Anda di halaman 1dari 2

PA MAMRE 19-25 JUNI 2022

Teks : Markus 10:41-45 ; Matius 7: 12


Tema : Pemimpin Singelai (Kepemimpinan & Spritualitas )

I. Kata Penaruh / Pembuka


Semua manusia (aku & kamu) adalah pemimpin. Contohnya: Bangun di pagi hari hal
pertama yang kita lakukan adalah berdoa, mandi, sarapan atau makan, lalu pergi bekerja
sampai malam kemudian selesai bekerja kita akan pulang kerumah untuk beristirahat. Jika
kita berbicara mengenai kata pemimpin, pemimpin artinya, membawa, mempengaruhi orang
lain supaya sampai pada tujuan yang dicapai, dengan itulah pemimpin sangat penting supaya
keinginan yang sudah direncanakan berjalan dengan baik.
Banyak orang ingin jadi pemimpin dalam rumah, sekolah, gereja, tempat kerja, dan lain
sebagainya. Namun tidak semua orang dapat bertanggung jawab dalam mengemban tugas
yang di berikan kepadanya. Pemimpin yang tidak dapat bertanggung jawab adalah pemimpin
yang hanya mengatasnamakan gelar saja tanpa melakukan tugas dan tanggung jawab. Itulah
yang menjadi batu sandungan bagi orang yang sudah mempercayakan seseorang untuk
mengerjakan pekerjaan tersebut.
Mamre adalah seorang pemimpin. Mamre selaku imam artinya mamre pemimpin di dalam
keluarga, mamre ada menjadi BPMR artinya pemimpin didalam Runggun Gereja, Mamre
ada menjadi atasan ditempat kerja yang artinya mamre menjadi pemimpin di tempat kerja.
Yang menjadi permasalahan sekarang karakter kepemimpinan yang mana yang dilakukan
oleh orang mamre? Pemimpin yang melayani atau ngelai atau pemimpin yang dilayani atau
siielai yang hanya sekedar nama? Inilah yang menjadi bahasan di dalam PA kita hari ini.
II. ISI
Di dalam Markus 10:41-45, Yesus berbicara kepada murid-muridnya mengenai
kepemimpinan dunia dan kepemimpinan Rohani. Yesus berkata kepemimpinan dunia adalah
pemimpin yang tidak mengenal Allah menindas rakyatnya, dan pembesar-pembesar mereka
menekan mereka (ay. 42), sedangkan kepemimpinan Rohani adalah kepemimpinan yang siap
menjadi pelayan (ay. 43), harus menjadi hamba bagi semua, sebab Anak manusia pun tidak
datang untuk dilayani. Ia datang untuk melayani dan untuk menyerahkan nyawa-Nya untuk
membebaskan banyak orang (ay. 45).

Yesus berbicara mengenai kepemimpinan dunia dan rohani karena Yakobus dan Yohanes
meminta kepada Yesus supaya mereka berdua yang duduk di kanan dan kiri Yesus, apabila
Yesus bertahta dengan mulia (ay. 37). mendengar permintaaan Yakobus dan Yohanes itu,
Yesus menjawab “Sanggupkah kalian minum dari piala penderitaan yang akan aku minum
dan masuk kedalam kancah penderitaan yang akan aku masuki?’’ ‘Sanggup,’ jawab mereka
(ay. 39). Kata Yesus lagi kepada mereka “Memang kalian akan minum dari piala penderitaan
yang akan aku minum, dan masuk kedalam kancah penderitaan yang akan aku masuki, tetapi
mengenai siapa yang akan duduk dikanan atau dikiriku, itu bukan aku yang berhak
menentukan. Allah yang akan menentukan siapa-siapa yang akan duduk ditempat-tempat itu.
(ay. 40).” Ketika sepuluh (10) pengikut Yesus mendengar hal itu, mereka marah kepada
Yakobus dan Yohanes (ay. 41). Dari ayat ini berbicara bahwa pemimpin itu bekerja,
pemimpin punya tanggung jawab, pemimpin berkorban dan berjuang. Tapi kalau diakui
dirinya seorang pemimpin dia hanya duduk diam, goyang kaki, memerintah saja, sesuka hati
saja, itu bukan pemimpin, itu adalah bos.

Matius 7:12, “Perlakukanlah orang lain seperti kalian ingin diperlakukan oleh mereka. Itulah
inti hukum Musa dan ajar-ajaran nabi-nabi.” Dari ayat ini mengajarakan bahwa jika kita
ingin diperlakukan baik oleh orang lain, kita harus terlebih dahulu memperlakukan orang lain
baik. Dari ayat ini juga diajarkan supaya jangan hanya menuntut tetapi juga mengintropeksi
diri. Maksudnya, jikalau kita tidak diperlakukan baik oleh orang lain, jangan langsung
menuntut tetapi coba koreksi diri bagaimana kita selama ini yang memperlakukan orang lain,
jika kita sudah melakukan baik kepada orang lain tapi balasan orang lain tidak baik, ingat
Roma 12:19. “Janganlah sekali-sekali membalas dendam, biarlah Allah yang menghukum.
Sebab didalam Alkitab ditulis “akulah yang membalas, aku yang akan menghukumnya, kata
Tuhan.”

III. Penutup

1. Tuhan Yesus bukan bos tetapi Tuhan Yesus adalah pemimpin, pemimpin yang ideal,
pemimpin yang menjadi panutan adalah Tuhan Yesus. Prinsip kepemimpinan Yesus
melayani, bukan dilayani. Dengan itu, karakter kepemimpinan Yesus :
- Mengandalkan Bapa di Sorga.
- Bertanggung jawab, setia, dari itu makanya tugas yang diberikan Bapa kepada Yesus
untuk menebus dosa manusia disiapkan sampai dia mati dikayu salib.
- Ramah dengan anak-anak, disaaat orang tua datang membawa anaknya kepada Yesus
dan orang tua itu dimarahi oleh murid-murdi Yesus, kata Yesus lepaskanlah anak-
anak itu datang kepadaku sebab anak-anak itulah yang empunya kerjaan sorga
2. Mamre sebagai pemimpin bukan bos diharapkan didalam kepemimpinannya sebagai
imam didalam keluarga, sebagai pengurus, sebagai pemimpin ditempat kerja, digereja,
dll. Jadilah sepeti kepemimpinan Yesus dia melayani bukan dilayani, bertanggung jawab,
setia dan ramah. Jika dikatakan bertanggung jawab, maka apa yang menjadi tugas kita
harus dijalankan dan kalau dikatakan setia maka kita harus setia dan bertahan dalam
situasi susah ataupun senang. Jika dikatakan ramah berarti bisa menjadi teman dan
sahabat untuk semua orang
3. Mari kita koreksi diri kita bagaimana selama ini? Apakah kita adalah seorang pemimpin
atau bos? yang melayani atau dilayani? Kalau kita sudah tahu jawabannya mari benahi
diri kita untuk kemulian Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai