Anda di halaman 1dari 11

Nomor : 136/EKS.

PTIR/DE/XI/2022 Jakarta, 14 November 2022


Lampiran : TOR Kegiatan

Kepada Yth.
Bapak/Ibu
(Daftar Undangan Terlampir)
Di
Tempat

Hal : Undangan Diseminasi “Optimalisasi Kebijakan dan Anggaran


Pembangunan Berketahanan Iklim yang Inklusif di Daerah”

Guna mendorong kebijakan dan anggaran perubahan iklim yang inklusif di daerah, PATTIRO
bersama konsorsium CSO di 9 Kabupaten telah melakukan studi tentang kerentanan iklim dan budget
tracking di wilayah program Voice for Inclusiveness Climate Resilience Actions (VICRA). Laporan studi
kerentanan ini diharapkan bisa memberikan gambaran situasi perubahan iklim, kebijakan, dan alokasi
anggaran daerah untuk aksi berketahanan iklim khususnya di sektor pertanian. Dengan tersusunnya
laporan kerentanan iklim ini, maka PATTIRO dan Konsorsium CSO yang terdiri dari LP2M, PKBI
Sumatera Barat, Mitra Bentala, Konsepsi, Transform, Ayo Indonesia, Bengkel APPeK, dan YPPS, akan
menyelenggarakan Diseminasi Hasil Kajian Kerentanan Iklim, dengan tema “Optimalisasi
Kebijakan dan Anggaran Pembangunan Berketahanan Iklim yang Inklusif di Daerah.”
Kegiatan ini merupakan bagian rangkaian program VICRA yang didukung oleh Kementerian Luar
Negeri Belanda, yang bertujuan untuk membangun pemahaman bersama dengan berbagai stakeholder
mengenai kondisi kerentanan iklim di beberapa wilayah Indonesia, pentingnya komitmen dan
dukungan anggaran yang proporsional dari pemerintah pusat dan daerah untuk melaksanakan aksi
pembangunan berketahanan iklim yang inklusif, sehingga aksi ini dapat menurunkan potensi kerugian
ekonomi khususnya di sektor pertanian.

Terkait dengan hal tersebut, kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir dan terlibat aktif dalam
Diseminasi “Optimalisasi Kebijakan dan Anggaran Pembangunan Berketahanan Iklim
yang Inklusif di Daerah” yang akan diselenggarakan secara Online pada:

Hari/tanggal : Kamis, 24 November 2022


Waktu : 08.30 - 14.45 WIB
Link : https://us02web.zoom.us/j/86027463815?pwd=T2ZFRXVyVWl4S3drdktTTExvMStTQT09
Meeting ID : 860 2746 3815
Passcode : vicra

Demikian undangan ini kami sampaikan, atas kehadiran dan kesediaan Bapak/Ibu kami
ucapkan terimakasih. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdri. Tanti Belinda (0812-
9844-4282).

Hormat Kami,

Bejo Untung
Direktur Eksekutif
DAFTAR UNDANGAN
1. Pemerintah Nasional
• Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
• Kementerian Dalam Negeri
• Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
• Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
• Bappeda Provinsi Sumatera Barat
• Bappeda Provinsi Lampung
• Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
• Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
• Bappeda Kabupaten Pesisir Selatan Ganto
• Bappeda Kabupaten Lampung Timur
• Bappeda Kabupaten Pesawaran
• Bappeda Kabupaten Lombok Tengah
• Bappeda Kabupaten Lombok Timur
• Bappeda Kabupaten Manggarai Timur
• Bappeda Kabupaten Flores Timur
• Bappeda Kabupaten Timor Tengah Selatan
3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan
Daerah (Bapedalitbangda)

• Bapelitbangda Kabupaten Pesisir Selatan


• Bapelitbangda Kabupaten Padang Pariaman

4. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

• BMKG/ Stasiun Klimatologi Provinsi Lampung


• BMKG/ Stasiun Klimatologi Provinsi Sumatera Barat

5. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)


• BPBD Provinsi Sumatera Barat
• BPBD Provinsi Lampung
• BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
• BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
• BPBD Kabupaten Pesisir Selatan
• BPBD Kabupaten Padang Pariaman
• BPBD Kabupaten Lampung Timur
• BPBD Kabupaten Pesawaran
• BPBD Kabupaten Lombok Tengah
• BPBD Kabupaten Lombok Timur
• BPBD Kabupaten Manggarai Timur
• BPBD Kabupaten Flores Timur
• BPBD Kabupaten Timor Tengah Selatan
6. Dinas Pertaniaan Kabupaten/Wilayah Program
• Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat
• Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan
• Dinas Pertanian Kabupaten Padang Pariaman
• Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Timur
• Dinas Pertanian Kabupaten Pesawaran
• Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah
• Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur
• Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur
• Dinas Pertanian Kabupaten Flores Timur
• Dinas Pertanian Kabupaten Timor Tengah Selatan
7. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten/Wilayah Program

• Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat


• Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kabupaten
Pesisir Selatan
• Dinas Lingkungan hidup Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten
Padang pariaman
• Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lampung Timur
• Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pesawaran
• Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Tengah
• Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Timur
• Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai Timur
• Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Flores Timur
• Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Timor Tengah Selatan

8. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten/Wilayah


Program
• Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Pesisir
Selatan
• Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Padang Pariaman
• Dinas Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Lampung Timur
• Dinas Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Pesawaran
• Dinas Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Lombok Tengah
• Dinas Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Lombok Timur
• Dinas Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Manggarai Timur
• Dinas Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Flores Timur
• Dinas Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Timor Tengah Selatan
9. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
• Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sumatera Barat
• Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Timor Tengah Selatan
• Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Padang Pariaman

10. Dinas Perkebunan dan Peternakan


• Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pesawaran
11. Dinas Ketahanan Pangan
• Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Timor Tengah Selatan
• Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pesawaran

12. Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikulturan

• Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat


13. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura

• Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pesawaran

14. Dinas Kehutanan

• Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat

15. Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL)

• BPDASHL Way Seputih Sekampung

16. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

• BPTP Provinsi Lampung


17. Mitra CSO di 9 daerah
• KONSEPSI
• LP2M
• Mitra Bentala
• TRANSFORM
• Yayasan Ayo Indonesia
• YPPS
• PKBI Sumatera Barat
• Bengkel APPeK
• YKWS
18. BUMN/Pihak Swasta

• PT Pertamina (Persero)
• PT Telkom Indonesia Tbk
• PT Freeport Indonesia
• PT. Sucofindo (Persero)
• PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
• PT Perkebunan Nusantara X (Persero)
• PT Adaro Energy Tbk
• Perum Kehutanan Negara
• PT Adhi Karya (Persero) Tbk
• PT Brantas Abipraya (Persero)
• PT Hutama Karya (Persero)
• PT Pupuk Indonesia (Persero)
• PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
• PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
• PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
• PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
• PT Astra Agro Lestari Tbk
• PT Bukit Asam Tbk
• PT Astra International Tbk
• Nestlé Indonesia
• PT Unilever Indonesia
• PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk
• PT Shopee International Indonesia
• PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk)
• PT Paragon Technology and Innovation
• Asosiasi Pengusahan Indonesia (APINDO)

19. Kelompok Tani


20. CSO Disabilitas
21. Masyarakat dan Media
Term of Reference
Diseminasi
“Optimalisasi Kebijakan dan Anggaran Pembangunan
Berketahanan Iklim yang Inklusif di Daerah”

Virtual, 24 November 2022


A. Latar Belakang
Perubahan iklim membawa dampak negatif di Indonesia. Berdasarkan laporan Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), perubahan iklim memicu peningkatan
frekuensi bencana hidrometeorologi selama 10 tahun terakhir (2010-2020). Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) juga telah mengkaji bahwa Indonesia
berpotensi mengalami kerugian ekonomi di empat sektor yaitu air, pertanian, kesehatan,
laut dan pesisir. Apabila tidak ada langkah intervensi, Indonesia berpotensi mengalami
kerugian ekonomi secara akumulasi sebesar Rp 544 triliun pada periode 2020-2024.
Melihat besarnya potensi kerugian ekonomi akibat perubahan iklim, maka penting untuk
menyusun aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Indonesia.
Pengendalian perubahan iklim sendiri sebenarnya sudah masuk sebagai Prioritas
Nasional nomor 6 di RPJMN 2020-2024. Di tingkat nasional, Bappenas telah
mengeluarkan Kebijakan Pembangunan Berketahanan Iklim (KPBI), yang diharapkan
dapat memangkas kerugian ekonomi di empat sektor secara akumulasi sebesar Rp 281
triliun pada tahun 2024. Pemerintah di tingkat nasional juga sudah menekankan bahwa
pengendalian perubahan iklim bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah pusat,
tetapi isu ini merupakan masalah lintas sektor yang penanganannya membutuhkan
kolaborasi dan dukungan yang memadai dari berbagai aktor. Salah satu aktornya adalah
pemerintah daerah.
Peran pemerintah daerah sangat krusial dalam mengakselerasi pembangunan
berketahanan iklim di berbagai wilayah Indonesia. Dengan dukungan kebijakan dan
alokasi anggaran perubahan iklim yang memadai dari Pemerintah Daerah, maka target
nasional untuk meminimalisir potensi kerugian akibat perubahan iklim akan semakin
mudah tercapai. Namun, pada realitanya, dukungan dari pemerintah daerah untuk
pembangunan berketahanan iklim akibat dampak perubahan iklim belum maksimal
dilakukan. Perubahan iklim masih dipahami sebagai kejadian alam yang belum secara
prioritas menjadi target dan sasaran pembangunan. Kendati sudah masuk dalam
dokumen perencanaan pembangunan daerah, upaya yang dilakukan masih bersifat
“kuratif”. Di sisi lain, mitigasi yang dilakukan juga masih belum memperhatikan dampak
yang terjadi kepada kelompok rentan seperti petani, perempuan, anak dan disabilitas.
Situasi ini ditunjukkan karena belum semua daerah memiliki kebijakan dan alokasi
anggaran perubahan iklim yang menjawab kebutuhan kelompok rentan terdampak
bencana.
Berangkat dari situasi di atas, Konsorsium CSO di 9 Kabupaten tergerak untuk
melakukan studi kerentanan iklim dan budget tracking dokumen APBD di masing-
masing daerah. Studi ini dilakukan melalui dukungan Kementerian Luar Negeri Belanda
di sembilan kabupaten yaitu Kabupaten Padang Pariaman dan Pesisir Selatan di Provinsi
Sumatera Barat; Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur di Provinsi Nusa
Tenggara Barat; Kabupaten Lampung Timur dan Pesawaran di Provinsi Lampung;
Kabupaten Timor Tengah selatan (TTS), Manggarai Timur, dan Flores Timur di Provinsi
Nusa Tenggara Timur. Laporan studi kerentanan ini diharapkan bisa memberikan
gambaran situasi perubahan iklim terkini, kebijakan, dan alokasi anggaran daerah untuk
aksi berketahanan iklim khususnya di sektor pertanian.
Dengan tersusunnya laporan hasil studi ini, PATTIRO selaku host berencana
menyelenggarakan diseminasi hasil studi yang bertemakan “Optimalisasi Kebijakan
dan Anggaran Pembangunan Berketahanan Iklim yang Inklusif di Daerah.”
Melalui kegiatan ini, harapannya berbagai stakeholder, baik dari pemerintah maupun
non-pemerintah (CSO, private sector, dll), bisa memperoleh gambaran mengenai kondisi
kerentanan iklim di beberapa wilayah Indonesia khususnya di 9 kabupaten, dan
memahami perlunya perhatian semua pihak dalam melaksanakan aksi ketahanan iklim
yang inklusif. Lebih lanjut, laporan kerentanan iklim di 9 kabupaten ini diharapkan bisa
mendorong pengimplementasikan KPBI yang lebih inklusif, sehingga manfaatnya dapat
dirasakan langsung oleh masyarakat terdampak, terutama kelompok rentan seperti
petani miskin, perempuan, lansia, pemuda, dan anak-anak.

B. Justifikasi
Guna mendorong kebijakan dan anggaran perubahan iklim yang inklusif baik di
tingkat nasional maupun daerah, PATTIRO dan Konsorsium CSO yang terdiri dari LP2M,
PKBI Sumatera Barat, Mitra Bentala, Konsepsi, Transform, Ayo Indonesia, Bengkel
APPeK, dan YPPS, akan menyelenggarakan Diseminasi Hasil Kajian Kerentanan Iklim,
dengan tema “Optimalisasi Kebijakan dan Anggaran Pembangunan
Berketahanan Iklim yang Inklusif di Daerah.” Kegiatan ini merupakan bagian
rangkaian program VICRA. Harapannya hasil studi bisa memberikan gambaran
mengenai situasi kerentanan dan dampak nyata perubahan iklim, kebijakan, dan alokasi
anggaran daerah untuk aksi berketahanan iklim khususnya di sektor pertanian. Laporan
kerentanan iklim ini juga diharapkan bisa mendorong implementasi Pembangunan
Berketahanan Iklim yang lebih inklusif di daerah, sehingga manfaatnya bisa diterima oleh
kelompok rentan, dan sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam menyusun aksi
ketahanan iklim di sektor lainnya.

C. Tujuan Kegiatan
Seminar ini bertujuan untuk:
1. Memaparkan hasil studi kerentanan iklim dan dampak perubahan iklim yang
dirasakan di 9 kabupaten kepada stakeholder;
2. Memaparkan kebijakan dan anggaran yang mendukung aksi ketahanan iklim di 9
kabupaten kapada stakeholder;
3. Memperoleh masukan dari berbagai stakeholder untuk menyempurnakan laporan
kajian kerentanan iklim di 9 kabupaten.

D. Hasil yang Diharapkan


Seminar ini diharapkan dapat menghasilkan:
1. Tersampaikannya situasi terkini dan dampak perubahan iklim yang dirasakan
langsung oleh komunitas di 9 kabupaten kepada stakeholder;
2. Tersampaikannya kebijakan dan anggaran yang mendukung aksi ketahanan iklim
di 9 kabupaten kepada stakeholder;
3. Adanya masukan dari berbagai stakeholder untuk penyempurnaan laporan studi
kerentanan iklim di 9 kabupaten.

E. Waktu dan Tempat


Kegiatan ini akan diselenggarakan secara online pada,
Hari/Tanggal : Kamis, 24 November 2022
Waktu : 08.30 – 14.45 WIB
Link Zoom : https://us02web.zoom.us/j/86027463815?pwd=T2ZFRXVyVWl4S3drdktTTExvMStTQT09
Meeting ID : 860 2746 3815
Passcode : vicra

F. Narasumber dan Moderator


Narasumber

No. Topik Narasumber


1 Sinergi Perencanaan Pusat Dan Daerah Iwan Kurniawan, ST. MM
Dalam Mendukung Percepatan Aksi (Direktur Perencanaan, Evaluasi
Berketahanan Iklim dan Informasi Pembangunan
Daerah, Dirjen Bina Bangda
Kemendagri)
2 Kerangka Anggaran Daerah Dalam Dr. Drs. A. Fatoni, M.Si
Menurunkan Target RPJMN Dalam Aksi (Direktur Perencana Keuangan
Berketahanan Iklim Daerah, Dirjen Bina Keuda,
Kementerian Dalam Negeri)
3 Upaya Mengarustamakan Adaptasi Dra. Sri Tantri Arundhati M.Sc
Perubahan Iklim Dan Peran Serta (Direktur Adaptasi Perubahan
Masyarakat Di Daerah Iklim, Direktorat Jenderal
Pengendalian Perubahan Iklim,
Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan)
4 Kebijakan Iklim Dalam Skema Boni Hasidungan
Pembangunan Berketahanan Iklim Di (Sekda Manggarai Timur)
Daerah
5 Kebijakan PUG Dalam Aksi Berketahanan Lenny N. Rosalin, SE, MSc, MFin
Iklim (Deputi Menteri PPPA, Bidang
Kesetaraan Gender, Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak/KPPPA)
6 Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ramadhaniati
Kelompok Rentan Di Daerah (Spesialis GESI VICRA)
7 Pelibatan Orang Muda Dan Penyandang Vinsensius Bureni
Disabilitas Dalam Aksi Ketahanan Iklim Di (District Coordinator VICRA-
Timor Tengah Selatan (TTS) Direktur Eksekutif Bengkel
APPeK)
8 Pelibatan Pihak Swasta Dalam Aksi Suci Kurnia Sari
Ketahanan Iklim Di Padang Pariaman (District Coordinator VICRA,
PKBI Sumatera Barat)
Moderator:
1. Moh. Taqiuddin (Climate Resilience Specialist – Direktur Eksekutif Konsepsi)
2. Rizani (District Coordinator VICRA - Direktur Eksekutif Mitra Bentala)

G. Agenda

Waktu
Agenda Keterangan
(WIB)
Registrasi Peserta dan Persiapan (Pemutaran
08.30 – 09.00 Panitia
Video VICRA)
Pembukaan
Sambutan dan Pengantar
1. Karen Hordijk (Senior Policy
MC: Fitri
09.00 – 09.20 Officer, Embassy of the Kingdom of
Wahyuningsih
the Netherlands)
2. Bejo Untung (Direktur Esekutif
PATTIRO)
MC
Pemaparan Hasil Kajian Kerentanan
09.20 – 09.50
Iklim di 9 Kabupaten
Program Manager
MC
Open Discussion: Tanggapan terhadap
09.50 – 10.35
Hasil Pemaparan Konsorsium CSO dan
Peserta
Panel Discussion: Optimalisasi
Kebijakan dan Anggaran
Pembangunan Berketahanan Iklim
yang Inklusif di Daerah

1. Sinergi Perencanaan Pusat Dan Moderator: Moh.


10.35 – 12.20
Daerah Dalam Mendukung Taqiuddin
Percepatan Aksi Berketahanan
Iklim

Pembicara: Iwan Kurniawan,


ST. MM
(Direktur Perencanaan, Evaluasi dan
Informasi Pembangunan Daerah,
Dirjen Bina Bangda Kemendagri)

2. Kerangka Anggaran Daerah


Dalam Menurunkan Target
RPJMN Dalam Aksi
Berketahanan Iklim

Pembicara: Dr. Drs. A. Fatoni,


M.Si
(Direktur Perencana Keuangan
Daerah, Dirjen Bina Keuda,
Kementerian Dalam Negeri)

3. Upaya Mengarustamakan
Adaptasi Perubahan Iklim Dan
Peran Serta Masyarakat Di
Daerah

Pembicara: Dra. Sri Tantri


Arundhati M.Sc
(Direktur Adaptasi Perubahan Iklim,
Direktorat Jenderal Pengendalian
Perubahan Iklim, Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan)

4. Kebijakan Iklim Dalam Skema


Pembangunan Berketahanan
Iklim Di Daerah

Pembicara: Boni Hasidungan


(Sekda Manggarai Timur)

12.20 – 13.00 Istirahat

Panel Discussion: Optimalisasi


Kebijakan dan Anggaran
13.00 – 14.30 Moderator: Rizani
Pembangunan Berketahanan Iklim
yang Inklusif di Daerah
1. Kebijakan PUG Dalam Aksi
Berketahanan Iklim

Pembicara: Lenny N. Rosalin,


SE, MSc, Mfin
(Deputi Menteri PPPA, Bidang
Kesetaraan Gender, Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak/KPPPA)

2. Dampak Perubahan Iklim


Terhadap Kelompok Rentan Di
Daerah

Pembicara: Ramadhaniati
(Spesialis GESI VICRA)

3. Pelibatan Orang Muda Dan


Penyandang Disabilitas Dalam
Aksi Ketahanan Iklim Di Timor
Tengah Selatan (TTS)

Pembicara: Vinsensius Bureni


(District Coordinator VICRA-
Direktur Eksekutif Bengkel APPeK)

4. Pelibatan Pihak Swasta Dalam


Aksi Ketahanan Iklim Di Padang
Pariaman

Pembicara: Suci Kurnia Sari


(District Coordinator VICRA, PKBI
Sumatera Barat)

14.30 – 14.45 Wrap up dan Penutup MC

Anda mungkin juga menyukai