Anda di halaman 1dari 4

PEMUDA DAN MASA DEPAN ISLAM

Dalam segi akidah pokok banyak sekali umat islam yang menganut keyakinan
syirik,Menyekutukan allah dalam hal ibadah. Perdukunan merajalela, Penyembahan
terhadap ahli kubur masih di lakukan, Penganggungan yang berlebihan terhadap
seorang tokoh masih banyak di jumpai. Perilaku ini menurut syaikh muhammad bin
abdul wahab dalam kitab tauhid,dalam termasuk kategori syirik.
Kita sangat prihatin dan sangat menyesal dengan hidup jahili (yang diharamkan) itu
yang melengkapi sebagian besar umat islam. Fenomena ini persis seperti yang
pernah disinyalir rasulullah saw.
Beliau bersabda: “Tidak akan terjadi kiamat sebelum umatku mengikuti jejak umat
beberapa abad sebelumnya , sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta”.
Ada orang yang bertanya , “Ya rasulullah, mengikuti orang yang persia dan romawi?
Jawab beliau, “siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR. AL-Bukhari dari abu Hurairah).
Artinya; “sesungguhkan kamu akan mengikuti jejak orang-orang yang sebelum
kamu, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, bahkan kalau mereka
masuk ke lubang biawak, niscaya kamu mengikuti mereka “. Kami bertanya, “Ya
rasulullah, orang yahudi dan nasrani?” jawab nabi, “siapa lagi?” (HR. Al-Bukhari dari
abu sa’id Al-Khudri).
Hadist tersebutmenggambarkan suatu zaman di mana sebagian besar umat islam
telah kehilangan kepribadian islamnya karena jiwa mereka telah terisi oleh jenis
kepribadian lain. Mereka kehilangan gaya hidup hakiki karena telah mengadopsi gaya
hidup jenis lain. Kiranya tak ada kehilangan yang patut di tangisi selain dari
kehilangan kepribadian dan gaya hidup islami. Sebab apalah artinya mengaku
sebagai orang islam kalau gaya hidup tak lagi islami malah persis seperti orang kafir?
Inilah bencana kepribadian yang paling besar.
Dalam surat an-nisa ayat 9 allah swt berfirman yang maknanya: Hendaklah takut
kepada allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-
anak yang lemah, yanng mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh
sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada allah dan hendaklah mengucapkan
perkataan yang benar.
Kata dhi’aafa (lemah) dalam ayat di atas tentu berdimensi luas. Mencakup berbagai
aspek kehidupan, khususnya lemah dalam hal meneruskan perjuangan generasi tua.

Dimensi pertama lemah akidahnya.


Ini tentu yang paling utama, yaitu hendaklah generasi tua mawas diri seandainya
meninggalkan generasi muda yang lemah akidahnya. Kita umat islam jangan sampai
meninggalkan generasi yang goyah imannya. Karena kalau goyah pada dimensi
pertama ini, maka hidup ini tidak ada artinya menurut pandangan agama. Karena di
utusnya para nabi atau rasul itu adalah untuk membentengi akidah umatnya. Pada
rasul itu hampir tidak ada yang menonjolkan ilmu pengetahuan,Nabi dawud adalah
orang yang ahli dalam bidang konstruksi baja (besi), tetapi dia menonjolkan dakwah
ilahinya. Pendekatan utama dakwahnya adalah lewat pondasi iman dan akidah, baru
selanjutnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dimensi kedua adalah lemah dalam mental dan fisiknya.

Jangan samapai generasi muda kita punya fisik yang lemah, rentan terkena penyakit.
Maka ini adalah tanggung jawab generasi tua ketika mereka dalam masa
pertumbuhan untuk menyiapkan generasi muda yang sehat fisiknya, sehat
ekonominya dan juga sehat secara pendidikan.
Faktor yang menjadi pemicu krisis identitas kultural adalah lemahnya pemahan akan
agama islam. Anak-anak kita sering kali hanya terfokus pada studi di sekolah saja dan
melupakan tugas utamanya sebagai seorang muslim yaitu mengaji. Menuntut ilmu
bukan hanya sekedar di bangku sekolah formal. Mengaji, mengikuti majlis taklim
atau sekedar menyempatkan beberapa menit untuk mendengarkan dakwah adalah
salah satu cara kita dalam memahami agama.

Dimensi yang ketiga adalah lemahnya skill para pemuda muslim.

Keterbatasan atau ketidakmampuan dalam skill membuat banyak pemuda islam


goyahh dalam hidupnya. Kalau sudah goyah, ini akan membahayakan mental
pemuda kita. Dalam situasi yang sudah mengglobal dan sangat komplek seperti
sekarang, akan sangat rentan bagi pemuda tersesat dalam kerapuhan iman. Dan
yang lebih penting saat ini adalah bagaimana kita turut membantu mengembangkan
skill dan menumbuhkan jiwa entrepeneur dalam diri setiap pemuda muslim.
Bukankah rasulullah sendiri adalah suri teladan yang nyata bagi umat muslim untuk
mengembangkan jiwa entrepreneurship dan leadership?

Dampak dari kelemahan iman dan mental adalah:


 Penggunaan narkoba.
Remaja yang menggunakan narkoba bukan berarti memiliki moral yang lemah .
Banyaknya zat candu yang terdapat pada narkoba membuat remaja sulit melepaskan
diri dari jerat narkoba jika tidak di bantu orang-orang sekelilingnya. Zat kokain dan
methamphetamine yang terdapat dalam narkoba akan memunculkan energi dan
semangat dalam waktu cepat.
 Mengonsumsi alkohol
Alhokol merupakan substansi utama yang paling banyak di gunakan remaja dan
sering berhubungan dengan kejahatan di kalangan remaja. Menurut clinial and
experimental research, remaja yang mengonsumsi alkohol, daya ingatnya akan
berkurang hingga 10 %. Substansce abuse and mental health services administration
juga mengatakan bahwa 31 % remaja yang minum alkohol mengaku stres dan
memliki attention-deficit disorder (ADD) karena jarang di perhatikan oleh orang tua.
 Pakaian yang menonjolkan aurat
Kita bolah bersenang hati melihat berbagai mode busana muslimah mulai bersaing
dengann mode busana jahiliyah. Hanya saja masih sering kita lihat menjumpai
busana muslimah yanng tidak memenuhi standar seperti yang di kehendaki syariat.
Busana busana itu masih mengadopsi mode ekspose aurat sebagai ciri pakaian
jahiliyah. Adapun yang lebih memprihatinkan lagi adalah busana wanita kita pada
umumnya, yang mayoritas beragama islam ini, nyaris tak kita jumpai mode pakaian
umum tersebut yang tidak mengekspose aurat. Na udzubillahi min dzalik.
Marilah kita takut pada ancaman akhirat dalam masalah ini. Tentu kita tidak ingin
ada dari keluarga kita yang disiksa di neraka.
 Arbosi
Saat ini tiap hari ada 100 remaja yang melakukann aborsi karena kehamilan di luar
nikah. Jika di hitung perthun, 36 ribu janin di bunuh oleh remaja dari rahimnya. Ini
menunjukan pergaulan seks bebas di kalangan remaja indonesia saat ini sangat
memprihatinkan. Survei pusat penelitian kesehatan universitas indonesia
menemukan jumlah kasus aborsi di indonesia menemukan jumlah kasus aborsi di
indonesia setiap tahunnya mencapai 2,3 juta dan 30% di antaranya di lakukan oleh
remaja.

KELOMPOK 2
- MUHAMMAD RAJA REYHAN BATU BARA - RIFAI ALINZA PUTRA
- MUHAMMAD FAJAR ALMADANI - RISPI
- SANDY PERMANA PUTRA - RAFAEL ERDHITYA SUSANTO
MATERI DAKWAH (PAI)

Anda mungkin juga menyukai