Uraian Singkat RDTR Interaktif
Uraian Singkat RDTR Interaktif
Uraian Singkat RDTR Interaktif
Rencana tata ruang memiliki peran penting sebagai pedoman dalam kegiatan
pembangunan dan pemanfaatan ruang di suatu wilayah sesuai dengan arahan yang
terdapat pada UU No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang. Salah satu dokumen
penting dalam pemanfaatan ruang adalah Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang
memiliki tingkat kedetailan tinggi dan di dalamnya memuat peraturan zonasi dan peta
zonasi sebagai acuan dalam pemberian izin pembangunan. Saat ini, 96
kota/kabupaten telah memiliki 232 Perda/Perkada tentang Rencana Detail Tata
Ruang dimana 108 Perda/Perkada RDTR saat ini sudah terintegrasi OSS dari total
target sebanyak 2000 RDTR. Oleh karena itu, rencana tata ruang perlu diketahui oleh
berbagai aktor pembangunan seperti pemerintah, pengembang, maupun masyarakat
sehingga pembangunan dapat dilakukan sesuai koridor rencana yang telah
ditetapkan.
Untuk mencapai target tersebut, aplikasi yang berhubungan tentang Rencana Detail
Tata Ruang (RDTR) diupayakan untuk dapat diakses luas dan mudah dipahami oleh
semua lapisan masyarakat yang terlibat dalam pembangunan dapat menjadi solusi
dalam mendukung upaya keselarasan pembangunan wilayah. Hal ini pun mendukung
pemerintah pusat dan daerah kota/kabupaten untuk membuka informasi tata ruang
bagi publik yang berkaitan dengan rencana umum dan rencana rinci tata ruang dalam
rangka pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten/kota yang diamanatkan
dalam PP Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat
dalam Penataan Ruang.
Pada tahun 2022 aplikasi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Interaktif sebelumnya
telah dilakukan penambahan fitur check shape file yang berfungsi untuk
meminimalisir kesalahan pelaku usaha dalam melakukan upload shp ke dalam sistem
OSS untuk KKPR. Selanjutnya di tahun 2023 perlu dikembangkan lebih lanjut untuk
memastikan API RDTR Interaktif dapat terintegrasi dengan sistem OSS (108 RDTR).
Maka dari itu, Aplikasi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang dibangun pada tahun
2018 perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk mengantisipasi semakin
bertambah Perda/Perkada RDTR yang disahkan.