Anda di halaman 1dari 1

Internalisasi Nilai-nilai moderasi yang mengandung makna seimbang, tidak berlebih-lebihan, tidak

memaksakan kendak dengan menggunakan paham keagamaan dengan cara kekerasan sangat
penting untuk diwujudkan demi terciptanya kehidupan yang harmonis dan aman dari segala bentuk
ancaman. Harmonis berarti terciptanya kehidupan dimana lingkungan dan masyarakat merasa aman,
nyaman dan damai dan bebas dari segala ancaman

Generasi milenial yang mempunya label agent social of change menempatkan posisinya pada posisi
yang penting dan padanya lah diharapkan sebagai penerus bangsa dalam rangka menciptakan
kehidupan yang harmonis, rukun, damai dan bebas dari ancaman. Begitu juga kekhawatiran yang
mungkin terjadi apabila generasi milenial memposisikan kehidupan yang seimbnag, harmonis dan
rukun damai bukan merupakan tujuan utamanya.

Dasar Ilmu pengetahuan, wawasan kebangsaan, keagamaan yang belum cukup kuat pada generasi
milenial diposisikan oleh para analis sebagai faktor mudahnya generasi milenial terpapar paham
radikal. Didukukung oleh kenyataan generasi ini adalah generasi yang sangat akrab dan nyaman
dengan dunia tekhnologi. Kenyataan ini pula internalisasi moderasi menemukan peluang emasnya
sehingnga moderasi dijadikan sebagai gaya hidup, acuan bagi generasi milenial. Maka upanya
bagaimana memahami, menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai moderasi ini harus terus menerus
digaungkan hingga pada akhirnya dijadikan landasan dan pondasi pergaulan pada generasi milenial.
Setidaknya menurut A.Tafsir initernalisasi ini tercapainya tiga tujuan; agar mengetahui, agar
melaksanakan, agar seperti yang ia ketahui.

Upaya menjadi bangsa yang mendamaikan harus diupayakan dari berbagai lapisan masyarakat,
keluarga teman sebaya, bahkan yang paling penting melalui pendekatan edukatif yang diterapkan
oleh Lembaga Pendidikan, dari penetapan kurikulum dan penciptaan lingkungan yang damai
berperan menghentikan segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan agama.

Salahsatu jaminan terciptanya kerukunan dan kedamaian selain moderasi dijadikan gaya hidup dan
kultur tentunya juga sangat berpengaruh peran masyarakat, para tokoh dan para tokoh agama yang
senntiasa memberikan rasa aman, damai dan rukun ditengah masyarakat yang beragam sekalipun
berbeda keyakinan.Sebaliknya, ketegangan sosial bahkan terjadi konflik apabila saling curiga antar
masyarakat apalagi antar agama. Hal ini lah yang tentunya kita sadari sebagai umat beragama bahwa
hakikat manusia hidup sangat menginginkan kehidupan yang rukun dan damai baik dilingkungan
sekitar maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Demikianlah dibalik kemajemukan, keraragam bangsa Indonesia penting untuk menerapkan gaya
hidup moderasi demi menjaga keutuhan persaudaraan antar sesama pemeluk agama serta
persatuan bangsa. Terutama dikalangan millennial yang menjadi harapan, penerus bangsa. Maka
pemahaman moderasi beragama dikalangan generasi millenial terus menerus harus di gaungkan
dalam rangka menciptakan kondisi kehidupan yang moderat yang diharapkan mampu membawa
perubahan dan dampak luar biasa terhadap kehidupan ditengah masyarakat yang plural di negara
Indonesia. Dengan demikian ummatan wasathan yang cinta damai buakan hanya mimpi belaka.

Anda mungkin juga menyukai