissy Aulia s.
6. Riza Ripani
7. Reyhan Yudistira

KELAS X.4
SMA 1 PARINGIN
KATA PENGANTAR
‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa telah memberikan
kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul sejarah
Datu kandang Haji.
Makalah yang berjudul Datu kandang Haji disusun guna memenuhi Tugas
sejarah. Selain itu, kami juga berharap agar makalah dapat menambah
wawasan bagi pembaca dan kami tentang sejarah Datu Kandang Haji.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Nazlaty
Rakhmi s,Pd Selaku guru Sejarah. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang sejarah yang ditekuni
kami. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu,kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan
makalah ini
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................4
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN.................................................4
B. TUJUAN ....................................................................................5
BAB 2 ..................................................................................................6
A. PROFIL DATU KANDANG HAJI...................................................6
B. MAKAM DATU KANDANG HAJI.................................................7
C. PENINGGALAN BARANG/MASJID DATU KANDANG HAJI..........8
BAB 3...................................................................................................9
KESIMPULAN........................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG PENELITIAN

Makam Datu Kandang Haji, Desa Teluk Bayur, Kecamatan Juai, Kabupaten
Balangan, Kalimantan Selatan, menjadi satu makam yang didatangi ribuan
jemaah pada saat haul. Makam yang terletak kurang lebih 24 kilometer dari
Kota Paringin ini memiliki dua penjaga atau juga sebagai pengarah yang setiap
harinya selalu ada di lokasi, yaitu Hj. Normiati dan Hj. Salabiah.Makam tersebut
masuk ke dalam kompleks yang ada di Desa Teluk Bayur, Kecamatan Juai,
Kabupaten Balangan, Provinsi Kalsel.Makam Datu Kandang Haji juga
merupakan satu makam panjang yang ada di Balangan, 11 meter, lebar 4
meter, dikelilingi oleh pagar besi. Selain itu, dua nisan juga telah ditancapkan
sebagai penanda makam.
Di makam ini, setiap harinya, peziarah selalu ada yang datang. Pihak
pengelola tempat ini, menyediakan kamar mandi, di bagian luar bangunan
makam.Dikatakan oleh ibu Hj. Normiati, makam Datu Kandang Haji memang
kerap dikunjungi peziarah. Bahkan meski di masa pandemi, ada saja yang
datang. Tidak sedikit pula berasal dari daerah jauh.
Area Makam Datu Kandang Haji bisa dikatakan cukup luas.Terdapat
beberapa fasilitas, pendopo, tempat istirahat, toilet, musala dan sarana
pendukung lainnya.Bahkan kata ibu Hj. Salabiah, pihaknya juga berencana
melakukan renovasi pada pendopo yang ada di tempat tersebut.Rencananya,
dibangun ruangan untuk beristirahat atau apabila ada tamu yang
menginap.Membahas tentang Datu Kandang Haji, diketahui, Datu Kandang Haji
merupakan tokoh islam di Kabupaten Balangan pada abad ke 17.

B.TUJUAN

Tujuan orang-orang berziarah ke makam Datu Kandang Haji. Karena makam


Datu Kandang Haji tersebut dikeramatkan oleh masyarakan, dijadikan tempat
ziarah dan syukuran, salah satu akibatnya nisan bertambah karena penziarah
mengucapkan nazar di tempat tersebut dan terkabul, sebagai ungkapan rasa
syukur yang bersangkutan menancapkan nisan baru,selain itu juga ada kain
kuning.
Menurutnya tingkat kunjungan penziarah cukup tinggi, mereka ada yang
berasal dari Tanjung, Banjar, Rantau, Kotabaru, bahkan dari Kaltim dan
Kalteng. Untuk mengenang jasa dan kebaikan beliau, tidak sedikit masyarakat
berziarah dengan tujuan khusus seperti hajat atau keinginan tertentu ke
makam Datu Kandang Haji.
BAB 2
A. PROFIL DATU KANDANG HAJI

Datu Kandang Haji awalnya bernama Patih Bentar Alam, sementara


diriwayat lain ia juga bernama Datu Surya Sakti Mangku Alam. Datu
Kandang Haji lahir pada tiga abad lampau. Ia merupakan putra daerah
setempat dan hidup dari keluarga petani yang sederhana.Dan ia dulunya
aktif menyebarkan dakwah ke masyarakat.Beliau Wafat pada 6 Jumadi
awal.
B. MAKAM DATU KANDANG HAJI

Makam Datu kandang Haji terletak di beluning (Sebutan desa lama)


dan sebutan sekarang Desa Teluk Bayur, di tepi jalan raya antara
Paringin- Halong. Menurut penuturan juru kunci yang bernama
Hj.Normiati dan Hj.salabiah , nama kandang Haji didasarkan pada cerita
masyarakat yang menyatakan bahwa desa tersebut dipagari atau
dikandangi dengan doa-doa untuk mencegah masuknya para penjahat.

Pada saat ini makam Datu Kandang Haji berada di dalam pagar besi
yang berada di dalam cungkup besar berdinding tembok. Makam Datu
Kandang Haji disebut Makam Panjang, karena panjang makamnya
kurang lebih 11 meter dan lebarnya kurang lebih 4 meter. Di dalam
pagar besi tersebut sebenarnya terdapat dua nisan kecil dari kayu ulin
yang kemudian bertambah menjadi beberapa nisan. Dua nisan kayu
tersebut jaraknya sekitar 9 meter, sehingga menimbulkan persepsi tokoh
yang dimakamkan sangat tinggi. Tidak menutup kemungkinan bahwa
sebenarnya nisan tersebut merupakan makam dua tokoh yang berbeda.
C. PENINGGALAN BARANG / MASJID DATU KANDANG HAJI

Setelah memeluk agama Islam beliau menunaikan ibadah haji ke Mekah


dengan berjalan kaki. Setelah pulang beliau kemudian mendirikan beberapa
masjid , di antaranya Masjid Al- Mukarramah di Desa Bangkal ( sekitar abad ke-
15), Masjid Jannatul Ma’wa di Desa Buntu Karau ( sekitar awal abad ke-16),dan
Masjid Sirajul Huda di Babayau ( sekitar akhir abad ke-17).

Beberapa barang yang menjadi peninggalan beliau antar lain Al-Qur’an tulis
tangan, cukmar ( tongkat katib), piring melawen besar, petaka kayu dan tasbih.
BAB 3

KESIMPULAN :
Kesimpulan dari hasil penelitian kami terhadap sejarah Datu Kandang Haji
ini adalah kami dapat mengetahui seperti apa sosok beliau, bagaimana
pembawaan beliau, bagaimana gigih beliau dalam menuntut ilmu hingga ke
Mekkah, dan sebagainya. Dan kami berharap setelah penelitian ini selesai kita
semua dapat menerapkan dan meneladani sikap beliau di mana kita bisa
menjadi sosok yang giat dalam hal belajar, baik belajar dalam menuntut ilmu
atau bisa juga belajar dalam memahami hal yang ada di sekitar kita.
Dan dari yang telah kami amati makam Datu Kandang Haji dikeramatkan
oleh masyarakat, dijadikan sebagai tempat ziarah dan acara syukuran. Salah
satu akibatnya nisan bertambah karena penziarah mengucapkan nazar di
tempat tersebut.Dan nazar tersebut terkabul sehingga sebagai rasa syukur
penziarah ini menancapkan nisan baru, selain itu juga ada yang berupa kain
kuning.

Anda mungkin juga menyukai