Anda di halaman 1dari 7

Nama : Evania Thoibah

NPM : 2006470294

Kelas : MPKT-19

Tanggal : 5 Juni 2021

Dosen : Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari M.M., M.Sc.

Understanding the Environment: Problems with the Way We Think


serta Sertifikat Keikutsertaan MOOCs

Peta Konsep :
Penjelasan Peta Konsep :

Course ini mengeksplorasi tentang cara hidup yang layak dengan mengidentifikasi
segala tindakan yang dapat dilakukan oleh setiap individu untuk mengurangi dampak
lingkungan, tetapi tetap mempertahankan kesejahteraan masyarakat. Pada course ini akan
mengembangkan tentang bagaimana melakukan hal tersebut berdasarkan dengan pengalaman
diri sendiri. Secara khusus, course ini akan mengeksplorasi bagaimana mengidentifikasi
keseimbangan antara mengurangi dampak lingkungan dan mempertahankan kesejahteraan
masyarakat harus menjadi suatu proses pembelajaran yang berkelanjutan. Tujuan dari
mengikuti pembelajaran ini adalah untuk mengumpulkan bukti serta membantu merefleksikan
segala nilai dan tindakan yang dilakukan oleh diri sendiri.

Pada course ini dijelaskan bahwa cara kita berpikir dipengaruhi oleh filsuf Yunani
bernama Parmenides yang hidup sekitar 500 SM. Pengaruhnya memberikan anggapan bahwa
apa yang diketahui harus nyata dan segala sesuatu yang nyata adalah abadi dan tidak berubah.
Pemikiran para filsuf Yunani menitikberatkan mengenai cara kita berpikir tentang saat ini yang
biasa disebut pemikiran reduksionis. Pemikiran tersebut dapat diketahui bahwa sesuatu, suatu
entitas, dapat diidentifikasi dan dicirikan oleh berbagai atribut. Oleh karena itu, sebagian besar
pemikiran kita didominasi oleh model-model yang mengesampingkan perubahan karena dasar
pemikirannya adalah model objek yang statis. Hal tersebut merupakan akar dari berbagai
masalah karena kita mengkategorikan suatu objek dan memisahkan model satu dengan yang
lain.

Cara berpikir tersebut memengaruhi kualitas hidup seseorang. Terdapat sembilan faktor
penentu yang dianggap dapat menentukan kualitas hidup masyarakat, diantaranya :

1. Kesejahteraan materi, diukur dengan menggunakan GDP tiap orang


2. Kesehatan, diukur dari segi harapan hidup
3. Stabilitas dan keamanan politik, diukur dengan menggabungkan sejumlah pengukuran
4. Kehidupan keluarga, diukur dari segi tingkat perceraian
5. Kehidupan masyarakat, diukur dalam hal kehadiran pada setiap kegiatan bermasyarakat
6. Iklim dan geografi, diukur dari garis lintang untuk membedakan antara iklim yang lebih
hangat dan lebih dingin
7. Keamanan kerja, diukur dari segi tingkat pengangguran
8. Kebebasan politik, diukur dengan menggabungkan sejumlah pengukuran
9. Kesetaraan gender, diukur dari rasio pendapatan laki-laki dan perempuan

Cara berpikir tersebut memengaruhi kehidupan manusia di mana seluruh makhluk


hidup menempati planet yang sama, yaitu bumi. Kita tidak pernah berpikir untuk merusak alam
yang sudah memberikan kehidupan, tetapi secara tidak sengaja ternyata karbon dioksida dan
gas lain yang kita hasilkan dalam mengejar kehidupan justru menjadi faktor terbesar untuk kita
menghancurkan alam. Akan tetapi, bahkan dengan banyaknya fakta-fakta tentang ancaman
kesehatan planet yang kita tinggali ini, sebagian besar masyarakat tidak terlalu memperhatikan
dan lebih buruk lagi tidak banyak mengubah gaya hidup. Pemikiran reduksionis mengkotak-
kotakkan model mental setiap individu sehingga hampir tidak mungkin bagi kita untuk melihat
hubungan antara apa yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan kualitas hidup
manusia lain, kelangsungan hidup spesies lain, serta efeknya pada iklim.

Pemikiran reduksionis yang menopang pembangunan ekonomi modern telah


menyederhanakan dan salah menafsirkan teori seleksi alam, percaya bahwa kebugaran
kompetitif adalah faktor yang menentukan kelangsungan hidup jangka panjang. Logika ini
secara intrinsik kearah maksimalisasi, yaitu menciptakan jumlah kebutuhan sebanyak mungkin
dan berusaha memuaskannya dengan jumlah barang dan jasa yang dapat dipasarkan sebanyak
mungkin untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin dari aliran energi dan sumber daya
sebesar mungkin (Gorz,1980). Akan tetapi, lebih baik sekarang menerapkan logika yang lebih
minimalis di mana menciptakan kebutuhan sesedikit mungkin, memuaskannya dengan
pengeluaran bahan, energi, dan pekerjaan sekecil mungkin, dan mamaksakan beban sesedikit
mungkin pada lingkungan. Kesimpulan tersebut karena adanya kegagalan pemikiran
reduksionis untuk menggambarkan secara memadai semua fenomena di sekitar kita, dalam
pandangan pribadi, secara nyata tidak memberikan janji kesehatan dan kemakmuran bagi
semua orang.

Kegagalan pemikiran reduksionis menghasilkan suatu pemikiran baru. Langkah awal


untuk mengubah cara berpikir adalah dengan menerima kenyataan bahwa kita bukanlah objek
yang independen dan terisolasi, tetapi objek yang bergantung pada aliran energi, matahari, dan
informasi dari sistem hidup dan tidak hidup yang berada di sekitar kita. Kontribusi kita pada
sistem ini dengan cara yang dapat saling menguntungkan atau saling merusak. Sistem
kehidupan ini saling ketergantungan antar organisme, pada simbiosis terdekatnya di mana dua
organisme yang berbeda hidup dalam kontak fisik yang saling membantu. Bumi terdapat
hierarki sistem kehidupan, semuanya menunjukkan rantai saling ketergantungan. Sistem
kehidupan ini didefinisikan sebagai sistem terbuka, yaitu semuanya bergantung pada aliran
energi, materi, dan informasi untuk mempertahankan struktur dan fungsinya. Dengan
demikian, sistem tingkat yang lebih tinggi mengatur aliran energi, materi, dan informasi
melalui sistem yang lebih rendah.

Untuk mengidentifikasi indikator kinerja sistem dapat dipantau dalam jangka pendek
dan jangka panjang. Pada jangka pendek dilakukan untuk memberikan gambaran situasi atau
aktivitas, sedangkan pada jangka panjang dilakukan untuk memfasilitasi pemahaman tentang
kondisi yang berubah. Terdapat enam bidang atau orientator darimana indikator harus dipilih
untuk menilai kelayakan sistem kehidupan, yaitu :

1. Eksistensi : indikator mana yang memberikan informasi tentang kebutuhan dasar suatu
sistem agar dapat bertahan?
2. Efektivitas : indikator mana yang memberikan informasi tentang kemampuan sistem
untuk menggunakan sumber daya yang terbatas?
3. Kebebasan bertindak : indikator mana yang memberikan informasi tentang kemampuan
sistem untuk mengatasi variasi di sekitarnya?
4. Keamanan : indikator mana yang memberikan informasi tentang kemampuan sistem
untuk menahan perubahan?
5. Adaptabilitas : indikator mana yang memberikan informasi tentang kemampuan sistem
untuk berkembang?
6. Koeksistensi : indikator mana yang memberikan informasi tentang kemampuan suatu
sistem untuk bertahan dan berkembang diantara sistem kehidupan yang bersaing dan
atau bekerja sama?

Contoh indikator yang mungkin untuk kelangsungan hidup sebuah keluarga, yaitu :

1. Eksistensi : ketersediaan tempat tinggal, sandang, pangan, air, sanitasi, dan harapan
hidup
2. Efektivitas : jam kerja yang diperlukan untuk mendukung kehidupan, efisiensi
penggunaan sumber daya
3. Kebebasan bertindak : tingkat pendapatan, kesempatan kerja, kesehatan, dan mobilitas
4. Keamanan : lingkungan aman, tabungan, asuransi, dan skema jaminan sosial
5. Kemampuan beradaptasi : Pendidikan dan pelatihan, fleksibilitas, dan norma budaya
6. Koeksistensi : keterampilan sosial, kecocokan bahasa dan budaya
Bukti Catatan Aktivitas dan Sertifikat Keikutsertaan MOOCs
Statement of participation

Evania Thoibah
has completed the free course including any mandatory tests for:

Understanding the environment: Problems with


the way we think
This 12hour free course was to encourage the shift away from reductionist,
human centred thinking towards a holistic and ecological worldview.

Issue date: 1 June 2021

www.open.edu/openlearn
This statement does not imply the award of credit points nor the conferment of a University Qualification.
This statement confirms that this free course and all mandatory tests were passed by the learner.
Please go to the course on OpenLearn for full details:
https://www.open.edu/openlearn/nature-environment/environmental-studies/understanding-the- COURSE CODE: T214_4
environment-problems-the-way-we-think/content-section-0
Understanding the environment: Problems with the way we think
https://www.open.edu/openlearn/nature-environment/environmental-studies/understanding-the-
environment-problems-the-way-we-think/content-section-0

Course summary Completed study


There is increasing recognition that the The learner has completed the following:
reductionist mindset that is currently dominating Section 1
society, rooted in unlimited economic growth
unperceptive to its social and environmental Course outline
impact, cannot resolve the converging
environmental, social and economic crises we Section 2
now face. The primary aim of this free course, Section readings – Problems with the way we
Understanding the environment: Problems with think
the way we think, is to encourage the shift away
from reductionist and human centred thinking Section 3
towards a holistic and ecological worldview.This
Section activities
is the third course in the 'Understanding
the environment' series. For more information, Section 4
see the introductory session here339.
Conclusion

Learning outcomes
By completing this course, the learner should be
able to:
demonstrate developed verbal, visual and
mathematical models that explore a personal
ecology and quality of life
reflect on the implications of using such
models to inform personal thoughts and
actions.

https://www.open.edu/openlearn COURSE CODE: T214_4

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai