Anda di halaman 1dari 6

A.

BUSBAR
Di dalam pendistribusian tenaga elektrik, busbar merupakan sebuah tembaga
atau aluminium tebal yang berfungsi untuk menyalurkan listrik di dalam panel
menuju ke beban. Ukuran dari busbar sangat penting dalam menentukan jumlah
maksimum arus listrik yang dapat dialirkan dengan aman. Ketebalan dari busbar ini
sendiri kurang lebih setebal 5 mm. Karena bahan dan ketebalan busbar tersebut, arus
listrik dapat lewat walaupun nilainya cukup besar.

Busbar dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan


pemakaiannya, busbar dapat digolongkan ke dalam 3 jenis, yaitu busbar untuk
phasa, netral, dan ground. Berdasarkan peletakkannya, busbar dapat dibagi menjadi
busbar vertikal dan busbar horizontal. Busbar vertical adalah busbar di dalam panel
yang dipasang dengan arah vertikal, sedangkan busbar horizontal dipasang dengan
arah horizontal. Pemasangan busbar dilakukan setelah mekanik atau frame panel
box sudah dirakit.

Penambahan rating arus yang dapat dilewati, baik busbar vertikal maupun
busbar horizontal dapat dipasang beberapa lapis, namun pelapisannya hanya pada
bagian ujungnya saja melalui lubang yang terdapat pada ujung busbar tersebut,
sehingga terdapat celah udara disela-sela busbar. Celah udara tersebut berfungsi
sebagai media pelepasan panas dari dalam busbar ke udara, sehingga akan
mereduksi nilai suhu yang terlalu tinggi di dalam busbar.

Busbar sendiri mempunyai berbagai macam jenis ukuran dimensi sesuai


dengan project yang dikerjakan. Busbar dapat digolongkan menjadi empat bagian
besar, yaitu barebar (busbar telanjang), epoxy busbar, tin busbar, dan silver busbar.

1. Barebar (Busbar Telanjang)


Barebar adalah busbar biasa yang terbuat dari tembaga atau lebih sering
disebut busbar telanjang. Busbar jenis ini merupakan busbar yang paling sering
digunakan dalam proses perakitan panel

2. Epoxy Busbar
Epoxy busbar merupakan jenis busbar yang dilapisi dengan epoxy (lapisan
berwarna hitam). Fungsi dari lapisan berwarna hitam tersebut adalah untuk
mempercepat pengeluaran panas dari dalam busbar.

Dari gambar di atas dapat diperhatikan terdapat beberapa busbar yang


diberi tanda warna merah, kuning, dan biru. Warna-warna tersebut
menandakan busbar digunakan untuk fase yang berbeda, sedangkan busbar
yang tidak diberi warna digunakan untuk fase netral. Selain itu, terdapat pula
lubang pada tiap busbar yang digunakan untuk menyambungkan busbar, baik
antar busbar maupun busbar dengan kabel. Penyambungan busbar dilakukan
menggunakan bahan tambahan berupa baut, ring, dan mur untuk
mengencangkannya.
3. Tin Busbar
Busbar jenis ini merupakan busbar telanjang yang dilapisi dengan Tin,
sehingga warnanya akan berubah menjadi perak dan mengkilat. Ketebalan
lapisan tin itu 0,15 mikron. Fungsi dari lapisan tin tersebut adalah untuk
mencegah korosi (karat).

4. Silver Busbar
Silver busbar merupakan busbar telanjang yang dilapisi dengan silver.
Fungsi dari lapisan silver sama dengan fungsi lapisan tin pada tin busbar,
yaituuntuk mencegah korosi (karat). Ketebalan lapisan silver ini adalah sebesar
0,5 mikron. Penggunaan silver dan tin hampir sama, hanya berbeda umur
ketahanannya saja.

CONTOH BUSBAR DALAM PANEL


B. MCCB (Moulded Chase Circuit Breaker)
MCCB merupakan perangkat pengaman pada tegangan menengah yang
beroperasi secara otomatis terhadap beban lebih dan hubung singkat. Pada jenis
tertentu pengaman ini, memiliki kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai
dengan yang diinginkan. Arus nominal pada rating MCCB harus lebih besar dari
arus yang dibutuhkan oleh peralatan yang terhubung.

Prinsip kerja yang dimiliki MCCB yaitu pengaman thermis untuk gangguan arus
lebih dan pengaman magnetic untuk gangguan hubung singkat. Pengaman thermis
inimenggunakan bimetal yang terdiri dari dua lempeng logam yang saling
menempel. Panas yang dihasilkan oleh gangguan arus lebih akan menyebabkan
bimetal ini melengkung dan mendorong tuas pemutus sehingga MCCB akan trip.
Namun pengaman thermis ini memiliki respon yang sangat lambat dibandingkan
pengaman magnetic.

Pengaman magnetic ini menggunakan koil, ketika terjadi gangguan hubung


singkat maka koil akan terinduksi dan timbul medan magnet. Akibatnya poros yang
ada di dekatnya akan tertarik dan menjalankan tuas pemutus. Pengaman magnetic
tidak memerlukan waktu lama untuk tripnya. Karena pengaman magnetic bekerja
secara magnetic sehingga waktu yang dibutuhkan untuk induksi sangatlah cepat
dibandingkan dengan prinsip panas. Sehingga pengaman magnetic memiliki waktu
yang sangat singkat/ tidak memerlukan waktu yang lama untuk trip.
 ACB

 ELCB
 Elektroda bumi / arde pentanahan

Anda mungkin juga menyukai