Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel kegiatan 1: Melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait penyusunan
info grafis kondisi pemenuhan sarana air bersih

Waktu Pelaksanaan Kegiatan : 20-21 Oktober 2022

Tahapan Kegiatan : a) Mencari dan mempelajari referensi


terkait penyusunan info grafis;
b) Menyiapkan materi konsultasi;
c) Meminta arahan mentor terkait
penyusunan info grafis;

Output Kegiatan : Terlaksananya konsultasi terkait


penyusunan info grafis kondisi
pemenuhan sarana air bersih

Evidence:

a) Tersusunnya daftar referensi dan


dipahaminya referensi terkait
penyusunan info grafis;
b) Tersedianya bahan konsultasi;
c) Tersusunnya catatan hasil konsultasi;

1. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan (Agenda 2)


a. Mencari dan mempelajari referensi terkait penyusunan info grafis
Tahapan kegiatan mencari dan mempelajari referensi terkait penyusunan
info grafis merupakan tahap awal dalam pelaksanaan kegiatan ke-1. Tahapan
mencari dan mempelajari referensi dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober
2022. Tahapan ini bertujuan untuk mendapatkan referensi sekaligus
mendapatkan ilmu/pengetahuan yang komprehensif dalam penyusunan info
grafis. Dalam melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya menerapkan nilai
BerAKHLAK yaitu mencari, membaca dan menyiapkan referensi info grafis
secara lengkap dan menyeluruh sebagai upaya untuk mendapatkan kualitas
info grafis yang terbaik (kompeten). Saya berkomitmen menyelesaikan daftar
referensi dan mempelajarinya dengan baik sesuai dengan jadwal yang telah
disusun (akuntabel). Untuk mendapatkan data dan referensi yang valid dan
dapat dipertanggungjawabkan saya mencari dan mempelajari referensi
penyusunan info grafis dari sumber yang terpercaya (akuntabel). Dalam
tahapan kegiatan ini saya juga mempelajari dasar hukum dan peraturan
perundang-undangan sebagai salah satu upaya untuk memegang teguh
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (loyal). Dalam
melakukan pencarian dan pembelajaran referensi, saya melakukannya dengan
cepat dan baik (berorientasi pelayanan). Untuk memahami referensi secara
lebih mendalam, saya melakukan diskusi dengan rekan kerja sebagai wujud
kerja sama antar pegawai yang merupakan penerapan nilai kolaboratif. Saya
mempelajari referensi yang telah saya susun dengan penuh dedikasi (loyal)
sehingga dapat meningkatkan kompetensi yang saya miliki di bidang
penyusunan info grafis kondisi pemenuhan sarana air bersih (kompeten).
Ketika mengalami kesulitan dalam mencari maupun mempelajari referensi,
saya secara proaktif bertanya kepada Tri Abdul Hidayat, S.Si. selaku staf di
Kelompok Substansi Penyerasian Pembangunan Kawasan Strategis pada 20
Oktober 2022 pukul 13.32 WIB untuk menemukan solusi dari masalah yang
saya alami (adaptif). Saya bersedia menerima pendapat/ilmu yang diberikan
oleh Tri Abdul Hidayat, S.Si. tanpa melihat kedudukan dan jabatannya yang
merupakan salah satu penerapan nilai harmonis. Setelah mendapatkan saran
dari Tri Abdul Hidayat, S.Si. kemudian saya melakukan perbaikan daftar
referensi dengan tiada henti (berorientasi pelayanan). Dalam menyusun
rangkuman referensi terkait penyusunan info grafis, saya menyusun
rangkuman referensi secara sistematis sehingga dapat dimanfaatkan oleh
berbagai pihak sebagai sarana untuk membantu orang lain belajar (kompeten).
Untuk mengantisipasi hilangnya data, saya mengunggah rangkuman referensi
yang saya susun ke dalam ke google drive sebagai bentuk inovasi dan
digitalisasi data (adaptif).
Gambar 1a. Mengumpulkan referensi
terkait penyusunan info grafis Gambar 1b. Mempelajari contoh info
grafis yang telah tersedia

Gambar 1c. Berdiskusi dengan Tri Abdul Gambar 1d. Melaksanakan pengunggahan
Hidayat, S.Si. selaku staf di Kelompok kumpulan referensi ke google drive
Substansi Penyerasian Pembangunan
Kawasan Strategis, mengenai info grafis.

b. Menyiapkan materi konsultasi


Tahapan kegiatan menyiapkan materi konsultasi merupakan tahapan
kegiatan ke-2 pada pelaksanaan kegiatan ke-1. Penyiapan materi konsultasi
dilakukan pada tanggal 21 Oktober 2022. Tahapan kegiatan ini bertujuan untuk
mempersiapkan data-data serta referensi yang dibutuhkan dalam kegiatan
konsultasi. Diharapkan dengan diterapkannya tahapan kegiatan yang ke-2 ini,
konsultasi dapat berjalan dengan efektif, efisien dan berhasil mendapatkan
substansi yang tepat sesuai tujuan konsultasi. Dalam melaksanakan tahapan
kegiatan ini, saya menerapkan nilai BerAKHLAK yaitu dengan menyiapkan
bahan konsultasi secara cekatan, dimana materi konsultasi dapat saya siapkan
secara cepat dan tepat (berorientasi pelayanan). Materi disusun secara
lengkap, jelas, sistematis sebagai salah satu upaya untuk mendapatkan materi
konsultasi dengan kualitas terbaik (kompeten). Materi konsultasi saya siapkan
secara bertanggungjawab dengan menyiapkan bahan konsultasi sesuai
dengan data/fakta yang ada di dalam referensi (akuntabel). Materi konsultasi
saya pilih secara selaras sesuai dengan substansi konsultasi yang akan
dilakukan (harmonis). Pemilihan materi konsultasi tersebut juga merupakan
salah satu upaya untuk menyiapkan bahan konsultasi secara efektif dan efisien
(akuntabel). Dalam menyiapkan bahan konsultasi saya berkomitmen untuk
menyelesaikan penyiapan materi konsultasi sesuai dengan jadwal yang telah
disusun (loyal) serta melakukan penyusunan bahan konsultasi penuh dedikasi
dengan cara tetap mengerjakan bahan konsultasi meskipun di luar jam kantor
(loyal). Untuk menghindari adanya materi konsultasi yang terlewat, saya
menyiapkan bahan konsultasi secara cermat (akuntabel). Setelah materi
konsultasi selesai disusun, saya bertindak proaktif dengan cara bertanya
kepada Tri Abdul Hidayat, S.Si. selaku Staf di Kelompok Substansi
Penyerasian Pembangunan Kawasan Strategis pada tanggal 20 Oktober 2022
pada pukul 08.34 WIB terkait kelengkapan dan kesesuaian materi konsultasi
(adaptif). Saya juga memberi kesempatan kepada Tri Abdul Hidayat, S.Si.
untuk memberikan saran dan masukan terkait bahan konsultasi yang telah
saya siapkan sebagai wujud penerapan nilai kolaboratif. Setelah mendapatkan
masukan dari Tri Abdul Hidayat, S.Si., saya melakukan perbaikan tiada henti
pada bahan konsultasi yang telah disusun (berorientasi pelayanan).

Gambar 2a. Rangkuman materi terkait Gambar 2b. Rangkuman materi terkait
info grafis 
SETIAP EVIDEN sarana air bersih
DIPARAF MENTOR
Gambar 2c. Rangkuman materi terkait Gambar 2d. Melaksanakan diskusi terkait
peraturan perundang-undangan materi konsultasi yang telah disusun
bersama Tri Abdul Hidayat, S.Si. selaku
staf di Kelompok Substansi Penyerasian
Pembangunan Kawasan Strategis.

c. Meminta arahan mentor terkait penyusunan info grafis


Meminta arahan mentor terkait penyusunan info grafis merupakan
tahapan kegiatan ke-3 pada pelaksanaan kegiatan ke-1. Meminta arahan
mentor terkait penyusunan info grafis kondisi pemenuhan sarana air bersih
dilakukan pada tanggal 21 Oktober 2022. Tahapan kegiatan ini bertujuan untuk
mendapatkan arahan dan masukan dari mentor terkait penyusunan info grafis
yang akan disusun. Dalam melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya
menerapkan nilai BerAKHLAK yaitu saya berkomitmen untuk menaati jadwal
konsultasi yang telah disepakati bersama Bapak Ardian Hidayat, S.T., M.A.P.
yang menjabat sebagai Koordinator Kelompok Substansi Penyerasian
Pembangunan Kawasan Perbatasan yang sekaligus bertindak sebagai mentor
(loyal). Dalam meminta arahan mentor tersebut, saya segera menyesuaikan
jadwal konsultasi setelah mendapatkan informasi jika mentor akan
melaksanakan perjalanan dinas ke Kabupaten Mamberamo Raya (adaptif).
Ketika meminta arahan mentor saya bersikap disiplin dengan datang tepat
waktu sesuai dengan kesepakatan jadwal yang telah ditentukan (akuntabel).
Dalam meminta arahan kepada mentor saya bersikap ramah dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan sopan (berorientasi
pelayanan) serta menerapkan senyum salam sapa sebelum memasuki
ruangan mentor (berorientasi pelayanan). Saya mampu memberikan jawaban
secara responsif dan solutif ketika mentor bertanya terkait info grafis yang akan
saya susun (berorientasi pelayanan). Saya juga bersikap terbuka dengan
bersedia menerima masukan dan arahan yang diberikan mentor (kolaboratif)
sekaligus mendengarkan dengan seksama arahan yang diberikan mentor
sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif (harmonis).
Saya mencatat semua saran dan arahan dari mentor secara lengkap dan
sistematis sehingga mendapatkan catatan hasil konsultasi yang komprehensif
dan memiliki kualitas yang terbaik (kompeten). Catatan konsultasi yang telah
saya susun kemudian saya mintakan persetujuan kepada mentor sebagai
bentuk pertanggungjawaban (akuntabel). Setelah mendapatkan arahan dari
mentor saya mengucapkan terima kasih serta salam sebelum meninggalkan
ruangan mentor sebagai bentuk apresiasi kepada mentor sekaligus sebagai
upaya untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif (harmonis). Saya
juga berkomitmen untuk tidak menyebarkan informasi yang bersifat internal
yang didapat selama kegiatan konsultasi (loyal).

Gambar 3a. Pelaksanaan tahapan kegiatan


meminta arahan dari Bapak Ardian Hidayat,
S.T., M.A.P. selaku Koordinator Kelompok
Substansi Penyerasian Pembangunan
Kawasan Perbatasan sekaligus bertindak
sebagai mentor
Gambar 3b. Catatan dari pelaksanaan
tahapan kegiatan meminta arahan dari
mentor

2. Analisis Dampak Jika Nilai-nilai Dasar PNS Dilaksanakan dan Tidak


Dilaksanakan
a. Jika Nilai-Nilai Dasar PNS Diterapkan
Apabila dalam melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait
penyusunan info grafis menerapkan nilai-nilai dasar PNS maka:
- Berorientasi Pelayanan: kegiatan konsultasi berjalan dengan baik dan
sopan karena telah menjunjung tinggi etika dan nilai-nilai kesopanan di
lingkungan kerja. Selain itu mentor selaku pembimbing merasa puas
dengan substansi dan materi yang telah disiapkan sebelum kegiatan
konsultasi
- Akuntabel: Mengingat kegiatan konsultasi didasarkan pada data dan
sumber yang terpercaya, maka kekeliruan data dapat diminimalisir, serta
arahan maupun masukan yang diberikan oleh mentor menjadi lebih
tepat sasaran karena bersumber dari data dan referensi yang valid.
- Kompeten: arahan dan catatan yang didapatkan dari hasil konsultasi
dapat dilakukan secara lebih tepat dan terarah, sehingga penyusunan
info grafis dapat berjalan secara optimal.
- Harmonis: tercipta lingkungan kerja yang kondusif karena terjadi
keselarasan pemahaman antara mentor dan peserta Latsar.
- Loyal: kegiatan konsultasi dapat berjalan tepat waktu, efektif dan efisien
karena konsultasi dilakukan secara disiplin dan penuh komitmen.
- Adaptif: kegiatan konsultasi berlangsung secara interaktif karena
peserta Latsar bersikap proaktif dan sigap dalam menjawab pertanyaan
maupun penjelasan terkait penyusunan info grafis yang akan
dilaksanakan.
- Kolaboratif: tercipta kerja sama yang sinergis antara mentor dan
peserta Latsar sehingga penyusunan info grafis yang akan dilakukan
dapat berjalan lebih optimal.
b. Jika Nilai-Nilai Dasar PNS Tidak Diterapkan
Apabila dalam melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait
penyusunan info grafis tidak menerapkan nilai-nilai dasar PNS maka:
- Berorientasi Pelayanan: Mentor merasa kurang nyaman dan
komunikasi tidak berjalan dengan baik karena peserta Latsar dianggap
memiliki perilaku yang kurang baik karena tidak menerapkan kaidah
senyum, salam, sapa, sopan dan santun pada saat melaksanakan
konsultasi.
- Akuntabel: arahan dan masukan yang diberikan oleh mentor menjadi
kurang efektif dan efisien karena data yang digunakan dalam konsultasi
tidak valid dan kurang dapat dipertanggungjawabkan.
- Kompeten: arahan dan catatan yang didapatkan dari hasil konsultasi
tidak dapat diterapkan secara maksimal karena peserta Latsar tidak
mampu untuk menyusun catatan konsultasi secara lengkap dan
sistematis.
- Harmonis: tidak tercipta lingkungan kerja yang kondusif karena
terjadinya perbedaan pendapat akibat kurang selarasnya pemahaman
antara mentor dan peserta Latsar.
- Loyal: kegiatan konsultasi dapat terhambat/tertunda karena peserta
Latsar tidak memiliki komitmen untuk melaksanakan konsultasi sesuai
dengan jadwal yang telah disepakati
- Adaptif: kegiatan konsultasi berlangsung secara interaktif karena
peserta Latsar bersikap proaktif dan sigap dalam menjawab pertanyaan
maupun penjelasan terkait penyusunan info grafis yang akan
dilaksanakan.
- Kolaboratif: kurang terarahnya penyusunan info grafis karena
peserta hanya bekerja secara individu dan tidak mendapatkan arahan
mentor secara optimal.

3. Bentuk Penerapan Agenda 3 dalam Aktualisasi


Melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait penyusunan
info grafis kondisi pemenuhan sarana air bersih merupakan bentuk penerapan
manajemen ASN yang berkaitan dengan upaya peningkatan profesionalitas
ASN di lingkungan Direktorat P2DK. Melalui konsultasi dengan mentor, akan
terjadi transfer ilmu dan pengetahuan antar pegawai khususnya terkait
penyusunan info grafis kondisi pemenuhan sarana air bersih. Apabila dikaitkan
dengan hak dan kewajiban PNS, pelaksanaan konsultasi dengan mentor ini
merupakan salah satu hak dari PNS yang berkaitan pengembangan
kompetensi pegawai. Kegiatan ini juga merupakan bentuk pelayanan publik
dimana pimpinan/mentor memberikan pelayanan kepada peserta dalam bentuk
pembimbingan dan pemberian solusi/jalan keluar dari permasalahan yang
dihadapi oleh peserta Latsar CPNS selama proses penyusunan info grafis
kondisi pemenuhan sarana air bersih.
Apabila dikaitkan dengan smart ASN kegiatan ini berhubungan dengan
Smart ASN karena dalam pelaksanaan diskusi dengan mentor, peserta Latsar
dituntut untuk dapat menguasai teknologi informasi untuk mengumpulkan
berbagai referensi secara digital (digital skill) serta membiasakan peserta
Latsar mencari referensi dan bahan konsultasi melalui sumber yang terpercaya
(digital culture). Selain itu dengan mengumpulkan serta mengunggah referensi
dan catatan konsultasi secara digital merupakan salah satu upaya untuk
mengembangkan tata kelola etika digital yang baik (digital ethics).

4. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi


Pelaksanaan konsultasi dengan mentor terkait penyusunan info grafis
kondisi pemenuhan sarana air bersih dengan menerapkan nilai-nilai
BerAKHLAK berkontribusi pada visi/misi organisasi Kemendesa PDTT yaitu visi
“Terwujudnya Perdesaan yang memiliki keunggulan Kolaboratif dan Daya
Saing secara berkelanjutan dalam Mendukung Indonesia Maju yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong-Royong” serta
berkontribusi pada misi ke-3 yaitu “Menyerasikan kebijakan dan program
percepatan pembangunan daerah tinggal”

5. Penguatan terhadap Nilai-Nilai Budaya Organisasi


Pelaksanaan kegiatan melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait
penyusunan info grafis kondisi pemenuhan sarana air bersih dengan
menerapkan nilai BerAKHLAK dapat menguatkan nilai-nilai organisasi
Kemendesa PDTT yaitu:
1. Akuntabel
Pelaksanaan konsultasi dengan mentor terkait penyusunan info grafis
kondisi pemenuhan sarana air bersih menunjukkan adanya transparansi antar
pegawai khususnya antara pimpinan dan staf terkait rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan.
2. Profesional
Pelaksanaan konsultasi dengan mentor terkait penyusunan info grafis
kondisi pemenuhan sarana air bersih dapat meningkatkan kemampuan dan
kompetensi pegawai dalam mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data
yang dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan sarana air bersih melalui
transfer ilmu dan pengalaman yang dimiliki oleh pimpinan/mentor ke
staf/peserta Latsar.
3. Integritas
Pelaksanaan konsultasi dengan mentor terkait penyusunan info grafis
kondisi pemenuhan sarana air bersih merupakan bentuk komitmen untuk
menegakkan norma dan nilai di lingkungan kerja melalui penerapan komunikasi
yang sinergis antar pegawai.
4. Kebersamaan
Pelaksanaan konsultasi dengan mentor terkait penyusunan info grafis
kondisi pemenuhan sarana air bersih memiliki implikasi setiap pegawai merasa
menjadi bagian dari Kementerian Desa PDTT dan bekerja sama untuk
memberikan yang terbaik bagi organisasi khususnya dalam penyusunan info
grafis yang berguna dalam proses perencanaan pembangunan sarana air
bersih.
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI COACH

Nama : Aditya Arief Pamungkas


NIP : 19920520 202203 1 002
Unit Kerja : Kelompok Substansi Penyerasian Pembangunan
Kawasan Perbatasan; Direktorat Penyerasian Pembangunan
Daerah Khusus
Jabatan : Penelaah Data Sumber Daya Alam
Isu : Belum optimalnya Proses Perencanaan Pembangunan Sarana Air
Bersih di Lokasi Prioritas Kawasan Perbatasan Kabupaten Belu
Tahun 2022 pada Direktorat Penyerasian Pembangunan Daerah
Khusus
Gagasan : Penyusunan Info Grafis Kondisi Pemenuhan Sarana Air Bersih di
Lokasi Prioritas Kawasan Perbatasan Kabupaten Belu Tahun 2022
pada Direktorat Penyerasian Pembangunan Daerah Khusus
Kegiatan 2 : Melaksanakan pendataan kondisi pemenuhan sarana air bersih

Paraf
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach
Coach

Peserta mampu
1. Tahapan Kegiatan
a. Menyusun draft formulir melaksanakan aktualisasi
pendataan; dengan menghabituasi
b. Melaksanakan konsultasi nilai-nilai Agenda 2 dan
dengan mentor terkait draft agenda 3 dengan baik
formulir pendataan; sehingga dapat
c. Melakukan perbaikan dan
berkontribusi terhadap
finalisasi formulir pendataan;
pencapaian visi misi dan
menguatkan nilai-nilai
2. Output kegiatan terhadap organisasi
pemecahan isu
a. Tersusunnya draft formulir
pendataan kondisi pemenuhan Lanjutkan ke kegiatan
sarana air bersih;
berikutnya
b. Tersusunnya catatan konsultasi
dengan mentor;
c. Tersusunnya formulir
pendataan kondisi pemenuhan
sarana air bersih yang telah
diperbaiki;

3. Keterkaitan substansi Mata


Pelatihan
Sudah menerapkan nilai 7 nilai
BerAKHLAK yaitu: Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif

4. Kontribusi terhadap Visi-Misi


Organisasi
Pelaksanaan pendataan kondisi
pemenuhan sarana air bersih
dengan menerapkan nilai-nilai
BerAKHLAK berkontribusi pada
visi/misi organisasi Kemendesa
PDTT yaitu visi “Terwujudnya
Perdesaan yang memiliki
keunggulan Kolaboratif dan Daya
Saing secara berkelanjutan dalam
Mendukung Indonesia Maju yang
Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian, Berlandaskan
Gotong-Royong” serta berkontribusi
pada visi ke-5 yaitu menyusun dan
merumuskan pengembangan daya
saing Desa dan Pedesaan, Daerah
Tertinggal, dan Kawasan
Transmigrasi, berbasis data dan
informasi yang akurat.

5. Penguatan nilai organisasi


Pelaksanaan pendataan kondisi
pemenuhan sarana air bersih
dengan menerapkan nilai-nilai
BerAKHLAK dapat menguatkan
nilai-nilai organisasi Kemendesa
PDTT yaitu: Akuntabel, Profesional,
Integritas dan Kebersamaan

Anda mungkin juga menyukai