Anda di halaman 1dari 28

LP ASKEP CMV Chania Widi Andini A3R21061

Diunggah oleh Chania Widi Andini

" 0 penilaian · 66 tayangan · 26 halaman


Informasi Dokumen #

Hak Cipta
Unduh
© © All Rights Reserved
!
Format Tersedia
DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

Bagikan dokumen Ini


ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA MEDIK

“CITOMEGALOVYRUS (CMV)”

Facebook Twitter

$
Email

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Disusun Oleh:

Chania Widi Andini


(A3R21061)

Dosen Fasilitator : Amita A, S.Kep.,Ners.,M.Kep.


Apakah konten ini tidak pantas? Laporkan Dokumen Ini

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

“HUTAMA ABDI HUSADA”

TULUNGAGUNG

2021

Askep Anak
Askep Anak

Iklan

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi

Citomegalovyrus (CMV) adalah virus yang diklasifikasikan dalam keluarga virus herpes.

CMV adalah infeksi oportunistik yang menyerang saat system kekebalan tubuh lemah.

Cytomegalovirus atau disingkat CMV merupakan anggota keluarga virus herpes yang biasa disebut

herpesviridae. CMV sering disebut sebagai virus paradoks karena bila menginfeksi seseorang dapat

berakibat fatal, atau dapat juga hanya diam di dalam tubuh penderita seumur hidupnya (Spiritia,

2015).

Pada awal infeksi, CMV aktif menggandakan diri. Sebagai respon, system kekebalan tubuh

akan berusaha mengatasi kondisi tersebut, sehingga setelah beberapa waktu virus akan menetap

dalam cairan tubuh penderita seperti darah, air liur, urin, sperma, lendir vagina, ASI, dan

sebagainya. Penularan CMV dapat terjadi karena kontak langsung dengan sumber infeksi tersebut,

dan bukan melalui makanan, minuman atau dengan perantaraan binatang. Cytomegalovirus juga

jarang ditemukan pada trasfusi darah (Betz, 2002).

B. Etiologi

Etiologi berdasarkan jenis CMV dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Kongenital : didapat didalam rahim melalui plasenta. Kira-kira 40% bayi yang lahir dari wanita

yang menderita CMV selama kehamilan juga akan terinfeksi CMV. Bentuk paling berat dari

infeksi ini adalah penyakit inklusi sito megalik.

2. Akut - didapat: didapat selama atau setelah kelahiran sampai dewasa. Gejala mirip dengan

mononucleosis (malaise, demam, faringitis, splenomegali, ruam petekia, gejala pernapasan).

Infeksi bukan tanpa sekuela, terutama pada anak-anak yang masih kecil, dan dapat terjadi akibat

tranfusi.

3. Penyakit sistemik umum: terjadi pada individu yang menderita imunosupresi, terutama jika

mereka telah menjalani transpantasi organ. Gejala-gejalanya termasuk pneumonitis, hepatitis,

dan leucopenia, yang kadang-kadang fatal. Infeksi sebelumnya tidak menghasilkan kekebalan

dan dapat menyebabkan reaktivasi virus

C. Patofisiologi

CMV merupakan virus litik yang menyebabkan efek sitopatik in vivo dan in vitro. Tanda
patologi dari infeksi CMV adalah sebuah pembesaran sel dengan tubuh yang terinfeksi virus. sel

yang menunjukan cytomegaly biasanya terlihat pada infeksi yang disebabkan oleh betaherpesvirinae

Askep Anak

lain. Meskipun berdasarkan pertimbangan diagnosa, penemuan histological tersebut

kemungkinannya minimal atau tidak ada pada organ yang trinfeksi.

Ketika inang telah terinfeksi, DNA CMV dapat di deteksi oleh polymerase chain reaction
(PCR) di dalam semua keturunan sel atau dan sistem organ didalam sistem tubuh. Pada

permulaannya, CMV menginfeksi sel epitel dari kelenjar saliva, menghasilkan infeksi yang terus

menerus dan pertahanan virus. Infeksi dari sistem genitif memberi kepastian klinik yang tidak

konsekuen. Meskipun replikasi virus pada ginjal berlangsung terus-menerus, disfungsi ginjal jarang

terjadi pada penerima transplantasi ginjal.

Infeksi bawaan Cytomegalovirus dapat terjadi karena infeksi primer atau reaktivasi dari ibu.

Namun, penyakit yang diderita janin atau bayi yang baru lahir dikaitkan dengan infeksi primer ibu.

Infeksi primer pada usia anak atau dewasa lebih sering dikaitkan dengan respon limfosit T yang

hebat. Respon limfosit T dapat mengakibatkan timbulnya simdroma mononukleosis yang serupa

seperti dialami setelah infeksi virus Epstein-Barr.

Tanda khas infeksi ini adalah adanya limfosit atipik pada darah tepi.

Sekali terkena, selama masa simtomatis infeksi primer, cytomegalovirus menetap pada jaringan

induk semangnya. Tempat infeksi yang menetap dan laten melibatkan bermacam sel dan organ

tubuh. Penularan transfusi darah atau transplantasi organ berkaitan dengan infeksi terselubung

dalam jaringan ini.

Penelitian bedah mayat menunjukan kelenjar liur dan usus merupakan tempat terdapat

infeksi yang laten. Stimulasi antigen kronis (seperti yang timbul setelah transplantasi organ) disertai

melemahnya sistem imun merupakan keadaan yang paling sesuai untuk pengaktifan

cytomegalovirus dan penyakit yang disebabkan oleh cytomegalovirus. Cytomegalovirus dapat

menyebabkan respons limfosit T yang lemah, yang sering kali mengakibatkan superinfeksi oleh

kuman oportunistik (Betz, 2002).

D. Tanda dan gejala

Pada periode bayi baru lahir, bayi yang terinfeksi sitomegalovirus biasanya bersifat

asimtomatik. Awitan infeksi yang didapat secara congenital dapat terjadi segera setelah lahir atau

sampai berusia 12 minggu.

Tidak ada indikator yang dapat diramalkan, tetapi sering dijumpai gejala-gejala berikut ini:

1. Petekie dan ekimosis, bintik-bintik kecil berwarna ungu kecoklatan akibat adanya pendarahan

dibawah kulit.

2. Hepatosplenomegali, pembengkakan pada hati

3. Ikterus neonatorum,hiperbilirubinemia langsung.

4. Mikrosefali dengan kalsifikasi periventrikular.

Askep Anak
Iklan

5. Retardasi pertumbuhan intrauterine, pertumbuhan janin terhambat

6. Prematuritas.

7. Ukuran kecil menurut usia kehamilan.

Gejala lain dapat terjadi pada bayi baru lahir atau pada anak yang lebih besar:

1. Purpura.

2. Hilang pendengaran.

3. Korioretinitis; buta.
4. Demam.

5. Pneumonia.

6. Takipnea dan dispnea.

7. Kerusakan otak.

E. Pemeriksaan Diagnostik/ Penunjang


Ada beberapa pemeriksaan diagnostik untuk CMV, diantaranya:

1. Kultur virus dari urin, secret faring, dan leukosit perifer.

2. Pemeriksaan mikroskopik pada sediment urin, cairan tubuh, dan jaringan untuk melihat vius

dalam jumlah besar (pemeriksaan urin untuk mengetahui adanya iklusi intra sel tidaklah

bermanfaat; verifikasi infeksi congenital harus dilakukan dalam 3 minggu pertama dari
kehidupan).

3. Skrining toksoplasmosis, rubella, sitomegalo virus, herpes dan lain-lain (toxoplasmosis, other,

rubella, cytomegalovirus, herpes [TORCH]) digunakan untuk mengkaji adanya virus lain.

4. Uji serologis

a. Titer antibody IgG dan IgM (IgM yang meningkat mengindikasikan pajanan terhadap

virus; IgG neonatal yang meningkat mengindikasikan infeksi yang didapat pada masa

prenatal; IgG maternital negative dan IgG neonatal positif mengindikasikan didapatnya

infeksi pada saat pascanatal.

b. Uji factor rheumatoid positif (positif pada 35%-45% kasus)

5. Studi radiologis: foto tengkorak atau pemindaian CT kepala dengan maksud mengungkapkan

kalsifikasi intra cranial.

F. Komplikasi

1. Kehilangan pendengaran yang bervariasi.

2. IQ rendah.

3. Gangguan penglihatan.

4. Mikrosefali.

Askep Anak
5. Gangguan sensorineural.

G. Penatalaksanaan

Sampai saat ini hanya terdapat penatalaksanaan mengatasi gejala (misalnya:

Cari
penatalaksanaan demam, tranfusi untuk anemia, dukungan pernapasan). Ada bukti bahwa globulin

imun-CMV yang diberikan melalui IV bersama obat gansiklovir dapat mengurangi beratnya infeksi

pada individu dengan system imun yang buruk (mekanisme imunologiknya kurang/ terganggu).

Vaksin CMV hidup sedang diuji coba pada pasien transplantasi ginjal. Kemoterapi memberi sedikit

harapan, tetapi toksisitas dan imunosupresi akibat dari pengobatan ini meningkatkan kekhawatiran

Unduh !
jika digunakan pada bayi baru lahir. Dalam penatalaksanaannya tidak diperlukan tindakan

kewaspadaan khusus, tetapi perawat harus tetap memakai sarung tangan, melakukan teknik mencuci

tangan yang baik dan menggunakan tidakan kewaspadaan umum.

PATHWAY

Kongenital Tranfusi Tranplantasi organ Penurunan


sistem imun
Askep Anak
-2%

Iklan

Resiko
infeksi

Infeksi pada sistem Demam


Infeksi pada Deficit
cerna( lambung/ usus) paru-paru pengetahuan

Sesak dan
batuk

Perubahan nutrisi kurang Bersihan jalan nafas


dari kebutuhan tubuh tidak efektif

Sumber:
1. Cecily Betz, 2002.
2. Nanda, 2012.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi b.d proses penyakit d.d suhu tubuh diatas nilai normal (D.0130)
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d spasme jalan nafas d.d batuk tidak efekif (D.0001)
3. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d menanyakan masalah yang dihadapi
(D.0111)
4. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuann mengabsorsi nutrien d.d berat badan menurun minimal
10% di bawah rentang ideal (D.0019)

INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA SLKI SIKI
O

Askep Anak

1 Hipertermi b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipertermia (I.15506)


proses penyakit asuhan keperawatan Observasi
d.d suhu tubuh selama 1x24 jam 1. Identifikasi penyebab
diatas nilai diharapkan suhu tubuh hipertermia
normal “termoregulasi” membaik 2. Monitor suhu tubuh
(D.0130) dengan kriteria hasil : 3. Monitor kadar elektrolit
Termoregulasi (L.14134) Terapeutik
- Menggigil 4. Sediakan lingkungan yang
menurun dingin

- Kejang menurun 5. Longgarkan atau lepaskan

- Takikardi menurun pakaian

- Suhu tubuh 6. Berikan cairan oral

membaik 7. Lakukan pendinginan ekternal

- TTV membaik Edukasi


8. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
9. Kolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intravena

INTERVENSI KEPERAWATAN
SDKI SLKI SIKI
Askep Anak
Iklan

Bersihan jalan nafas Pertukaran Gas Manajemen Jalan Nafas


tidak efektif b.d
Tujuan : Observasi
spasme jalan nafas
d.d batuk tidak Setelah dilakukannya tindakan 1. Monitor pola napas (frekuensi,
efekif (D.0001) keperawatan selama 1 x24 jam kedalaman, usaha napas)
diharapkan jalan napas membaik 2. Monitor bunyi napas tambahan

Kriteria Hasil : (mis, gurgling, mengi, wheezing,


ronkhi kering)
1. Kemampuan batuk efektif 3. Monitor sputum (jumlah, warna,
meningkat aroma)
2. Produksi sputum menurun Terapeutik
3. Tidak ada dispnea
1. Pertahankan kepatenan jalan napas
4. Mengi, wheezing, ronchi dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-
menurun
thrust jika curiga trauma servikal)
5. Frekuensi nafas membaik
2. Posisikan semi-Fowler atau Fowler
6. Pola nafas membaik
3. Berikan minum hangat
7. Tidak ada sianosis
4. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
8. Tidak ada ortopnea
5. Lakukan penghisapan lender
9. Tidak gelisah kurang dari 15 detik
10. Tidak ada mekonium (pada
6. Lakukan hiperoksigenasi sebelum
neonatus)
penghisapan endotrakeal
7. Keluarkan sumbatan benda padat
dengan forsep McGill
8. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi

9. Anjurkan asupan cairan


2000ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
10. Ajarkan teknik batuk efektif

Kolaborasi

11. Kolaborasi pemberian


bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu

INTERVENSI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA SLKI SIKI

Askep Anak
O
3 Defisit Setelah dilakukan Edukasi manajemen demam (I.12390)
pengetahuan b.d perawatan 1x24 jam Observasi
kurang terpapar diharapkan tingkat 1. Identifikasi kesiapan dan

informasi d.d pengetahuan meningkat kemampuan menerima


menanyakan Kriteria Hasil: informasi
masalah yang Tingkat pengetahuan Terapeutik
dihadapi (L.12111) 2. Sediakan materi dan media
(D.0111) - Perilaku sesuai pendidikan kesehatan
anjuran meningkat Edukasi
(5) 3. Ajarkan cara memberikan
- Perilaku sesuai kompres hangat

dengan 4. Anjurkan menggunakan

pengetahuan selimut hipotermia sesuia

meningkat (5) kebutuhann

- Pertanyaan tentang 5. Anjurkan menggunakan

masalah yang pakaian yang menyerap

dihadapi menurun keringat

(5) Kolaborasi
6. Anjurkan pemberian analgetik,
jika perlu

INTERVENSI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA SLKI SIKI
O
4 Defisit nutrisi b.d setelah dilakukan Manajemen Nutrisi (I.03119)
ketidakmampuan perawatan selama 2x24 Observasi
n mengabsorsi jam diharapkan status 1. Identifikasi status nutrisi
nutrien d.d berat nutrisi membaik 2. Monitor asupan makanan
badan menurun Kriteria Hasil: 3. Monitor hasil laboratorium
minimal 10% di Status Nutrisi (L.03030) Terapeutik
bawah rentang - Kekuatan otot 4. Fasilitasi menentukan
ideal (D.0019) menelan pedoman diet (mis,

meningkat (5) piramida diet)


- Pengetahuan 5. Berikan makanan yang

tentang standar tinggi serat untuk mencegah

asupan nutrisi konstipasi

yang tepat 6. Berikan suplemen makanan,

meningkat (5) jika perlu

- Sikap terhadap Edukasi


Askep Anak
Iklan

makanan/minuman 7. Ajarkan diet yang


sesuai dengan diprogramkan
tujuan kesehatan Kolaborasi
meningkat (5) 8. Kolaborasi pemberian
- Berat badan medikasi sebelum makan
membaik (5) (misal, pereda nyeri,
- Indeks masa tubuh antimetik), jika perlu

(IMT) membaik 9. Kolaborasi dengan ahli gizi


(5) untuk menentukan jumlah

- Membran mukosa kalori dan jenis nutrien yang

membaik (5) dibutuhkan, jika perlu

DAFTAR PUSTAKA

Askep Anak
Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan
atau gangguan!

Mulai Coba Gratis


Batalkan Kapan Saja.
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan
atau gangguan!

Mulai Coba Gratis


Batalkan Kapan Saja.
Iklan
Iklan
Bagikan dokumen Ini
% & ' $ (

Anda mungkin juga menyukai

MEMANDIKAN BAYI ceklis


Chania Widi Andini

ceklist perawatan
payudara
Chania Widi Andini
05_chania widi
andini_DM.
Chania Widi Andini

Majalah Podcast

Partitur

kista beker baru


Chania Widi Andini

Pinilih Faridatul l
a3r21037 Hisprung
Chania Widi Andini
laporan pendahuluan cmv
Chania Widi Andini

ASKEP FRAKTUR TIBIA


Chania Widi Andini

ASKEP JIWA
WAHAM(chania widi
andini_A3R21061)
Chania Widi Andini

Yesty Se[ariany
(a3r20157) Asfiksia
Chania Widi Andini
Yesty Se[ariany
(a3r20157) Asfiksia
Chania Widi Andini

otitis eksterna leaflet


Chania Widi Andini

Pinilih Faridatul l
a3r21037 Hisprung
Chania Widi Andini

Tampilkan lebih banyak


Tentang Dukungan

Tentang Scribd Bantuan / Pertanyaan Umum

Media Aksesibilitas

Blog kami Bantuan pembelian

Bergabunglah dengan tim kami! AdChoices

Hubungi Kami Penerbit

Undang teman
Sosial
Hadiah

Scribd untuk perusahaan Instagram

Twitter
Hukum Facebook

Syarat Pinterest

Privasi

Hak Cipta

Preferensi Cookie

Jangan menjual atau membagikan


informasi pribadi saya

Dapatkan aplikasi gratis kami

Buku • Buku audio • Majalah • Podcast • Partitur • Dokumen •


Snapshots

Bahasa: Bahasa Indonesia

Hak cipta © 2023 Scribd Inc.

Anda mungkin juga menyukai