PENDAHULUAN
1
No. 660.410-2014
2
2. Faktor ketersediaan air
Dalam proses produksinya pengolah kelapa sawit membutuhkan
banyak air. Sumber air yang digunakan oleh PT. Kencana Sawit
Indonesia adalah air dari sungai jujuhan yang dekat dengan pabrik.
Maka sumber airitulah yang dijadikan sumber air sekitar 90% dan 10%
dari air tanah.
3. Faktor domisili penduduk
Dalam hal ini lokasi perusahaan jauh dari lingkungan tempat tinggal
pendudul dan jauh dari jalan raya sehingga tidak mencemari
lingkungan.
2. Misi Perusahaan
3
1.1.4 Logo Perusahaan
Bahan baku yang berasal dari masyarakat harus melalui tahap administrasi
untuk bisa masuk ke PT. Kencana Sawit Indonesia sehingga bahan baku yang
masuk terawasi oleh pihak perusahaan. TBS yang berasal dari kebun inti maupun
masyarakat harus melewati proses sortasi dan grading untuk mendapatkan kualitas
yang baik dengan kuantitas yang memenuhi target.
4
1.3 Produk Dan Pemasaran
1.3.1 Produk
PT. Kencana Sawit Indonesia menghasilkan dua jenis produk yang
dihasilkan yaitu CPO dan Kernel.
1.3.2 Pemasaran
5
1.4 Struktur Organisasi Perusahaan
6
BAB II
DESKRIPSI PROSES
Pada dasarnya ada dua macam hasil olahan utama pengolahan Tandan
Buah Segar (TBS) di pabrik, yaitu Crude Palm Oil(CPO) yang merupakan hasil
pengolahan daging buah dan Palm Kernel Oil(PKO) yang dihasilkan dari
ekstraksi inti sawit.
Bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) harus menjalani beberapa proses
pengolahan untk mendapatkan hasil Crude Palm Oil (CPO) yang berkualitas baik.
Proses terbagi menjadi bebrapa station kerja antara lain sebagai berikut:
Gambar 3. Flowchart
Timbangan yaitu berfungsi untuk mengetahui jumlah berat dari TBS yang
akan di olah. Selain itu penimbangan juga bertujuan untuk pembayaran dan
perhitungan rendemen CPO yang di hasilkan. Proses penimbangan dilakukan dua
kali yaitu:
7
selama 5 menit. Kemudian berat truck awal dicatat sebelum TBS
dibongkar dan disortir.
2. Timbangan kedua yaitu setelah selesai dibongkar dan disortir maka
truck kosong ditimbang kembali, istilah ini di sebut (tarra). Dari hasil
penimbangan tersebut maka peroleh berat TBS (netto) dengan cara
pengurangan bruto-tarra.
Gambar 4.Timbangan
2.2 Penyortiran
Sebelum TBS dimasukan kedalam loading rump maka terlebih dahulu
dilakukan penyotiran terhadap TBS dengan tujuan untuk mendapatkan rendemen
dan mutu yang baik dari TBS yang akan diolah. Penyotiran dilakukan dengan
memilih TBS yang masak dan yang hampir masak.
1. Tenera masak
8
Gambar 5 . Tenera masak
2. Tenera mengkal
1. Dura masak
9
2. Dura mengkal
Ada beberapa jenis bah yang dikembalikan yaitu buahmentah, buah busuk,
buah abnormal, buah yang beratnya kurang dari 6 kg dan jenjang kosong. TBS
yang belum masak akan mempengaruhi rendemen minyak dan Asam Lemak
Bebas (ALB) yang dihasilkan, dimana TBS yang belum masak menghasilkan
rendemen yang sedikit asam lemak bebas yang rendah, sehimgga menyebabkan
kerugian pada perusahaan. Adapun kandungan asam lemak bebas yang diingikan
antara 3-5 %.
10
Kriteria TBS yang tidak diterima
1. TBS Hard&Black
2. TBS busuk
3. Janjang Kosong
4. Brondolan busuk
5. Sampah
Pada statiun ini TBS yang telah dibawa oleh chain conveyor dari loading
rump akan dimasukan ke dalam lori-lori sebelum dimasukan kedalam sterilizer.
11
Perebsan dilakkan dengan mengalirkan uap panas (steam) kedalam sterilizer
dengan suhu 125-140C.
Lama perebusan buah tergantung pada kondisi jenis buah, jika jenis buah
busuk maka lama perebusan selama kurang lebih 1 jam 30 menit. Tetapi, jika
buahnya mengkal maka lama perebusan lebih dari 1 jam 30 menit, kapasitas dari
sterilizer kurang lebih 45 ton per jam. Perebusan yang terlalu lama dapat
menurunkan kadar minyak dan pemucatan pada kernel. Sebaliknya, perebusan
yang terlalu singkat menyebabkan buah yang tidak rontok dari tandannya.
12
5) mempermudah pemisahan inti dengan cangkang
perebusan yang sempurna akan memudahkan pemisahan cangkang
dengan kernel saat pemecahan di ripple mill, sehingga kernel akan
lepas dari cangkang.
PT. Kencana Sawit Indonesia memiliki dua sterilizer horozontal.
Kapasitas sterilizer mampu menampung sekitar 6 lori, setiap lori berisi kurang
lebih 7,5 ton TBS. Lori merupakan alat transportasi untuk membawa buah dari
FFB scraper conveyor ke sterilizer dan Tipler. Bentuk fisik lori semacam selinder
horizontal dengan bagian atas terbuka memiliki 4 roda untuk bergerak sepanjang
railtrack, dinding dan alas lori terbuat dari plat 6 mm yang berlubang.
13
Thresher terdiri atas beberapa bagian dan dalam pengoperasiannya sangat
berkaitan satu sama lainnya, adapun bagian-bagian thresher antara lain :
a. Bodi yang terbuat dari plat
b. Drump striper yang berbentuk silinder yang berkisi-kisi dan
didalamnya dipasang plate pengangkat, menjatuhkan dan menghantar
janjangan didalam thresher disaat proses berjalan (lifter bar).
14
3. Expeller Arm (pisau pelempar)
Berfungsi untuk melempar buah keluar buah yang telah dilumat
sehingga terjadi pressan.
2.6.2 Pengepresan
Pressing adalah sebuah proses untuk mengeluarkan minyak dari dalam
daging buah sawit, daging-daging yang sudah dipisahkan dari nut nya pada
digester akan masuk kedalam mesin press. Pada alat inilah akan dilakukan
pengempaan yang dibantu oleh 2 buah Screw yang bergerak berlawanan arah.
Screw ini saling berhadapan dengan menggunakan arah putaran kedalam dan juga
15
dibantu oleh hidrolik press untuk menekan daging buah sawit beserta Nut (cake)
agar tidak cepat keluar dan proses pengepresannya optimal.
Mesin press ini dioperasikan dengan tekanan yang sudah di setting
otomatis sesuai dengan ketentuan dari perusahaan dan juga untuk penyetingan
daya tekan mesin press ini tergantungan terhadap keausan screw alat press yaitu
pada tekanan 30-40 dalam kondisi normal dan 50-60 bar jika kondisi screw sudah
mulai aus.
Keluar dari mesin press ini akan menuju stasiun kernel untuk pengolahan
lebih lanjut. Minyak-minyak yang sudah terpisah dari daging buah sawit akan
dialirkan pada Oil Qutter menuju Sand Trap Tank untuk pengendapan pasir. Dan
fiber beserta nut (cake) yangkeluar dari mesin press ini akan menuju stasiun
kernel untuk pengolahan lebih lanjut.
Hal-hal yang diperlukan untuk mengoptimalkan kerja mesin press:
a. Mengoptimalkan pemanasan yang bersuhu 90-95 0C.
b. Mencek kondisi keseluruhan peralatan press dalam keadaan baik.
Singkronisasi antara screw press dengan press hidrolik. Komposisi dari
craude oil yang di hasil dari proses press adalah :
a. Oil : 36-42%
b. Water : 20-22%
c. Sludge : 40-45%
16
stasiun ini ada beberapa prinsip metode pengolahan yang digunakan yaitu
pengendapan, sentrifugal (putaran dengan kecepatan tinggi) dan penyaringan.
Stasiun klarifikasi adalah lanjutan dari tahapan proses dari press stasiun
atau proses pengempaan, dimana pada stasiun ini terdiri dari beberapa mesin
pemisah dan pemurnian minyak dari sludge (lumpur), air, pasir dan lain-lain yang
terdapat pada Dillution Palm Oil (DPO).
Tujuan utama dari proses klarifikasi adalah untuk menghasilkan CPO
sesuai dengan standar dan mendapatkan ekstraksi yang maksimal dengan
melaksanakan kontrol yang optimal untuk memperkecil kehilangan minyak dan
pemakaian biaya yang serendah mungkin.
Pada stasiun ini minyak kasar mendapat perlakuan pemanasan, pemisahan
dari air dan lumpur (sludge) sehingga menjadi minyak murni. Dari proses yang
dilalui sampai menjadi minyak terdiri dari :
17
Gambar 15. Sand Trap Tank
2.7.3 Vibrating Screen (Penyaring Getar)
Fungsi dari alat ini adalah untuk menyaring CPO dari serabut-serabut yang
terbawa bersama CPO pada saat pengepressan dan tidak ikut mengendap pada
Sand Trap Tank yang akan dapat mengganggu proses pemisahan minyak. Sistem
kerja alat ini yaitu dengan adanya getaran yang dihasilkan dari motoran listrik,
getaran yang kurang akan mengakibatkan pemisahan atau penyaringan tidak
efektif, penyaringan dengan gaya getar ini menggunakan sistem penyaringan dua
tingkat atau dua kali tahap penyaringan yang ukuran mess atau lubang dari
masing-masing tingkat saringannya berbeda-beda.
18
Gambar 16. Crude Oil Tank
2.8 Proses Pemurnian Minyak(Clarification)
2.8.1Continuous Setlling Tank (CST)
Crude Oil Tank berfungsi sebagai penampungan minyak sementara
sebelum minyak akan masuk Clarifikasi Tank. Dimana di COT, minyak akan
dipanaskan dengan suhu 90o-950C. Sehingga fraksi-fraksi yang berat jenis lebih
besar dari berat jenis minyak akan mengendap kebagian bawah tangki. Didalam
CST ini dilengkapi dengan 2 batang pengaduk (pemutar) yang terdapat ditengah-
tengah tangki pada bagian atas dan bawahnya pada bagian atas berfungsi untuk
memutar sedangkan pada bagian bawah untuk menahan putaran sehingga aliran
minyak menjadi tenang. Dengan demikian minyak akan ke atas sedangkan sludge
akan mengendap dibagian tengah-tengah dan kotoran + air berada pada bagian
paling bawah.
19
terdapat pada tempat ini akan diteruskan lagi ke Sludge Drain Tank untuk
pengolahan lanjutan dan minyaknya akan ditransfer ke Desander untuk pemisahan
kotoran yang masih terbawa. Kapasitas 30 ton dengan suhu 90-95C.
20
turun karena perbedan berat jenis dan mengendap kebawah sedangkan material
yang ringan akan lolos dan masuk ke sludge tank kedua.
2.8.5 Decanter
Decenter adalah alat yang digunakan untuk memisahkan serat-serat halus
(non-oil lumpur), alat ini memiliki kecepatan 3.000 rpm, dan suhu 90ᵒC. Dari
mesin decanter ini akan menghasilkan limbah berbentuk solid yang akan dibuang
di TPS Decanter, Non-solid akan terbuang ke kolam fat fit dan minyak kasar yang
akan kembali di alirkan ke tangki COT.
.
Gambar 20. Decanter
21
Gambar 21. Vacuum Dryer
2.9 Storage Tank
Di PT Kencana Sawit Indonesia ini terdapat 3 Storage Tank yang
difungsikan sebagai tempat penampungan minyak yang telah melaui proses
klarifikasi sebelum dipasarkan atau diangkut dengan mobil tangki untuk diolah di
pabrik lain untuk dijadikan minyak goreng atau produk lain.
Pada Storage Tank ini diberi suhu sekitar 50-600C untuk menjaga minyak
agar tidak membeku. Kapasitas masing-masing tangki berbeda-beda yaitu 2000,
2000 dan 500 ton.
1 FFA <3,00%
2 Moisture 0,200%
3 Dirt 0,020%
22
2.10 Proses Pengolahan Inti(Kernel)
2.10.1 Cake Breaker Conveyor (CBC)
CBC merupakan suatu alat untuk membawa cake atau ampas hasil
pengepressan untuk selanjutnya diproses untuk pemisahan antara fibre dan nut
nya. Alat ini berbentuk screw yang memiliki besi siku yang dipasangkan pada
bibir-bibir atau plat CBC ini berfungsi untuk menguraikan gumpalan fibre dengan
nut sehingga mudah dipisahkan di fibre dan nutairseparator. CBC juga berfungsi
sebagai alat angkut atau penghantar cake dari stasiun press menuju stasiun kernel.
2.10.3 Depericarper
Depericarper adalah alat untuk memisahkan ampas biji serta memisahkan
biji dari sisa-sisa serabut yang masih melekat pada biji sawit. Alat terdiri dari
separating coloum dan polishing drump
23
.
Gambar 23. Depericarper
24
sehingga nut akan mudah dipecah dan pemisahan antara kernel (inti) dengan shell
(cangkang) akan lebih mudah dan maksimal. Nut silo ini berjumlah 2 buah yaitu
untuk penampungan nut tenera dan nut dura.
25
Gambar 27. Light Tenera Dry Separatin(LTDS)
2.10.7 Hydrocyclone
Hydrocyclone adalah alat yang digunakan untuk memisahkan kernel dan
shell. Hydrocyclone memanfaatkan efek dari gaya centrifugal dan density fluida
kerja, partikel-partikel inti (kernel) dengan berat jenis (specifik gravity) yang lebih
rendah dari pada fraksi cangkang (shell) dengan aliran tahanan yang lebih kecil
akan hanyut ke poros putaran dan akan keluar dari hydrocyclone untuk keluar
meninggalkan hydrocyclone melalui vortex. Partikel-partikel cangkang dengan
berat jenis (specifik gravity) yang lebih besar daripada fraksi.
26
berat jenis yang lebih kecil akan terapung dan yang lebih besar akan tenggelam.
Kernel memiliki berat jenis yang lebih ringan dibandingkan dengan shell dan
larutan CaCO3.
Setelah kernel dan shell dipisahkan maka proses selanjutnya adalah pada
Vibrating Clay Bath. Alat ini menggunakan getaran dan berfungsi sebagai
penyaring/pemisah antara kernel, shell dan air larutan CaCO3. Kernel yang telah
terpisah akan ditransfer ke Kernel Silo untuk penyimpanan sementara dan
mengurangi kadar air. Sedangkan shell akan ditransfer menuju Shell Bin.
27
Gambar 31. Bulk Silo
28
11 Clarifer tank Merupakan tangki tempat pegendapan kotoran
berupa air,lumpur, dan kotoran.
29
30
BAB III
UNIT UTILITAS
Air pada pabrik pengolahan kelapa sawit di PT. Kencana Sawit Indonesia
sangat banyak dibutuhkan untuk instalisasi yang ada di pabrik. Kebutuhan air
tersebut antara lain untuk stasiun sterilizer, boiler, clarification, kernel, dan semua
stasiun yang ada pada pabrik tersebut. Adapun proses pengolahan air pada stasiun
Water Treatment Plant (WTP) adalah sebagai berikut:
Air pada pabrik kelapa sawit PT. Kencana Sawit Indonesia berasal dari
Sungai Jujuhan yang berjarak sekitar 200 m dari lokasi pabrik. Air dari sungai di
pompakan ke waduk. Dari waduk kemudian barulah air di pompakan ke tangki
klarifier. Tujuan air di pompakan ke waduk supaya kotoran-kotoran yang ikut
terhisap oleh pompa mengendap di waduk. Air sungai memiliki pH 5-7.
31
gumpalan tadi menjadi ukuran yang lebih besar, sehingga mudah mengendap
kebawah.
Air di clarifier bagian atas dialirkan ke water basin 1(100 cub) untuk
diendapkan kembali. Kotoran atau gumpalan-gumpalan dibawah harus dibuang
dengan cara di drain
Gambar33.Clarifer Tank
Air ini masih mengandung padatan tersuspensi, sehingga sand filter air
disaring melalui pasir halus pada permukaan pasir dan air mengalir melalui bagian
bawah dan dipompakan ke water basin 2 (500 cub) lalu dipompa ke tower tank.
Pada tower pertama air yang sudah bersih dialirkan untuk keperluan air umpan
boiler, dan di alirkan ke stsiun-stasiun lainnya.
32
4.Water Tower Tank
Water tower tank adalah suatu tempat penampungan air yang nantinya
akan didistribusikan ke stasiun-stasiun yang memerlukan air.
5.Softener
Softener berisi resin (1000 liter) yang berfungsi untuk mengikat logam-
logam hardness seperti Ca, Mg2+.dan lain-lainnya. Air keluaran dari softener
digunakan untuk air umpan boiler. Pada kondisi tertentu, resin dalam softener
akan jenuh sehingga resin tidak bisa lagi mengikat logam-logam berat, maka
diperlukan regenerasi resin dengan menggunakan larutan NaCl.
33
Sebelum air masuk ke boiler dari softener air dipanaskan di feed tank
dengan suhu 90 – 95 °C tujuannya agar mempercepat naiknya tekanan diboiler.
Setelah itu air dipompakan ke tengki daerator, fungsinya adalah untuk
mengurangi okisgen pada air umpan boiler. Barulah air yang berasal dari
tangkidaerator di proses dalam boiler untuk menjadi uap. Bahan bakar yang
digunakan beasal dari pengolahan kelapa sawit berupa (fibre) dan cangkang
dengan perbandingan 25% cangkang dan 75% fibre.boiler mampu menghasilkan
uap 30 ton/jam bertekanan 21 bar.
34
9.Mesin Genset 250 kW
B.Pengolahan Limbah
35
Limbah padat yang dihasilkan dari proses pengolahan Tandan Buah
Segar di PT. Kencana Sawit Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Janjang kosong (Empty Bunch)
Janjang kosong merupakan limbah padat pertama yang dihasilkan
dalam pengolahan kelapa sawit, janjang kosong dihasilkan dari proses
pengepresan di mesin thresher. Janjang kosong dikumpulkan pada tempat
penampungan sementara di belakang pabrik untuk selanjutnya di bawa ke
lahan perkebunan yang bisa digunakan sebagai pupuk.
2. Serabut (Fibre)
Serabut kelapa sawit adalah limbah sawit yang dihasilkan dari
pengolahan pemerasan buah sawit pada saat proses kempa (press) yang
berbentuk pendek seperti benang dan bewarna kuning kecoklatan, Fibre
juga bisa digunakan sebagai bahan bakar boiler.
36
Gambar 41. Cangkang sawit
4. Solid
Solid (4% dari total sawit) merupakan limbah padat pabrik yang
berasal dari stasiun klarifikasi, solid dihasilkan dari sludge yang telah
terpisah dengan minyak melalui mesin decanter. Solid dikumpulkan
sementara di TPS solid decanter.
37
b) Penangan limbah cair
Limbah cair pabrik kelapa sawit atau palm oil mill effluent (POME)
merupakan salah satu jenis limbah organik agroindustri berupa air, minyak dan
padatan organik yang berasal dari hasil samping proses pengolahan tandan buah
segar (TBS) kelapa sawit untuk menghasilkan crude palm oil (CPO). Proses
pengolahan kelapa sawit akan menghasilkan limbah cair dalam jumlah yang
cukup besar (50-60% total olah tbs) oleh sebab itu limbah cair harus diolah
dengan cara yang benar agar tidak mencemari lingkungan sekitar. Pengolahannya
sebagai berikut:
1. Kolam 1 (satu)
Semua limbah cair yang dihasilkan dari proses pabrik dikumpulkan
menjadi satu didalam kolam ini yaitu berupa sludge, minyak, dan lumpur.
Kolam ini berfungsi sebagai pendingin, sifatnya sludge dibawah dan
minyak berada diatas. Pada kolam ini terdapat pipa yang mengalirkan limbah ke
methane.
38
1.2 Digester Pond Membrane Cover
Digester Pond Membrane Cover ini adalah kolam tempat limbah yang
dialirkan dari kolam satu yang bentuk atasnya setengah lingkaran dan bagian
dalamnya berbentuk kerucut dengan kedalaman 10m, panjang 95m, dan lebar
45m. Didalam kolam ini terdapat bakteri anaerobik yaitu bakteri pengurai
yang namanya metanogenesis, didalam kolam ini terjadi pengadukan supaya
homogen.
Bakteri tersebut harus dijaga agar tetap hidup dengan cara sebagai berikut:
1) Memberinya makan yaitu sludge
2) Menjaga suhu didalam kolam tersebut, suhunya sekitar 30-40C
3) Menjaga ph nya yaitu sekitar 6.8-7,5
Bakteri dikasih makan dia akan menghasilkan beberapa gas
Ch4(metane), CO2, H2S. Bentuknya setengah lingkaran dikarnakan bentuk
bawahnya persegi dengan kedalamannya yang kerucut, bahan membran ini
tahan terhadap sifat asam.
39
1.4 Recirculation tank
Recirculation tank ini berfungsi sebagai penyaring pada saat gas yang
berasal dari srubber tank/H2S scrubber akan dialirkan ke blowwer, yang
dialirkan ke blowwer berupa gas sedangkan air tidak ikut mengalir bersama
H2S.
1.6 Chiller
Alat ini merupakan tempat didinginkannya gas-gas karna ketika gas
yang akan dialirkan suhunya masih tinggi maka tidak boleh dimasukkan ke
mesin, gas ini masuk melalui pipa-pipa yang ada pada chiller kemudian
didingkan,jika ada gas yang masih mengandung air maka dia akan tinggal, dan
H2S yang tadinya 1000ppm akan menjadi 200ppm dan CO2 pun tinggal di alat
ini.
40
Gambar 49. chiller
1.7 Blowwer
Alat ini digunakan untuk menghisap gas yang nantinya akan dialirkan
kemesin
2. Kolam 2 (dua)
kolam ini merupakan tempat pembuangan dari methane, pada kolam ini
terjadi mixing pada lumpur yang terdapat didalam kolam ini. Kedalaman kolam
ini 5.400m
41
Gambar 52. kolam dua (2)
3. Kolam 3 (tiga)
Pada kolam ini masih terjadi penumbuhan bakteri
42
5. Kolam 5(lima)
6. Kolam 6(enam)
Limbah yang ada pada kolam ini nantinya akan dibuang ke lokasi.
43
c) Penanganan limbah udara/ gas
Limbah gas adalah limbah yang berasal dari hasil pengolahan TBS.
Sumber limbah gas tersebut berasal dari tungku pembakaran boiler, mesin listrik
(Genset), dan asap kendaraan. Setiap 6 bulan sekali selalu dilakukan pengecekan
udara,adapun dilakukannya penyiraman jalan untuk mengurangi polusi udara.
d) Penanganan limbah B3
Limbah B3 adalah zat, energi atau komponen lain yang memiliki sifat,
konsentrasi atau jumlah nya baik langsung atau tidak langsung dapat
mencemarkan atau merusak lingkungan hidup, membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan serta kelangsungan makhluk hidup lain. Limbah B3 di PT. Kencana
Sawit Indonesia berupa :
1) Oli Bekas
2) Benda Yang Terkea Oli Bekas
3) Pecahan Lampu
Pengolahan limbah ini dilakukan dengan menyimpannya ditempat
penyimpanan sementara yang nantinya akan dibawa ke tempat pengolahan limbah
B3 selanjutnya.
44
BAB IV
Palm kernel atau inti sawit yang dihasilkan dari setiap kelapa sawit
memiliki (%) kadar air, dirt, dan broken yang berbeda. Yang menjadi
permasalahan adalah faktor apa yang menyebabkan parmeter pada inti sawit
tersebut tinggi.
5.2 Pendahuluan
Mutu kernel merupakan salah satu pertimbangan penting dalam
pemasaran kernel. Parameter mutu kernel yang utama adalah kadar air, kadar
kotoran dan inti pecah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan profil dan
konsistensi mutu kernel di PT. Kencana Sawit Indonesia, inti sawit merupakan
hasil olahan dari biji sawit yang telah dipecah menjadi cangkang dan inti,
cangkang sawit digunakan sebagai bahan bakar ketel uap, arang, pengeras jalan
dan lain-lain. Sedangkan inti sawit diolah kembali menjadi minyak inti sawit
(Palm Kernel Oil). Proses pengolahan inti sawit menjadi minyak inti sawit tidak
terlalu rumit bila dibandingkan dengan proses pengolahan buah sawit. Bentuk inti
sawit bulat padat atau agak gepeng berwarna cokelat hitam.
Oleh karna itu sebelum dijadikan PKO(Palm Kernel Oil) harus dilakukan
analisa mutu kernel terlebih dahulu, berikkut parameter dalam analisa mutu
kernel:
Gambar 5. Tabel mutu kernel
Kernel production Target
% Moisture 6,000
% Dirt 6,000
45
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi mutu kernel yaitu:
1) TBS yang mentah atau kurang bagus dapat mempengaruhi kadar
air dalam kernel
2) Kerusakan pada mesin pun bisa mempengaruhi mutu kernel
3) Didalam mesin rippel mill dapat menyebabkan tingginya broken
pada kernel
5.3Alat Dan Bahan
Alat
1. Timbangan/ neraca digital 4digit
2. Nirfoss
3. Penggiling kernel
4. Moisture balance
Bahan
1. Kernel yang masih bercampur dengan cangkang
5.4Cara Kerja
1. Timbang inti kernel yang masih bercampur dengan
cangkang,kemudian dicatat
2. Lalu pisahkan cangkang dari kernel
3. Kemudian timbang cangkang
4. Kernel digiling untuk dianalisa menggunakan nirfoss
5. Setelah kernel selesai digiling masukkan kernel halus tersebut kedalam
small cup untuk mengecek berapa kadar air yang didapatkan
6. Selain menggunakan nirfoss analisa kadar air dapat juga dilakukan
dengan moisture balance set suhu 130 C, dengan cara memasukkan
kernel yang sudah digilinng diameter <2mm sebanyak 1gr lalu pilih
analisa kernel kemudian tunggu kurang lebih selama 5 menit
7. Untuk mencari dirt dari kernel digunakan rumus sebagai berikut:
berat cangkang
x 100 %
berat sampel
56
x 100 %=5,6 %
1000
8. Untuk mencari broken pada kernel digunakan rumus sebagai berikut:
46
berat kernel pecah
x 100 %
berat sampel
63
x 100 %=6,3 %
1000
9. Setelah semua analisa siap dilakukan kemusian kernel pun ditimbang
seberat sampel awal tadi lalu dibungkus dengan rapi dan kemudian
diantarkan ketimbangan.
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pratikum kali ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengujian kadar air pada analisa mutu kernel dilakukan dengan dua
cara yaitu dengan menggunakan nirfoss dan moisture balance, jika
menggunakan nirfoss kernel yang telah digiling dimasukkan ke small
cup kemudian masukkan kedalam nirfoss lalu klik icon pt. Kencana
sawit indonesia lalu pilih icon palm kernel kemudian klik waktu
pengecekan dan beri nama sampel yang sedang di cek tunggu beberapa
menit kemudian akan keluar hasil kadar air. Sedangkan dengan
moisture balance dimasukkan sampel sebanyak 0,5-1,05gr habis itu
pilih nomor satu lalu statr kemudian tunggu selama 5 menit.
2. Dan mencari dirt digunakan cara manual yaitu dengan menimbang
cangkang yang sudah dipisahkan dari kernel lalu dimasukkan kedala
sm rumus sebagai berikut:
Berat cangkang
x 100 %
berat sampel
B. Saran
1. Sebaiknya analisa mutu kernel dilakukan dengan didampingi oleh
pembimbing atau orang yang lebih paham mengenai analisa tersebut
2. Selalu hati-hati dalam melakukan analisa apapun
48
3. Jika saat pemisahan cangkang dan cangkang akan ditimbanng masih
ada nut utuh sebaiknya dipecahkan terlebih dahulu lalu diambil
cangkangnya saja.
49
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standardisasi Nasional. 2006. Standar Nasional Indonesia Nomor 01-2901
“Minyak Kelapa Sawit Mentah (Crude Palm Oil)”
https://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa_sawit https://www.hargaipal.com/cara-kerja-ipal-
industri/ http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:9SkwKJ2fhIIJ:www.saka.co.id/news-detail/uji-kadar-air-pada-minyak-kelapa-
sawit+&cd=14&hl=id&ct=clnk&gl=id
https://www.kharisma-sawit.com/mengenal-foss-nir-da1650-alat-analisa-oil-loss-cepat/
50
Lampiran -1
51
Lampiran -2
Dokumen kegiatan:
52
53