Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN DI RUANG TRANSIT JENAZAH

RSKB Sinduadi bekerjasama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan kamar


jenazah. Kamar jenazah di RSKB Sinduadi tersedia di ruang transit jenazah (sistem
transit).
1. Pelayanan Kamar jenazah RSKB Sinduadi tidak melayani untuk jenazah
dimandikan, autopsi, pembalseman jenazah dan formalin jenazah.
2. Pelayanan kamar Jenazah RSKB Sinduadi hanya sebagai tempat transit sebelum
jenazah disemayamkan oleh keluarga atau kerabat dan lama transit maksimal 2
jam.
3. Jenazah yang dengan penyakit menular wajib ditangani dengan
kewaspadaan berdasarkan transmisi dan jenazah yang telah ditutup dengan
kantong jenazah tidak boleh untuk dibuka kembali.
4. Pada Pelayanan jenazah dengan kematian akibat kekerasan atau yang tidak wajar
akan dilaporkan ke pihak yang berwajib dan dirujuk ke rumah sakit rujukan pihak
yang berwajib.
5. Penyerahan jenazah kepada pihak keluarga harus dituliskan pada buku registrasi
kamar jenazah dan dilampirkan fotocopy identitas diri keluarga yang menerima
jenazah serta ditanda tangani oleh pihak keluarga.
6. Penanganan Jenazah yang meninggal secara tidak wajar wajib untuk
menghubungi pihak kepolisian untuk dilanjutkan sesuai dengan proses hukum
yang berlaku.
Penentuan Kewajaran Kematian
Pasien yang datang ke rumah sakit pada prinsipnya dibagi menjadi 2, yaitu
pasien yang mengalami kekerasan dan pasien yang tidak mengalami kekerasan.
1. Pasien yang tidak mengalami kekerasan apabila meninggal dunia, langsung diberi
surat kematian. Kemudian dibawa ke kamar jenazah hanya untuk dicatat dalam
buku register.
2. Pasien yang mengalami kekerasan misalnya karena percobaan bunuh diri.
kecelakaan dan pembunuhan, pasien overdosis narkoba disamping dokter menolong
pasien, dokter melaporkan ke polisi atau menyuruh keluarga pasien untuk melapor
polisi. Apabila pasien meninggal dokter tidak memberikan surat kematian tetapi
korban dikirim ke kamar jenazah dengan disertai surat pengantar yang
dit anda
tangani oleh dokter yang bersangkutan dan dikirim kerumah sakit rujukan polisi ( RS
Bhayangkara )
Apabila kamar jenazah menerima korban dari IGD tetapi belum ada
surat permohonan visum et repertum (VER) eksternal (visum yang dilakukan
hanya sebatas pemeriksaan luar tidak sampai pemeriksaan dalam atau autopsi), maka
petugas menyuruh keluarga korban untuk melapor ke polisi dimana peristiwa
tersebut terjadi. Apabila keluarga menolak melapor ke polisi dan tetap bersikeras
membawa jenazah, maka diberikan surat pemyataan dan tidak diberikan surat
kematian.

Proses Pengiriman ke Ruang Transit Jenazah


1. Jenazah Pasien Menular
Perawatan jenazah pasien menular dilakukan dengan mengacu pada pnnsip
pencegahan dan pengendalian infeksi, melalui kewaspadaan standar. Pemakain alat
pelindung diri menjadi sarana utama dalam perawatan ini. Apabila kamar jenazah
menerima pasien yang meninggal karena penyakit menular, seperti HIV I AIDS,
Covid-19, SARS, maka dalam perawatan jenazah perlu diterapkan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
a. Jangan sampai petugas yang merawat dan orang-orang sekitarnya menjadi tertular.
b. Segala sesuatu yang keluar dari tubuh jenazah (kencing, darah, kotoran dan lain-
lain) bisa menggandung kuman sehingga menjadi sumber penularan.
c. Penerapan kewaspadaan standar :
- Mencuci tangan
- Penggunaan APD lengkap
- Menggunakan tutup kepala
- Menggunakan goggle
- Menggunakan masker
- Sarung tangan
- Gaun I apron
- Sepatu Boot
d. Alat yang dipakai merawat jenazah diperlakukan khusus dengan cara
dekontaminasi (direndam) dengan larutan desinfektan sebelum dicuci dan digunakan
ke mbal
i.
Tata Laksana Jenazah dengan penyakit menular
1) Pasien sudah dinyatakan meninggal oleh dokter ruangan atau U GD.
2) Perawat menghubungi pihak ruang transit jenazah dan bagian rekam medis untuk
permintaan surat kematian yang akan diisi dokter jaga.

3) Perawat dengan menggunakan APO lengkap melepaskan alat-alat yang tersambung


pada pasien (jenazah tidak perlu dipindahkan ketempat tersendiri kerena dianggeip
sudah berada di ruang lsolasi).
4) Bila petugas kamar jenazah datang, beritahu petugas bahwa jenazah dengan
penyakit menular, petugas dengan menggunakan APO lengkap mengeluarkan
kantung jenazah untuk membungkus jenazah dengan penyakit menular.
5) Setelah jenazah dibungkus kantong tidak boleh dibuka kembali.
6) Jenazah dipindahkan ke kernar jenazah sambil menunggu kaputusan keluarga
untuk dibawah atau kremasi ketempat yang telah diputuskan keluarga.
2. Jenazah dengan penyaklt tidak menular
Tata laksana :
1) Pasien dinyatakan telah meninggal oleh dokter ruangan atau IGD.
2) Perawat menghubungi pihak ruang transit jenazah dan bagian rekam medis untuk
permintaan surat kematian yang akan diisi dokter jaga.
3) Pindahkan Jenazah ketempat tersendiri.
4) Perawat dengan menggunakan APD lengkap melepaskan alat-alat yang tersambung
pada pasien.
5) Jenazah yang masih mengeluarkan cairan tubuh dilap dan dibersihkan dengan
kassa.
6) Tutup dengan kapas pada setiap lubang pada jenazah.
7) Setelah jenazah dirapikan, keluarga dapat melihat jenazah sambil menunggu
petugas ruang transit jenazah untuk memindahkan jenazah ke ruang transit jenazah.
Pelayanan kamar jenazah adalah kegiatan mempersiapkan jenazah sebelum
diperlihatkan kepada keluarga. Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik pada pasien,
maka diperlukan alur penanganan jenazah yang jelas. Tersedianya ruang transit jenazah
yang standar dapat dipakai sebagai acuan oleh petugas kamar jenazah dalam memberikan
mutu pelayanan yang baik bagi keluarga pasien.
ALUR PROSEDUR KE RUANG TRANSIT JENAZAH

JENAZAH DARI RUMAH SAKIT

IGD RAWAT INAP

PEMERIKSAAN DOKTER

LAPOR POLISI KEMATIAN WAJAR

JENAZAH BUKAN KASUS


MEDIKOLEGAL
JENAZAH AKAN DIBAWA KE
RUANG TRANSIT JENAZAH
DAN BERSAMA POLISI AKAN
DIRUJUK KE RS RUJUKAN SURAT KEMATIAN DIBUAT OLEH
POLISI ATAU RS DOKTER YANG MEMERIKSA
BHAYANGKARA UNTUK KEMATIAN
DIPROSES (AUTOPSI) LEBIH
LANJUT SESUAI DENGAN
HUKUM YANG BERLAKU
SURAT KEMATIAN DI
REGISTRASI OLEH PETUGAS
RUANG TRANSIT JENAZAH

JENAZAH DIJEMPUT JENAZAH KELUAR MELALUI JENAZAH DIKIRIM


KELUARGA RUANG TRANSIT JENAZAH KE RUMAH DUKA
ALUR
PELAYANAN JENAZAH SAAT DI RUMAH SAKIT DALAM KONDISI BENCANA

KORBAN BENCANA

UGD RANAP

MATI / JENAZAH

PEMERIKSAAN DOKTER
IDENTIFIKASI POST MORTEM

SURAT KEMATIAN
DIBUAT OLEH DOKTER YG MEMERIKSA
KEMATIAN

SURAT KEMATIAN DI REGISTRASI


OLEH PETUGAS UNIT KAMAR
JENAZAH

JENAZAH DIKIRIM KE RUANG


TRANSIT JENAZAH
(APABILA MENCUKUPI)

JENAZAH DIKIRIM MELALUI


RUANG TRANSIT JENAZAH

Keterangan :

Penanganan jenazah akibat korban bencana massal dilaksanakan sama


seperti penatalaksanaan penyakit menular oteh karena tidak mengetahui
riwayat status penyakit jenazah sebelumnya.
RSKB Sinduadi bekerjasama dengan pihak ketiga Yayasan Bunga Selasih yang tertuang
dalam MOU Nomor : 018/Mou/RSKB-S/VI/2022 mengenai perawatan jenazah bagi pasien
yang beragama Islam dan meninggal dunia di RSKB Sinduadi dan untuk menempatkan
jenazah sementara sampai dilakukan penjemputan oleh Yayasan Bunga Selasih maka jenazah
ditempatkan di ruang transit jenazah.

a) Jika ada pasien meninggal di UGD, ICU, NICU maupun Ruang Rawat Inap maka
masing-masing ruangan menghubungi pihak ketiga langsung. Dan menjelaskan
keadaan pasien meninggat ; agama, jenis penyakit, identitas pasien meninggal dan
lokasi ruangan pasien meninggal yang akan dibawa ke ruang transit jenazah.
b) Pihak ketiga menyediakan fasllltas berupa trolly jenazah (keranda).
c) Pihak ketiga akan datang dengan menggunakan ambulance jenazah ke RSKB
Sinduadi dan langsung menuju ke ruangan yang dituju dengan membawa
kebutunan yang diperlukan dengan menggunakan trolly jenazah.
d) Semua kebutuhan pasien meninggal disiapkan oleh pihak ketiga.

Untuk jasa yang diberikan oleh pihak ketiga semua tertuang di perjanjian kerjasama
m e n g e n a i Pengelolaan Jenazah.
Dokumentasi yang dilakukan dalam prosedur ini antara lain :
1. Formulir surat kematian
2. Formulir Pengurusan Jenazah
3. Surat Pernyataan Pengambilan Jenazah
4. Logbook serah terima jenazah ke pihak keluarga
5. Ceklist pembersihan Ruang Transit Jenazah

Anda mungkin juga menyukai