Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : RIZKY RICARDO SITOHANG

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 030410875

Tanggal Lahir : 21/06/1992

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4307 / HUKUM PERSAINGAN


USAHA
Kode/Nama Program Studi : ILMU HUKUM S1

Kode/Nama UPBJJ : 85 / GORONTALO

Hari/Tanggal UAS THE : SELASA, 13/07/2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : RIZKY RICARDO SITOHANG


NIM : 030410875
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4307 / HUKUM PERSAINGAN USAHA
Fakultas : HUKUM
Program Studi : ILMU HUKUM S1
UPBJJ-UT : GORONTALO

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Gorontalo, 13 Juli 2021

Yang Membuat Pernyataan

RIZKY RICARDO SITOHANG


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1.
a. Peranan IMF dalam lahir nya UU No. 5 Tahun 1999 diantaranya dimana pada tanggal
15 Januari 1998 dilakukannya perjanjian antara Dana Moneter Inernational dan
pemerintah Republik Indonesia dalam perjanjian tersebut IMF menyetujui pemberian
bantuan keuangan kepada Negara Republik Indonesia sebesa US$ 43 milyar yang
bertujuan untuk mengatasi krisis ekonomi dan hukum ekonomi tertentu.
b. Hukum persaingan merupakan salah satu perangkat hukum penting dalam ekonomi
pasar (market economy). Melalui hukum persaingan usaha, pemerintah berupaya
melindungi persaingan yang sehat antar pelaku usaha di dalam pasar. Kehadiran
Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No.5 Tahun 1999) telah banyak memberikan arti
bagi perubahan dalam iklim berusaha menjadi lebih sehat dibandingkan sebelum
diberlakukan undang-undang ini. UU No. 5 Tahun 1999 sedikit demi sedikit
mengembalikan kepercayaan pelaku usaha terhadap usaha pemerintah untuk
mewujudkan iklim usaha yang sehat dan kondusif, yang dapat memberikan jaminan
adanya kesempatan berusaha yang sama bagi setiap pelaku usaha, tanpa melihat
besar kecilnya skala usaha mereka. Awal lahirnya UU No. 5 Tahun 1999 sebenarnya
tidak lepas dari krisis moneter yang kemudian berlanjut kepada krisis ekonomi yang
melanda Indonesia di pertengahan tahun 1997, dimana pemerintah disadarkan bahwa
sebenarnya fundamental ekonomi Indonesia pada waktu itu ternyata begitu lemah.
Lemahnya fundamental ekonomi Indonesia terjadi karena berbagai kebijakan
pemerintah di berbagai sektor ekonomi yang kurang tepat yang menyebabkan pasar
menjadi terdistorsi. Terdistorsinya pasar membuat harga yang terbentuk di pasar tidak
lagi merefleksikan hukum permintaan dan hukum penawaran yang rill, proses
pembentukan harga dilakukan secara sepihak (oleh pengusaha atau produsen) tanpa
memperhatikan kualitas produk yang mereka tawarkan terhadap konsumen. Di dalam
penjelasan umum atas UU No. 5 Tahun 1999 dikatakan bahwa kebijakan pemerintah di
berbagai sektor ekonomi yang dibuat selama tiga dasawarsa terakhir ternyata belum
membuat seluruh masyarakat mampu berpartisipasi. Hanya sebagian kecil golongan
masyarakat saja yang dapat menikmati kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
tersebut, sehingga berdampak kepada semakin meluasnya
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

kesenjangan social. Di sisi lain, perkembangan usaha swasta pada kenyataannya


sebagian besar merupakan perwujudan dari kondisi persaingan usaha yang tidak
sehat.16 Kedudukan monopoli yang ada lahir karena adanya fasilitas yang diberikan
oleh pemerintah (antara lain melalui tata niaga) serta ditempuh melalui praktek bisnis
yang tidak sehat (unfair business practices) seperti persekongkolan untuk menetapkan
harga (price fixing) melalui kartel, menetapkan mekanisme yang yang menghalangi
terbentuknya kompetisi, menciptakan barrier to entry, dan terbentuknya integrasi baik
horisontal maupun vertical
c. Aturan-aturan hukum tentang persaingan yang telah ada, sebelum
diundangkannya UU No. 5 Tahun 1999 mempunyai asas agar pelaku usaha di
Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan demokrasi ekonomi
dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan
kepentingan umum dan mempunyai tujuan menjaga kepentingan umum dan
meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat, mewujudkan iklim usaha kondusif melalui
pengaturan persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian
kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, menengah dan kecil
Menjaga praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan
oleh pelaku usaha dan terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2.
a. Menurut saya bahwa pendekatan yang digunakan dalam kasus tersebut menggunakan
Rule Of Reason karena ketiga pemilik hotel tersebut sudah sepakat untuk membuat
kesepakatan dalam bentuk perjanjian untuk menetapkan harga di bawah harga pasar. Jual
rugi‟ atau yang disebut „predatory pricing‟ adalah kegiatan menetapkan harga yang sangat
rendah oleh pelaku usaha. Pengaturan mengenai predatory pricing sendiri menggunakan
pendekatan rule of reason, yang artinya predatory pricing baru diambil tindakan hukum
apabila berpotensi akan berakibat buruk terhadap praktek persaingan usaha. Pendekatan
rule of reason ini digunakan dalam larangan predatory pricing karena dapat mengakomodir
perbuatan-perbuatan predatory pricing yang sebetulnya berada dalam „grey area‟ (wilayah
abu-abu) antara legalitas dan illegalitas.
b. Kelemahan dari Rule Of Reason adalah diperlukan adanya pembuktian terhadap perjanjian
ataupun perbuatan yang dituduhkan menimbulkan dampak negatif bagi persaingan secara
signifikan.
c. Jual rugi‟ atau yang disebut „predatory pricing‟ adalah kegiatan menetapkan harga yang
sangat rendah oleh pelaku usaha, untuk menyingkirkan atau mematikan pelaku usaha
pesaing dalam upaya mempertahankan posisinya sebagai monopolis atau dominan.
Predatory pricing dilarang dalam praktek persaingan usaha berdasarkan Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat (UU Antimonopoli)
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3.
a. Pendekatan Hukum dalam Hukum Persaingan Usaha dalam Persekongkolan Tender Selama
ini ada 2 (dua) pendekatan yang dapat digunakan oleh otoritas pengawas persaingan usaha
untuk menganalisis, apakah terdapat indikasi pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1999 yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam menjalankan aktifitas bisnisnya.
Pendekatan yang pertama adalah Pendekatan Yuridis (hukum), dan yang kedua adalah
Pendekatan Ekonomi. Secara yuridis terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu
per se illegal dan rule of reason.Selain digunakan untuk menganalisis, apakah terdapat
indikasi pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, pendekatan hukum ini
juga dapat digunakan oleh KPPU untuk menghukum pelaku usaha yang secara nyata
melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.68. Kemudian untuk
pendekatan ekonomi ini KPPU dapat melakukan analisis terhadap pelanggaran yang
dilakukan oleh pelaku usaha berdasarkan pada relevant market (pasar terkait), market power
(kekuatan pasar) barrier to entry (hambatan terhadap pasar), dan pricing strategy (strategi
harga) yang diberlakukan oleh KPPU untuk menentukan, apakah yang dilakukan oleh pelaku
usaha itu berpengaruh kepada tingkat persaingan atau tidak serta untuk menentukan apakah
tindakan pelaku usaha akan mengakibatkan kondisi perekonomian semakin memburuk atau
tidak. Untuk mengetahui, bagaimana kedua pendekatan itu dapat bekerja dengan baik,
optimal untuk menganalisis indikasi pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999, maka akan diuraikan satu-persatu
b. DAMPAK persekongkolan dalam tender terhadap persaingan :
1. Konsumen atau pemberi kerja membayar harga yang lebih mahal dari pada yang
sesungguhnya.
2. Barang atau jasa yang diperoleh (baik dari sisi mutu, jumlah, waktu, Pedoman Pasal 22
Tentang Larangan Persekongkolan dalam Tender 25 maupun nilai) seringkali lebih rendah
dari yang akan diperoleh apabila tender dilakukan secara jujur.
3. Terjadi hambatan pasar bagi peserta potensial yang tidak memperoleh kesempatan untuk
mengikuti dan memenangkan tender.
4. Nilai proyek (untuk tender pengadaan jasa) menjadi lebih tinggi akibat mark-up yang
dilakukan oleh pihak-pihak yang bersekongkol. Apabila hal tersebut dilakukan dalam
proyek
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Pemerintah yang pembiayaannya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, maka
persekongkolan tersebut berpotensi menimbulkan ekonomi biaya tinggi.
C.
 Monopoli (Pasal 17 UU Nomor 5 tahun 1999) Pelaku usaha dilarang melakukan
penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
 Monopsoni (Pasal 18 UU Nomor 5 tahun 1999) Pelaku usaha dilarang menguasai
penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan atau jasa dalam pasar
bersangkutan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan
usaha tidak sehat
 Penguasaan Pasar (Pasal 19 dan 21 UU Nomor 5 tahun 1999 Pelaku usaha dilarang
melakukan satu atau beberapa kegiatan, baik sendiri maupun bersama pelaku usaha lain,
yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat
 Persekongkolan (Pasal 22,23 dan 24 UU Nomor 5 tahun 1999) Pelaku usaha dilarang
bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender
sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

4.
a. Manfaat dari tindakan merger/penggabungan perusahaan adalah untuk meningkatkan
efisiensi dan peningkatan kemampuan menghasilkan laba, mengembangkan usaha,
meningkatkan daya saing perusahaan/lebih kompetitif
b. Merger diatas tersebut melanggar melanggar pasal 17 UU No. 5 Tahun 1999 Dikarenakan
melebihi pangsa pasar seperti yang telah di atur dalam pasal tersebut yang itu pada pasal
pasal 17 UU No. 5 Tahun 1999 ayat (2) butir C yang berbunyi “satu pelaku usaha atau
satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (lima puluh persen) pangsa pasar
satu jenis barang atau jasa tertentu”.
c. pendekatan seperti contoh kasus di atas termasuk pendekatan per se illegal yang
berbunyi ” suatu pendekatan yang menyatakan suatu perjanjian atau kegiatan tertentu
sebagai perbuatan yang dilarang tanpa dibuktikan lebih lanjut dampak yang ditimbulkan
oleh perjanjian atau kegiatan tersebut

Anda mungkin juga menyukai