Pengungsi Afghanistan Blokade Perumahan Warga Di Batam Tuntut Kejelasan Nasib
Pengungsi Afghanistan Blokade Perumahan Warga Di Batam Tuntut Kejelasan Nasib
Perbesar
Ratusan pengungsi asal Afghanistan memblokade pintu gerbang perumahan elite Royal Garden di Batam
Center, Kamis (6/1/2022). (Liputan6.com/ Ajang Nurdin)
Advertisement
Copy Link
Ali Akbar (24), kordinator aksi mengatakan, aksi protes itu ditujukan untuk kantor
perwakilan Internasional Organitation (IOM) Kota Batam.
"Jangan IOM dan UNHCR menyandera kami, batin kami sakit, dan kami ingin
hidup bebas," ungkap Ali.
Ali mengatakan, selama berada di Indonesia dirinya tidak bisa berbuat apa-apa,
sementara ia tidak bisa kembali ke negaranya.
"Kami bertahan di Indonesia didanai IOM Rp 1.250.000 per bulan untuk orang
dewasa dan untuk anak-anak hanya Rp500 Ribu, mana cukup," kata Ali.
Pihaknya mengancam jika IOM dan UNHCR masih tetap tidak merespons dan
mengabulkan permintaanya, pengungsi Afghanistan akan pergi dan meninggalkan
fasilitas yang diberikan IOM.
"Kami akan turun ke jalan-jalan dan memasang tenda seperti dulu lagi di halaman
DPRD Batam," katanya.
Warga Terganggu
Sementara itu, Yusri Putra Petugas Keamanan Kantor Perwakilan IOM Batam
mengatakan, kantor IOM yang ada di Perumahan Elite Royal Grande Batam
Center saat ini kosong, lantaran semua staf masih bekerja dari rumah.
"Saya sudah tawarkan satu atau dua orang kepada mereka untuk meyakinkan, tidak
ada staf di kantor," ujarnya.
Terkait aksi blokade jalan, Agus, warga sekitar perumahan merasa terganggu
lantaran tidak bisa masuk ke perumahannya. Dirinya bahkan terpaksa harus keluar
mobil dan berjalan kaki mengantar anaknya pulang sekolah.
"Ada apa ini, kami terganggu, dan saya baru tahu ada kantor IOM di dalam
perumahan ini," katanya.