FISIOLOGI PENGLIHATAN
Dosen pembimbing
DISUSUN OLEH
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN..............................................................................4
BAB 3 PENUTUP......................................................................................11
3.1 Kesimpulan..........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
v
2. Seperti apa cara kerja indra penglihatan
Terlepas dari tujuan itu sendiri makalah ini dibuat dengan manfaat
supaya pengetahuan dan wawasan pembaca pada umumnya dan
khususnya bagi saya selaku penulis.
vi
BAB 2
PEMBAHASAN
Fotoreseptor bisa dibagi menjadi 2 jenis yanitu sel batang dan sel
konus (kerucut), reseptor batang merespon terhadap cahaya remang
remang dan reseptor konus merespon dalam keadaan terang dan mampu
membedakan warna merah,hijau dan biru, reseptor batang dan konus
terdapat di bagian dalam retina dan cahaya harus berjalanmelalui
sejumlah lapisan sel untuk mencapai fotoreseptor ini, setiap potoreseptor
memiliki molekul pigmen visual (batang:rodopsin:konus :eritrolabe (merah)
klorolabe (hijau), sianolabe (biru), pigmen-pigmen ini menyerap cahaya
vii
dan memicu potensial reseptor yang tidak seperto reseptor lainnya
menyebabkan hiperpolarisasi sel dan bukan depolarisasi.
viii
setengah dari sel ganglion retina akan berespon terhadap penurunan
peletupan (firing) influsnya jika bagian ferifer lapang pandang reseptifnya
di stimulus oleh cahaya, dan meningkatkan laju peletupannya jika pusat
lapang pandang reseptif terkena cahaya (sel pusat ON) setengah lainnya
dari sel ganglion retina akan meningkatkan laju peletupanya jika bagian
perifer terkena cahaya akan mengurangi laju peletupannya, jika bagian
pusat terstimulasi (sel pusat OFF) hal ii memungkinkan keluaran retina
untuk memberikan sinyal mengenai keadaan terang dan gelap relative
dari setiap area yang distimulasi dalam lapang pandang.
ix
2. Tiga pasang otot mata (dua pasang otot rektus dan satu pasang otot
oblik) memungkinkan mata untuk bergerak bebas ke arah vertikal,
horizontal, dan menyilang)
3. Alis mata melindungi mata dari keringat; kelopak mata (palpebrae)
atas dan bawah melindungi mata dari kekeringan dan debu.
4. Fisura palpebral atau ruang antara kelopak mata atas dan bawah,
ukurannya bervariasi di antara individu dan menentukan penampakan
mata.
5. Kantus medial terbentuk dari sambungan (junction) medial kelopak
mata atas dan bawah; kantus lateral terbentuk dari sambungan lateral
kelpoak mata atas dam bawah.
6. Karunkel adalah elevasi kecil pada sambungan medial. Bagian ini
berisi kelenjar sebasea dan kelenjar keringat.
7. Konjungtiva adalah lapisan pelindung tipis epitelium yang melapisi
setiap kelopak (konjungtiva palpebral) dan terlipat kembali di atas
permukaan anterior bola mata (bulbar, atau okular, kongjungtiva)
8. Lempeng tarsal pada setiap kelopak mata adalah hubungan jaringan
ikat yang rapat. Kelenjar melbomian, yang merupakan pembesaran
kelenjar sebasea pada lempeng tarsal, mensekresi barier berminyak
untuk mencegah air mata yang berlebihan pada kelopak mata bagian
bawah.
9. Aparatus lakrimal penting untuk produksi dan pengaliran air mata.
Air mata mengandung garam, mukosa dan lisozim, suatu
bakterioksida. Cairan ini membasahi permukaan mata dan
mempertahankan kelembabannya.
Berkedip menekan kelenjar lakrimal dan menyebabkan
produksi air mata
Airmata keluar melalui pungtum papila lakrimal, yang
menyambung kantong lakrimal. Kantong membuka ke dalam
x
duktus nasolakrimal, yang pada gilirannya akan masuk rongga
nasal.
2.3 Struktur Mata
Mata terdiri dari dua bagian yaitu mata bagian internal dan eksternal
yaitu
1. Mata bagian eksternal (luar)
a. Orbita (lekuk mata), pelindung mata yang terbentuk dari tulang –
tulang mata.
b. Bulu mata berfungsi menyaring cahaya yang akan diterima.
c. Alis mata berfungsi menahan keringat agar tidak masuk ke bola
mata.
d. Kelopak mata (palpebra) berfungsi untuk menutupi dan
melindungi mata.
e. Aparatus lakrimal penting untuk produksi dan pengaliran air
mata.
2. Mata bagian internal (dalam)
Lapisan terluar yang keras pada bola mata adalah tunika fibrosa.
Bagian posterior tunika fibrosa adalah sklera opaque yang berisi
jaringan ikat fibrosa putih.
a. Sklera, memberi bentuk pada bola mata dan memberikan
tempat perlekatan untuk otot ekstrisik
b. Kornea, adalah perpanjngan anterior yang transparan pada
sklera di bagian depan mata. Bagian ini menstransmisi cahaya
dan memfokuskan berkas cahaya.
Lapisan tengah bola mata disebut tunika vaskular (uvea), dan
tersusun dari koroid, badan siliaris dan iris.
a. Lapisan koroid adalah bagian yang sangat
terpigmentasi untuk mencegah refleksi internal berkas
cahaya. Bagian ini juga sangat tervaskularisasi untuk
memberikan nutrisi pada mata, dan elastik sehingga
dapat menarik ligamen suspensori.
xi
b. Badan Siliaris, suatu penebalan dibagian anterior
lapisan koroid, mengandung pembuluh darah dan otot
siliaris. Otot melekat pada ligamen suspensorik,
tempat perlekatan lensa. Otot ini penting dalam
akomondasi penghilatan, atau kemampuan untuk
mengubah fokus dari objek berjarak jauh ke objek
dekat di depan mata.
c. Iris, perpanjangan sisi anterior koroid merupakan
bagian mata yang berwarna bening. Bagian ini terdiri
dari jaringan ikat dan otot radialis serta sirkularis, yang
berfungsi untuk mengendalikan diameter pupil
d. Pupil adalah ruang terbuka yang bulat pada iris yang
harus dilalui cahaya untuk dapat masuk ke interior
mata.
Lensa adalah struktur bikonveks yang bening tepat di belakang
pupil. Elastisitasnya sangat tinggi, suatu sifat yang akan menurun
seiring proses penuaan.
Rongga mata. Lensa memisah interior mata menjadi dua rongga;
rongga interior dan posterior.
a. Ruang anterior terbagi menjadi dua ruang.
- Ruang anterior terletak dibelakang kornea dan di
depan iris.
- Ruang posterior terletak di depan lensa dan di
belakang iris.
- Tekanan intraokular pada aqueous humor penting
untuk mempertahankan bentuk bola mata. Jika aliran
aqueous humor terhambat. Tekanan akan meningkat
dan mengakibatkan kerusakan penglihatan, suatu
kondisi yang disebut glaukoma.
xii
Rongga posterior terletak diantara lensa dan retina dan
berisi vitreus humor, semacam gel transparan yang
juga berperan untuk mempertahankan bentuk bola
mata dan mempertahankan posisi retina terhadap
kornea.
xiii
2. Sel ganglion mengandung akson yang bergabung pada regia
khusus dalam retina untuk membentuk saraf optik.
3. Sel horizontal dan sel amakrin merupakan sel lain yang ditemukan
dalam retina. Sel ini berepan untuk menghubungkan sinaps –
sinaps lateral
4. Cahaya masuk melalui lapisan ganglion, lapisan bipolar dan badan
sel batang serta kerucut untuk menstimulasi prosesus dendrit dan
memicu impuls saraf. Kemudian impuls saraf jalar dengan arah
terbalik melalui kedua lapisan sel saraf.
c. Bintik Buta (diskus optik) adalah titik keluar saraf optik. Karena
tidak ada fotoreseptor pada area ini, makan tidak ada sensasi
penglihatan yang terjadi saat cahaya jatuh ke area ini
d. Lutea makula adalah aera kekuningan yang terletak agak
lateral terhadap pusat
e. Jalur visual ke otak (9-28)
1. Saraf optik terbentuk dari akson sel sel ganglion yang
keluar dari mata dan bergabung tepat di sisi superior
kelenjar hipofisis membentuk klasma optic
2. Pada klasma optik, serabut neuron yang berasal dari
separuh bagian temporal (lateral) setiap retina tetap berada
di sisi yang sama sementara serabut neuron yang berasal
dari separuh bagian nasal (medial) setiap retina menyilang
ke sisi yang berlawanan.
3. Setelah klasma optik, serabut akson membentuk traktus
optik yang memanjang untuk bersinapsis dengan neuron
dalam nuklei genikulasi lateral talamus. Aksonya menjalar
ke korteks lobus oksipital
4. Sebagian akson berhubungan dengan kolikuli dalam refleks
pupilaris dan siliaris.
xiv
2.4 Sistem Lakrimalis
Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak didaerah temporal bola
mata. Sistem ekskresi mulai pada pungtung lakrimal, kalikuli lakrimal,
sakus lakrima, duktus nasolakrimal, neatus inferior. Sistem lakrimal terdiri
atas dua bagian yaitu :
xv
2.5 Otot Mata
xvi
search atau mata melihat ke arch nasal.
xvii
Rektus superior mempunyai origo pada anulus Zinn
dekat fisura orbita superior beserta lapis dura saraf optik yang
akan memberikan rasa sakit pada pergerakkan bola mata bila
terdapat neuritis retrobulbar. Otot ini berinsersi 7 mm di belakang
limbus dan dipersarafi cabang superior N.III. Fungsinya
menggerakkan mata-elevasi, terutama bila mata melihat ke lateral :
Reseptor penglihatan adalah sel – sel di conus (sel kerucut) dan basillus
(sel batang). Conus terutama terdapat dalam fovea dan penting untuk
menerima rangsang cahay kuat rangsang warna. Sel – sel basillus
tersebar pada retina terutama diluar macula dan berguna sebagai
penerima rangsang cahaya bereintensitas rendah. Oleh karena itu
dilakukan dua mekanisme tersendiri di dalam retina (teori duplisitas) yaitu
xviii
Penglihatan scotop yaitu mekanisme yang mengatur penglihatan senja
dan malm hari dengan basillus.
Manusia dapat melihat karena ada rangsang berupa sinar yang diterima
oleh reseptor pada mata. Jalannya sinar pada mata adalah sebagai
berikut :
Impuls yang timbul dalam conus atau basillus berjalan melalui neuritnya
menuju ke neuron yang berbentuk sel bipolar dan akhirnya berpindah ke
neuron yang berbentuk sel multipolar. Neurit sel – sel multipolar
meninggalkan retina dan membentuk N. Optikus. Kedua N.Optikus
dibawah hipotalamus saling bersilangan sehingga membentuk chiasma
nervus optikus, yaitu neurit – neurit yang berasal dari sebelah lateral retina
tidak bersilangan. Traktus optikus sebagian berakhir pada coliculus
superior, dan sebagian lagi pada korpus genekulatum lateral yang
membentuk neuron baru yang pergi ke korteks pada dinding visura
calcarina melalui kapsula interna. Pada dinding visura calcarina inilah
terdapat pusat penglihatan.
xix
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
xx
DAFTAR PUSTAKA
xxi