Anda di halaman 1dari 7

A.

Gagal jantung
1. Definisi
Gagal jantung diartikan sebagai ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam
jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen sehingga
metabolism mengalami penurunan (Bachrudin & Najib, 2016).
2. Gejala
Nyeri dada, Batuk berdahak atau kering, kehilangan selera makan, kelelahan, ketidakmampuan
untuk berolahraga atau pusing, napas cepat, napas pendek saat malam, pendek napas saat
berbaring atau sesak napas saat berolahraga, retensi air atau begah, berat badan naik, buang
air kecil secara berlebihan di malam hari, jantung berdetak cepat (palpitasi), pembengkakan
kaki atau pembengkakan tungkai
3. Penatalaksanaan
a. Pemberian mikronutrien tertentu dan nutrien spesifik belum sepenuhnya dapat
dilaksanakan pada kasus ini.
b. Pemberian protein disesuaikan dengan fungsi ginjal pada masing-masing pasien.
c. Restriksi cairan dan natrium disesuaikan dengan keadaan retensi cairan, keadaan
hiponatremia dan respon terhadap diuretik yang diberikan.
4. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera ditandai dengan ekspresi wajah nyeri
b. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan posisi tubuh yang menghambat ekspansi
paru ditandai dengan dispnea

5. Intervensi keperawatan
B. Penyakit jantung koroner
1. Definisi
penyakit jantung koroner adalah kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah utama yang
menyuplai darah ke jantung (pembuluh darah koroner) mengalami kerusakan. Tumpukan
kolesterol pada pembuluh darah serta proses peradangan diduga menjadi penyebab penyakit
ini.
Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi apabila arteri koroner (arteri yang memasok darah dan
oksigen ke otot jantung) tersumbat oleh zat lemak yang disebut plak atau ateroma. Plak ini
menumpuk secara bertahap di dinding bagian dalam arteri, yang akhirnya membuat arteri
menjadi sempit. 
2. Gejala
Gejala khas PJK adalah keluhan rasa tidak nyaman di dada atau nyeri dada (angina) yang
berlangsung selama lebih dari 20 menit saat istirahat atau saat aktivitas yang disertai gejala
keringat dingin atau gejala lainnya seperti lemah, rasa mual atau nyeri ulu hati, rasa terbakar,
dan pusing.
3. Penatalaksanaan
a. Batasi penggunaan garam bila ada tekanan darah tinggi (hipertensi)
b. Bagi yang terlalu gemuk, jumlah makanan pokok sebagai sumber hidrat arang dikurangi,
contoh sumber hidrat arang : beras, roti, mie, kentang, bihun, biskuit, tepung-tepungan,
gula dan sebagainya
c. Bahan makanan yang berlemak sebaiknya dibatasi. Pilihlah daging tampak lemak atau
ikan segar, ayam dll
d. Hindari sayuran yang mengandung gas, kol, lobak, nangka muda
e. Semua buah boleh dimakan kecuali nangka masak, durian, alpukat diberikan dalam
jumlah terbatas
f. Makanan yang sebaiknya dipilih yang mudah dicerna dan tidak merangsang
g. Dianjurkan untuk tidak minum kopi dan alkohol
h. Dalam memasak sebaiknya tidak menggunakan cabe dan bumbu yang merangsang
i. Diet, peningkatan aktivitas dan penurunan berat membantu pasien untuk mencapai goal
serum lipid yang diharapkan serta penurunan inflamasi tubuh
4. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera ditandai dengan ekspresi wajah nyeri
b. Hambatan rasa nyaman berhubungan dengan sumber daya tidah adekuat ditandai dengan
merasa tidak nyaman
5. Intervensi keperawatan
C. Penyakit TBC
1. Definisi
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Kondisi ini dapat menyerang otak, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat,
jantung dan tulang belakang. Namun, infeksi TBC paling sering menyerang paru-paru.
2. Gejala
Tuberkulosis tidak selalu menunjukkan gejala sakit. Para ahli membedakannya atas kedua jenis
TBC, yaitu:
a. TBC laten
Pada jenis TBC ini, bakteri dalam keadaan tidak aktif sehingga pengidapnya tidak
memengalami gejala apapun. Karena itu, jenis laten bersifat tidak menular. Tetapi,
kondisinya perlu diobati agar tidak berkembang menjadi TB aktif.
b. TBC aktif
Bakteri TBC dapat menular dan menimbulkan sejumlah gejala setelah infeksi terjadi.
Tanda dan gejala TB aktif meliputi: Batuk selama tiga minggu atau lebih, batuk darah atau
lendir, nyeri dada, penurunan berat badan, kelelahan, demam, keringat di malam hari,
panas dingin, kehilangan selera makan. Jika menginfeksi organ lain, tanda dan gejalanya
bisa bervariasi tergantung organ mana yang terinfeksi. Misalnya, TBC tulang belakang
dapat menyebabkan sakit punggung, dan TBC di ginjal dapat menyebabkan urine
berdarah
3. Penatalaksanaan
a. Hindari kebiasaan merokok
b. Jangan minum alkohol karena dapat menambah resiko kerusakan hati dari beberapa obat
yang digunakan untuk mengobati TBC.
c. Batasi konsumsi kopi dan minuman berkafein lainnya.
d. Batasi produk olahan, seperti gula, roti putih, dan nasi putih.
e. Hindari daging merah berlemak tinggi dan tinggi kolesterol dan sebaliknya gunakan
sumber protein yang lebih baik seperti protein dari unggas, kacang-kacangan, tahu, dan
ikan.
4. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kendala lingkungan ditandai dengan kesulitan
memulai tidur
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen pecedera ditandai dengan ekspresi wajah nyeri
5. Intervensi keperawatan
D. Penyakit PPOK
1. Definisi
Penyakit Paru Obstruksi Kronik atau sering disingkat PPOK merupakan suatu istilah yang sering
digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama . Penyakit ini
menghalangi aliran udara sehingga menyebabkan penderita mengalami kesulitan dalam
bernafas. PPOK atau chronic obstructive pulmonary disease (COPD) lebih sering menyerang
orang usia paruh baya yang merokok.
2. Gejala
PPOK berkembang secara perlahan dan tidak menunjukkan gejala khusus pada tahap awal.
Gejalanya baru muncul setelah bertahun-tahun ketika sudah terjadi kerusakan yang signifikan
pada paru-paru. Sejumlah gejala yang biasanya dialami oleh penderita PPOK adalah:
a. Napas tersengal-sengal, terutama saat melakukan aktivitas fisik
b. Batuk tidak kunjung sembuh yang dapat disertai dahak
c. Berat badan menurun
d. Mengi (bengek)
e. Nyeri dada
f. Lemas
g. Pembengkakan di tungkai
3. Penatalaksanaan
Intervensi yang diberikan berupa diet rendah kolesterol dan rendah kalori (1762 kkal)
diberikan dalam bentuk bubur melalui oral, pasien juga diberikan konseling gizi. Monitoring
dan evaluasi pasien. Dukungan nutrisi yang optimal, memberikan edukasi serta motivasi
kepada pasien dan keluarganya, akan memberikan toleransi asupan yang baik disertai
perbaikan klinis.
4. Diagnosa keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor
biologis dutandai dengan berat badan 20% atau lebih di bawah rentang berat badan ideal
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen pecedera ditandai dengan ekspresi wajah nyeri
5. Intervensi keperawatan

E. Penyakit Sirosis hepatis


1. Definisi
Sirosis adalah komplikasi atau stadium lanjut dari berbagai penyakit hati, berupa terjadinya
kerusakan sel-sel hati yang membentuk jaringan parut (fibrosis) dan bersifat ireversibel.
Perubahan struktur yang terjadi pada sirosis mengakibatkan fungsi hati menjadi tidak normal.
Sirosis terjadi sebagai respons terhadap kerusakan pada hati, ketika sel-sel hati berusaha
memperbaiki diri dan dalam prosesnya membentuk jaringan parut.
2. Gejala
Hati memiliki banyak peran penting pada tubuh, yang paling utama adalah memproduksi zat-
zat yang diperlukan tubuh seperti protein untuk pembekuan darah dan membuang zat-zat
beracun yang dapat berbahaya bagi tubuh, seperti obat-obatan. Ketika seseorang mengidap
sirosis, kemampuan hati untuk melakukan tugasnya, hilang. Hal tersebut disebabkan oleh
berkurangnya sel-sel hati, sedangkan jaringan parut bertambah. Berikut ini adalah beberapa
gejala seseorang mengidap sirosis, antara lain:
a. Energi turun (kelelahan)
b. Mudah berdarah
c. Mudah memar
d. Kulit gatal
e. Kulit dan bagian putih mata menjadi kuning (jaundice).
f. Terkumpulnya cairan pada rongga perut (asites)
g. Turunnya nafsu makan
h. Mual
i. Bengkak pada tungkai
j. Berat badan turun
k. Pembuluh darah yang berbentuk seperti sarang laba-laba
l. Merah pada telapak tangan
m. Mengecilnya buah zakar
n. Pembesaran payudara pada laki-laki
Jika sudah menyebabkan komplikasi pada otak (ensefalopati hepatic) maka kebingungan,
turunnya kesadaran, dan bicara pelo akan muncul sebagai dampaknya.

3. Penatalaksanaan
Pada pasien sirosis hepatis terkait infeksi hepatitis B, dapat diberikan preparat interferon alfa
dan antiretroviral. Antiretroviral yang menjadi pilihan adalah lamivudin dengan dosis 100 mg
per oral setiap hari selama 1 tahun. Sementara itu, interferon alfa diberikan 3 MIU 3 kali per
minggu selama 4-6 bulan melalui injeksi subkutan. Pasien yang telah resisten terhadap
lamivudin dapat diberikan adefovir ataupun tenofovir.[18,27,28]
Pasien sirosis hepatis dengan infeksi hepatitis C dapat diberikan interferon subkutan 5 MIU 3
kali seminggu dan ribavirin 800-100 mg/hari selama 6 bulan. Hasil analisis data penelitian
TURQUOISE-II melaporkan bahwa kombinasi terapi ABT-450 (terdiri atas r-ombitasvir,
dasabuvir dengan ribavirin) yang diperkuat dengan ritonavir, nonstructural protein 5A (NS5A)
inhibitors ombitasvir, dan non-nucleoside polymerase inhibitor dengan dasabuvir plus ribavirin
(3D + RBV) dapat meningkatkan ukuran dan fungsional hepar pada sirosis hepatis dengan
infeksi hepatitis C.[18,27,28]
Penggunaan glukokortikoid pada pasien sirosis hepatis masih kontroversial, karena beberapa
studi melaporkan bahwa penggunaanya tidak memberikan hasil perbaikan yang signifikan,
serta tidak meningkatkan angka kesintasan pada pasien. Pemberian obat laktulosa dilakukan
pada pasien sirosis hepatis untuk membantu pengeluaran akumulasi amonia dari dalam tubuh.
[18,27,28]
4. Diagnosa keperawatan
a. Mual berhubungan dengan stimuli lingkungan yang mengganggu ditandai dengan sensasi
muntah
b. Hambatan rasa nyaman berhubungan dengan sumber daya tidah adekuat ditandai dengan
merasa tidak nyaman
5. Intervensi keperawatan
F. Penyakit Tipes

1. Definisi
Demam tifoid atau yang lebih sering dikenal tipes merupakan penyakit akut yang disebabkan
oleh bakteri Salmonella thyphi . Bakteri ini biasanya ditemukan di air atau makanan yang
terkontaminasi. Selain itu, bakteri ini juga bisa ditularkan dari orang yang terinfeksi.
2. Gejala
Gejala-gejala penyakit tipes yang umum terjadi adalah:
a. Demam dengan suhu yang meningkat secara bertahap hingga mencapai 39–40oC
b. Lesu dan lemas
c. Penurunan nafsu makan
d. Lidah putih
e. Sakit kepala
f. Susah tidur
g. Sulit konsentrasi
h. Gangguan saluran pencernaan, seperti mual, muntah, sakit perut, sembelit, atau diare
3. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan utama demam tifoid adalah terapi dengan antibiotika yang sesuai dengan
profil sensitivitas bakteri untuk setiap daerah endemik . Kasus ringan dapat dilakukan rawat
jalan di rumah dengan pemberian antibiotik oral dan antipiretik.
4. Dianosa keperawatan
a. Hipertermia berhubungan dengan iskemia ditandai dengan kulit terasa hangat
b. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kendala lingkungan ditandai dengan kesulitan
memulai tidur
5. Intervensi keperawatan

G. Penyakit Hernia

1. Definisi
Hernia adalah benjolan yang muncul akibat keluarnya organ dalam tubuh melalui jaringan di
sekitarnya yang melemah. Jika dibiarkan tidak tertangani, hernia bisa terjepit sehingga aliran
darahnya tersumbat lalu menimbulkan kematian jaringan.
Jaringan ikat tubuh seharusnya cukup kuat untuk menahan organ-organ di dalamnya agar
tetap berada di posisinya masing-masing. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat
jaringan ikat melemah dan menyebabkan organ mudah menonjol apabila mendapat tekanan.
Penonjolan inilah yang disebut sebagai hernia atau turun berok
2. Gejala
Gejala hernia tergantung pada jenisnya. Berikut ini adalah jenis-jenis hernia dan keluhan yang
menyertainya:
a. Hernia inguinalis
Hernia inguinalis paling sering dialami oleh pria. Kondisi ini terjadi ketika usus atau
jaringan di rongga perut menonjol ke selangkangan sehingga menimbulkan gejala berupa:
 Benjolan di selangkangan yang terkena hernia, tetapi menghilang ketika berbaring
 Nyeri di pangkal paha, terutama saat batuk, berolahraga, atau mengangkat barang
berat
 Selangkangan terasa berat atau panas
 Bengkak dan nyeri di kantong buah zakar (skrotum)
b. Hernia femoralis
Hernia femoralis adalah kondisi ketika jaringan atau sebagian usus menonjol ke paha atas
bagian dalam. Hernia femoralis lebih sering dialami oleh wanita yang memiliki berat
badan berlebih.
Gejala hernia femoralis antara lain:
 Nyeri di selangkangan ketika berdiri, mengangkat benda berat, batuk, atau
berolahraga
 Sakit perut
 Mual dan muntah
c. Hernia umbilikalis
Hernia umbilikalis adalah penonjolan sebagian usus atau jaringan melalui otot di dekat
pusar. Jenis hernia ini umumnya terjadi pada bayi akibat lubang tali pusatnya belum
menutup sempurna.
Gejala hernia umbilikus meliputi:
 Pusar menonjol berwarna kemerahan atau keunguan
 Perut berbentuk bulat
 Perut terasa penuh
 Perut nyeri saat ditekan
 Sembelit
 Demam
 Muntah
d. Hernia hiatus
Hernia hiatus, atau dikenal juga sebagai hernia diafragma, terjadi ketika sebagian lambung
menonjol ke dalam rongga dada. Benjolan tersebut masuk melalui otot yang memisahkan
rongga dada dan rongga perut (diafragma).
Gejala yang umum terjadi pada hernia hiatus adalah:
 Nyeri ulu hati (heartburn)
 Penyakit asam lambung (GERD)
 Kesulitan menelan (disfagia)
 Sesak napas
 Muntah darah
 Dada nyeri
 Sakit perut
 Tinja berwarna kehitaman (melena)
e. Hernia insisional
Hernia insisional adalah penonjolan jaringan melalui bekas luka operasi di perut. Gejala
yang umum terjadi adalah:
 Sembelit
 Benjolan di dekat bekas sayatan operasi
 Nyeri di sekitar benjolan
 Jantung berdetak cepat (takikardia)
 Mual dan muntah
 Demam
f. Hernia epigastrik
Hernia epigastrik terjadi ketika ada jaringan yang menonjol melalui dinding perut bagian
atas, tepatnya dari ulu hati hingga pusar. Gejala kondisi ini antara lain:
 Benjolan di atas pusar
 Nyeri di sekitar benjolan hernia
 Sakit perut, terutama saat, bersin, batuk, atau tertawa
g. Hernia spigelian
Hernia spigelian adalah penonjolan sebagian usus melalui jaringan ikat perut spigelian
(spigelian fascia). Gejalanya meliputi:
 Benjolan di bawah atau di samping pusar
 Sakit perut yang hilang-timbul atau menetap
 Sakit perut ketika berolahraga, mengangkat benda berat, atau ketika buang air besar
 Sembelit
3. Penatalaksanaan
1) Herniaplasty : memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang . 2)
Herniatomy : meringankan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka dan isi hernia
dibebas kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit ikat setinggi lalu
dipotong.
4. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pecedera ditandai dengan ekspresi wajah nyeri
b. Hipertermia berhubungan dengan iskemia ditandai dengan kulit terasa hangat
5. Intervensi keperawatan
H. Penyakit Apendix
1. Definisi
Radang usus buntu atau dalam bahasa medisnya disebut apendisitis adalah peradangan pada
apendiks vermiformis (umbai cacing / usus buntu). Radang usus buntu terbagi menjadi 2 (dua)
tipe yaitu, radang usus buntu akut dan radang usus buntu kronis.
2. Gejala
Gejala utama penyakit usus buntu adalah nyeri di perut yang disebut kolik abdomen. Nyeri
tersebut dapat berawal dari pusar, kemudian bergerak ke bagian kanan bawah perut. Lokasi
nyerinya bisa berbeda-beda, tergantung pada usia pasien dan posisi usus buntu itu
sendiri.Dalam waktu beberapa jam, nyeri akibat penyakit usus buntu bisa bertambah parah,
terutama saat bergerak, menarik napas dalam, batuk, atau bersin. Selain itu, nyeri juga bisa
muncul secara mendadak, bahkan saat penderita sedang tidur. Gejala nyeri perut tersebut
dapat disertai gejala lain, di antaranya:
a. Perut kembung
b. Mual dan muntah
c. Demam dan menggigil
d. Hilang nafsu makan
e. Tidak bisa buang gas atau kentut
f. Sembelit (konstipasi)
g. Diare
3. Penatalaksanaan
Pembedahan (konvensional atau laparaskopi) apabila diagnosis apendisitis telah ditegakkan
dan harus segera dilakukan untuk mengurangi risiko perforasi . 2) Berikan obat antibiotik dan
cairan IV sampai tindakan tindakan dilakukan. 3) Agen analgesik dapat diberikan setelah
diagnosa ditegakan.
4. Diagnosa keperawtan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pecedera ditandai dengan ekspresi wajah nyeri
b. Hipertemia berhubungan dengan iskemia ditandai dengan kulit terasa hangat
5. Intervensi keperawatan

Anda mungkin juga menyukai