PENDAHULUAN
1.1 Pengertian
Praktek Kerja Industri adalah pola penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
melalui jalur pendidikan luar sekolah yang relevan dengan bidang keahlian
yang dipilih. Praktek kerja industri memberikan pengalaman belajar bagi
peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dalam membsrikan
pelayanan dasar.
Dalam prakerin, siswa dapat mengetahui secara langsung bagaimana kondisi
dunia kerja dan mampu bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya serta
dapat menilai kemampuan peserta didik dalam menerapkan teori yang
berkaitan dengan bidang kompetensi kefarmasian, baik secara teknis maupun
administratif di lahan praktek sesuai dengan peran dan fungsi Tenaga Teknis
Kefarmasian (Asisten Apoteker).
1
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan
ilmu keterampilan yang didapat secara teoritis selama masa
pendidikan, serta yang belum diberikan secara intensif di sekolah
sacara terpadu.
2
BAB II
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
3
Tidak menggunakan uniform lengkap seperti (baju putih-
putih, plat nama, sepatu putih, kaos kaki putih)
Rambut tidak boleh melebihi dari 5 cm bagi pria, disisir
rapi, tidak menutupi telinga atau mata.
Bagi wanita menggunakan jilbab wajib menggunakan anak
jilbab dan rambut tidak boleh panjang dari jilbab (rambut
digulung rapi poni tidak boleh terjulur keluar jilbab.
Kuku panjang dan menggunakan cat kuku tidak dibenarkan
Siswa tidak dibenarkan menggunakan Hp pada saat
berlangsung secara keseluruhan.
Sanksi :
a. 1 (satu) kali pelanggaran diberi teguran lisan.
b. 2 (dua) kali penggalaran diberikan teguran tertulis
c. 3 (tiga) kali pelanggaran dianggap 1 kali alfa
8. Bagi siswa yang melanggar peraturan diluar batas ketentuan
setelah 3 kali teguran tidak dibenarkan mengikuti praktek maka
siswa dinyatakan gagal untuk praktek kefarmasian.
9. Tindakan kelalaian yang mengakibatkan kerusakan dan kehilangan
alat maka siswa diwajibkan mengganti alat yang rusak/ hilang
tersebut.
10. Bukti pencapaian kompetensi diserahkan kepada koordinator mata
ajar, sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
11. Ikut berpartisipasi aktif dalam melakukan praktek kefarmasian
4
2.3 SURAT PERNYATAAN ORANG TUA/WALI
( )
5
SURAT PERNYATAAN SISWA
Untuk kelancaran tugas saya melaksanakan Praktek Kerja Industri /On The Job
Training pada dunia usaha/industri tersebut di atas, dengan ini saya membuat
pernyataan sebagai berikut:
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa adanya
unsur paksaan. dan tidak lain adalah didorong oleh rasa tanggung jawab dalam
melaksanakan praktek kerja industri.
6
( ) ( )
7
2.5 Tugas Guru Pembimbing dan Pembimbing di Rumah Sakit
Sebagaimana masyarakat bahwa penyelenggaraan “dalam aspek-aspek
pendidikan yaitu, program praktek dasar kejuruan dan program praktek keahlian
pada produksi di dunia usaha/industry (Rumah Sakit) yang mempunyai kaitan
sangat erat dan dilakukan pada tempat serta waktu yang berbeda, memerlukan
bimbingan khusus. Dalam praktek kerja industri siswa akan dibimbing oleh Guru
Pembimbing dari Pihak Sekolah dan Pembimbing dari pihak dunia usaha/ industri
Rumah Sakit.
A. Tugas guru pembimbing (pembimbing di sekolah)
Adapun ruang lingkup tugas guru pembimbing baik waktu siswa
melaksanakan praktek dasar kejuruan maupun melaksanakan praktek kerja
keahlian pada lini produksi di dunia usaha/ industri, antara lain meliputi :
1. Mengadakan seleksi bagi calon siswa peserta Prakerin.
2. Pengkondisian siswa Prakerin sebelum melasaksanakan kegiatan praktek
keahlian pada produksi di dunia usaha/ industri. Penjelasan yang diberikan
kepada siswa tentang dunia usaha/ industri tersebut antara lain tentang :
Sifat dan etos kerja sebagai pekerja serta tata tertib dan peraturan
kerja yang berlaku.
Spesifikasi kerja yang akan dilakukan.
Benda-benda produk/ jasa ( materi, wujud, mutu dan biaya yang
telah dihasilkan )
Peralatan dan media yang digunakan
3. Melaksanakan pelatihan dan bimbingan bagi siswa secara sistematis
berdasarkan program dan jadwal yang telah disepakati, baik pada
pelaksanaan program praktek dasar kejuruan maupun program praktek
keahlian pada lini produksi didunia usaha/indusiri.
4. Mengadakan seleksi siswa sebelum melakukan praktek keahlian pada lini
produksi didunia usaha/industri.
5. Melakukan penilaian secara kontiniu terhadap kegiatan siswa, baik yag
menyangkut aspek sikap maupun kinerja/penampilan keterampilan kerja
pada waktu melakasanakan praktek dasar kejuruan maupun praktek dasar
8
keahlian pada lini produksi di dunia usaha / industry, dan
mengkonfirmasikan nilai perolehan siswa sesuai dengan keperluannya
kedalam mata pelajaran yang relevan pada rapor atau STTB.
6. Melakukan ujian kompetensi kepada siswa peserta program Praktek Kerja
Industri yang telah selesai melaksanakan praktek keahlian pada lini
produksi di dunia usaha / industri. Pelaksanaan ujian kompetensi sedapat
mungkin mengacu pada standar pekerjaan / profesi yang berlaku baik pada
dunia usaha/industri (enterprise standar), secara nasional maupun
internasional (International Standar) serta dilaksanakan di bawah
koordinasi panitia ujian yang telah dibentuk Majelis Sekolah yang
bersangkutan.
7. Memberikan dorongan kepada siswa peserta program Praktek Kerja
Industri agar selalu aktif dan tekun serta antusias dalam mengikuti
kegiatan belajar praktek dasar kejuruan maupun praktek keahlian pada lini
produksi didunia usaha / industri.
8. Memberikan " Peringatan atau hukuman “ kepada siswa peserta Praktek
Kerja Industri sesuai dengan sifat pelanggaran yang berlaku di dunia usaha
/ industri yang dilakukan pada waktu praktek keahlian pada lini produksi
di dunia usaha / industri.
9
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
10
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
keschatan
Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
meliputi:
a. pemilihan
b. perencanaan kebutuhan
c. pengadaan
d. penerimaan
e. penyimpanan
11
f. pendistribusian
g. pemusnahan dan penarikan
h. pengendalian
i. administrasi.
12
7. Nama pasien, umur, BB. dan alamat pasien. Untuk resep dokter hewan,
jenis hewan & nama serta alamat pemiliknya.
13
3.Resep yang telah disimpan melebihi 3 tahun dapat dimusnahkan dan cara
pemusnahan adalah dengan cara lain yang memadai
4. Pemusnahan resep narkotik dilakukan oleh apoteker bersama dengan
sekur angkurangnya seorang petugas apotek
5.Pada saat pemusnahan harus dibuat berita acara pemusnah yang
mencantumkan
Hari dan tanggal pemusnahan
Tanggal yang berawal dan terakhir dari resep
Berat resep yang dimusnahkan dalam kilogram
2. Penyiapan Obat
Peracikan merupakan kegiatan menyiapkan, menimbang, mencampur,
mengemas dan memeberikan etiket pada wadah
Etiket harus jelas dan dapat dibaca
Kemasan obat yang diserahkan hendaknya obat dikemas dengan rapi
dalam kemasan yang cocok sehingga terjadi kualitasnya.
14
Penyerahan obat sebelumnya harus dilakukan pemeriksaan akhir terhadap
kesesuaian antara obat dengan resep, dan disertai pemberian informasi
obat dan konseling kepada pasien.
Informasi obat yang benar, jelas dan mudah dimengerti, akurat, tidak bias,
etis, bijaksana, dan terkini. Meliputi cara pemakian obat, penyimpanan
obat, jangka waktupengobatan, aktifitas serta makanan dan minuman yang
harus dihindari selama terapi.
Apoteker harus memberikan konseling, mengnai sediaan farmasi,
pengobatan dan pembekalan kesehatan lainya, sehingga dapat
memperbaiki kualitas hidup pasien.
3. Promosi dan Edukasi Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, apoteker
memberikan edukasi apabila masyarakat ingin mengobati diri sendiri
(swamedikasi)
15
2. Memanggil nama dan nomnor tunggu pasien
3. Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien
4. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat
5. Membuat salinan resep sesuai dengan apoteker asli resep dan paraf oleh
apotek
16
BAB IV
JURNAL KEGIATAN SISWA
17
Catatan : Diisi setiap hari kerja pada kolom Pembimbing
RS
yang tersedia dan memberikan tanda X (silang)
pada kolom tidak hadir
( )
18
4.2 Catatan Selama pelaksanaan praktek kerja industri
Hari ke :
Catatan Kegiatan Praktek
Hari /Tanggal :
Kerja Industri
Ruangan :
Paraf
Pembimbing
Rumah Sakit
19
4.3 Program Kegiatan Prakerin
20
balsem
Membantu membuat sediaan
syrup
6 Melihat dan mengamati
apoteker menyerahkan
farmasi sesuai R/ disertai
memberikan informa
diperlukan pasien :
7 Membantu membuat salinan
R/
8 Siswa dapat membantu
menghitung dosis obat dalam
R/
9 Membantu menulis etiket
dan menempelkannya pada
kemasan sediaan farmasi
10 Membantu memeriksa
sediaan farmasi yang habis
11 Membantu menyusun dan
membuat pesanan
12 Melihat dan mengamati
apoteker menerima sediaan
farmasi dan perbekalan
kesehatan dan memeriksa
kesesuaian pesanan
13 Membantu memeriksa dan
mengendalikan sediaan
farmasi yang mendekati
21
kadaluwarsa
14 Membantu menyimpan
sediaan farmasi sesuai
golongan
15 Membantu menyimpan
sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan sesuai
bentuk sediaanya
16 Membantu menyimpan
sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan sesuai
sifat fisika dan kimia
berdasarkan informasi dalam
kemasan
17 Membantu mencatat dan
menyimpan laporan
narkotika dan psikotropika
18 Mengamati dan membantu
tata cara menyimpan R/
19 Membantu menyiapkan,
mengisi dan menyimpan
kartu stock
22
4.4 CATATAN MONITORING DAN EVALUASI GURU PEMBIMBING
RUMAH SAKIT
23
4.5 CATATAN MONITORING DAN EVALUASI GURU PEMBIMBING
DI SEKOLAH
Hari/ Tanggal Catatan Pembimbing Paraf
24