Oleh :
Wisamullah
2019/1438
PENDAHULUAN
1. Latar belakang.
Menurut UU No.4 Tahun 1992 tentang perumahn dan permukiman , rumah
adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga.rumah juga menjadi hak masing warga indonesia.
1. PETA ADMINISTRASI.
A. Lokasi
Kertasari adalah salah satu desa di kecamatan Weru, kabupaten Cirebon ,jawa
barat.desa kertasari merupakan hasil pemekeran dari desa desa karangsari pada tahun
1983,desa kertasari berbatasab dengan : desa karangsari,marikangen(kec,plumbon)
disebelah barat,desa megu cilik di sebelah timur ,desa bodelor dan bodesari(kec,
plumbon) di sebelah utara,dan kelurahan pesalakan(kec, sumber) di sebelah selatan.
Wilayah ini dibagu menjadi beberapa blok,yaitu:
1. Pagebangan
2. Penggung
3. Dukumulya
4. Kluwut
5. Kademangan kulon
6. Gondang sari
7. Ngebai
8. Bodewetan
9. Keputian
10. Lebak sipung
11. Sampang
Dan memilki 6 RW
1. sebelah timur.
Diantara kedua desa terdapat batas fisik desa yaitu sungai talang yang
membentang mulai dari blok lebak sipung sampai blok bode wetan.
2. sebelah selatan.
Di sebalah barat terdapat batas-batas yang beragam mulai dari batas fisik maupun
nonfisik seperti sungai,sawah,jalan dan garis imajiner.di sebelah barat berbatasan
langsung dengan desa karangasari dan desa marikangen.
4. Batas sebelah utara.
Di sebelah utara desa yang berbatasan dengan desa bodesari batas desa antara keduanya
adalah jalan kisabalang.
Tugu batas desa bode lor,bode sari dan kertasari, patung semar ini berada di
jalan asem pendek .
2. DEMOGRAFIS DESA KERTASARI
*data ini juga bisa di gunakan untuk Masyarkat Berpenghasilan Rendah (MBR)
Salah satu potensi yang ada di Desa Kertasari terdapat pada blok Keputihan, di
dusun/blok ini merupkan suatu kawasan yang beda dari lainya yang ada di desa
kertasari di karnakan susanannya yang asri dan masih banyak pepohonan pada kawasan
tersebut serta ada tata krama yang harus di patuhi yaitu bahan bangunan seperti batu
bata merah yang tidak boleh di pasang menjulang ke atas serta penggunaan atap yang
terbuat dari daun tebu atau jika sudah di jadikan penutup atap di namakan welit, dan jika
ada warga keputian yang melanggar penggunaan material yang di atas akan
mendapatkan sanksi dari alam, walaupun ada dari warga sekitar menyakini itu hanyalah
mitos belakang.
Di dusun keputihan sendiri memilik permasalahan yang sangat serius baik dari intenal
ataupun dari eksternal , mulai dari banyak tanah warga keputihan di jual ke orang luar
dan di jadikan sebagai industri-indusri kecil kecilan mulai dari tukang las sampai
pengerajin rotan sehingga merusak keserasian pada bangunan di sana. Dan dari masalah
warga sendiri yaitu pola fikir mereka terhadap bangunan yang ada di keputihan salah
satunya bahwa orang yang memiliki rumah konfesional (rumah modern) adalah orang
yang kaya ataupun sebaliknya.
Jika potensi dusun ini di kembangkan seperti desa-desa adat atau desa pariwisata lainya
akan akan menjadi suatu hal yang sangat pontensial dan sangat membantu warga di
dusun tersebut.