Anda di halaman 1dari 15

PT.

SMA-WORKING INSTRUCTION

INSPEKSI DAN PENANDAAN

DAFTAR ISI

1 TUJUAN …………………………………………………………………………………………….. 1

2 RUANG LINGKUP …………………………………………………………….……………...……. 1

3 DEFENISI…….….…………………………………………………………………………………… 1

4 PROSEDUR……………………………..…………………………………………………………… 1

4.1 Umum ……………….………….……………………………………………………….…… 1

4.2 Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko………………………………………………...….. 1

4.2.1 Daftar Resiko……………………………………………………………………………. 2

4.2.1 Peralatan Elektris Statis…………………………..………………………………….. 2

4.3 Material…..…………………………………. 3

4.4 Foundations…..…………………………………. 3

4.5 Standarts…..…………………………………. 3

4.6 Tangga…..…………………………………. 3

4.7 Transoms dan Putlogs…..…………………………………. 3

4.8 Couplers…..…………………………………. 3

4.9 Pengikatan…..…………………………………. 3

4.10 Jenis Pengikatan Scaffold…..…………………………………. 3

4.11 Table frekuensi pengikatan…..…………………………………. 3

4.12 Platforms Kerja…..…………………………………. 3

4.13 Beban pada Scaffolds…..…………………………………. 3

4.14 Klasifikasi Scaffolds…..…………………………………. 3

4.14.1 Potlog Scaffolding…..…………………………………. 3

4.14.2 Birdcage Scaffolds…..…………………………………. 3

4.14.3 Scaffold Tower…..…………………………………. 3

4.14.4 Truss-out Scaffold…..…………………………………. 3

4.14.5 Cantilever Scaffold…..…………………………………. 3


PT.SMA-WORKING INSTRUCTION

INSPEKSI DAN PENANDAAN

4.15 Scaffolding Safety Checklist…..…………………………………. 3

4.15.1 General Tube dan Fitting Scaffold…..…………………………………. 3

4.15.2 Special Scaffolds (Cantilever – Trus-out)…..…………………………………. 3


5 REFERENSI……………………………..…………………………………………………………… 1

6 LAMPIRAN……………………………..…………………………………………………………… 1
PT.SMA-WORKING INSTRUCTION

INSPEKSI DAN PENANDAAN

1 TUJUAN
Untuk memberi petunjuk mengenai spesifikasi penggunaan dan pembongkaran perancah.
2 RUANG LINGKUP
Dokumen ini berlaku di seluruh PT. Samudera Mulia Abadi (SMA ) Site Tanjung Buli
3 DEFINISI
Orang yang kompeten:
Seseorang yang memiliki pengetahuan yang cukup mengenai subyek tertentu, entah dari
pengalaman bertahun-tahun di satu bidang , mendapat pendidikan formal, atau mengikuti
pelatihan khusus terkait dengan:
• Aktivitas kerja yang dilakukan;
• Operasional dan penggunaan peralatan khusus;
• Kemungkinan bahaya terkait dengan pekerjaan tertentu;
• Standar Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup;
• Prosedur Proyek HSE terkait dengan tugas-tugas yang tengah dilaksanakan.
PT.SMA-WORKING INSTRUCTION

INSPEKSI DAN PENANDAAN

4 PROSEDUR
4.1 Pendahuluan
Hal paling banyak dilakukan di konstruksi site adalah pekerjaan di ketinggian yang tidak
dapat dijangkau dari tanah. Oleh karena itu, perlu menyediakan alat untuk menaikan
ketinggian tempat kerja yang sesuai untuk pekerja dan juga menyediakan platform agar
pekerjaan dapat dilakukan dengan baik. Terdapat berbagai macam scaffold dan akses,
sehingga memungkinkan untuk menyediakan platform kerja yang sesuai dengan setiap
pekerjaan yang dilakukan bagaimana-pun posisinya.
Sangat penting bahwa semua akses dan scaffold kerja dibuat dengan baik, sesuai dengan
standard, Panduan dan Peraturan, yang dijalankan dengan baik.
Semua scaffold yang tingginya lebih dari 50m perlu dirancang secara khusus, begitu juga
dengan scaffold yang tingginya lebih dari 25m atau mudah terkena angin kencang. Dalam
situasi tersebut, scaffolding harus sesuai dengan Prosedur Bangunan Sementara. Setiap
scaffold harus didirikan, diganti dan dibongkar oleh orang yang kompeten dan berpegalaman
yang memiliki kartu registrasi scaffoding.

4.2 Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko


Kebanyakan orang di industri konstruksi harus bekerja menggunakan scaffolding dari waktu
ke waktu. Kira-kira 60% dari seluruh jumlah kecelakaan disebabkan oleh jatuhnya orang atau
material. Oleh sebab itu, platform kerja yang aman harus menjadi prioritas utama saat
mengidentifikasikan bahaya dan mengimplementasikan penilaian resiko. Kunci keselamatan
dalam scaffolding berasal dari persiapan dan rencana yang baik. Sebelum mendirikan
scaffolding, poin-poin berikut ini harus diperhatikan dengan baik:
• Apa kegunaan scaffold.
• Dimana letak yang tepat untuk mendirikannya.
• Material-material apa yang harus digunakan.
• Dapatkah menyediakan akses yang aman untuk mendirikan dan menggunakanya.
• Berapa jumlah platform kerja yang dibutuhkan.
• Beban apa yang diletakan.
• Apakah kondisi tanah baik.
• Apakah ada bahaya kabel-kabel yang menggantung.
• Bagaimana scaffold diikat.
• Apakah orang-orang yang mendirikan scaffold terlatih, kompeten dan dibawah
supervisi yang baik.
• Apakah perusahaan scaffold memiliki sumber yang cukup untuk memenuhi kontrak
(pekerja, uang, material dan pengalaman
PT.SMA-WORKING INSTRUCTION

INSPEKSI DAN PENANDAAN

4.2.1 Daftar Resiko


• Orang atau benda – benda jatuh.
• Bangunan runtuh.
• Kontak dengan kabel-kabel listrik yang menggantung.
• Mendirikan scaffold di atas kabel /pipa didalam tanah
• Mendirikan scaffold oleh orang yang tidak terlatih dan kompeten.
• Akses yang tidak baik atau akses yang tidak aman untuk meletakan property
scaffold.
• Scaffold di tambang bawah tanah
4.2.2 Langkah – Langkah Pengendalian
Syarat – syarat umum scaffolding:
• Tempat kerja yang aman, dengan jalan masuk dan jalan keluar yang baik harus
disediakan dan dirawat dengan baik.
• Scaffolding hanya didirikan, diganti dan dibongkar dibawah pengawasan orang
yang kompeten dan orang yang memiliki pengalaman yang cukup yang memegang
kartu registrasi scaffolding.
• Scaffolding harus dibuat dengan baik, dengan material yang bagus dan disimpan
dengan baik jika tidak digunakan.
• Tidak menggunakan benda-benda yang rusak atau barang bekas atau berkarat.
• Sebelum menggunakan scaffold, setiap 7 hari setelah menggunakannya, scaffold
harus diperiksa oleh orang yang kompeten dan jalan masuk yang akurat dibuat di
register (catatan site). ‘Scaf-tag’ harus ditandatangani dan dipasang di semua akses
poin scaffolding.
• Jika scaffold didirikan oleh kontaktor dari luar, perwakilan dari perusahaan harus
menandatangani register agar memastikan apakah scaffold didirikan sesuai dengan
semua peraturan atau menyediakan sertifikat handover
• Dilarang meninggalkan scaffold yang baru setengah didirikan atau dibongkar
kecuali jika memasang peringatan-peringatan dan mengunci akses.
• Dilarang mendirikan scaffold di tempat di dekat power jalur kabel- kabel yang
menggantung

4.3 Materials
• Pipa-pipa dan fitting sesuai dengan standar yang relevan, end cut dan square tidak
bengkok, tidak rusak, tidak berkarat, tidak belah atau rusak pada bagian
permukaan.
• Fitting bebas dari goresan atau kerusakan pada baut dan terbebas dari kelebihan oli
dapat mengurangi pergeseran pada pegangan.
PT.SMA-WORKING INSTRUCTION

INSPEKSI DAN PENANDAAN

• Papan yang sesuai dengan standar; tidak dilapisi, bengkok, terbelah atau tergores
atau dicat untuk menutupi kerusakan.
2
4.4 Foundations
• Pipa-pipa dan fitting sesuai dengan standar yang relevan, end cut dan square tidak
bengkok, tidak rusak, tidak berkarat, tidak belah atau rusak pada bagian
permukaan.
• Diatas permukaan yang kasar, seperti baja dan beton yang kuat dan tebal, standard
diletakan diatas permukaan dengan dimasukan ke dalam metal base plate.
• Diatas permukaan yang lain, beban harus disebarkan menggunakan base plate dan
sole plate. Tanah dibawah sole plate harus rata dan dipadatkan dengan baik.
• Sole plate digunakan diatas tanah yang keras, dibawah standar lainnya setidaknya
berukuran 1000cm5 dengan dimensi minimum 219mm. Jika sole menggunakan
plate yang terbuat dari kayu, ukuran ketebalannya tidak boleh kurang dari 35mm.
• Di atas tanah yang lembek dan ada terdapat gangguan, area sole plate tidak kurang
dari 1700cm5 untuk sole plate individu dan 3400cm5 jika digabungkan dengan dua
standard.
• Metal base plate harus digunakan diantara sole plate dan standard setiap saat.
• Di tanah yang curam tangga harus dipotong menjadi lekukan-lekukan untuk
mengakomodasi sole board dan base plate. Jika lekukan lebih dari 1:10, engineer
harus memeriksa kestabilan tanah tersebut
4.5 Standarts
• Standar diletakan secara vertikal sedalam +/- 20mm dengan panjang 2m, dengan
maksimum total deviasi 50mm.
• Joint pin dapat digunakan untuk menghubungkan standard jika joint sedang di
kompresi – jika terdapat tekanan pada join gunakan sleeve coupler.
• Joint pada standard diatur sehingga standard yang berbatasan tidak disambungkan
pada lift yang sama. Pada keempat standard pada ujung scaffold, hanya 3 yang
disambung ke lift yang sama, kecuali jika lebih rendah dari 6.5m dari scaffold
dimana memerlukan perpanjangan base lift. Dalam kasus tersebut, ke 4 standard
tersebut disambung pada bay (bagian dari scaffold) yang sama, menyediakan salah
satu sambungan
4.6 Tangga
Ledgers dipancangkan ke standard menggunakan couplers dengan right angle couplers
Biasanya diletakkan horizontal, akan tetapi bisa juga mengikuti kelerengan permukaan pada
‘foot’ (kaki) lift. Bila ini terjadi, ledger akan dipancangkan kepada transoms yang menempel
pada standard dengan right angle couplers.
Sambungan pada ledgers harus berjarak, misalnya sambungan pada ledgers yang berdekatan
tidak boleh pada bay yang sama. Sambungan ini juga sebaiknya dibuat dengan
sleeve coupler dan berjarak tidak lebih dari sepertiga dari standar. Sambungan pada ledgers di
lift yang sama dan di lift yang berdekatan tidak boleh berada pada bay yang sama kecuali bila
ada guandrail yang tidak tersambung (tidak boleh dipindahkan) saat itulah sambungan pada
PT.SMA-WORKING INSTRUCTION

INSPEKSI DAN PENANDAAN

ledger di atas dan di bawah bisa berada pada bay yang sama. Jarak antara ledgers (tinggi lift)
adalah:
• Independent tied scaffolds – 20.m
• Putlog scaffolds – 1.35m Pengangkatan pertama lebih dari 2.7m jika memerlukan
akses dibawah scaffold, hal ini akan menyebabkan pengurangan kapasitas
loading.Standar diletakan secara vertikal sedalam +/- 20mm dengan panjang 2m,
dengan maksimum total deviasi 50mm.
4.7 Transoms dan Putlogs
• Transom menjaga row bagian dalam dan luar standard dipasang pada bagian atas
tangga terletak pada sudut yang benar pada transom dan bangunan.
• Jarak horizontal antara transoms pada tingkatan platform kerja ditentukan dengan
ketebalan papan yang digunakan, contoh: untuk kayu dengan ketebalan 38mm
setiap 1.5m dan memastikan tidak ada papan yang digantung lebih dari 150mm
atau kurang dari 50mm
• Transoms dan putlog dapat dipasang pada ledgers dengan sudut yang tepat atau
dengan putlog coupler kecuali jika memasang brace pada transom dan putlog, jika
tidak, hanya gunakan right angle coupler.
• Pada boarded lift, transoms digunakan untuk meyakinkan bahwa scaffold cukup
kuat (Lihat bagian “Working Platform”)
• Pada non-boarded lift, transom dan putlog harus dipasang tidak lebih dari 300mm
dari setiap standard atau sepasang standard
4.8 Couplers
Komponen-komponen ini diklasifikasikan ke dalam dua kategori – load bearing dan non-load
bearing.

Load bearing coupler atau komponen adalah:


• Right angle coupler
• Swivel couplers
• KN brace couplers
• Adjustable fork head
Non-load bearing coupler atau komponen adalah:
• Putlog couplers
• Expanding joint pins
• Toe board clips
4.9 Pengikatan
Tidak ada scaffold yang tetap stabil atau aman kecuali jika diikat dengan baik. Pengikatan
(bracing) harus tetap pada posisinya setiap saat untuk memastikan kestabilannya. Ada dua
macam jenis bracing yang utama:
PT.SMA-WORKING INSTRUCTION

INSPEKSI DAN PENANDAAN

• Facade Bracing – dipasang pada pada face (bagian pada scaffold) yang lebih
panjang dari scaffold yang biasanya paralel pada bagian depan struktur dan
dipasang pada bagian luar row (jajaran pipa) dari standard.
• Dapat membuat scaffold menyilang dengan ketinggian penuh pada sudut 450 atau
membuat dengan bentuk zig- zag pada ketinggian penuh.
• Bracing dilakukan setidaknya pada setiap jarak 30m pada scaffold.
• Bracing akan dipasang pada perpanjangan transom atau putlog dengan right angle
coupler atau pada standard dengan swivel coupler. Jika ikatan (brace)
dikencangkan pada transoms atau putlog, transom atau putlog harus dipasang
dengan right angle coupler, (load bearing) pada scaffold. Brace coupler dapat
digunakan sebagai alternatif.
• Joint pada setiap sloping tube dapat dibuat dengan tiga cara:
o Tumpang tindih dua tube paling sedikit 300mm dan dipasang dengan dua
parallel couplers
o A join pin dengan fixed splice tube dengan parallel coupler di kedua sisi
joint
o sleeve coupler.
• Ledger Bracing disambungkan pada bagian dalam dan luar standard, fixing
dengan menggunakan sudut yang tepat atau brace coupler disambungkan ke
ledger atau dengan swivel coupler ke standard. Jika panjang bay 1.5m atau kurang,
bracing akan dipasang ke semua pasangan ketiga pada standard
• Pada pengangkat yang menggunakan papan, brace dikencangkan dibawah tangga
bagian luar ke tangga bagian dalam di bawah lift untuk menghindari toe board.
• Bracing diperbaiki dari bagian dalam ledger ke level guardrail bagian bawah yang
menyediakan setiap pasang standard disambung.
• Jika akses diperlukan dibawah scaffold di dasar lift ledger, maka bracing tidak
diperlukan, dalam kasus tersebut, kapasitas muatan dari scaffold dikurangi, dalam
kasus tertentu sebanyak 50%
4.10 Jenis Pengikatan Scaffold
Penting bahwa semua scaffold diikat dengan baik ke bangunan atau struktur pada
jarak waktu untuk memastikan keamanan dan kestabilitasan scaffold. Jenis-jenis ikatan
termasuk:
• Through Tie – ikatan melalui jendela atau bagianyang terbuka pada dinding.
• Reveal Tie - serangkaian reveal tube dengan baji atau screwed fitting dan pad,
dipasang diantara face (bagian terpanjang dari scaffold) dani bagian yang terbuka
dari dinding bersama-sama dengan tie-tube. Karena terdapat gesekan, oleh
karena itu kapasitas kerja aman harus dikurangi. Idealnya, tidak boleh lebih dari
50% dari jumlah total ikatan
• Box Tie – mengikat tube dan coupler, biasanya diantara tiang atau elemen lain dari
bangunan.
PT.SMA-WORKING INSTRUCTION

INSPEKSI DAN PENANDAAN

• Jenis-jenis pengikatan diatas merupakan jenis yang dapat dipindahkan, ini berarti
scaffold dapat dipindahkan secara sistimatis, dan diganti setelah tugas pelepasan
selesai dilaksanakan. Tidak ada ikatan yang boleh dipindahkan tanpa persetujuan
dari orang yang kompeten. Yang merupakan jenis ikatan yang tidak dapat
dipindahkan adalah:
• Cast-in dan Drilled Anchorages – dilakukan dengan casting in atau dikencangkan
dengan anchore sleeve. Pengikatan scaffold dengan anchor sleeve dilakukan
dengan ring bolt atau diikat dengan wire lashing. Jenis ini harus digunakan sesuai
dengan rekomendasi manufacturer/pembuat. Kemampuan anchorage pada
structure harus dibuat melalui test jika diperlukan.
4.11 Table Frekuensi Pengikat
Jarak setiap ikatan tidak boleh lebih sari 8.5 m secara horison maupun vertikal. Ikatan
harus didistribusikan ke scaffold pada frekuensi minimum berdasarkan ikatan dengan
kapasitas 6.25kn.
Jika berhubungan dengan sheeted scaffold diatas ketinggian 25m dan pada scaffold lain
yang ketinggiannya lebih dari 50m, scaffolding harus sesuai dengan Prosedur Banguan
Sementara.
Revel ties tidak digunakan pada sheeted scaffold. Ikatan harus dikencangkan pada
bagian dalam dan luar standard dan tangga dipasang di dalam 300 mm dari standard
yang diperpanjang.

Return, Buttresses dan Rakers – dapat digunakan sebagai alternative untuk mengikat
dan biasanya dipertimbangkan untuk menyediakan sambungan sepanjang 3m, baik
pada bagian buttress atau raker.
Return dianggap cukup untuk panjang 3m diukur dari sudut luar.
Rakers harus dipasang pada sudut yang tidak lebih dari 2 vertikal ke 1 horisontal dan
dikencangkan pada base untuk mencegah tenggelam atau tergelincir. Tube dengan
panjang lebih dari 2.7m harus dikencangkan dengan brace, dikat lagi pada bagian
scaffold untuk mencegah perubahan akibat beban.
4.12 Platform Kerja
Dalam semua situasi, jika memungkinkan, menyiapkan lebar platform dengan dimensi yang
tertera dibawah. Jika karena alasan keterbatasan ruangan, bukan berarti tidak mungkin untuk
menyiapkan ukuran lebar tersebut, kemudian platform harus selebar ruang yang diijinkan.
Berikut ini adalah ukuran Lebar minimum platform:
• Setidaknya 3 papan 600mm – hanya untuk orang dan tidak untuk deposit material
PT.SMA-WORKING INSTRUCTION

INSPEKSI DAN PENANDAAN

• Setidaknya 4 papan 800mm – untuk orang dan deposit material dengan jalan
setidaknya 430mm
• Setidaknya 5 papan 1.05m – jika digunakan untuk menyangga platform yang lebih
tinggi
• Setidaknya 6 papan 1.30m – jika digunakan orang untuk memasang batu
• Setidaknya 7 papan 1.50m – jika digunakan orang untuk memasang batu dan
menyangga kuda-kuda platform
Jika pekerjaan harus dilakukan pada bagian terakhir dinding atau struktur lain, maka working
platform harus diperpanjang paling tidak 600 mm diatas point ini.
Platform kerja harus diletakan dekat pada face bangunan jika memungkinkan. Jika pekerja perlu
untuk duduk di ujung atas platform, kemudian siapkan tempat sebesar 300mm. Jika celah lebih
dari 300mm maka ujung platform harus dibuat seperti open edge dan diberi guard yang sesuai.
Semua platform scaffold harus diberi papan penutup.
Tidak boleh terdapat celah yang besar pada papan scaffold dan simpul harus diikatkan pada
kedua ujung dan jangan dibiarkan terbuka dalam keadaan apapun.
Tidak ada papan yang dipasang secara bersama-sama pada penyangga terakhir dengan
ketebalan 4 kali lipat, tapi harus memiliki ketebalan minimum 50 mm jika dipasang secara
bersamaan.
Setiap kelompok papan melintang pada kelebaran pada scaffold memiliki panjang dan
ketebalan yang sama.
Ruang dari papan penyangga (transoms) harus sebagai berikut:
(i) 38mm thick boards – 1.5m maximum centres
(ii) 50mm thick boards – 2.6m maximum centres
(iii) 63mm thick boards – 3.25m maximum centre
Papan scaffold biasanya paling sedikit memiliki tiga penyangga.
Tidak boleh menggunakan papan dengan ketebalan 38mm dan panjang kurang dari 2.13m
kecuali papan tersebut dibuat untuk mencegah bahaya tersandung.
Papan yang panjangnya kurang dari 1.8m disangga dengan dua transoms, tapi harus
dikencangkan pada kedua ujungnya.
Papan scaffold harus dibaringkan sehigga tidak mengakibatkan orang tersandung.
Jika ada kemungkinan berpindah karena angin yang kencang, papan harus dikencangkan.
Jika platform menjadi licin karena embun, salju, dsb. papan harus dibersihkan atau dibalik.
Semua scaffold platform dimana terdapat kemungkinan orang jatuh pada ketinggian lebih dari
2m, harus dilengkapi dengan guardrail dan toe boards.
Jika terdapat resiko cidera, contoh: jatuh ke stadter bars, platform tersebut harus diberi proteksi.
Memerlukan guardril dan toe board pada bagian luar dan ujung working platform, dan pada
bagian dalam, jika terdapat celah lebih dari 300mm yang diakibatkan dari pekerjaan pada muka
bangunan atau struktur.
PT.SMA-WORKING INSTRUCTION

INSPEKSI DAN PENANDAAN

Toe board dan guardrail harus dipasang pada bagian dalam standard untuk mencegah
pergeseran ke luar.
Toe board harus tegak berdiri paling tidak 150mm diatas working platform.

Guarddrail tidak boleh kurang dari 910mm, atau lebih dari 1.15m diatas working platform. Jarak
antara bagian atas toe board dan bagian bawah guardrail tidak boleh lebih dari 765mm

4.13 Platform Kerja

Scaffold tidak boleh kelebihan beban. Jika material-material harus ditumpuk lebih tinggi dari
ketinggian toe board, meshguarding panels atau proteksi semacamnya harus dipasang di
scaffold.

Material-material tidak disimpan diatas platform kecuali jika digunakan untuk bekerja di waktu
diperlukan.

Jika memberi beban muatan pada scaffold, material harus disimpan dengan beban muatan
minim
4.13.1 Scaffold Classification

Scaffold diklasifikasikan sesuai dengan jenisnya menurut tujuan penggunaanya. Setiap scaffold
memiliki muatan maksimum yang akan menentukan minimum bay center, sebagai berikut:

Jenis Scaffold Kegunaan Platform Jumlah Working Panjang


Scaffold Loadings Papan dan Platforms Maksimum
Standart Maksimum Bay (m)
kN/m5 Kg/m5 Centres

Pekerjaan sangat Inspeksi 0.75 76 3 (0.77 m) 1 2.7


ringan Pengecatan
(Independent) Penerangan
Akses

Pekerjaan ringan Plasters 1.5 153 4 (1.0 m) 2 2.4


(Independent) Pengecatan
Membersihk
an

Tujuan Umum Memasang 2.0 204 5 (1.2 m) 2 plus 1 very 2.1


Independent Batu Bata light duty
PT.SMA-WORKING INSTRUCTION

INSPEKSI DAN PENANDAAN

Pekerjaan Berat Pemasanga 2.5 255 5 (1.2 m) 2 plus 1 very 2.0


(Independent) n batu bata, light duty
pelapisan
yang besar

Pekerjaan Pekerjaan 3.0 306 6 (1.45 m) 1 plus 1 very 1.8


pertukangan pertukanga light duty
batu khusus n batu
(Independent) mencor

Putlog Scaffold Pemasanga 2.5 255 5 (1.2 m) 1 2.0


n batu bata
yang baru

Pekerjaan ringan Inspeksi 0.75 76 Fully 1 2.5


Birdcage Pengecatan Boarded
Pembersiha
n

Hoist Tower To encage N/A N/A N/A N/A To suit


Hoist Hoist

4.13.2 Putlog Scaffolding


Memiliki sebuah deretan standard parallel ke bangunan
Blade end dari putlog biasanya diletakan secara horizontal, walaupun dapat diletakan secara
vertical saat mendirikan scaffold untuk melakukan pemasangan batu-bata.
Jika memerlukan putlog untuk papan penyangga dan berlawanan dengan bagian terbuka dari
bangunan seperti jendela, bagian dalam putlog harus disangga pada bagian bawah slung
bridle tube diletakan diantara dua perbatasan putlog. Bridle dipasang pada pembatas putlog
dengan sudut coupler yang benar.
4.13.3 Birdcage Scaffolds
Memiliki jajaran standard yang banyak
Birdcage scaffold biasanya memiliki satu boarded lift.
Jarak standard tidak akan lebih besar dari 2.5m pada arah manapun.
Tinggi lift tidak boleh lebih dari 2m dengan pengecualian lift pertama, yang digunakan untuk
tujuan akses yaitu 2.5m
Setiap baris standard harus disambung sampai panjang yang penuh pada scaffold pada
frekuensi satu sambungan (brace) untuk setiap enam standard. Brasing bisa berupa diagonal
PT.SMA-WORKING INSTRUCTION

INSPEKSI DAN PENANDAAN

atau zig-zag untuk scaffolding yang panjangnya sampai 6 m. Hanya menggunakan bentuk
diagonal untuk scaffolding yang ketinggianya lebih dari 6m
Sebuah lift birdcage scaffold foot ties harus dipasang ke bays altenatif membentuk kotak-
kotak dan ledger bracing dipasang menjadi dua arah atau mengganti kotak-kotak
Sambungan pada semua tube horizontal pada working lift harus dibuat dengan sleeve coupler.
Working lift harus diikat pada jarak 8m disekitar perimeter.
Pada situasi dimana ketinggian scaffold lebih dari dimensi base yang kurang, scaffold harus
diikat pada jarak 1 ikatan per 40m5 dari face vertikal.
4.13.4 Scaffold Towers
Scaffold tower harus didirikan sesuai dengan “Persyaratan Umum Scaffolding”, dan standard 3
yang sesuai yang berhubungan dengan prefabricated mobile scaffold tower.
Lightweight Aluminum Formwork Scaffold Systems
Sebelum menggunakan sistem tersebut, harus menyiapkan metode mengenai pendirian,
pembongkaran dan peletakan untuk persetujuan oleh perusahaan.
Managemen site harus memastikan bahwa personil yang terlibat dalam penggunaan sistem
tersebut adalah orang-orang yang kompeten dan benar-benar mengerti metode tersebut.
Pemeriksaan rutin harus dilaksanakan oleh managemen site untuk memastikan bahwa metode
tersebut dijalankan.
Karena beratnya yang ringan, sistem mungkin tidak stabil dan oleh karenanya harus diikat
untuk mencegah bergerak atau terbalik.
Jalan masuk dan keluar hanya dengan tangga dengan panjang yang tepat. Personil tidak boleh
memanjat struktur.
Komponen-komponen harus disimpan sehingga tidak terjadi kerusakan, dan harus dijaga dan
diperiksa secara rutin.
Jika system digunakan sebagai normal formwork dan tidak dalam bentuk “tableform”, maka
working platform yang temporer harus disediakan saat pemasangan dan pembongkaran
merupakan primary dan secondary cross beams. Semua tiang harus dihubungkan
menggunakan clip yang sesuai.
Setiap unit tableform harus dikaitkan dengan benar sebelum pekerja diijinkan bekerja di atas
scaffold yang memiliki penyangga.
Metode penyediaan proteksi pada bagian ujung harus diperiksa mengenai kesesuaianya.
Guardrail mungkin ada pada ketinggian yang tidak tepat jika papan ditambahkan dan base
yang dipasang tidak cukup untuk menyangga standard yang lebih panjang.
4.13.5 Truss – out Scaffold
Trust-out scaffold adalah independent tied scaffold, yang projectnya dari face building atau
struktur. Struktur penyangga biasanya digunakan jika memungkinkan, atau jika disarankan
untuk membangun dari lantai dasar, contohnya bekerja pada lantai bagian atas pada bagunan
yang tinggi di jalan yang ramai. Truss-out scaffold bergantung pada banguanan untuk
penyangga, oelh karena itu:
Mengumpulkan metode lengkap yang berisi rancangan detail.
Scaffold harus dirancang secara khusus dengan salinan rincian rancangan disimpan di site.
Hanya didirikan oleh pekerja scaffolder yang terlatih dan berpengalaman.
Banguanan dan struktur harus diperiksa untuk memastikan kemampuanya mengangkat beban
atau menekan.
PT.SMA-WORKING INSTRUCTION

INSPEKSI DAN PENANDAAN

Hanya steel tubes dan fitting yang digunakan dan harus diperiksa secara khusus sebelum
digunakan.
4.13.6 Cantilever Scaffold
Scaffold penyangga merupakan scaffold yang diikat secara independent pada balok
penyangga dari bangunan. Berikut ini adalah hal-hal yang harus dilengkapi untuk scaffold
yang akan digunakan:
Scaffold harus dirancang secara khusus, dan menyimpan salinan perincian rancangan di site.
Kekuatan struktur harus diperiksa untuk memastikan beban yang diletakan pada scaffold
dapat ditahan dengan aman.
Hanya pekerja scaffolder yang terlatih dan berpengalaman yang mendirikan scaffold jenis ini.
Semua penyataan dalam metode, berisi rincian rancangan harus dipenuhi
4.14 SCAFFOLDING Safety Checklist
4.14.1 General Tube dan Fitting Scaffold
• Apakah kondisi tanah atau struktur tempat scaffold didirikan sudah cukup
diperiksa?
• Apakah sertifikat hand over sudah diterima atau register ditandatangani saat
handover?
• Apakah orang yang kompeten sudah ditunjuk untuk memeriksa scaffold?
• Apakah pendirian dan penggantian scaffold dilaksanakan oleh orang yang terlatih?
• Jika scaffold merupakan jenis yang dirancang, apakah gambaran yang disetujui yang
didirikan di site?
• Apakah scaffolding digunakan sesuai dengan kapasitasnya?
• Jika scaffold terdapat di area umum, apakah sudah mempertimbangkan keselamatan
masyarakat?
• Jika memungkinkan, apakah sudah mendapatkan ijin dari petugas yang berwenang?
• Apakah sudah memasang rambu-rambu yang sesuai pada scaffold yang belum jadi
sempurna?
• Apakah semua platform kerja dan jalan masuk dilengkapi dengan guardrail dan toe
board?
• Apakah semua tangga diikat dengan kedua cara?
• Apakah standard sudah disangga diatas base dan sole plate cukup?
• Apakah semua papan scaffold ada pada kondisi yang baik, cukup disangga dan
diletakan dengan benar?
• Apakah menggunakan coupler yang tepat untuk scaffold?
• Apakah scaffold diikat atau disangga dengan cukup?
• Apakah sambungan pada standard dan tangga diatur pada scaffold?
• Apakah join pin atau sleeves digunakan sesuai dengan spesifikasi yang benar dan
pada lokasi yang relevan?
• Apakah memasang semua bracing yang relevan?
• Jika material diletakan diatas scaffold apakah material-material tersebut
didistribusikan dengan baik?
• Apakah akses disepanjang platform kerja mencukupi?
• Jika memungkinkan apakah brick guard/penjaga dari batu bata dipasang?
• Apakah catatan di site dijaga dengan cara yang tepat?
• Jika scaffold dilapisi, apakah scaffold didirikan dan diikat
untuk beban jika angin meningkat?
PT.SMA-WORKING INSTRUCTION

INSPEKSI DAN PENANDAAN

• Apakah beban kerja sesuai dengan ketentuan SWL (beban kerja aman) dan batasan
lainnya?
• Apakah tersedia metode yang mencantumkan spesifikasi rancangan?
• Apakah sudah memberikan pertimbangan- pertimbangan dan apakah tersedia
catatan tertulis yang menunjukan integritas pemeriksaan dari bangunan/struktur
penyangga?
• Apakah pemeriksaan dilaksanakan untuk memastikan tingkat kemahiran pekerja
scaffold?
• Apakah semua komponen scaffold ada pada kondisi yang baik, dirawat dengan baik
dan digunakan dengan tepat?

Anda mungkin juga menyukai