Anda di halaman 1dari 263

Modul Ajar Kurikulum Merdeka

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA


IPS FASE D KELAS VII

Nama Sekolah : _______________________________


Nama penyusun : _______________________________
NIK : _______________________________
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase D, Kelas / Semester : VII (Tujuh) / I (Ganjil)

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA


IPS FASE D KELAS VII

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : .....................................
Instansi : SMP …………………
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase / Kelas : D / VII
Tema 01 : Keluarga Awal Kehidupan
Materi : Sejarah Keluarga
Elemen : a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup
pembelajaran
 Keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu: materi ini berkaitan dengan
pemahaman terhadap kondisi sosial dan
lingkungan alam serta kesejarahan dalam
konteks lokal dan nasional. Materi ini juga
terkait dengan pembelajaran tentang kondisi
geografis Indonesia dan pengaruhnya
terhadap aktivitas sosial, ekonomi.
 Perkembangan masyarakat Indonesia dari
masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di
Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi
sosial, dan dinamika sosial; materi ini
berkaitan dengan pembentukan identitas
diri, merefleksikan keberadaan diri di tengah
keberagaman dan kelompok yang berbeda-
beda
 Kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang
peran diri, masyarakat serta negara dalam
memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik
menganalisis sejarah manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Elemen keterampilan proses
 Siswa melakukan berbagai kegiatan yang
mendukung tercapainya keterampilan proses
yang dibutuhkan untuk mempelajari dan
menyelesaikan pembelajaran IPS kelas 7
antara lain: mengamati, menginvestigasi/
menyelidiki, menganalisis, merencanakan,
menggambar, berdiskusi, menceritakan,
membuat laporan tertulis sederhana, dan
mempresentasikan.
Memahami keberadaan diri dan keluarga di tengah

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran 1 : lingkungan sosial


4 JP (Pertemuan Ke-1 dan Ke-2)
Alokasi Waktu :

B. KOMPETENSI AWAL

 Peserta didik diharapkan mampu mendeskripsikan sejarah asal usul keluarga

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong

D. SARANA DAN PRASARANA

Media, Sumber Belajar, dan Alat


1. Sumber Utama
a. Gambar atau foto keluarga.
b. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII, Jakarta;
Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
c. Laptop, LCD, PC,
2. Sumber Alternatif
Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan
sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.
3. Pengembangan Sumber Belajar
Guru dapat mengembangkan dan memberikan materi berupa gambar aktivitas anak
membantu pekerjaan di rumah dan contoh sikap menghormati orang tua.

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin

F. MODEL PEMBELAJARAN

 Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis


pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran
tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak
jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan Resitasi.

KOMPNEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alur Tujuan Pembelajaran :


a. Peserta didik diharapkan mampu mendeskripsikan sejarah asal usul keluarga.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

 Mengidentiikasi dan menuliskan nama-nama anggota keluarga dalam pohon silsilah

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

keluarga

C. PERTANYAAN PEMANTIK

 Mengapa penting untuk mengetahui sejarah asal-usul keluarga?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan
1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam dan berdoa.
2. Guru melakukan presensi kehadiran.
3. Apersepsi: Guru menunjukan contoh foto keluarga. Kemudian guru melakukan tanya
jawab kepada peserta didik berkaitan dengan nama anggota keluarga, misalnya apakah
kalian mengetahui nama ayah dan ibu dari orang tua kalian? Apakah kalian mengetahui
nama ayah dan ibu dari kakek-nenek kalian? Peserta didik difasilitasi guru untuk
mengaitkan gambar yang telah ditampilkan dengan kegiatan belajar.
4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 1 dan 2 sejarah lisan yaitu
mendeskripsikan sejarah asal usul keluarga.

Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari lembar aktivitas individu untuk
mengidentiikasi dan menuliskan nama-nama anggota keluarga dalam pohon silsilah
keluarga. Kegiatan ini bertujuan memberi pemahaman pada peserta didik bahwa setiap
keluarga memiliki sejarahnya masing-masing yang berbeda dengan sejarah keluarga lain.
Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah
Setelah peserta didik mengidentiikasi dan menuliskan nama-nama anggota keluarga dalam
pohon silsilah keluarga, kemudian guru mendorong peserta didik mengajukan berbagai
pertanyaan yang mengarah pada HOTS. Mengapa penting untuk mengetahui sejarah asal-
usul keluarga?.
Guru dapat menggunakan lembar aktivitas individu untuk menemukan jawaban-jawaban
tersebut.
Peserta Didik Mengelola Informasi
Kegiatan ini dapat dilakukan secara individu dengan menerapkan model pembelajaran
Resitasi. Berikut tahapan model Resitasi dalam pembelajaran sejarah keluarga:
1. Tahap Pemberian Tugas
Guru memberikan tugas dan membimbing peserta didik untuk
mengerjakan tugas sesuai dengan aktivitas individu.
2. Tahap Pelaksanaan Tugas
a. Guru mengarahkan peserta didik menjawab pertanyaan seputar sejarah keluarga
terutama mengenai cerita hidup salah satu anggota keluarga yang paling
menyenangkan semasa hidup yang masih diingat?
b. Peserta didik mengumpulkan informasi mengenai sejarah keluarganya.
3. Tahap Mempertanggungjawabkan Tugas

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

a. Peserta didik mengumpulkan hasil laporan secara tertulis dari hasil analisis informasi
yang didapat terkait sejarah keluarganya.
b. Guru memastikan peserta mengerjakan tugas dengan baik.
Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide
1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan.
2. Peserta didik secara mandiri menulis jurnal harian selama satu minggu yang berisi
peristiwa unik dialami dan dapat dikenang atau yang menurut peserta didik penting
dalam menggapai cita-cita.
Peserta Didik Melakukan Releksi dan Aksi
1. Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran.
2. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan.
3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik.

Penutup
1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis
2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Sikap
• Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
• Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
• Apakah akus sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku?
• Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku?
Inspirasi dari pembelajaran yaitu untuk memahami sejarah asal-usul keluarga dan
berperilaku sesuai peran dalam keluarga seperti menghormati orang tua.

Pengetahuan
• Bagaimana sejarah asal-usul keluarga masing-masing?
Keterampilan
• Apakah aku sudah berhasil berperilaku dan bersikap sesuai peran sebagai anak di
rumah?
3. Releksi juga dapat dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan
kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan. Selain itu, dapat pula dengan
menuliskan inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan masa yang akan datang
4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan
informasi pembelajaran berikutnya tentang lokasi suatu wilayah di permukaan bumi.
5. Doa dan penutup.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

F. REFLEKSI

Kalian kelak akan menjadi orang tua, kakek nenek, atau kedudukan keluarga lain yang akan
diingat oleh generasi selanjutnya sebagai informasi sejarah. Artinya, kita akan menjadi
sejarah bagi generasi berikutnya.
Orang tua kita mempunyai cerita hidup masing-masing. Situasi masa lalu yang dialami oleh
orang tua dapat menjadi pelajaran berharga untuk kehidupan kalian saat ini. Silsilah
keluarga merupakan cerminan dari sejarah. Kata sejarah berasal dari kata syajarah yang
bermakna pohon. Silsilah keluarga yang kalian gambarkan sebelumnya seperti pohon yang
terus tumbuh dan berkembang melalui lintasan waktu dan berbagai peristiwa. Peristiwa
keluarga yang terjadi di masa lalu dapat diamati pada masa sekarang dengan melihat jejak-
jejaknya, seperti kebiasaan, norma, dan benda-benda peninggalan yang dapat menjadi
pedoman untuk hidup kalian saat ini.
Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini:
• Bagaimana sejarah asal-usul keluarga masing-masing?
• Apakah aku sudah berhasil berperilaku dan bersikap sesuai peran sebagai anak di rumah?

F. ASESMEN / PENILAIAN

Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS
Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis,
menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut
dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses
pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut
pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik
(authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar
secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai
landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan
teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen
penilaian dari masing-masing kompetensi.
1. Penilaian kompetensi sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan
penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali
kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal
berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan.
a. Observasi
Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

berisi catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran,
wali kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi
deskripsi perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan
tersebut.
Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka
dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan
sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun
sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan
contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester:

Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap

No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

dst

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap


menggunakan teknik observasi :
 Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK
selama satu semester.
 Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang
menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat menggunakan
1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh guru BK dapat
menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah bimbingannya.
 Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat
dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda.
 Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan
perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami.
 Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata
pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya
mengenai perilaku peserta didik.
 Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu semester
tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik tersebut
juga dicatat dalam jurnal.
 Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap
spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali kelas
untuk diolah lebih lanjut
Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap
sosial oleh wali kelas.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 19/07/22 Haidar Tidak mengikuti sholat Ketaqwaan


Dzuhur berjamaah di
sekolah.

2 19/07/22 Halwa Mengganggu teman Ketaqwaan


ketika berdoa sebelum
kegiatan pembelajaran.

3 19/07/22 Sugi Mengajak teman berdoa Ketaqwaan


sebelum olahraga
badminton di sekolah.

4 19/07/22 Said Berpartisipasi sebagai Toleransi


panitia perayaan
beragama
keagamaan di sekolah.

Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 12/07/22 Haidar Membantu seorang Kepedulian


teman yang kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah.

2 26/08/22 Halwa Menyerahkan dompet Kejujuran


yang ditemukan di
kantin sekolah kepada
wali kelas.

3 26/09/22 Sugi Tidak menggunakan Kedisiplinan


atribut upacara di
sekolah dengan legkap.

4 25/10/22 Said Berinisiatif menyiram Kepedulian


tanaman yang mulai
kering.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam
penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel
yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk
menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal
penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel:
Contoh Jurnal Penilaian Sikap
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.

1 19/07/22 Haidar Membantu seorang Ketaqwaan Sosial


teman yang
kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah

2 19/07/22 Halwa Mengajak teman Kepeduliaan Spiritual


berdoa sebelum
olahraga badminton
di sekolah.

3 19/07/22 Sugi Mengganggu teman Toleransi Spiritual


ketika berdoa
beragama
sebelum kegiatan
pembelajaran.

4 18/11/22 Said Berinisiatif Ketaqwaan Sosial


menyiram tanaman
yang mulai kering.

b. Penilaian Diri (Self Assesment)


Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik
dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam berperilaku.
Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan
meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian diri dapat
digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh
lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale.
Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Nama teman yang dinilai : ..................
Nama penilai : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan

2 Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu

3 Saya berani mengakui kesalahan jika memang


bersalah

4 Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang


diberikan

5 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam


dalam kondisi baik

6 Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan

7 Saya datang ke sekolah tepat waktu

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu

c. Penilaian Antar Teman


Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap
peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman dapat
digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai.
Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap
sosial.
Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale.
Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Nama : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Teman saya berkata jujur kepada orang lain

2 Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur

3 Teman saya mentaati tata-tertib sekolah

4 .....................................

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


a) Pengertian Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui
kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual, konseptual,
maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Guru dapat
memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang akan
dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah
proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.
b) Teknik Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan yang
sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan
penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan.
Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrumen Tujuan

Tes tertulis Pilihan ganda, benar-salah, Mengetahui kemampuan


menjodohkan, isian atau penguasaan pengetahuan
melengkapi, dan uraian. peserta didik dalam proses
pembelajaran.

Tes lisan Tanya jawab Mengetahui pemahaman peserta


didik sebagai dasar perbaikan
proses pembelajaran

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Penugasan
No. Tugas individu dan kelompok Memfasilitasi penguasaan
Kunci Jawaban pengetahuan peserta didik Skor
Soal
selama proses pembelajaran.
1 Dalam keluarga besar tentunya terdapat silsilah keluarga, silsilah 2
keluarga adalah suatu bagan yang berisi asal
1. Tes Tertulis
usul suatu keluarga atau catatan yang menggambarkan
hubungan keluarga sampai beberapa generasi.
Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan
ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis:
2 Silsilah keluarga adalah suatu catatan atau bagan yang 2
menggambarkan asal usul danKisi-kisihubungan keluarga sampai
Tes Tertulis
beberapa: generasi. Contohnya, geneogram atau bisa disebut
Nama Sekolah SMP .............................
pohon keluarga yang sangat terperinci atau detail.
Kelas/Semester : VII/I
Total Skor
Tahun Maksimum
Pelajaran : 2022/2023 4

Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Indikator Bentuk Jumlah


No Materi
Dasar Soal Soal Soal

1 Mendeskrips Sejarah Peserta didik Tes 2


ikan
2. Tes Lisan sejarah keluarga diharapkan Tertulis
asal usul mampu
Tes lisan merupakan pertanyaan yangmendeskripsikan
keluarga diberikan guru secara lisan kepada peserta didik
yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan
sejarah asal-usul secara lisan. Tes ini bertujuan
untuk mengetahui penguasaan pengetahuankeluarga didik dan menumbuhkan kemampuan
peserta
berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
pertanyaan pada tes lisan:
 Bagaimana
Butir soal: cara mengetahui silsilah keluarga kita?
 Apa yang dimaksud dengan silsilah keluarga dan berikan contohnya?
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan silsilah keluarga?
 Siapa saja yang ada di silsilah keluarga?
2. Apa yang dimaksud dengan silsilah keluarga dan berikan contohnya?
3. Penugasan
Pemberian skor Tes Tertulis
Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh
pedoman penskorannya.
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Mendeskripsikan Sejarah keluarga Peserta didik Penugasan


sejarah asal usul diharapkan mampu
keluarga mendeskripsikan
sejarah asal-usul
keluarga

Contoh Pedoman Pemberian Skor Tugas

No Soal Aspek yang Dinilai Skor

1 Menjelaskan sejarah asal usul keluarga 0-2

2 Tujuan silsilah keluarga dibuat 0-3

3 Menjelaskan manfaat silsilah keluarga 0-3

4 Keruntutan silsilah keluarga 0-2

Total Skor Maksimum 10

3. Penilaian Keterampilan
a) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam
menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai
teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-kisi
penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor.
b) Teknik Penilaian Keterampilan
• Penilaian kinerja
Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor:

Kisi-kisi Penilaian Kinerja


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian

1 Mendeskripsikan Sejarah Peserta didik


sejarah asal usul keluarga diharapkan mampu
keluarga mendeskripsikan
sejarah asal-usul

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

keluarga

Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja

Skala
No Aspek yang Dinilai
0 1 2 3 4

1 Merencanakan pengamatan

2 Melakukan pengamatan

3 Membuat laporan

Jumlah:

Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat
menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya
dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai.
Rubrik Penilaian Kinerja

No Indikator Rubrik

1 Menyiapkan bahan 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang


diperlukan.
yang diperlukan
1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang
diperlukan.
0 = Tidak menyiapkan alat bahan

2 Pengamatan 4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat


3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat.
2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat.
1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat.
0 = Tidak melakukan langkah kerja.

Langkah kerja:
1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4.
2. Menggambar foto keluarga.
3. Mencantumkan komponen foto keluarga pada
gambar yang di buat.
4. Memberikan warna pada kenampakan objek
yang di gambar pada foto keluarga.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

3 Membuat laporan 3 = Memenuhi 3 kriteria


2 = Memenuhi 2 kriteria
1 = Memenuhi 1 kriteria
0 = Tidak memenuhi kriteria

Kriteria laporan:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan,
alat dan bahan, prosedur, data pengamatan,
pembahasan, kesimpulan)
2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
3. Komunikatif

• Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu
tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun
beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian,
pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
penilaian proyek, yaitu:
1) Pengelolaan
Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan
informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan.
2) Relevansi
Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
3) Keaslian
Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya.
4) Inovasi dan Kreativitas
Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta
didik.
Kisi-kisi Penilaian Proyek
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian

1 Mendeskripsikan Sejarah Peserta didik Penilaian


sejarah asal usul keluarga diharapkan mampu Proyek
keluarga mendeskripsikan
sejarah asal-usul
keluarga

Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan sejarah asal usul keluarga menggunakan
kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal- hal
berikut!
1. Pilihlah salah satu tujuan sejarah asal usul keluarga.
2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu
sampaikan dalam poster.
3. Gambar salah satu tujuan sejarah asal usul keluarga yang telah dipilih!
4. Tuliskan silsilah keluarga konsep dari poster yang akan peserta didik sampaikan!
5. Laporkan hasilnya secara lisan!
Rubrik Pemberian Skor Proyek

Skor
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Kemampuan peserta didik dalam merencanakan

2 Kemampuan menggambar poster

3 Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan


poster yang digambar

4 Kemampuan mempresentasikan isi poster

5 Produk Poster

Skor Maksimum 15

Catatan:
Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya
pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar
(KD) atau keterampilan yang dinilai.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Rubrik PenilaianProyek

No Pernyataan Keterangan

1 Kemampuan Perencanaan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja,


hasil), dan rinci
1 = perencanaan kurang lengkap
0 = tidak ada perencanaan

2 Kemampuan menggambar 2 = menggambar dan mewarnai poster


poster secara tepat sesuai dengan baik dan interpretasi tujuan
dengan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan dalam poster
sejarah asal usul keluarga tepat.
1 = menggambar dan memberikan warna
pada poster tetapi salah dalam
menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
0 = gambar tidak diberi warna dan tidak
tepat dalam menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.

G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Remedial
Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan
program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada
kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran
remedial antara lain:
1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik.
2. Merancang pembelajaran remedial
3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial
4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial
5. Melaksanakan pembelajaran remedial
6. Melaksankaan evaluasi

Pengayaan
Bacalah artikel mengenai sejarah asal-usul keluarga dan berperilaku sesuai peran dalam
keluarga seperti menghormati orang tua. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam beberapa
paragraf.

LAMPIRAN

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Silakan kalian coba tuliskan silsilah keluarga seperti bagan di bawah!

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

Bahan Bacaan Peserta Didik


A. Keberadaan Diri dan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan terdekat bagi sebagian besar kehidupan
kita. Kalian pasti pernah merasakan waktu bersama keluarga begitu menggembirakan.
Keluarga menjadi tempat untuk tumbuh dan berkembang yang disertai dengan cinta dan
kasih. Kalian patut bersyukur hingga saat ini bersama keluarga. Bagi sebagian teman-
teman kalian, ada juga yang belum mengetahui keluarga inti mereka.
Kalian kelak akan menjadi orang tua, kakek nenek, atau kedudukan keluarga lain yang
akan diingat oleh generasi selanjutnya sebagai informasi sejarah. Artinya, kita akan
menjadi sejarah bagi generasi berikutnya.
Orang tua kita mempunyai cerita hidup masing-masing. Situasi masa lalu yang dialami
oleh orang tua dapat menjadi pelajaran berharga untuk kehidupan kalian saat ini. Silsilah
keluarga merupakan cerminan dari sejarah. Kata sejarah berasal dari kata syajarah yang
bermakna pohon. Silsilah keluarga yang kalian gambarkan sebelumnya seperti pohon
yang terus tumbuh dan berkembang melalui lintasan waktu dan berbagai peristiwa.
Peristiwa keluarga yang terjadi di masa lalu dapat diamati pada masa sekarang dengan
melihat jejak-jejaknya, seperti kebiasaan, norma, dan benda-benda peninggalan yang
dapat menjadi pedoman untuk hidup kalian saat ini.
Pengetahuan tentang silsilah keluarga ini menggambarkan keterkaitan antara manusia,
waktu, dan ruang sebagai unsur-unsur sejarah. Kalian dapat merasakan capaian
kesuksesan para pendahulu (unsur manusia) pada masa lalu (unsur waktu) dalam
kehidupan mereka masing-masing (unsur ruang). Peristiwa tersebut dapat mendorong
kalian untuk belajar atau sukses lebih baik lagi. Melalui sejarah silsilah keluarga tersebut,

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

kalian dapat memberikan inspirasi, renungan ataupun keinginan yang kelak kalian
rencanakan dan perlu kalian wujudkan. Segala sesuatu yang terjadi pada masa lalu dapat
menjadi landasan untuk bertindak di masa sekarang dan masa yang akan datang.
Berdasarkan kejadian tersebut, manusia merupakan pelaku sejarah yang beraktivitas
pada masa lampau. Unsur waktu menggambarkan periode berlangsungnya perjalanan
kisah manusia tersebut. Unsur ruang dalam sejarah berfungsi menjelaskan lokasi atau
tempat di mana aktivitas manusia pada masa lampau. Ruang ini merupakan tempat di
bumi dalam bentuk perairan di darat maupun laut, daratan permukaan maupun di dalam
bumi yang memengaruhi kehidupan. Berbagai makhluk hidup di bumi menjadi bagian
dari ruang.

Bahan Bacaan Guru


Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait sub-bab pada materi Keluarga Awal
Kehidupan. Materi diawali pemahaman kepada peserta didik terkait keberadaan diri dan
keluarga di tengah lingkungan sosial terdekatnya. Peserta didik kemudian mengeksplorasi
kondisi sosial lingkungan sekitar sehingga mampu mengurutkan peristiwa sejarah dalam
kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat ini. Setelah sosialisasi di
lingkungan keluarga maka cakupan diperluas menjadi sosialisasi dalam masyarakat.
Kondisi lingkungan sosial dan isik setiap wilayah yang berbeda dapat memengaruhi
upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini karena adanya perbedaan kondisi geograis
daerah, karakteristik masyarakat dan cara mereka beraktivitas. Perbedaan karakteristik
wilayah dapat membuat masyarakat saling berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan melakukan interaksi antarwilayah.

C. GLOSARIUM

Keluarga : Unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang tinggal dan berkumpul bersama dalam satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.

D. DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka
Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban
Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat
Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 .
Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi
Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ .
Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang
Kemaritiman. Jakarta: Bappenas.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta:
BPS.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.


______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak.
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world
population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11
billion around 2100. Artikel.
https://www.un.org/development/desa/en/news/population/world-
populationprospects-2019.html pada 21-08-2020
Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”.
Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22,
https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 .
Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of Sociology.
Volume 62, Number 3.
Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to
Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc.
Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems
and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-9
DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9.
Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui
pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi.
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243
Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and research.
NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20.
Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira.
Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam
pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat
Agrikarya (PPMA).
Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi untuk
Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96.
Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi:
Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000.
Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900.
Yogyakarta: Ombak.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018. Jakarta:
Kemenko Bidang Maritim.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Indonesia 2018. Jakarta: KLHK


Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.
Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id .
Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di
Negeri Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144,
https://media.neliti.com/media/publications/150453-ID-
mengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf .
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta:
Erlangga.
Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the
debate (No. 1318-2016-103362).
Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka.
Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wp-
content/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf
Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan).
Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG).
Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish.
Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99.
Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe,
Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis.
Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar
Ekologi. Bandung: Remadja Karya.
Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai
Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu.
Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga
Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu
Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi Birokrasi.
1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 .
Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.
Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman:
Garudhawaca.
Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin
perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329.
Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran
Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan
Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan
Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 .
Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius.
Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.”
Avatara 5.3.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 .

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press.


Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak
Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti.
Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal
Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 .
Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265-
271,<doi.org/10.19109/intizar.v24i2.2730>.
T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB.
Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh
(Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh
Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok:
Komunitas Bambu.
Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa
Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher.
Sumber Gambar
https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/
Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg
https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/
42125739
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386-
akhir-tahun-2022-selesai
https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-saham-
pt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg
https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri-4-
tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA


IPS FASE D KELAS VII

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : .....................................
Instansi : SMP …………………
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase / Kelas : D / VII
Tema 01 : Keluarga Awal Kehidupan
Materi : Lokasi Suatu Wilayah di Permukaan Bumi
Elemen : a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup
pembelajaran
 Keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu: materi ini berkaitan dengan
pemahaman terhadap kondisi sosial dan
lingkungan alam serta kesejarahan dalam
konteks lokal dan nasional. Materi ini juga
terkait dengan pembelajaran tentang kondisi
geografis Indonesia dan pengaruhnya
terhadap aktivitas sosial, ekonomi.
 Perkembangan masyarakat Indonesia dari
masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di
Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi
sosial, dan dinamika sosial; materi ini
berkaitan dengan pembentukan identitas diri,
merefleksikan keberadaan diri di tengah
keberagaman dan kelompok yang berbeda-
beda
 Kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang
peran diri, masyarakat serta negara dalam
memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik
menganalisis sejarah manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Elemen keterampilan proses
 Siswa melakukan berbagai kegiatan yang
mendukung tercapainya keterampilan proses
yang dibutuhkan untuk mempelajari dan
menyelesaikan pembelajaran IPS kelas 7
antara lain: mengamati, menginvestigasi/
menyelidiki, menganalisis, merencanakan,
menggambar, berdiskusi, menceritakan,
membuat laporan tertulis sederhana, dan
mempresentasikan.
Memahami keberadaan diri dan keluarga di tengah

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran 1 : lingkungan sosial


2 JP (Pertemuan Ke-3)
Alokasi Waktu :

B. KOMPETENSI AWAL

 Menjelaskan lokasi absolut.


 Menjelaskan lokasi relatif

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong

D. SARANA DAN PRASARANA

Media, Sumber Belajar, dan Alat


1. Sumber Utama
a. Tautan peta digital google map untuk mendemonstrasikan dan menampilkan lokasi
relatif dan absolut .
b. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII, Jakarta;
Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
c. Laptop, LCD, PC,
2. Sumber Alternatif
Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan
sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.
3. Pengembangan Sumber Belajar
Guru dapat mengembangkan dan memberikan materi berupa kumpulan gambar
mengenai pengaruh lokasi absolut dan relatif dalam kehidupan.

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin

F. MODEL PEMBELAJARAN

 Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis


pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran
tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak
jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan discovery learning.

KOMPNEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alur Tujuan Pembelajaran :


a. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan lokasi absolut.
b. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan lokasi relatif.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

 Mengidentiikasi karakteristik lokasi absolut dan relatif yang disertai dengan contoh

C. PERTANYAAN PEMANTIK

 Apa pengaruh lokasi relatif dalam kehidupan? Mengapa lokasi relatif bersifat
dinamis? Mengapa lokasi absolut bersifat tetap?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan
1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam dan berdoa.
2. Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik.
3. Apersepsi: Guru menampilkan dan mendemonstrasikan peng gunaan google map untuk
mencari lokasi sekolah. Peserta didik diminta untuk mengamati lokasi sekolah. Setelah
itu dilakukan kegiatan tanya jawab kepada siswa terkait deskripsi letak sekolah dan letak
astonominya.
4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 3 mengenai lokasi suatu wilayah
di permukaan bumi .
a. Menjelaskan lokasi absolut.
b. Menjelaskan lokasi relatif..

Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari Lembar aktivitas kelompok untuk
mengidentiikasi karakteristik lokasi absolut dan relatif yang disertai dengan contoh.
Kegiatan ini bertujuan memberi pemahaman kepada peserta didik bahwa lokasi suatu
wilayah di permukaan bumi dapat memengaruhi wilayah di sekitarnya. Contohnya letak
relatif yaitu, suatu tempat yang terletak di tepi jalan raya memiliki harga yang lebih mahal.
Proses saling tukar hasil temuan peserta didik dapat dilakukan dalam waktu singkat, setelah
itu guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik terkait hasil identiikasi.
Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah
Setelah siswa mengidentiikasi terkait perbedaan lokasi absolut dan relatif, selanjutnya guru
mendorong siswa mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarah pada HOTS. Beberapa
pertanyaan yang diajukan misalnya apa pengaruh lokasi relatif dalam kehidupan? Mengapa
lokasi relatif bersifat dinamis? Mengapa lokasi absolut bersifat tetap?
Peserta Didik Mengelola Informasi
Peserta didik mengolah informasi di bawah bimbingan guru. Kegiatan ini dapat dilakukan
secara berkelompok dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning. Berikut
tahapan model pembelajaran discovery learning dalam pembelajaran lokasi suatu wilayah di
permukaan bumi:
1. Stimulasi (Pemberian rangsangan)
a. Guru membimbing peserta didik untuk membuka aplikasi misalnya googlemap.
Setelah itu peserta didik diminta menuliskan alamat mereka pada kolom pencarian

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

aplikasi tersebut.
b. Guru menunjukan artikel terkait lokasi relatif.
2. Identiikasi Masalah
a. Guru membimbing peserta didik untuk merumuskan pertanyaan terkait karakteristik
lokasi absolut dan relatif.
b. Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab terkait dengan dampak dari lokasi
absolut dan relatif bagi kehidupan.
c. Setiap kelompok merumuskan pertanyaan yang akan menjadi bahan diskusi.
3. Mengumpulkan Data/Informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi untuk menjawab pertanyaan mengenai jenis
lokasi apa yang memengaruhi kenaikan harga tersebut? mengapa bisa terjadi kenaikan
harga lahan di sekitar bandara baru.
4. Pengolahan Data
a. Peserta didik diminta menganalisis informasi yang sudah dikumpulkan untuk
menjawab pertanyaan yang telah dibuat, misalnya untuk menjawab pertanyaan jenis
lokasi apa yang memengaruhi kenaikan harga tersebut? mengapa bisa terjadi
kenaikan harga lahan di sekitar bandara baru.
b. Peserta didik diminta mendiskusikan jawaban yang telah dikumpulkan dengan
anggota kelompoknya.
5. Menarik Kesimpulan
a. Peserta didik dan kelompok diminta mempresentasikan hasil analisi dan diskusi dari
pertanyaan yang dirumuskan.
b. Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok yang
melakukan presentasi.
c. Guru dan peserta didik memberikan kesimpulan dari pertanyaan atau tanggapan yang
diajukan.
Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide
1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan.
2. Peserta didik secara mandiri mengidentiikasi lokasi relatif dan absolut tempat tinggalnya.
Peserta Didik Melakukan Releksi dan Aksi
1. Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran.
2. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan
3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik.

Penutup
1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis
2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Sikap
a. Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
b. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
c. Apakah akus sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku?
d. Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku?
Inspirasi dari pembelajaran yaitu lokasi absolut dan relatif setiap wilayah dapat memiliki
pengaruh yang berbeda dengan wilayah lain.
Pengetahuan
a. Apa hakikat lokasi absolut?
b. Apa hakikat lokasi relatif?
Keterampilan
Apakah aku sudah berhasil mengidentiikasi lokasi absolut dan relatif tempat tinggal?
3. Releksi juga dapat dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan
kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan. Selain itu, dapat pula dengan
menuliskan inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan masa yang akan datang
4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan
informasi pembelajaran berikutnya tentang sosialisasi.
5. Doa dan penutup.

F. REFLEKSI

Lokasi merupakan letak objek di permukaan bumi. Lokasi dibedakan menjadi lokasi
absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut merupakan letak yang bersifat tetap terhadap
sistem koordinat. Contoh dari lokasi absolut yaitu Indonesia terletak pada 6ºLU–11ºLS
dan 95ºBT–141ºBT. Letak ini tidak akan berubah selama sistem koordinat yang digunakan
sebagai dasar perhitungan masih menggunakan garis ekuator dan meridian Greenwich.
Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini:
1. Mengapa lokasi relatif bersifat dinamis dan lokasi absolut bersifat tetap?
2. Apa perbedaan konsep lokasi absolut atau mutlak dengan konsep lokasi relatif?
3. Mengapa lokasi absolut bersifat tetap?
4. Apa pengaruh lokasi relatif dalam kehidupan?

F. ASESMEN / PENILAIAN

Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS
Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis,
menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut
dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut
pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik
(authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar
secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai
landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan
teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen
penilaian dari masing-masing kompetensi.
1. Penilaian kompetensi sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan
penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali
kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal
berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan.
a. Observasi
Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi berisi
catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran, wali
kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi deskripsi
perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan tersebut.
Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka
dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan
sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun
sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan
contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester:
Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap

No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

dst

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap


menggunakan teknik observasi :
 Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK
selama satu semester.
 Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang
menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat menggunakan
1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh guru BK dapat
menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah bimbingannya.
 Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda.
 Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan
perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami.
 Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata
pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya
mengenai perilaku peserta didik.
 Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu semester
tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik tersebut juga
dicatat dalam jurnal.
 Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap
spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali kelas
untuk diolah lebih lanjut
Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap
sosial oleh wali kelas.
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 19/07/22 Haidar Tidak mengikuti sholat Ketaqwaan


Dzuhur berjamaah di
sekolah.

2 19/07/22 Halwa Mengganggu teman Ketaqwaan


ketika berdoa sebelum
kegiatan pembelajaran.

3 19/07/22 Sugi Mengajak teman berdoa Ketaqwaan


sebelum olahraga
badminton di sekolah.

4 19/07/22 Said Berpartisipasi sebagai Toleransi


panitia perayaan
beragama
keagamaan di sekolah.

Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 12/07/22 Haidar Membantu seorang Kepedulian


teman yang kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

2 26/08/22 Halwa Menyerahkan dompet Kejujuran


yang ditemukan di
kantin sekolah kepada
wali kelas.

3 26/09/22 Sugi Tidak menggunakan Kedisiplinan


atribut upacara di
sekolah dengan legkap.

4 25/10/22 Said Berinisiatif menyiram Kepedulian


tanaman yang mulai
kering.

Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam
penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel
yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk
menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal
penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel:
Contoh Jurnal Penilaian Sikap
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.

1 19/07/22 Haidar Membantu seorang Ketaqwaan Sosial


teman yang
kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah

2 19/07/22 Halwa Mengajak teman Kepeduliaan Spiritual


berdoa sebelum
olahraga badminton
di sekolah.

3 19/07/22 Sugi Mengganggu teman Toleransi Spiritual


ketika berdoa
beragama
sebelum kegiatan
pembelajaran.

4 18/11/22 Said Berinisiatif Ketaqwaan Sosial


menyiram tanaman
yang mulai kering.

b. Penilaian Diri (Self Assesment)


Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik
dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam berperilaku.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan
meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian diri dapat
digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh
lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale.
Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Nama teman yang dinilai : ..................
Nama penilai : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan

2 Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu

3 Saya berani mengakui kesalahan jika memang


bersalah

4 Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang


diberikan

5 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam


dalam kondisi baik

6 Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan

7 Saya datang ke sekolah tepat waktu

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu

c. Penilaian Antar Teman


Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap
peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman dapat
digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai.
Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

sosial.
Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale.
Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Nama : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Teman saya berkata jujur kepada orang lain

2 Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur

3 Teman saya mentaati tata-tertib sekolah

4 .....................................

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


a) Pengertian Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui
kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual, konseptual,
maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Guru dapat
memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang akan
dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah
proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.
b) Teknik Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan yang
sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan
penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrumen Tujuan

Tes tertulis Pilihan ganda, benar-salah, Mengetahui kemampuan


menjodohkan, isian atau penguasaan pengetahuan
melengkapi, dan uraian. peserta didik dalam proses
pembelajaran.

Tes lisan Tanya jawab Mengetahui pemahaman peserta


didik sebagai dasar perbaikan
proses pembelajaran

Penugasan Tugas individu dan kelompok Memfasilitasi penguasaan


pengetahuan peserta didik
selama proses pembelajaran.

1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan
ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis:
Kisi-kisi Tes Tertulis
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Indikator Bentuk Jumlah


No Materi
Dasar Soal Soal Soal

1 Mengidentiikasi Lokasi  Peserta didik Tes 2


karakteristik Suatu diharapkan Tertulis
lokasi absolut Wilayah di mampu
dan relatif Permukaan menjelaskan
Bumi lokasi absolut.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menjelaskan
lokasi absolut.

Butir soal:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lokasi relatif?
2. Apa perbedaan konsep lokasi absolut atau mutlak dengan konsep lokasi relatif?
Pemberian skor Tes Tertulis

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

No.
Kunci Jawaban Skor
Soal

1 Lokasi relatif adalah letak atau tempat yang dilihat dari daerah lain 2
di sekitarnya. Lokasi relatif dapat berganti-ganti sesuai dengan
objek yang ada di sekitarnya

2 Lokasi absolut: lokasi tetap suatu tempat berdasarkan koordinat 2


garis lintang dan bujurnya. Lokasi relatif: lokasi suatu tempat
terhadap tempat lain di bumi. Jawaban panjang: Lokasi
absolut adalah lokasi yang menggambarkan lokasi suatu tempat
berdasarkan titik tetap di bumi.

Total Skor Maksimum 4

2. Tes Lisan
Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta didik
yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini bertujuan
untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan kemampuan
berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
pertanyaan pada tes lisan:
 Mengapa lokasi absolut bersifat tetap?
 Lokasi absolut dan lokasi relatif Apa yg membedakan keduanya dan contohnya apa
coba?
 Apa pengaruh lokasi relatif dalam kehidupan?
 Bagaimana kita dapat menerapkan konsep geografi dalam kehidupan sehari-hari?

3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan kompetensi
yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh pedoman
penskorannya.
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian

Mengidentiikasi Lokasi Suatu  Peserta didik Penugasan


karakteristik lokasi Wilayah di diharapkan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

absolut dan relatif Permukaan Bumi mampu


menjelaskan
lokasi absolut.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menjelaskan
lokasi absolut.

Pedoman Pemberian Skor Tugas

No Soal Aspek yang Dinilai Skor

1 Menjelaskan lokasi absolut dan relatif 0-2

2 Menghitung jarak sebenarnya jika diketahui lokasi absolut 0-3


dan relatif

3 Menjelaskan manfaat Lokasi Suatu Wilayah di Permukaan 0-3


Bumi

4 Keruntutan bahasa 0-2

Total Skor Maksimum 10

3. Penilaian Keterampilan
a) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam
menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai
teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-kisi
penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor.
b) Teknik Penilaian Keterampilan
• Penilaian kinerja
Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor:
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

No Kompetensi Materi Indikator Teknik

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Dasar Penilaian

1 Mengidentiikasi Lokasi  Peserta didik


karakteristik lokasi Suatu diharapkan
absolut dan relatif Wilayah di mampu
Permukaan menjelaskan
Bumi lokasi absolut.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menjelaskan
lokasi absolut.

Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja

Skala
No Aspek yang Dinilai
0 1 2 3 4

1 Merencanakan pengamatan

2 Melakukan pengamatan

3 Membuat laporan

Jumlah:

Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat
menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya
dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai.
Rubrik Penilaian Kinerja

No Indikator Rubrik

1 Menyiapkan bahan 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang


diperlukan.
yang diperlukan
1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang
diperlukan.
0 = Tidak menyiapkan alat bahan

2 Pengamatan 4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat


3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat.
2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat.
1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat.
0 = Tidak melakukan langkah kerja.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Langkah kerja:
1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4.
2. Menggambar lokasi absolut dan relatif.
3. Mencantumkan komponen lokasi absolut dan
relatif pada gambar yang di buat.
4. Memberikan warna pada kenampakan objek
yang di gambar pada lokasi absolut dan relatif.

3 Membuat laporan 3 = Memenuhi 3 kriteria


2 = Memenuhi 2 kriteria
1 = Memenuhi 1 kriteria
0 = Tidak memenuhi kriteria

Kriteria laporan:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan,
alat dan bahan, prosedur, data pengamatan,
pembahasan, kesimpulan)
2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
3. Komunikatif

• Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu
tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun
beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian,
pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
penilaian proyek, yaitu:
1) Pengelolaan
Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan
informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan.
2) Relevansi
Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
3) Keaslian
Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

4) Inovasi dan Kreativitas


Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta didik.

Kisi-kisi Penilaian Proyek


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian

1 Mengidentiikasi Lokasi  Peserta didik Penilaian


karakteristik lokasi Suatu diharapkan Proyek
absolut dan relatif Wilayah di mampu
Permukaan menjelaskan
Bumi lokasi absolut.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menjelaskan
lokasi absolut.

Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan lokasi suatu wilayah di permukaan bumi
menggunakan kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan
hal- hal berikut!
1. Pilihlah salah satu tujuan lokasi suatu wilayah di permukaan bumi.
2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu
sampaikan dalam poster.
3. Gambar salah satu tujuan lokasi suatu wilayah di permukaan bumi yang telah dipilih!
4. Tuliskan lokasi absolut dan relatif konsep dari poster yang akan peserta didik
sampaikan!
5. Laporkan hasilnya secara lisan!
Rubrik Pemberian Skor Proyek

Skor
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Kemampuan peserta didik dalam merencanakan

2 Kemampuan menggambar poster

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

3 Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan


poster yang digambar

4 Kemampuan mempresentasikan isi poster

5 Produk Poster

Skor Maksimum 15

Catatan:
Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya
pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar
(KD) atau keterampilan yang dinilai.

Rubrik PenilaianProyek

No Pernyataan Keterangan

1 Kemampuan Perencanaan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja,


hasil), dan rinci
1 = perencanaan kurang lengkap
0 = tidak ada perencanaan

2 Kemampuan menggambar 2 = menggambar dan mewarnai poster


poster secara tepat sesuai dengan baik dan interpretasi tujuan
dengan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan dalam poster
lokasi suatu wilayah di tepat.
permukaan bumi
1 = menggambar dan memberikan warna
pada poster tetapi salah dalam
menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
0 = gambar tidak diberi warna dan tidak
tepat dalam menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.

G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Remedial
Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan
program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran


remedial antara lain:
1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik.
2. Merancang pembelajaran remedial
3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial
4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial
5. Melaksanakan pembelajaran remedial
6. Melaksankaan evaluasi

Pengayaan
Bacalah artikel mengenai lokasi absolut dan relatif setiap wilayah dapat memiliki
pengaruh yang berbeda dengan wilayah lain. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam
beberapa paragraf.

LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama :
Kelas :
Petunjuk!

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Bahan Bacaan Peserta Didik


B. Mengenal Lokasi Tempat Tinggal
1. Lokasi
Untuk memahami lokasi, kalian perhatikan gambar peta Indonesia berikut ini! Jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah!

Isilah titik-titik berikut berdasarkan data pada gambar!


Batas utara …. ºLU
Batas selatan 11 ºLS
Batas barat …. ºBT
Batas timur ….. ºBT
Lokasi merupakan letak objek di permukaan bumi. Lokasi dibedakan menjadi lokasi
absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut merupakan letak yang bersifat tetap terhadap
sistem koordinat. Contoh dari lokasi absolut yaitu Indonesia terletak pada 6ºLU–11ºLS
dan 95ºBT–141ºBT. Letak ini tidak akan berubah selama sistem koordinat yang
digunakan sebagai dasar perhitungan masih menggunakan garis ekuator dan meridian
Greenwich.
Lokasi relatif merupakan letak tempat yang dapat berubah karena keadaan di
sekitarnya. Sebagai contoh, awalnya Kabupaten Tanatidung termasuk dalam Provinsi
Kalimantan Timur, tetapi saat ini merupakan Kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara.
Selain itu, lokasi relatif memiliki pengaruh pada nilai suatu objek. Lokasi di dekat jalan
raya memiliki harga tanah yang lebih mahal tetapi kurang sesuai untuk tempat tinggal
karena suara bising dan bahaya polusi udara dari kendaraan bermotor. Oleh karena itu,
dapat dikatakan bahwa lokasi yang berkaitan dengan keadaan sekitarnya memiliki
kelebihan dan kekurangan.

Bahan Bacaan Guru


Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait sub-bab pada materi Keluarga Awal
Kehidupan. Materi diawali pemahaman kepada peserta didik terkait keberadaan diri dan
keluarga di tengah lingkungan sosial terdekatnya. Peserta didik kemudian mengeksplorasi
kondisi sosial lingkungan sekitar sehingga mampu mengurutkan peristiwa sejarah dalam
kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat ini. Setelah sosialisasi di
lingkungan keluarga maka cakupan diperluas menjadi sosialisasi dalam masyarakat.
Kondisi lingkungan sosial dan isik setiap wilayah yang berbeda dapat memengaruhi upaya

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini karena adanya perbedaan kondisi geograis daerah,
karakteristik masyarakat dan cara mereka beraktivitas. Perbedaan karakteristik wilayah
dapat membuat masyarakat saling berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan
melakukan interaksi antarwilayah.

C. GLOSARIUM

Lokasi : Letak suatu objek di permukaan bumi.


lokasi absolut : Letak yang tetap terhadap sistem grid atau koordinat.
lokasi relatif : Letak suatu tempat yang dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan
sekitarnya.
Peta : Gambaran permukaan bumi yang diperkecil dalam bidang datar dengan
skala tertentu.

D. DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka
Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban
Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat
Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 .
Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi
Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ .
Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang
Kemaritiman. Jakarta: Bappenas.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta:
BPS.
Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.
______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak.
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world
population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11
billion around 2100. Artikel.
https://www.un.org/development/desa/en/news/population/world-
populationprospects-2019.html pada 21-08-2020
Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”.
Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22,
https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 .
Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of Sociology.
Volume 62, Number 3.
Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to
Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems
and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-9
DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9.
Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui
pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi.
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243
Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and research.
NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20.
Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira.
Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam
pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya
(PPMA).
Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi untuk
Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96.
Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi:
Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000.
Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Yogyakarta:
Ombak.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018. Jakarta:
Kemenko Bidang Maritim.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan
Indonesia 2018. Jakarta: KLHK
Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id .
Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di Negeri
Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144,
https://media.neliti.com/media/publications/150453-ID-
mengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf .
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta:
Erlangga.
Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the
debate (No. 1318-2016-103362).
Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka.
Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wp-
content/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf
Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan).
Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG).

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish.


Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99.
Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe,
Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis.
Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar
Ekologi. Bandung: Remadja Karya.
Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai
Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu.
Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga
Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu
Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi Birokrasi.
1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 .
Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.
Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman:
Garudhawaca.
Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin
perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329.
Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran
Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan
Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan
Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 .
Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius.
Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.”
Avatara 5.3.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 .
Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press.
Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak
Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti.
Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal
Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 .
Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265-
271,<doi.org/10.19109/intizar.v24i2.2730>.
T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB.
Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh
(Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh
Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok:

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Komunitas Bambu.
Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa
Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher.

Sumber Gambar
https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/
Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg
https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/
42125739
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386-
akhir-tahun-2022-selesai
https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-saham-
pt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg
https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri-4-
tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA


IPS FASE D KELAS VII

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : .....................................
Instansi : SMP …………………
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase / Kelas : D / VII
Tema 01 : Keluarga Awal Kehidupan
Materi : Kondisi Wilayah Indonesia
Elemen : a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup
pembelajaran
 Keruangan dan konektivitas antar ruang
dan waktu: materi ini berkaitan dengan
pemahaman terhadap kondisi sosial dan
lingkungan alam serta kesejarahan dalam

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

konteks lokal dan nasional. Materi ini juga


terkait dengan pembelajaran tentang
kondisi geografis Indonesia dan
pengaruhnya terhadap aktivitas sosial,
ekonomi.
 Perkembangan masyarakat Indonesia dari
masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di
Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi
sosial, dan dinamika sosial; materi ini
berkaitan dengan pembentukan identitas
diri, merefleksikan keberadaan diri di
tengah keberagaman dan kelompok yang
berbeda-beda
 Kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang
peran diri, masyarakat serta negara dalam
memenuhi kebutuhan bersama. Peserta
didik menganalisis sejarah manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Elemen keterampilan proses
 Siswa melakukan berbagai kegiatan yang
mendukung tercapainya keterampilan
proses yang dibutuhkan untuk mempelajari
dan menyelesaikan pembelajaran IPS kelas
7 antara lain: mengamati, menginvestigasi/
menyelidiki, menganalisis, merencanakan,
menggambar, berdiskusi, menceritakan,
membuat laporan tertulis sederhana, dan
mempresentasikan.
Memahami keberadaan diri dan keluarga di
Capaian Pembelajaran 1 : tengah lingkungan sosial
4 JP (Pertemuan Ke-4 dan Ke-5)
Alokasi Waktu :

B. KOMPETENSI AWAL

 Menerangkan letak dan luas wilayah Indonesia


 Mengidentiikasi cuaca dan iklim di Indonesia
 Menganalisis kondisi geologis wilayah Indonesia

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong

D. SARANA DAN PRASARANA

Media, Sumber Belajar, dan Alat


1. Sumber Utama
a. Video lagu Indonesia Pusaka Ciptaan Ismail Marzuki.
b. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII, Jakarta;
Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
c. Laptop, LCD, PC,

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

2. Sumber Alternatif
Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan
sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.
3. Pengembangan Sumber Belajar
Guru dapat mengembangkan dan memberikan materi berupa kumpulan video
kekayaan alam Indonesia..

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin.

F. MODEL PEMBELAJARAN

 Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis


pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran
tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran
jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan Problem Base Learning.

KOMPNEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alur Tujuan Pembelajaran :


a. Peserta didik diharapkan mampu menerangkan letak dan luas wilayah Indonesia
b. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi cuaca dan iklim di Indonesia
c. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis kondisi geologis wilayah Indonesia.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

 Mengidentiikasi kondisi wilayah Indonesia yang mencakup letak, luas, cuaca,


iklim, dan kondisi geologis.

C. PERTANYAAN PEMANTIK

 Bagaimana peluang dan tatanngan kondisi wilayah nI donesia?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan
1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam dan berdoa.
2. Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik.
3. Apersepsi: guru menyanyikan atau memutarkan video lagu berjudul “Indonesia
Pusaka” Ciptaan Ismail Marzuki terutama yang menekankan pada lirik “ Indonesia
sejak dulu kala, selalu di puja-puja bangsa, di sana tempat lahir beta”. Peserta didik juga
dapat bernyanyi bersama guru. Setelah itu, guru melakukan tanya jawab terkait lirik

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

lagu Indonesia Pusaka. Sebagai contoh, mengapa sejak dulu Indonesia dipuja-puja
bangsa (terkait lirik Indonesia sejak dulu kala, selalu di puja-puja bangsa)

Peserta didik difasilitasi guru mengaitkan lirik lagu yang dinyanyikan


dengan kegiatan belajar. Guru melanjutkan dengan memberikan
motivasi agar peserta didik mengetahui kondisi wilayah Indonesia dan
menanamkan nilai-nilai untuk mencintai bangsa Indonesia
4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 4-5 tentang kondisi wilayah
Indonesia:
a. Menerangkan letak dan luas wilayah Indonesia
b. Mengidentiikasi cuaca dan iklim di Indonesia
c. Menganalisis kondisi geologis wilayah Indonesia

Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari lembar aktivitas kelompok untuk
mengidentiikasi kondisi wilayah Indonesia yang mencakup letak, luas, cuaca, iklim, dan
kondisi geologis. Kegiatan ini dimaksudakan untuk memberikan pemahaman kepada
peserta didik bahwa kondisi wilayah Indonesia memiliki peluang dan tantangan yang
berdampak pada kehidupan.
Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah
Setelah peserta didik mengidentiikasi kondisi wilayah Indonesia yang mencakup letak,
luas, cuaca, iklim, dan kondisi geologis, kemudian guru mendorong peserta didik
mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarah pada HOTS. Beberapa pertanyaan yang
diajukan misalnya bagaimana peluang dan tatanngan kondisi wilayah nI donesia?
Peserta Didik Mengelola Informasi
hPeserta didik mengolah informasi secara berkelompok di bawah bimbingan guru.
Kegiatan ini dapat dilakukan secara individu dengan menerapkan model pembelajaran
Problem Base Learning. Berikut tahapan model pembelajaran Problem Base Learning
dalam pembelajaran kondisi wilayah Indonesia:

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Tahap 1: orientasi peserta didik pada masalah


a. Guru membimbing peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 peserta
didik.
b. Guru menunjukan contoh artikel, gambar dan data kejadian gempa bumi di Yogyakarta
pada tahun 2006 yang menyebabkan korban jiwa.

c. Guru memotivasi siswa untuk terlibat dalam upaya mengurangi risiko bencana gempa
bumi.
Tahap 2: mengorganisasi peserta didik untuk belajar
Guru mengarahkan peserta didik agar mampu mendeinisikan dan mengorganisasikan
tugas belajar kelompok yang diberikan.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Tahap 3: membimbing penyelidikan kelompok


a. Guru membimbing peserta didik dalam mengumpulkan informasi yang relevan untuk
pemecahan masalah.
b. Peserta didik mencari infomasi dari berbagai sumber seperti internet, jurnal ilmiah, dan
buku.
Tahap 4: mengembangkan dan menyajikan hasil karya
a. Peserta didik mengolah dan memilah informasi yang diperoleh untuk kemudian ditulis
dalam laporan diskusi kelompok.
b. Setiap kelompok mengirimkan perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi
pemecahan masalah.
Tahap 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
a. Guru membantu peserta didik melakukan analisis dan evaluasi mengenai materi
peluang dan tantangan kondisi wilayah Indonesia
b. Guru dan siswa menyimpulkan laporan hasil diskusi.
Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide
1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan/poster/karya lainnya.
2. Peserta didik secara mandiri menulis laporan sederhana upaya mengatasi kelangkaan
yang pernah terjadi di Indonesia.
Peserta Didik Melakukan Releksi dan Aksi
1. Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran.
2. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan
3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik.

Penutup
1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis
2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Sikap
a. Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

b. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?


c. Apakah aku sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku?
d. Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku?
Inspirasi dari pembelajaran yaitu untuk memahami kondisi wilayah Indonesia dan
mencintai bangsa Indonesia.
Pengetahuan
a. Bagaimana letak dan luas wilayah Indonesia?
b. Bagaimana kondisi cuaca dan iklim Indonesia?
c. Bagaimana kondisi geologis Indonesia

Keterampilan
Apakah aku sudah berhasil mengidentiikasi peluang dan tantangan dari kondisi
wilayah Indonesia?
3. Releksi juga dapat dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan
kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan. Selain itu, dapat pula dengan
menuliskan inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan masa yang akan datang
4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan
informasi pembelajaran berikutnya tentang pemahaman lokasi melakui peta.
5. Doa dan penutup.

F. REFLEKSI

Indonesia adalah negara terluas di Asia Tenggara dengan luas daratan sebesar
1.910.932,37 km2 dan luas lautan mencapai 5,8 juta km2 (Kemenko Maritim, 2019).
Letak geografis adalah posisi suatu wilayah berdasarkan kenyataan di permukaan bumi.
Secara geografis, Indonesia berada di antara dua benua dan dua samudra yaitu Benua
Asia dan Australia serta Samudra Hindia dan Pasifik. Letak geografis tersebut
memberikan keuntungan bagi Indonesia seperti:
 Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional
 Memiliki kebudayaan yang beragam, salah satunya bahasa,
karena adanya akulturasi budaya asing dan lokal.
 Transportasi laut semakin berkembang dan mendapat perhatian karena sebagai jalur
perdagangan internasional.
Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini:
a. Bagaimana letak dan luas wilayah Indonesia?
b. Bagaimana kondisi cuaca dan iklim Indonesia?
c. Bagaimana kondisi geologis Indonesia?

F. ASESMEN / PENILAIAN

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS
Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis,
menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut
dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses
pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut
pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik
(authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar
secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai
landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan
teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen
penilaian dari masing-masing kompetensi.
1. Penilaian kompetensi sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan
penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali
kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal
berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan.
a. Observasi
Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi
berisi catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran,
wali kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi
deskripsi perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan
tersebut.
Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka
dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan
sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun
sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan
contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester:
Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap

No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

dst

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

menggunakan teknik observasi :


 Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK
selama satu semester.
 Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang
menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat
menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh
guru BK dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah
bimbingannya.
 Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat
dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda.
 Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan
perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami.
 Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata
pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya
mengenai perilaku peserta didik.
 Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu
semester tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik
tersebut juga dicatat dalam jurnal.
 Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap
spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali
kelas untuk diolah lebih lanjut
Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap
sosial oleh wali kelas.
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 19/07/22 Haidar Tidak mengikuti sholat Ketaqwaan


Dzuhur berjamaah di
sekolah.

2 19/07/22 Halwa Mengganggu teman Ketaqwaan


ketika berdoa sebelum
kegiatan pembelajaran.

3 19/07/22 Sugi Mengajak teman berdoa Ketaqwaan


sebelum olahraga
badminton di sekolah.

4 19/07/22 Said Berpartisipasi sebagai Toleransi


panitia perayaan
beragama
keagamaan di sekolah.

Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Nama Sekolah : SMP .............................


Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 12/07/22 Haidar Membantu seorang Kepedulian


teman yang kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah.

2 26/08/22 Halwa Menyerahkan dompet Kejujuran


yang ditemukan di
kantin sekolah kepada
wali kelas.

3 26/09/22 Sugi Tidak menggunakan Kedisiplinan


atribut upacara di
sekolah dengan legkap.

4 25/10/22 Said Berinisiatif menyiram Kepedulian


tanaman yang mulai
kering.

Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam
penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel
yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk
menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal
penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel:
Contoh Jurnal Penilaian Sikap
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.

1 19/07/22 Haidar Membantu seorang Ketaqwaan Sosial


teman yang
kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah

2 19/07/22 Halwa Mengajak teman Kepeduliaan Spiritual


berdoa sebelum
olahraga badminton
di sekolah.

3 19/07/22 Sugi Mengganggu teman Toleransi Spiritual


ketika berdoa

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

sebelum kegiatan beragama


pembelajaran.

4 18/11/22 Said Berinisiatif Ketaqwaan Sosial


menyiram tanaman
yang mulai kering.

b. Penilaian Diri (Self Assesment)


Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik
dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam
berperilaku. Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai
kejujuran dan meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian
diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan
contoh lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale.
Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Nama teman yang dinilai : ..................
Nama penilai : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan

2 Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu

3 Saya berani mengakui kesalahan jika memang


bersalah

4 Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang


diberikan

5 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam


dalam kondisi baik

6 Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan

7 Saya datang ke sekolah tepat waktu

Keterangan:
1 = sangat jarang

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

2 = jarang
3 = sering
4 = selalu

c. Penilaian Antar Teman


Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap
peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman
dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling
menghargai. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual
dan sikap sosial.
Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale.
Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Nama : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Teman saya berkata jujur kepada orang lain

2 Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur

3 Teman saya mentaati tata-tertib sekolah

4 .....................................

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


a) Pengertian Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui
kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual,
konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Guru dapat memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi
yang akan dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama
dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.
b) Teknik Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan
yang sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan
penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan.
Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrumen Tujuan

Tes tertulis Pilihan ganda, benar-salah, Mengetahui kemampuan


menjodohkan, isian atau penguasaan pengetahuan
melengkapi, dan uraian. peserta didik dalam proses
pembelajaran.

Tes lisan Tanya jawab Mengetahui pemahaman peserta


didik sebagai dasar perbaikan
proses pembelajaran

Penugasan Tugas individu dan kelompok Memfasilitasi penguasaan


pengetahuan peserta didik
selama proses pembelajaran.

1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan
ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis:

Kisi-kisi Tes Tertulis


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Indikator Bentuk Jumlah


No Materi
Dasar Soal Soal Soal

1  Menerangkan Kondisi  Peserta didik Tes 2


letak dan luas Wilayah diharapkan Tertulis
wilayah Indonesia mampu
Indonesia menerangkan
 Mengidentiikasi letak dan
cuaca dan iklim luas wilayah

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

di Indonesia Indonesia
 Menganalisis  Peserta didik
kondisi diharapkan
geologis mampu
wilayah mengidentiik
Indonesia asi cuaca dan
iklim di
Indonesia
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menganalisis
kondisi
geologis
wilayah
Indonesia.

Butir soal:
1. Bagaimana kondisi geografis di wilayah Indonesia?
2. Bagaimana kondisi cuaca dan iklim Indonesia?

Pemberian skor Tes Tertulis

No.
Kunci Jawaban Skor
Soal

1 Letak geografis Indonesia terletak diantara dua samudera dan dua 2


benua. Dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera
Hindia. Dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia.

2 Seperti apa cuaca di Indonesia? Indonesia berada di 2
wilayah iklim tropis, yang terdiri dari 81% perairan hangat
sehingga membuat suhu di pesisir pantai stabil di angka 28 °C,
sedangkan daerah pedalaman dan pegunungan bersuhu 26 °C, dan
untuk wilayah pegunungan yang lebih tinggi umumnya
mencapai suhu 23 °C.

Total Skor Maksimum 4

2. Tes Lisan
Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

didik yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini
bertujuan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan
kemampuan berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat
pembelajaran berlangsung. pertanyaan pada tes lisan:
 Apa pengaruh yang terjadi di Indonesia jika ditinjau dari letak astronomis
Indonesia?
 Apakah secara geografis posisi Indonesia menguntungkan secara ekonomi?
 Bagaimana kondisi geografis di wilayah Indonesia?
 Mengapa secara geografis letak Indonesia bersifat strategis?

3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh
pedoman penskorannya.

Nama Sekolah : SMP .............................


Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian

 Menerangkan Kondisi Wilayah  Peserta didik Penugasan


letak dan luas Indonesia diharapkan
wilayah mampu
Indonesia menerangkan
 Mengidentiikasi letak dan luas
cuaca dan iklim wilayah Indonesia
di Indonesia  Peserta didik
 Menganalisis diharapkan
kondisi mampu
geologis mengidentiikasi
wilayah cuaca dan iklim di
Indonesia Indonesia
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menganalisis
kondisi geologis
wilayah
Indonesia.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Pedoman Pemberian Skor Tugas

No Soal Aspek yang Dinilai Skor

1 Menjelaskan lokasi kondisi wilayah Indonesia 0-2

2 Menghitung letak, luas, cuaca, iklim, dan kondisi geologis. 0-3

3 Menjelaskan manfaat letak, luas, cuaca, iklim, dan kondisi 0-3


geologis

4 Keruntutan bahasa 0-2

Total Skor Maksimum 10

3. Penilaian Keterampilan
a) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam
menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai
teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-
kisi penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor.
b) Teknik Penilaian Keterampilan
• Penilaian kinerja
Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor:
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian

1  Menerangkan Kondisi  Peserta didik


letak dan luas Wilayah diharapkan
wilayah Indonesia mampu
Indonesia menerangkan letak
 Mengidentiikas dan luas wilayah
i cuaca dan Indonesia
iklim di  Peserta didik
Indonesia diharapkan
 Menganalisis mampu
kondisi mengidentiikasi

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

geologis cuaca dan iklim di


wilayah Indonesia
Indonesia  Peserta didik
diharapkan
mampu
menganalisis
kondisi geologis
wilayah Indonesia.

Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja

Skala
No Aspek yang Dinilai
0 1 2 3 4

1 Merencanakan pengamatan

2 Melakukan pengamatan

3 Membuat laporan

Jumlah:

Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat
menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya
dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai.
Rubrik Penilaian Kinerja

No Indikator Rubrik

1 Menyiapkan bahan 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang


diperlukan.
yang diperlukan
1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang
diperlukan.
0 = Tidak menyiapkan alat bahan

2 Pengamatan 4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat


3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat.
2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat.
1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat.
0 = Tidak melakukan langkah kerja.

Langkah kerja:
1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

2. Menggambar letak, luas, cuaca, iklim, dan


kondisi geologis.
3. Mencantumkan komponen letak, luas, cuaca,
iklim, dan kondisi geologis pada gambar yang
di buat.
4. Memberikan warna pada kenampakan objek
yang di gambar pada letak, luas, cuaca, iklim,
dan kondisi geologis.

3 Membuat laporan 3 = Memenuhi 3 kriteria


2 = Memenuhi 2 kriteria
1 = Memenuhi 1 kriteria
0 = Tidak memenuhi kriteria

Kriteria laporan:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan,
alat dan bahan, prosedur, data pengamatan,
pembahasan, kesimpulan)
2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
3. Komunikatif

• Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu
tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun
beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian,
pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
penilaian proyek, yaitu:
1) Pengelolaan
Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan
informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan.
2) Relevansi
Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
3) Keaslian
Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

4) Inovasi dan Kreativitas


Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta
didik.
Kisi-kisi Penilaian Proyek
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian

1  Menerangkan Kondisi  Peserta didik Penilaian


letak dan luas Wilayah diharapkan Proyek
wilayah Indonesia mampu
Indonesia menerangkan letak
 Mengidentiikasi dan luas wilayah
cuaca dan iklim Indonesia
di Indonesia  Peserta didik
 Menganalisis diharapkan
kondisi geologis mampu
wilayah mengidentiikasi
Indonesia cuaca dan iklim di
Indonesia
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menganalisis
kondisi geologis
wilayah Indonesia.

Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan kondisi wilayah Indonesia menggunakan
kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal- hal
berikut!
1. Pilihlah salah satu tujuan kondisi wilayah Indonesia.
2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu
sampaikan dalam poster.
3. Gambar salah satu tujuan kondisi wilayah Indonesia yang telah dipilih!
4. Tuliskan peta kondisi wilayah indonesia konsep dari poster yang akan peserta didik
sampaikan!
5. Laporkan hasilnya secara lisan!
Rubrik Pemberian Skor Proyek

No Pernyataan Skor

1 2 3 4

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

1 Kemampuan peserta didik dalam merencanakan

2 Kemampuan menggambar poster

3 Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan


poster yang digambar

4 Kemampuan mempresentasikan isi poster

5 Produk Poster

Skor Maksimum 15

Catatan:
Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya
pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar
(KD) atau keterampilan yang dinilai.

Rubrik PenilaianProyek

No Pernyataan Keterangan

1 Kemampuan Perencanaan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja,


hasil), dan rinci
1 = perencanaan kurang lengkap
0 = tidak ada perencanaan

2 Kemampuan menggambar 2 = menggambar dan mewarnai poster


poster secara tepat sesuai dengan baik dan interpretasi tujuan
dengan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan dalam poster
kondisi wilayah Indonesia tepat.
1 = menggambar dan memberikan warna
pada poster tetapi salah dalam
menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
0 = gambar tidak diberi warna dan tidak
tepat dalam menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.

G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Remedial
Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan
program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada
kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran
remedial antara lain:
1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik.
2. Merancang pembelajaran remedial
3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial
4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial
5. Melaksanakan pembelajaran remedial
6. Melaksankaan evaluasi

Pengayaan
Bacalah artikel mengenai kondisi wilayah Indonesia yang mencakup letak, luas, cuaca,
iklim, dan kondisi geologis. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam beberapa paragraf.

LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama :
Kelas :
Petunjuk!

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

Bahan Bacaan Peserta Didik


2. Kondisi Wilayah Indonesia
a. Letak dan Luas
Indonesia adalah negara terluas di Asia Tenggara dengan luas daratan sebesar
1.910.932,37 km2 dan luas lautan mencapai 5,8 juta km2 (Kemenko Maritim, 2019).
Letak geografis adalah posisi suatu wilayah berdasarkan kenyataan di permukaan bumi.
Secara geografis, Indonesia berada di antara dua benua dan dua samudra yaitu Benua
Asia dan Australia serta Samudra Hindia dan Pasifik. Letak geografis tersebut
memberikan keuntungan bagi Indonesia seperti:
• Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional
• Memiliki kebudayaan yang beragam, salah satunya bahasa, karena adanya akulturasi
budaya asing dan lokal.
• Transportasi laut semakin berkembang dan mendapat perhatian karena sebagai jalur
perdagangan internasional.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Letak astronomis merupakan posisi suatu tempat yang didasarkan pada garis lintang
dan bujur. Garis lintang merupakan garis khayal yang melingkari bumi secara
horizontal. Garis bujur merupakan garis khayal yang melingkari bumi secara vertikal
serta menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan.
Sebagai contoh, Indonesia memiliki letak astronomis 6ºLU–11ºLS dan 95ºBT–141ºBT.
Dampak letak ini menyebabkan perbedaan waktu sehingga terdapat tiga pembagian
zona waktu di Indonesia.

Penetapan tiga zona waktu seperti sekarang ini dimulai sejak 1 Januari 1988.
Penetapan zona waktu tersebut menyebabkan perbedaan waktu beribadah, jam
beraktivitas, dan tantangan komunikasi antarzona waktu.
Berikut merupakan pembagian wilayah berdasarkan zona waktu di Indonesia:
1) Waktu Indonesia Barat (WIB)
Zona waktu ini berdasarkan garis meridian pangkal 105ºBT. Wilayah zona waktu ini
mencakup provinsi di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan
Tengah.
2) Waktu Indonesia Tengah (WITA)

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Zona waktu ini didasarkan pada meridian pangkal 120ºBT. Cakupan wilayahnya
meliputi Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat
(NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan provinsi-provinsi di Pulau Sulawesi.
3) Waktu Indonesia Timur (WIT)
Zona waktu yang didasarkan pada meridian pangkal 135ºBT. Wilayah zona waktu ini
mencakup provinsi di Pulau Papua dan Maluku.
b. Cuaca dan Iklim
Cuaca merupakan kondisi rata-rata udara di suatu wilayah yang relatif sempit dan dalam
waktu yang singkat. Sedangkan iklim merupakan kondisi cuaca rata-rata tahunan pada
wilayah dengan cakupan yang luas. Contoh dari cuaca yaitu: suhu udara di Kabupaten
Bantul pagi ini mencapai 24 oC, kemarin Kabupaten Berastagi diguyur hujan deras, sore
ini terjadi hujan lebat disertai angin di Kabupaten Bogor dengan arah angin dari selatan
dan kecepatan mencapai 25 km/jam. Contoh iklim yaitu: Indonesia beriklim tropis, pada
tahun 2017 suhu udara rata-rata di Yogyakarta yaitu 26,05 ºC, dan rata-rata curah hujan
terjadi pada bulan November sebanyak 692,50 mm3.

Indonesia memiliki iklim tropis yang terdiri dari dua musim yaitu musim hujan dan
kemarau. Musim hujan biasa terjadi antara Oktober-Maret, sedangkan musim kemarau
terjadi antara bulan April-September. Arus angin yang banyak mengandung uap air
bergerak dari Samudra Pasifik melewati Laut Cina Selatan menyebabkan musim hujan
di Indonesia terutama wilayah bagian barat. Semakin ke timur curah hujan semakin
rendah karena hujan telah banyak jatuh dan menguap di bagian barat.
Keadaan iklim dapat diamati dengan memperhatikan unsur-unsur cuaca dan iklim.
Unsur-unsur tersebut antara lain, penyinaran matahari, suhu udara, kelembaban udara,
angin, dan hujan. Iklim berpengaruh dalam kehidupan manusia seperti pada sektor
pertanian. Tanaman tropis memiliki banyak varietas yang kaya akan hidrat arang
terutama tanaman bahan makanan pokok. Berikut pengaruh unsur-unsur iklim terhadap
tanaman:

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

• Penyinaran matahari
Penyinaran matahari adalah lamanya matahari bersinar cerah yang dihitung dari
matahari terbit hingga terbenam. Lamanya penyinaran matahari dapat memengaruhi
fotosintesis tanaman dan dapat meningkatkan suhu udara.
• Suhu
Suhu merupakan derajat panas atau dingin yang diukur dengan skala tertentu.
Pengaruh suhu terhadap tanaman yaitu mengurangi kadar air sehingga cenderung
menjadi kering.
• Kelembaban
Kelembaban udara adalah kemampuan udara dalam mengandung uap air. Tingkat
kelembaban udara dipengaruhi kandungan jumlah uap air dalam udara. Pengaruh
kelembaban udara terhadap tanaman yaitu membatasi hilangnya air.
• Angin
Angin adalah pergerakan alami udara yang sejajar dengan permukaan bumi. Faktor
terjadinya angin yaitu perbedaan tekanan atmosfer dari satu tempat dengan tempat
lainnya. Pengaruh angin terhadap tanaman yaitu membantu proses penyerbukan secara
alami, mengurangi kadar air.
• Curah Hujan
Curah hujan merupakan intensitas air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akibat
kondensasi selama periode waktu tertentu. Pengaruh hujan terhadap tanaman yaitu
dapat meningkatkan kadar air dan mengikis tanah.
c. Kondisi Geologis
Letak geologis adalah posisi suatu wilayah yang didasarkan pada struktur geologi atau
susunan batuan di sekitarnya. Secara geologis, Indonesia dilalui dua jalur pegunungan
dunia yaitu Pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Letak tersebut
menyebabkan Indonesia memiliki banyak gunung api aktif. Jalur pegunungan di
Indonesia membentang dari ujung utara Sumatra memanjang melalui pantai barat
Sumatra, melewati Pulau Jawa, Nusa Tenggara, Banda, Sulawesi, dan Halmahera.
Jumlah gunung aktif di Indonesia sebanyak 127 gunung api.

Aktivitas vulkanik yang intens di Indonesia terjadi karena pertemuan tiga lempeng
dunia. Lempeng Eurasia di sebelah utara, Lempeng Indo-Australia di sebelah selatan,

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

dan Lempeng Pasifik di sebelah timur.


Pertemuan lempeng tektonik dapat menyebabkan patahan, retakan, dan kerusakan pada
kerak bumi yang memungkinkan magma mengalir ke permukaan bumi dan terbentuk
gunung api.
Aktivitas ketiga lempeng tersebut juga membuat Indonesia menjadi wilayah yang
rawan terjadi gempa bumi. Selain dampak negatif, letak geologis Indonesia juga
memberikan dampak positif seperti:
Tanah menjadi subur terutama di kawasan dekat gunung berapi karena banyak
mengandung unsur hara.

Memiliki keanekaragaman flora dan fauna. Bagian barat Indonesia terdiri dari
lempeng yang berasal dari negara-negara Asia, sehingga memiliki kesamaan dengan
jenis flora dan fauna di Asia. Bagian Tengah Indonesia merupakan bagian Lempeng
Asia-Australia sehingga memiliki flora dan fauna peralihan endemik. Sedangkan bagian
timur Indonesia termasuk dalam kawasan lempeng Australia sehingga memiliki flora
dan fauna serupa dengan yang ada di Benua Australia.

Memiliki sumber daya mineral yang beragam seperti berbagai jenis batuan, minyak
bumi, dan gas alam.

Bahan Bacaan Guru


Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait sub-bab pada materi Keluarga
Awal Kehidupan. Materi diawali pemahaman kepada peserta didik terkait keberadaan
diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial terdekatnya. Peserta didik kemudian
mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan sekitar sehingga mampu mengurutkan
peristiwa sejarah dalam kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

ini. Setelah sosialisasi di lingkungan keluarga maka cakupan diperluas menjadi


sosialisasi dalam masyarakat. Kondisi lingkungan sosial dan isik setiap wilayah yang
berbeda dapat memengaruhi upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini karena adanya
perbedaan kondisi geograis daerah, karakteristik masyarakat dan cara mereka
beraktivitas. Perbedaan karakteristik wilayah dapat membuat masyarakat saling
berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan interaksi antarwilayah.

C. GLOSARIUM

Peta : Gambaran permukaan bumi yang diperkecil dalam bidang datar dengan
skala tertentu.
judul peta : Identitas untuk mengetahui dan menginterpretasikan daerah yang
tergambar dalam peta.

cuaca : Kondisi rata-rata udara pada saat tertentu di suatu wilayah yang relatif
sempit dan dalam waktu yang singkat.
curah hujan : Intensitas turunnya butir-butir air dari langit ke permukaan bumi akibat
kondensasi.
iklim : Kondisi cuaca rata-rata tahunan pada suatu wilayah dan cakupan
wilayah yang luas.
geologi : Ilmu yang mempelajari tentang komposisi, struktur, dan sejarah bumi
berdasarkan kepada lapisan batuan.
letak geologis : Posisi suatu wilayah yang didasarkan pada struktur geologi atau
susunan batuan di sekitarnya.
region : Bagian dari wilayah yang luas/kawasan/daerah
suhu : Derajat panas atau dingin yang diukur dengan skala tertentu.
perkebunan : Sebidang tanah yang ditanami pohon musiman.
pertambangan: Suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai
ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual,
pada permukaan bumi, di bawah permukaan bumi, dan di bawah air.

D. DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka
Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan
Peradaban Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”.
Masyarakat Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310
.
Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi
Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ .
Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang
Kemaritiman. Jakarta: Bappenas.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta:
BPS.
Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.
______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak.
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world
population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly
11 billion around 2100. Artikel.
https://www.un.org/development/desa/en/news/population/world-
populationprospects-2019.html pada 21-08-2020
Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”.
Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22,
https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 .
Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of
Sociology. Volume 62, Number 3.
Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to
Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc.
Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems
and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-9
DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9.
Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui
pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi.
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243
Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and
research. NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20.
Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira.
Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam
pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat
Agrikarya (PPMA).
Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi
untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96.
Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi:
Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000.
Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900.
Yogyakarta: Ombak.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018. Jakarta:

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Kemenko Bidang Maritim.


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan
Indonesia 2018. Jakarta: KLHK
Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.
Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id .
Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di
Negeri Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144,
https://media.neliti.com/media/publications/150453-ID-
mengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf .
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta:
Erlangga.
Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the
debate (No. 1318-2016-103362).
Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka.
Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wp-
content/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf
Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan).
Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG).
Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish.
Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99.
Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe,
Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis.
Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar
Ekologi. Bandung: Remadja Karya.
Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai
Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu.
Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga
Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu
Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi
Birokrasi. 1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 .
Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.
Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman:
Garudhawaca.
Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin
perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329.
Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran
Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan
Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan
Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 .
Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.”
Avatara 5.3.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 .
Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press.
Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak
Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti.
Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal
Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 .
Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265-
271,<doi.org/10.19109/intizar.v24i2.2730>.
T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB.
Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh
(Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh
Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok:
Komunitas Bambu.
Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa
Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher.

Sumber Gambar
https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/
Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg
https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/
42125739
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386-
akhir-tahun-2022-selesai
https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-saham-
pt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg
https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri-
4-tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA


IPS FASE D KELAS VII

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : .....................................
Instansi : SMP …………………
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase / Kelas : D / VII
Tema 01 : Keluarga Awal Kehidupan
Materi : Pemahaman Lokasi Melalui Peta
Elemen : a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup
pembelajaran
 Keruangan dan konektivitas antar ruang
dan waktu: materi ini berkaitan dengan
pemahaman terhadap kondisi sosial dan
lingkungan alam serta kesejarahan dalam
konteks lokal dan nasional. Materi ini juga
terkait dengan pembelajaran tentang
kondisi geografis Indonesia dan
pengaruhnya terhadap aktivitas sosial,
ekonomi.
 Perkembangan masyarakat Indonesia dari
masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di
Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi
sosial, dan dinamika sosial; materi ini
berkaitan dengan pembentukan identitas
diri, merefleksikan keberadaan diri di
tengah keberagaman dan kelompok yang
berbeda-beda
 Kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang
peran diri, masyarakat serta negara dalam
memenuhi kebutuhan bersama. Peserta
didik menganalisis sejarah manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Elemen keterampilan proses
 Siswa melakukan berbagai kegiatan yang
mendukung tercapainya keterampilan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

proses yang dibutuhkan untuk mempelajari


dan menyelesaikan pembelajaran IPS kelas
7 antara lain: mengamati, menginvestigasi/
menyelidiki, menganalisis, merencanakan,
menggambar, berdiskusi, menceritakan,
membuat laporan tertulis sederhana, dan
mempresentasikan.
Capaian Pembelajaran 1 : Memahami keberadaan diri dan keluarga di
tengah lingkungan sosial
Alokasi Waktu : 2 JP (Pertemuan Ke-6)

B. KOMPETENSI AWAL

 Mengidentiikasi komponen peta.


 Menganalisis fungsi peta.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong

D. SARANA DAN PRASARANA

Media, Sumber Belajar, dan Alat


1. Sumber Utama
a. Video lagu Indonesia Pusaka Ciptaan Ismail Marzuki.
b. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII, Jakarta;
Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
c. Laptop, LCD, PC,
2. Sumber Alternatif
Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan
sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.
3. Pengembangan Sumber Belajar
Guru dapat mengembangkan dan memberikan materi berupa kumpulan video
kekayaan alam Indonesia..

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin.

F. MODEL PEMBELAJARAN

 Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis


pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran
tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran
jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan grup investigation.

KOMPNEN INTI

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alur Tujuan Pembelajaran :


a. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi komponen peta.
b. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis fungsi peta.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

 Mengidentiikasi komponen peta

C. PERTANYAAN PEMANTIK

 Mengapa pembuatan peta harus mencantumkan berbagai kokmponen peta? Apa


saja fungsi peta?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka dengan salam dan doa bersama peserta didik.
2. Guru melakukan presensi kehadiran.
3. Apersepsi: guru menampilkan gambar ekspedisi pengiriman barang yang memanfaatkan
teknologi peta digital untuk menghitung biaya, estimasi waktu, dan menemukan alamat
tujuan. Guru menceritakan kepada peserta didik terkait pemanfaatan peta digital dalam
berbagai aktivitas di era kemajuan teknologi saat ini. Peserta didik difasilitasi guru
mengaitkan gambar dengan kegiatan belajar. Guru melanjutkan dengan memberikan
motivasi agar peserta didik mengembangkan skill komunikasi, berikir krtiis, kreatif dan
oklaboratif. Contoh gambar ekspedisi pengiriman.

4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 6 mengenai manusia sebagai


makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral .
a. Mengidentiikasi komponen peta.
b. Menganalisis fungsi peta.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari lembar aktivitas individu untuk
mengidentiikasi komponen peta. Kegiatan ini dimaksudakan untuk memberikan
pemahaman kepada peta yang baik dilengkapi dengan berbagai komponen peta untuk
memudahkan penggunanya membaca dan menginterpretasikan peta. Proses saling tukar
hasil temuan peserta didik dapat dilakukan dalam waktu singkat, kemudian guru
melakukan tanya jawab dengan peserta didik terkait hasil identiikasi.
Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah
Setelah peserta didik mengidentiikasi komponen peta berdasarkan gambar peta yang
disajikan. Setelah itu, guru mendorong peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan
yang mengarah pada HOTS. Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya mengapa
pembuatan peta harus mencantumkan berbagai kokmponen peta? Apa saja fungsi tpae?
Peserta Didik Mengelola Informasi
Peserta didik mengolah informasi di bawah bimbingan guru. Kegiatan ini dapat dilakukan
secara individu dengan menerapkan model pembelajaran grup investigation. Berikut
tahapan model pembelajaran grup investigation dalam pembelajaran pemahaman lokasi
melalui peta:
a. Guru membimbing peserta didik membagi kelompok yang terdiri dari 3-5 peserta didik.
b. Guru membimbing peserta didik untuk menjawab pertanyaan pada lembar aktivitas
kelompok mengenai komponen peta yang terdapat dalam Peta Kabupaten Bantul, dan
pentingnya komponen peta.
c. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok.
d. Guru menjadi fasilitator dengan cara berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain
untuk memberikan dorongan agar semua anggota kelompok berpartisipasi aktif
e. Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya dalam bentuk inforgrais atau
bentuk lainnya.
f. Guru memandu peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
g. Guru menyimpulkan laporan hasil diskusi.

Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide


1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk gambar denah dari rumah menuju
sekolah.
2. Peserta didik secara mandiri memberikan warna pada objek-objek yang di gambar
dalam peta.

Peserta Didik Melakukan Releksi dan Aksi


1. Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran.
2. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan
3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Penutup
1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis
2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Sikap
a. Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
b. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
c. Apakah aku sudah mencantumkan sumber referensi dalam karyaku?
d. Apakah aku mampu berkolaborasi bersama teman-temanku?
Inspirasi dari pembelajaran yaitu memanfaatkan teknologi peta digital secara bijak dan
untuk hal yang positif.
Pengetahuan
a. Apa saja komponen peta?
b. Bagaimana fungsi peta dalam kehidupan sehari-hari?
Keterampilan
Apakah aku sudah berhasil memanfaatkan teknologi peta digital secara bijak dan un tuk
hal yang positif?
3. Releksi juga dapat dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan
kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan. Selain itu, dapat pula dengan
menuliskan inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan masa yang akan datang
4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan
informasi pembelajaran berikutnya tentang sosialisasi..
5. Doa dan penutup.

F. REFLEKSI

Komponen Peta
Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil dalam bidang datar
menggunakan skala tertentu. Prihandito mendefinisikan peta sebagai penyajian grafis
bentuk ruang dan hubungan keruangan berbagai perwujudan yang diwakili. Pembuatan
peta memerlukan pengetahuan khusus mengenai penggambaran permukaan bumi yang
biasa disebut ilmu kartografi dan orang yang ahli membuat peta dinamakan kartografer.
Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini:
a. Apa saja komponen peta?
b. Bagaimana fungsi peta dalam kehidupan sehari-hari?

F. ASESMEN / PENILAIAN

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS
Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis,
menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut
dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses
pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut
pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik
(authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar
secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai
landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan
teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen
penilaian dari masing-masing kompetensi.
1. Penilaian kompetensi sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan
penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali
kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal
berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan.
a. Observasi
Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi
berisi catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran,
wali kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi
deskripsi perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan
tersebut.
Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka
dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan
sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun
sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan
contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester:
Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap

No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

dst

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

menggunakan teknik observasi :


 Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK
selama satu semester.
 Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang
menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat
menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh
guru BK dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah
bimbingannya.
 Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat
dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda.
 Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan
perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami.
 Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata
pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya
mengenai perilaku peserta didik.
 Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu
semester tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik
tersebut juga dicatat dalam jurnal.
 Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap
spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali
kelas untuk diolah lebih lanjut
Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap
sosial oleh wali kelas.
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 19/07/22 Haidar Tidak mengikuti sholat Ketaqwaan


Dzuhur berjamaah di
sekolah.

2 19/07/22 Halwa Mengganggu teman Ketaqwaan


ketika berdoa sebelum
kegiatan pembelajaran.

3 19/07/22 Sugi Mengajak teman berdoa Ketaqwaan


sebelum olahraga
badminton di sekolah.

4 19/07/22 Said Berpartisipasi sebagai Toleransi


panitia perayaan
beragama
keagamaan di sekolah.

Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Nama Sekolah : SMP .............................


Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 12/07/22 Haidar Membantu seorang Kepedulian


teman yang kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah.

2 26/08/22 Halwa Menyerahkan dompet Kejujuran


yang ditemukan di
kantin sekolah kepada
wali kelas.

3 26/09/22 Sugi Tidak menggunakan Kedisiplinan


atribut upacara di
sekolah dengan legkap.

4 25/10/22 Said Berinisiatif menyiram Kepedulian


tanaman yang mulai
kering.

Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam
penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel
yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk
menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal
penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel:

Contoh Jurnal Penilaian Sikap


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.

1 19/07/22 Haidar Membantu seorang Ketaqwaan Sosial


teman yang
kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah

2 19/07/22 Halwa Mengajak teman Kepeduliaan Spiritual


berdoa sebelum
olahraga badminton

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

di sekolah.

3 19/07/22 Sugi Mengganggu teman Toleransi Spiritual


ketika berdoa
beragama
sebelum kegiatan
pembelajaran.

4 18/11/22 Said Berinisiatif Ketaqwaan Sosial


menyiram tanaman
yang mulai kering.

b. Penilaian Diri (Self Assesment)


Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik
dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam
berperilaku. Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai
kejujuran dan meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian
diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan
contoh lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale.
Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Nama teman yang dinilai : ..................
Nama penilai : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan

2 Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu

3 Saya berani mengakui kesalahan jika memang


bersalah

4 Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang


diberikan

5 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam


dalam kondisi baik

6 Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

7 Saya datang ke sekolah tepat waktu

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu

c. Penilaian Antar Teman


Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap
peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman
dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling
menghargai. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual
dan sikap sosial.
Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale.
Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Nama : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Teman saya berkata jujur kepada orang lain

2 Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur

3 Teman saya mentaati tata-tertib sekolah

4 .....................................

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


a) Pengertian Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui
kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual,
konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi.
Guru dapat memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi
yang akan dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama
dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.
b) Teknik Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan
yang sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan
penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan.

Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrumen Tujuan

Tes tertulis Pilihan ganda, benar-salah, Mengetahui kemampuan


menjodohkan, isian atau penguasaan pengetahuan
melengkapi, dan uraian. peserta didik dalam proses
pembelajaran.

Tes lisan Tanya jawab Mengetahui pemahaman peserta


didik sebagai dasar perbaikan
proses pembelajaran

Penugasan Tugas individu dan kelompok Memfasilitasi penguasaan


pengetahuan peserta didik
selama proses pembelajaran.

1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan
ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis:

Kisi-kisi Tes Tertulis


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Kompetensi Indikator Bentuk Jumlah


No Materi
Dasar Soal Soal Soal

1  Mengidentiikasi Pemahaman  Peserta didik Tes 2


komponen peta. Lokasi diharapkan Tertulis
 Menganalisis Melalui mampu
fungsi peta. Peta mengidentiikasi
komponen peta
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menganalisis
fungsi peta

Butir soal:
1. Mengapa dalam pembuatan peta sangat penting untuk mencantumkan komponen
peta?
2. Apa saja fungsi peta
Pemberian skor Tes Tertulis

No.
Kunci Jawaban Skor
Soal

1 Komponen peta menjadi hal yang harus ada dalam sebuah peta. 2


Pasalnya, dengan adanya komponen peta maka akan
mempermudah membaca, menafsirkan, dan mengetahui informasi
yang terdapat di dalam sebuah peta, sehingga tidak
membingungkan pemakainya

2  Digunakan untuk menunjukkan posisi wilayah di muka bumi. 2


 Digunakan untuk menyajikan informasi dalam konteks
keruangan.
 Peta digunakan sebagai alat peraga.
 Peta digunakan untuk menentukan jarak dan arah.
 Peta digunakan sebagai petunjuk lokasi suatu wilayah di
permukaan bumi.

Total Skor Maksimum 4

2. Tes Lisan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta
didik yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini
bertujuan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan
kemampuan berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat
pembelajaran berlangsung. pertanyaan pada tes lisan:
 Mengapa dalam peta perlu menentukan komponen-komponen peta?
 Apakah indeks termasuk dalam komponen peta?
 Sebutkan komponen apa saja yang wajib ada dalam sebuah peta?
 Apakah arah termasuk komponen peta?

3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh
pedoman penskorannya.
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian

 Mengidentiikasi Pemahaman  Peserta didik Penugasan


komponen peta. Lokasi Melalui diharapkan
 Menganalisis Peta mampu
fungsi peta. mengidentiikasi
komponen peta
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menganalisis
fungsi peta

Pedoman Pemberian Skor Tugas

No Soal Aspek yang Dinilai Skor

1 Menjelaskan komponen peta 0-2

2 Menghitung jarak sebenarnya jika diketahui jarak 0-3


dan skala peta.

3 Menjelaskan manfaat peta 0-3

4 Keruntutan bahasa 0-2

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Total Skor Maksimum 10

3. Penilaian Keterampilan
a) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam
menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai
teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-
kisi penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor.
b) Teknik Penilaian Keterampilan
• Penilaian kinerja
Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor:
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian

1  Mengidentiikasi Pemahaman  Peserta didik


komponen peta. Lokasi diharapkan
 Menganalisis Melalui Peta mampu
fungsi peta. mengidentiikasi
komponen peta
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menganalisis
fungsi peta

Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja

Skala
No Aspek yang Dinilai
0 1 2 3 4

1 Merencanakan pengamatan

2 Melakukan pengamatan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

3 Membuat laporan

Jumlah:

Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat
menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya
dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai.
Rubrik Penilaian Kinerja

No Indikator Rubrik

1 Menyiapkan bahan 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang


diperlukan.
yang diperlukan
1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang
diperlukan.
0 = Tidak menyiapkan alat bahan

2 Pengamatan 4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat


3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat.
2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat.
1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat.
0 = Tidak melakukan langkah kerja.

Langkah kerja:
1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4.
2. Menggambar dari rumah menuju sekolah..
3. Mencantumkan komponen peta pada gambar
yang di buat
4. Memberikan warna pada kenampakan objek
yang di gambar pada denah.

3 Membuat laporan 3 = Memenuhi 3 kriteria


2 = Memenuhi 2 kriteria
1 = Memenuhi 1 kriteria
0 = Tidak memenuhi kriteria

Kriteria laporan:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan,
alat dan bahan, prosedur, data pengamatan,
pembahasan, kesimpulan)
2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

3. Komunikatif

• Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu
tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun
beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian,
pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
penilaian proyek, yaitu:
1) Pengelolaan
Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan
informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan.
2) Relevansi
Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
3) Keaslian
Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya.
4) Inovasi dan Kreativitas
Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta
didik.
Kisi-kisi Penilaian Proyek
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian

1  Mengidentiikasi Pemahaman  Peserta didik Penilaian


komponen peta. Lokasi diharapkan Proyek
 Menganalisis Melalui Peta mampu
fungsi peta. mengidentiikasi
komponen peta
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menganalisis

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

fungsi peta

Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan manusia sebagai makhluk sosial dan
ekonomi yang bermoral menggunakan kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat
air dengan memperhatikan hal- hal berikut!
1. Pilihlah salah satu tujuan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang
bermoral.
2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu
sampaikan dalam poster.
3. Gambar salah satu tujuan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang
bermoral yang telah dipilih!
4. Tuliskan peta konsep dari poster yang akan peserta didik sampaikan!
5. Laporkan hasilnya secara lisan!
Rubrik Pemberian Skor Proyek

Skor
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Kemampuan peserta didik dalam merencanakan

2 Kemampuan menggambar poster

3 Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan


poster yang digambar

4 Kemampuan mempresentasikan isi poster

5 Produk Poster

Skor Maksimum 15

Catatan:
Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya
pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar
(KD) atau keterampilan yang dinilai.

Rubrik PenilaianProyek

No Pernyataan Keterangan

1 Kemampuan Perencanaan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja,


hasil), dan rinci
1 = perencanaan kurang lengkap
0 = tidak ada perencanaan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

2 Kemampuan menggambar 2 = menggambar dan mewarnai poster


poster secara tepat sesuai dengan baik dan interpretasi tujuan
dengan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan dalam poster
manusia sebagai makhluk tepat.
sosial dan ekonomi yang
1 = menggambar dan memberikan warna
bermoral
pada poster tetapi salah dalam
menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
0 = gambar tidak diberi warna dan tidak
tepat dalam menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.

G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Remedial
Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan
program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada
kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran
remedial antara lain:
1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik.
2. Merancang pembelajaran remedial
3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial
4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial
5. Melaksanakan pembelajaran remedial
6. Melaksankaan evaluasi

Pengayaan
Bacalah artikel mengenai komponen peta, setelah itu analisis pkomponen peta
berdasarkan
gambar peta. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam beberapa paragraf.

LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama :
Kelas :
Petunjuk!

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

Bahan Bacaan Peserta Didik


3. Pemahaman Lokasi Melalui Peta
a. Komponen Peta
Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil dalam bidang datar
menggunakan skala tertentu. Prihandito mendefinisikan peta sebagai penyajian grafis
bentuk ruang dan hubungan keruangan berbagai perwujudan yang diwakili. Pembuatan
peta memerlukan pengetahuan khusus mengenai penggambaran permukaan bumi yang
biasa disebut ilmu kartografi dan orang yang ahli membuat peta dinamakan kartografer.
■ Judul peta
Judul peta merupakan identitas untuk mengetahui dan menginterpretasikan daerah yang
tergambar dalam peta. Penulisan judul diletakkan di bagian tengah atas untuk
memudahkan pengguna dalam membaca peta.
■ Skala peta
Skala merupakan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya.
Skala terdiri dari tiga jenis yaitu, skala numerik, skala verbal, dan skala grafis. Skala
numerik merupakan skala yang dinyatakan dengan angka pecahan seperti 1:100.000.
Skala verbal merupakan skala yang menunjukkan jarak inci di peta sesuai jumlah mil di
lapangan seperti one inch to four mile yang berarti 1 inci di peta mewakili 4 mil jarak
sebenarnya di lapangan.
Skala grafis merupakan skala yang ditunjukan dengan garis atau grafik.

Skala tersebut menyatakan bahwa setiap 1 cm pada peta mewakili 2 km pada jarak
sebenarnya. Perhitungan skala dapat dilakukan dengan rumus:
a) Membandingkan jarak di peta dengan jarak sebenarnya

Contoh: jarak di lapangan Provinsi A dengan Provinsi C adalah 30 km, sedangkan


jarak di peta 50 cm. Tentukan skalanya!

b) Membandingkan dengan peta lain yang telah diketahui skalanya

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

d1: Jarak pada peta yang sudah ada skalanya


d2: Jarak pada peta yang belum ada skalanya
P1: Penyebut skala peta yang telah diketahui
P2: Skala peta yang akan dicari

Berdasarkan jarak dalam dua peta tersebut tentukanlah skala pada Peta A!

■ Simbol peta
Simbol peta mewakili objek sebenarnya di lapangan. Berikut merupakan jenis-jenis
simbol yang ada di peta:
a) Simbol titik: untuk menggambarkan tempat atau data personal. Contoh: Ibukota
kabupaten
b) Simbol garis: untuk menggambarkan kenampakan yang berhubungan dengan jarak.
Contoh: rel kereta api, sungai
c) Simbol area: untuk menggambarkan objek yang memiliki luas tertentu.
Contoh: rawa, danau.
■ Warna peta
Warna peta menggambarkan kenampakan yang ada di peta. Berikut merupakan warna
yang biasa digunakan untuk menggambarkan berbagai kenampakan dalam peta:
Biru : Perairan, daerah dingin
Kuning : Gurun, dataran tinggi, vegetasi yang kering

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

b. Fungsi Peta
Pembuatan peta ditujukan untuk mempermudah pengguna dalam mencari informasi.
Informasi yang didapat ini bisa digunakan sebagai landasan pengambilan keputusan.
Berikut merupakan fungsi peta:
1) Memperlihatkan letak suatu tempat dengan tempat lainnya di permukaan bumi.
2) Menunjukan ukuran suatu objek seperti jarak dan luas daerah.
3) Menampilkan bentuk objek di permukaan bumi misalnya bentuk benua dan negara.
4) Menyajikan data mengenai potensi suatu daerah.
5) Memudahkan suatu pekerjaan seperti untuk perencanaan pembangunan jalan.
Seiring perkembangan teknologi, peta tidak hanya berwujud dalam bentuk kertas
tetapi digital. Berbagai sektor telah memanfaatkan dalam rangka menunjang usahanya.
Tanpa disadari, kalian juga telah memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari, seperti
dimanfaatkan untuk:
■ Pengembangan transportasi berbasis online
Sebelum adanya transportasi berbasis online, pengguna transportasi publik harus
mencari dan mendatangi langsung untuk memesannya. Selain itu, pengguna juga
harus bernegoisasi dengan pemilik transportasi untuk menyepakati harga. Ini
membutuhkan waktu lebih lama. Adanya transportasi berbasis online dapat
memberikan kemudahan kepada pengguna untuk menemukan transportasi di
sekitarnya dengan tarif yang telah disepakati sesuai aplikasi yang digunakan.
■ Perhitungan estimasi biaya ekspedisi pengiriman barang secara cepat

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Salah satu faktor yang memengaruhi biaya pengiriman adalah jarak lokasi
pengiriman dengan lokasi tujuan. Perusahaan ekspedisi pengiriman memanfaatkan
data jarak untuk mengetahui estimasi biaya pengiriman. Penjual dan pembeli juga
tidak perlu datang ke ekspedisi pengiriman untuk menanyakan estimasi biaya
pengiriman barang. Penjual dan pembeli dapat melakukan pengecekan secara
mandiri melalui aplikasi ekspedisi pengiriman yang digunakan.
■ Perhitungan perkiraan lama waktu yang dibutuhkan untuk barang sampai pada
alamat tujuan
Perkiraan lama waktu pengiriman ini memiliki sistem yang mirip dengan perhitungan
estimasi biaya pengiriman. Data jarak, lalu lintas, dan jenis transportasi saling
terintegrasi sehingga dapat menghasilkan estimasi waktu pengiriman hingga barang
dapat sampai pada alamat tujuan.
■ Memudahkan menemukan alamat tujuan

Peta digital juga dimanfaatkan sebagai pengganti denah dalam undangan. Penulisan
alamat tujuan pada undangan biasanya dilengkapi dengan denah. Seiring perkembangan
teknologi, banyak undangan yang dibuat dalam bentuk digital. Alamat tujuan yang
dicantumkan dalam undangan digital memanfaatkan peta digital yang dibuat dalam
bentuk barcode atau tautan yang akan menghubungkan dengan alamat tujuan.
■ Menyajikan berbagai alternatif jalan yang dapat dipilih agar waktu lebih
efisien.
Seseorang yang akan menuju lokasi tertentu dapat memilih dari berbagai rute jalan
yang disajikan. Kondisi kepadatan lalu lintas juga dapat ditampilkan sehingga
pengguna dapat memilih rute yang efisien dan cepat untuk sampai ke tujuan.

Bahan Bacaan Guru

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait sub-bab pada materi Keluarga Awal
Kehidupan. Materi diawali pemahaman kepada peserta didik terkait keberadaan diri dan
keluarga di tengah lingkungan sosial terdekatnya. Peserta didik kemudian
mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan sekitar sehingga mampu mengurutkan
peristiwa sejarah dalam kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat
ini. Setelah sosialisasi di lingkungan keluarga maka cakupan diperluas menjadi
sosialisasi dalam masyarakat. Kondisi lingkungan sosial dan isik setiap wilayah yang
berbeda dapat memengaruhi upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini karena adanya
perbedaan kondisi geograis daerah, karakteristik masyarakat dan cara mereka
beraktivitas. Perbedaan karakteristik wilayah dapat membuat masyarakat saling
berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan interaksi antarwilayah.

C. GLOSARIUM

lokasi : Letak suatu objek di permukaan bumi.


Peta : Gambaran permukaan bumi yang diperkecil dalam bidang datar dengan
skala tertentu.
judul peta : Identitas untuk mengetahui dan menginterpretasikan daerah yang
tergambar dalam peta.
skala peta : Perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan.
legenda peta : Keterangan simbol-simbol pada peta untuk memudahkan pengguna
dalam membaca dan menginterpretasikan peta.

D. DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka
Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban
Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat
Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 .
Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi
Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ .
Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang
Kemaritiman. Jakarta: Bappenas.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta:
BPS.
Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.
______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak.
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world
population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11
billion around 2100. Artikel.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

https://www.un.org/development/desa/en/news/population/world-
populationprospects-2019.html pada 21-08-2020
Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”.
Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22,
https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 .
Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of
Sociology. Volume 62, Number 3.
Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to
Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc.
Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems
and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-9
DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9.
Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui
pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi.
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243
Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and
research. NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20.
Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira.
Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam
pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat
Agrikarya (PPMA).
Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi
untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96.
Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi:
Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000.
Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900.
Yogyakarta: Ombak.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018. Jakarta:
Kemenko Bidang Maritim.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan
Indonesia 2018. Jakarta: KLHK
Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.
Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id .
Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di
Negeri Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144,
https://media.neliti.com/media/publications/150453-ID-
mengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf .

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta:
Erlangga.
Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the
debate (No. 1318-2016-103362).
Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka.
Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wp-
content/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf
Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan).
Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG).
Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish.
Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99.
Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe,
Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis.
Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar
Ekologi. Bandung: Remadja Karya.
Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai
Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu.
Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga
Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu
Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi
Birokrasi. 1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 .
Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.
Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman:
Garudhawaca.
Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin
perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329.
Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran
Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan
Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan
Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 .
Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius.
Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.”
Avatara 5.3.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 .
Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press.
Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak
Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti.
Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal
Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 .
Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265-
271,<doi.org/10.19109/intizar.v24i2.2730>.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB.
Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh
(Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh
Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok:
Komunitas Bambu.
Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa
Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher.

Sumber Gambar
https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/
Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg
https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/
42125739
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386-
akhir-tahun-2022-selesai
https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-saham-
pt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg
https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri-
4-tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA


IPS FASE D KELAS VII

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : .....................................
Instansi : SMP …………………
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase / Kelas : D / VII
Tema 01 : Keluarga Awal Kehidupan
Materi : Sejarah Lisan
Elemen : a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup
pembelajaran
 Keruangan dan konektivitas antar ruang
dan waktu: materi ini berkaitan dengan
pemahaman terhadap kondisi sosial dan
lingkungan alam serta kesejarahan dalam
konteks lokal dan nasional. Materi ini juga
terkait dengan pembelajaran tentang
kondisi geografis Indonesia dan
pengaruhnya terhadap aktivitas sosial,
ekonomi.
 Perkembangan masyarakat Indonesia dari
masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di
Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi
sosial, dan dinamika sosial; materi ini
berkaitan dengan pembentukan identitas
diri, merefleksikan keberadaan diri di
tengah keberagaman dan kelompok yang
berbeda-beda
 Kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang
peran diri, masyarakat serta negara dalam
memenuhi kebutuhan bersama. Peserta
didik menganalisis sejarah manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Elemen keterampilan proses
 Siswa melakukan berbagai kegiatan yang
mendukung tercapainya keterampilan
proses yang dibutuhkan untuk
mempelajari dan menyelesaikan
pembelajaran IPS kelas 7 antara lain:
mengamati, menginvestigasi/ menyelidiki,
menganalisis, merencanakan, menggambar,
berdiskusi, menceritakan, membuat
laporan tertulis sederhana, dan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

mempresentasikan.
Memahami keberadaan diri dan keluarga di
Capaian Pembelajaran 1 : tengah lingkungan sosial
2 JP (Pertemuan Ke-7)
Alokasi Waktu :

B. KOMPETENSI AWAL

 Menjelaskan deinisi sejarah lisan.


 Mengidentiikasi jenis-jenis sumber sejarah lisan.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong

D. SARANA DAN PRASARANA

Media, Sumber Belajar, dan Alat


1. Sumber Utama
a. Gambar cerita rakyat yang ada di Indonesia.
b. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII, Jakarta;
Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
c. Laptop, LCD, PC,
2. Sumber Alternatif
Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan
sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.
3. Pengembangan Sumber Belajar
Guru dapat mengembangkan dan memberikan materi berupa kumpulan video
mengenai contoh nilai dan norma dalam kehidupan sehari-hari.

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin.

F. MODEL PEMBELAJARAN

 Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis


pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran
tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran
jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan resitasi.

KOMPNEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alur Tujuan Pembelajaran :


a. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan deinisi sejarah lisan.
b. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi jenis-jenis sumber sejarah lisan.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

 Mengidentiikasi berbagai cerita rakyat yang ada di Indonesia, daerah asal, dan
hikmah dari cerita rakyat tersebut.

C. PERTANYAAN PEMANTIK

 Apa saja jenis-jenis sumber sejarah lisan?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka dengan salam dan doa bersama peserta didik.
2. Guru melakukan presensi kehadiran.
3. Apersepsi: peserta didik melihat gambar cerita rakyat di Indonesia. Guru melakukan
tanya jawab dengan peserta didik. Contoh pertanyaan seperti cerita rakyat apa yang
kalian ingat, yang pernah diceritakan oleh orang tua dan guru kalian? Bagaimana isi
dari cerita rakyat tersebut? Peserta didik difasilitasi guru mengaitkan video atau gambar
dengan kegiatan belajar.

4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 7 mengenai sejarah lisan.


a. Menjelaskan deinisi sejarah lisan.
b. Mengidentiikasi jenis-jenis sumber sejarah lisan.

Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari lembar aktivitas individu untuk
mengidentiikasi berbagai cerita rakyat yang ada di Indonesia, daerah asal, dan hikmah dari
cerita rakyat tersebut. Kegiatan ini dimaksudakan untuk memberikan pemahaman kepada
peserta didik bahwa cerita rakyat tersebut memiliki hikmah yang bisa dijadikan pelajaran
dalam kehidupan. Proses saling tukar hasil temuan peserta didik dapat dilakukan dalam
waktu singkat, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik terkait hasil
identiikasi.
Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah
Setelah peserta didik mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhannya, kemudian guru

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

mendorong peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarah pada HOTS.
Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya Apa saja jenis-jenis sumber sejarah lisan?
Peserta Didik Mengelola Informasi
Peserta didik mengolah informasi di bawah bimbingan guru. Kegiatan ini dapat dilakukan
secara individu dengan menerapkan model pembelajaran resitasi. Berikut tahapan model
pembelajaran resitasi dalam pembelajaran sejarah lisan:
1. Tahap Pemberian Tugas
Guru memberikan tugas dan membimbing peserta didik untuk mengerjakan tugas
sesuai dengan lembar aktivitas.
2. Tahap Pelaksanaan Tugas
a. Guru membimbing peserta didik untuk menjawab pertanyaan seputar sejarah lisan
terutama mengenai cerita rakyat.
b. Guru menjadi fasilitator dengan cara berkeliling untuk memberikan dorongan agar
semua peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan.
c. Peserta didik mencatat hasil informasi yang diperoleh.
3. Tahap Mempertanggungjawabkan Tugas
a. Peserta didik mengumpulkan hasil laporan secara tertulis dari hasil analisis
informasi yang didapat terkait materi sejarah lisan.
b. Guru memastikan peserta mengerjakan tugas dengan baik.
Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide
1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan
2. Peserta didik secara mandiri menulis laporan sederhana upaya mengenai hikmah dari
cerita rakyat yang telah dibacanya.
Peserta Didik Melakukan Releksi dan Aksi
1. Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran.
2. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan.
3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik.

Penutup
1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis
2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Sikap
a. Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
b. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
c. Apakah aku sudah mencantumkan sumber referensi dalam karyaku?
d. Apakah aku mampu berkolaborasi bersama teman-temanku?
Inspirasi dari pembelajaran yaitu menjunjung nilai-nilai kejujuran untuk menjadi

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

manusia ekonomi yang bermoral.


Pengetahuan
a. Bagaimana hakikat sejarah lisan?
b. Apa saja jenis-jenis sumber sejarah lisan?
Keterampilan
Apakah aku sudah berhasil membedakan jenis-jenis sumber sejarah lisan?
3. Releksi juga dapat dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan
kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan. Selain itu, dapat pula dengan
menuliskan inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan masa yang akan datang
4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan
informasi pembelajaran berikutnya tentang manusia sebagai makhluk sosial dan
ekonomi yang bermoral.
5. Doa dan penutup.

F. REFLEKSI

Budaya tradisi lisan sudah diturunkan dari masa lalu oleh nenek moyang kalian.
Cerita rakyat yang kalian sudah tuliskan pada kolom atas merupakan cerita yang sudah
turun-temurun dilestarikan. Kalian kelak juga akan menurunkan cerita-cerita tersebut
kepada anak cucu kalian nanti.
Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini:
1. Bagaimana hakikat sejarah lisan?
2. Apa saja jenis-jenis sumber sejarah lisan?

F. ASESMEN / PENILAIAN

Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS
Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis,
menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut
dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses
pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut
pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik
(authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar
secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai
landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan
teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

penilaian dari masing-masing kompetensi.


1. Penilaian kompetensi sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan
penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali
kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal
berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan.
a. Observasi
Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi
berisi catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran,
wali kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi
deskripsi perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan
tersebut.
Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka
dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan
sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun
sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan
contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester:
Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap

No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

dst

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap


menggunakan teknik observasi :
 Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK
selama satu semester.
 Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang
menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat
menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh
guru BK dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah
bimbingannya.
 Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat
dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda.
 Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan
perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami.
 Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata
pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya
mengenai perilaku peserta didik.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

 Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu
semester tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik
tersebut juga dicatat dalam jurnal.
 Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap
spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali
kelas untuk diolah lebih lanjut
Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap
sosial oleh wali kelas.

Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 19/07/22 Haidar Tidak mengikuti sholat Ketaqwaan


Dzuhur berjamaah di
sekolah.

2 19/07/22 Halwa Mengganggu teman Ketaqwaan


ketika berdoa sebelum
kegiatan pembelajaran.

3 19/07/22 Sugi Mengajak teman berdoa Ketaqwaan


sebelum olahraga
badminton di sekolah.

4 19/07/22 Said Berpartisipasi sebagai Toleransi


panitia perayaan
beragama
keagamaan di sekolah.

Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 12/07/22 Haidar Membantu seorang Kepedulian


teman yang kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah.

2 26/08/22 Halwa Menyerahkan dompet Kejujuran


yang ditemukan di

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

kantin sekolah kepada


wali kelas.

3 26/09/22 Sugi Tidak menggunakan Kedisiplinan


atribut upacara di
sekolah dengan legkap.

4 25/10/22 Said Berinisiatif menyiram Kepedulian


tanaman yang mulai
kering.

Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam
penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel
yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk
menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal
penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel:

Contoh Jurnal Penilaian Sikap


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.

1 19/07/22 Haidar Membantu seorang Ketaqwaan Sosial


teman yang
kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah

2 19/07/22 Halwa Mengajak teman Kepeduliaan Spiritual


berdoa sebelum
olahraga badminton
di sekolah.

3 19/07/22 Sugi Mengganggu teman Toleransi Spiritual


ketika berdoa
beragama
sebelum kegiatan
pembelajaran.

4 18/11/22 Said Berinisiatif Ketaqwaan Sosial


menyiram tanaman
yang mulai kering.

b. Penilaian Diri (Self Assesment)


Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik
dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam
berperilaku. Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

kejujuran dan meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian
diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut
merupakan contoh lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale.
Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Nama teman yang dinilai : ..................
Nama penilai : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan

2 Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu

3 Saya berani mengakui kesalahan jika memang


bersalah

4 Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang


diberikan

5 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam


dalam kondisi baik

6 Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan

7 Saya datang ke sekolah tepat waktu

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu

c. Penilaian Antar Teman


Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap
peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman
dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling
menghargai. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual
dan sikap sosial.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale.


Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Nama : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Teman saya berkata jujur kepada orang lain

2 Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur

3 Teman saya mentaati tata-tertib sekolah

4 .....................................

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan.
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
a) Pengertian Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui
kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual,
konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi.
Guru dapat memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi
yang akan dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama
dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.
b) Teknik Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan
yang sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan
penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan.
Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrumen Tujuan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Tes tertulis Pilihan ganda, benar-salah, Mengetahui kemampuan


menjodohkan, isian atau penguasaan pengetahuan
melengkapi, dan uraian. peserta didik dalam proses
pembelajaran.

Tes lisan Tanya jawab Mengetahui pemahaman peserta


didik sebagai dasar perbaikan
proses pembelajaran

Penugasan Tugas individu dan kelompok Memfasilitasi penguasaan


pengetahuan peserta didik
selama proses pembelajaran.

1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan
ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis:
Kisi-kisi Tes Tertulis
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Indikator Bentuk Jumlah


No Materi
Dasar Soal Soal Soal

1  Menjelaskan Sejarah  Peserta didik Tes 2


deinisi sejarah Lisan diharapkan Tertulis
lisan. mampu
 Mengidentiikasi menjelaskan
jenis-jenis deinisi sejarah
sumber sejarah lisan
lisan  Peserta didik
diharapkan
mampu
mengidentiikasi
jenis-jenis
sumber sejarah
lisan

Butir soal:
1. Bagaimana hakikat sejarah lisan?
2. Apa saja yang termasuk sumber sejarah lisan?
Pemberian skor Tes Tertulis

No. Kunci Jawaban Skor

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Soal

1 Sejarah Lisan merupakan usaha untuk merekam seluruh kenangan 2


dari si pelaku sejarah, agar semua aktifitas yang dilakukannya,
yang dilihatnya dan dirasakannya dapat terungkap melalui proses
wawancara dengan segala nuansa yang muncul dari aspek
peristiwa sejarah.

2 Contoh sumber lisan : 2


 Keterangan langsung dari anggota Legiun Veteran Republik
Indonesia terkait sejarah Serangan Umum.
 Orang dekat Soekarno yang menceritakan bagaimana perilaku
Soekarno semasa hidupnya.
 Para saksi mata pada perang di era kemerdekaan banyak
menceritakan kisah-kisah peperangan berdasarkan
pengalamannya.

Total Skor Maksimum 4

2. Tes Lisan
Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta
didik yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini
bertujuan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan
kemampuan berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat
pembelajaran berlangsung. pertanyaan pada tes lisan:
 Mengapa sejarah lisan dapat mengungkap?
 Bagaimana kedudukan sejarah lisan dalam ilmu sejarah?
 Aspek apa saja yang harus diperhatikan saat menggunakan sumber lisan?
 Apakah sejarah lisan dapat digunakan sebagai sumber sejarah?

3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh
pedoman penskorannya.
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian

 Menjelaskan Sejarah Lisan  Peserta didik Penugasan


deinisi sejarah diharapkan
lisan. mampu
 Mengidentiikasi menjelaskan
jenis-jenis deinisi sejarah
sumber sejarah lisan
lisan  Peserta didik
diharapkan
mampu
mengidentiikasi
jenis-jenis sumber
sejarah lisan

Pedoman Pemberian Skor Tugas

No Soal Aspek yang Dinilai Skor

1 Menjelaskan sejarah lisan 0-2

2 Apa saja kelebihan dan kekurangan dari sumber sejarah 0-3


lisan.

3 Menjelaskan manfaat sejarah lisan 0-3

4 Keruntutan bahasa 0-2

Total Skor Maksimum 10

3. Penilaian Keterampilan
a) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik
dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu
sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan
berbagai teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan
contoh kisi-kisi penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor.
b) Teknik Penilaian Keterampilan
• Penilaian kinerja
Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor:
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian

1  Menjelaskan Sejarah  Peserta didik


deinisi sejarah Lisan diharapkan
lisan. mampu
 Mengidentiikasi menjelaskan
jenis-jenis deinisi sejarah
sumber sejarah lisan
lisan  Peserta didik
diharapkan
mampu
mengidentiikasi
jenis-jenis sumber
sejarah lisan

Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja

Skala
No Aspek yang Dinilai
0 1 2 3 4

1 Merencanakan pengamatan

2 Melakukan pengamatan

3 Membuat laporan

Jumlah:

Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat
menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya
dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai.

Rubrik Penilaian Kinerja

No Indikator Rubrik

1 Menyiapkan bahan 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang


diperlukan.
yang diperlukan
1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang
diperlukan.
0 = Tidak menyiapkan alat bahan

2 Pengamatan 4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat.


2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat.
1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat.
0 = Tidak melakukan langkah kerja.

Langkah kerja:
1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4.
2. Menggambar sejarah lisan..
3. Mencantumkan sejarah lisan pada gambar yang
di buat
4. Memberikan warna pada kenampakan objek
yang di gambar pada sejarah lisan.

3 Membuat laporan 3 = Memenuhi 3 kriteria


2 = Memenuhi 2 kriteria
1 = Memenuhi 1 kriteria
0 = Tidak memenuhi kriteria

Kriteria laporan:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan,
alat dan bahan, prosedur, data pengamatan,
pembahasan, kesimpulan)
2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
3. Komunikatif

• Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu
tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu
maupun beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan,
pengorganisasian, pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam penilaian proyek, yaitu:
1) Pengelolaan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan


informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan.
2) Relevansi
Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
3) Keaslian
Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya.
4) Inovasi dan Kreativitas
Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta
didik.
Kisi-kisi Penilaian Proyek
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian

1  Menjelaskan Sejarah  Peserta didik Penilaian


deinisi sejarah Lisan diharapkan Proyek
lisan. mampu
 Mengidentiikasi menjelaskan
jenis-jenis deinisi sejarah
sumber sejarah lisan
lisan  Peserta didik
diharapkan
mampu
mengidentiikasi
jenis-jenis sumber
sejarah lisan

Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan sejarah lisan menggunakan kertas gambar
ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal- hal berikut!
1. Pilihlah salah satu tujuan sejarah lisan.
2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu
sampaikan dalam poster.
3. Gambar salah satu tujuan sejarah lisan yang telah dipilih!
4. Tuliskan cerita rakyat konsep dari poster yang akan peserta didik sampaikan!
5. Laporkan hasilnya secara lisan!
Rubrik Pemberian Skor Proyek

No Pernyataan Skor

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

1 2 3 4

1 Kemampuan peserta didik dalam merencanakan

2 Kemampuan menggambar poster

3 Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan


poster yang digambar

4 Kemampuan mempresentasikan isi poster

5 Produk Poster

Skor Maksimum 15

Catatan:
Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya
pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar
(KD) atau keterampilan yang dinilai.

Rubrik PenilaianProyek

No Pernyataan Keterangan

1 Kemampuan Perencanaan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja,


hasil), dan rinci
1 = perencanaan kurang lengkap
0 = tidak ada perencanaan

2 Kemampuan menggambar 2 = menggambar dan mewarnai poster


dengan baik dan interpretasi tujuan
poster secara tepat sesuai
pembangunan berkelanjutan dalam poster
dengan salah satu tujuan tepat.
sejarah lisan 1 = menggambar dan memberikan warna
pada poster tetapi salah dalam
menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
0 = gambar tidak diberi warna dan tidak
tepat dalam menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Remedial
Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan
program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada
kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran
remedial antara lain:
1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik.
2. Merancang pembelajaran remedial
3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial
4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial
5. Melaksanakan pembelajaran remedial
6. Melaksankaan evaluasi

Pengayaan
Bacalah artikel mengenai sejarah lisan, setelah itu analisis perbedaan jenis-jenis sumber
sejarah lisan. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam beberapa paragraf.

LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Mengawali pembelajaran materi ini, silakan kalian isi tabel di bawah ini dengan cerita
rakyat (dongeng, legenda atau mitos) yang kalian ketahui!
Silakan kalian gunakan sumber dari buku, internet, atau sumber lainnya!

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

Bahan Bacaan Peserta Didik


C. Sosialisasi dalam Masyarakat
1. Sejarah Lisan
Budaya tradisi lisan sudah diturunkan dari masa lalu oleh nenek moyang kalian.
Cerita rakyat yang kalian sudah tuliskan pada kolom atas merupakan cerita yang sudah
turun-temurun dilestarikan. Kalian kelak juga akan menurunkan cerita-cerita tersebut
kepada anak cucu kalian nanti.
Cerita rakyat pada mulanya tidak dibuat untuk anak-anak. Namun pada abad ke-19,
cerita rakyat dibuat untuk digunakan sebagai bahan pendidikan bagi anak-anak. Seperti
cerita Si Pitung dari Jakarta yang mengajarkan untuk kebaikan, tolong menolong, dan
berani. Cerita rakyat yang turun-temurun sudah disesuaikan untuk pembaca dan
pendengar. Cerita rakyat dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu mitos (myth),
legenda (legend), dan dongeng ( folktale).
Jejak-jejak masa lampau sebagai sumber sejarah digolongkan dalam tiga jenis yaitu
sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda (artefak). Sumber tertulis diantaranya
prasasti, silsilah keluarga (dokumen tertulis), surat kabar, buku harian, piagam, babad,
dokumen, biografi, jurnal, surat, laporan, notulen rapat, dan sebagainya. Sumber benda
dalam sejarah yaitu monumen (piramid, masjid, candi, makam, gereja, patung, lukisan),
ornamen (relief, gambar-gambar), dan grafis (peta, perencanaan kota, sketsa topografis,
sidik jari, tabel statistik, dan lain-lain), dan fonografis (rekaman suara).

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Sementara sumber lisan dapat dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, kesaksian lisan
oleh pelaku yang terlibat secara langsung dalam peristiwa sejarah (oral history). Pada
saat melakukan wawancara dengan saksi sejarah direkam dan ditranskripkan ke dalam
kertas.
Sumber lisan yang kedua berupa tradisi lisan (oral tradition), misalnya mitos,
legenda, dongeng, dan cerita rakyat. Tradisi lisan lebih sulit untuk dianalisis oleh
seorang sejarawan karena perlu menangkap kenyataan di belakang ceritanya yang
didukung dokumen seperti arsip atau buku.
Mitos adalah cerita yang dianggap benar terjadi dan suci oleh masyarakat pemilik
cerita tersebut. Legenda merupakan cerita rakyat jaman dahulu yang dianggap benar-
benar terjadi oleh pemilik cerita. Dongeng merupakan prosa yang dianggap tidak benar-
benar terjadi oleh yang memiliki cerita. Isi dongeng kebanyakan penuh dengan
khayalan.
Melalui cerita rakyat nenek moyang kalian menjawab berbagai pertanyaan yang
muncul dari anak-anak mereka atau cucu-cucu mereka. Seperti contoh ketika sudah
malam anak-anak tidak diperbolehkan bermain di luar rumah karena akan diculik oleh
hantu. Penjelasan ilmiahnya adalah ketika malam dan suasana gelap maka anak-anak
akan kesulitan untuk melihat keadaan sekitar. Anak-anak yang bermain dikhawatirkan
akan mengalami kecelakaan atau kehilangan arah untuk pulang. Cerita rakyat
mempunyai ciri-ciri di antaranya:
a. Penyebaran dan pelestariannya dilakukan dengan tradisi lisan yaitu melalui
penuturan dari orang ke orang lain.
b. Bersifat tradisional dan disebarkan antargenerasi dalam waktu yang cukup lama.
c. Cerita rakyat itu ada dengan versi-versi dan perbedaan dari setiap daerah sehingga
menjadi berbeda alur dari ceritanya satu sama lain.
d. Penciptanya tidak diketahui.
e. Menjadi milik bersama.
f. Mempunyai kegunaan dalam kehidupan.
g. Mempunyai logika sendiri yang membedakan dengan logika umum.
Cerita rakyat memiliki banyak nilai-nilai luhur yang berkaitan dengan nilai-nilai
budi pekerti seperti keimanan, jujur, adil, bekerja keras, rendah hati, bekerja sama,
keberanian, rela berkorban, tolong menolong, kerurukunan, dan sebagainya .

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Bahan Bacaan Guru


Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait sub-bab pada materi Keluarga
Awal Kehidupan. Materi diawali pemahaman kepada peserta didik terkait keberadaan
diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial terdekatnya. Peserta didik kemudian
mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan sekitar sehingga mampu mengurutkan
peristiwa sejarah dalam kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat
ini. Setelah sosialisasi di lingkungan keluarga maka cakupan diperluas menjadi
sosialisasi dalam masyarakat. Kondisi lingkungan sosial dan isik setiap wilayah yang
berbeda dapat memengaruhi upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini karena adanya

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

perbedaan kondisi geograis daerah, karakteristik masyarakat dan cara mereka


beraktivitas. Perbedaan karakteristik wilayah dapat membuat masyarakat saling
berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan interaksi antarwilayah.

C. GLOSARIUM

sejarah lisan : Informasi sejarah tentang peristiwa penting yang dapat bersumber dari
kesaksian lisan dan tradisi lisan.
sosialisasi : Proses sosial seumur hidup untuk mempelajari pola budaya, perilaku,
dan harapan.
mitos : Prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap suci oleh
yang memiliki cerita.
legenda : Prosa rakyat yag dianggap benar-benar terjadi oleh yang memiliki
cerita.

D. DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka
Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan
Peradaban Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”.
Masyarakat Indonesia, 41(2), 115-126,
https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 .
Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi
Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ .
Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang
Kemaritiman. Jakarta: Bappenas.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta:
BPS.
Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.
______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak.
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world
population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly
11 billion around 2100. Artikel.
https://www.un.org/development/desa/en/news/population/world-
populationprospects-2019.html pada 21-08-2020
Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”.
Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22,
https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 .
Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of
Sociology. Volume 62, Number 3.
Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to
Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems
and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-
9 DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9.
Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui
pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi.
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243
Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and
research. NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20.
Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira.
Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam
pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat
Agrikarya (PPMA).
Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi
untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96.
Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi:
Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000.
Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900.
Yogyakarta: Ombak.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018.
Jakarta: Kemenko Bidang Maritim.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan
Indonesia 2018. Jakarta: KLHK
Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.
Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id .
Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di
Negeri Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144,
https://media.neliti.com/media/publications/150453-ID-
mengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf .
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta:
Erlangga.
Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the
debate (No. 1318-2016-103362).
Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka.
Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wp-
content/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf
Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan).
Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG).
Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish.
Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe,


Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis.
Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar
Ekologi. Bandung: Remadja Karya.
Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai
Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu.
Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga
Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu
Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi
Birokrasi. 1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 .
Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.
Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman:
Garudhawaca.
Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin
perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329.
Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran
Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan
Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan
Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 .
Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius.
Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.”
Avatara 5.3.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 .
Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press.
Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak
Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti.
Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal
Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 .
Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265-
271,<doi.org/10.19109/intizar.v24i2.2730>.
T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas:
OpenStax.
Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB.
Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh
(Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh
Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok:
Komunitas Bambu.
Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa
Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Sumber Gambar
https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/
Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg
https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/
42125739
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386-
akhir-tahun-2022-selesai
https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-saham-
pt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg
https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri-
4-tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA


IPS FASE D KELAS VII

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : .....................................
Instansi : SMP …………………
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase / Kelas : D / VII
Tema 01 : Keluarga Awal Kehidupan
Materi : Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi
yang Bermoral
Elemen : a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup
pembelajaran
 Keruangan dan konektivitas antar ruang
dan waktu: materi ini berkaitan dengan
pemahaman terhadap kondisi sosial dan
lingkungan alam serta kesejarahan dalam
konteks lokal dan nasional. Materi ini juga
terkait dengan pembelajaran tentang
kondisi geografis Indonesia dan
pengaruhnya terhadap aktivitas sosial,
ekonomi.
 Perkembangan masyarakat Indonesia dari
masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di
Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi
sosial, dan dinamika sosial; materi ini
berkaitan dengan pembentukan identitas
diri, merefleksikan keberadaan diri di
tengah keberagaman dan kelompok yang
berbeda-beda
 Kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang
peran diri, masyarakat serta negara dalam
memenuhi kebutuhan bersama. Peserta
didik menganalisis sejarah manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Elemen keterampilan proses
 Siswa melakukan berbagai kegiatan yang
mendukung tercapainya keterampilan
proses yang dibutuhkan untuk
mempelajari dan menyelesaikan
pembelajaran IPS kelas 7 antara lain:
mengamati, menginvestigasi/ menyelidiki,
menganalisis, merencanakan, menggambar,
berdiskusi, menceritakan, membuat

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

laporan tertulis sederhana, dan


mempresentasikan.
Memahami keberadaan diri dan keluarga di
Capaian Pembelajaran 1 : tengah lingkungan sosial
2 JP (Pertemuan Ke-8)
Alokasi Waktu :

B. KOMPETENSI AWAL

 Menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk sosial.


 Menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong

D. SARANA DAN PRASARANA

Media, Sumber Belajar, dan Alat


1. Sumber Utama
a. Gambar mengenai kegiatan bagi masker gratis dan gambar kasus penipuan
penjualan masker di masa pandemi Covid-19.
b. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII, Jakarta;
Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
c. Laptop, LCD, PC,
2. Sumber Alternatif
Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan
sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.
3. Pengembangan Sumber Belajar
Guru dapat mengembangkan dan memberikan materi berupa kumpulan video
mengenai contoh nilai dan norma dalam kehidupan sehari-hari.

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin.

F. MODEL PEMBELAJARAN

 Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis


pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran
tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran
jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan grup investigation.

KOMPNEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alur Tujuan Pembelajaran :

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

a. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk


sosial.
b. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk
ekonomi yang bermoral.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

 Mengidentiikasi contoh aktivitas yang mencerminkan manusia sebagai makhluk


sosial dan ekonomi yang bermoral

C. PERTANYAAN PEMANTIK

 Apa pentingnya manusia menjadi makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka dengan salam dan doa bersama peserta didik.
2. Guru melakukan presensi kehadiran.
3. Apersepsi: guru menampilkan gambar kegiatan bagi masker gratis dan gambar kasus
penipuan penjualan masker di masa pandemi Covid-19. Guru menceritakan kepada
peserta didik terkait aksi masyarakat yang membagikan masker gratis sebagai wujud
tolong menolong sesama karena manusia sebagai makhluk sosial. Sedangkan gambar
kasus penipuan penjualan masker merupakan contoh tindakan ekonomi yang tidak
bermoral karena tidak jujur. Peserta didik difasilitasi guru mengaitkan gambar
kelangkaan masker medis disinfektan, dan handsinitizer dengan kegiatan belajar. Guru
melanjutkan dengan memberikan motivasi agar peserta didik mengembangkan skill
komuikasi, berikir kritis, kreatif dan kolaboratif.
Contoh gambar kasus penipuan penjualan masker di masa pandemi Covid-19.

4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 8 mengenai manusia sebagai


makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral .
a. Menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk sosial.
b. Menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari lembar aktivitas kelompok untuk
mengidentiikasi contoh aktivitas yang mencerminkan manusia sebagai makhluk sosial dan
ekonomi yang bermoral. Kegiatan ini dimaksudakan untuk memberikan pemahaman
kepada peserta didik bahwa pentingnya manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi
yang bermoral untuk menciptakan keamanan dan keharmonisan dalam hidup. Proses
saling tukar hasil temuan peserta didik dapat dilakukan dalam waktu singkat, kemudian
guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik terkait hasil identiikasi.
Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah
Setelah peserta didik mengidentiikasi contoh aktivitas yang mencerminkan manusia
sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral, kemudian guru mendorong peserta
didik mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarah pada HOTS. Beberapa pertanyaan
yang diajukan misalnya Apa pentingnya manusia menjadi makhluk sosial dan ekonomi
yang bermoral?
Peserta Didik Mengelola Informasi
Peserta didik dapat mencari informasi terkait sosialisasi sosial melalui internet, buku,
maupun sumber lain. Peserta didik mengolah informasi secara berkelompok di bawah
bimbingan guru. Kegiatan ini dapat dilakukan secara bervariasi, misalnya dengan model
pembelajaran grup investigation. Berikut merupakan tahapan pembelajaran menggunakan
model grup investigation:
1. Guru membimbing peserta didik membagi kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5
peserta didik.
2. Guru mengarahkan peserta didik menjawab pertanyaan pada lembar aktivitas
kelompok mengenai contoh aktivitas manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi
yang bermoral.
3. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok.
4. Guru berkeliling pada setiap kelompok untuk memberikan dorongan agar semua
anggota kelompok berpartisipasi aktif.
5. Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya dalam bentuk inforgrais atau
bentuk lainnya.
6. Guru memandu peserta didik mempresentasikan hasil diskuisi.
7. Guru menyimpulkan laporan hasil diskusi.
Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide
1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan/poster/karya lainnya.
2. Peserta didik secara mandiri menulis laporan sederhana upaya yang dapat dilakukan
untuk menjadi manusia ekonomi yang bermoral.
Peserta Didik Melakukan Releksi dan Aksi
1. Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran.
2. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan
3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Penutup
1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis
2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Sikap
a. Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
b. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
c. Apakah akus sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku?
d. Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku?
Inspirasi dari pembelajaran yaitu menjunjung nilai-nilai kejujuran untuk menjadi
manusia ekonomi yang bermoral.
Pengetahuan
a. Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk sosial?
b. Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral?
Keterampilan
Apakah aku sudah berhasil menerapkan nilai-nilai sebagai makhluk sosial dan
ekonomi yang bermoral?
3. Releksi juga dapat dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan
kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan.
Selain itu, dapat pula dengan menuliskan inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan
masa yang akan datang
4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan
informasi pembelajaran berikutnya tentang sosialisasi.
5. Doa dan penutup.

F. REFLEKSI

Manusia sebagai makhluk sosial dapat diartikan bahwa manusia tidak dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain. Manusia
memiliki keterbatasan sumber daya untuk memenuhi kebutuhannya sehingga manusia
saling bergantung satu dengan lainnya.
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas membuat manusia melakukan berbagai cara
agar tujuan kebutuhannya dapat terpenuhi. Keinginan manusia untuk dapat memenuhi
kebutuhannya merupakan perwujudan manusia sebagai makhluk ekonomi. Dalam
pemenuhan kebutuhannya, manusia dibatasi oleh hak-hak orang lain sebagai perwujudan
makhluk bermoral. Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral
Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini:
1. Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk sosial?

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

2. Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral?

F. ASESMEN / PENILAIAN

Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS
Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis,
menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut
dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses
pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut
pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik
(authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar
secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai
landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan
teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen
penilaian dari masing-masing kompetensi.
1. Penilaian kompetensi sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan
penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali
kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal
berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan.
a. Observasi
Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi
berisi catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran,
wali kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi
deskripsi perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan
tersebut.
Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka
dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan
sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun
sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan
contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester:
Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap

No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

dst

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap


menggunakan teknik observasi :
 Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK
selama satu semester.
 Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang
menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat
menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh
guru BK dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah
bimbingannya.
 Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat
dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda.
 Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan
perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami.
 Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata
pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya
mengenai perilaku peserta didik.
 Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu
semester tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik
tersebut juga dicatat dalam jurnal.
 Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap
spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali
kelas untuk diolah lebih lanjut
Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap
sosial oleh wali kelas.
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 19/07/22 Haidar Tidak mengikuti sholat Ketaqwaan


Dzuhur berjamaah di
sekolah.

2 19/07/22 Halwa Mengganggu teman Ketaqwaan


ketika berdoa sebelum
kegiatan pembelajaran.

3 19/07/22 Sugi Mengajak teman berdoa Ketaqwaan


sebelum olahraga
badminton di sekolah.

4 19/07/22 Said Berpartisipasi sebagai Toleransi


panitia perayaan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

keagamaan di sekolah. beragama

Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 12/07/22 Haidar Membantu seorang Kepedulian


teman yang kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah.

2 26/08/22 Halwa Menyerahkan dompet Kejujuran


yang ditemukan di
kantin sekolah kepada
wali kelas.

3 26/09/22 Sugi Tidak menggunakan Kedisiplinan


atribut upacara di
sekolah dengan legkap.

4 25/10/22 Said Berinisiatif menyiram Kepedulian


tanaman yang mulai
kering.

Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam
penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel
yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk
menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal
penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel:
Contoh Jurnal Penilaian Sikap
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.

1 19/07/22 Haidar Membantu seorang Ketaqwaan Sosial


teman yang
kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah

2 19/07/22 Halwa Mengajak teman Kepeduliaan Spiritual


berdoa sebelum

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

olahraga badminton
di sekolah.

3 19/07/22 Sugi Mengganggu teman Toleransi Spiritual


ketika berdoa
beragama
sebelum kegiatan
pembelajaran.

4 18/11/22 Said Berinisiatif Ketaqwaan Sosial


menyiram tanaman
yang mulai kering.

b. Penilaian Diri (Self Assesment)


Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik
dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam
berperilaku. Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai
kejujuran dan meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian
diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut
merupakan contoh lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale.

Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)


Nama teman yang dinilai : ..................
Nama penilai : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan

2 Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu

3 Saya berani mengakui kesalahan jika memang


bersalah

4 Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang


diberikan

5 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam


dalam kondisi baik

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

6 Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan

7 Saya datang ke sekolah tepat waktu

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu

c. Penilaian Antar Teman


Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap
peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman
dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling
menghargai. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual
dan sikap sosial.
Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale.
Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Nama : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Teman saya berkata jujur kepada orang lain

2 Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur

3 Teman saya mentaati tata-tertib sekolah

4 .....................................

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


a) Pengertian Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui
kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual,
konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi.
Guru dapat memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi
yang akan dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama
dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.

b) Teknik Penilaian Pengetahuan


Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan
yang sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan
penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan.

Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrumen Tujuan

Tes tertulis Pilihan ganda, benar-salah, Mengetahui kemampuan


menjodohkan, isian atau penguasaan pengetahuan
melengkapi, dan uraian. peserta didik dalam proses
pembelajaran.

Tes lisan Tanya jawab Mengetahui pemahaman peserta


didik sebagai dasar perbaikan
proses pembelajaran

Penugasan Tugas individu dan kelompok Memfasilitasi penguasaan


pengetahuan peserta didik
selama proses pembelajaran.

1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan
ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis:
Kisi-kisi Tes Tertulis
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Kompetensi Indikator Bentuk Jumlah


No Materi
Dasar Soal Soal Soal

1  Menjelaskan Manusia  Peserta didik Tes 2


hakikat manusia Sebagai diharapkan Tertulis
sebagai Makhluk mampu
makhluk sosial. Sosial dan menjelaskan
 Menjelaskan Ekonomi hakikat
hakikat manusia yang manusia
sebagai Bermoral sebagai
makhluk makhluk
ekonomi yang sosial.
bermoral.  Peserta didik
diharapkan
mampu
menjelaskan
hakikat
manusia
sebagai
makhluk
ekonomi yang
bermoral

Butir soal:
1. Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk sosial?
2. Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral?
Pemberian skor Tes Tertulis

No.
Kunci Jawaban Skor
Soal

1 Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga 2


masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat
hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia
mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan
manusia lain

2 Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi Bermoral 2


 Upaya manusia dalam usaha mendapatkan perangkat
pemuas kebutuhan dengan usaha mengendalikan diri dan
menjunjung tinggi nilai-nilai moral. Contoh perilaku manusia
sebagai mahkluk ekonomi yang bermoral: Tidak menimbun
barang. Berdagang jujur.

Total Skor Maksimum 4

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

2. Tes Lisan
Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta
didik yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini
bertujuan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan
kemampuan berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat
pembelajaran berlangsung. pertanyaan pada tes lisan:
 Apa pentingnya manusia sebagai makhluk sosial?
 Apa pentingnya manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral?
 Bagaimana tanggapan kalian jika di lingkungan sekitar ada orang yang
menjalankan kegiatan ekonomi tetapi tidak menjunjung nilai moral? Berikan
solusinya.
3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh
pedoman penskorannya.
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian

 Menjelaskan Manusia Sebagai  Peserta didik Penugasan


hakikat manusia Makhluk Sosial diharapkan
sebagai dan Ekonomi mampu
makhluk sosial. yang Bermoral menjelaskan
 Menjelaskan hakikat manusia
hakikat manusia sebagai makhluk
sebagai sosial.
makhluk  Peserta didik
ekonomi yang diharapkan
bermoral. mampu
menjelaskan
hakikat manusia
sebagai makhluk
ekonomi yang
bermoral

Pedoman Pemberian Skor Tugas

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

No Soal Aspek yang Dinilai Skor

1 Menjelaskan makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral 0-2

2 Apa pentingnya makhluk sosial dan ekonomi yang 0-3


bermoral

3 Menjelaskan manfaat makhluk sosial dan ekonomi yang 0-3


bermoral

4 Keruntutan bahasa 0-2

Total Skor Maksimum 10

3. Penilaian Keterampilan
a) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik
dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu
sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan
berbagai teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan
contoh kisi-kisi penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor.
b) Teknik Penilaian Keterampilan
• Penilaian kinerja
Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor:
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian

1  Menjelaskan Manusia  Peserta didik


hakikat manusia Sebagai diharapkan
sebagai makhluk Makhluk mampu
sosial. Sosial dan menjelaskan
 Menjelaskan Ekonomi hakikat manusia
hakikat manusia yang sebagai makhluk
sebagai makhluk Bermoral sosial.
ekonomi yang  Peserta didik
bermoral. diharapkan
mampu
menjelaskan
hakikat manusia

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

sebagai makhluk
ekonomi yang
bermoral

Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja

Skala
No Aspek yang Dinilai
0 1 2 3 4

1 Merencanakan pengamatan

2 Melakukan pengamatan

3 Membuat laporan

Jumlah:

Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat
menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya
dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai.
Rubrik Penilaian Kinerja

No Indikator Rubrik

1 Menyiapkan bahan 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang


diperlukan.
yang diperlukan
1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang
diperlukan.
0 = Tidak menyiapkan alat bahan

2 Pengamatan 4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat


3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat.
2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat.
1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat.
0 = Tidak melakukan langkah kerja.

Langkah kerja:
1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4.
2. Menggambar makhluk sosial dan ekonomi yang
bermoral.
3. Mencantumkan makhluk sosial dan ekonomi
yang bermoral pada gambar yang di buat

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

4. Memberikan warna pada kenampakan objek


yang di gambar pada makhluk sosial dan
ekonomi yang bermoral.

3 Membuat laporan 3 = Memenuhi 3 kriteria


2 = Memenuhi 2 kriteria
1 = Memenuhi 1 kriteria
0 = Tidak memenuhi kriteria

Kriteria laporan:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan,
alat dan bahan, prosedur, data pengamatan,
pembahasan, kesimpulan)
2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
3. Komunikatif

• Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu
tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu
maupun beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan,
pengorganisasian, pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam penilaian proyek, yaitu:
1) Pengelolaan
Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan
informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan.
2) Relevansi
Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
3) Keaslian
Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya.
4) Inovasi dan Kreativitas
Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta
didik.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Kisi-kisi Penilaian Proyek


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian

1  Menjelaskan Manusia  Peserta didik Penilaian


hakikat manusia Sebagai diharapkan Proyek
sebagai makhluk Makhluk Sosial mampu
sosial. dan Ekonomi menjelaskan
 Menjelaskan yang Bermoral hakikat manusia
hakikat manusia sebagai makhluk
sebagai makhluk sosial.
ekonomi yang  Peserta didik
bermoral. diharapkan
mampu
menjelaskan
hakikat manusia
sebagai makhluk
ekonomi yang
bermoral

Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan manusia sebagai makhluk sosial dan
ekonomi yang bermoral menggunakan kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat
air dengan memperhatikan hal- hal berikut!
1. Pilihlah salah satu tujuan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang
bermoral.
2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu
sampaikan dalam poster.
3. Gambar salah satu tujuan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang
bermoral yang telah dipilih!
4. Tuliskan menerapkan nilai-nilai sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
konsep dari poster yang akan peserta didik sampaikan!
5. Laporkan hasilnya secara lisan!
Rubrik Pemberian Skor Proyek

Skor
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Kemampuan peserta didik dalam merencanakan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

2 Kemampuan menggambar poster

3 Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan


poster yang digambar

4 Kemampuan mempresentasikan isi poster

5 Produk Poster

Skor Maksimum 15

Catatan:
Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya
pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar
(KD) atau keterampilan yang dinilai.

Rubrik PenilaianProyek

No Pernyataan Keterangan

1 Kemampuan Perencanaan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja,


hasil), dan rinci
1 = perencanaan kurang lengkap
0 = tidak ada perencanaan

2 Kemampuan menggambar 2 = menggambar dan mewarnai poster


poster secara tepat sesuai dengan baik dan interpretasi tujuan
dengan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan dalam poster
manusia sebagai makhluk tepat.
sosial dan ekonomi yang
1 = menggambar dan memberikan warna
bermoral
pada poster tetapi salah dalam
menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
0 = gambar tidak diberi warna dan tidak
tepat dalam menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.

G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Remedial
Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan
program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada
kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran
remedial antara lain:
1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik.
2. Merancang pembelajaran remedial
3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial
4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial
5. Melaksanakan pembelajaran remedial
6. Melaksankaan evaluasi

Pengayaan
Bacalah artikel mengenai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral, setelah itu
analisis contoh aktivitas yang mencerminkan manusia sebagai makhluk sosial dan
ekonomi yang bermoral. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam beberapa paragraf.

LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama :
Kelas :
Petunjuk!

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

Bahan Bacaan Peserta Didik


Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral
a. Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial dapat diartikan bahwa manusia tidak dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain. Manusia
memiliki keterbatasan sumber daya untuk memenuhi kebutuhannya sehingga manusia
saling bergantung satu dengan lainnya.

b. Manusia sebagai Makhluk Ekonomi yang Bermoral


Kebutuhan manusia yang tidak terbatas membuat manusia melakukan berbagai cara
agar tujuan kebutuhannya dapat terpenuhi. Keinginan manusia untuk dapat memenuhi
kebutuhannya merupakan perwujudan manusia sebagai makhluk ekonomi. Dalam
pemenuhan kebutuhannya, manusia dibatasi oleh hak-hak orang lain sebagai
perwujudan makhluk bermoral. Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral, manusia
setidaknya memiliki empat ciri-ciri sebagai berikut:
1) Melakukan tindakan rasional.
2) Fokus pemenuhan kebutuhan untuk kepentingan diri sendiri tanpa mengabaikan
norma/nilai/aturan yang berlaku di masyarakat.
3) Pengambilan keputusan dalam rangka memenuhi kebutuhan sesuai dengan tujuan.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

4) Sulit merasa puas.


5) Ada preferensi pribadi dalam menentukan aktivitas pemenuhan kebutuhan.

Bahan Bacaan Guru


Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait sub-bab pada materi Keluarga
Awal Kehidupan. Materi diawali pemahaman kepada peserta didik terkait keberadaan
diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial terdekatnya. Peserta didik kemudian
mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan sekitar sehingga mampu mengurutkan
peristiwa sejarah dalam kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat
ini. Setelah sosialisasi di lingkungan keluarga maka cakupan diperluas menjadi
sosialisasi dalam masyarakat. Kondisi lingkungan sosial dan isik setiap wilayah yang
berbeda dapat memengaruhi upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini karena adanya
perbedaan kondisi geograis daerah, karakteristik masyarakat dan cara mereka
beraktivitas. Perbedaan karakteristik wilayah dapat membuat masyarakat saling
berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan interaksi antarwilayah.

C. GLOSARIUM

nilai : Sesuatu yang absolut, melekat pada objek, hadir dalam diri manusia,
dan identik dengan perilakunya.
nilai kebaikan : Nilai yang bersumber pada kehendak/kemauan manusia.
nilai kebenaran : Nilai yang bersumber pada unsur akal manusia (rasio/budi).
nilai keindahan : Nislai yang bersumber pada rasa manusia (perasaan, estetis).
nilai kerohanian: Segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia
nilai material : Segala hal yang bermanfaat bagi unsur jasmani manusia, misalnya
makanan dan pakaian.
nilai religius : Nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan mutlak.
nilai vital : Segala hal yang berguna bagi manusia untuk melakukan kegiatan atau
aktivitas

D. DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka
Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan
Peradaban Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”.
Masyarakat Indonesia, 41(2), 115-126,
https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 .
Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi
Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ .
Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang
Kemaritiman. Jakarta: Bappenas.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta:

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

BPS.
Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.
______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak.
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world
population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly
11 billion around 2100. Artikel.
https://www.un.org/development/desa/en/news/population/world-
populationprospects-2019.html pada 21-08-2020
Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”.
Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22,
https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 .
Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of
Sociology. Volume 62, Number 3.
Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to
Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc.
Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems
and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-
9 DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9.
Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui
pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi.
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243
Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and
research. NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20.
Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira.
Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam
pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat
Agrikarya (PPMA).
Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi
untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96.
Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi:
Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000.
Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900.
Yogyakarta: Ombak.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018.
Jakarta: Kemenko Bidang Maritim.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan
Indonesia 2018. Jakarta: KLHK
Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.
Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id .
Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di
Negeri Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144,
https://media.neliti.com/media/publications/150453-ID-
mengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf .
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta:
Erlangga.
Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the
debate (No. 1318-2016-103362).
Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka.
Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wp-
content/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf
Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan).
Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG).
Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish.
Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99.
Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe,
Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis.
Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar
Ekologi. Bandung: Remadja Karya.
Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai
Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu.
Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga
Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu
Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi
Birokrasi. 1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 .
Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.
Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman:
Garudhawaca.
Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin
perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329.
Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran
Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan
Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan
Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 .
Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius.
Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.”
Avatara 5.3.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 .
Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press.
Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak
Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti.
Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal
Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 .
Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265-
271,<doi.org/10.19109/intizar.v24i2.2730>.
T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas:
OpenStax.
Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB.
Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh
(Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh
Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok:
Komunitas Bambu.
Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa
Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher.

Sumber Gambar
https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/
Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg
https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/
42125739
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386-
akhir-tahun-2022-selesai
https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-saham-
pt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg
https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri-
4-tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA


IPS FASE D KELAS VII

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : .....................................
Instansi : SMP …………………
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase / Kelas : D / VII
Tema 01 : Keluarga Awal Kehidupan
Materi : Sosialisasi
Elemen : a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup
pembelajaran
 Keruangan dan konektivitas antar ruang
dan waktu: materi ini berkaitan dengan
pemahaman terhadap kondisi sosial dan
lingkungan alam serta kesejarahan dalam
konteks lokal dan nasional. Materi ini juga
terkait dengan pembelajaran tentang
kondisi geografis Indonesia dan
pengaruhnya terhadap aktivitas sosial,
ekonomi.
 Perkembangan masyarakat Indonesia dari
masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di
Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi
sosial, dan dinamika sosial; materi ini
berkaitan dengan pembentukan identitas
diri, merefleksikan keberadaan diri di
tengah keberagaman dan kelompok yang
berbeda-beda
 Kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang
peran diri, masyarakat serta negara dalam
memenuhi kebutuhan bersama. Peserta
didik menganalisis sejarah manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Elemen keterampilan proses
 Siswa melakukan berbagai kegiatan yang
mendukung tercapainya keterampilan
proses yang dibutuhkan untuk
mempelajari dan menyelesaikan
pembelajaran IPS kelas 7 antara lain:
mengamati, menginvestigasi/ menyelidiki,
menganalisis, merencanakan, menggambar,
berdiskusi, menceritakan, membuat
laporan tertulis sederhana, dan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

mempresentasikan.
Memahami keberadaan diri dan keluarga di
Capaian Pembelajaran 1 : tengah lingkungan sosial
2 JP (Pertemuan Ke-9)
Alokasi Waktu :

B. KOMPETENSI AWAL

 Menerangkan hakikat sosialisasi.


 Mengidentiikasi agen-agen sosialisasi.
 Menganalisis proses sosialisasi.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong

D. SARANA DAN PRASARANA

Media, Sumber Belajar, dan Alat


1. Sumber Utama
a. Slide gambar tentang salah satu agen sosialisasi teman sepermainan. Gambar
berupa anak-anak yang sedang bermain permainan tradisional..
b. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII, Jakarta;
Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
c. Laptop, LCD, PC,
2. Sumber Alternatif
Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan
sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.
3. Pengembangan Sumber Belajar
Guru dapat mengembangkan lembar kerja siswa yang berisi pokok-pokok kunci
pelajaran.

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin.

F. MODEL PEMBELAJARAN

 Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis


pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran
tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran
jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan grup investigation.

KOMPNEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alur Tujuan Pembelajaran :

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

a. Peserta didik diharapkan mampu menerangkan hakikat sosialisasi.


b. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi agen-agen sosialisasi.
c. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis proses sosialisasi.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

 Menganalisis masing-masing agen sosialisasi dalam pembentukan karakter


Individu.

C. PERTANYAAN PEMANTIK

 Agen sosialisasi manakah yang paling memengaruhi karakter individu?


 Bagaimana proses terjadinya sosialisasi?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka dengan salam dan doa bersama peserta didik.
2. Guru melakukan presensi kehadiran.
3. Apersepsi: peserta didik melihat gambar anak-anak yang sedang memainkan permainan
tradisional. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik dan mengaitkan gambar
dengan kegiatan belajar. Peserta didik difasilitasi guru mengaitkan gambar dengan
kegiatan belajar.
Contoh anak-anak bermain permainan tradisional yang termasuk dalam agen sosialisasi

4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 9 mengenai kebutuhan


manusia.
a. Menerangkan hakikat sosialisasi.
b. Mengidentiikasi agen-agen sosialisasi.
c. Menganalisis proses sosialisasi.

Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari lembar aktivitas kelompok untuk
menganalisis masing-masing agen sosialisasi dalam pembentukan karakter Individu.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

kegiatan ini dimaksudakan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa
agen-agen sosialisasi dapat memengaruhi karakter setiap individu. Proses saling tukar
hasil temuan peserta didik dapat dilakukan dalam waktu singkat, kemudian guru
melakukan tanya jawab dengan peserta didik terkait hasil identiikasi.
Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah
Guru mendorong peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarah pada
HOTS. Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya agen sosialisasi manakah yang
paling memengaruhi karakter individu? Bagaimana proses terjadinya sosialisasi?
Peserta Didik Mengelola Informasi
Peserta didik dapat mencari informasi terkait sosialisasi sosial melalui internet, buku,
maupun sumber lain. Peserta didik mengolah informasi secara berkelompok di bawah
bimbingan guru. Kegiatan ini dapat dilakukan secara bervariasi, misalnya dengan grup
investigation. Berikut merupakan tahapan pembelajaran menggunakan model diskusi
kelompok:
1. Guru membimbing peserta didik membagi kelompok yang terdiri dari 3-4 peserta
didik.
2. Guru membimbing peserta didik untuk menjawab pertanyaan pada lembar aktivitas
kelompok mengenai pengaruh masing-masing agen sosialisasi dalam pembentukan
karakter Individu.
3. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok.
4. Guru menjadi fasilitator dengan cara berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain
untuk memberikan dorongan agar semua anggota kelompok berpartisipasi aktif
5. Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya dalam bentuk inforgrais atau
bentuk lainnya.
6. Guru memandu peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
7. Guru menyimpulkan laporan hasil diskusi.
Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide
1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan.
2. Peserta didik secara berkelompok menulis laporan sederhana pengaruh masing-masing
agen sosialisasi dalam pembentukan karakter Individu
Peserta Didik Melakukan Releksi Dan Aksi
1. Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran.
2. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan
3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik

Penutup
1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis
2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Sikap

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

a. Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?


b. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
c. Apakah akus sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku?
d. Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku?
Inspirasi dari pembelajaran yaitu pengaruh sosialisasi dalam pembentukan karakter
individu.
Pengetahuan
a. Apakah aku sudah mampu mengidentiikasi agen-agen sosialisasi
b. Bagaimana proses sosialisasi dapat memengaruhi karakter individu?
Keterampilan
Apakah aku sudah berhasil mengidentiikasi upaya yang dapat dilakukan untuk
menyeleksi pengaruh positif dan negatif dari masing-masing agen sosialisasi?
3. Releksi juga dapat dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan
kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan.
Selain itu, dapat pula dengan menuliskan inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan
masa yang akan datang
4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan
informasi pembelajaran berikutnya tentang nilai dan norma.
5. Doa dan penutup.

F. REFLEKSI

Manusia adalah makhluk sosial yang menghabiskan kehidupan dengan cara


berinteraksi dengan individu lain. Sosialisasi adalah proses sosial seumur hidup untuk
mempelajari pola budaya, perilaku, dan harapan. Melalui sosialisasi, kita mempelajari
nilai-nilai budaya, norma, dan peran.
Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini:
1. Agen sosialisasi manakah yang paling memengaruhi karakter individu?
2. Bagaimana proses terjadinya sosialisasi?
3. Apakah aku sudah mampu mengidentiikasi agen-agen sosialisasi
4. Bagaimana proses sosialisasi dapat memengaruhi karakter individu?

F. ASESMEN / PENILAIAN

Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS
Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis,
menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut
dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut
pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik
(authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar
secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai
landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan
teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen
penilaian dari masing-masing kompetensi.

1. Penilaian kompetensi sikap


Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan
penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali
kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal
berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan.
a. Observasi
Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi
berisi catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran,
wali kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi
deskripsi perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan
tersebut.
Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka
dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan
sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun
sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan
contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester:
Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap

No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

dst

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap


menggunakan teknik observasi :
 Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK
selama satu semester.
 Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat


menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh
guru BK dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah
bimbingannya.
 Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat
dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda.
 Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan
perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami.
 Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata
pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya
mengenai perilaku peserta didik.
 Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu
semester tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik
tersebut juga dicatat dalam jurnal.
 Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap
spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali
kelas untuk diolah lebih lanjut
Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap
sosial oleh wali kelas.
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 19/07/22 Haidar Tidak mengikuti sholat Ketaqwaan


Dzuhur berjamaah di
sekolah.

2 19/07/22 Halwa Mengganggu teman Ketaqwaan


ketika berdoa sebelum
kegiatan pembelajaran.

3 19/07/22 Sugi Mengajak teman berdoa Ketaqwaan


sebelum olahraga
badminton di sekolah.

4 19/07/22 Said Berpartisipasi sebagai Toleransi


panitia perayaan
beragama
keagamaan di sekolah.

Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 12/07/22 Haidar Membantu seorang Kepedulian


teman yang kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah.

2 26/08/22 Halwa Menyerahkan dompet Kejujuran


yang ditemukan di
kantin sekolah kepada
wali kelas.

3 26/09/22 Sugi Tidak menggunakan Kedisiplinan


atribut upacara di
sekolah dengan legkap.

4 25/10/22 Said Berinisiatif menyiram Kepedulian


tanaman yang mulai
kering.

Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam
penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel
yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk
menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal
penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel:
Contoh Jurnal Penilaian Sikap
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.

1 19/07/22 Haidar Membantu seorang Ketaqwaan Sosial


teman yang
kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah

2 19/07/22 Halwa Mengajak teman Kepeduliaan Spiritual


berdoa sebelum
olahraga badminton
di sekolah.

3 19/07/22 Sugi Mengganggu teman Toleransi Spiritual


ketika berdoa
beragama
sebelum kegiatan
pembelajaran.

4 18/11/22 Said Berinisiatif Ketaqwaan Sosial

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

menyiram tanaman
yang mulai kering.

b. Penilaian Diri (Self Assesment)


Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik
dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam
berperilaku. Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai
kejujuran dan meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian
diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut
merupakan contoh lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale.

Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)


Nama teman yang dinilai : ..................
Nama penilai : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan

2 Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu

3 Saya berani mengakui kesalahan jika memang


bersalah

4 Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang


diberikan

5 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam


dalam kondisi baik

6 Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan

7 Saya datang ke sekolah tepat waktu

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

4 = selalu

c. Penilaian Antar Teman


Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap
peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman
dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling
menghargai. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual
dan sikap sosial.
Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale.

Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)


Nama : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Teman saya berkata jujur kepada orang lain

2 Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur

3 Teman saya mentaati tata-tertib sekolah

4 .....................................

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


a) Pengertian Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui
kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual,
konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Guru dapat memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi
yang akan dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama
dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.

b) Teknik Penilaian Pengetahuan


Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan
yang sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan
penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan.

Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrumen Tujuan

Tes tertulis Pilihan ganda, benar-salah, Mengetahui kemampuan


menjodohkan, isian atau penguasaan pengetahuan
melengkapi, dan uraian. peserta didik dalam proses
pembelajaran.

Tes lisan Tanya jawab Mengetahui pemahaman peserta


didik sebagai dasar perbaikan
proses pembelajaran

Penugasan Tugas individu dan kelompok Memfasilitasi penguasaan


pengetahuan peserta didik
selama proses pembelajaran.

1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan
ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis:

Kisi-kisi Tes Tertulis


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Indikator Bentuk Jumlah


No Materi
Dasar Soal Soal Soal

1  Menerangkan Sosialisasi  Peserta didik Tes 2


hakikat diharapkan Tertulis

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

sosialisasi. mampu
 Mengidentiikasi menerangkan
agen-agen hakikat
sosialisasi. sosialisasi.
 Menganalisis  Peserta didik
proses diharapkan
sosialisasi. mampu
mengidentiikasi
agen-agen
sosialisasi.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menganalisis
proses sosialisasi

Butir soal:
1. Bagaimana peran sekolah sebagai agen sosialisasi dalam pembentukan kepribadian
siswanya?
2. Mengapa proses sosialisasi sangat mempengaruhi pembentukan identitas individu?
Pemberian skor Tes Tertulis

No.
Kunci Jawaban Skor
Soal

1 Ada beberapa upaya sekolah sebagai agen sosialisasi dalam 2


pembentukan moral siswa diantaranya yaitu upaya sekolah
dalam menumbuhkan sikap
disiplin siswa, membentuk keterikatan pada kelompok sosial
pada siswa, dan membentuk otonomi pada diri siswa.

2 Karena dari sosialisasi suatu individu mengalami penanaman 2


nilai dan norma sosial ke dalam diri seseorang . lalu mereka akan
berkembang dari nilai-nilai budaya yang sudah tertanam
dalam individu tersebut dan diimplementasikan dalam perilaku
sehari-hari.

Total Skor Maksimum 4

2. Tes Lisan
Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

didik yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini
bertujuan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan
kemampuan berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat
pembelajaran berlangsung. pertanyaan pada tes lisan:
 Apa yang anda ketahui tentang sosialisasi?
 Mengapa terjadi hambatan dalam sosialisasi?
 Apa yang terjadi bila seseorang tidak bisa bersosialisasi terhadap nilai dan norma
sosial yang berlaku di masyarakat?

3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh
pedoman penskorannya.
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian

 Menerangkan Sosialisasi  Peserta didik Penugasan


hakikat diharapkan
sosialisasi. mampu
 Mengidentiikasi menerangkan
agen-agen hakikat sosialisasi.
sosialisasi.  Peserta didik
 Menganalisis diharapkan
proses mampu
sosialisasi. mengidentiikasi
agen-agen
sosialisasi.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menganalisis
proses sosialisasi

Pedoman Pemberian Skor Tugas

No Soal Aspek yang Dinilai Skor

1 Menjelaskan proses sosialisasi yang terjadi 0-2

2 Apakah hubungan antara sosialisasi dan kepribadian 0-3

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

3 Menjelaskan manfaat sosialisasi 0-3

4 Keruntutan bahasa 0-2

Total Skor Maksimum 10

3. Penilaian Keterampilan
a) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik
dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu
sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan
berbagai teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan
contoh kisi-kisi penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor.
b) Teknik Penilaian Keterampilan
• Penilaian kinerja
Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor:
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian

1  Menerangkan Sosialisasi  Peserta didik


hakikat diharapkan
sosialisasi. mampu
 Mengidentiikasi menerangkan
agen-agen hakikat sosialisasi.
sosialisasi.  Peserta didik
 Menganalisis diharapkan
proses sosialisasi. mampu
mengidentiikasi
agen-agen
sosialisasi.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menganalisis
proses sosialisasi

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja

Skala
No Aspek yang Dinilai
0 1 2 3 4

1 Merencanakan pengamatan

2 Melakukan pengamatan

3 Membuat laporan

Jumlah:

Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat
menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya
dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai.
Rubrik Penilaian Kinerja

No Indikator Rubrik

1 Menyiapkan bahan 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang


diperlukan.
yang diperlukan
1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang
diperlukan.
0 = Tidak menyiapkan alat bahan

2 Pengamatan 4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat


3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat.
2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat.
1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat.
0 = Tidak melakukan langkah kerja.

Langkah kerja:
1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4.
2. Menggambar sosialisasi.
3. Mencantumkan sosialisasi pada gambar yang di
buat
4. Memberikan warna pada kenampakan objek
yang di gambar pada sosialisasi.

3 Membuat laporan 3 = Memenuhi 3 kriteria

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

2 = Memenuhi 2 kriteria
1 = Memenuhi 1 kriteria
0 = Tidak memenuhi kriteria

Kriteria laporan:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan,
alat dan bahan, prosedur, data pengamatan,
pembahasan, kesimpulan)
2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
3. Komunikatif

• Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu
tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu
maupun beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan,
pengorganisasian, pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam penilaian proyek, yaitu:
1) Pengelolaan
Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan
informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan.
2) Relevansi
Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
3) Keaslian
Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya.
4) Inovasi dan Kreativitas
Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta
didik.
Kisi-kisi Penilaian Proyek
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian

1  Menerangkan Sosialisasi  Peserta didik Penilaian


hakikat diharapkan Proyek
sosialisasi. mampu
 Mengidentiikasi menerangkan
agen-agen hakikat sosialisasi.
sosialisasi.  Peserta didik
 Menganalisis diharapkan
proses sosialisasi. mampu
mengidentiikasi
agen-agen
sosialisasi.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menganalisis
proses sosialisasi

Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan menggunakan


kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal- hal
berikut!
1. Pilihlah salah satu tujuan kebutuhan manusia.
2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu
sampaikan dalam poster.
3. Gambar salah satu tujuan kebutuhan manusia yang telah dipilih!
4. Tuliskan Sosialisasi konsep dari poster yang akan peserta didik sampaikan!
5. Laporkan hasilnya secara lisan!
Rubrik Pemberian Skor Proyek

Skor
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Kemampuan peserta didik dalam merencanakan

2 Kemampuan menggambar poster

3 Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan


poster yang digambar

4 Kemampuan mempresentasikan isi poster

5 Produk Poster

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Skor Maksimum 15

Catatan:
Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya
pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar
(KD) atau keterampilan yang dinilai.

Rubrik PenilaianProyek

No Pernyataan Keterangan

1 Kemampuan Perencanaan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja,


hasil), dan rinci
1 = perencanaan kurang lengkap
0 = tidak ada perencanaan

2 Kemampuan menggambar 2 = menggambar dan mewarnai poster


dengan baik dan interpretasi tujuan
poster secara tepat sesuai
pembangunan berkelanjutan dalam poster
dengan salah satu tujuan tepat.
kebutuhan manusia 1 = menggambar dan memberikan warna
pada poster tetapi salah dalam
menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
0 = gambar tidak diberi warna dan tidak
tepat dalam menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.

G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Remedial
Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan
program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada
kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran
remedial antara lain:
1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik.
2. Merancang pembelajaran remedial
3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial


5. Melaksanakan pembelajaran remedial
6. Melaksankaan evaluasi

Pengayaan
Bacalah artikel mengenai sosialisasi. setelah itu analisis mengidentiikasi upaya yang
dapat dilakukan untuk menyeleksi pengaruh positif dan negatif dari masing-masing
agen sosialisasi. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam beberapa paragraf.

LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama :
Kelas :
Petunjuk!

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

Bahan Bacaan Peserta Didik


Sosialisasi
Manusia adalah makhluk sosial yang menghabiskan kehidupan dengan cara
berinteraksi dengan individu lain. Sosialisasi adalah proses sosial seumur hidup untuk
mempelajari pola budaya, perilaku, dan harapan.
Melalui sosialisasi, kita mempelajari nilai-nilai budaya, norma, dan peran.
a. Hakikat Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses interaksi yang dilakukan secara terus-menerus sehingga
membentuk kepribadian seorang individu. Dapat dikatakan, sosialisasi merupakan
proses seumur hidup yang berkaitan dengan cara individu mempelajari nilai dan norma
sosial yang ada atau berlaku di masyarakat agar dapat diterima kelompoknya.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Sosialisasi dapat dilakukan oleh berbagai individu termasuk orang tua, guru, teman
sebaya, saudara kandung lewat sekolah, televisi, internet, ataupun media sosial.
b. Agen Sosialisasi
Sosialisasi terjadi di seluruh rentang hidup dan sampai batas tertentu. Interaksi sosial
meliputi perpindahan individu dari satu tempat ke tempat yang lain, peran dalam hidup
mereka mulai dari lulus sekolah, memperoleh pekerjaan menikah, memiliki anak,
hingga pensiun. Berikut merupakan agen-agen sosialisasi:.
■ Keluarga
Keluarga merupakan agen sosialisasi pertama dan
terpenting. Agen sosialisasi keluarga terdiri dari
sistem keluarga inti (nuclear family) dan sistem
kekerabatan (extended family). Keluarga inti meliputi
ayah, ibu, dan saudara kandung maupun
angkat yang tinggal dalam satu rumah. Sedangkan
sistem kekerabatan meliputi kakek, nenek,
paman, dan bibi. Keluarga termasuk kelompok
primer yang memiliki intensitas tinggi dalam
mengawasi anggota keluarganya. Sosialisasi
dalam keluarga dapat memengaruhi
pembentukan kepribadian anak.
■ Sekolah
Individu dihadapkan pada berbagai pengalaman
berbeda di sekolah. Mereka berinteraksi dengan
orang-orang dari berbagai latar belakang agama,
kelas sosial, ras, etnis, dan kebudayaan.
Sosialisasi di sekolah memiliki tujuan
menanamkan nilai kedisiplinan yang berorientasi
mempersiapkan peran peserta didik pada masa
mendatang. Agen sosialisasi sekolah merupakan
bentuk dari sosialisasi sekunder.
■ Kelompok Sepermainan
Sosialisasi juga terjadi di antara kelompok sepermainan, baik teman sebaya maupun
tidak sebaya. Kelompok sepermainan dapat memengaruhi kebiasaan belajar, selera
musik, sudut pandang, dan bahkan gaya berpakaian. Agen sosialisasi kelompok
sepermainan merupakan bentuk dari sosialisasi sekunder.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

■ Media Massa
Media massa adalah sarana komunikasi satu arah
ke masyarakat luas. Informasi yang disampaikan
melalui media dapat menyebar secara cepat dan
luas ke seluruh lapisan dan golongan masyarakat.
Jenis media massa dapat berupa televisi, surat
kabar, majalah, film, radio, dan media sosial
digital lainnya. Individu akan dihadapkan pada
berbagai perilaku, ide, kepercayaan, dan nilai
melalui media. Agen sosialisasi media massa
merupakan bentuk dari sosialisasi sekunder.
b. Proses Sosialisasi
Berdasarkan teori perkembangan kognitif Jean Piaget, proses sosialisasi menekankan
pada kemampuan anak untuk memahami dunia. Piaget menjelaskan adanya perbedaan
tahap anak-anak dalam belajar untuk berpikir tentang diri mereka sendiri dan
lingkungan mereka. Tahapan tersebut di antaranya:
■ Sensorimotor (0-2 tahun)
Sensorimotor merupakan tahap pertama bayi belajar terutama dengan menyentuh
benda, memanipulasinya, dan secara fisik menjelajahi lingkungannya. Pencapaian
utama pada tahap ini adalah pemahaman anak bahwa lingkungannya memiliki sifat
yang berbeda dan stabil.
■ Pra-operasional (2-7 tahun)
Pada tahap ini anak sudah menguasai bahasa dan menggunakan kata-kata untuk
merepresentasikan objek dan gambar secara simbolis. Anak-anak berbicara bersama
tetapi tidak dengan satu sama lain dalam arti yang sama seperti orang dewasa.
■ Operasional konkret (7-11 tahun)
Pada fase ini, anak-anak telah memahami pengertian logis seperti hubungan sebab dan
akibat. Seorang anak pada tahap perkembangan ini akan mengenali alasan yang salah
dan mampu melaksanakan operasi hitungan matematika sederhana (mengalikan,
membagi, dan mengurangi).

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

■ Operasional formal (11-15 tahun)


Tahap ini merupakan tahap remaja. Selama masa remaja, anak yang beranjak dewasa
lebih mampu memahami ide-ide yang sangat rumit. Ketika dihadapkan pada suatu
masalah, anak-anak pada tahap ini mampu meninjau semua cara yang mungkin untuk
dilakukan dan melaluinya secara teoritis untuk mencapai solusi.

Bahan Bacaan Guru


Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait sub-bab pada materi Keluarga Awal
Kehidupan. Materi diawali pemahaman kepada peserta didik terkait keberadaan diri
dan keluarga di tengah lingkungan sosial terdekatnya. Peserta didik kemudian
mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan sekitar sehingga mampu mengurutkan
peristiwa sejarah dalam kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat
ini. Setelah sosialisasi di lingkungan keluarga maka cakupan diperluas menjadi
sosialisasi dalam masyarakat. Kondisi lingkungan sosial dan isik setiap wilayah yang
berbeda dapat memengaruhi upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini karena adanya
perbedaan kondisi geograis daerah, karakteristik masyarakat dan cara mereka
beraktivitas. Perbedaan karakteristik wilayah dapat membuat masyarakat saling
berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan interaksi antarwilayah.

C. GLOSARIUM

Sosialisasi : Proses sosial seumur hidup untuk mempelajari pola budaya,


perilaku, dan harapan.

D. DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka
Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan
Peradaban Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”.
Masyarakat Indonesia, 41(2), 115-126,
https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 .
Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi
Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ .
Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang
Kemaritiman. Jakarta: Bappenas.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta:
BPS.
Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.
______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.


Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world
population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly
11 billion around 2100. Artikel.
https://www.un.org/development/desa/en/news/population/world-
populationprospects-2019.html pada 21-08-2020
Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”.
Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22,
https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 .
Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of
Sociology. Volume 62, Number 3.
Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to
Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc.
Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems
and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-
9 DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9.
Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui
pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi.
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243
Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and
research. NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20.
Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira.
Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam
pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat
Agrikarya (PPMA).
Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi
untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96.
Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi:
Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000.
Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900.
Yogyakarta: Ombak.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018.
Jakarta: Kemenko Bidang Maritim.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan
Indonesia 2018. Jakarta: KLHK
Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id .


Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di
Negeri Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144,
https://media.neliti.com/media/publications/150453-ID-
mengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf .
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta:
Erlangga.
Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the
debate (No. 1318-2016-103362).
Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka.
Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wp-
content/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf
Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan).
Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG).
Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish.
Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99.
Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe,
Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis.
Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar
Ekologi. Bandung: Remadja Karya.
Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai
Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu.
Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga
Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu
Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi
Birokrasi. 1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 .
Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.
Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman:
Garudhawaca.
Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin
perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329.
Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran
Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan
Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan
Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 .
Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius.
Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.”
Avatara 5.3.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 .
Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press.
Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti.


Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal
Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 .
Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265-
271,<doi.org/10.19109/intizar.v24i2.2730>.
T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas:
OpenStax.
Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB.
Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh
(Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh
Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok:
Komunitas Bambu.
Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa
Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher.

Sumber Gambar
https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/
Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg
https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/
42125739
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386-
akhir-tahun-2022-selesai
https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-saham-
pt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg
https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri-
4-tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA


IPS FASE D KELAS VII

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : .....................................
Instansi : SMP …………………
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase / Kelas : D / VII
Tema 01 : Keluarga Awal Kehidupan
Materi : Nilai dan Norma
Elemen : a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup
pembelajaran
 Keruangan dan konektivitas antar ruang

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

dan waktu: materi ini berkaitan dengan


pemahaman terhadap kondisi sosial dan
lingkungan alam serta kesejarahan dalam
konteks lokal dan nasional. Materi ini juga
terkait dengan pembelajaran tentang
kondisi geografis Indonesia dan
pengaruhnya terhadap aktivitas sosial,
ekonomi.
 Perkembangan masyarakat Indonesia dari
masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di
Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi
sosial, dan dinamika sosial; materi ini
berkaitan dengan pembentukan identitas
diri, merefleksikan keberadaan diri di
tengah keberagaman dan kelompok yang
berbeda-beda
 Kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang
peran diri, masyarakat serta negara dalam
memenuhi kebutuhan bersama. Peserta
didik menganalisis sejarah manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Elemen keterampilan proses
 Siswa melakukan berbagai kegiatan yang
mendukung tercapainya keterampilan
proses yang dibutuhkan untuk
mempelajari dan menyelesaikan
pembelajaran IPS kelas 7 antara lain:
mengamati, menginvestigasi/ menyelidiki,
menganalisis, merencanakan, menggambar,
berdiskusi, menceritakan, membuat
laporan tertulis sederhana, dan
mempresentasikan.
Memahami keberadaan diri dan keluarga di
Capaian Pembelajaran 1 : tengah lingkungan sosial
4 JP (Pertemuan Ke-10 dan Ke-11)
Alokasi Waktu :

B. KOMPETENSI AWAL

 Menjelaskan nilai dan norma.


 Mengidentiikasi jenis-jenis nilai dan norma.
 Menganalisis peranan nilai dan norma dalam kehidupan.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong

D. SARANA DAN PRASARANA

Media, Sumber Belajar, dan Alat


1. Sumber Utama

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

a. Video mengenai contoh nilai kerohanian (estetika) berupa harga tanaman yang
mahal di luar batas kewajarannya tetapi ada orang yang membelinya..
b. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII, Jakarta;
Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
c. Laptop, LCD, PC,
2. Sumber Alternatif
Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan
sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.
3. Pengembangan Sumber Belajar
Guru dapat mengembangkan dan memberikan materi berupa kumpulan video
mengenai contoh nilai dan norma dalam kehidupan sehari-hari..

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin.

F. MODEL PEMBELAJARAN

 Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis


pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran
tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran
jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan problem based learning.

KOMPNEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alur Tujuan Pembelajaran :


a. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan nilai dan norma.
b. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi jenis-jenis nilai dan norma.
c. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis peranan nilai dan norma dalam
kehidupan.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

 Menganalisis contoh pelanggaran norma.

C. PERTANYAAN PEMANTIK

 Jenis norma apa yang sanksinya paling ringan?


 Bagaimana peranan nilai dan norma dalam kehidupan?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka dengan salam dan doa bersama peserta didik.
2. Guru melakukan presensi kehadiran.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

3. Apersepsi: peserta didik melihat tayangan video mengenai harga tanaman yang mahal
atau diluar kewajaran dari harga tanaman pada umumnya. Sebagai contoh tanaman
Monstera Andansonii harganya bisa mencapai jutaan hingga ratusan juta. Meskipun
mahal, tetapi masih ada orang yang bersedia membelinya. Guru melakukan tanya
jawab dengan peserta didik, misalnya mengapa ada orang yang bersedia membeli
tanaman Monstera Andansonii dengan harga mahal dari biasanya? Nilai apa yang
terkandung dalam tanaman sehingga orang bersedia untuk membeli dengan harga
mahal? Setelah itu guru mengaitkan video dengan kegiatan belajar. Peserta didik
difasilitasi guru mengaitkan video dengan kegiatan belajar.
Contoh berita mengenai harga tanaman yang mahal dapat diakses pada link berikut ini
https://youtu.be/TXyoW4I2DfQ.
4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 10-11 mengenai kebutuhan
manusia.
a. Menjelaskan nilai dan norma.
b. Mengidentiikasi jenis-jenis nilai dan norma.
c. Menganalisis peranan nilai dan norma dalam kehidupan.

Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari lembar aktivitas kelompok untuk
menganalisis contoh pelanggaran norma. Kegiatan ini dimaksudakan untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik bahwa nilai dan norma ada sebagai salah satu
pengendali tingkah laku kehidupan untuk mewujudkan kehidupan yang aman dan
harmonis.
Proses saling tukar hasil temuan peserta didik dapat dilakukan dalam waktu singkat,
kemudian guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik terkait hasil analisis.
Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah
Setelah peserta didik mengidentiikasi contoh pelanggaran norma yang terdapat dalam
lembar aktivitas kelompok. Setelah itu, guru mendorong peserta didik mengajukan
berbagai pertanyaan yang mengarah pada HOTS. Beberapa pertanyaan yang diajukan
misalnya jenis norma apa yang sanksinya paling ringan? Bagaimana peranan nilai dan
norma dalam kehidupan?
Peserta Didik Mengelola Informasi
Peserta didik mengolah informasi secara berkelompok di bawah bimbingan guru.
Kegiatan ini dapat dilakukan secara bervariasi, misalnya dengan menggunakan model
pembelajaran problem based learning. Berikut merupakan tahapan kegiatan
pembelajaran problem based learning:
1. Guru membimbing peserta didik membagi kelompok yang terdiri dari 3-5 peserta
didik.
2. Guru menjelaskan tugas kelompok yang akan dikerjakan yaitu pemecahan masalah
yang berkaitan dengan upaya mengatasi pelanggaran norma pada lembar aktivitas
kelompok.
3. Hasil analisis yang telah dilakukan peserta didik disajikan dalam bentuk artikel
sederhana.
4. Perwakilan dari setiap kelompok mempresentasikan hasil analisis secara bergiliran.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

5. Peserta didik dari kelompok lain boleh memberikan komentar dan pertanyaan terkait
hasil analisis tersebut.
6. Guru membantu peserta didik untuk melakukan releksi terhadap hasil analisis
pemecahan masalah mengenai permasalahan pelanggaran norma dan upaya
mengatasinya.
Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide
1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan/poster/karya lainnya.
2. Peserta didik secara mandiri menulis laporan sederhana upaya mencegah peningkatan
pelanggaran lalu lintas.
Peserta Didik Melakukan Releksi dan Aksi
1. Guru mengarahkan peserta didik menemukan kesimpulan pembelajaran.
2. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan
3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik.

Penutup
1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis
2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Sikap
a. Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
b. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
c. Apakah akus sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku?
d. Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku?
Inspirasi dari pembelajaran yaitu upaya untuk mencegah terjadinya pelanggaran
nilai dan norma.
Pengetahuan
a. Apa perbedaan nilai dan norma?
b. Apa saja jenis-jenis nilai dan norma?
c. Bagaimana peranan nilai dan norma dalam kehidupan?
Keterampilan
Apakah aku sudah berhasil mengidentiikasi tindakan pencegahan terjadinya
pelanggaran norma?
3. Releksi juga dapat dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan
kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan.
Selain itu, dapat pula dengan menuliskan inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan
masa yang akan datang
4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan
informasi pembelajaran berikutnya tentang interaksi antar wilayah..

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

5. Doa dan penutup.

F. REFLEKSI

Nilai dapat dilihat sebagai sesuatu yang absolut, melekat pada objek, hadir dalam diri
manusia, dan identik dengan perilakunya. Franz mengemukakan, norma dapat dilihat
sebagai kumpulan perilaku verbal dan nonverbal.
Norma merupakan aturan atau cara yang diterapkan masyarakat agar sesuai dengan
nilai yang dianut oleh masyarakat setempat. Sebagai contoh, norma berpakaian atau
etika berpakaian akan sama dengan tata cara berpakaian. Seorang individu harus
menyesuaikan dengan nilai yang dianut masyarakat dalam berpakaian.
Norma diturunkan dari nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat. Stolley menyatakan
bahwa masyarakat akan membutuhkan norma untuk memelihara tatanan sosial yang
stabil. Norma dapat berubah-ubah seiring berjalannya waktu, misalnya dahulu wanita
yang memakai celana dianggap melanggar norma tetapi saat ini merupakan hal yang
biasa.
Jenis-jenis nilai berkembang menjadi beraneka ragam, tergantung pada kategori
penggolongannya. Notonagoro.
Nilai dan norma dibutuhkan dalam kehidupan untuk menjaga kestabilan kehidupan
dalam masyarakat. Berikut peran nilai dan norma.
Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini:
1. Apa perbedaan nilai dan norma?
2. Apa saja jenis-jenis nilai dan norma?
3. Bagaimana peranan nilai dan norma dalam kehidupan?

F. ASESMEN / PENILAIAN

Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS
Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis,
menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut
dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses
pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut
pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik
(authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar
secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai
landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan
teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen
penilaian dari masing-masing kompetensi.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

1. Penilaian kompetensi sikap


Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan
penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali
kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal
berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan.
a. Observasi
Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi
berisi catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran,
wali kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi
deskripsi perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan
tersebut.
Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka
dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan
sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun
sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan
contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester:
Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap

No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

dst

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap


menggunakan teknik observasi :
 Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK
selama satu semester.
 Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang
menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat
menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh
guru BK dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah
bimbingannya.
 Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat
dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda.
 Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan
perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami.
 Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata
pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya
mengenai perilaku peserta didik.
 Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

semester tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik
tersebut juga dicatat dalam jurnal.
 Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap
spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali
kelas untuk diolah lebih lanjut
Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap
sosial oleh wali kelas.
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 19/07/22 Haidar Tidak mengikuti sholat Ketaqwaan


Dzuhur berjamaah di
sekolah.

2 19/07/22 Halwa Mengganggu teman Ketaqwaan


ketika berdoa sebelum
kegiatan pembelajaran.

3 19/07/22 Sugi Mengajak teman berdoa Ketaqwaan


sebelum olahraga
badminton di sekolah.

4 19/07/22 Said Berpartisipasi sebagai Toleransi


panitia perayaan
beragama
keagamaan di sekolah.

Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 12/07/22 Haidar Membantu seorang Kepedulian


teman yang kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah.

2 26/08/22 Halwa Menyerahkan dompet Kejujuran


yang ditemukan di
kantin sekolah kepada
wali kelas.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

3 26/09/22 Sugi Tidak menggunakan Kedisiplinan


atribut upacara di
sekolah dengan legkap.

4 25/10/22 Said Berinisiatif menyiram Kepedulian


tanaman yang mulai
kering.

Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam
penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel
yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk
menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal
penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel:
Contoh Jurnal Penilaian Sikap
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.

1 19/07/22 Haidar Membantu seorang Ketaqwaan Sosial


teman yang
kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah

2 19/07/22 Halwa Mengajak teman Kepeduliaan Spiritual


berdoa sebelum
olahraga badminton
di sekolah.

3 19/07/22 Sugi Mengganggu teman Toleransi Spiritual


ketika berdoa
beragama
sebelum kegiatan
pembelajaran.

4 18/11/22 Said Berinisiatif Ketaqwaan Sosial


menyiram tanaman
yang mulai kering.

b. Penilaian Diri (Self Assesment)


Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik
dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam
berperilaku. Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai
kejujuran dan meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian
diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut
merupakan contoh lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)


Nama teman yang dinilai : ..................
Nama penilai : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan

2 Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu

3 Saya berani mengakui kesalahan jika memang


bersalah

4 Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang


diberikan

5 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam


dalam kondisi baik

6 Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan

7 Saya datang ke sekolah tepat waktu

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu

c. Penilaian Antar Teman


Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap
peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman
dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling
menghargai. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual
dan sikap sosial.
Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale.
Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Nama : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Teman saya berkata jujur kepada orang lain

2 Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur

3 Teman saya mentaati tata-tertib sekolah

4 .....................................

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


a) Pengertian Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui
kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual,
konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi.
Guru dapat memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi
yang akan dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama
dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.
b) Teknik Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan
yang sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan
penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan.
Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrumen Tujuan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Tes tertulis Pilihan ganda, benar-salah, Mengetahui kemampuan


menjodohkan, isian atau penguasaan pengetahuan
melengkapi, dan uraian. peserta didik dalam proses
pembelajaran.

Tes lisan Tanya jawab Mengetahui pemahaman peserta


didik sebagai dasar perbaikan
proses pembelajaran

Penugasan Tugas individu dan kelompok Memfasilitasi penguasaan


pengetahuan peserta didik
selama proses pembelajaran.

1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan
ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis:
Kisi-kisi Tes Tertulis
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Indikator Bentuk Jumlah


No Materi
Dasar Soal Soal Soal

1  Menjelaskan Nilai dan  Peserta didik Tes 3


nilai dan norma. Norma diharapkan Tertulis
 Mengidentiikasi mampu
jenis-jenis nilai menjelaskan
dan norma. nilai dan norma.
 Menganalisis  Peserta didik
peranan nilai diharapkan
dan norma mampu
dalam mengidentiikasi
kehidupan. jenis-jenis nilai
dan norma.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menganalisis
peranan nilai
dan norma
dalam
kehidupan.

Butir soal:

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

1. Apa perbedaan nilai dan norma?


2. Apa saja jenis-jenis nilai dan norma?
3. Bagaimana peranan nilai dan norma dalam kehidupan?
Pemberian skor Tes Tertulis

No.
Kunci Jawaban Skor
Soal

1 Nilai adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan buruk di 2


dalam masyarakat. Nilai dipengaruhi oleh kebudayaan
masyarakat. Sedangkan norma adalah aturan yang berupa
larangan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama. Jika
melanggar norma akan diberi hukuman atau sanksi tertentu.

2 Jenis-jenis nilai berkembang menjadi beraneka ragam, 1


tergantung pada kategori penggolongannya. Notonagoro
membagai nilai menjadi tiga macam, yaitu: nilai material, nilai
vital, nilai kerohanian.
Jenis-jenis Norma : Norma Agama, Norma Kesusilaan, Norma
Kesopanan, Norma Hukum.

3 Norma dan nilai dalam masyarakat sangatlah berperan dalam 1


memberikan stabilitas kehidupan bermasyarakat. Peran nilai dan
norma secara umum adalah untuk mengatur pola kehidupan
masyarakat agar pola perilaku yang ditunjukkan
seimbang,tidak merugikan, serta tidak menimbulkan
ketidakadilan

Total Skor Maksimum 4

2. Tes Lisan
Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta
didik yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini
bertujuan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan
kemampuan berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat
pembelajaran berlangsung. pertanyaan pada tes lisan:
 Jenis norma apa yang sanksinya paling ringan?
 Bagaimana peranan nilai dan norma dalam kehidupan?

3. Penugasan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik.


Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh
pedoman penskorannya.
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian

 Menjelaskan Nilai dan Norma  Peserta didik Penugasan


nilai dan norma. diharapkan
 Mengidentiikasi mampu
jenis-jenis nilai menjelaskan nilai
dan norma. dan norma.
 Menganalisis  Peserta didik
peranan nilai diharapkan
dan norma mampu
dalam mengidentiikasi
kehidupan. jenis-jenis nilai
dan norma.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menganalisis
peranan nilai dan
norma dalam
kehidupan.

Pedoman Pemberian Skor Tugas

No Soal Aspek yang Dinilai Skor

1  Jelaskan pengertian nilai dan norma. 0-2

2 Sanksi apa yang diperoleh jika kita melanggar norma 0-3


hukum berikan contohnya?

3 Menjelaskan mengenai fungsi nilai dan norma dalam 0-3


kehidupan masyarakat

4 Keruntutan bahasa 0-2

Total Skor Maksimum 10

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

3. Penilaian Keterampilan
a) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik
dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu
sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan
berbagai teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan
contoh kisi-kisi penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor.
b) Teknik Penilaian Keterampilan
• Penilaian kinerja
Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor:
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian

1  Menjelaskan nilai Nilai dan  Peserta didik


dan norma. Norma diharapkan
 Mengidentiikasi mampu
jenis-jenis nilai menjelaskan nilai
dan norma. dan norma.
 Menganalisis  Peserta didik
peranan nilai dan diharapkan
norma dalam mampu
kehidupan. mengidentiikasi
jenis-jenis nilai
dan norma.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menganalisis
peranan nilai dan
norma dalam
kehidupan.

Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja

No Aspek yang Dinilai Skala

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

0 1 2 3 4

1 Merencanakan pengamatan

2 Melakukan pengamatan

3 Membuat laporan

Jumlah:

Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat
menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya
dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai.
Rubrik Penilaian Kinerja

No Indikator Rubrik

1 Menyiapkan bahan 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang


diperlukan.
yang diperlukan
1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang
diperlukan.
0 = Tidak menyiapkan alat bahan

2 Pengamatan 4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat


3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat.
2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat.
1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat.
0 = Tidak melakukan langkah kerja.

Langkah kerja:
1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4.
2. Menggambar nilai dan norma.
3. Mencantumkan nilai dan norma pada gambar
yang di buat
4. Memberikan warna pada kenampakan objek
yang di gambar pada nilai dan norma.

3 Membuat laporan 3 = Memenuhi 3 kriteria


2 = Memenuhi 2 kriteria
1 = Memenuhi 1 kriteria
0 = Tidak memenuhi kriteria

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Kriteria laporan:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan,
alat dan bahan, prosedur, data pengamatan,
pembahasan, kesimpulan)
2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
3. Komunikatif

• Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu
tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu
maupun beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan,
pengorganisasian, pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam penilaian proyek, yaitu:
1) Pengelolaan
Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan
informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan.
2) Relevansi
Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
3) Keaslian
Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya.
4) Inovasi dan Kreativitas
Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta
didik.

Kisi-kisi Penilaian Proyek


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

No Kompetensi Materi Indikator Teknik

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Dasar Penilaian

1  Menjelaskan nilai Nilai dan  Peserta didik Penilaian


dan norma. Norma diharapkan Proyek
 Mengidentiikasi mampu
jenis-jenis nilai menjelaskan nilai
dan norma. dan norma.
 Menganalisis  Peserta didik
peranan nilai dan diharapkan
norma dalam mampu
kehidupan. mengidentiikasi
jenis-jenis nilai
dan norma.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menganalisis
peranan nilai dan
norma dalam
kehidupan.

Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan nilai dan norma menggunakan kertas
gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal- hal berikut!
1. Pilihlah salah satu tujuan nilai dan norma.
2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu
sampaikan dalam poster.
3. Gambar salah satu tujuan nilai dan norma yang telah dipilih!
4. Tuliskan Nilai dan Norma konsep dari poster yang akan peserta didik sampaikan!
5. Laporkan hasilnya secara lisan!
Rubrik Pemberian Skor Proyek

Skor
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Kemampuan peserta didik dalam merencanakan

2 Kemampuan menggambar poster

3 Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan


poster yang digambar

4 Kemampuan mempresentasikan isi poster

5 Produk Poster

Skor Maksimum 15

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Catatan:
Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya
pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar
(KD) atau keterampilan yang dinilai.

Rubrik PenilaianProyek

No Pernyataan Keterangan

1 Kemampuan Perencanaan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja,


hasil), dan rinci
1 = perencanaan kurang lengkap
0 = tidak ada perencanaan

2 Kemampuan menggambar 2 = menggambar dan mewarnai poster


dengan baik dan interpretasi tujuan
poster secara tepat sesuai
pembangunan berkelanjutan dalam poster
dengan salah satu tujuan tepat.
nilai dan norma 1 = menggambar dan memberikan warna
pada poster tetapi salah dalam
menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
0 = gambar tidak diberi warna dan tidak
tepat dalam menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.

G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Remedial
Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan
program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada
kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran
remedial antara lain:
1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik.
2. Merancang pembelajaran remedial
3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial
4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial
5. Melaksanakan pembelajaran remedial
6. Melaksankaan evaluasi

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Pengayaan
Bacalah artikel mengenai nilai dan norma. setelah itu analisis contoh pelanggaran
norma. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam beberapa paragraf.

LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama :
Kelas :
Petunjuk!

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

Bahan Bacaan Peserta Didik


Nilai dan Norma
a. Definisi Nilai dan Norma
Nilai dapat dilihat sebagai sesuatu yang absolut, melekat pada objek, hadir dalam diri
manusia, dan identik dengan perilakunya. Franz mengemukakan, norma dapat dilihat
sebagai kumpulan perilaku verbal dan nonverbal.
Norma merupakan aturan atau cara yang diterapkan masyarakat agar sesuai dengan
nilai yang dianut oleh masyarakat setempat. Sebagai contoh, norma berpakaian atau
etika berpakaian akan sama dengan tata cara berpakaian. Seorang individu harus
menyesuaikan dengan nilai yang dianut masyarakat dalam berpakaian.
Norma diturunkan dari nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat. Stolley
menyatakan bahwa masyarakat akan membutuhkan norma untuk memelihara tatanan
sosial yang stabil. Norma dapat berubah-ubah seiring berjalannya waktu, misalnya
dahulu wanita yang memakai celana dianggap melanggar norma tetapi saat ini
merupakan hal yang biasa.
b. Jenis-Jenis Nilai dan Norma
■ Jenis-Jenis Nilai
Jenis-jenis nilai berkembang menjadi beraneka ragam, tergantung pada kategori
penggolongannya. Notonagoro membagai nilai menjadi tiga macam, yaitu:
a) nilai material adalah segala hal yang bermanfaat bagi jasmani manusia, seperti
makanan dan pakaian.
b) nilai vital merupakan segala hal yang bisa digunakan manusia untuk melakukan
kegiatan atau aktivitas, misalnya jaring untuk nelayan, payung ketika musim hujan,
dan lain sebagainya.
c) nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi rohani manusia,
meliputi:
 Nilai Kebenaran: bersumber dari unsur akal manusia. Contoh nilai kebenaran
yaitu hakim yang bertugas memberi putusan pengadilan.
 Nilai Keindahan: berasal dari perasaan dan estetis manusia. Contoh mengoleksi
perangko, menanam tanaman hias, dan membeli lukisan.
 Nilai Kebaikan/Moral: berasal dari kehendak atau kemauan manusia. Contohnya
tidak memotong pembicaraan orang lain, meminjamkan pulpen kepada teman
yang lupa membawa alat tulis.
 Nilai Religius: merupakan nilai ketuhanan yang tertinggi dan mutlak.
Contohnya, beribadah tepat waktu, menjalankan perintah yang diajarkan dalam
agama yang dianut.
■ Jenis-jenis Norma
Norma Agama
Norma agama atau religi memuat aturan yang
menata kehidupan manusia yang bersumber
dari Tuhan. Norma agama terdiri dari
sekumpulan perintah dan larangan manusia
untuk berlaku, yang oleh pemeluknya diyakini

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

kebenaran dan konsekuensinya. Norma tersebut


tidak hanya mengatur hubungan vertikal, antara
manusia dan Tuhan (ibadah), tetapi juga
hubungan horizontal, yakni hubungan sesama
manusia.

Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan berasal dari hati nurani yang
dipraktikkan secara berulang dan menjadi
kebiasaan. Norma kesusilaan merupakan
susunan dari aturan-aturan hidup tentang cara
manusia bertingkah laku dalam kehidupan.
Pelanggaran terhadap norma kesusilaan
seringkali diangap sebagai pelanggaran
terhadap ajaran agama.
Contohnya membentak atau melawan orang tua
dinilai sebagai tindakan yang melanggar
kesusilaan dalam berbagai agama. Pelanggaran
terhadap norma kesusilaan artinya mengingkari
hati nuraninya sendiri

Norma Kesopanan
Norma kesopanan berisi seperangkat aturan
yang menjadi panduan tingkah laku seseorang
agar sesuai dengan kaidan sopan santun untuk
dapat diterima untuk hidup dalam lingkungan
masyarakat. Norma ini bersumber dari budaya
dan adat istiadat masyarakat. Perbuatan yang
dianggap sopan oleh suatu kelompok
masyarakat mungkin dapat dianggap tidak
sopan bagi kelompok masyarakat lainnya.
Sebagai contoh: duduk di kursi sedangkan
orang tua duduk di lantai dapat dianggap
melanggar norma kesopanan di beberapa
wilayah, tetapi hal tersebut belum tentu
melanggar norma kesopanan di wilayah lain.
Norma kesopanan dapat berubah seiring
dengan sifat masyarakat yang juga dinamis dan
mengalami perubahan. Pelanggaran terhadap
norma kesopanan akan memperoleh sanksi
yang berupa sindiran, celaan, teguran
cemoohan, bahkan diasingkan oleh masyarakat.

Norma Hukum
Norma hukum tersusun atas aturan-aturan yang
dibuat lembaga-lembaga resmi

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

tertentu, seperti lembaga pemerintah suatu


negara. Norma hukum bersifat memaksa,
tegas, dan mengikat warga negara. Contoh
dari norma hukum yaitu adanya aturan
mengenai hukuman bagi pelanggaran lalu
lintas.

c. Peranan Nilai dan Norma


Nilai dan norma dibutuhkan dalam kehidupan untuk menjaga kestabilan kehidupan
dalam masyarakat. Berikut peran nilai dan norma lainnya:
1. Mengatur kehidupan masyarakat untuk membentuk pola perilaku masyarakat yang
tidak merugikan atau merusak tatanan yang ada dalam masyarakat.
2. Menyeimbangkan hak dan kewajiban dalam masyarakat, sehingga tidak ada pihak
yang merasakan ketidakadilan atas perilaku pihak lain.
3. Nilai berfungsi sebagai alat motivasi dan kontrol sosial. Norma merupakan pedoman
bagi individu untuk berlaku di dalam masyarakat.
Norma juga berperan untuk mengatur, mengendalikan, memberi sanksi serta
memaksa anggotanya untuk bertingkah laku di tengah masyarakat.

Bahan Bacaan Guru


Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait sub-bab pada materi Keluarga Awal
Kehidupan. Materi diawali pemahaman kepada peserta didik terkait keberadaan diri
dan keluarga di tengah lingkungan sosial terdekatnya. Peserta didik kemudian
mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan sekitar sehingga mampu mengurutkan
peristiwa sejarah dalam kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat
ini. Setelah sosialisasi di lingkungan keluarga maka cakupan diperluas menjadi
sosialisasi dalam masyarakat. Kondisi lingkungan sosial dan isik setiap wilayah yang
berbeda dapat memengaruhi upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini karena adanya
perbedaan kondisi geograis daerah, karakteristik masyarakat dan cara mereka
beraktivitas. Perbedaan karakteristik wilayah dapat membuat masyarakat saling
berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan interaksi antarwilayah.

C. GLOSARIUM

nilai : Sesuatu yang absolut, melekat pada objek, hadir dalam diri manusia,
dan identik dengan perilakunya.
nilai kebaikan : Nilai yang bersumber pada kehendak/kemauan manusia.
nilai kebenaran : Nilai yang bersumber pada unsur akal manusia (rasio/budi).
nilai keindahan : Nislai yang bersumber pada rasa manusia (perasaan, estetis).
nilai kerohanian : Segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia
nilai material : Segala hal yang bermanfaat bagi unsur jasmani manusia, misalnya
makanan dan pakaian.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

nilai religius : Nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan mutlak.


nilai vital : Segala hal yang berguna bagi manusia untuk melakukan kegiatan
atau aktivitas.
norma : Aturan atau cara yang diterapkan masyarakat agar sesuai dengan
Nilai yang dianut oleh masyarakat setempat.
norma agama : Aturan yang menata kehidupan manusia yang bersumber dari Tuhan.
norma hukum : Aturan-aturan yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu, misalnya
lembaga pemerintah suatu negara.
Norma kesopanan: Seperangkat aturan yang menjadi panduan tingkah laku seseorang
agar sesuai dengan kaidan sopan santun untuk dapat diterima untuk
hidup dalam lingkungan masyarakat.
Norma kesusilaan: Norma yang berasal dari hati nurani dan dipraktikkan secara
berulang dan menjadi kebiasaan.

D. DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka
Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan
Peradaban Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”.
Masyarakat Indonesia, 41(2), 115-126,
https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 .
Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi
Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ .
Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang
Kemaritiman. Jakarta: Bappenas.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta:
BPS.
Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.
______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak.
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world
population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly
11 billion around 2100. Artikel.
https://www.un.org/development/desa/en/news/population/world-
populationprospects-2019.html pada 21-08-2020
Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”.
Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22,
https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 .
Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of
Sociology. Volume 62, Number 3.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to
Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc.
Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems
and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-
9 DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9.
Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui
pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi.
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243
Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and
research. NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20.
Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira.
Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam
pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat
Agrikarya (PPMA).
Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi
untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96.
Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi:
Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000.
Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900.
Yogyakarta: Ombak.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018.
Jakarta: Kemenko Bidang Maritim.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan
Indonesia 2018. Jakarta: KLHK
Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.
Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id .
Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di
Negeri Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144,
https://media.neliti.com/media/publications/150453-ID-
mengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf .
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta:
Erlangga.
Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the
debate (No. 1318-2016-103362).
Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka.
Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wp-

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

content/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf
Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan).
Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG).
Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish.
Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99.
Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe,
Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis.
Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar
Ekologi. Bandung: Remadja Karya.
Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai
Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu.
Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga
Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu
Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi
Birokrasi. 1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 .
Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.
Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman:
Garudhawaca.
Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin
perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329.
Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran
Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan
Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan
Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 .
Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius.
Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.”
Avatara 5.3.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 .
Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press.
Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak
Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti.
Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal
Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 .
Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265-
271,<doi.org/10.19109/intizar.v24i2.2730>.
T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas:
OpenStax.
Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB.


Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh
(Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh
Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok:
Komunitas Bambu.
Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa
Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher.

Sumber Gambar
https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/
Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg
https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/
42125739
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386-
akhir-tahun-2022-selesai
https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-saham-
pt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg
https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri-
4-tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA


IPS FASE D KELAS VII

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : .....................................
Instansi : SMP …………………
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase / Kelas : D / VII
Tema 01 : Keluarga Awal Kehidupan
Materi : Interaksi antar Wilayah
Elemen : a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup
pembelajaran
 Keruangan dan konektivitas antar ruang
dan waktu: materi ini berkaitan dengan
pemahaman terhadap kondisi sosial dan
lingkungan alam serta kesejarahan dalam
konteks lokal dan nasional. Materi ini juga
terkait dengan pembelajaran tentang
kondisi geografis Indonesia dan
pengaruhnya terhadap aktivitas sosial,
ekonomi.
 Perkembangan masyarakat Indonesia dari
masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di
Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi
sosial, dan dinamika sosial; materi ini
berkaitan dengan pembentukan identitas
diri, merefleksikan keberadaan diri di
tengah keberagaman dan kelompok yang
berbeda-beda
 Kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang
peran diri, masyarakat serta negara dalam
memenuhi kebutuhan bersama. Peserta
didik menganalisis sejarah manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Elemen keterampilan proses
 Siswa melakukan berbagai kegiatan yang
mendukung tercapainya keterampilan
proses yang dibutuhkan untuk
mempelajari dan menyelesaikan
pembelajaran IPS kelas 7 antara lain:

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

mengamati, menginvestigasi/ menyelidiki,


menganalisis, merencanakan, menggambar,
berdiskusi, menceritakan, membuat
laporan tertulis sederhana, dan
mempresentasikan.
Memahami keberadaan diri dan keluarga di
Capaian Pembelajaran 1 : tengah lingkungan sosial
4 JP (Pertemuan Ke-12 dan Ke-13)
Alokasi Waktu :

B. KOMPETENSI AWAL

 Menganalisis faktor penyebab terjadinya interaksi antar wilayah.


 Mengemukakan contoh interaksi antar wilayah.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong

D. SARANA DAN PRASARANA

Media, Sumber Belajar, dan Alat


1. Sumber Utama
a. Slide Gambar tentang berbagai komponen makanan dalam satu piring.
b. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII, Jakarta;
Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
c. Laptop, LCD, PC,
2. Sumber Alternatif
Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan
sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.
3. Pengembangan Sumber Belajar
Guru dapat mengembangkan lembar kerja siswa yang berisi pokok-pokok kunci.

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin.

F. MODEL PEMBELAJARAN

 Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis


pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran
tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran
jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan grup investigation.

KOMPNEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Alur Tujuan Pembelajaran :


a. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis faktor penyebab terjadinya interaksi
antar wilayah.
b. Peserta didik diharapkan mampu mengemukakan contoh interaksi antar wilayah.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

 Mengidentiikasi mata pencaharian yang dominan berdasarkan bentuk muka bumi.

C. PERTANYAAN PEMANTIK

 Bisa terjadi perbedaan bentuk muka bumi? Apa pengaruh perbedaan bentuk muka
bumi dengan interaksi wilayah?.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka dengan salam dan doa bersama peserta didik.
2. Guru melakukan presensi kehadiran.
3. Apersepsi: guru bercerita dan menampilkan gambar makanan yang ada dalam piring.
Komponen yang terdapat dalam makanan tersebut ada ikan asin, sambal, sayur, dan
lain sebagainya. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik terkait komponen
apa saja yang terdapat dalam piring makanan. Setelah peserta didik menjawab, guru
kembali memberikan pertanyaan mengenai asal wilayah dari komponen makanan
tersebut. Misalnya, ikan asin berasal dari wilayah? Jawabannya pesisir. Nasi berasal
dari padi, padi biasa ditanam di daerah? Jawabannya dataran rendah. Sambal terbuat
dari berbagai bahan seperti cabai dan tomat. Di mana cabai dan tomat biasa ditanam?
Jawabannya di dataran tinggi. Contoh gambar berbagai komponen makanan dalam satu
piring.
4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 12-13 mengenai kebutuhan
manusia.
a. Menganalisis faktor penyebab terjadinya interaksi antar wilayah.
b. Mengemukakan contoh interaksi antar wilayah.

Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari Lembar aktivitas kelompok
untuk mengidentiikasi mata pencaharian yang dominan berdasarkan bentuk muka bumi.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa variasi
bentuk muka bumi dapat memengaruhi perbedaan mata pencaharian. Proses tukar hasil
temuan peserta didik dapat dilakukan dalam waktu singkat, kemudian guru melakukan
tanya jawab dengan pesetra didik tekrait hasil identiikasi.
Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah
Setelah peserta didik mengidentiikasi mata pencaharian yang dominan berdasarkan
bentuk muka bumi, selanjutnya guru mendorong peserta didik mengajukan berbagai
pertanyaan yang mengarah pada HOTS. Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya
bisa terjadi perbedaan bentuk muka bumi? Apa pengaruh perbedaan bentuk muka bumi

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

dengan interaksi wilayah?.

Peserta Didik Mengelola Informasi


Peserta didik mencari informasi terkait interaksi antar ruang. Peserta didik dapat
menggunakan internet, koran, maupun sumber lain. Kegiatan pembelajaran dapat
dilakukan dengan model pembelajaran seperti grup investigation. Berikut merupakan
tahapan kegiatan grup investigation:
1. Guru membimbing peserta didik membagi kelompok yang terdiri dari 4-6 peserta
didik.
2. Guru membimbing peserta didik untuk menjawab pertanyaan dalam lembar aktivitas
X.
3. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok kecil dan guru menjadi fasilitator
dengan cara berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain untuk memberikan
dorongan agar semua anggota kelompok berpartisipasi aktif.
4. Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya dalam bentuk inforgrais atau
bentuk lainnya.
5. Guru memandu peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
6. Pada akhir kegitan, guru menyimpulkan laporan hasil diskusi.
Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide
1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan/poster/karya lainnya.
2. Peserta didik secara mandiri menulis laporan sederhana pentingnya interaksi antar
wilayah dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.
Peserta Didik Melakukan Releksi Dan Aksi
1. Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran.
2. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan.
3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik.

Penutup
1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis
2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan,

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

dan keterampilan.
Sikap
a. Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
b. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
c. Apakah akus sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku?
d. Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku?
Inspirasi dari pembelajaran yaitu upaya inovatif dalam mencukupi kebutuhan
terutama kebutuhan yang harus di datangkan dari wilayah lain.
Pengetahuan
a. Mengapa terjadi interaksi antarwilayah?
b. Apa saja contoh dari interaksi antarwilayah?
Keterampilan
Apakah aku sudah berhasil mengidentiikasi upaya inovatif dalam mencukupi
kebutuhan terutama kebutuhan yang harus didatangkan dari wilayah lain?
3. Releksi juga dapat dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan
kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan.
Selain itu, dapat pula dengan menuliskan inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan
masa yang akan datang
4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan
informasi pembelajaran berikutnya tentang aktivitas memenuhi kebutuhan.
5. Doa dan penutup.

F. REFLEKSI

Fenomena perbedaan satu tempat dengan tempat lain menjadikan tempat tersebut
unik. Interaksi merupakan peristiwa saling memengaruhi daya, objek, atau tempat satu
wilayah dengan wilayah lainnya. Setiap wilayah memiliki potensi sumber daya dan
kebutuhan yang berbeda dengan tempat lain. Hal inilah yang mendasari terjadinya
interaksi antarwilayah dalam rangka memenuhi kebutuhan
Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini:
1. Mengapa terjadi interaksi antarwilayah?
2. Apa saja contoh dari interaksi antarwilayah?

F. ASESMEN / PENILAIAN

Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS
Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis,
menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses


pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut
pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik
(authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar
secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai
landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan
teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen
penilaian dari masing-masing kompetensi.
1. Penilaian kompetensi sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan
penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali
kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal
berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan.
a. Observasi
Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi
berisi catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran,
wali kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi
deskripsi perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan
tersebut.
Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka
dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan
sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun
sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan
contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester:
Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap

No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

dst

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap


menggunakan teknik observasi :
 Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK
selama satu semester.
 Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang
menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat
menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

guru BK dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah


bimbingannya.
 Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat
dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda.
 Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan
perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami.
 Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata
pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya
mengenai perilaku peserta didik.
 Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu
semester tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik
tersebut juga dicatat dalam jurnal.
 Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap
spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali
kelas untuk diolah lebih lanjut
Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap
sosial oleh wali kelas.
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 19/07/22 Haidar Tidak mengikuti sholat Ketaqwaan


Dzuhur berjamaah di
sekolah.

2 19/07/22 Halwa Mengganggu teman Ketaqwaan


ketika berdoa sebelum
kegiatan pembelajaran.

3 19/07/22 Sugi Mengajak teman berdoa Ketaqwaan


sebelum olahraga
badminton di sekolah.

4 19/07/22 Said Berpartisipasi sebagai Toleransi


panitia perayaan
beragama
keagamaan di sekolah.

Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 12/07/22 Haidar Membantu seorang Kepedulian

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

teman yang kesulitan


menyebrang jalan di
depan sekolah.

2 26/08/22 Halwa Menyerahkan dompet Kejujuran


yang ditemukan di
kantin sekolah kepada
wali kelas.

3 26/09/22 Sugi Tidak menggunakan Kedisiplinan


atribut upacara di
sekolah dengan legkap.

4 25/10/22 Said Berinisiatif menyiram Kepedulian


tanaman yang mulai
kering.

Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam
penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel
yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk
menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal
penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel:
Contoh Jurnal Penilaian Sikap
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.

1 19/07/22 Haidar Membantu seorang Ketaqwaan Sosial


teman yang
kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah

2 19/07/22 Halwa Mengajak teman Kepeduliaan Spiritual


berdoa sebelum
olahraga badminton
di sekolah.

3 19/07/22 Sugi Mengganggu teman Toleransi Spiritual


ketika berdoa
beragama
sebelum kegiatan
pembelajaran.

4 18/11/22 Said Berinisiatif Ketaqwaan Sosial


menyiram tanaman
yang mulai kering.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

b. Penilaian Diri (Self Assesment)


Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik
dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam
berperilaku. Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai
kejujuran dan meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian
diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut
merupakan contoh lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale.
Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Nama teman yang dinilai : ..................
Nama penilai : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan

2 Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu

3 Saya berani mengakui kesalahan jika memang


bersalah

4 Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang


diberikan

5 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam


dalam kondisi baik

6 Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan

7 Saya datang ke sekolah tepat waktu

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu

c. Penilaian Antar Teman


Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman
dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling
menghargai. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual
dan sikap sosial.
Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale.
Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Nama : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Teman saya berkata jujur kepada orang lain

2 Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur

3 Teman saya mentaati tata-tertib sekolah

4 .....................................

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan.
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
a) Pengertian Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui
kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual,
konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi.
Guru dapat memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi
yang akan dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama
dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.
b) Teknik Penilaian Pengetahuan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan


karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan
yang sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan
penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan.
Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrumen Tujuan

Tes tertulis Pilihan ganda, benar-salah, Mengetahui kemampuan


menjodohkan, isian atau penguasaan pengetahuan
melengkapi, dan uraian. peserta didik dalam proses
pembelajaran.

Tes lisan Tanya jawab Mengetahui pemahaman peserta


didik sebagai dasar perbaikan
proses pembelajaran

Penugasan Tugas individu dan kelompok Memfasilitasi penguasaan


pengetahuan peserta didik
selama proses pembelajaran.

1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan
ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis:
Kisi-kisi Tes Tertulis
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Indikator Bentuk Jumlah


No Materi
Dasar Soal Soal Soal

1  Menganalisis Interaksi  Peserta didik Tes 2


faktor penyebab antar diharapkan Tertulis
terjadinya Wilayah mampu
interaksi antar menganalisis
wilayah. faktor
 Mengemukakan penyebab
contoh interaksi terjadinya
antar wilayah. interaksi antar
wilayah.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
mengemukaka
n contoh
interaksi antar

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

wilayah.

Butir soal:
1. Mengapa terjadi interaksi antarwilayah?
2. Apa saja contoh dari interaksi antarwilayah?
Pemberian skor Tes Tertulis

No.
Kunci Jawaban Skor
Soal

1 Interaksi terjadi karena adanya kesempatan bagi kedua wilayah 2


untuk berinteraksi karena keduanya saling membutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat mereka penuhi
sendiri. Kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang. Hal
ini sangat bergantung pada faktor kelancaran transportasi, jarak,
dan biaya angkut.

2 Contoh interaksi keruangan antar wilayah Indonesia: 2


 Penduduk kota yang membeli bahan makanan dari desa.
 Penduduk desa yang datang ke kota untuk mendapatkan
layanan kesehatan.
 Petani menjual hasil sawahnya ke daerah lain.
 Wisatawan mengunjungi lokasi wisata yang berbeda pulau.

Total Skor Maksimum 4

2. Tes Lisan
Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta
didik yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini
bertujuan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan
kemampuan berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat
pembelajaran berlangsung. pertanyaan pada tes lisan:
 Bisa terjadi perbedaan bentuk muka bumi?
 Apa pengaruh perbedaan bentuk muka bumi dengan interaksi wilayah?.

3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

kompetensi yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh
pedoman penskorannya.
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian

 Menganalisis Interaksi antar  Peserta didik Penugasan


faktor penyebab Wilayah diharapkan
terjadinya mampu
interaksi antar menganalisis
wilayah. faktor penyebab
 Mengemukakan terjadinya
contoh interaksi interaksi antar
antar wilayah. wilayah.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
mengemukakan
contoh interaksi
antar wilayah.

Pedoman Pemberian Skor Tugas

No Soal Aspek yang Dinilai Skor

1 Faktor faktor apa yang mendorong terjadinya interaksi 0-2


antar wilayah

2 Sebutkan contoh interaksi antar wilayah 0-3

3 Apa dampak interaksi antar wilayah? 0-3

4 Keruntutan bahasa 0-2

Total Skor Maksimum 10

3. Penilaian Keterampilan
a) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik
dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu
sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan
berbagai teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

contoh kisi-kisi penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor.

b) Teknik Penilaian Keterampilan


• Penilaian kinerja
Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor:

Kisi-kisi Penilaian Kinerja


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian

1  Menganalisis Interaksi  Peserta didik


faktor penyebab antar diharapkan
terjadinya Wilayah mampu
interaksi antar menganalisis
wilayah. faktor penyebab
 Mengemukakan terjadinya
contoh interaksi interaksi antar
antar wilayah. wilayah.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
mengemukakan
contoh interaksi
antar wilayah.

Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja

Skala
No Aspek yang Dinilai
0 1 2 3 4

1 Merencanakan pengamatan

2 Melakukan pengamatan

3 Membuat laporan

Jumlah:

Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya
dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai.

Rubrik Penilaian Kinerja

No Indikator Rubrik

1 Menyiapkan bahan 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang


diperlukan.
yang diperlukan
1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang
diperlukan.
0 = Tidak menyiapkan alat bahan

2 Pengamatan 4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat


3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat.
2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat.
1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat.
0 = Tidak melakukan langkah kerja.

Langkah kerja:
1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4.
2. Menggambar Interaksi antar Wilayah.
3. Mencantumkan Interaksi antar Wilayah pada
gambar yang di buat
4. Memberikan warna pada kenampakan objek
yang di gambar pada Interaksi antar Wilayah.

3 Membuat laporan 3 = Memenuhi 3 kriteria


2 = Memenuhi 2 kriteria
1 = Memenuhi 1 kriteria
0 = Tidak memenuhi kriteria

Kriteria laporan:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan,
alat dan bahan, prosedur, data pengamatan,
pembahasan, kesimpulan)
2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
3. Komunikatif

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

• Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu
tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu
maupun beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan,
pengorganisasian, pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam penilaian proyek, yaitu:
1) Pengelolaan
Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan
informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan.
2) Relevansi
Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
3) Keaslian
Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya.
4) Inovasi dan Kreativitas
Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta
didik.
Kisi-kisi Penilaian Proyek
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian

1  Menganalisis Interaksi antar  Peserta didik Penilaian


faktor penyebab Wilayah diharapkan Proyek
terjadinya mampu
interaksi antar menganalisis
wilayah. faktor penyebab
 Mengemukakan terjadinya
contoh interaksi interaksi antar
antar wilayah. wilayah.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
mengemukakan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

contoh interaksi
antar wilayah.

Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan interaksi antar wilayah menggunakan
kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal- hal
berikut!
1. Pilihlah salah satu tujuan interaksi antar wilayah.
2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu
sampaikan dalam poster.
3. Gambar salah satu tujuan interaksi antar wilayah yang telah dipilih!
4. Tuliskan Interaksi antar Wilayah konsep dari poster yang akan peserta didik
sampaikan!
5. Laporkan hasilnya secara lisan!
Rubrik Pemberian Skor Proyek

Skor
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Kemampuan peserta didik dalam merencanakan

2 Kemampuan menggambar poster

3 Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan


poster yang digambar

4 Kemampuan mempresentasikan isi poster

5 Produk Poster

Skor Maksimum 15

Catatan:
Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya
pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar
(KD) atau keterampilan yang dinilai.

Rubrik PenilaianProyek

No Pernyataan Keterangan

1 Kemampuan Perencanaan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja,


hasil), dan rinci
1 = perencanaan kurang lengkap

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

0 = tidak ada perencanaan

2 Kemampuan menggambar 2 = menggambar dan mewarnai poster


poster secara tepat sesuai dengan baik dan interpretasi tujuan
dengan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan dalam poster
interaksi antar wilayah tepat.
1 = menggambar dan memberikan warna
pada poster tetapi salah dalam
menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
0 = gambar tidak diberi warna dan tidak
tepat dalam menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.

G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Remedial
Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan
program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada
kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran
remedial antara lain:
1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik.
2. Merancang pembelajaran remedial
3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial
4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial
5. Melaksanakan pembelajaran remedial
6. Melaksankaan evaluasi

Pengayaan
Bacalah artikel mengenai Interaksi antar Wilayah. setelah itu analisis faktor penyebab
terjadinya interaksi antar wilayah. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam beberapa
paragraf.

LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama :
Kelas :

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Petunjuk!

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

Bahan Bacaan Peserta Didik


Interaksi Antarwilayah
Fenomena perbedaan satu tempat dengan tempat lain menjadikan tempat tersebut unik.
Interaksi merupakan peristiwa saling memengaruhi daya, objek, atau tempat satu
wilayah dengan wilayah lainnya. Setiap wilayah memiliki potensi sumber daya dan
kebutuhan yang berbeda dengan tempat lain. Hal inilah yang mendasari terjadinya
interaksi antarwilayah dalam rangka memenuhi kebutuhan. Coba kalian tuliskan mata
pencaharian yang dominan sesuai dengan gambar bentuk muka bumi!

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Setelah kalian mengisi aktivitas individu di atas, apa yang dapat kalian simpulkan?
Kalian melihat bahwa berbagai karakteristik muka bumi dapat memengaruhi mata
pencaharian. Setiap wilayah dapat menghasilkan barang kebutuhan yang berbeda
dengan wilayah lain karena adanya berbedaan bentuk muka bumi. Selain itu, interaksi
antarruang seperti kawasan pesisir yang menghasilkan hasil laut dengan dataran tinggi
yang menghasilkan berbagai sayuran tidak hanya dipengaruhi karena perbedaan bentuk
muka bumi. Jaringan jalan dan transportasi juga memengaruhi interaksi tersebut. Hal
ini menyebabkan terjadi interaksi antarwilayah dalam rangka memenuhi kebutuhan lain
yang tidak ada di wilayahnya.
Sebagai contoh, perdesaan menghasilkan sumber pangan yang dibutuhkan
penduduk perkotaan. Kota menghasilkan berbagai barang industri yang dibutuhkan
penduduk perdesaan. Interaksi juga dapat terjadi antara satu kota dan kota lain berupa
pertukaran barang dan jasa. Interakasi antara perdesaan dan perkotaan didasari atas
perbedaan karakteristik wilayah yang memengaruhi hasil produksi dan didukung oleh
jaringan jalan yang baik sehingga dapat terjadi pertukaran barang. Berikut merupakan
perbandingan karakteristik wilayah perdesaan dan perkotaan:

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Penggunaan lahan di perdesaan didominasi lahan pertanian termasuk perkebunan


dan perikanan sehingga memiliki ruang terbuka yang lebih luas dibandingkan areal
terbangun. Sedangkan penggunaan lahan di perkotaan memiliki heterogenitas yang
lebih tinggi dibandingkan wilayah perdesaan. Hal ini membuat wilayah perdesaan
dapat menghasilkan bahan pangan yang dibutuhkan penduduk perkotaan.
Misalnya, Kabupaten Brebes memiliki komoditi pertanian bawang merah dan
Kabupaten Wonosobo menghasilkan komoditi pertanian Kentang. Kedua wilayah
tersebut saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kabupaten Wonosobo
mengirimkan hasil pertanian berupa kentang ke Kabupaten Brebes dan sebaliknya.
Interaksi antara Kabupaten Brebes dan Wonosobo ini merupakan contoh dari interaksi
antarwilayah dalam rangka mencukupi dan memenuhi kebutuhan di bidang pangan.

Bahan Bacaan Guru


Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait sub-bab pada materi Keluarga Awal
Kehidupan. Materi diawali pemahaman kepada peserta didik terkait keberadaan diri
dan keluarga di tengah lingkungan sosial terdekatnya. Peserta didik kemudian
mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan sekitar sehingga mampu mengurutkan
peristiwa sejarah dalam kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat
ini. Setelah sosialisasi di lingkungan keluarga maka cakupan diperluas menjadi
sosialisasi dalam masyarakat. Kondisi lingkungan sosial dan isik setiap wilayah yang
berbeda dapat memengaruhi upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini karena adanya
perbedaan kondisi geograis daerah, karakteristik masyarakat dan cara mereka
beraktivitas. Perbedaan karakteristik wilayah dapat membuat masyarakat saling
berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan interaksi antarwilayah.

C. GLOSARIUM

perikanan : Segala usaha penangkapan ikan serta pengolahan sampai pada


pemasaran hasilnya.
perkebunan : Sebidang tanah yang ditanami pohon musiman.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

D. DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka
Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan
Peradaban Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”.
Masyarakat Indonesia, 41(2), 115-126,
https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 .
Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi
Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ .
Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang
Kemaritiman. Jakarta: Bappenas.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta:
BPS.
Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.
______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak.
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world
population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly
11 billion around 2100. Artikel.
https://www.un.org/development/desa/en/news/population/world-
populationprospects-2019.html pada 21-08-2020
Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”.
Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22,
https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 .
Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of
Sociology. Volume 62, Number 3.
Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to
Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc.
Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems
and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-
9 DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9.
Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui
pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi.
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243
Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and
research. NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20.
Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira.
Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam
pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Agrikarya (PPMA).
Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi
untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96.
Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi:
Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000.
Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900.
Yogyakarta: Ombak.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018.
Jakarta: Kemenko Bidang Maritim.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan
Indonesia 2018. Jakarta: KLHK
Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.
Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id .
Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di
Negeri Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144,
https://media.neliti.com/media/publications/150453-ID-
mengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf .
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta:
Erlangga.
Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the
debate (No. 1318-2016-103362).
Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka.
Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wp-
content/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf
Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan).
Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG).
Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish.
Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99.
Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe,
Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis.
Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar
Ekologi. Bandung: Remadja Karya.
Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai
Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu.
Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga
Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu
Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi
Birokrasi. 1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 .
Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.
Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman:

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Garudhawaca.
Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin
perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329.
Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran
Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan
Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan
Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 .
Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius.
Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.”
Avatara 5.3.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 .
Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press.
Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak
Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti.
Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal
Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 .
Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265-
271,<doi.org/10.19109/intizar.v24i2.2730>.
T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas:
OpenStax.
Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB.
Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh
(Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh
Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok:
Komunitas Bambu.
Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa
Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher.

Sumber Gambar
https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/
Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg
https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/
42125739
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386-
akhir-tahun-2022-selesai
https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-saham-

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

pt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg
https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri-
4-tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA


IPS FASE D KELAS VII

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : .....................................
Instansi : SMP …………………
Tahun Penyusunan : Tahun 2022
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase / Kelas : D / VII
Tema 01 : Keluarga Awal Kehidupan
Materi : Kebutuhan Hidup Manusia
Elemen : a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup
pembelajaran
 Keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu: materi ini berkaitan dengan
pemahaman terhadap kondisi sosial dan
lingkungan alam serta kesejarahan dalam
konteks lokal dan nasional. Materi ini juga
terkait dengan pembelajaran tentang kondisi
geografis Indonesia dan pengaruhnya
terhadap aktivitas sosial, ekonomi.
 Perkembangan masyarakat Indonesia dari
masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di
Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi
sosial, dan dinamika sosial; materi ini
berkaitan dengan pembentukan identitas
diri, merefleksikan keberadaan diri di tengah
keberagaman dan kelompok yang berbeda-
beda
 Kegiatan manusia dalam memenuhi

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang


peran diri, masyarakat serta negara dalam
memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik
menganalisis sejarah manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Elemen keterampilan proses
 Siswa melakukan berbagai kegiatan yang
mendukung tercapainya keterampilan proses
yang dibutuhkan untuk mempelajari dan
menyelesaikan pembelajaran IPS kelas 7
antara lain: mengamati, menginvestigasi/
menyelidiki, menganalisis, merencanakan,
menggambar, berdiskusi, menceritakan,
membuat laporan tertulis sederhana, dan
mempresentasikan.
Memahami keberadaan diri dan keluarga di tengah
Capaian Pembelajaran 1 : lingkungan sosial
4 JP (Pertemuan Ke-14 dan Ke-15)
Alokasi Waktu :

B. KOMPETENSI AWAL

 Menjelaskan deinisi kebutuhan.


 Mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan.
 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan.
 Menunjukan jenis-jenis alat pemuas kebutuhan.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong

D. SARANA DAN PRASARANA

Media, Sumber Belajar, dan Alat


1. Sumber Utama
a. Video peningkatan belanja online di masa Pandemi Covid-19.
b. Slide Gambar tentang data peningkatan jumlah penduduk dan kerusakan
lingkungan akibat penambangan batu bata..
c. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
d. Laptop, LCD, PC,
2. Sumber Alternatif
Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan
sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.
3. Pengembangan Sumber Belajar
Guru dapat mengembangkan video-video yang berkaitan dengan aktivitas memenuhi
kebutuhan secara bijak.

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin.

F. MODEL PEMBELAJARAN

 Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis


pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran
tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak
jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan discovery learning.

KOMPNEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alur Tujuan Pembelajaran :


a. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan deinisi kebutuhan.
b. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan.
c. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi
kebutuhan.
d. Peserta didik diharapkan mampu menunjukan jenis-jenis alat pemuas kebutuhan.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

 Mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan

C. PERTANYAAN PEMANTIK

 Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan manusia?


 Mengapa di masa Pandemi Covid-19 banyak belanja online meningkat?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka dengan salam dan doa bersama peserta didik.
2. Guru melakukan presensi kehadiran.
3. Apersepsi: peserta didik melihat tayangan video pengaruh pandemi Covid-19 terhadap
belanja online kebutuhan pokok. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik dan
mengaitkan video dengan kegiatan belajar. Peserta didik difasilitasi guru mengaitkan
video dengan kegiatan belajar.

4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 12-13 mengenai kebutuhan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

manusia.
a. Menjelaskan deinisi kebutuhan.
b. Mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan.
c. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan.
d. Menunjukan jenis-jenis alat pemuas kebutuhan..

Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari lembar aktivitas X untuk
mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan. Kegiatan ini dimaksudakan untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik bahwa jenis kebutuhan setiap orang berbeda dan bersifat
dinamis karena ada faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan manusia. Proses saling
tukar hasil temuan peserta didik dapat dilakukan dalam waktu singkat, kemudian guru
melakukan tanya jawab dengan peserta didik terkait hasil identiikasi.
Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah
Setelah peserta didik mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhannya, kemudian guru mendorong
peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarah pada HOTS. Beberapa
pertanyaan yang diajukan misalnya Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan
manusia? Mengapa di masa Pandemi Covid-19 banyak belanja online meningkat?
Peserta Didik Mengelola Informasi
Peserta didik mengolah informasi secara berkelompok di bawah bimbingan guru. Kegiatan
ini dapat dilakukan secara bervariasi, misalnya dengan menggunakan model discovery
learning. Berikut merupakan tahapan kegiatan discovery learning: Guru membimbing
peserta didik membagi kelompok yang terdiri dari 4-5 peserta didik.
1. Setiap kelompok diberikan contoh kasus data mengenai jumlah penduduk Indonesia dan
kerusakan lingkungan akibat tambang batu bata.
2. Peserta didik diminta untuk mengamati data peningkatan jumlah penduduk dan gambar
kerusakan lingkungan akibat tambang batu bata.
3. Guru memfasilitasi siswa untuk merumuskan masalah terkait keterkaitan antara jumlah
penduduk dengan kerusakan lingkungan akibat tambang batu bata.
4. Setiap kelompok mengajukan dugaan jawaban terhadap hasil analisis keterkaitan
jumlah penduduk kerusakan lingkungan akibat tambang batu bata.
5. Masing-masing kelompok berdiskusi dan mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber untuk membuktikan dugaan jawaban keterkaitan peningkatan jumlah penduduk
dan gambar kerusakan lingkungan akibat tambang batu bata.
6. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dalam bentuk infograis
atau bentuk lainnya.
7. Guru memandu peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide
1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan/poster/karya lainnya.
2. Peserta didik secara berkelompok mengidentiikasi kebutuhan masing-masing anggota
kelompok selama tiga hari terakhir dan pengorbanan yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Guru dapat menggunakan lembar aktivitas kelompok untuk

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

menemukan jawabanjawaban tersebut.


Peserta Didik Melakukan Releksi Dan Aksi
1. Peserta didik mengkomunikasikan hasil pengolahan informasi
2. Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran.
3. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk menyampaikan pendapat
berkaitan dengan aktivitas yang telah dilakukan.
4. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kompetensi peserta didik.

Penutup
1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis
2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Sikap
a. Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
b. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
c. Apakah akus sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku?
d. Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku?
Inspirasi dari pembelajaran upaya memenuhi kebutuhan secara bijak dan bisa
menyusun skala prioritas dalam berbelanja.
Pengetahuan
a. Apakah aku sudah mampu mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan?
b. Faktor apa saja yang memengaruhi kebutuhan manusia?
c. Mengapa perlu menyusun skala prioritas dalam berbelanja sebagai upaya memenuhi
kebutuhan hidup?
Keterampilan
Apakah aku sudah berhasil mengidentiikasi kebutuhan selama tiga hari terakhir dan
pengorbanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut?
3. Releksi juga dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan
kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan. Dapat pula dengan menuliskan
inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan masa akan datang.
4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan
informasi pembelajaran berikutnya tentang kelangkaan.
5. Doa dan penutup.

F. REFLEKSI

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Manusia sebagai makhluk hidup memiliki berbagai kebutuhan seperti kebutuhan


primer, sekunder, dan tersier. Alam Indonesia dianugerahi kekayaan sumber daya yang
melimpah dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia.
Perbedaan karakteristik wilayah menyebabkan terjadinya keragaman sumber daya yang
dihasilkan. Hal inilah yang mendorong terjadi interaksi antarwilayah untuk mencukupi
kebutuhannya. Selain interaksi antarwilayah, sebagai makhluk sosial tentunya manusia
senantiasa berinteraksi dengan orang lain. Sepanjang perkembangan usia, proses
sosialisasi berupa pembelajaran mengenai nilai, aturan, dan norma yang berlaku dalam
masyarakat juga berlangsung. Terjadinya proses sosialisasi di lingkungan keluarga dan
masyarakat dapat memengaruhi pembentukan karakter dan gaya hidup.
Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini:
1. Karakter apa yang menonjol dalam diri kalian?
2. Apakah karakter tersebut mirip dengan salah satu anggota keluarga kalian? Mengapa
hal tersebut dapat terjadi?
3. Bagaimana sikap kalian dalam berinteraksi dengan teman yang memiliki karakter
berbeda dengan kalian?

F. ASESMEN / PENILAIAN

Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS
Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis,
menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut
dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses
pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut
pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik
(authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar
secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai
landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan
teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen
penilaian dari masing-masing kompetensi.

1. Penilaian kompetensi sikap


Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan
penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali
kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal
berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan.
a. Observasi
Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi
berisi catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran,
wali kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi
deskripsi perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan
tersebut.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka
dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan
sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun
sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan
contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester:
Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap

No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

dst

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap


menggunakan teknik observasi :
 Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK
selama satu semester.
 Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang
menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat menggunakan
1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh guru BK dapat
menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah bimbingannya.
 Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat
dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda.
 Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan
perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami.
 Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata
pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya
mengenai perilaku peserta didik.
 Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu semester
tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik tersebut
juga dicatat dalam jurnal.
 Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap
spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali kelas
untuk diolah lebih lanjut
Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap
sosial oleh wali kelas.
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 19/07/22 Haidar Tidak mengikuti sholat Ketaqwaan


Dzuhur berjamaah di
sekolah.

2 19/07/22 Halwa Mengganggu teman Ketaqwaan


ketika berdoa sebelum
kegiatan pembelajaran.

3 19/07/22 Sugi Mengajak teman berdoa Ketaqwaan


sebelum olahraga
badminton di sekolah.

4 19/07/22 Said Berpartisipasi sebagai Toleransi


panitia perayaan
beragama
keagamaan di sekolah.

Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial


Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1 12/07/22 Haidar Membantu seorang Kepedulian


teman yang kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah.

2 26/08/22 Halwa Menyerahkan dompet Kejujuran


yang ditemukan di
kantin sekolah kepada
wali kelas.

3 26/09/22 Sugi Tidak menggunakan Kedisiplinan


atribut upacara di
sekolah dengan legkap.

4 25/10/22 Said Berinisiatif menyiram Kepedulian


tanaman yang mulai
kering.

Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam
penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel
yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk
menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal
penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel:
Contoh Jurnal Penilaian Sikap

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Nama Sekolah : SMP .............................


Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.

1 19/07/22 Haidar Membantu seorang Ketaqwaan Sosial


teman yang
kesulitan
menyebrang jalan di
depan sekolah

2 19/07/22 Halwa Mengajak teman Kepeduliaan Spiritual


berdoa sebelum
olahraga badminton
di sekolah.

3 19/07/22 Sugi Mengganggu teman Toleransi Spiritual


ketika berdoa
beragama
sebelum kegiatan
pembelajaran.

4 18/11/22 Said Berinisiatif Ketaqwaan Sosial


menyiram tanaman
yang mulai kering.

b. Penilaian Diri (Self Assesment)


Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik
dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam berperilaku.
Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan
meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian diri dapat
digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh
lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale.
Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Nama teman yang dinilai : ..................
Nama penilai : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

1 Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan

2 Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu

3 Saya berani mengakui kesalahan jika memang


bersalah

4 Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang


diberikan

5 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam


dalam kondisi baik

6 Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan

7 Saya datang ke sekolah tepat waktu

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu

c. Penilaian Antar Teman


Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap
peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman dapat
digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai.
Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap
sosial.
Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale.
Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Nama : ..................
Kelas : ....................
Semester : ....................
Berilah tanda centang pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
sebenarnya

Skala
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Teman saya berkata jujur kepada orang lain

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

2 Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur

3 Teman saya mentaati tata-tertib sekolah

4 .....................................

Keterangan:
1 = sangat jarang
2 = jarang
3 = sering
4 = selalu
Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


a) Pengertian Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui
kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual, konseptual,
maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Guru dapat
memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang akan
dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah
proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.

b) Teknik Penilaian Pengetahuan


Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan yang
sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan
penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan.

Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrumen Tujuan

Tes tertulis Pilihan ganda, benar-salah, Mengetahui kemampuan


menjodohkan, isian atau penguasaan pengetahuan
melengkapi, dan uraian. peserta didik dalam proses
pembelajaran.

Tes lisan Tanya jawab Mengetahui pemahaman peserta


didik sebagai dasar perbaikan
proses pembelajaran

Penugasan Tugas individu dan kelompok Memfasilitasi penguasaan


pengetahuan peserta didik

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

selama proses pembelajaran.

1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan
ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis:
Kisi-kisi Tes Tertulis
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Indikator Bentuk Jumlah


No Materi
Dasar Soal Soal Soal

1  Menjelaskan Kebutuhan  Peserta didik Tes 3


deinisi Hidup diharapkan Tertulis
kebutuhan. Manusia mampu
 Mengidentiikasi menjelaskan
jenis-jenis deinisi
kebutuhan. kebutuhan.
 Menganalisis  Peserta didik
faktor-faktor diharapkan
yang mampu
memengaruhi mengidentiikasi
kebutuhan. jenis-jenis
 Menunjukan kebutuhan.
jenis-jenis alat  Peserta didik
pemuas diharapkan
kebutuhan. mampu
menganalisis
faktor-faktor
yang
memengaruhi
kebutuhan.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menunjukan
jenis-jenis alat
pemuas
kebutuhan.

Butir soal:

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

1. Apa yang kalian ketahui tentang kebutuhan dan sebutkan jenis jenisnya?
2. Faktor apa saja yang memengaruhi kebutuhan manusia?
3. Mengapa perlu menyusun skala prioritas dalam berbelanja sebagai upaya memenuhi
kebutuhan hidup?
Pemberian skor Tes Tertulis

No.
Kunci Jawaban Skor
Soal

1 Kebutuhan terbagi menjadi : Kebutuhan Primer, 2


yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat
bertahan hidup. Contoh : makanan, minum,
pakaian. Kebutuhan Sekunder, yaitu kebutuhan yang dipenuhi
setelah kebutuhan primer terpenuhi.

2 Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Manusia 1


Kebutuhan Primer, Kebutuhan Sekunder, Kebutuhan Tersier,
Kebutuhan Sekarang, Kebutuhan Masa Mendatang, Kebutuhan
Mendesak, Kebutuhan Sepanjang Waktu, Kebutuhan Jasmani,
Kebutuhan Rohani

3 Dengan adanya skala prioritas, manusia diharapkan dapat 1


mengetahui mana kebutuhan yang harus didahulukan dan
mana kebutuhan yang bisa ditunda terlebih dahulu. Sehingga,
kita dapat memenuhi kebutuhan dengan tepat dan sesuai dengan
kemampuan.

Total Skor Maksimum 4

2. Tes Lisan
Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta didik
yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini bertujuan
untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan kemampuan
berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
pertanyaan pada tes lisan:
 Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan manusia?
 Mengapa di masa Pandemi Covid-19 banyak belanja online meningkat?

3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

kompetensi yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh
pedoman penskorannya.
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
Materi Indikator
Dasar Penilaian

 Menjelaskan Kebutuhan Hidup  Peserta didik Penugasan


deinisi Manusia diharapkan
kebutuhan. mampu
 Mengidentiikasi menjelaskan
jenis-jenis deinisi kebutuhan.
kebutuhan.  Peserta didik
 Menganalisis diharapkan
faktor-faktor mampu
yang mengidentiikasi
memengaruhi jenis-jenis
kebutuhan. kebutuhan.
 Menunjukan  Peserta didik
jenis-jenis alat diharapkan
pemuas mampu
kebutuhan. menganalisis
faktor-faktor yang
memengaruhi
kebutuhan.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menunjukan jenis-
jenis alat pemuas
kebutuhan.

Pedoman Pemberian Skor Tugas

No Soal Aspek yang Dinilai Skor

1 Faktor faktor apa yang mendorong terjadinya interaksi 0-2


antar wilayah

2 Sebutkan contoh interaksi antar wilayah 0-3

3 Apa dampak interaksi antar wilayah? 0-3

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

4 Keruntutan bahasa 0-2

Total Skor Maksimum 10

3. Penilaian Keterampilan
a) Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam
menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai
teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-kisi
penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor.
b) Teknik Penilaian Keterampilan
• Penilaian kinerja
Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor:
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian

1  Menjelaskan Kebutuhan  Peserta didik


deinisi Hidup diharapkan
kebutuhan. Manusia mampu
 Mengidentiikasi menjelaskan
jenis-jenis deinisi kebutuhan.
kebutuhan.  Peserta didik
 Menganalisis diharapkan
faktor-faktor mampu
yang mengidentiikasi
memengaruhi jenis-jenis
kebutuhan. kebutuhan.
 Menunjukan  Peserta didik
jenis-jenis alat diharapkan
pemuas mampu
kebutuhan. menganalisis
faktor-faktor yang
memengaruhi
kebutuhan.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menunjukan jenis-

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

jenis alat pemuas


kebutuhan.

Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja

Skala
No Aspek yang Dinilai
0 1 2 3 4

1 Merencanakan pengamatan

2 Melakukan pengamatan

3 Membuat laporan

Jumlah:

Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat
menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya
dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai.

Rubrik Penilaian Kinerja

No Indikator Rubrik

1 Menyiapkan bahan 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang


diperlukan.
yang diperlukan
1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang
diperlukan.
0 = Tidak menyiapkan alat bahan

2 Pengamatan 4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat


3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat.
2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat.
1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat.
0 = Tidak melakukan langkah kerja.

Langkah kerja:
1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4.
2. Menggambar Kebutuhan Hidup Manusia.
3. Mencantumkan Kebutuhan Hidup Manusia pada
gambar yang di buat
4. Memberikan warna pada kenampakan objek
yang di gambar pada Kebutuhan Hidup

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Manusia.

3 Membuat laporan 3 = Memenuhi 3 kriteria


2 = Memenuhi 2 kriteria
1 = Memenuhi 1 kriteria
0 = Tidak memenuhi kriteria

Kriteria laporan:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan,
alat dan bahan, prosedur, data pengamatan,
pembahasan, kesimpulan)
2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
3. Komunikatif

• Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu
tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun
beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian,
pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
penilaian proyek, yaitu:
1) Pengelolaan
Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan
informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan.
2) Relevansi
Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).
3) Keaslian
Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya.
4) Inovasi dan Kreativitas
Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta
didik.
Kisi-kisi Penilaian Proyek
Nama Sekolah : SMP .............................
Kelas/Semester : VII/I

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Tahun Pelajaran : 2022/2023


Mata Pelajaran : IPS

Kompetensi Teknik
No Materi Indikator
Dasar Penilaian

1  Menjelaskan Kebutuhan  Peserta didik Penilaian


deinisi Hidup Manusia diharapkan Proyek
kebutuhan. mampu
 Mengidentiikasi menjelaskan
jenis-jenis deinisi kebutuhan.
kebutuhan.  Peserta didik
 Menganalisis diharapkan
faktor-faktor mampu
yang mengidentiikasi
memengaruhi jenis-jenis
kebutuhan. kebutuhan.
 Menunjukan  Peserta didik
jenis-jenis alat diharapkan
pemuas mampu
kebutuhan. menganalisis
faktor-faktor yang
memengaruhi
kebutuhan.
 Peserta didik
diharapkan
mampu
menunjukan jenis-
jenis alat pemuas
kebutuhan.

Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan kebutuhan manusia menggunakan kertas
gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal- hal berikut!
1. Pilihlah salah satu tujuan kebutuhan manusia.
2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu
sampaikan dalam poster.
3. Gambar salah satu tujuan kebutuhan manusia yang telah dipilih!
4. Tuliskan kebutuhan manusia konsep dari poster yang akan peserta didik sampaikan!
5. Laporkan hasilnya secara lisan!
Rubrik Pemberian Skor Proyek

Skor
No Pernyataan
1 2 3 4

1 Kemampuan peserta didik dalam merencanakan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

2 Kemampuan menggambar poster

3 Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan


poster yang digambar

4 Kemampuan mempresentasikan isi poster

5 Produk Poster

Skor Maksimum 15

Catatan:
Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya
pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar
(KD) atau keterampilan yang dinilai.

Rubrik PenilaianProyek

No Pernyataan Keterangan

1 Kemampuan Perencanaan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja,


hasil), dan rinci
1 = perencanaan kurang lengkap
0 = tidak ada perencanaan

2 Kemampuan menggambar 2 = menggambar dan mewarnai poster


poster secara tepat sesuai dengan baik dan interpretasi tujuan
dengan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan dalam poster
kebutuhan manusia tepat.
1 = menggambar dan memberikan warna
pada poster tetapi salah dalam
menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
0 = gambar tidak diberi warna dan tidak
tepat dalam menginterpretasikan tujuan
pembangunan berkelanjutan yang dipilih.

ASESMEN

Asesment terdiri dari 10 pertanyaan pilihan ganda dan 5 pertanyaan uraian. Pertanyaan
disesuaikan dengan HOTS (High Order Thinking Skill) untuk merangsang kemampuan
berpikir peserta didik. Soal HOTS dalam pilihan ganda menggunakan stimulus sosial
dengan konteks dunia nyata.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Pertanyaan dalam soal HOTS menuntut peserta didik untuk berpikir kritis, logis,
metakognisi dan kreatif sehingga tidak sekadar mengingat dan memahami materi yang
diberikan kepada peserta didik

A. PILIHAN GANDA
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cara memberi tanda silang (X)
pada alternatif jawaban yang tersedia!
1. Sejarah perlu dipelajari karena bisa memberikan informasi tentang peristiwa-
peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Manusia, waktu, dan ruang memiliki
keterkaitan dalam sejarah karena ....
a. memengaruhi kehidupan di masa lalu
b. bagian dari unsur-unsur sejarah
c. waktu dan ruang menjadi kunci utama dalam sejarah
d. memengaruhi cara pandang terhadap sejarah
2. Keluarga Iqbal sedang mudik dari Tasikmalaya menuju Pacitan dan memilih jalur
selatan dibanding jalur pantai utara karena pertimbangan waktu tempuh yang lebih
singkat yaitu sekitar 5 jam dibanding melalui jalur pantai utara. Konsep lokasi yang
sesuai pernyataan tersebut adalah lokasi ....
a. Absolut
b. Relatif
c. Tetap
d. Jarak tempuh
3. Indonesia terleletak antara 60 LU-110 LS dan 950 BT-1410 BT. Selain itu, negara
kita terletak di antara Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik, dan juga memiliki
relief dan topografi yang kompleks. Posisi Indonesia yang demikian berpengaruh
terhadap iklim di pulau-pulau dan atau wilayah-wilayah di dalamnya, yaitu ....
a. Wilayah Bogor di Jawa dan Bukit Tinggi Sumatra beriklim basah dan sejuk
penghasil sayur-sayuran
b. Wilayah Jakarta, Surabaya, dan Semarang beriklim kering dan panas penghasil
tanaman makanan pokok
c. Pulau-pulau di Wilayah NTT, NTB, dan Maluku beriklim panas dan basah
penghasil daging ternak
d. Pulau-pulau di barat dan timur Sumatra beriklim basah dan dingin penghasil buah-
buahan
4. Skala peta II sesuai ilustrasi berikut adalah ....

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

a. 1:6000
b. 1:60.000
c. 1:600.000
d. 1:6000.000
5. Tradisi lisan lebih sulit untuk dianalisis karena ....
a. perlu menangkap kenyataan di belakang ceritanya
b. disampaikan secara lengkap dan jelas
c. esensi cerita bersifat tetap
d. membutuhkan banyak narasumber
6. Rumi memanfaatkan waktu luang untuk membuat pesanan tas rajut. Pernyataan
tersebut mencerminkan tindakan manusia sebagai makhluk ....
a. Individu
b. Religius
c. Ekonomi
d. Sosial
7. Harefa menolong kucing yang terjebak dalam saluran air karena diajarkan orang
tuanya untuk tolong menolong dengan makhluk hidup lainnya merupakan pengaruh
dari agen sosialisasi ....
a. Keluarga karena adanya pembiasaan penerapan nilai yang bersumber dari
perasaan dan estetis
b. Keluarga karena adanya penanaman nilai material secara terus menerus
c. Keluarga, melalui penanaman dan pembiasaan nilai material
d. Keluarga, melalui penanaman nilai kebaikan

8. Perhatikan gambar di atas!


Nilai sosial yang utama dalam gambar tersebut yaitu nilai ....
a. Moral karena bersumber pada kehendak manusia

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

b. Moral karena bersumber dari perasaan


c. Kebenaran karena bersumber pada unsur akal
d. Kebenaran karena bersumber pada perasaan dan kehendak manusia
9. Perhatikan gambar berikut!

Informasi yang dapat diperoleh dari gambar di atas yaitu ....


a. Wilayah A dan B dapat disuplay wilayah C
b. Wilayah A dan C dapat dipenuhi wilayah B
c. Hubungan wilayah A dan B yang kuat
d. Hubungan wilayah A dan C yang kuat karena pengaruh wilayah B
10. Perhatikan jenis barang berikut:
(1) Pensil (5) Jagung
(2) Pertalite (6) Nasi
(3) Motor (7) Pertamax
(4) Pulpen
Barang yang termasuk dalam kategori barang komplementer ditunjukan oleh
nomor ....
a. (1) dan (4)
b. (2) dan (3)
c. (2) dan (7)
d. (5) dan (6)

B. ESAI
Jawablah soal-soal berikut secara jelas, benar, dan ringkas!
1. Bagaimana pendapat kalian mengenai pentingnya mempelajari sejarah keluarga?
2. Hitunglah skala peta jika diketahui jarak Desa R dengan Desa M adalah 20 km,
sedangkan jarak di peta 4cm!
3. Perhatikan bacaan berikut:

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Ini Rencana Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen, Daftar Daerah yang


Dilewati Serta Target Pengerjaannya
Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dan Perjanjian Penjaminan Proyek Jalan
Tol Yogyakarta-Bawen resmi ditandatangani pada Jumat (13/11/2020). Jalan tol ini
akan terhubung dengan jalan tol Semarang–Solo dan jalan tol Solo–Yogyakarta–YIA
Kulon Progo dan membentuk segitiga emas yang dapat meningkatkan perekonomian
dan konektivitas wilayah khususnya Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar).
Konsep Joglosemar sudah lama dirancang. Melalui pembangunan jalan tol ini,
diharapkan Pariwisata tidak hanya berkembang di satu wilayah tetapi juga wilayah
lain. Semua terkoneksi oleh jalan tol. Masyarakat juga mendapat banyak manfaat.
Tol Yogyakarta-Bawen, akan dilengkapi dengan terowongan yang lokasi
potensialnya terdapat di antara Ambarawa dan Temanggung. Terowongan dibangun
karena tidak ingin merusak kawasan Banaran yang sejuk sebagai destinasi wisata
dengan produk unggulan kopi.
Sumber: https://jogja.tribunnews.com/amp/2020/11/13/ini-rencana-pembangunan-
tolyogyakarta-bawen-daftar-daerah-yang-dilewati-serta-target-pengerjaannya?page=3
Berdasarkan informasi di atas, jelaskan dampak pembangunan jalan tol Yogyakarta-
Bawen terhadap interaksi antarwilayah tersebut!
4. Perhatikan bacaan berikut:
Ancaman Perilaku Konsumtif di Tengah Pandemi Corona
Merebaknya virus corona berdampak besar tidak hanya dalam bidang kesehatan,
tetapi juga berdampak pada perekonomian, termasuk kegiatan ekonomi yang
berhubungan dengan pembelian barang atau jasa. Aktivitas masyarakat menjadi lebih
terbatas, bahkan aktivitas berbelanja juga banyak dilakukan dari rumah, melalui
belanja online.
Peluang ini tidak disia-siakan oleh perusahaan e-commerce atau biasa disebut juga
online shop. Online shop berlomba-lomba menawarkan berbagai kemudahan dan
berbagai promosi menarik pada konsumen, seperti diskon, cashback, dan bonus
pembelian. Berbagai promosi menarik yang ditawarkan dapat membuat kita selaku
konsumen menjadi “gelap mata” sehingga menjadi konsumtif, belanja berlebihan, di
luar batas kebutuhan. Godaan konsumtif makin besar karena di rumah kita memiliki
banyak waktu untuk membukabuka situs belanja online, yang membuat kita makin
terpapar dengan berbagai program yang ditawarkan.
Seringkali orang-orang yang berperilaku konsumtif sampai harus terjebak utang
demi menutupi gaya hidupnya, harus berurusan dengan pihak penagih hutang,
terjebak dalam gaya hidup materialistis dan hedonisme sehingga menghalalkan
segala cara untuk mendapatkan uang. Sebagai konsumen, tentunya kita harus lebih
bijaksana agar tidak terjebak dalam perilaku konsumtif. Jangan sampai ketika suatu
saat virus Corona mereda, muncullah virus baru yang bernama virus konsumtif. Jadi,
mari bekerja, belajar, beribadah, dan berbelanja bijaksana dari rumah.
Meike Kurniawati S.Psi, MM
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara
Sumber: https://money.kompas.com/read/2020/04/02/191400326/ancaman-
perilakukonsumtif-di-tengah-pandemi-corona?page=all#page2
Mengapa perilaku konsumtif bisa terjadi di tengah Pandemi COVID-19?

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Agen sosialisasi apa yang dapat memengaruhi perilaku konsumtif tersebut?


5. Perhatikan bacaan berikut:
Pelajar Bandung Deklarasi Anti-Nyontek di UN
Deklarasi anti-nyontek diperdengarkan oleh pelajar SMA se-Kota Bandung di
depan Gedung Sate pada Jumat (13/4) sore. Meskipun deklarasi tersebut sempat
terhambat dengan turunnya hujan deras, tetapi hal itu tidak menghentikan niat
mereka untuk menjunjung kejujuran dalam ujian nasional.
Sekitar 20 pelajar SMA se-Kota Bandung ikut mendukung deklarasi yang mereka
sebut Mantap Gan. “Mantap Gan” adalah singkatan dari mandiri, terpercaya, gerakan
anti nyontek pelajar nasional. “Di aksi ini kami tidak memaksa seluruh siswa di
Indonesia untuk tidak mencontek. Namun kami hanya mengingatkan, mencontek
adalah cikal bakal dari korupsi”, ujar koordinator Mantap Gan, Fadly Akbar
Sementara itu Fadly menjelaskan bahwa meskipun banyak sekali tawaran SMS
jawaban ujian nasional, tetapi hal tersebut tidak menggoyahkannya. “Semua
tergantung dari sikap dan komitmen kita. Karena kalau kita kerja secara jujur pasti
tidak ada rintangan yang kita takuti,” tegasnya.
Sumber: https://www.republika.co.id/amp/m2evsv
Bagaimana pendapat kalian tentang aksi deklarasi anti-nyontek? Apa yang akan
kalian lakukan jika ada teman yang berbuat curang dan ingin mengajak kalian
berbuat curang ketika ujian sekolah?

Kunci Jawaban Asesmen


Pilihan Ganda
1. C 6. C
2. B 7. D
3. A 8. A
4. C 9. A
5. A 10. B

Esai
1. Pentingnya mempelajari sejarah keluarga yaitu:

2. Hitunglah skala peta jika diketahui jarak Desa R dengan Desa M adalah 20km,
sedangkan jarak di peta 4cm!

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

3. Dampak pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen terhadap interaksi wilayah


tersebut.

4. Penyebab perilaku konsumtif bisa terjadi di masa pandemi Covid 19 dan agen
sosialisasi utama yang memengaruhi.

5. a. Bagaimana pendapat kalian tentang aksi deklarasi anti menyontek?

b. Apa yang akan kalian lakukan jika ada teman yang berbuat curang dan ingin
mengajak kalian berbuat curang ketika ujian sekolah?

G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Remedial
Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan
program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada
kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

remedial antara lain:


1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik.
2. Merancang pembelajaran remedial
3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial
4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial
5. Melaksanakan pembelajaran remedial
6. Melaksankaan evaluasi
Pengayaan
Bacalah artikel mengenai masyarakat perkotaan dan perdesaan, setelah itu analisis
perbedaan masyarakat yang tinggal di perkotaan dan perdesaan. Tuliskan hasil analisis
tersebut dalam beberapa paragraf.

LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama :
Kelas :
Petunjuk!

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

Bahan Bacaan Peserta Didik


D. Aktivitas Memenuhi Kebutuhan
1. Kebutuhan Hidup Manusia
Manusia memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidup. Kebutuhan manusia ini
berbeda antarindividu serta sifatnya hampir tidak terbatas. Kebutuhan yang hampir tidak
terbatas ini perlu diimbangi dengan alat pemuas kebutuhan yang memadai. Namun
faktanya, alat pemuas kebutuhan yang ada bersifat terbatas dan memerlukan
pengorbanan ekonomi untuk memperolehnya. Lalu, apa yang dimaksud dengan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

kebutuhan?
a. Pengertian Kebutuhan
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebutuhan berasal dari kata “butuh”
yang bermakna yang diperlukan atau yang dibutuhkan. Sedangkan arti kata kebutuhan
sendiri merupakan sesuatu yang dibutuhkan dapat berupa tempat, orang, atau semua
benda dan yang dibendakan. Kebutuhan merupakan keinginan atas barang dan jasa yang
menuntut adanya pemenuhan, ketika barang dan jasa yang diinginkan tidak terwujud
akan berpengaruh terhadap kehidupannya. Misalnya seseorang yang lapar dan ingin
makan, ketika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka kelangsungan hidup orang
tersebut akan terpengaruh.

Kebutuhan dan keinginan merupakan hal yang berbeda. Philip Kotler menyatakan,
keinginan merupakan kebutuhan manusia yang terbentuk oleh budaya dan kepribadian
seseorang. Contoh kebutuhan adalah makanan, tempat tinggal, pakaian, komunikasi,
pendidikan, dan kesehatan sedangkan contoh keinginan adalah makanan yang enak,
rumah mewah, mobil baru, handphone canggih, dan sebagainya.
Manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas dan selalu diberi pilihan untuk
memilih kebutuhan mana yang akan dipenuhi terlebih dahulu. Dalam menentukan
pilihan, seharusnya manusia memperhatikan jenis kebutuhan yang paling mendesak
dengan membuat skala prioritas kebutuhan. Skala prioritas merupakan daftar kebutuhan
yang tersusun berdasarkan tingkat kepentingan paling mendesak hingga kebutuhan yang
dapat ditunda pemenuhannya. Misalnya seorang siswa memiliki tiga jenis penugasan
yang diberikan oleh guru yaitu Matematika, Bahasa Inggris, dan Ekonomi. Siswa
tersebut sangat menyukai mata pelajaran Matematika dan tidak menyukai Bahasa
Inggris, tetapi tugas mata pelajaran Bahasa Inggris akan dikumpulkan hari Senin, Bahasa
Inggris hari Rabu, dan Matematika hari Kamis. Bagaimanakah skala prioritas pengerjaan
tugas yang harus dilakukan oleh siswa tersebut? Skala prioritas dalam pengerjaan tugas
diurutkan berdasarkan waktu pengumpulan tugas paling cepat, meskipun mata pelajaran
tersebut tidak disukai atau diminati oleh siswa.
b. Jenis-jenis Kebutuhan Manusia
Kebutuhan manusia dapat dikelompokan berdasarkan tingkat kepentingan, waktu
pemenuhan kebutuhan, sifat, atau subjek pemenuh kebutuhan.
■ Kebutuhan Berdasarkan Tingkat Kepentingan

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan atau biasa disebut dengan kebutuhan


berdasarkan intensitasnya ini membedakan kebutuhan berdasarkan tingkat seberapa
penting seseorang untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan berdasarkan tingkat
kepentingannya dibedakan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan
kebutuhan tersier.
a) Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia, apabila
tidak terpenuhi atau pemenuhannya ditangguhkan akan berpengaruh terhadap
kelangsungan hidupnya. Kebutuhan primer disebut juga dengan kebutuhan utama.
Kebutuhan primer meliputi kebutuhan akan makan, pakaian, tempat tinggal. Makan
merupakan kebutuhan utama manusia, jika kebutuhan ini tidak terpenuhi maka
kelangsungan hidup seseorang akan terganggu. Pakaian juga merupakan kebutuhan
utama karena tanpa pakaian yang memadai akan mengganggu manusia dalam aktivitas
sosialnya. Selain itu tempat tinggal juga merupakan kebutuhan primer bagi manusia,
karena tempat tinggal berfungsi sebagai tempat untuk beristirahat, berlindung dan
berteduh.

b) Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder termasuk dalam kebutuhan pelengkap karena kebutuhan ini akan
dipenuhi dan diusahakan setelah kebutuhan primer dapat terpenuhi. Apabila kebutuhan
sekunder belum bisa terpenuhi maka tidak akan menganggu kelangsungan hidup
seseorang. Misalnya TV, radio, dan buku.

c) Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier merupakan kebutuhan terhadap barang yang dianggap mewah.
Kebutuhan ini termasuk kebutuhan ketiga setelah kebutuhan primer dan sekunder.
Misalnya membeli jam, tas atau mobil mewah untuk meningkatkan status sosialnya di

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

masyarakat.
Tingkat kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Perbedaan ini tergantung dari aktivitas
sehari-hari, pendapatan, status sosial, kondisi ekonomi dan lingkungan. Misalnya bagi
seorang siswa, kebutuhan akan buku, seragam dan alat tulis adalah kebutuhan pokok dan
harus terpenuhi. Jika siswa tidak memiliki buku, seragam, dan alat tulis maka kegiatan
belajarnya akan terganggu. Bagi ibu rumah tangga kebutuhan akan
perhiasan, baju dan gadget terbaru merupakan kebutuhan tersier untuk menunjang
penampilannya. Bagi seorang pejabat mereka membutuhkan jam dan mobil mewah untuk
meningkatkan status sosialnya di masyarakat.

■ Kebutuhan Berdasarkan Waktu Pemenuhan Kebutuhan


Kebutuhan berdasarkan waktu pemenuhan kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu,
kebutuhan sekarang dan kebutuhan masa mendatang.
a) Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang merupakan kebutuhan yang
harus dipenuhi pada saat dibutuhkan. Artinya
kebutuhan ini harus dipenuhi pada saat itu juga dan
tidak dapat ditunda pemenuhannya, apabila tidak
dapat dipenuhi akan berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup seseorang. Misalnya seseorang
yang sakit maka membutuhkan obat atau dilakukan
perawatan, ketika obat tidak diberikan pada saat
itu, akan menimbulkan resiko yang bisa
memengaruhi kelangsungan hidup seseorang.
Selain itu dalam bidang jasa, kebutuhan akan
petugas pemadam kebakaran saat terjadi
kebakaran.
Apabila kebutuhan akan petugas kebakaran tidak
dipenuhi pada waktu tersebut akan mengganggu
kelangsungan hidup seseorang.
b) Kebutuhan Masa Mendatang
Kebutuhan masa mendatang merupakan kebutuhan
yang waktu pemenuhannya bisa dilakukan pada
masa mendatang. Untuk memenuhi kebutuhan
masa mendatang dapat dipersiapkan dan
direncanakan mulai sekarang. Misalnya seseorang
yang ingin melakukan ibadah haji di masa
mendatang, dapat menabung mulai saat ini.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

c) Kebutuhan Mendesak
Kebutuhan mendesak merupakan kebutuhan yang
terjadi secara tiba-tiba dan sifatnya insidental.
Seseorang perlu mempunyai dana darurat untuk
digunakan dalam memenuhi kebutuhan yang
sifatnya mendesak.
Misalnya masyarakat yang terkena musibah banjir
bandang membutuhkan pertolongan berupa
makanan siap makan dan pakaian bersih saat itu
juga
d) Kebutuhan Sepanjang Waktu
Kebutuhan sepanjang waktu merupakan kebutuhan
yang dipenuhi sepanjang waktu sampai seseorang
tersebut tidak membutuhkannya lagi. Misalnya
kebutuhan akan pendidikan. Seseorang terus
menerus belajar sampai akhir hayatnya
■ Kebutuhan Berdasarkan Sifat
Kebutuhan berdasarkan sifatnya dapat
dikelompokan menjadi dua yaitu kebutuhan
jasmani dan rohani.
a) Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani (kebutuhan fisik) merupakan
kebutuhan yang pemenuhan kebutuhannya akan
memberikan kepuasan kepada badan atau jasmani
seseorang. Jenis alat pemuas kebutuhan ini
biasanya berupa benda atau kegiatan fisik yang
berfungsi untuk menyegarkan badan seperti
olahraga.
Contoh lain berupa makanan dan obat-obatan yang
manfaatnya langsung dirasakan oleh jasmani
seseorang.

b) Kebutuhan Rohani
Kebutuhan rohani merupakan kebutuhan yang
pemenuhan kebutuhannya akan memberikan
kepuasan kepada rohani atau batin seseorang.
Kebutuhan ini diperlukan untuk menjaga kesehatan
mental dan rohani seseorang. Contoh kebutuhan ini
adalah rekreasi setelah bekerja terus menerus atau
kajian rohani rutin untuk meningkatkan keimanan.
Jika kebutuhan rohani ini terpenuhi, biasanya
seseorang akan merasa lebih tenang, puas dan
merasa aman.
■ Kebutuhan Berdasarkan Subjek
Berdasarkan subjeknya, kebutuhan manusia dibedakan menjadi dua yaitu kebutuhan
individu dan kebutuhan kelompok.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

C. GLOSARIUM

COVID-19 : Penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory


syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang menjadi pandemi
semenjak tahun 2019 di seluruh negara di dunia
kebutuhan : Segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia dalam rangka mencapai
kemakmuran.
Kebutuhan individu: Kebutuhan yang kepuasan dan tujuan pemenuhannya dirasakan
oleh individu atau seseorang.
Kebutuhan kelompok : Kebutuhan yang kepuasan dan tujuan pemenuhannya dirasakan
oleh kelompok atau golongan masyarakat tertentu.
kebutuhan masa mendatang : Kebutuhan yang pemenuhannya bisa dilakukan pada masa
mendatang.
Kebutuhan mendesak : Kebutuhan yang terjadi secara tiba-tiba dan sifatnya insidental.
Kebutuhan primer : Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia.
Kebutuhan rohani: Kebutuhan yang pemenuhan kebutuhannya akan memberikan
kepuasan kepada rohani atau batin seseorang.
Kebutuhan sekarang: Kebutuhan yang harus dipenuhi pada saat dibutuhkan.
Kebutuhan sekunder: Kebutuhan pelengkap, di mana kebutuhan ini akan dipenuhi
setelah kebutuhan primer terpenuhi.
Kebutuhan sepanjang waktu : Kebutuhan yang dipenuhi sepanjang waktu sampai
seseorang tersebut tidak membutuhkannya lagi.

D. DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka
Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban
Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat
Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 .
Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi
Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ .
Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang
Kemaritiman. Jakarta: Bappenas.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta:
BPS.
Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.
______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak.
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world
population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

billion around 2100. Artikel.


https://www.un.org/development/desa/en/news/population/world-
populationprospects-2019.html pada 21-08-2020
Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”.
Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22,
https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 .
Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of Sociology.
Volume 62, Number 3.
Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to
Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc.
Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems
and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-9
DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9.
Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui
pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi.
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243
Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and research.
NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20.
Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira.
Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam
pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya
(PPMA).
Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi untuk
Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96.
Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi:
Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000.
Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Yogyakarta:
Ombak.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018. Jakarta:
Kemenko Bidang Maritim.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan
Indonesia 2018. Jakarta: KLHK
Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id .
Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di Negeri
Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144,
https://media.neliti.com/media/publications/150453-ID-
mengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf .
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta:
Erlangga.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the


debate (No. 1318-2016-103362).
Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka.
Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wp-
content/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf
Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan).
Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG).
Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish.
Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99.
Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe,
Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis.
Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar
Ekologi. Bandung: Remadja Karya.
Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai
Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu.
Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga
Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu
Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi Birokrasi.
1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 .
Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.
Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman:
Garudhawaca.
Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin
perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329.
Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran
Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan
Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan
Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 .
Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius.
Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.”
Avatara 5.3.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 .
Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press.
Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak
Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti.
Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal
Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 .
Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265-
271,<doi.org/10.19109/intizar.v24i2.2730>.
T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax.
Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB.

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh
(Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh
Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok:
Komunitas Bambu.
Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa
Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher.

Sumber Gambar
https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/
Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg
https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/
42125739
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386-
akhir-tahun-2022-selesai
https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-saham-
pt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg
https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri-4-
tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png

Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII

Anda mungkin juga menyukai