ILMU NEGARA
TEORI
Pengertian teori menurut KBBI yaitu pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan,
didukung oleh data dan argumentasi. Secara umum istilah teori dalam ilmu sosial mengandung
beberapa pengertian sebagai berikut:
2.) Teori terdiri dari sekumpulan prinsip-prinsip dan definisi-definisi yang secara konseptual
mengorganisasikan aspek-aspek dunia empiris secara sistematis.
3.) Teori terdiri dari teorema-teorema yakni generalisasi yang diterima/terbukti secara empiris.
2.) Memberikan suatu kerangka kerja bagi pengorganisasian butir-butir informasi tertentu.
LEGITIMASI
2.) David Easton Legitimasi merupakan keyakinan dari pihak anggota masyarakat bahwa sudah
wajar baginya untuk menerima baik dan menaati penguasa dan memenuhi tuntutan-tuntutan
dari rezim itu.
3.) A.M. Lipset Legitimasi mencakup kemampuan untuk membentuk dan mempertahankan
kepercayaan bahwa lembaga-lembaga atau bentuk-bentuk politik yg ada adalah yg paling wajar
untuk masyarakat itu.
1.) Pra Legitimasi, diterapkan dalam negara yang baru terbentuk, memiliki keyakinan bahwa
sudah memiliki kewenangan tetapi sebagian besar masyarakat belum mengakuinya.
2.) Berlegitimasi yaitu terjadi ketika pemerintah bisa meyakinkan seluruh masyarakatnya dan
masyarakat mau menerima dan mengakuinya.
3.) Tak Berlegitimasi, dimana suatu keadaan pemerintah tidak mendapatkan pengakuan dari
masyarakat tetapi tetap ingin memimpin sehingga disebut tak berlegitimasi. Dilakukan usaha
– usaha kekerasan selama memimpin.
4.) Pasca Legitimasi merupakan masa pergantian dasar legitimasi menjadi baru.
Berikut cara mendapatkan legitimasi agar terlaksana dalam suatu negara, yaitu:
2.) Materiil atau instumental, yaitu menjanjikan dan memberikan kebutuhan dasar ( basic
needs ) kepada masyarakat yang membutuhkan seperti sembako, pendidikan, dan kesehatan
sehingga timbul rasa percaya dan akan senantiasa memberikan wewenang padanya.
3.) Pemilu (pemilihan umum) yaitu kebebasan dari masyarakat yang menentukan, tanpa ada
paksaan untuk memberikan wewenang.
Legitimasi teologis merupakan cara bernegara dg orientasi keoada Tuhan atau dg kata lain,
berdirinya suatu negara akibat dr kepanjangan Tuhan (kekuasaan Tuhan).
Hal ini tampak pada pembukaan UUD 1945 yang berbunyi " Atas berkat rahmat Allah Yang
Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan
yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. "
LEGITIMASI SOSIOLOGIS
LEGITIMASI YURIDIS
Dalam legitimasi yuridis terdapat adanya pembenaran hukum atas keberadaan suatu negara,
artinya dalam suatu negara terdapat adanya dasar hukum yg jelas (legalitas) atas eksistensi
suatu negara.
LEGITIMASI ETIS
Legitimasi etis mempersoalkan pada keabsahan wewenang kekuasaan politik dari segi norma²
moral.
1.) Setiap tindakan negara harus menuju pada segi norma² moral dalam pengarahan kekuasaan
dg tuntutan kemanusiaan yg adil dan beradab
2.) Legitimasi etis yanag menjadi pokok bahasan etika politik berdasar pada kekuasaan politis
itu sendiri, artinya sistem hukum sebagai tata tertib penataan normatif kehidupan masyarakat.
De jure merupakan ungkapan yang berarti " berdasarkan hukum ", artinya negara dengan
legitimasi de jure maka negara tersebut berdasarkan atas legitimasi yuridis.
Berkaitan dg permasalahan keberadaan unsur² negara menjadi dasar legitimasi de jure bagi
negara RI. Maka dapat dilihat dr unsur² suatu negara baik secara de facto maupun de jure,
diantaranya yaitu:
1.) Wilayah
3.) Rakyat
Legitimasi Etis keabsahannya dipandang pada segi norma-norma moral artinya dalam
legitimasi etis ditanyakan hukum macam apa yg secara moral, dilihat dari segi prinsip moral
berhak untuk menuntut ketaatan dalam upaya kemanusian yang adil dana beradab.
Kesejahteraan rakyat merupakan ukuran utama dalam legitimasi karena negara terbentuk
bukan hanya untuk kepentingan perseorangan, melainkan kepentingan yanag sifatnya majemuk
oleh karena harus mencangkup secara keseluruhan. Perlu diingat bahwa, unsur-unsur negara
selain adanya wilayah, pemerintahan, maupun pengakuan dr negara lain, juga diperlukan
adanya rakyat. Negara tanpa adanya rakyat, maka bukanlah suatu negara krn tidak memenuhi
unsur-unsur negara secara de facto.
Berkaitan dengan legitimasi apa yg akan digunakan dalam suatu negara, maka diperluakan
suatu kesepakan terlebih dahulu, apakah negara tersebut menggukan legitimasi teologis,
sosiologi, yuridis, etis ataupun yang lainnya.
Ketika suatu negara telah dituntukan legitimasinya maka kemudian diterapkan dengan jenis
legitimasi yg telah disepakati, namun tetap mengacu pada tujuan dari negara itu sendiri.