BAB I
PENDAHULUAN
Visi dari PT. Tata Hamparan Eka Persada adalah industri yang
bersahabat dengan alam, lingkungan dan masyarakat, serta tolak ukur
kemajuan industri POM Bangka Belitung.
[1]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
[2]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
[3]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
9. Izin Lingkungan :
a. Surat Keputusan Bupati Bangka,
Nomor : 188.45/772/DINLH/2017
Tanggal 8 Mei 2017
188.4/02/IPAL/DINPMP2KUKM/
VIII/2017
188.4/04/IPAL/DINPMP2KUKM/
XII/2019 Tanggal 6 Desesmber 2019
[4]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
[5]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
[6]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
7. Maintenace
1.1.5 Fasilitas
PT. Tata Hamparan Eka Persada adalah pabrik pengolahan kelapa sawit
yang mengolah tandan buah segar (TBS) kelapa sawit menjadi Crude Palm
Oil (CPO) dan karnel, dalam proses pengolahanya melalui beberapa tahapan
dan melewati bagian-bagian khusus yang dikelompokan menjadi beberapa
stasiun. Pada stasiun yang telah ditentukan terjadi proses sesuai dengan
fungsi dari stasiun tersebut. Proses pengolahan tandan buah sawit (TBS)
harus sesuai dengan urutan dan bagian stasiun maisng-masing, karena
proses pengolahan pada tiap-tiap stasiun sangat berpengaruh terhadap hasil
dari proses produksi buah sawit tersebut.
Setiap stasiun tempat pengolahan buah sawit sangat memiliki peran dan
fungsi yang sangat penting untuk menentukan hasil dan kualitas produksi
yang maksimal dipencapaian akhirnya. Adapun stasiun yang terdapat di
pabrik kelapa sawit (PKS) PT. Tata Hamparan Eka Persada adalah sebagai
berikut:
[7]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
Jembatan Penimbangan
[8]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
Areal Grading
[9]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
d. Hydraulic ramp
f. Elevator
[10]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
Stasiun Sterilizer
[11]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
Stasiun Threser
(TBS) dan janjang yang telah direbus menjadi brondolan dan janjang
yang kosong (Empty Bunch) dengan sistem diputar dan dibanting dalam
drum silinder Thereser. Thereser sendiri berbentuk tabung silinder
dengan batang-batang logam yang bergerak berputar dan dilengkapi
dengan kisikisi yang telah dibuat dengan jarak dan sudut kemiringan
tertentu agar berondolan dapat terpisah dari janjangnya. Berondolan akan
masuk ke dalam under thereser conveyor menuju stasiun Press,
sedangkan janjang kosong akan dibawa ketempat pembuangan dengan
empty bunch conveyor. Fungsi dan Tujuan :
[12]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
[13]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
(steam) yang berasal dari Back Preassure Vessel (BPV) dengan suhu uap
rata-rata sebesar 90 . Pengadukan dalam digester juga berlangsung
selama 30 menit untuk mendapatkan hasil buah sawit yang sudah
tercabik dengan sempurna.
[14]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
Stasiun Klarifikasi
[15]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
[16]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
[17]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
a. Diesel Genset
b. Steam Turbin
d. Distribution Board
Stasiun Boiler
[18]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
[19]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
[20]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
[21]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
[22]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
[23]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
By Produk :Cangkang
[24]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
Limbah cair pabrik kelapa sawit yang juga dikenal dengan Palm
Oil Mill Effluent (POME) merupakan hasil samping dari pengolahan
tandan buah segar kelapa sawit menjadi minyak sawit kasar. POME adalah
air limbah industri minyak kelapa sawit yang merupakan salah satu
limbah agro industri yang menyebabkan polusi terbesar. Industri minyak
kelapa sawit, cairan keluaran umumnya dihasilkan dari proses sterilisasi
dan 7 klarifikasi yang dalam jumlah besar berasal dari steam dan air panas
yang digunakan. Produksi minyak kelapa sawit membutuhkan air dalam
jumlah besar. Satu ton minyak kelapa sawit menghasilkan 2,5 ton limbah
cair, yaitu berupa limbah organik berasal dari input air pada proses
separasi, klarifikasi dan sterilisasi.
[25]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
[26]
POLMAN NEGERI BANGKA BELITUNG
[27]