Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

ZIARAH KE MAKAM WALI SANGA

Disusun Oleh :

Nama : 1Ahmad Hanif Muzaqi H.


2.Bunayya Kunan Khamid
3..Citra Dwi Murtiningsih
4.Diah Ajeng Pramiswati

Kelas : Xll IPA

MA NAHDLATUL ULAMA GONDANG


KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2023
1
PENGESAHAN

Laporan ini telah disetujui dan disahkan oleh kepala MA Nahdlatul


Ulama Gondang.

Tahun Pelajaran : 2022/2023


Tanggal :

Sragen, …………20.........
Kepala Madrasah

SISWANTO,S.E
NIP.:197306282007101001

2
MOTTO

1.Ilmu tanpa amal adalah kegilaan,dan amal tanpa ilmu adalah kesia-
siaan ( Imam Ghazali).
2.Ilmu bukanlah dengan banyaknya riwayat,ilmu tidak lain adalah
sebuah cahaya yang allah tempatkan didalam hati ( Imam Malik ).
3.Barang siapa tidak mau merasakan pahitnya belajar, ia akan merasakan
hinanya kebodohan sepanjang hidupnyaa ( Imam Syafii).
4.Esensi dari ilmu adalah untuk mengetahui apa itu ibadah dan ketaatan
( Imam Ghazali ).

3
PERSEMBAHAN

Laporan ini kami persembahkan kepada :


1.KH.Minanul Aziz Syahtori yang dengan sabar membimbing kami
dalam kegiatan ziarah walisanga.
2.Bapak Bugiyanto S.PG.I selaku mapel sejarah kebudayaan islam.
3.Bapak Yusron Wahyudi
4.Bapak Ali Safarudin
5.Keluarga besar pondok pesantren An-najah yang senantiasa
mendoakan dan sudah memotivasi serta memberikan semangat.
6.Teman-teman seperjuangan kelas Xll IPA MA NU GONDANG

4
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu


Alhamdulillah dengan rahmat Allah swt yang senantiasa dilimpahkan
kepada kami sehingga kami bisa menyusuun laporan ziarah wali songo
dan studi tour tambahan yang kami lengkapi dengan gambar atau bukti
fisik tempat yang kami kunjungu saat melaksanakan ziarah wali songo
kemarin pada tanggal 20-21 Desember 2022.

Adapun tujuan kami menyusun laporan ini:


1.Sebagai persyaratan bahwa kita benar-benar mengikuti ziarah wali
songo.
2.Senantiasa selalu mengingat perjuangan dan meneladani para wali.
3.Agar pembaca tidak merasa sulit dalam membaca laporan yang kami
buat ini.

Semoga Allah SWT memberikan manfaat dan barokah pada laporan ini
dan
orang–orang yang membacanya , amin ya robbal alamin
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

Sragen 7 januari 2023


5
DAFTAR ISI
BAB 1 :

PENDAHULUAN.................................................................................. 7

A.Latar belakang ...........................................

B.Manfaat dan tujuan ........................................................

BAB 2 :

PEMBAHASAN ................................................................................... 9

A.Pengertian Walisanga..............................................

B.Isi .............................................................................

BAB 3 :

PENUTUPAN ......................................................................................15

A.Kesimpulan ........................................................................
B.Saran ..................................................................................
C.Lampiran .............................................................................

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Walisongo atau Walisanga dikenal sebagai penyebar agama
Islam di tanah Jawa padaabad ke 14. Mereka tinggal di
tiga wilayah penting pantai utara Pulau Jawa,yaitu Surabaya-
Gresik-Lamongan-Tuban di Jawa Timur, Demak- Kudus-
Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat.Era walisanga
adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Buddha dalam budaya
Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam.
Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia,
khususnya di Jawa.Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan.
Namun perananmereka yang sangat besar dalam mendirikan
Kerajaan-kerajaan Islam di Pulau Jawa, juga pengaruhnya
terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta adat
istiadatnya.
7

B.MANFAAT DAN TUJUAN


Manfaat :
a.Dapat mengetahui sedikit/ banyak tentang wali songo
b.Dapat mengetahui tempat – tempat makam para wali
c.Dapat mengetahui tempat yang digunakan para wali untuk
tempat beribadah
Tujuan :
a.Dapat menambah wawasan da pengetahuan tentang kisah-
kisah walisongo
b.Para siswa dapat melaporkan perjalanan kisah wali songo
dalam bentuk karya tulis

8
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Walisanga
Ada beberapa pendapat mengenai arti Walisanga. Pertama
adalah wali yang sembilan,yang menandakan jumlah wali yang
ada sembilan, atau sanga dalam bahasa Jawa. Pendapat lain
menyebutkan bahwa kata songo/sanga berasal dari kata tsana
yang dalam bahasa Arab berarti mulia. Pendapat lainnya lagi
menyebut kata sana berasal dari bahasa Jawa, yang berarti
tempat.Pendapat lain yang mengatakan bahwa Walisongo adalah
sebuah majelis dakwah yangpertama kali didirikan oleh Sunan
Gresik (Maulana Malik Ibrahim) pada tahun 1404 Masehi(808
Hijriah). Para Walisongo adalah pembaharu masyarakat
pada masanya. Pengaruh mereka terasakan dalam
beragam bentuk manifestasi peradaban baru masyarakat

Jawa,mulai dari kesehatan, bercocok-tanam, perniagaan,

kebudayaan, pendidikan.
9
B.ISI
Pada tanggal 20-21 Desember 2022 pada jam 04.00 WIB,
dengan niat dan doa kami mulai berangkat menuju tempat yang
pertama yaitu makam Sunan Kalijaga (Raden Sahid),Sunan
Kudus (Ja’far Shadiq),Sunan Bonang (Makdum Ibrahim),Sunan
Drajat (Raden Qosim),WBL (Wisata Bahari Lamongan),Sunan
Giri (Raden Paku/Ainul Yaqin),Sunan Gresik (Maulana Malik
Ibrahim),Syekh Kholil (Bangkalan Madura),dan Sunan Ampel
(Raden Rahmat).

1.Sunan Kalijaga (Raden Sahid)


(06.30-07.30)
Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga memiliki
sejumlah nama panggilan seperti Lokajaya, Syekh Malaya,
Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.Terdapat beragam
versi menyangkut asal-usul nama Kalijaga yang disandangnya.
Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban -keturunan dari
tokoh pemberontak Majapahit, Ronggolawe. Masa itu, Arya
Wilatikta diperkirakan telah menganut Islam.Salah satu hasil
karya sunan kalijaga adalah dalam seni batik,corak batik yang
diberi motif burung.Metode dakwah yang disampaikan sunan
kalijaga sangat efektif,sehingga adipati dijawa memeluk islam
yang diantaranya adalah adipati pandanaran,kartasura ,kebumen
,banyumas,serta pajang.Sunan kallijaga wafat pada abad ke-15
dan dimakamkan dikadilangu,sebelah selatan demak.

10.

2.Sunan Kudus (Ja’far Shadiq)


(08.00-09.30)

Nama kecilnya Ja’far Shadiq. Ia putra pasangan Sunan Ngudung


dan Syarifah (adik Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka.
Disebutkan bahwa Sunan Ngudung adalah salah seorang putra
Sultan di Mesir yang berkelana hingga di Jawa. Di Kesultanan
Demak, ia pun diangkat menjadi Panglima Perang. Cara Sunan
Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan
memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Buddha.
Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara,
gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan
delapan jalan Buddha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan
Sunan Kudus.Ia terkenal sebagai pujangga yang mengarang
cerita pendek berfalsafah dan bernapaskan
keagamaan.Peninggalannya yang terkenal adalah menara kudus
yang pada mihrabnya tercantum tahun peresmian masjid,yaitu
956H ( 1549 M ).Sunan kudus wafat tahun 1550 dan
dimakamkan dibelakang masjid menara kudus.

3.Sunan Bonang (Makdum Ibrahim)


(16.00-18.00)
Sunan bonang merupakan putra Sunan Ampel yang lahir pada
tahun 1450 M.Ia pertama kali belajar agama di pesantren
ayahnya di Ampel Denta.Setelah dewasa ia berkelana dan
menetap diBonang yang merupakan sebuah desa kecil
dilasem,dekat tuban,jawa timur.Ia kemudian mendirikan
pesantren disana yang disebut watu layar dimana ia mulai
mengajar dan mengembangkan islam.Sunan Bonang berdakwah
dengan cara memadukan ajaran ahlusunnahh yang bergaya
tasawuf dan bergaris salaf ortodoks.Karya yang berupa catatan
pengajaran sunan bonang dikenal dengan suluk sunan bonang
atau primbon sunan bonang.Sunan Bonang meninggal pada
tahun 1525 dan dimakamkan di Tuban daerah pesisir utara jawa
yang menjadi basis perjuangan dakwahnya.

4.Sunan Drajat (Raden Qosim)


Sunan drajat merupakan putra sunan ampel yang lahir pada
tahun1470 M dan juga adik dari sunan bonang.Sunan Drajat
bergelar raden syarifudin yang berarti “pedangnya
agama”.Sunan Drajat mendapat tugas pertama dari ayahnya
untuk berdakwah ke pesisiir gresik melalui laut.ia kemudian
terdampar di dusun jelok,pesisir banjarwati ( sekarang lamongan
) setahun berikutnya,sunan drajat berpindah 1 km kearah selatan
dan mendirikan padepokan santri dalem duwur yang kini
bernama desa drajat,pacitan,lamongan.Sunan Drajat adalah
orang yang bersahaja dan suka menolong sesama,serta dikenal
dengan kegiatan sosialnya.Beliaulah yang mempelopori adanya
santunan anak yatim piatu.Sunan Drajat dikenal juga sangat
dermawan dan berjiwa sosial yang sangta tinggi.Sunan Drajat
wafat pada tahun 1522 M dan dimakamkan di Sedayu,Gresik (
Jawa Timur )
5.WBL ( Wisata Bahari Lamongan )
(08.00-10.00)
WBL ( Wisata Bahari Lamongan ) ini merupakan kegiatan
tambahan yang dilaksanakan dari panitia dan merupkan studi
tour yang dilaksankan 2 tahun sekali yamg bertepatan dengan
ziarah walisanga maka dengan ini pihak panitia menggabungkan
dua kegiatan ini diakhir bulan desember.Disana kita juga
diberikan sebuah tiket masuk dan bisa menikmati wahana, dan
ada banyak permainan serta gazebo pantai untuk rombongan
beristrahat sebentar, kita tentunya memiliki banyak pengalaman
dan keseruan disana,setelah menikmati wahana dan menikmati
angin di tempat wisata itu rombongan langsung bergegas
menuju bus masing-masing untuk melanjutkan rute selamjutnya
untuk ziarah dan juga kita yang mengikuti kegiatan itu memiliki
wawasan yang luas guna untuk menambah ilmu pengetahuan.

6.Sunan Giri (Raden Paku/Ainul Yaqin)


(11.30-13.00)
Sunan Giri adalah putra Maulana Ishaq. Sunan Giri merupakan
murid dari Sunan Ampel dan saudara seperguruan dari Sunan
Bonang. Ia mendirikan pemerintahan mandiri di Giri Kedaton,
Gresik yang selanjutnya berperan sebagai pusat dakwah Islam di
wilayah Jawa dan Indonesia timur, bahkan sampai ke kepulauan
Maluku. Salah satu keturunannya yang terkenal ialah Sunan Giri
Prapen, yang menyebarkan agama Islam ke wilayah Lombok
dan Bima.
Sunan Giri wafat pada tahun 1506 di Giri dan dimakamkan di
dekat Masjid Sunan Giri.

7.Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)


(13.30-14.30)
Ia diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tengah, pada paruh
awal abad ke-14. Babad Tanah Jawa versi menyebutnya
Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah orang Jawa
terhadap As-Samarqandy. Dalam cerita rakyat, ada yang
memanggilnya Kakek Bantal.Sunan Gresik wafat pada tanggal
12 Rabiual awal 822 H ( 9 April 1419 M ) dan dimakamkan di
Desa Gapura Wetan,Gresik,Jawa Timur.

8.Syekh Kholil (Bangkalan Madura)


(16.00-18.00)
Syekh Kholil (Mbah Kholil) lahir pada tanggal 11 Jumadil
Akhir 1235 H (27 Januari 1820 M) adalah putra K.H Abdul
Latif yang masih bertalian darah dengan Sunan Gunung
Jati.Syekh Kholil pada tahun 1850 belajar kepada Kyai
Muhammad Nur di Pondok Pesantren Langitan (Tuban,Jawa
Timur),kemudian ia pindah ke Pondok Pesantrean Canggan
(Bangil,Pasuruan) lalu ke Pondok Pesantren Keboncandi.Selama
belajar di Pondok Pesantren ini ,ia belajar pula kepada Kyai Nur
Hasan yang menetap di Sidogiri.Syekh Kholil wafat pada
tanggal 29 Ramadhan 1343 H (1925 N )

9.Sunan Ampel (Raden Rahmat)


(19.00-20.30)
Sunan Ampel merupakan putra Syekh Ibrahim Zainuddin Al-
Akbar dengan Dewi Candrawulan (putri raja Champa terakhir
dari Dinasti Ming).Menurut Babad Tanah Jawi dan silsilah
Sunan Kudus,Sunan Ampel lahir di Nampa pada tahun 1401
M.Sunan Ampel memulai penyebaran Agama Islam dengan
mendirikn pesantren di Ampel Denta,dekat dengan Surabaya
yang diantaranya telah mengajar Raden Paku (Sunan
Giri),Raden Patah (Sultan pertama Kerajaan Demak),Raden
Makdum Ibrahim (putra Sunan Ampel yang dikenal sebagai
Sunan Bonang),Syarifuddin (putra Sunan Ampel yang dikenal
sebagai Sunan Drajat).Hasil didikan beliau yang terkenal adalah
falsafah moh limo atau tidak mau melakukan lima hal yang
tercela yang meliputi:
a.Moh main:tidak mau berjudi
b.Moh ngombe:tidak mau minum arak (mabuk-mabukan)
c.Moh maling:tidak mau mencuri
d.Moh madon:tidak mau berzina
e.Moh madat:tidak mau narkoba
Sunan Ampel wafat pada tahun 1478 M di Demak,namun beliau
dimakamkan di sebelah Barat Masjid Ampel,Surabaya.
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Para sembilan Wali itu ialah Maulana Malik Ibrahim adalah
yang tertua. Sunan Ampel adalah anak Maulana Malik Ibrahim.
Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang
berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan
Drajat adalah anak Sunan Ampel.Sunan Kalijaga merupakan
sahabat sekaligus murid Sunan Bonang.Sunan Muria anak
Sunan Kalijaga.Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga.Sunan
Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana
Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.Mereka tinggal di
pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad
16, ditiga wilayah penting. Yakni Surabaya, Gresik, Lamongan
di Jawa Timur, Demak, Kudus,Muria di Jawa Tengah, serta
Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual
yangmenjadi pembaharu masyarakat pada masanya.
Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru, mulai
dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan
kesenian,kemasyarakatan hingga pemerintahan. Mereka
mendapat gelar susuhunan (sunan), yaitu sebagai penasihat
dan pembantu Raja. Para Wali melakukan dakwahnya
dengan sangat tekun, mereka mampu memahami kondisi
masyarakat Jawa pada saat itu.

B.SARAN
Dengan mengetahui sejarah singkat Walisanga, mari kita
bersama-sama meningkatkaniman dan takwa kepada Allah
SWT. Setelah mengetahui cara Walisongo menyebarkan Islam
pada umat Islam terdahulu, marilah kita juga menyiarkan agama
Islam dengan cara yangdisenangi oleh masyarakat zaman
sekarang.
C.LAMPIRAN

1. Sunan Kalijaga (Raden Sahid)

2. Sunan Kudus (Ja’far Shadiq)


3.Sunan Bonang (Makdum Ibrahim)

4.Sunan Drajat (Raden Qosim)


5.WBL (Wisata Bahari Lamongan)

6.Sunan Giri (Raden Paku/Ainul Yaqin)


7.Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)

8.Syekh Kholil (Bangkalan Madura )


9.Sunan Ampel (Raden Rahmat)

Anda mungkin juga menyukai