Hak Cipta
Unduh
© © All Rights Reserved
!
Format Tersedia
DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
“CITOMEGALOVYRUS (CMV)”
Facebook Twitter
$
Email
Disusun Oleh:
TULUNGAGUNG
2021
Askep Anak
Askep Anak
Iklan
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Citomegalovyrus (CMV) adalah virus yang diklasifikasikan dalam keluarga virus herpes.
CMV adalah infeksi oportunistik yang menyerang saat system kekebalan tubuh lemah.
Cytomegalovirus atau disingkat CMV merupakan anggota keluarga virus herpes yang biasa disebut
herpesviridae. CMV sering disebut sebagai virus paradoks karena bila menginfeksi seseorang dapat
berakibat fatal, atau dapat juga hanya diam di dalam tubuh penderita seumur hidupnya (Spiritia,
2015).
Pada awal infeksi, CMV aktif menggandakan diri. Sebagai respon, system kekebalan tubuh
akan berusaha mengatasi kondisi tersebut, sehingga setelah beberapa waktu virus akan menetap
dalam cairan tubuh penderita seperti darah, air liur, urin, sperma, lendir vagina, ASI, dan
sebagainya. Penularan CMV dapat terjadi karena kontak langsung dengan sumber infeksi tersebut,
dan bukan melalui makanan, minuman atau dengan perantaraan binatang. Cytomegalovirus juga
B. Etiologi
1. Kongenital : didapat didalam rahim melalui plasenta. Kira-kira 40% bayi yang lahir dari wanita
yang menderita CMV selama kehamilan juga akan terinfeksi CMV. Bentuk paling berat dari
2. Akut - didapat: didapat selama atau setelah kelahiran sampai dewasa. Gejala mirip dengan
Infeksi bukan tanpa sekuela, terutama pada anak-anak yang masih kecil, dan dapat terjadi akibat
tranfusi.
3. Penyakit sistemik umum: terjadi pada individu yang menderita imunosupresi, terutama jika
dan leucopenia, yang kadang-kadang fatal. Infeksi sebelumnya tidak menghasilkan kekebalan
C. Patofisiologi
CMV merupakan virus litik yang menyebabkan efek sitopatik in vivo dan in vitro. Tanda
patologi dari infeksi CMV adalah sebuah pembesaran sel dengan tubuh yang terinfeksi virus. sel
yang menunjukan cytomegaly biasanya terlihat pada infeksi yang disebabkan oleh betaherpesvirinae
Askep Anak
Ketika inang telah terinfeksi, DNA CMV dapat di deteksi oleh polymerase chain reaction
(PCR) di dalam semua keturunan sel atau dan sistem organ didalam sistem tubuh. Pada
permulaannya, CMV menginfeksi sel epitel dari kelenjar saliva, menghasilkan infeksi yang terus
menerus dan pertahanan virus. Infeksi dari sistem genitif memberi kepastian klinik yang tidak
konsekuen. Meskipun replikasi virus pada ginjal berlangsung terus-menerus, disfungsi ginjal jarang
Infeksi bawaan Cytomegalovirus dapat terjadi karena infeksi primer atau reaktivasi dari ibu.
Namun, penyakit yang diderita janin atau bayi yang baru lahir dikaitkan dengan infeksi primer ibu.
Infeksi primer pada usia anak atau dewasa lebih sering dikaitkan dengan respon limfosit T yang
hebat. Respon limfosit T dapat mengakibatkan timbulnya simdroma mononukleosis yang serupa
Tanda khas infeksi ini adalah adanya limfosit atipik pada darah tepi.
Sekali terkena, selama masa simtomatis infeksi primer, cytomegalovirus menetap pada jaringan
induk semangnya. Tempat infeksi yang menetap dan laten melibatkan bermacam sel dan organ
tubuh. Penularan transfusi darah atau transplantasi organ berkaitan dengan infeksi terselubung
Penelitian bedah mayat menunjukan kelenjar liur dan usus merupakan tempat terdapat
infeksi yang laten. Stimulasi antigen kronis (seperti yang timbul setelah transplantasi organ) disertai
melemahnya sistem imun merupakan keadaan yang paling sesuai untuk pengaktifan
menyebabkan respons limfosit T yang lemah, yang sering kali mengakibatkan superinfeksi oleh
Pada periode bayi baru lahir, bayi yang terinfeksi sitomegalovirus biasanya bersifat
asimtomatik. Awitan infeksi yang didapat secara congenital dapat terjadi segera setelah lahir atau
Tidak ada indikator yang dapat diramalkan, tetapi sering dijumpai gejala-gejala berikut ini:
1. Petekie dan ekimosis, bintik-bintik kecil berwarna ungu kecoklatan akibat adanya pendarahan
dibawah kulit.
Askep Anak
Iklan
6. Prematuritas.
Gejala lain dapat terjadi pada bayi baru lahir atau pada anak yang lebih besar:
1. Purpura.
2. Hilang pendengaran.
3. Korioretinitis; buta.
4. Demam.
5. Pneumonia.
7. Kerusakan otak.
2. Pemeriksaan mikroskopik pada sediment urin, cairan tubuh, dan jaringan untuk melihat vius
dalam jumlah besar (pemeriksaan urin untuk mengetahui adanya iklusi intra sel tidaklah
bermanfaat; verifikasi infeksi congenital harus dilakukan dalam 3 minggu pertama dari
kehidupan).
3. Skrining toksoplasmosis, rubella, sitomegalo virus, herpes dan lain-lain (toxoplasmosis, other,
rubella, cytomegalovirus, herpes [TORCH]) digunakan untuk mengkaji adanya virus lain.
4. Uji serologis
a. Titer antibody IgG dan IgM (IgM yang meningkat mengindikasikan pajanan terhadap
virus; IgG neonatal yang meningkat mengindikasikan infeksi yang didapat pada masa
prenatal; IgG maternital negative dan IgG neonatal positif mengindikasikan didapatnya
5. Studi radiologis: foto tengkorak atau pemindaian CT kepala dengan maksud mengungkapkan
F. Komplikasi
2. IQ rendah.
3. Gangguan penglihatan.
4. Mikrosefali.
Askep Anak
5. Gangguan sensorineural.
G. Penatalaksanaan
Cari
penatalaksanaan demam, tranfusi untuk anemia, dukungan pernapasan). Ada bukti bahwa globulin
imun-CMV yang diberikan melalui IV bersama obat gansiklovir dapat mengurangi beratnya infeksi
pada individu dengan system imun yang buruk (mekanisme imunologiknya kurang/ terganggu).
Vaksin CMV hidup sedang diuji coba pada pasien transplantasi ginjal. Kemoterapi memberi sedikit
harapan, tetapi toksisitas dan imunosupresi akibat dari pengobatan ini meningkatkan kekhawatiran
Unduh !
jika digunakan pada bayi baru lahir. Dalam penatalaksanaannya tidak diperlukan tindakan
kewaspadaan khusus, tetapi perawat harus tetap memakai sarung tangan, melakukan teknik mencuci
PATHWAY
Iklan
Resiko
infeksi
Sesak dan
batuk
Sumber:
1. Cecily Betz, 2002.
2. Nanda, 2012.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi b.d proses penyakit d.d suhu tubuh diatas nilai normal (D.0130)
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d spasme jalan nafas d.d batuk tidak efekif (D.0001)
3. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d menanyakan masalah yang dihadapi
(D.0111)
4. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuann mengabsorsi nutrien d.d berat badan menurun minimal
10% di bawah rentang ideal (D.0019)
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA SLKI SIKI
O
Askep Anak
INTERVENSI KEPERAWATAN
SDKI SLKI SIKI
Askep Anak
Iklan
Kolaborasi
INTERVENSI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA SLKI SIKI
Askep Anak
O
3 Defisit Setelah dilakukan Edukasi manajemen demam (I.12390)
pengetahuan b.d perawatan 1x24 jam Observasi
kurang terpapar diharapkan tingkat 1. Identifikasi kesiapan dan
(5) Kolaborasi
6. Anjurkan pemberian analgetik,
jika perlu
INTERVENSI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA SLKI SIKI
O
4 Defisit nutrisi b.d setelah dilakukan Manajemen Nutrisi (I.03119)
ketidakmampuan perawatan selama 2x24 Observasi
n mengabsorsi jam diharapkan status 1. Identifikasi status nutrisi
nutrien d.d berat nutrisi membaik 2. Monitor asupan makanan
badan menurun Kriteria Hasil: 3. Monitor hasil laboratorium
minimal 10% di Status Nutrisi (L.03030) Terapeutik
bawah rentang - Kekuatan otot 4. Fasilitasi menentukan
ideal (D.0019) menelan pedoman diet (mis,
DAFTAR PUSTAKA
Askep Anak
Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota
Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan
atau gangguan!
Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan
atau gangguan!
ceklist perawatan
payudara
Chania Widi Andini
05_chania widi
andini_DM.
Chania Widi Andini
Majalah Podcast
Partitur
Pinilih Faridatul l
a3r21037 Hisprung
Chania Widi Andini
laporan pendahuluan cmv
Chania Widi Andini
ASKEP JIWA
WAHAM(chania widi
andini_A3R21061)
Chania Widi Andini
Yesty Se[ariany
(a3r20157) Asfiksia
Chania Widi Andini
Yesty Se[ariany
(a3r20157) Asfiksia
Chania Widi Andini
Pinilih Faridatul l
a3r21037 Hisprung
Chania Widi Andini
Media Aksesibilitas
Undang teman
Sosial
Hadiah
Twitter
Hukum Facebook
Syarat Pinterest
Privasi
Hak Cipta
Preferensi Cookie