Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN AKHIR PENELITIAN

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II / MANDIRI

PENGGUNAAN MAJAS DALAM PROGRAM ACARA TELEVISI LAPOR PAK


EPISODE NOVEMBER - DESEMBER 2022
PENGUSUL

Nama : Rohimah Nur Hasanah P2484042006


2

JURUSAN ANALISIS FARMASI DAN MAKANAN


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
2021
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Penelitian : Penggunaan majas dalam program acara televisi


lapor pak episode november - desember 2022
2. Tim Peneliti
Ketua Peneliti : Rohimah Nur Hasanah
a. Jenis Kelamin : Perempuan
b. Jabatan / NIM : Mahasiswa / P24840420062
c. Program Studi : D-III Analisis Farmasi dan Makanan
d. Perguruan Tinggi : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II
e. No HP / e-mail : 085777039158 / farahoktaviany@gmail.com
3. Lama Penelitian : 2 minggu
4. Biaya Penelitian : Rp 600.000,-

Jakarta, 17 Desember 2022


Mengetahui,
Ketua Program Studi Peneliti
Analisis Farmasi dan Makanan

Ai Emalia Sukmawati S.Farm, M.Si. Rohimah Nur Hasanah


NIP 196404141984092001 NIM P24840420062

Menyetujui,
Direktur
Poltekkes Kemenkes Jakarta II

Joko Sulistyo, ST., M.Si


NIP 196811221989031000
DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN PENGESAHAN i
DAFTAR ISI ii
ABSTRAK iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Rencana target capaian tahunan 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3

A. Berita 3

B. Koran Daring 5

BAB III METODE PENELITIAN 7

A. Metode Penelitian 7

B. Lokasi Penelitian 7

C. Subjek Penelitian Dan sumber Data 7

D. Teknik Pengumpulan Data 8

E. Teknik Analisa Data 8

F. Teknik Keabsahan Data 9

BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 10

A. Rekapitulasi anggaran biaya 10

B. Jadwal pelaksanaan penelitian 10

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 11

A. Deskripsi Informasi Penelitian 11

B. Deskripsi Temuan penelitian 11

C. Penafsiran dan Uraian Penelitian 16

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 29


DAFTAR PUSTAKA 30

i
Abstrak

Pengungkapan gagasan menggunakan gaya bahasa/bahasa kias (majas) pada acara talkshow biasanya
bertujuan untuk membangkitkan suasana tegang dan tanggapan beragam di antara penonton, selain untuk
memperindah tuturan. Ini artinya majas tidak hanya diterapkan dalam kegiatan bersastra, melainkan juga
dibutuhkan pada aspek-aspek terapan sehingga akan tercipta kondisi dan atau situasi yang diharapkan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena data yang dikumpulkan berupa tuturan-
tuturan Najwa Shihab yang menggunakan banyak bahasa kias (majas) sehingga perlu dianalisis secara
mendalam untuk mengetahui maksud dan tujuannya. Objek penelitian ini adalah lima tuturan Najwa Shihab
dalam Acara Talkshow Mata Najwa Episode #MataNajwaMenantiTerawan yang berwujud pertanyaan yang
ditujukan kepada Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto yang diunggah pada kanal YouTube Mata
Najwa pada tanggal 28 September 2020. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertanyaan-pertanyaan
yang dilontarkan pemandu acara talkshow Mata Najwa, Najwa Shihab kepada Menteri Kesehatan RI,
Terawan Agus Putranto dalam episode #MataNajwaMenantiTerawan mengandung majas yang bervariasi,
yakni majas ironi, repetisi, paradoks, alegori, dan sinisme. Dari kelimanya, bisa disimpulkan bahwa majas
sindiranlah yang mendominasi pertanyaan-pertanyaan Najwa Shihab pada episode tersebut yang
penggunaannya difungsikan untuk mengubah perilaku seseorang/sasaran.

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Majas merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara

dan menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi penyimak dan pembaca.Kata retorik

berasal dari bahasa yunani rhetor yang berarti orator atau ahli pidato. Pada masa yunani

kuno, retorik memang merupakan bagian penting dari suatu pendidikan dan oleh karena

itu aneka ragam majas sangat penting serta harus dikuasai benar-benar oleh orang-orang

yunani dan romawi yang telah memberi nama bagi aneka seni persuasi ini. Majas, kiasan

atau “figure of speech” adalah bahasa kias, bahasa indah yang dipergunakan untuk

meninggikan serta meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta

membandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih

umum. Pendek kata, penggunaan majas tertentu dapat merubah serta menimbulkan nilai

rasa atau konotasi tertentu. Majas dapat dijadikan sebagai cara mengungkapkan pikiran

melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis dengan

pilihan kata, frase, klausa, dan kalimatnya. Dalam mengungkapkan kata yang

berhubungan dengan majas, tidak sembarang kita mengucap, namun setiap apa yang

ingin kita ucapkan, memiliki maksud tersendiri, karena di dalam majas itu sendiri

terdapat banyak macammacamnya. Berkenaan dengan hal tersebut, perlu disusun sebuah

makalah yang mampu menjadi wahana para pelajar, mahasiswa, penulis baik novel

ataupun penulis puisi untuk memperoleh wawasan, pengetahuan, dan konsep keilmuan

berkenaan tentang majas.

B. Perumusan Masalah

Adapun masalah yang diteliti pada penelitian ini adalah “bagaimana kesalahan
penulisan ejaan pada isi berita olahraga koran daring VIVA edisi januari-september
1
2021”.
C. Rencana Target Capaian Tahunan

Tabel 1.1 Rencana Target Capaian Tahunan

N Jenis Luaran Indikator


o Capaian
(TS)
Internasional -
1 Publikasi Ilmiah 2)
Nasional Draft
Terakredit
asi
Internasional -
2 Pemakalah dalam temu ilmiah3) Nasional Draft

3 Invited Speaker dalam temu ilmiah4) Internasional -


4 Visiting Lecturer5) Internasional -

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Berita

Berita Berita (news) adalah sajian utama sebuah media massa di samping views
(opini). Mencari bahan berita kemudian menyusunnya merupakan tugas pokok
wartawan dan bagian redaksi sebuah penerbitan pers (media massa) (Romli, 2014 : 3).
Tidak ada rumusan tunggal mengenai pengertian berita. Bahkan, “News is
difficult to define, because it involves many variabel factors,” kata Earl English dan
Clarence Hach. Berita sulit didefinisikan, sebab ia mencakup banyak factor variabel.
“Berita lebih mudah dikenali daripada diberi batasannya,” menurut Irving
Rosenthal dan MartonYarmen. (Romli, 2014 : 3).
Namun demikian, banyak pakar komunikasi yang mencoba merumuskan
definisi- definisi berita, dengan penekanan yang berbeda terhadap unsur – unsur yang
dikandung oleh sebuah berita. Nothclife misalnya, menekankan pengertian berita pada
unsur “keanehan” atau “ketidaklaziman” sehingga mampu menarik perhatian dan rasa
ingin tahu (curiosity). Ia mengatakan, “jika seekor anjing menggigit orang itu bukanlah
berita. Tetapi jika orang menggigit anjing itulah berita” (If a dog bites a man, it is not
news. But if man bites a dog is news). (Romli, 2014 : 4).
Kita boleh sepakat serta tidak sepakat terhadap pandangan Nothclife tersebut.
Karena jika yang digigit anjing itu adalah orang terkenal misalnya artis popular atau
seorang kepala negara, maka berita tersebut merupakan berita yang menarik.
Kesimpulannya adalah “kita menerima penekanan bahwa berita yang baik dan yang
layak dicari antara lain adalah yang mengandung unsur “keanehan” itu sendiri.
Sehingga berita yang kita buat bisa dibaca orang lain”. (Romli, 2014 : 4).
Micthel V. Charnley mengemukakan pengertian berita yang lebih lengkap dan
untuk keperluan praktis yang layak kita jadikan acuan. Ia mengatakan “Berita adalah
laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik
bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka”. (Romli, 2014:5).
Keempat unsur inilah yang dikenal dengan nilai-nilai berita (news values) atau
nilai-nilai jurnalistik. (Romli, 2014 : 5) :

3
1. Cepat, yakni actual atau ketepatan waktu. Dalam unsur ini terkandung makna
harfiah berita (news). “Tulisan jurnalistik,” kata Al Hester, “adalah tulisan yang
member pembaca pemahaman atau informasi yang tidak diketahui sebelumnya.”
2. Nyata (faktual), yakni informasi tentang sebuah fakta (fact), bukan fiksi atau
karangan. Fakta dalam dunia jurnalistik terdiri dari kejadian nyata (real event),
pendapat (opinion), dan pernyataan (statement) sumber berita. Dalam unsur ini
terkandung pula pengertian sebuah berita harus merupakan informasi tentang
sesuatu dengan keadaan sebenarnya atau laporan mengenai fakta sebagaimana
adanya. “Seorang wartawan harus menulis apa yang benar saja,” ujar M.L. Stein
(1993:26), seraya mengingatkan “jangan sekali-kali ia mengubah fakta untuk
memuaskan hati seseorang atau suatu golongan. Jika sumber anda dapat
dipercaya itulah yang paling penting.”
3. Penting, artinya menyangkut kepentingan orang banyak. Misalnya peristiwa
yang akan berpengaruh pada kehidupan masyarakat secara luas, atau dinilai
perlu untuk diketahui dan diinformasikan kepada orang banyak seperti kebijakan
baru pemerintah, kenaikan harga, dan sebagainya.
4. Menarik, artinya mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis.
Berita yang biasanya menarik perhatian pembaca, disamping yang aktual dan
faktual serta menyangkut kepentingan orang banyak juga berita yang bersifat
menghibur (lucu), mengandung keganjilan atau keanehan, atau berita “human
interest” (menyentuh emosi, menggugah perasaan). (Romli, 2014 : 5-6)

Secara ringkas dapat diambil kesimpulan bahwa berita merupakan laporan


peristiwa yang telah memenuhi keempat unsur tersebut, karena tidak semua peristiwa
yang terjadi layak dilaporkan atau diinformasikan. Dengan demikian seorang wartawan
hendaknya mampu membedakan mana peristiwa yang mempunyai nilai berita dan mana
yang tidak mengandung unsur-unsur nilai berita. (Romli, 2014 : 6-7). Unsur-unsur
berita tersebut dikenal dengan 5W+1H, meliputi (Romli, 2014 : 10):
1. What : Apa yang terjadi?
2. Where : Dimana hal itu terjadi?
3. When : Kapan peristiwa itu terjadi?
4. Who : Siapa yang terlibat dalam kejadian itu?
5. Why : Kenapa hal itu terjadi?
6. How : Bagaimana peristiwa itu terjadi?

4
Sedangkan jenis-jenis berita yang dikenal dalam dunia jurnalistik antara lain adalah
sebagai berikut (Romli, 2014 : 11-12):
● Straight News :berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas.
Sebagian besar halaman depan surat kabar atau yang menjadi berita utama
(headline) merupakan berita jenis ini.
● Depth News : berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang
ada di bawah suatu permukaan.
● Investigation News : berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau
penyelidikan dari berbagai sumber.
● Interpretative News : berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penilaian
wartawan berdasarkan fakta yang ditemukan.
● Opinion News : berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para
cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat mengenai suatu hal, peristiwa, kondisi
ipoleksosbudhankam, dan sebagainya.

Kemudian struktur berita yang lengkap adalah seperti yang tertulis dibawah ini (Romli,
2014 : 13):
1. Judul (head)
2. Dateline, yakni tempat atau waktu berita itu diperoleh dan disusun.
3. Teras berita (Lead)
4. Isi berita (Body)

B. Koran Daring
Koran Daring atau Media Online (online media) yang disebut juga cyber media

(media siber), Internet media (media internet), dan new media dapat diartikan sebagai

media yang tersaji secara online di situs web (website) internet (Romli 2012: 30).

Dalam perspektif studi media atau komunikasi massa, media online menjadi

objek kajian teori “media baru” (new media), yaitu istilah yang mengacu pada

permintaan akses ke konten (isi/formasi) kapan saja, dimana saja, pada setiap perangkat

digital serta umpan balik pengguna interaktif, partisipatif kreatif dan pembentukan
5
komunitas sekitar konten media, juga aspek generasi “real time”.

Menurut Chun, 2006 (dalam Romli 2012: 31) mengatakan “new media

merupakan penyederhanaan istilah (simplifikasi) terhadap bentuk media diluar lima

media massa konvensional yaitu televisi, radio, majalah, Koran dan film. Sifat new

media adalah cair (fluids), konektivitas individual dan menjadi sarana untuk membagi

peran kontrol dan kebebasan (Abrar Adhani, 2017).

Meski demikian, ciri-ciri missal bukanlah karakteristik utamanya. Pada

awalnya, internet dimulai sebagai alat komunikasi non komersial dan pertukaran data

diantara professional, tetapi perkembangan selanjutnya adalah internet adalah sebagai

penyedia barang dan berbagai jasa serta sebagai alternatif bagi alat komunikasi pribadi

dan antar pribadi (Castells, 2001).

Di sebagian besar komunitas, Koran meliput berita secara lebih mendalam

ketimbang media saingannya. Koran mengandung isi yang amat beragam-berita, saran,

komik, opini, teka-teki silang, dan data. Semuanya ada untuk dibaca sekehendak hati.

Beberapa orang langsung membaca tabel pasar saham, yang lainnya langsung membuka

berita olahraga atau tulisan kolumnis favorit. Berbeda dengan radio dan televisi dimana

seseorang harus menunggu untuk melihat berita yang diinginkan. Masyarakat

menyenangi koran daring, ia menjadi penting sebagai medium karena dapat beradaptasi

dengan gaya hidup yang senantiasa berubah-ubah. Pemakaian bahasa dalam berita pada

media cetak daring, baik media siber atau situs web, sudah selayaknya dikemas dengan

pemilihan bahasa yang menarik dan berkarakter. Penulisan berita pada media massa

umumnya memiliki kekhasan bahasa dalam menyampaikan informasi. Salah satu berita

daring disampaikan adanya pemakaian kata yang masih salah dalam berita tersebut.

Salah kata tersebut dapat menyebabkan ketidaklaziman makna, meskipun tidak lazim,

6
penggantian itu sudah mengalami penyesuaian makna dengan konteks kalimatnya.

7
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif

kualitatif yaitu jenis penelitian yang pengumpulan data-datanya tidak berdasarkan

atas perhitungan. Data-data yang diperoleh berupa data dari isi berita olahraga

Koran daring Viva edisi Januari sampai September 2021.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistic, dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Lexy J. Moleong, 2019).

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di tempat tinggal seluruh anggota peneliti, yaitu di Bekasi, Pasar

Minggu, dan Pondok Ranggon.

C. Subjek Penelitian dan Sumber Data

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah kesalahan dalam penulisan ejaan pada isi berita, berita yang

digunakan sebagai subjek penelitian ini yaitu berita olahraga, dan media yang dipakai

adalah Koran daring Viva.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah sumber data yang didapatkan langsung dari

berita olahraga yang dilansir dari Koran daring Viva.

8
D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan peneliti

untuk mengumpulkan data. Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan

oleh peneliti seperti observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumen. Peneliti dapat

menggunakan salah satu atau gabungan dari metode yang ada tergantung masalah

yang dihadapi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan studi dokumen dari artikel-artikel berita pada koran daring VIVA edisi

januari hingga september 2021.

E. Teknik Analisa Data

Dalam Data penelitian yang diperoleh oleh peneliti selanjutnya perlu dianalisis.

Dalam menganalisis data perlu diketahui ada teknik yang digunakan sesuai dengan tujuan

yang akan dicapai dalam penggunaannya pada suatu penelitian.

Teknik analisis data bertujuan mendapatkan simpulan secara keseluruhan yang

berasal dari data-data penelitian yang telah dikumpulkan oleh peneliti. Selain itu, teknik

analisis data bertujuan untuk mendeskripsikan data-data penelitian, sehingga dapat dipahami

oleh orang lain.

Pada penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini, teknik analisis data yang

digunakan adalah membaca, menandai kesalahan, mengidentifikasi, menganalisis, dan

menyimpulkan. Sedangkan instrumen penelitian penelitian dalam penelitian ini adalah

peneliti itu sendiri dan petunjuk kesalahan dan perbaikan. Tahapan proses analisis data:

1. Reduksi data

Mereduksi atau merangkum data dengan membaca terlebih dahulu artikel-artikel berita

yang berkaitan dengan penelitian ini. Merangkum data sehingga data yang diperoleh

merupakan data-data yang memiliki kaitan dengan penelitian. Kemudian menandai kesalahan

dan mengidentifikasi mana saja berita yang memiliki kesalahan ejaan. Pada tahapan reduksi

data inilah peneliti membaca dan memilah artikel-artikel berita olahraga pada koran daring

VIVA melalui website resmi VIVA.


9
2. Penyajian data

Menurut Miles dan Huberman dalam Siyoto dan Sodik (2015: 123), penyajian data adalah

sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan.

Pada tahapan ini hasil reduksi data dianalisis dapat melalui tabel, diagram, dan grafik lainnya

yang mendukung.

3. Kesimpulan

Tahap akhir dalam menganalisis data yaitu menarik kesimpulan. Pada tahap ini, peneliti

menarik kesimpulan dari data penelitian yang sudah melalui proses penyajian data

sebelumnya. Jika hasil proses penyajian data masih perlu direduksi kembali maka dilakukan

reduksi data terlebih dahulu. Kemudian, dilakukan penarikan kesimpulan. Dalam Siyoto dan

Sodik (2015: 124), penarikan kesimpulan dengan jalan membandingkan kesesuaian

pernyataan dari subyek penelitian dengan makna yang terkandung dengan konsep-konsep

dasar dalam penelitian tersebut.

F. Teknik Keabsahan Data

Dalam Data penelitian yang diperoleh oleh peneliti perlu ditetapkan keabsahan

datanya. Penetapan keabsahan suatu data memerlukan teknik pemeriksaan. Dalam penelitian

ini digunakan teknik pemeriksaan sebagai berikut :

1. Meningkatkan ketekunan

Peneliti dapat meningkatkan ketekunan dalam bentuk pengecekan kembali apakah

data yang telah ditemukan itu benar atau tidak, dengan cara melakukan pengamatan secara

terus - menerus, membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi

yang terkait, sehingga wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam (Mekarisce, 2020: 150).

Pemeriksaan keabsahan ini dilakukan oleh peneliti dengan cara membaca kembali dan

mengamati terus menerus data penelitian sebagai subjek penelitian serta membaca referensi

buku terkait penelitian kembali sebagai pengecek kebenaran hasil analisis data penelitian.

2. Menggunakan bahan referensi


Bahan referensi merupakan bagian dari pendukung untuk membuktikan data yang
ditemukan oleh peneliti secara autentik. Untuk memastikan data yang ditemukan oleh peneliti,
10
maka disertakan bukti artikel berita olahraga yang diteliti oleh peneliti untuk mendukung
kredibilitas data.

11
BAB IV

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

A. Rekapitulasi Anggaran Biaya

N Jenis pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)


o
1 Kuota Internet 600,000

Jumlah 600,000

B. Jadwal pelaksanaan penelitian

September Oktober November Desember


N Jenis Kegiatan 2021 2021 2021 2021
o 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan penelitian
2 Penyusunan instrumen
Pelaksanaan Uji coba
3 instrumen
4 Pengolahan data uji coba
5 Pelaksanaan penelitian
6 Pengolahan data
7 Penyusunan laporan akhir

12
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Informasi Penelitian


Sumber dari penelitian ini, yaitu Berita Olahraga Edisi Januari-September 2021 pada koran daring
VIVA. Koran daring VIVA ini diakses melalui laman https://www.viva.co.id/berita yang kemudian
peneliti dapat melihat berita dengan kategori yang tersedia seperti berita olahraga pada kategori
“bola” maupun “sport”. Selain itu, bisa juga mencari sesuai edisi yang diinginkan, termasuk edisi
Januari-September penelitian ini. Caranya dengan memasukkan kata kunci pada kolom “Masukkan
Pencarian”. Maka berita olahraga sebagai data penelitian ini akan ditemukan.

B. Deskripsi Temuan Penelitian


Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, data temuan penelitian yang berkaitan
dengan kesalahan penulisan ejaan dalam Berita Olahraga Edisi Januari-September 2021 pada Koran
Daring VIVA ini dapat disajikan dan dideskripsikan dalam bentuk tabel data berikut ini.

Tabel 5.1
Kesalahan Pemakaian Huruf
N Edisi Judul Berita Temuan Kesalahan Jenis Kesalahan Kalimat Perbaikan
o Pemakaian Huruf
1 25 Tinggalkan "Jumat lalu kita Huruf Miring "Jumat lalu kita
Januari Thailand, Atlet sebenarnya telah sebenarnya telah
2021 PBSI Bakal menjalani swab menjalani swab
Karantina Mandiri mandatory, …” mandatory, …”
di Hotel Mewah
2 28 Leni Haini, ... sekitar rumahnya Huruf Kapital ... sekitar rumahnya di
Februari Bantahan Jual di wilayah legok wilayah Legok Danau
2021 Medali Emas dan Danau Sipin. Sipin.
Aktivis Bank
Sampah
3 18 Maret Gadis Turki Jadi … All England Huruf Miring … All England Open
2021 Korban Usai Open 2021, ia juga 2021, ia juga harus out.
Indonesia Dipaksa harus out.
Mundur dari All
England
4 23 Maret Minta Maaf Usai “...Yakinlah, saya Huruf Kapital “...Yakinlah, saya
2021 Dibombardir, benar-benar cinta benar-benar cinta
Presiden BWF indonesia," isi Indonesia," isi
Bawa-bawa Asian kutipan ... kutipan ...
Games 2018
5 6 April Ketika Penjara “...selama tiga Huruf Kapital “...selama tiga tahun di
2021 dipenuhi Wanita tahun di hotel Hotel Prodeo karena
yang ingin prodeo karena kasus pemerkosaan.”
Bercinta dengan kasus
Mike Tyson pemerkosaan.”

13
6 15 Juni Markis Kido "Kalau Eriksen Huruf Miring "Kalau Eriksen kemarin
2021 Meninggal Dunia, kemarin juga tidak juga tidak cepat
Dokter : Diduga cepat ditolong ditolong Kjaer dan
Serangan Jantung Kjaer dan team team Medis…”
Medis…”
“... mungkin juga Huruf Miring “... mungkin juga tidak
tidak survive," survive," tuturnya lagi.
tuturnya lagi.
“maka segera Huruf Kapital “Maka segera lakukan
lakukan CPR," kata CPR," kata dia.
dia.
7 9 Juli Keren, “Melalui akun Huruf Kapital “Melalui akun media
2021 Penampakan media sosial sosial Twitter UtdPlug,
Jersey MU twitter UtdPlug, …’’
Terbaru …”
2021/2022
8 20 Aneh, Wasit “Dia bangkit usai Huruf Miring “Dia bangkit usai kena
Agustus Cekik Petarung kena hantam dan hantam dan mencoba
2021 MMA yang mencoba melakukan double leg
Bingung Usai melakukan double takedown pada wasit.”
Dihantam Lawan leg takedown pada
wasit.”
“... ia kemudian Huruf Miring “... ia kemudian
menerapkan menerapkan guillotine
guillotine choke, choke, …”
…”
9 28 Mengintip Pusat ...dari Agung Huruf Kapital ...dari Agung Sedayu
Septemb Olahraga Baru di Sedayu Group dan Group dan Salim Group
er 2021 Kabupaten Salim Group di di Kota Mandiri PIK2.
Tangerang kota mandiri
PIK2.

Tabel 5.2
Kesalahan Penulisan Kata
N Edisi Judul Berita Temuan Kesalahan Jenis Kesalahan Kalimat Perbaikan
o Penulisan Kata
1 10 Skandal Olahraga, “Yanhg paling berat Kata Dasar “Yang paling berat
Januari Pengaturan Skor adalah larangan adalah larangan
2021 Guncang aktivitas …” aktivitas…”
Bulutangkis
Indonesia
2 29 Petenis yang … petenis yang Kata … petenis yang
Januari Berlaga di diizikan keluar Berimbuhan diizinkan keluar pada
2021 Australia Open pada, Jumat, 29 Jumat, 29 Januari
Tinggalkan Hotel Januari 2021. 2021.
Karantina Sementara itu, Kata Dasar Sementara itu,
beberapa pemain beberapa pemain
memang mengkritik memang mengkritik
soal aturan soal aturan karantina
karantian tersebut. tersebut.
3 27 Ngeri, Kecelakaan “Saat polisi tiba di Kata Dasar “Saat polisi tiba di
Februari Horor buat Tiger lokasi kejadiam, lokasi kejadian,
2021 Woods Lumpuh Woods dalam …” Woods dalam …”
14
Sementara “Temapt itu Kata Dasar “Tempat itu
merupakan pusat merupakan pusat
trauma tingkat … ” trauma tingkat … ”

15
4 18 Gadis Turki Jadi Anehnya, Gabungan Kata Anehnya, pebulu
Maret Korban Usai pebulutangkis tangkis tunggal putri
2021 Indonesia Dipaksa tunggal putri asal asal Turki...
Mundur dari All Turki...
England
5 6 April Ketika Penjara “Itu membuat saya Kata “Itu membuat saya
2021 Dipenuhi Wanita malas pergi ke gym Berimbuhan malas pergi ke gym
yang Ingin dan berolahsaga, dan berolahraga, saya
Bercinta dengan saya hanya diam…” hanya diam…”
Mike Tyson
6 7 April Penjara Seks Mike “Pada saat Kata Depan “Pada saat mendekam
2021 Tyson, Petinju mendekam di penjara, Mike
Dihajar dipenjara, Mike Tyson…”
Paspampres, Messi Tyson…”
Cetak Rekor
7 21 Mei On This Day: “Di Amerika Kata “Di Amerika Serikat,
2021 Muhammad Ali Serikat, duel ini Berimbuhan duel ini disiarkan…”
Ngamuk di Markas disarkan…”
Arsenal
8 29 Mei PBSI Siapkan “Saya fokus ke Angka dan “Saya fokus ketujuh
2021 Program untuk 7 tujuh wakil yang bilangan wakil yang akan…”
Wakil Indonesia akan…”
Menuju Olimpiade
Tokyo
9 15 Juni Markis Kido “Belum reda kabar Gabungan Kata “Belum reda kabar
2021 Meninggal Dunia, pesepakbola pesepak bola
Dokter : Diduga Christian Christian Eriksen…”
Serangan Jantung Eriksen…”
“Apalagi orang Kata Depan “Apalagi orang di
disekitarnya tidak sekitarnya tidak bisa
bisa CPR.” CPR.”
"Kalau henti Kata Depan "Kalau henti jantung
jantung di panggil dipanggil tidak akan
tidak akan …” …”
10 9 Juli Knockout: Aekkawee meledek Kata Aekkawee meledek
2021 Pukulan Maut dengan menjulurkan Penghubung dengan menjulurkan
Daud Yordan Buat kepalanya tak sekali kepalanya tak sekali
Petinju Tengil atau dua kali tapi atau dua kali tetapi
Thailand Modar sering dilakukan. sering dilakukan.

11 9 Juli Keren, “...untuk musim Angka dan “...untuk musim


2021 Penampakan 2021/2021 Bilangan 2021/2022
Jersey MU mendatang.” mendatang.”
Terbaru 2021/2022
12 14 Skandal Olahraga, "... terbongkar Kata Depan "... terbongkar
Septemb Terbongkar Sarang kedoknya sebagai kedoknya sebagai
er 2021 Maksiat Bintang sarang maksiat pagi sarang maksiat bagi
NBA para pemain NBA para pemain NBA …"
…"
"... Gold Club Kata Dasar "... Gold Club
memberikan memberikan fasilitas
fasilitas seksual seksual gratis kepada
gratis kepada para para pemain NBA
pemai NBA yang yang populer."
16
populer."

Tabel 5.3
Kesalahan Pemakaian Tanda Baca
No Edisi Judul Berita Temuan Kesalahan Jenis Kalimat Perbaikan
Kesalahan
Tanda Baca
1 29 Petenis yang “… petenis yang Tanda “… petenis yang
Januari Berlaga di diizikan keluar pada, Koma diizikan keluar pada
2021 Australia Open Jumat, 29 Januari 2021.” Jumat, 29 Januari 2021.”
Tinggalkan
Hotel Karantina
2 28 Leni Haini, “... sekitar rumahnya di Tanda “... sekitar rumahnya di
Februari Bantahan Jual wilayah legok Danau Koma wilayah Legok, Danau
2021 Medali Emas Sipin.” Sipin.”
dan Aktivis
Bank Sampah
3 23 Maret Minta Maaf Usai “… isi kutipan surat Tanda “… isi kutipan surat
2021 Dibombardir, permintaan BWF yang Koma permintaan BWF yang
Presiden BWF diterima VIVA diterima VIVA
Bawa-bawa Bulutangkis, Selasa 23 Bulutangkis, Selasa, 23
Asian Games Maret 2021.” Maret 2021.”
2018
4 7 April Penjara Seks “... banyak diminati Tanda “... banyak diminati
2021 Mike Tyson, pembaca VIVA kanal Koma pembaca VIVA kanal
Petinju Dihajar bola sepanjang Selasa 6 bola sepanjang Selasa, 6
Paspampres, April 2021.” April 2021.”
Messi Cetak
Rekor
5 1 Mei Ganas, Roy “Dalam duel yang Tanda “Dalam duel yang
2021 Angga disiarkan tvOne, Sabtu Koma disiarkan tvOne Sabtu,
Hancurkan 1 Mei 2021, kedua…” 1 Mei 2021, kedua…”
Andre Setiawan
Lewat Duel
Brutal 3 Ronde
6 15 Juni Markis Kido “... ujarnya kepada Tanda “... ujarnya kepada
2021 Meninggal VIVA, Selasa 15 Juni Koma VIVA, Selasa, 15 Juni
Dunia, Dokter : 2021.” 2021.”
Diduga
Serangan
Jantung
7 9 Juli Knockout: Aekkawee meledek Tanda Aekkawee meledek
2021 Pukulan Maut dengan menjulurkan Koma dengan menjulurkan
Daud Yordan kepalanya tak sekali kepalanya tak sekali atau
Buat Petinju atau dua kali tapi sering dua kali, tetapi sering
Tengil Thailand dilakukan. dilakukan.
Modar
“Daud Yordan lahir di Tanda “Daud Yordan lahir di
Desa Simpang Dua, Koma Desa Simpang Dua,
17
Kalimantan Barat 10 Kalimantan Barat, 10
Juni 1987.” Juni 1987.”

8 20 Aneh, Wasit “Video tersebut sudah Tanda Titik “Video tersebut sudah
Agustus Cekik Petarung menarik perhatian menarik perhatian
2021 MMA yang banyak netizen. banyak netizen, bahkan
Bingung Usai Bahkan. wasit veteran wasit veteran UFC, …”
Dihantam UFC, …”
Lawan “Mencekik petarung Tanda “Mencekik petarung
yang sudah KO Koma yang sudah KO
menunjukkan karakter menunjukkan karakter
Anda, dan level Anda," Anda dan level Anda,"
tulisnya di twitter.” tulisnya di twitter.”
9 14 Skandal "Dia juga mengakui Tanda "Dia juga mengakui
Septemb Olahraga, bahwa dirinya adalah Koma bahwa dirinya adalah
er 2021 Terbongkar penyiksa, melakukan penyiksa, melakukan
Sarang Maksiat penculikan dan telah penculikan, dan telah
Bintang NBA memotong telinga memotong telinga
seseorang." seseorang."
"Atas kasus ini, Kaplan Tanda Titik "Atas kasus ini, Kaplan
menghabiskan tiga Koma menghabiskan tiga tahun
tahun di penjara; dan di penjara dan Gold
Gold Club ditutup." Club ditutup."

Tabel 5.4
Kesalahan Penulisan Unsur Serapan
No Edisi Judul Berita Temuan Kesalahan Jenis Kesalahan Kalimat Perbaikan
Penulisan
Serapan
1 28 Leni Haini, “Kalau yang viral Inggris “Kalau yang viral
Februari Bantahan Jual tersebut hoax, …” x menjadi ks tersebut hoaks, …”
2021 Medali Emas dan “Kalau aktifitas Inggris “Kalau aktivitas
Aktivis Bank sehari-hari saat ini huruf v tetap sehari-hari saat ini
Sampah mengelola Bank mengikuti kata mengelola Bank
Sampah," ucap serapannya Sampah," ucap Leni.”
Leni.” activity
2 15 Juni Markis Kido “...membangunkan Inggris “...membangunkan
2021 Meninggal Dunia, dengan melihat tetap ada huruf s dengan melihat
Dokter : Diduga resposnnya.” mengikuti kata responsnya.”
Serangan Jantung asalnya response
3 9 Juli Keren, “Berbicara tentang Arab “Berbicara tentang
2021 Penampakan musim baru, tak dad menjadi d musim baru, tak afdal
Jersey MU afdol rasanya …” rasanya …”
Terbaru
2021/2022

Tabel 5.5
Rekapitulasi Data Temuan Penelitian
Jumlah Data Temuan
Temuan
Kata Kata Angka Kata Tanda
No Penelitian Huruf Huruf Gabung Kata Tanda Tanda
Das Berim dan Penghub Titik Inggris Arab
Kesalahan Miring Kapital an Kata Depan Koma Titik
ar buhan Bilangan ung Koma
1 Kesalahan 6 6 - - - - - - - - - - -
Pemakaian
18
Huruf
Kesalahan
2 Penulisan - - 5 3 2 4 2 1 - - - - -
Kata
Kesalahan
3 Pemakaian - - - - - - - - 10 1 1 - -
Tanda Baca
Kesalahan
Penulisan
4 - - - - - - - - - - - 3 1
Unsur
Serapan
Jumlah 6 6 5 3 2 4 2 1 10 1 1 3 1

Berdasarkan hasil rekapitulasi data temuan kesalahan ejaan bahasa Indonesia dalam isi berita
olahraga koran daring VIVA edisi Januari hingga September 2021, dapat dilihat masih banyak
ditemukan kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang ditemukan meliputi: kesalahan pemakaian huruf
sebanyak 12 data temuan dengan rincian kesalahan yaitu 6 huruf kapital dan 6 huruf miring;
kesalahan penulisan kata sebanyak 17 data temuan dengan rincian kesalahan yaitu 5 kata dasar, 4
kata depan, 3 kata berimbuhan, 2 angka dan bilangan, 2 gabungan kata, dan 1 kata penghubung;
kesalahan pemakaian tanda baca sebanyak 12 data temuan dengan rincian kesalahan yaitu 10 tanda
koma, 1 tanda titik, dan 1 tanda titik koma; kesalahan penulisan unsur serapan sebanyak 4 data
temuan dengan rincian kesalahan yaitu 1 bahasa Arab dan 3 bahasa Inggris.

C. Penafsiran dan Uraian Penelitian


1. Pemakaian Huruf
a. Huruf Kapital
1) Data 1 (Nomor 2)
... sekitar rumahnya di wilayah legok Danau Sipin.
Analisis
Pada kalimat data 1 di atas terdapat kesalahan pemakaian huruf, yaitu kata legok. Kata
legok seharusnya ditulis dengan huruf kapital sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Jadi,
penulisan kalimat yang benar adalah ... sekitar rumahnya di wilayah Legok Danau Sipin.
2) Data 2 (Nomor 4)
“...Yakinlah, saya benar-benar cinta indonesia," isi kutipan …
Analisis
Pada kalimat data 2 terdapat kesalahan pemakaian huruf, yaitu kata indonesia. Kata
indonesia seharusnya ditulis dengan huruf kapital pada huruf i sesuai dengan Pedoman

19
Umum Ejaan Bahasa Indonesia, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah
“...Yakinlah, saya benar-benar cinta Indonesia," isi kutipan ... .
3) Data 3 (Nomor 5)
... selama tiga tahun di hotel prodeo karena …
Analisis
Pada kalimat data 3 terdapat kesalahan pemakaian huruf, yaitu kata hotel prodeo. Kata
hotel prodeo seharusnya ditulis dengan huruf kapital sesuai dengan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama
orang, tempat, termasuk julukan. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah ... selama
tiga tahun di Hotel Prodeo karena … .
4) Data 4 (Nomor 6, poin ke-3)
“maka segera lakukan CPR," kata dia.
Analisis
Pada kalimat data 4 terdapat kesalahan pemakaian huruf, yaitu kata maka. Kata maka
seharusnya ditulis dengan huruf kapital sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia, yaitu huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Jadi,
penulisan kalimat yang benar adalah “Maka segera lakukan CPR," kata dia.
5) Data 5 (Nomor 7)
“Melalui akun media sosial twitter UtdPlug, …”
Analisis
Pada kalimat data 5 terdapat kesalahan pemakaian huruf, yaitu kata twitter. Kata twitter
seharusnya ditulis dengan huruf kapital sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang,
termasuk julukan. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah “Melalui akun media sosial
Twitter UtdPlug, …”.
6) Data 6 (Nomor 9)
...dari Agung Sedayu Group dan Salim Group di kota mandiri PIK2.
Analisis
Pada kalimat data 6 terdapat kesalahan pemakaian huruf, yaitu kata kota mandiri. Kata
kota mandiri seharusnya ditulis dengan huruf kapital sesuai dengan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama
orang, tempat, termasuk julukan. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah ...dari Agung
Sedayu Group dan Salim Group di Kota Mandiri PIK2.
a. Huruf Miring
1) Data 1 (Nomor 1)

20
"Jumat lalu kita sebenarnya telah menjalani swab mandatory, …”
Analisis
Pada kalimat data 1 terdapat kesalahan pemakaian huruf, yaitu kata swab mandatory.
Kata swab mandatory seharusnya ditulis dengan huruf miring sesuai dengan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia, yaitu huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau
ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Jadi, penulisan kalimat yang benar
adalah "Jumat lalu kita sebenarnya telah menjalani swab mandatory, …”.

2) Data 2 (Nomor 3)
… All England Open 2021, ia juga harus out.
Analisis
Pada kalimat data 2 terdapat kesalahan pemakaian huruf, yaitu kata out. Kata out
seharusnya ditulis dengan huruf miring sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia, yaitu huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah … All
England Open 2021, ia juga harus out.
3) Data 3 (Nomor 6 poin ke-1 dan ke-2) :
- "Kalau Eriksen kemarin juga tidak cepat ditolong Kjaer dan team Medis …”
- “... mungkin juga tidak survive," tuturnya lagi.
Analisis
Pada kedua kalimat data 3 ditemukan kesalahan pemakaian huruf, yaitu kata team dan
survive. Kata team dan survive seharusnya ditulis dengan huruf miring sesuai dengan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, yaitu huruf miring dipakai untuk menuliskan
kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Jadi, penulisan kalimat yang
benar adalah "Kalau Eriksen kemarin juga tidak cepat ditolong Kjaer dan team Medis
…” dan “... mungkin juga tidak survive," tuturnya lagi.
4) Data 5 (Nomor 8 poin ke-1 dan ke-2) :
- “Dia bangkit usai kena hantam dan mencoba melakukan double leg takedown pada
wasit.”
- “... ia kemudian menerapkan guillotine choke, …”
Analisis
Pada kedua kalimat data 4 ditemukan kesalahan pemakaian huruf, yaitu kata double leg
takedown dan guillotine choke. Kata double leg takedown dan guillotine choke
seharusnya ditulis dengan huruf miring sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
21
Indonesia, yaitu huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah “Dia bangkit
usai kena hantam dan mencoba melakukan double leg takedown pada wasit.” dan “... ia
kemudian menerapkan guillotine choke, …”.

2. Penulisan Kata
a. Kata Penghubung
1) Data 1 (Nomor 10)
Aekkawee meledek dengan menjulurkan kepalanya tak sekali atau dua kali tapi sering
dilakukan.
Analisis
Pada kalimat data 1 terdapat kesalahan penulisan kata penghubung, yaitu kata tapi. Kata
tapi merupakan bentuk tidak baku dari tetapi, seharusnya ditulis sesuai dengan Kamus
Besar Bahasa Indonesia, yaitu tetapi. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah
Aekkawee meledek dengan menjulurkan kepalanya tak sekali atau dua kali tetapi sering
dilakukan.
b. Kata Dasar
1) Data 1 (Nomor 1)
“Yanhg paling berat adalah larangan aktivitas …”
Analisis
Pada kalimat data 1 terdapat kesalahan penulisan kata dasar, yaitu kata yanhg. Kata
yanhg seharusnya ditulis sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, yaitu
kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah
“Yang paling berat adalah larangan aktivitas …”.
2) Data 2 (Nomor 2 poin ke-2)
Sementara itu, beberapa pemain memang mengkritik soal aturan karantian tersebut.
Analisis
Pada kalimat data 2 terdapat kesalahan penulisan kata dasar, yaitu kata karantian. Kata
karantian seharusnya ditulis sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan kata
dasar ditulis sebagai satu kesatuan berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa

22
Indonesia. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah “Sementara itu, beberapa pemain
memang mengkritik soal aturan karantina tersebut.”.
3) Data 3 (Nomor 3 poin ke-1)
“Saat polisi tiba di lokasi kejadiam, Woods dalam …”
Analisis
Pada kalimat data 3 terdapat kesalahan penulisan kata dasar, yaitu kata kejadiam. Kata
kejadiam seharusnya ditulis sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan kata
dasar ditulis sebagai satu kesatuan berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah “Saat polisi tiba di lokasi kejadian,
Woods dalam …”.

4) Data 4 (Nomor 3 poin ke-2)


“Temapt itu merupakan pusat trauma tingkat … ”
Analisis
Pada kalimat data 4 terdapat kesalahan penulisan kata dasar, yaitu kata temapt. Kata
temapt seharusnya ditulis sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan kata dasar
ditulis sebagai satu kesatuan berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jadi,
penulisan kalimat yang benar adalah “Tempat itu merupakan pusat trauma tingkat … ”.
5) Data 5 (Nomor 12 poin ke-2)
"... Gold Club memberikan fasilitas seksual gratis kepada para pemai NBA yang
populer.”
Analisis
Pada kalimat data 5 terdapat kesalahan penulisan kata dasar, yaitu kata pemai. Kata
pemai seharusnya ditulis sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu pemain.
Kata pemain ini memiliki arti orang yang bermain olahraga. Jadi, penulisan kalimat
yang benar adalah "... Gold Club memberikan fasilitas seksual gratis kepada para
pemain NBA yang populer.”.
c. Kata Depan
1) Data 1 (Nomor 6)
“Pada saat mendekam dipenjara, Mike Tyson…”
Analisis
Pada kalimat data 1 terdapat kesalahan penulisan kata depan, yaitu dipenjara. Kata
dipenjara seharusnya ditulis sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yaitu, kata depan di- yang diikuti suatu tempat ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah “Pada saat mendekam di
penjara, Mike Tyson…”.

23
2) Data 2 (Nomor 9 poin ke-2)
“Apalagi orang disekitarnya tidak bisa CPR.”
Analisis
Pada kalimat data 2 terdapat kesalahan penulisan kata depan, yaitu disekitarnya. Kata
disekitarnya seharusnya ditulis sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yaitu, kata depan di- yang diikuti suatu tempat ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah “Apalagi orang di sekitarnya
tidak bisa CPR.”.

3) Data 3 (Nomor 9 poin ke-3)


"Kalau henti jantung di panggil tidak akan …”
Analisis
Pada kalimat data 3 terdapat kesalahan penulisan kata depan, yaitu di panggil. Kata di
panggil seharusnya ditulis sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yaitu, kata depan di- yang diikuti suatu tempat ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya. Seharusnya tidak ditulis terpisah karena fungsi di- pada kalimat tersebut
bukan sebagai kata depan, melainkan sebagai kata kerja. Jadi, penulisan kalimat yang
benar adalah "Kalau henti jantung dipanggil tidak akan …”.
4) Data 4 (Nomor 12 poin ke-1)
"... terbongkar kedoknya sebagai sarang maksiat pagi para pemain NBA …"
Analisis
Pada kalimat data 4 terdapat kesalahan penulisan kata depan, yaitu pagi. Seharusnya
ditulis sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu bagi. Kata depan bagi ini
menyatakan tujuan.
d. Kata Berimbuhan
1) Data 1 (Nomor 2 poin ke-1)
“… petenis yang diizikan keluar pada, Jumat, 29 Januari 2021.
Analisis
Pada kalimat data 1 terdapat kesalahan penulisan kata berimbuhan, yaitu kata diizikan.
Kata diizikan seharusnya ditulis sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia, yaitu imbuhan ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Jadi, penulisan

24
kalimat yang benar adalah “… petenis yang diizinkan keluar pada, Jumat, 29 Januari
2021.
2) Data 2 (Nomor 5)
“Itu membuat saya malas pergi ke gym dan berolahsaga, saya hanya diam…”
Analisis
Pada kalimat data 5 terdapat kesalahan penulisan kata berimbuhan, yaitu berolahsaga.
Kata berolahsaga seharusnya ditulis sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia,
yaitu berolahraga. Kata berolahraga ini memiliki arti aktivitas untuk melatih tubuh
seseorang. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah “Itu membuat saya malas pergi ke
gym dan berolahraga, saya hanya diam…”.

3) Data 3 (Nomor 7)
“Di Amerika Serikat, duel ini disarkan…”
Analisis
Pada kalimat data 3 terdapat kesalahan penulisan kata berimbuhan, yaitu disarkan. Kata
disarkan seharusnya ditulis sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu
disiarkan. Kata disiarkan ini memiliki arti memberitahukan kepada umum (melalui
radio, surat kabar, dan sebagainya) atau mengumumkan (berita dan sebagainya). Jadi,
penulisan kalimat yang benar adalah “Di Amerika Serikat, duel ini disiarkan…”.
e. Gabungan Kata
1) Data 1 (Nomor 4)
Anehnya, pebulutangkis tunggal putri asal Turki…
Analisis
Pada kalimat data 1 terdapat kesalahan penulisan gabungan kata, yaitu pebulutangkis.
Kata pebulutangkis seharusnya ditulis sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia, gabungan kata yang termasuk istilah khusus ditulis terpisah dan tetap ditulis
terpisah jika mendapat awalan atau akhiran. Seharusnya ditulis pebulu tangkis
berdasarkan kata bulu tangkis. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah Anehnya,
pebulu tangkis tunggal putri asal Turki… .
2) Data 2 (Nomor 9 poin ke-1)
“Belum reda kabar pesepakbola Christian Eriksen…”
Analisis

25
Pada kalimat data 2 terdapat kesalahan penulisan gabungan kata, yaitu pesepakbola.
Kata pesepakbola seharusnya ditulis sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia, gabungan kata yang termasuk istilah khusus ditulis terpisah dan tetap ditulis
terpisah jika mendapat awalan atau akhiran. Seharusnya ditulis pesepak bola
berdasarkan kata sepak bola. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah “Belum reda
kabar pesepak bola Christian Eriksen…”.

26
f. Angka dan Bilangan
1) Data 1 (Nomor 8)
“Saya fokus ke tujuh wakil yang akan…”
Analisis
Pada kalimat data 1 terdapat kesalahan angka dan bilangan, yaitu ke tujuh. Kata ke tujuh
seharusnya ditulis sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yaitu,
penulisan bilangan ordinal yang benar dengan menggabungkan awalan ke dengan
bilangan tujuh. Selain itu, penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara
berikut: abad kedua puluh (PUEBI, 2021). Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah
“Saya fokus ketujuh wakil yang akan…”.
2) Data 2 (Nomor 11)
“...untuk musim 2021/2021 mendatang.”
Analisis
Pada kalimat data 2 terdapat kesalahan penulisan angka dan bilangan, yaitu 2021/2021.
Kata 2021/2021 seharusnya ditulis 2021/2022. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah
“...untuk musim 2021/2022 mendatang.”.
3. Pemakaian Tanda Baca
a. Tanda Koma
1) Data 1 (Nomor 1)
“...petenis yang diizinkan keluar pada, Jumat, 29 Januari 2021.”
Analisis
Pada kalimat data 1 terdapat kesalahan penggunaan tanda baca, yaitu tanda koma (,).
Seharusnya sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, yaitu tanda koma
dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal,
serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Sehingga tidak
terdapat tanda koma (,) setelah kata pada. Penulisan kalimat yang benar adalah
“...petenis yang diizinkan keluar pada Jumat, 29 Januari 2021.”.
2) Data 2 (Nomor 2)
“...sekitar rumahnya di wilayah legok Danau Sipin.”
Analisis
Pada kalimat data 2 terdapat kesalahan penggunaan tanda baca, yaitu tanda koma (,).
Tanda koma (,) seharusnya terdapat setelah kata legok, seharusnya sesuai dengan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, yaitu tanda koma dipakai di antara (a) nama
dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan
wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah
“...sekitar rumahnya di wilayah Legok, Danau Sipin.”.

27
3) Data 3 (Nomor 3)
“...isi kutipan surat permintaan BWF yang diterima VIVA Bulutangkis, ke-2 Maret
2021.”
Analisis
Pada kalimat data 3 terdapat kesalahan penggunaan tanda baca, yaitu tanda koma (,).
Tanda koma (,) seharusnya terdapat setelah kata Selasa, seharusnya sesuai dengan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, yaitu tanda koma dipakai di antara (a) nama
dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan
wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah
“...isi kutipan surat permintaan BWF yang diterima VIVA Bulutangkis, Selasa, 23 Maret
2021.”.
4) Data 4 (Nomor 4)
“...banyak diminati pembaca VIVA kanal bola sepanjang Selasa 6 April 2021.”
Analisis
Pada kalimat data 4 terdapat kesalahan penggunaan tanda baca, yaitu tanda koma (,).
Tanda koma (,) seharusnya terdapat setelah kata Selasa, seharusnya sesuai dengan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, yaitu tanda koma dipakai di antara (a) nama
dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan
wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah
“...banyak diminati pembaca VIVA kanal bola sepanjang Selasa, 6 April 2021.”.
5) Data 5 (Nomor 5)
“Dalam duel yang disiarkan tvOne, Sabtu 1 Mei 2021, kedua…”
Analisis
Pada kalimat data 5 terdapat kesalahan penggunaan tanda baca, yaitu tanda koma (,).
Tanda koma (,) seharusnya terdapat setelah kata Sabtu, seharusnya sesuai dengan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, yaitu tanda koma dipakai di antara (a) nama
dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan
wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah
“Dalam duel yang disiarkan tvOne, Sabtu, 1 Mei 2021, kedua…”.

28
6) Data 6 (Nomor 6)
“... ujarnya kepada VIVA, Selasa 15 Juni 2021.”
Analisis
Pada kalimat data 6 terdapat kesalahan penggunaan tanda baca, yaitu tanda koma (,).
Tanda koma (,) seharusnya terdapat setelah kata Selasa, seharusnya sesuai dengan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, yaitu tanda koma dipakai di antara (a) nama
dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan
wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah “...
ujarnya kepada VIVA, Selasa, 15 Juni 2021.”.
7) Data 7 (Nomor 7 poin ke-1)
“Aekkawee meledek dengan menjulurkan kepalanya tak sekali atau dua kali tapi sering
dilakukan.”
Analisis
Pada kalimat data 7 terdapat kesalahan penggunaan tanda baca, yaitu tanda koma (,).
Tanda koma (,) tidak terdapat sebelum kata tapi, seharusnya sesuai dengan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia, yaitu tanda koma dipakai sebelum kata penghubung,
seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk setara. Jadi, penulisan
kalimat yang benar adalah “Aekkawee meledek dengan menjulurkan kepalanya tak
sekali atau dua kali, tetapi sering dilakukan.”.
8) Data 8 (Nomor 8 poin ke-2)
“Daud Yordan lahir di Desa Simpang Dua, Kalimantan Barat 10 Juni 1987.”
Analisis
Pada kalimat data 8 terdapat kesalahan penggunaan tanda baca, yaitu tanda koma (,).
Tanda koma (,) tidak terdapat setelah kata Barat, seharusnya sesuai dengan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia, yaitu tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat,
(b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah
atau negeri yang ditulis berurutan. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah “Daud
Yordan lahir di Desa Simpang Dua, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987.”.

29
9) Data 9 (Nomor 8 poin ke-2)
“Mencekik petarung yang sudah KO menunjukkan karakter Anda, dan level Anda,“
tulisan nya di twitter.”
Analisis
Pada kalimat data 9 terdapat kesalahan penggunaan tanda baca, yaitu tanda koma (,).
Tanda koma (,) tidak terdapat setelah kata dan, seharusnya sesuai dengan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia, yaitu tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam
suatu pemerincian. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah “Mencekik petarung yang
sudah KO menunjukkan karakter Anda dan level Anda,“ tulisan nya di twitter.”.
10) Data 10 (Nomor 9 poin ke-1)
"Dia juga mengakui bahwa dirinya adalah penyiksa, melakukan penculikan dan telah
memotong telinga seseorang."
Analisis
Pada kalimat data 10 terdapat kesalahan penggunaan tanda baca yaitu tanda koma (,).
Tanda koma (,) tidak terdapat sebelum kata dan seharusnya sesuai dengan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia, yaitu tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam
suatu pemerincian. Penggunaan tanda koma ini sendiri sering dikenal dengan “koma
serial”. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah "Dia juga mengakui bahwa dirinya
adalah penyiksa, melakukan penculikan, dan telah memotong telinga seseorang.".
b. Tanda Titik Koma
1) Data 1 (Nomor 9 poin ke-2)
"Atas kasus ini, Kaplan menghabiskan tiga tahun di penjara; dan Gold Club ditutup."
Analisis
Pada kalimat data 9 poin ke-2 terdapat kesalahan penggunaan tanda baca, yaitu tanda
titik koma (;). Tanda titik koma (;) tidak perlu seharusnya sesuai dengan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia, tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata
penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di
dalam kalimat majemuk. Sedangkan pada kalimat di atas, sudah ada kata penghubung
yaitu dan. Sehingga tidak perlu lagi menggunakan tanda titik koma (;). Jadi, penulisan
kalimat yang benar adalah "Atas kasus ini, Kaplan menghabiskan tiga tahun di penjara;
dan Gold Club ditutup.".

30
c. Tanda Titik
1) Data 1 (Nomor 8 poin ke-1)
“Video tersebut sudah menarik perhatian banyak netizen. Bahkan. wasit veteran
UFC...”
Analisis
Pada kalimat data 1 terdapat kesalahan penggunaan tanda baca, yaitu tanda titik (.).
Tanda titik (.) tidak perlu digunakan setelah maupun sebelum kata bahkan, seharusnya
menggunakan tanda koma (,) saja. Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia, tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan
sedangkan, dalam kalimat majemuk setara. Jadi, kalimat penulisan yang benar adalah
“Video tersebut sudah menarik perhatian banyak netizen, bahkan wasit veteran
UFC...”.

4. Penulisan Unsur Serapan


a. Bahasa Arab
1) Data 1 (Nomor 3)
“Berbicara tentang musim baru, tak afdol rasanya …”
Analisis
Pada kalimat data 3 terdapat kesalahan penulisan kata afdol atau bentuk tidak baku dari
kata afdal. Maka seharusnya ditulis afdal sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jadi, kalimat penulisan yang benar adalah “Berbicara tentang musim baru, tak afdal
rasanya …”.
b. Bahasa Inggris
1) Data 1 (Nomor 1 poin ke-1)
“Kalau yang viral tersebut hoax, …”
Analisis
Pada kalimat di atas terdapat kesalahan penulisan kata hoax atau bentuk asal sebelum
menjadi kata serapan. Kata serapan tersebut pada huruf x berubah menjadi ks
menyesuaikan ejaan dalam Bahasa Indonesia. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia, seharusnya ditulis hoaks. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah “Kalau
yang viral tersebut hoaks, …”.

31
2) Data 2 (Nomor 1 poin ke-2)
“Kalau aktifitas sehari-hari saat ini mengelola Bank Sampah," ucap Leni.”
Analisis
Pada kalimat di atas terdapat kesalahan penulisan kata serapan, yaitu aktifitas.
Seharusnya tetap menggunakan huruf v mengikuti kata asalnya yaitu activity.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, seharusnya ditulis aktivitas. Berbeda
dengan kata active, yang kata serapannya menjadi aktif. Hal ini yang membuat
kebanyakan orang salah mengenai penulisan kata aktivitas. Jadi, penulisan kalimat yang
benar adalah “Kalau aktivitas sehari-hari saat ini mengelola Bank Sampah," ucap Leni.”.
3) Data 3 (Nomor 2)
“...membangunkan dengan melihat resposnnya.”
Analisis
Pada kalimat data 3 terdapat kesalahan kata serapan, yaitu resposnnya. Seharusnya
ditulis responsnya sebagaimana dalam KBBI, kata asal response ketika ditulis dalam
kata serapannya tetap menggunakan ‘s’. Jadi, penulisan kalimat yang benar adalah
“...membangunkan dengan melihat responsnya.”.

32
BAB VI
Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa kesalahan
ejaan bahasa Indonesia dalam isi berita olahraga koran daring VIVA edisi Januari hingga September 2021
masih banyak ditemukan kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang ditemukan meliputi: kesalahan pemakaian
huruf sebanyak 12 data temuan dengan rincian kesalahan yaitu 6 huruf kapital dan 6 huruf miring;
kesalahan penulisan kata sebanyak 17 data temuan dengan rincian kesalahan yaitu 1 kata penghubung, 5
kata dasar, 4 kata depan, 3 gabungan kata, dan 2 angka dan bilangan; kesalahan pemakaian tanda baca
sebanyak 12 data temuan dengan rincian kesalahan yaitu 10 tanda koma, 1 tanda titik, dan 1 tanda titik
koma; kesalahan penulisan unsur serapan sebanyak 4 data temuan dengan rincian kesalahan yaitu 1 bahasa
Arab dan 3 bahasa Inggris. Data temuan yang paling banyak adalah kesalahan penulisan kata. Hal ini dapat
disebabkan oleh faktor SDM redaksi VIVA yang kurang menguasai, masih lalai dan kurangnya
pengawasan terhadap penulisan ejaan dalam berita itu sendiri. Oleh karena itu, berita olahraga dalam koran
daring VIVA perlu ditinjau kembali penulisan ejaannya sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI).

33
DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V. [Daring]. Diakses dari
https://kbbi.kemdikbud.go.id/ 
Kemendikbud. (2021). Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor
0321/I/BS.00.00/2021 Tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta:
Kemendikbud Ristek.
Kurniasari, N., Andrianti, V., & Isnaini, H. (2018). Analisis Kesalahan Ejaan pada Salah Satu Judul
Berita “Isu Tka Digoreng Menjelang Pilpres” pada Surat Kabar Tribun Jabar Edisi 25 April
2018. Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), 1(4), 527-534.
Mekarisce, A. A. (2020). Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data pada Penelitian Kualitatif di Bidang
Kesehatan Masyarakat. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat: Media Komunikasi Komunitas
Kesehatan Masyarakat, 12(3), 145-151.
Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Literasi Media
Publishing.

34
Lampiran 1. Bukti Data Temuan Penelitian
1.1 Kesalahan Pemakaian Huruf
a. Huruf Kapital
Data 1 (Nomor 2)

Data 2 (Nomor 4)

35
Data 3 (Nomor 5)

Data 4 (Nomor 6, poin ke-3)

Data 5 (Nomor 7)

36
Data 6 (Nomor 9)

b. Huruf Miring
Data 2 (Nomor 3)

37
Data 5 (Nomor 8 poin ke-1 dan ke-2)

Data 5 (Nomor 8 poin ke-1 dan ke-2)

38
1.2 Kesalahan Penulisan Kata
a. Kata Dasar
Data 1 (Nomor 1)

Data 2 (Nomor 2 poin ke-2)

Data 3 (Nomor 3 poin ke-1)

39
Data 4 (Nomor 3 poin ke-2)

Data 5 (Nomor 12 poin ke-2)

b. Kata Berimbuhan
Data 1 (Nomor 2 poin ke-1)

40
Data 2 (Nomor 5)

Data 3 (Nomor 7)

c. Kata Depan
Data 1 (Nomor 6)

41
Data 2 (Nomor 9 poin ke-2)

Data 3 (Nomor 9 poin ke-3)

42
Data 4 (Nomor 12 poin ke-1)

d. Gabungan Kata
Data 1 (Nomor 4)

Data 2 (Nomor 9 poin ke-1)

43
e. Angka dan Bilangan
Data 1 (Nomor 8)

Data 2 (Nomor 11)

44
f. Kata Penghubung
Data 1 (Nomor 10)

1.3 Kesalahan Pemakaian Tanda Baca


a. Tanda Koma
Data 1 (Nomor 1)

45
Data 2 (Nomor 2)

Data 3 (Nomor 3)

46
Data 4 (Nomor 4)

Data 5 (Nomor 5)

Data 6 (Nomor 6)

47
Data 8 (Nomor 8 poin ke-2)

Data 9 (Nomor 8 poin ke-2)

48
Data 10 (Nomor 9 poin ke-1)

b. Tanda Titik
Data 1 (Nomor 8 poin ke-1)

c. Tanda Titik Koma


Data 1 (Nomor 9 poin ke-2)

49
1.4 Kesalahan Penulisan Unsur Serapan
a. Inggris
Data 1 (Nomor 1 poin ke-1)

Data 2 (Nomor 1 poin ke-2)

50
b. Arab
Data 1 (Nomor 3)

51

Anda mungkin juga menyukai