Anda di halaman 1dari 12

CASE METHOD

KONSEP GAYA DAN GERAKAN LURUS

Disusun Oleh

Nama : Firmansyah putra

Nim : 5223530007

Kelas : B / 2022

Mata Kuliah : Fisaka

Dosen Pengampu : Ir. Denny Haryanto Sinaga, S.Pd., M.Eng.

Arwadi Sinuraya ST, MT

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya, sehingga saya dapat
menyelasaikan tugas Mini Riset ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
“Fisaka Teknik”. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak
yang telah membantu saya menyelesaikan tulisan ini, terutama kepada Bapak Dosen .

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin mungkin masih banyak
kekurangan dan kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat didiskusikan dan
dipelajari demi kemajuan wawasan dan ilmu pengetahuan.

Medan, November 2022

Firmansyah putra
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................i

I. BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

Latar Belakang..........................................................................................................

Tujuan........................................................................................................................

II. BAB II LANDASAN TEORI...........................................................................

Landasan Teori.......................................................................................................

III. BAB III METODE PENELITIAN.................................................................

Metodologi penyelesaian...........................................................................................

IV. BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................

Hasil dan Analisanya.................................................................................................

V. BAB V PENUTUP............................................................................................

Kesimpulan...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Di zaman atau era globalisasi ini, teknologi semakin bertambah


canggih dengan pesat. Mulai dari peralatan rumah tangga, transportasi, alat komunikasi, dan
sistem keamanan atau pertahanan negara, semuanya bertambah canggih dan efisien. semua
ini tidak lepas dari campur tangan ilmu pengetahuan pasti (Exact Knowladge). Contoh dari
ilmu pengetahuan pasti terebut salah satunya adalah Fisika

Banyak hal yang dipelajari di dalam Ilmu Fisika, dan di Ilmu Fisika tidak hanya
sekedar teori, namun juga ada pengaplikasiannya di kehidupan sehari-hari. Contoh hal yang
dipelajari dalam Ilmu Fisika

hampir disetiap aktivitas yang kita lakukan di kehidupan ini pasti memiliki prinsip-
prinsip fisika, sebagai contohnya: transportasi yang memiliki sistem pengereman (break
system). di Makalah/Karya Tulis Fisika yang kami susun terfokus pada materi ini, yaitu
pengereman pada transportasi darat, Khususnya bus. hubungan sistem pengereman dengan
Ilmu Fisika adalah pada Kinematika dan Hukum Newton (Gaya/force).

2.Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam laporan ini adalah :

1. Mencari kecepatan bus yang melaju dari rantau prapat ke medan dengan kecepatan
tetap

3. Tujuan

1. Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teori-teori fisika Mekanika dalam kehidupan


sehari-hari
2. Agar mahasiswa dapat lebih memahami teori yang ada dalam Fisika
Mekanika
3. Pembuktian dari teori-teori fisika ke kehidupan nyata
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Teori dasar
A. Gerak Lurus Beraturan

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan garis
lurus dimana dalam setaip selang waktu yang sama benda menempuh jarak yang sama. Pada
gerak lurus beraturan kecepatan yang dimiliki benda tetap ( v = tetap ) sedangkan
percepatannya sama dengan nol ( a = 0 ) Kecepatan tetap artinya baik besar maupun arahnya
tetap. Kecepatan tetap yaitu benda menempuh jarak yang sama untuk selang waktu yang
sama. Misalnya sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap 75 km/jsm atau
1,25km/menit, berarti setiap menit mobil itu menempuh jarak 1,25 km. Karena kecepatan
benda tetap, maka kata kecepatan pada gerak lurus beraturan dapat diganti dengan kata
kelajuan. Dengan demikian, dapat juga kita definisikan, gerak lurus beraturan sebagai gerak
suatu benda pada lintasan lurus dengan kelajuan tetap.

V=s/t

dimana : v = kecepatan (m/s)

s = jarak tempuh (m)

t = waktu tempuh (s)

Artinya dalam selang waktu 3 sekon dapat menempuh jarak 6 meter. Sehingga dari
grafik tersebut dapat ditentukan kecepatan benda yaitu:

v = s / t ; v = 6 / 3m/s
= 2 m/s ( dalam SI )
= 2 m/s x 3.2808 ft/m = 6.5616 ft/s ( dalam British unit )
Grafik Hubungan antara Kecepatan dengan Waktu
Pada suatu benda yang melakukan gerak lurus beraturan, kecepatannya selalu tetap.
Karena itu grafik v – t untuk gerak lurus beraturan adalah mendatar sejajar dengan sumbu t
untuk selang waktu kapanpun. Untuk gerak lurus beraturan atau benda bergerak dengan
kecepatan tetap, berarti percepatan benda adalah tetap, karena Δv = 0

B. Gerak Lurus Berubah Beraturan

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya lurus dan
kecepatannya berubah secara beraturan/berpola. Ada dua kemungkinan GLBB, yaitu GLBB
dipercepat dan GLBB diperlambat. Rumus GLBB dituliskan sebagai berikut.

Keterangan :

vt = kecepatan akhir atau kecepatan setelah t sekon (m/s)

v0 = kecepatan awal (m/s)

a = percepatan (m/s2)

t = selang waktu (s)

s = jarak tempuh (m)


Selain itu, anda juga bisa menghitung jarak tempuh yang dialami benda yang bergerak
lurus berubah beraturan dengan rumus luas matematika.. Percepatan adalah perubahan
kecepatan dalam satuan waktu tertentu. Percepatan termasuk besaran vektor. Satuan SI
percepatan adalah m/s2. Percepatan bisa bernilai positif dan negatif. Bila nilai percepatan
positif, hal ini menunjukkan bahwa kecepatan benda yang mengalami percepatan positif ini
bertambah (dipercepat). Sedangkan bila negatif, hal ini berarti kecepatannya menurun
(diperlambat). Jika gerak suatu benda lurus dan kecepatannya tidak berubah, maka resultan
percepatannya adalah 0. Rumus percepatan adalah sebagai berikut.

C. GLBB Dalam Kehidupan

1.Gerak Jatuh Bebas

Gerak jatuh bebas adalah gerak sebuah objek yang jatuh dari ketinggian
tanpa kecepatan awal yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Benda-benda
yang jatuh bebas di ruang hampa mendapat percepatan yang sama.
Benda-benda tersebut jika di kenyataan mungkin disebabkan karena gaya
gesek dengan udara. Rumus-rumus gerak jatuh bebas adalah sebagai
berikut.
2. Seputar Gaya Gesek (friction)

Gaya gesek adalah gaya yang melawan gerak benda pada suatu permukaan. Gaya
gesek terjadi akibat adanya pergerakan benda-benda yang saling bersentuhan. Gaya gesek
tersebut bekerja pada permukaan benda-benda yang bersentuhan dengan arah berlawanan.
Ada kalanya gaya gesek begitu besar sehingga benda yang bergerak segera berhenti. Ada
kalanya pula gaya gesek yang terjadi tidak besar sehingga benda masih sempat bergerak jauh
sebelum berhenti. Berdasarkan pengertian tadi, maka dapat diartikan bahwa gaya gesek
adalah gaya yang menahan gerak benda agar benda itu dapat berhenti bergerak. Besar dan
kecilnya gaya gesek bergantung pada kekasaran permukaan kedua benda yang bergesekan.
Semakin kasar suatu permukaan, semakin besar gaya geseknya dan semakin "sulit" benda
bergerak di atas permukaan tersebut. Sebaliknya, semakin halus permukaan, semakin kecil
gaya geseknya dan semakin "mudah" benda untuk bergerak di atasnya.

Berikut 4 contoh kemungkinan yang terjadi pada benda yang bergerak di atas
permukaan bidang tertentu.

 Benda yang memiliki permukaan kasar bergerak pada permukaan yang


kasar, contohnya mendorong balok di atas karpet.

 Benda yang memiliki permukaan kasar bergerak pada permukaan yang


halus, contohnya ban sepeda yang bergerak di atas lantai keramik.

 Benda yang memiliki permukaan halus bergerak pada permukaan yang


kasar, contohnya es balok yang bergerak sesaat setelah didorong di atas
jalan yang berkerikil.

 Benda yang memiliki permukaan halus bergerak pada permukaan yang


halus, contohnya gelas yang menggelinding di atas kaca.

Gaya gesek memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

 Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan gaya luar yang menggerakkan benda
sehingga gaya gesek bersifat menghambat gerak

 benda. Jadi, jika arah gaya luar ke kiri, arah gaya gesek ke kanan. Sebaliknya. jika
gaya luar ke kanan, arah gaya gesek ke kiri.

 Gaya gesek tidak mampu menggerakkan benda.

 Besar gaya gesek bergantung pada kekasaran permukaan dua benda yang bergesekan.

Gaya gesekan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gaya gesekan statis dan gaya
gesekan kinetis. Gaya gesekan statis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda
selama benda tersebut masih diam. Sedangkan, gaya gesek kinetis adalah gaya gesek
yang bekerja pada saat benda dalam keadaan bergerak. Gaya ini termasuk gaya
disipatif yaitu gaya dengan usaha yang dilakukan akan berubah menjadi kalor.

Contoh Gaya Gesek

Contoh gaya gesek dapat ditemukan pada benda yang bergerak, tidak hanya
benda yang bergerak di darat, tetapi juga di udara dan air. Gesekan di permukaan air
terjadi pada burung yang mendarat di permukaan air. Burung yang mendarat akan
mengembangkan kakinya sehingga menghasilkan gesekan dengan air dan
menyebabkan burung itu berhenti. Gesekan di udara terjadi pada olahraga terjun
payung. Ketika parasut membuka, parasut akan mengembang membentuk payung.
Parasut yang berbentuk payung menghasilkan gaya gesek yang besar terhadap udara.
Gaya gesek yang terjadi berlawanan dengan gaya gravitasi yang menarik parasut ke
bawah.Contoh gaya gesek lainnya antara lain sebagai berikut:

Gaya gesek antara sol sepatu dengan lantai.

Gaya gesek antara ban kendaraan dengan aspal.

Gaya gesek antara gear dalam mesin kendaraan.

Gaya gesek antara papan sky dengan salju.

Gaya gesek pada pengereman kendaraan


BAB III
METODOLOGI PENYELESAIAN
 Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam mini riset dengan menggunakan metode
deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah prosedur
penelitian yang mendeskriptifkan data apa adanya dan menjelaskan data atau
kejadian dengan kalimat-kalimat penjelas secara kualitatif.

 Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian dilakukan di Jalan pinus no 37 dan waktu pelaksanaan peletian
pada 1 NOVEMBER 2022 pada pukul 19: 00 – 20 : 00 WIB.

 Sumber Data
Dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder. Dimana
data berasal dari manusia dengan segala tingkah lakunya, dokumen, jurnal-jurnal,
dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini.

 Teknik Pengumpulan Data


Studi literatur yang dipakai untuk menghimpun data- data atau sumber-sumber yang
berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu penelitian. Studi literatur bisa
didapat dari berbagai sumber,jurnal, buku dokumentasi, internet dan pustaka

 Teknik Analisa Data


Teknik analisa data menggunakan metode deskriptif. Teknik analisis deskriptif
yaitu suatu teknik penelitian yang meliputi proses pengumpulan data yang
sudah terkumpul dan tersusun tersebut dianalisis sehingga diperoleh penelitian
data yang jelas.
BAB IV
PEMBAHASAN
1. HASIL DAN ANALISA

Fisika adalah salah satu ilmu pasti yang dalam kajiannya terbatas pada fisik benda.
Salah satu kajian dalam fisika ialah mengenai gerak benda yang istilah fisikanya
disebut mekanika. Dalam bahasan mekanika, gerak suatu benda dispesifikasi menjadi
dua ranting bahasan yakni kinematika dan dinamika.

Kinematika menjabarkan mengenai gerakan benda tanpa mengaitkan apa penyebab


benda tersebut bergerak. Sedang dinamika mengulas mengenai gerakan benda dengan
menghubungkan apa menyebabkan benda tersebut bergerak. Jadi dalam mengulas
tentang gerakan suatu benda, dapat dilakukan dengan dua pendekatan yakni
pendekatan kinematika atau dinamika.

Untuk membuktikan kebenaran dari teori teori fisika tersebut , maka penulis mencoba
menggunakan teori fisika pada kehidupan sehari-hari dengan persoalan seperti di
rumusan masalah.

Penyelesaian masalah

 Dengan menggunakan bus dari kota Rantau prapat ke kota Medan memiliki waktu
tempuh 6 jam 22 menit dan jarak 282 Kilometer . Jadi berapakah kecepatan bus
tersebut?

Pembuktian : 382 Menit = 382 x 60 = 22.920 Detik

: 282 Km = 282 x 1000 = 282000 Meter

Kecepatan / V?

v=s/t

v = 282000 / 22.920

v = 12,3 m/s

Bedasarkan pembuktian diatas kita dapat mengaplikasikan teori teori fisika kedalam
kehidupan sehari hari untuk membantu memperhitungkan sesuatu di hidup kita . Tetapi masih
banyak khalayak umum yang tidak sadar betapa membantu dan pentingnya kita untuk
mempelajari teori-teori fisika ini dalam kehidupan sehari-hari.
BAB V
PENUTUP
1. KESIMPULAN

Dengan demikian ditarik kesimpulan bahwa gerak merupakan perubahan posisi


(kedudukan) suatu benda terhadap sebuah acuan tertentu. Perubahan letak benda dilihat
dengan membandingkan letak benda tersebut terhadap suatu titik yang diangggap tidak
bergerak (titik acuan), sehingga gerak memiliki pengertian yang relative atau nisbi. Studi
mengenai gerak benda, konsep-konsep gaya, dan energi yang berhubungan, membentuk suatu
bidang, yang disebut mekanika. Mekanika dibagi menjadi dua bagian, yaitu kinematika dan
dinamika. Kinematika adalah ilmu yang mempelajari gerak benda tanpa meninjau gaya
penyebabnya. Pada bagian ini, Saudara mulai dengan membahas benda yang bergerak tanpa
berotasi (berputar). Gerak seperti ini disebut gerak translasi. Pada bagian ini saudara juga
akan membahas penjelasan mengenai benda yang bergerak pada jalur yang lurus, yang
merupakan gerak satu dimensi. Hal-hal yang akan dipelajari pada unit ini adalah gerak satu
dimensi untuk benda yang bergerak lurus dengan kecepatan tetap dan bergerak lurus dengan
percepatan tetap.

Juga disimpulkan bahwa rumus-rumus atau teori-teori fisika tersebut dapat diuji
kebenarannya secara empiris dan rasionalis. Dan pada dasarnya belajar fisika dengan cara
mempraktekkan nya secara lansung atau menggunakan simulasi lebih menarik.

Anda mungkin juga menyukai