Anda di halaman 1dari 5

Psychoanalisis  ind karna insting

Behaviour  ind diutak atik lingkungan

Humanistik  melihatnya bagus baik, optimis. Proporsional, perilaku karna diri sendiri karna
lingkungan. Aspek dalam diri positif2 aja gitu  self-actuali

MASLOW (khas : mativasi)

Kita berperilaku karna ada motivasi yang amat kuat untuk memenuhi kebutuhan sehingga muncul
kebutuhan lain. Kalau saya butuh, saya termotivasi untuk memenuhi kebutuhan.

Semua orang, sejelek2 apapun, bisa tetep berkembang sesuai dengan potensinya. Buruk kalo dia ga
sadar dengan potensi sendiri. Memaksakan juga gak baik. Untuk mencapai psychology health  self
actualizationSehat mental

Kebutuhan kecil dipenuhi baru kebutuhan yang lebih tinggi lagi. Motivasi 

Biografi  benci ibu, ibunya religious, dia jadi ga percaya agama.

Maslow punya insight  meskipun background orang gak baik ga berarti masa depannya buruk. Kalo
punya motivasi pasti bisa tercapai.

Yang tadinya dia dibesarkan di keluarga yang tidak menyenangkan tapi ia bisa meniti karir, jadi
menurutnya bukan masa lalu yg penting tapi yg penting masa depan.

Holistik Dynamic

Motivasi yg dimiliki ind, berdampak pada keseluruhan aspek ind. Misal orang lapar trus makan, yang
puas bukan pencernaan tapi yang lain juga. Tidak hanya termotivasi untuk memenuhi aspek kecil aja,
tapi semua aspek juga terpuaskan

Dynamic? Gak selesai2. Misal ada suatu kebutuhan lalu termotivasi untuk memenuhi, saat ada
kebutuhan lain maka akan motivasi untuk kebutuhan tsb. Kebutuhan itu complex dan motivasi juga
kompleks. Makanya ada hirarki nya

Semua MH punya basic needs ga terbatas culture, tapi culture membedakan ekspresi
pemenuhannya.

Manusia ada 3 aspek  kognitif , emotif/affection/perasaan, konatif

Conatif Needs  larinya ke motivasi dinamakan basic needs

 Physiological & Safety (Low)


- Lahir langsung punya ini.
- Physiological  aspek ketubuhan (makan, minum, udara bersih, air bersih hangat
hawa yg nyaman. Kalau terpuaskan yaudah selesai. Misal lapar  ga mikir lagi suka
gasuka makanan yang ada, rasanya enak banget, trus kalo kenyang udah ga makan
lagi. Tapi kebutuhan ini gak berarti ga muncul lagi.
- Safety  biasanya nyambung untuk bayi. Saat dilahirkan ia nyari punting ibu
walopun belum liat. Yang ia butuh adalah sucking punting ibu. Setelah itu dia
mencari kehangatakn ibunya (ngerungkel ke ibu). Dia merasa secure kalo berada di
dada ibu. Bayi akan merasa lapar, haus karna tali pusar sudah dipotong. Bayi akan
mencari orang yang membuat aman secara psikologis.
- Akan muncul terus walaupun ada motivasi yang lebih tinggi.
 Love & Belongingness
- Setelah mulai gede ngerti, lebih ngerti tentang orang lain. Ingin diperhatikan orang.
Berseragam agar masuk dalam masuk kelompok. Kebutuhan akan pengakuan dari
orang lain.
 Esteem
- Setelah duakui, ingin dihargai. Saya ingin orang tahu saya bisa ini, menunjukkan diri
seperti apa kita. Kemampuan yang kita bisa dan tidak bisa kita lakukan.
 Self Actualization
- Ga semua orang mencapai ini, derajat kebutuhan tiap orang beda2 benar2
individual. Ga semua motivasi orang sampai kesini

Aesthetic Needs  bisa muncul bersamaan dengan basic needs.


Ga masuk konatif tapi dibutuh juga. Keteraturan, kebersihan, keindahan. Laper  makan, liat
bentuknya, bersih. Safety  rumah, bikin rumah enak diliat, indah. Tapi tidak semendesak basic
needs.

Kognitif Needs  bisa muncul bersamaan dengan basic needs.


Misal Lapar  makan, pikir makan yang sehar seperti apa. Problem solving, proses berpikir, secara
sains gimana. Lapar  makan, makan paling deket dimana sih? Semua orang punya.

Neurotic Needs
Muncul karena ada basic needsnya belum terpenuhi. Misal tidak diakui untuk kelompok terdekatnya
 termotivasi untuk mistrust sama orang/jadi sangat independent, bahayanya kalo melakukan hal2
yang tidak baik.

 Beda dengan konsep horney, horney compensate dengan anxiety, maslow karna gak
terpenuhi basic needs

Misal anak yang dikucilkan ibunya, melihat ibunya melakuakn abuse ke saudara2nya. Makan
urus sendiri. Pernah melihat ibunya berhubungan seks. Bagi anak dikira ibu dan laki2 tsb bertengkar.
Kebutuhan safety dan physiogical gak terpenuhi. Muncul neurotic needs, ia jadi mistrust dengan

NEEDS
o Ada kalanya perilaku kita dimotivasi oleh kebutuhan yang diatas dulu, yang dibawahnya di
ignore. Yang bawa perlu sih, tapi di skip seolah2nya lompat gitu. Misal : Selfie di tempat yang
tinggi biar viral. Bikin suatu karya seperti novel sampai gak makan. Tapi kalau seseorang
seperti itu terus maka gak bisa survive/gk panjang umur.
o Bukan secara natural lompat, tapi skip secara sengaja
o Unmotivated behavior, ada perilaku yang gak dimotivasi apapun. Misal perilaku reflex. Ga
berpikir panjang tapi dilakukan aja gitu. Misal melibatkan emosi, cara kita ngomong cara kita
berekspresi. Ga semua base on needs.
o Expressive and Coping Behaviour
 ekspresif  dia gak dipikirkan. Menambah/ membumbui mengarahkan perilaku
untuk memuaskan diri aja. Kalo ga terpuaskan ya gapapa. Misal BAB, toilet banyak,
milih di tempat bersih.
 Coping  ada goals menyelesaikan problem yang harus diselesaikan kalo gak jadi
masalah. Misal BAB, pintu toilet rusak. Kita dobrak (coping behavior).
o Needs tidak terpenuhi? Deprivation
 Misal ga disayang. Dia ga punya referensi untuk dikasih sayang. (Deprivations)
 Misal disayang waktu kecil, pas gede gak warmth lagi yaudah gapapa.
o Instinctoid Nature of Needs
 Instinctoid, harga mati harus terpenuhi. Kalau ga terpenuhi akan gaenak badannya.
Apa itu? Basic Needs.
 Uninstinctoid, kalau ga terpenuhi yaudah gapapa, emang kesel sebentar, tapi yauda
setelahnya yaudah.
o Comparison Higher and Lower
 Higher  beriringan dengan maturity. Makin tua makin menambah ingin diakui, self
actualization.
 Lower  biasanya masih kecil.

Self Actualization
 Ga semua orang termotivasi untuk self actualize. Mostly, self esteem biasanya udah
terpuaskan. Self Actualization  tampil otentik, menghargai dirinya lebih dari pada orang
lain yang membutuhkan self esteem.
 Kriteria
- Pasti sehat mental.
- Hirarki Needsnya udah berkembang dan terpenuhi
- Menampilkan B values

- Benar benar menampilkan bakat, kapasitas diri, dan potensi


 Ciri2
- Bisa menimbang mana baik mana buruk, bijak
- Sudah menerima dirinya, orang lain, dan di lingkungan nya
- Melihat dunia apa adanya, berpikir, simple, menerima yang terberi, gak neko2
- Saat ada masalah, berfokus pada pencarian solusi
- Gak butuh publikasi, narsisme, membatasi info yang
- Punya otonomi untuk mengatur dirinya
- Bisa menghargai diri sendiri, apalagi orang lain, tanpa takut tersaingi
- Sudah mengalami sesuatu pengalaman yang transedens
 Karakter
- Social interest
- Interpersonal, bisa empati, bisa relate dengan orang lain
- Bisa mengungkapkan dengan baik sebuah ide tapi juga bisa menerima ide
- Becanda level tinggi
- Creativeness
- Ga terlalu dipengaruhi dengan perubahan zaman
 Love, Sex, and Self-Actualize
- Seseorang bisa mencapai akdir jika kebutuhan dia untuk love and sex terpenuhi.
- Sex  sexual behavior, gimana bisa relate dengan lawan jenis, membedakan, tahu
kebutuhan selain sex.

Maslow to Science
 Maslow tuh humanistic. Holistik tapi ga bebas dari nilai tertentu. Unsur value 
seberapa penting, seberapa berharganya, mungkin culture, social, etchnic
 Ilmu psikologi harus menekankan pada manusinya sebagai individu bukan lagi mikirin
instinct / engga, lingkungannya gmn, gimana berkembangnya, gimana hidupnya, apakah
ada yang bisa dikembangkan dari suatu individu
 Harus memeasukan nilai2, emosi, dan kebiasaan yang biasaya dilakukan. Dan bagaimana
seseorang ingin mengembangkan potensinya secara kreatif untuk hal2 keilmuwan.
Harus dilihat sebagai pertimbangan untuk melihat dari individu.
 Individu punya preferensi sendiri2, jadi ga berdasarkan insting.

Alat Ukur untuk assessment Self Actualize (Self Inventory, gak ada yg bener dan salah)
 POI
 Short Index of Self Actualization
 Brief Index of Self Actualization

Ada 4 faktor yang dilihat


1. Core akdir
2. Otonomi
3. Seberapa terbuka dengan pengalaman2 baru
4. Seberapa nyaman dengan kondisi yang terjadi

Jonah Complex
Bukan fear of success yg stigma perempuan kalo terlalu
- Takut sukses, takut untuk tidak mendapatkan sesuatu dari orang lain. Takut untuk tidak ada
sesuatu yang bisa dikejar lagi.
- Misal penghargaan dari orang lain
Psychotherapy
Untuk apamengarahkan ke akdir, mengarahkan pemenuhan basic needs.

Independent  mandiri, tidak bergantung ke orang lain.


Tapi kalo di indo, hal tsb disebut gak menghargai. Oleh sebab itu tergantung culture.

Kritik
Organize banget
Teori bisa di verifikasi tapi juga gak kuat2 banget, alat akdir gabisa
Kebutuhan

Concept of Humanity
Free will
Optimism
Teleology
Conscious
Nature Nurture Equal
Uniqueness

Anda mungkin juga menyukai