Anda di halaman 1dari 4

BAHAN AJAR PERAWATAN LUKA

Bagian 1 Anatomi dan Fisiologi Kulit

I Wayan Diky Sastrawan

Pendahuluan

Salah tugas pokok perawat adalah melakukan perawatan pada luka. Luka
dapat disebebkan oleh berbagai faktor, diantaranya karena luka operasi, sayatan
benda tajam, terjatuh dan lain sebagainya. Pada penyakit tertentu, misalnya
diabetes, luka kerap menjadi salah satu komplikasi yang sering muncul, tidak
sedikit yang mengalami amputasi karena tidak mendapatkan perawatan yang
tepat dan cepat. Pada kasus luka, apapun itu, perlu segera dilakukan perawatan.
Tujuannya untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi. Selain kecepatan, luka
juga membutuhkan cara perawatan yang tepat. Perawat memiliki peran penting
dalam proses perawatan dan penyembuhan luka pasien. Berikut ini akan dibahas
“konsep perawatan luka dasar”.

Anatomi kulit manusia

Kulit merupakan organ terluar yang menutupi seluruh tubuh manusia. kulit
terdiri dari tiga lapisan yaitu; epidermis, dermis, dan hypodermis (subkutis).
Masing-masing lapisan memiliki peran dan unsur yang berbeda-beda. Namun
semua lapisan tersebut saling bekerjasama untuk mempertahankan diri dari
gangguan dan kerusakan (Wijaya, 2018).

Gambar 1.1 Tiga lapisan kulit manusia

Epidermis

Dermis

Hipodermis
Setiap lapisan kulit terdari komponen yang memiliki perannya masing-
masing. Epidermis merupakan lapisan paling luar dari kulit dan merupakan lapisan
kulit yang paling tipis yang mudah hilang pada saat mandi atau saat menggosok
permukaan kulit. Epidermis terbentuk dari susunan jaringan epitel berlapis
(bentuknya gepeng) dan tidak memiliki pembuluh darah ataupun limfa. Setiap sel
akan beregenerasi setiap empat sampai enam minggu sekali (Taurina dkk, 2022).
Ada beberapa fungsi dari epidermis, yaitu;

1. Melindungi kulit dari kerusakan fisik, kimia, dan bilogis

2. Perlindungan dari sinar matahari oleh melanin

3. Mencegah kehilangan cairan transepidermal

4. Sintesis vitamin D dan sitokin (system imun)

5. Memberi pigmentasi (warna) kulit oleh melanin

6. Pengenalan antigen (pertahanan tubuh) oleh sel Langerhans (Wijaya, 2018)

Lapisan selanjutnya adalah Dermis, yaitu lapisan kulit yang kedua setelah
epidermis. Merupakan lapisan yang paling tebal serta terdiri dari berbagai jenis
sel sehingga disebut sebagai “true skin”. Pada lapisan ini banyak ditemukan saraf,
pembuluh darah, dan kelenjar keringat. Kolagen dan elastin adalah protein yang
banyak ditemukan pada lapisan ini sebagai hasil dari sintesis fibroblas. Kolagen
memberikan kekuatan pada kulit sedangkan elastin menjaga turgor kulit. Dermis
juga memiliki sistem pertahanan yang dilakukan oleh sel makrofag, sel mast dan
limfosit. Adapaun beberapa fungsi dari lapisan dermis yaitu;

1. Mendukung struktur kulit

2. Melindungi struktur dibawahnya seperti otot dan tulang

3. Memberikan nutrisi kepada lapisan epidermis

4. Respon inflamasi ketika terjadi cidera

5. Menahan kekuatan geseran ketika berpindah

Lapisan kulit yang ketiga adalah Hipodermis/subkutis. Hipodermis


merupakan lapisan yang paling dalam yang melekatkan kulit dengan otot dan
tulang. Lapisan ini terdiri dari jaringan lemak (adiposa), pembuluh darah besar
yang digunakan untuk mensuplai nutrisi kulit, dan pembuluh limfatik. Hipodermis
merupakan bantalan atau tahanan serta penghantar panas pada proses
pengaturan suhu. Ada beberapa fungsi dari hipodermis, yaitu;

1. Melekatkan pada struktur dibawahnya

2. Pengatur suhu tubuh

3. Menyimpan kalori (energi)

4. Mengendalikan bentuk tubuh

5. Peredam benturan (shock absorber)

Fisiologi kulit manusia

Kulit menutupi di hamper seluru h tubuh dan mendapatkan 1/3 volume


darah yang beredar ditubuh manusia. Hal ini dibutuhkan untuk mempertahankan
fungsi kulit. Peran penting kulit secara garis besar adalah sebagai berikut;

1. Proteksi

Kulit melindungi jaringan dibawahnya dari paparan lingkungan langasung. Selain


itu terdapat sel pertahanan yang berada pada semua lapisan kulit untuk
melindungi dan menjaga agar tidak terjadi kerusakan atau infeksi

2. Pengatur suhu tubuh

Pengaturan suhu dilakukan dengan cara dilatasi atau konstrisi pembuluh darah
kulit. Ketika suhu tubuh naik, maka terjadi dilatasi pembuluh darah untuk
meningkatkan aliran darah dan melepaskan panas. Ketika suhu dingin, pembuluh
darah akan vasokonstriksi yang menyebabkan rambut berdiri

3. Sensasi

Terdapat banyak sel saraf yang berfungsi menangkap dan meneruskan


rangsangan.

4. Ekskresi

Membuang produk sisa metabolisme tubuh melalaui kelenjar keringan untuk


menjaga homeostasis

5. Metabolisme
Ketika kulit terpapar sinar UV matahari akan mengaktifkan vitamin D agar
metabolisme kalsium dan dan fosfat berjalan baik untuk proses pembentukan
tulang

6. Komunikasi

Ekspresi sesorang dapat diketahui melalui kulit wajahnya. Apakah seseorang


itu sedang Bahagia, sedih, marah dan lain seagainya. Selain itu adanya
skar/bekas luka dapat membuat seseorang menjadi minder atau malu.

Sumber refrensi

Wijaya, I Made Sukma. 2018. Perawatan Luka dengan Pendekatan


Multidisiplin. Yogyakarta; Penerbit Andi

Taurina, Hilda dkk. 2022. Perawatan Luka Modern pada Luka Kronis . Bandung;
Media Sains Indonesia

Anda mungkin juga menyukai