Anda di halaman 1dari 1

Kesesatan Relevansi

Kesesatan Relevansi adalah sesat pikir yang terjadi karena argumentasi yang diberikan
tidak tertuju dengan persoalan yang sebenarnya.
Kesesatan relevansi timbul ketika seseorang menurunkan suatu kesimpulan yang tidak
relevan pada premisnya atau secara logis kesimpulan tidak terkandung bahkan tidak
merupakan implikasi dari premisnya.
Beberapa jenis kesesatan relevansi menurut R.G. Soekadijo (1985), yaitu :
1. Argumentum ad hominem
Kesesatan ini terjadi jika orang lain menerima atau menolak suatu usul yang tidak
berdasarkan penalaran, melainkan karena alasan yang berhubungan dengan
kepentingan atau keadaan.
Contoh : disaat berdiskusi, seseorang memberikan pendapatnya, namun pendapat
ini ditolak akibat keadaan orang tersebut cenderung introvert
2. Argumentum ad auctoritatis atau Argumentum ad verecundiam
Kesesatan ini juga menerima atau menolak sesuatu bukan berdasarkan nilai
penalarannya, akan tetapi karena orang yang mengemukakannya adalah orang yang
berwibawa, dapat dipercaya, punya kuasa, seorang ahli, dan sebagainya.
Contoh : seorang sarjana ilmu politik memberikan saran mengenai kegiatan yang
harus dilakukan dalam mencegah covid, namun saran tersebut ditolak karena
pengusulnya bukan berasal dari bidang yang dikuasainya.
3. Argumentum ad baculum
Kesesatan yang menerima atau menolak suatu argumentasi karena suatu ancaman.
Argumen ancaman itu untuk mendesak orang untuk menerima suatu konklusi
tertentu dengan alasan jika menolak akan membawa akibat yang buruk bagi orang
yang diancam.
Contoh : kamu harus sepenuhnya percaya dan patuh kepada pemerintah, jika tidak
kamu bisa mendapatkan hukuman dari negara atau dilapor ke pihak berwajib
Contoh 2 : apabila kamu tidak mematuhi peraturan pemerintah masa Orde baru,
maka kamu bisa diancam oleh pemerintah orba
4. Argumentum ad misericordiam
Argumen ini ditunjukkan untuk menimbulkan belas kasihan agar dapat diterima.
Argumen yang seperti ini biasanya berhubungan dengan usaha agar suatu
perbuatan dimaafkan dan biasanya sering terjadi digunakan di pengadilan untuk
menarik rasa kasihan.
Contoh : seorang hakim meringankan hukuman terdakwa karena terdakwa adalah
seorang wanita janda (orang tua tunggal) yang memiliki anak masih balita
5. Argumentum ad ignorantiam
Kesesatan ini terjadi apabila argumen yang muncul jika sebuah pernyataan yang
benar tidak terbukti salah dan sebaliknya pernyataan itu salah karena tidak terbukti
kebenarannya.
Contoh : orang-orang menganggap pembangunan piramida mesir adalah perbuatan
makhluk asing, namun para sejarawan membantah argumen tersebut karena banyak
bukti bahwasannya manusia peradaban sebelumnya lah yang membangun piramida.

Anda mungkin juga menyukai