Disusun Oleh
Dra. Tri Soelistyani
NIP. 19670215 200604 2 017
SDN Rowosari 01 Semarang
Mengesahkan
Kepala SDN Rowosari 01
Harmana, S.Pd.SD
NIP. 19661007 199302 1 002
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hadiyah-Nya
kepada penulis, sehingga Laporan Pengembangan Diri ” Bimtek Guru Belajar Pendidikan
Inklusif Angkatan 2” dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.
Laporan Pengembangan Diri dalam kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
selama masa Darurat Covid-19 ini disusun sebagai bahan laporan yang telah diikuti dalam
kegitatan daring ” Bimtek Guru Belajar Pendidikan Inklusif Angkatan 2” yang
diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan secara daring
pada laman https://gurubelajar.kemdikbud.go.id/.
Dalam pembuatan Laporan Pengembangan Diri ini, penyusun mendapat dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu, penyusun ucapkan terima kasih kepada:
1) Kepala Ditjen GTK;
2) Kepala SDN Rowosari 01;
3) Teman-teman sejawat dalam Group Telegram Official Guru Belajar – Ditjen Kemendikbud
RI yang telah memberikan dorongan semangat kepada penyusun; dan
4) Dukungan keluarga yang selalu memberi inspirasi dan dukungnan kepada penyusun.
Penyusun menyadari bahwa Laporan Pengembangan Diri ini masih terdapat beberapa
kekurangan. Untuk itu, saran dan kritik dari pembaca sangat penyusun harapkan. Atas saran dan
kritiknya, penyusun ucapkan terima kasih.
A. Latar Belakang
Pendidikan inklusi adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menyatukan anak-
anak berkebutuhan khusus dengan anak-anak normal pada umumnya untuk belajar. Menurut
Hildegun Olsen (Tarmansyah, 2007;82), pendidikan inklusi adalah sekolah harus
mengakomodasi semua anak tanpa memandang kondisi fisik, intelektual, sosial emosional,
linguistik atau kondisi lainnya. Ini harus mencakup anak-anak penyandang cacat, berbakat.
Anak-anak jalanan dan pekerja anak berasal dari populasi terpencil atau berpindah-pindah.
Anak yang berasal dari populasi etnis minoritas, linguistik, atau budaya dan anakanak dari
area atau kelompok yang kurang beruntung atau termajinalisasi. Pendidikan inklusi adalah
sebuah pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang mempunyai kebutuhan pendidikan
khusus di sekolah regular ( SD, SMP, SMU, dan SMK) yang tergolong luar biasa baik dalam
arti kelainan, lamban belajar maupun berkesulitan belajar lainnya. (Lay Kekeh Marthan,
2007:145)
Keberadaan SLB maupun SDLB pada umumnya berada di ibu kota kabupaten/kota,
sehingga anak berkebutuhan khusus yang tersebar di seluruh daerah kecamatan atau desa
bahkan daerah terpencil dan atau terisolir sulit untuk mengaksesnya. Ditambah lagi sebagian
besar anak berkebutuhan khusus berlatar belakang keluarga dari golongan yang kurang
mampu. Jika hal ini tidak segera diatasi maka program wajib belajar pendidikan dasar sulit
untuk dapat diwujudkan. Anak yang temasuk kategori berkebutuhan khusus yang tinggal di
desadesa dan jauh dari jangkauan SLB atau SDLB, dapat kehilangan hak dasar pendidikan
karena akses pendidikan yang terbatas. Dengan demikian anak berkebutuhan khusus
semakin merasakan betapa pendidikan terkesan diskriminatif.
Berlatar belakang diskriminasi tersebut pemerintah menyediakan program pelayanan
pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus yakni pendidik iklusif. Kebijakan ini
memberikan layanan pendidikan kepada anak berkebutuhan khusus dengan cara belajar
bersama dengan anak regular. Sistem pendidikan di sekolah regular dirancang sedemikian
rupa sehingga antara siswa regular dan siswa berkebutuhan khusus dapat belajar bersama-
sama dalam satu kelas yang masing-masing mendapatkan pelayanan sesuai dengan potensi
dan keterbatasanya.
Penyelengaraan program pendidikan inklusif merupakan implentasi dari amanat UU
No. 20 Tahun 2003 khususnya sebagaimana tercantum dalam pasal 5, pasal 15 dan dan
penjelasanya yang menegaskan bahwa pendidikan khusus dapat diselenggarakan secara
inklusif dan/atau berupa satuan pendidikan khusus. Lebih lanjut permendiknas tentang
pendidikan inklusif pasal 2 ayat (1) menyatakan bahwa tujuan pendidikan inklusif adalah
“Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta didik di berbagai
kondisi dan latar belakang untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuannya.”; dan ayat (2) Menciptakan sistem pendidikan yang
menghargai keanekaragaman, dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didik.
B. Tujuan
Berdasarkan paparan di atas, pengembangan diri dilakukan oleh penulis dengan tujuan:
a. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memberikan pelayanan yang
lebih baik kepada guru dan peserta didik.
b. Menjadikan guru lebih profesional dalam pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya.
c. Mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat
lebih tinggi.
BAB II
LAPORAN PELAKSANAAN DAN HASIL PENGEMBANGAN DIRI
Selama kurun waktu 4 hari pada semester genap 2021, penulis telah mengikuti kegiatan
pengembangan diri dengan rincian sbb:
2. Jenis Kegiatan
Peserta kegiatan Pelatihan Bimtek Guru Belajar seri Pendidikan Inklusi, seluruh
guru yang terdaftar pada SIM PKB yang telah mendaftar pada guru belajar seri
Pendidikan Inklusi ini, berasal dari Sekolah Negeri maupun Swasta di seluruh wilayah
Indonesia.
5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah
penulis akan mengimplemantasikan hasil bimtek Guru Belajar seri Program Guru
Belajar dan Berbagi seri Pendidikan Inklusif untuk peningkatan kompetensi guru
sebagai pendidik dan kemajuan di bidang pendidikan.
Puji syukur semua kegiatan Bimtek Guru Belajar seri Program Guru Belajar dan
Berbagi seri Pendidikan Inklusif Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang
dilaksanakan secara daring telah kami lakukan dengan baik dan lancar. Kepada semua
pihak yang telah membantu kegiatan ini, kami mengucapkan terima kasih atas bantuannya,
semoga amal baiknya diterima Allah dan mendapatkan balasan yang setimpal.
Laporan Pengembangan Diri ini saya gunakan sebagai bentuk bahan laporan kepada
Kepala Sekolah selaku atasan penulis selama kegiatan yang telah penulis ikuti sebagai
peserta.
Pada laporan kegiatan ini masih ditemukan beberapa kekurangan. Untuk itu, saran
dan kritik dari para pembaca sangat kami harapkan.