Anda di halaman 1dari 8

Bab 1

Pendahuluan

Perkembangan komunikasi teknologi sangatlah pesat, terutama pada bidang


telekomunikasi dan internet. Produk yang mempunyai kualitas dan pelayanan yang baik tentu
akan yang akan unggul dihati konsumen, jadi sebagai pendongkrak prasarana yang memadai
sangat dibutuhkan tepatnya pada teknologi komunikasi. Kualitas dan fitur produk haus
canggih serta unggul sehingga dapat memberikan kepuasan unutk konsumen.
Di indonesia jasa telekomunikasi terus meningkat dan mengikuti perkembangan, hal ini
dapat di lihat dari banyaknya binis penyedia jasa operator seluler yang bersaing. Dengan
kebutuhan pasar tinggi hal ini menjadikan bisnis jasa telekomunikasi yang menggiurkan.
Namun, hali ini berakibat persaingan ketat yang terjadi dalam bisnis ini, dimana setiap
perusahaan harus terus berupaya mengejar dan mempertahankan posisinya untuk itu
perusahaan harus memahami prilaku brand switching, karakteristik konsumen mereka dan
memahami bagaimana konsumen dalam memutuskan pembelian.
Chatrin dan karlina, 2006 menyampaikan perpindahan merek merupakan bagian dari
perilaku konsumen yang menggambarkan pergantian suatu produk yang biasanya digunakan
dengan produk merek lain. Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa perpindahan
merek yaitu ketika seorang pelanggan beralih kesetiaan dari merek satu ke merek lainnya.
Pengertian perpindahan merek lainya yaitu seorang pelanggan melakukan perpindahan
merek dalam periode tertentu, hal ini juga dapat menunjukan tingkat loyalitas pelanggan.
Brand switching ini dapat dilihat dengan adanya perbedaan yang kecil antar merek.
Dalam pembelian dapat dilihat dari keseringan konsumen yang melakukan peralihan
merek namun sebenarnya perbedaan produk merek yang kecil, kemungkinan konsumen
bosan dengan merek yang lama atau ingin merasakan yang berbeda dari fenomena ini lah
konsumen mengambil merek lain hal ini disebutkan oleh assael dalam kotler dan amstrong
(2001;202)
Iklan merupakan hal penting dalam fungsi komunikasi yaitu iklan dapat mensadarkan
konsumen akan adanya produk baru, memberitahukan mengenai informasi tentang merek
tertentu, menurut Shimp (2000:7) dan menerangkan karakteristik serta kelebihan suatu
produk hal ini dikemukakan Shimp (2000:7. Dalam dalam penyusunan pesan iklan terdapat
komponen-komponen yang diperhatikan agar tersampaikan apa tujuan disampaikan ke
audience. Dalam pesan terdapat 4 pemecahan masalah antara lain; (isi pesan) apa yang
dijelaskan, (struktur pesan) bagaimana menceritakan dengan logis, (format pesan) bagaimana
memberitahukan dengan simbolis dan (sumber pesan) siapa yang menuturkannya, hal ini di
nyatakan oleh Kotler (2000:713-716)
Brand image adalah asosiasi yang ada dibenak konsumen ketika memikirkan sebuah
merek tertentu. Jadi suatu citra atau image yang dikaitkan dengan merek, bisa dikatakan
penilainan pada orang lain penjelasan asosiasi ini di kemukakan oleh Shimp (2003:12)
Dalam perilaku perpindahan merek dapat terjadi oleh dua faktor yaitu faktor intrinsik
merupakan suatu perilaku yang dipengaruhi oleh pribadi orang itu sendiri, contohnya
keinginan untuk mencoba merek baru. Sedangkan faktor ekstrinsik merupakan suatu perilaku
yang dipengaruhi orang atau lingkungan luar, contohnya adanya diskon atau harga yang
murah.
Di sini terdapat faktor lain yang mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap sautu
merek antara lain faktor-faktor seperti waktu, ada atau tidaknya uang, sedikitnya alternatif,
switching cost, dan sebagai akibatnya adalah terjadi perpindahan merek dikemukakan Bitner,
Mary Jo (2010).
Perkembangan provider penyedia paket data internet di indonesia selalu meningkat
seiring dengan kebutuhan paket data internet memang sudah menjadi kebutuhan primer bagi
masyarakat, paket Internet menjadi hal penting untuk para pengguna smartphone. Dari
beberapa penyedia provider di Indonesia salah satunya ialah XL, disini kami akan membahas
tentang inovasi penyediaan ekstra kuota untuk pelanggan XL Prioritas, inovasi tersebut
bernama Xtra Internet.
Inovasi tersebut kami kembangkan dari salah satu layanan XL Prioritas yaitu Booster
Data Harian, pada layanan tersebut sudah tersedia 2 pilihan paket harian yaitu 2 GB untuk 3
hari masa pemakaian dengan harga Rp 7.000, dan 2 GB untuk 7 hari masa pemakaian dengan
harga Rp 10.000. dan kini kami telah memiliki inovasi yaitu perkembangan dari layanan
tersebut dengan memperbanyak pilihannya seperti di bawah ini :
Tambahan Kuota Masa berlaku Harga
1,5 GB 1 hari 3k
4GB 1hari 9k

1 GB 3 hari 4k
4GB 3 hari 12k
7GB 3 hari 20k

1GB 7 hari 6k
3GB 7 hari 15k
5GB 7 hari 20k
10GB 7 hari 38k

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di buat dan berikut pembatasan masalah
penyusun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Apa itu XL Prioritas
2. Apa bedanya XL Prioritas dengan XL regular
3. Bagaimana koneksi jaringan XL Prioritas dengan lainnya
C. Tujuan
Tujuan dari Project ini adalah mengambangkan inovasi XL Prioritas dengan
mengandalkan dari segi inovasi fitur dan segment yang lebih cepat jaringan koneksi internet.
Hal ini tentu saja sangat membantu bagi Perusahaan XL Prioritas untuk memuaskan
pelanggan setia .
Bab 2
Pembahasan

A. Lean Canvas

B. Work Breakdown Structure


C. Timeline (Time Management)

Komite Komite Komite Manajemen Komite


Komite SDM Komiter
Operasional Pemasaran Kesinambungan Bisnis
Anggaran
2 hari 3 hari Bisnis Baru
4 hari 5 hari
hhhh
3 hari 2
hari

D. Anggaran

E. Sumber Daya Manusia (SDM)


SDM XL AXIATA
• Rekrutmen dan Penempatan Karyawan yang Adil dan Transparan
Sistem perekrutan karyawan yang tepat merupakan salah satu tantangan di bidang HC.
Manajemen sangat menyadari bahwa merekrut dan menempatkan orang yang kompeten
pada suatu posisi berdampak signiikan kepada kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Untuk itu, XL telah membangun suatu proses berstandar tinggi agar kandidat yang
terpilih memenuhi persyaratan pekerjaan yang ada. Selain faktor kompetensi, kami sangat
memperhatikan kesesuaian karakter dan nilai-nilai kandidat terhadap budaya perusahaan.
Salah satu sistem rekrutmen XL adalah bekerja sama dengan anak-anak perusahaan
Axiata yang lain melalui pemanfaatan web untuk menemukan talenta-talenta yang unggul
di kawasan Asia, Eropa dan Amerika. Selain itu, XL fokus menyiapkan lulusan-lulusan
perguruan tinggi terbaik di Indonesia agar siap memasuki dunia kerja di industri
telekomunikasi melalui program “Apprentice”. Pada tahun 2013, lebih dari 100 orang
telah dipilih untuk mengikuti program ini dan dikembangkan melalui pendekatan on the
job training di berbagai divisi XL. Saat ini, para lulusan ‘Apprentice’ telah mendapatkan
pekerjaan tetap, baik di XL maupun di perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Proses
rekrutmen dilakukan dengan penyebaran informasi kesempatan kerja secara terbuka. XL
telah memperluas saluran perekrutan melalui basis web dan media sosial. Portal XLent
Career yang telah dikembangkan dan terus diperbarui juga mendukung agar para kandidat
mengirimkan aplikasi yang sesuai dengan persyaratan yang diperlukan. Kami memberi
kesempatan bagi setiap orang yang memenuhi persyaratan untuk menjadi karyawan
sesuai kualitas individunya tanpa melihat faktor SARA (suku, agama, ras dan antar
golongan), gender dan status sosial. Secara umum, kami tidak menyebutkan persyaratan
gender dalam setiap iklan rekrutmen. Dengan demikian, kami tidak melakukan identiikasi
karyawan berdasarkan kelompok suku atau daerah asalnya. Kami memastikan tidak
melakukan praktik-praktik pembatasan ataupun diskriminasi dalam bentuk apapun.
Selain merekrut calon karyawan eksternal, XL memiliki kebijakan untuk mengutamakan
kandidat internal untuk menempati posisi-posisi yang tersedia.

• Pelatihan dan Pengembangan


Peningkatan kompetensi karyawan dilakukan melalui aktivitas pelatihan dan
pengembangan. Memperhatikan tantangan bisnis dan perkembangan bisnis layanan
digital, kompetensi karyawan perlu ditingkatkan dan disesuaikan secara terus-menerus.
Kompetensi ini harus meliputi kompetensi kepemimpinan, manajerial, teknis dan umum.
Sebagian besar program pelatihan dilakukan secara on the job training agar proses
pengembangan berlangsung lebih cepat. Program-program tersebut diantaranya adalah
coaching, penugasan khusus, pelaksanaan ide-ide inovasi dan lain-lain. Selain on the job
training, pelatihan secara in class training tetap juga dilakukan untuk program-program
yang bersifat umum.

• Talent Management
XL menerapkan sistem talent management yang komprehensif yang mencakup identiikasi
awal karyawan yang berpotensi tinggi, pemahaman yang mendalam tentang kualitas
bakat mereka, proil dan aspirasi, serta menyediakan program pengembangan pribadi dan
jalur karir potensial untuk penempatan setiap karyawan tersebut. Semua GM, VP dan
Direksi adalah anggota Dewan Talent yang bertanggung jawab sepenuhnya untuk
mengidentiikasi, mengembangkan dan mempertahankan XL Talents. XL Talents tidak
hanya mengikuti pelatihan formal yang menarik dari Harvard & INSEAD, tetapi juga
untuk simulasi bisnis yang kompleks yang mempertajam ketajaman bisnis dan pemikiran
strategis.

• Kesejahteraan Karyawan
Kesejahteraan karyawan terus ditingkatkan seiring dengan pertumbuhan yang dicapai
oleh Perusahaan. Remunerasi yang diterima karyawan merupakan formulasi sistem
penggajian karyawan yang dinyatakan dalam grade dan level jabatan tertentu. XL
menjamin bahwa grade terendah GL5 telah mendapatkan upah di atas Upah Minimum
Provinsi (UMP) yang ditetapkan pemerintah. Dalam sistem remunerasi yang diterapkan,
Perusahaan menetapkan standar gaji pokok yang relatif tinggi dibandingkan standar upah
minimum. Selain itu, perusahaan juga tidak membedakan perlakuan remunerasi terhadap
karyawan laki-laki dan perempuan di seluruh level jabatan.
Kami tidak melakukan diskriminasi dalam kebijakan remunerasi terhadap karyawan laki-
laki dan wanita, baik dalam besarannya maupun jenis-jenis remunerasinya. Besaran
pendapatan yang diterima setiap karyawan mungkin saja berbeda berdasarkan tingkat
pendidikan, masa kerja, penilaian kinerja tahunan dan grading yang ditetapkan.

F. Risk Management
Risiko-risiko yang dihadapi PT XL Axiata, Tbk mencakup;

a. Risiko Pasar dari Nilai Tukar Mata Uang Asing


Perubahan nilai tukar telah dan diperkirakan akan terus memberikan pengaruhterhadap
hasil usaha dan arus kas perusahaan. Saat ini, pinjaman dan belanjamodal perusahaan
sebagian besar didenominasi dengan mata uang Dolar AmerikaSerikat. Sementara
sebagian besar pendapatan perusahaan adalah dalam mata uang
Rupiah.Meresponhaltersebut,berikutadalahmitigasiyangtelahdilakukan oleh perusahaan:
• Melakukan aktivitas lindung nilai terhadap sebagian dari eksposur atas matauang asing
dikarenakan penerimaan dari pendapatan usaha tahunan dalam matauang Dolar Amerika
Serikat lebih sedikit dibandingkan dengan jumlahpembayaran belanja modal, pinjaman
dan bunga dalam mata uang Dolar AmerikaSerikat.
• Melakukan kontrak berjangka, kontrak swap valuta asing dan opsicall spreaddengan
lembaga-lembaga keuangan internasional. Untuk kontrak berjangka, padaumumnya
perusahaan membayar sejumlah premi dengan jumlah yang tetap.Sebagai hasilnya,
perusahaan telah mengurangi beberapa risiko nilai tukar matauang asing, meskipun
aktivitas lindung nilai yang dilakukan tidak mencakupseluruh eksposur mata uang asing
dan terdapat kemungkinan bahwa perjanjianpengganti atas aktivitas lindung nilai tersebut
tidak tersedia pada saat kontraklindung nilai tersebut telah selesai.b. Risiko Pasar dari
Tingkat Suku Bunga

b. Risiko Pasar dari Tingkat Suku Bunga


Perusahaan menghadapi risiko yang disebabkan oleh perubahan tingkat sukubunga
pinjaman. Suku bunga atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjangdapat berfluktuasi
sepanjang periode pinjaman. Kebijakan keuangan memberikanpanduan bahwa eksposur
tingkat bunga harus diidentifikasi dandiminimalisasi/dinetralisasi secara tepat waktu.
Untuk mengukur risiko pasar ataspergerakan suku bunga, perusahaan melakukan analisa
marjin dan pergerakansuku bunga, dan melakukan transaksi kontrak swap tingkat
bungauntuk melindungi suku bunga pinjaman dalam mata uang asing terhadap
risikoketidakpastian tingkat suku bunga.

c. FUNGSI DEWAN KOMITE RISIKO DAN KEPATUHAN ("BRCC")


Fungsi utama BRCC adalah membantu PT. Dewan Komisaris XL Axiata Tbk ("XL
Axiata/ Perusahaan") untuk memenuhi tanggung jawabnya terkait manajemen risiko dan
kepatuhan. BRCC bertanggung jawab untuk menentukan bahwa terdapat proses yang
kuat untuk mengidentifikasi, menilai, dan memantau: 1) risiko bisnis utama untuk
melindungi investasi pemegang saham dan aset Perusahaan; i) risiko keamanan siber dan
risiko yang berkaitan dengan privasi data; iii) risiko yang timbul dari praktik dan perilaku
yang tidak patuh, terutama yang berkaitan dengan Anti-Penyuapan Anti-Korupsi (ABAC)
Malaysia: BRCC akan memastikan bahwa daftar Risiko Perusahaan tetap terkini dan
memberi saran kepada Dewan Komisaris tentang arah strategis, nada dari atas, serta
pelatihan dan pengembangan yang sesuai di semua bidang di bawah mandatnya.
Tugas dan tanggung jawab BRCC meliputi bidang Manajemen Risiko Perusahaan
(termasuk Kelangsungan Bisnis dan Manajemen Krisis), Keamanan Siber, Privasi.
Kepatuhan Etika & Integritas, dan Kepatuhan terhadap Peraturan yang termasuk tetapi
tidak terbatas pada persyaratan yang diberlakukan oleh otoritas pasar modal, bank sentral,
Otoritas Lokal, dan perdagangan domestik (misalnya anti-pencatutan dan transaksi
komersial dari dealer/distributor kami);
• Untuk memastikan XL Axiata menerapkan kebijakan, prosedur, dan praktik yang
sehat dan efektif untuk semua fungsi Risiko dan Kepatuhannya serta memastikan
pengujian yang memadai untuk meningkatkan ketahanan dan kesiapannya terhadap
segala kemungkinan.
• Meninjau dan merekomendasikan metodologi manajemen risiko dan kepatuhan,
kebijakan (termasuk kerangka kerja) dan tingkat toleransi risiko untuk persetujuan
otoritas yang tepat sesuai dengan Batasan Kewenangan XL Axiata.
• Meninjau dan menilai kecukupan kebijakan, kerangka kerja dan struktur di tempat
untuk mengelola risiko dan kepatuhan serta sejauh mana ini beroperasi secara efektif.
• Untuk memastikan infrastruktur, sumber daya, dan sistem yang memadai tersedia
untuk manajemen risiko dan kepatuhan yang efektif. Ini termasuk memastikan bahwa staf
yang bertanggung jawab untuk menerapkan sistem manajemen risiko dan kepatuhan
menjalankan tanggung jawab mereka secara independen dari aktivitas pengambilan
risiko.
• Untuk Menelaah laporan berkala manajemen tentang risiko dan kepatuhan kegiatan
pengelolaan, paparan dan tindakan mitigasi/perbaikan.
• Untuk memastikan bahwa semua instrumen tata kelola ditinjau dan diperbarui terus
menerus untuk mencerminkan perubahan dalam lingkungan operasi

G. Analisa

Anda mungkin juga menyukai