384-Article Text-379-1-10-20170511
384-Article Text-379-1-10-20170511
Submitted: Sep 13, 2016; Reviewed: Sep 14, 2016; Accepted: Oct 28, 2016
Abstract: The purpose of this study is to examine and analyze the effect of the elements cafe
atmosphere to Purchase Decision on Gen Y in Coffee & Dessert Cafe Old Bens Bandung. Trend
adolescence and young adulthood era milinieum are critical thinking, and want freedom. Freedom in
choosing which is considered comfort will have an impact on the purchase decision. Purchasing
decisions are influenced by the atmosphere of the place, and here demanded creativity cafe owners to
be able to turn the atmosphere through the concept Cafe Atmosphere. This research is a quantitative,
approach to causal explanatory. Data were collected by distributing questionnaires. Samples obtained
were 62 respondents with purposive random sampling technique. Results obtained state that element
Store Layout and exterior of variables Cafe Atmosphere influence on purchase decision.
133
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 16 Nomor 2, Mei (2017)
kesimpulan bahwa cafe atmosphere adalah poster dan tanda informasi program promosi,
sebuah lingkungan yang ditata menarik dengan serta pemilihan tema dekorasi di dalam café.
dukungan cahaya, warna, musik, wewangian,
dan sebagainya untuk menimbulkan respon Selanjutnya, Banat dan Wandebori (2012)
emosi tertentu sebagai pendorong untuk mengungkapkan tujuh indikator dari café
melakukan pembelian. atmosphere, yaitu
Turley & Milliman (2000) dan Agusta 1. Cleanliness (Kebersihan)
(2013) membagi cafe atmosphere ke dalam 4 Kebersihan sebuah cafe dapat meningkatkan
elemen, yaitu: variable store atmosphere dari cafe tersebut
1. Exterior Variable (Gajanayake, Gajanayake & Surangi,
Karakteristik eksterior mempunyai pengaruh 2011).Kebersihan dari sebuah cafe dapat
yang kuat pada citra toko tersebut, sehingga menciptakan kesan positif bagi konsumen
harus direncanakan dengan sebaik mungkin. sehingga konsumen betah berlama-lama di
Kombinasi dari eksterior ini dapat membuat cafe tersebut. Selain itu, kebersihan cafe dapat
bagian luar toko menjadi terlihat unik, menimbulkan kesan nyaman dan
menarik, menonjol, dan mengundang orang menyenangkan pada benak konsumen yang
untuk masuk dalam toko. Contoh dari exterior akan berpengaruh pada waktu tinggal dan
variable di antaranya adalah papan nama, jumlah pembelian (Yun & Good, 2007).
desain pintu masuk, fasilitas parkir, akses 2. Music
menuju lokasi, lokasi mudah ditemukan, dan Musik dapat diartikan sebagai suara yang
adanya cafe sejenis dalam satu lingkungan. menyenangkan yang menyentuh alam sadar
2. General Interior Varible maupun alam bawah sadar dari konsumen
General interior variable dikaitkan dengan (Banat & Wandebori, 2012). Jenis musik dan
unsur-unsur yang dianggap menarik respon tempo sangat berpengaruh terhadap
konsumen dari segi penataan di dalam cafe. konsumen dalam hal jumlah pembelian.
General interior variable meliputi Musik yang menyenangkan dan menenangkan
pencahayaan, aroma ruangan, musik yang dapat berdampak pada lamanya durasi waktu
dimainkan, kenyamanan suhu udara, serta yang dihabiskan konsumen di cafe tersebut
kebersihan dan kelayakan fasilitas di dalam (Holbrook & Anand, 1990).Musik yang
cafe. diperdengarkan dengan suara keras dapat
3. Store Layout berdampak pada durasi waktu tinggal di cafe
Layout and design variable dikaitkan dengan yang lebih singkat. Dapat disimpulkan bahwa
unsur-unsur yang dianggap mendukung musikakan membuat suasana cafe menjadi
pengaturan jarak untuk dilewati, serta lebih baik sehingga memberikan dampak
penataan peralatan di dalam cafe. Pengaturan positif terhadap durasi waktu dan jumlah uang
tersebut diperlukan karena akanberpengaruh yang dihabiskan oleh konsumen untuk
pada dua hal, yaitu kenyamanan berlalu- berbelanja (Herrington, 1996).
lalang serta dugaan level harga oleh 3. Scent (Harum ruangan)
konsumen (Smith & Burns 1996). Variabel Pengharum ruangan adalah wewangian yang
yang termasuk ke dalam layout dan design menyenangkan yang dapat mempengaruhi
variable diantaranya adalah jarak antar meja, mood dan emosi sebagai penentu durasi
serta penataan peralatan makan / minum. waktu tinggal dan perasaan bahagia
4. Interior Point-of-Purchase konsumen (Banat & Wandebori, 2012).
Point-of-Purchase and Decoration Variable Pemilihan wangi pengharum ruangan
dikaitkan dengan penataan pajangan di dalam biasanya akan lebih efektif jika dikaitkan
cafe yang dianggap dapat meningkatkan dengan gender.
sensitivitas konsumen terhadap program 4. Temperature (Suhu Ruangan)
promosi danharga serta dapat menurunkan Suhu ruangan pada cafeakan mempengaruhi
level loyalitas merek (Bawa, Landwehr & minat beli konsumen. Suhu ruangan yang
Krisna 1989). Pajangan produk akan ekstrim-terlalu tinggi atau terlalu rendah-
meningkatkan peluang pembelian yang tidak dapat menciptakan perasaan negatif bagi
terencana dan biasanya efek ini terjadi pada konsumen yang akan berdampak pada
kategori produk yang relatif sering dibeli ketidakpuasan. Jika konsumen merasa tidak
(Inman, Winer & Ferraro 2009). Contoh dari puas maka waktu yang akan dihabiskan untuk
point-of-purchase variable ini diantaranya menikmati dan berbelanja di cafe pun akan
135
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 16 Nomor 2, Mei (2017)
1. Faktor Rasional, faktor yang dikaitkan H5: Terdapat pengaruh secara simultan Cafe
dengan: Atmosphere (Ekterior, Interior, Interior
a. Faktor Ekonomi, seperti faktor penawaran, Point of Purchase Display, dan Store
permintaan, kualitas, pelayanan, Layout) terhadap Keputusan Pembelian
ketersediaan dan harga.
b. Faktor Waktu, konsumen MODEL PENELITIAN
mempertimbangkan panjang pendeknya
durasi waktu yang dikeluarkan dalam
melakukan pembelian.
2. Faktor Emosional, berkaitan dengan perasaan
seseorang. Biasanya faktor ini akan
memperlihatkan status, kemewahan atau
segala sesuatu yang membuat orang merasa
nyaman. Contoh dari faktor emosional
diantaranya ungkapan cinta. Ketika ungkapan
rasa cinta dikaitkan dengan pembelian, maka
barang yang dibeli akan ditujukan untuk
menunjukkan rasa cinta sehingga pembelian
yang terjadi akan bersifat emosional.
Jenis Penelitian ini adalah kausal eksplanatory
Hubungan Atmosfir dengan Keputusan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan cara
Pembelian menyebarkan kuesioner kepada pengunjung Old
Hubungan antara lingkungan toko dan keadaan Bens Coffee periode waktu Maret - Juli 2016.
emosional konsumen Generasi Y dipengaruhi
oleh faktor-faktor pribadi dan situasional tertentu Populasi dan Sampel
(Yingjiao Xu, 2007). Lingkungan toko yang Populasi pengunjung di Old Bens Coffee tidak
ramai akan meningkatkan niat berbelanja, tetapi diketahui dengan pasti. Maka dari itu pendekatan
cenderung mengurangi pengalaman dalam toko. teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
Juga perlu dicatat bahwa lingkungan layanan non probability sampling dengan metode
yang ramai akan mengurangi kesenangan Purposive Random Sampling. Metode ini
konsumen. Mengingat pengaruh negatif memberikan kuesioner kepada responden sesuai
keramaian dalam toko pada kesenangan, retailer dengan kriteria tertentu yaitu Gen-Y (kelahiran
harus mengontrol tingkat keramaian saat lalu 1982- 2000)
lintas konsumen tinggi (penganturan store layout Sampel yang berhasil dikumpulkan
yang sistematis), hal ini dilakukan untuk hanya 62 responden, Hal ini menyebabkan
menghindari pelanggan pergi dari toko. Suasana penelitian kurang sempurna karena responden
lingkungan (atmosphere) merupakan salah satu kurang dari ketentuan. Namun menurut Roscoe
faktor penting dalam bisnis kafe karena dalam (dalam buku Sekaran 2006) ukuran sampel yang
memutuskan untuk melakukan pembelian, layak dalam penelitian adalah antara 30-500
konsumen tidak hanya memberikan respon sampel atau kriteria dalam penelitian akan
terhadap barang dan jasa yang ditawarkan tetapi menggunakan alat analisis multivariate, maka
juga memberikan penilaian terhadap lingkungan jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari
pembelian yang diciptakan oleh toko tersebut. jumlah variabel yang diteliti. misalnya variabel
(Dharma, 2013). penelitian ada 5 (5 independen + 1 dependen),
maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50.
Hipotesis Penelitian
H1: Terdapat pengaruh secara parsial Ekterior
terhadap Keputusan Pembelian
H2: Terdapat pengaruh secara parsial Interior
terhadap Keputusan Pembelian
H3: Terdapat pengaruh secara parsial Interior
Point of Purchase Display terhadap
Keputusan Pembelian
H4: Terdapat pengaruh secara simultan Store
Layout terhadap Keputusan Pembelian
137
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 16 Nomor 2, Mei (2017)
138
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 16 Nomor 2, Mei (2017)
Uji Multikolinearitas
Tujuan adalah untuk melihat ada atau tidak
korelasi yang tinggi antar variabel independen.
Kriteria data terbebas dari multikolinearitas
adalah VIF < 10; dan Tolerance > 0,10
(Kurniawan, 2014).
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat Dari Profil Usia dapat terlihat bahwa kisaran usia
apakah terdapat ketidaksamaan varian dari berada pada zona generasi Y menurut pakar
residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Howe & Strauss (2000) yang menyatakan Gen Y
Pengujian dilakukan dengan teknik Uji Glejser. berada pada kelahiran 1982- 2000, di mana dari
Kriteria terbebas uji heteroskedastisitas adalah hasil profil usia termuda adalah kelahiran 1998
nilai signifikan > 0,05. (Kurniawan, 2014). dan tertua adalah kelahiran 1982. Mayoritas
responden adalah kisaran usia produktif 20-24
tahun 34 responden (55%); < 20 tahun sebanyak
14 responden (23%); 10 responden (16%) usia
kisaran 25-29 tahun; dan 30-34 tahun hanya 4
orang (6%).
139
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 16 Nomor 2, Mei (2017)
140
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 16 Nomor 2, Mei (2017)
faktor-faktor lain. Faktor-faktor lain yang memberikan nuansa kafe yang unik maka akan
mampu menjelaskan keputusan pembelian adalah mendatangkan banyak konsumen.
attitude konsumen. Pada penelitian Halim, W &
Hamed, A (2005) menyatakan sebesar 58,68% KESIMPULAN
keputusan pembelian dijelaskan oleh variabel Dari hasil dan pembahasan dapat diambil
attitude konsumen. Selain itu faktor keputusan kesimpulan :
pembelian juga dapat dijelaskan oleh brand 1. Terdapat pengaruh Eksterior Variable
image. Penelitian yang dilakukan Wang, Y.H & terhadap Keputusan Pembelian
Chin-Yi & Cing-Fen Tsai (2014) menemukan 2. Tidak terdapat pengaruh Interior Variable
bahwa brand image mampu meningkatkan terhadap Keputusan Pembelian
keputusan pembelian pelanggan. Hal lain 3. Tidak terdapat pengaruh Interior Point of
dikemukakan oleh Shah, S.S.H.,dkk (2012) Purchase Display terhadap Keputusan
bahwa brand image berpengaruh positif terhadap Pembelian
keputusan pembelian. Penelitian lain dari Alfred, 4. Terdapat pengaruh Store Layout terhadap
O (2013) harga dan kualitas berpengaruh Keputusan Pembelian
terhadap keputusan pembelian. 5. Terdapat pengaruh secara simultan konsep
Atmosphere berhubungan dengan Cafe Atmosphere (Eksterior, Interior, dan
bagaimana para pimpinan (manajer) dapat Store Layout) terhadap Keputusan Pembelian.
memanipulasi desain bangunan, ruang interior,
tata ruang lorong-lorong, tekstur karpet dan Keterbatasan Penelitian
dinding, aroma, warna, bentuk, dan suara yang 1. Sampel yang digunakan masih kurang
dialami para konsumen yang semuanya bertujuan mencukupi karena target responden yang
untuk memengaruhi konsumen dalam keputusan digunakan adalah generasi Y dengan kisaran
pembeliannya (Mowen & Minor, 2002). Menurut kelahiran 1982 - 2000.
Utami (2006) dalam Melisa (2012), atmosphere 2. Karena sampel kurang mencukupi, maka sub
mampu memengaruhi kenikmatan konsumen variabel Interior Point of Purchase Display
dalam berbelanja, dan mampu menciptakan tidak reliabel, dan berdampak pada pengujian
pengalaman berbelanja yang nyaman dan model penelitian, menghilangkan Interior
menyenangkan. Konsumen akan menghabiskan Point of Purchase Display.
waktu dan uang yang banyak dikarenakan oleh
atmosphere belanja yang baik. Saran
1. Variabel eketerior memberikan pengaruh
IMPLEMENTASI MANAGERIAL terhadap keputusan pembelian konsumen.
Dengan adanya penelitian ini, menjelaskan Namun yang harus ditingkatkan adalah lahan
bahwa peran cafe astmosphere mampu parkir, agar mampu menampung jumlah
merangsang keputusan pembelian pelanggan, konsumen lebih banyak
mampu memengaruhi stimulus positif melalui 2. Variabel Store Layout merupakan keunggulan
kondisi eksterior dan store layout, dengan yang harus dipertahankan dan ditingkatkan,
memperhatikan tata ruang dan jarak antar meja. berikan nuansa yang lebih baru secara berkala
Hal ini mampu menambah kesan positif dan pada agar konsumen tidak jenuh dan bosan.
akhirnya akan menawarkan kepada orang lain 3. Saran untuk peneliti berikutnya bisa
melalui strategi word of mouth atau dengan ditambahkan variabel lain seperti kualitas
posting gambar di media sosial (istagram, pelayanan, melihat kondisi Cafe Old Bens
facebook, path, atau twitter) melihat subyek sudah mulai terkenal dan ramai pengunjung,
penelitian ini adalah generasi Y, kalangan muda serta variabel loyalitas konsumen.
dari antara usia 16 hingga 34 tahun.
Kontribusi penelitian ini diharapkan mampu
membangkitkan para wirausahawan muda untuk REFERENSI
berpikir kreatif dengan memberikan kesan bukan Agusta, Rifki Arga. (2013). Pengaruh Store
hanya diferensiasi produk saja namun juga Atmosphere dan Word of Mouth
konsep, tema, dan keunikan, sebab di era terhadap Minat Beli Konsumen (Studi
sekarang ini, konsumen mulai peka dan sensitif pada Konsumen The House of Raminten
bukan hanya dari segi makanan, atau minuman, Yogyakarta)”. Skripsi. Universitas
namun lebih kepada pelayanan, tempat yang Negeri Yogyakarta.
nyaman, dan trend selfie, di mana jika mampu
142
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 16 Nomor 2, Mei (2017)
Ajiwibawani, M.P. & Edwar. M. (2015). Kottler, Philip, Amstrong. (2008). Prinsip-
Pengaruh Faktor Internal dan Ekternal Prinsip Pemasaran. Jilid 1. Jakarta:
Gaya Hidup Terhadap Keputusan Penerbit Erlangga.
Pembelian. Kurniawan, Albert. (2014). Metode Riset untuk
(ejournal.unesa.ac.id/article/15634/54/art Ekonomi & Bisnis. Bandung: Penerbit
icle.pdf diakses 13 September 2016. Alfabeta.
10.58). Lamb, Hair dan McDaniel. (2001). Pemasaran
Alfred, O. (2013). Influences of Price And Buku 1 Edisi pertama. Jakarta : Salemba
Quality On Consumer Purchase Of Empat.
Mobile Phone In The Kumasi Metropolis Mowen, John C., & Minor, Michael. (2002).
In Ghana A Comparative Study. Perilaku Konsumen Edisi 5, Jilid 2.
European Journal of Business and Jakarta: Penerbit Erlangga
Management. ISSN 2222-1905 (Paper) Melisa, Yuda. (2012). Pengaruh Bauran
ISSN 2222-2839 (Online). Vol.5, No.1, Pemasaran Ritel terhadap Keputusan
2013 Pembelian Ulang Konsumen Mega
Baker, J, et al. (2002). The Influence of Multiple Prima Swalayan Payakumbuh. Jurnal
Store Environment Cues on Perceived Manajemen. Universitas Negeri Padang
Merchandise Value and Patronage Noviawaty & Beli Y. (2014). Pengaruh Store
Intentions. Journal of Marketing 66(2), Atmosphere Terhadap Keputusan
120-141. Pembelian Konsumen Pada Outlet
Berman, Barry, and Joel R. Evans. (2007). Retail Nyenyes Palembang. Jurnal Manajemen
Management. New Jersey: Prentice Hall. dan Bisnis Sriwijaya Vol.12 No.1 Maret
Cran, C. (2014). 101 Tips Mengelola Generasi 2014.
X, Y, & Zoomer di Tempat Kerja. Nugroho. B.A. (2005). Strategi Jitu Memilih
Penerjemah: Hardjanti Darmodjo. Metode Statistik. Yogyakarta: Penerbit
Jakarta: Penerbit KPG (Kepustakaan Andi.
Populer Gramedia). Octaviani, A. (2011). Pengaruh Store
Dharma A.W. (2013). Store Atmosphere Sebagai Atmosphere terhadap Keputusan
Stimuli Minat Beli Konsumen Generasi Pembelian Coffee Toffe Jatim Expo
Y. JUMMA. Jurnal Universitas Katolik Surabaya. Fakultas Ekonomi. Unesa.
Widya Manadala Surabaya. Vol 2 No 4. Surabaya. Skripsi tidak dipubilkasikan
2013. ISSN: 2303-162X. Reeves, Thomas C.; OH, Eunjung. (2008)
Ghozali. I. (2014). SPSS 21: Aplikasi Analisis Generational Differences, in Handbook
Multivariate dengan Program SPSS. of Research On Educational
Semarang: Penerbit UNDIP. Communications And Technology, pp.
Halim, W, & Hamed, A. (2005). Consumer 295-303, 3th ed., Taylor & Francis
Purchase Intention At Traditional Group, New York.
Restaurant And Fast Food Restaurant. Sekaran, U. (2006). Research Method for
ANZMAC 2005 Conference: Consumer Business. Jakarta: Salemba Empat.
Behaviour. Shah, S.S.H.,dkk (2012). The Impact of Brands
Howe, N. and Strauss, W. (2000).Millennials on Consumer Purchase Intentions. Asian
Rising: The Next Great Generation. New Journal of Business Management 4(2):
York: Vintage Books. 105-110, 2012. ISSN: 2041-8752.
Hutama, C.L., Subagio, H. (2014). Analisa Maxwell Scientific Organization, 2012
Pengaruh Dining Experience Terhadap Sugiman , F & Mandasari, R. (2015). Pengaruh
Behavior Intention dengan Customer Store Atmosphere Terhadap Keputusan
Satisfaction sebagai Variabel Pembelian Pada Sanctuary Di Surabaya.
Intervening. Jurnal Manajemen Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa .
Pemasaran Petra, Vol 2 No 1, 2014. Student Journals – Petra Christian
Inti Pesan. Media Pengembangan SDM & University Vol 3 No 2. 2015.
Manajemen. (2016). Majalah Vol 08. (http://studentjournal.petra.ac.id/index.p
Mei- Juni 2016. hp/manajemenperhotelan/article/viewFil
Kotler. (1974). Atmospheric as A Marketing e/3552/3221) diakses 13 Sepetember
Tool. Journal of Retailing Volume 49 2016. 15:13
Number 4 Winter 1973-1974.
143
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 16 Nomor 2, Mei (2017)
144