Anda di halaman 1dari 5

PEMASANGAN KATETER URETRA

No. Dokumen :C/VII//2018


SOP
Tgl. Terbit :
DINKES KAB. UPTD
No. Revisi :
HALMAHERA PUSKESMAS
SELATAN Halaman :1/5 LELEI

Ditetapkan oleh: Kepala Ttd Fahrudin U. Sabtu, SKM


NIP.19840312 2010 01 1004
UPTD Puskesmas Lelei

1. Pengertian Pemasangan kateter uretra adalah suatu prosedur memasukkan selang yang
terbuat dari karet atau nilon yang dimasukkan kedalam saluran kencing untuk
mengeluarkan urine.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas layanan klinis dalam melakukan pemasangan
kateter uretra sesuai dengan indikasi.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Maffa tentang ………………..
4. Referensi Panduan Keterampilan Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Primer. IDI.
Edisi I. 2017
5. Alat dan Alat dan Bahan
bahan 1. Bak steril
2. Kateter foley steril (bungkus 2 lapis): untuk dewasa ukuran no. 16 atau
18
3. Handschoon steril
4. Kasa dan antiseptik (povidone iodine)
5. Doek bolong
6. Pelicin – jelly
7. Pinset steril
8. Klem
9. NaCl atau aqua steril
10. Spuit 10 CC
11. Urine bag
6. Prosedur Teknik Tindakan
1. Lakukan informed consent kepada pasien karena tindakan ini adalah
tindakan invasif. Pasien perlu mengetahui bahwa tindakan akan terasa
PEMASANGAN KATETER URETRA

No. Dokumen :C/VII//2018


SOP
Tgl. Terbit :
DINKES KAB. UPTD
No. Revisi :
HALMAHERA PUSKESMAS
SELATAN Halaman :1/5 LELEI

Ditetapkan oleh: Kepala Ttd Fahrudin U. Sabtu, SKM


NIP.19840312 2010 01 1004
UPTD Puskesmas Lelei

nyeri dan terdapat risiko infeksi dan komplikasi permanen.


2. Persiapkan alat dan bahan steril dalam bak steril (termasuk
mengeluarkan kateter dari bungkus pertamanya).
3. Lakukan tindakan aseptik antiseptik dengan:
- Mencuci tangan menggunakan antiseptik
- Menggunakan sarung tangan steril
- Melakukan desinfeksi meatus eksternus, seluruh penis, skrotum dan
perineum
- Melakukan pemasangan doek bolong
4. Keluarkan kateter dari bungkus keduanya.
5. Masukkan jelly ke dalam spuit tanpa jarum, semprotkan ke uretra.
Tutup meatus agar jelly tidak keluar.
6. Ambil kateter dengan memegang ujung kateter dengan pinset,
sedangkan pangkal kateter (bagian yang bercabang) dibiarkan atau
dikaitkan pada jari manis dan kelingking.
7. Masukkan kateter secara perlahan.
PEMASANGAN KATETER URETRA

No. Dokumen :C/VII//2018


SOP
Tgl. Terbit :
DINKES KAB. UPTD
No. Revisi :
HALMAHERA PUSKESMAS
SELATAN Halaman :1/5 LELEI

Ditetapkan oleh: Kepala Ttd Fahrudin U. Sabtu, SKM


NIP.19840312 2010 01 1004
UPTD Puskesmas Lelei

Gambar 1. Teknik memasukkan kateter pada pria


8. Bila pada saat memasukkan kateter terasa tertahan, pasien diminta
untuk menarik napas dalam dan relaks. Kemudian tekan beberapa
menit sehinggamkateter berhasil melewati bagian tersebut.
9. Bila telah sampai di vesika, kateter akan mengeluarkan urin.
10. Klem terlebih dahulu kateter, kemudian masukkan sisa kateter hingga
batas percabangan pada pangkal kateter.
11. Masukkan NaCl atau aqua steril menggunakan spuit tanpa jarum,
melalui cabang untuk mengembangkan balon kateter dan balon
menutup orifisium. Tarik sisa kateter.
12. Klem kateter dihubungkan dengan kantung urin, kemudian buka
klemnya.
13. Lakukan fiksasi pada paha atau inguinal.
14. Nilai urin dan jumlah yang dikeluarkan setelah kateter dipasang.

Analisis/ Interpretasi
Indikasi pemasangan kateter, yaitu:
1. Untuk menegakkan diagnosis
- Mengambil contoh urin wanita untuk kultur.
- Mengukur residual urin pada pembesaran prostat.
- Memasukkan kontras seperti pada sistogram.
- Mengukur tekanan vesika urinaria pada sindroma kompartemen
abdomen
- Mengukur produksi urin pada penderita shock untuk melihat
PEMASANGAN KATETER URETRA

No. Dokumen :C/VII//2018


SOP
Tgl. Terbit :
DINKES KAB. UPTD
No. Revisi :
HALMAHERA PUSKESMAS
SELATAN Halaman :1/5 LELEI

Ditetapkan oleh: Kepala Ttd Fahrudin U. Sabtu, SKM


NIP.19840312 2010 01 1004
UPTD Puskesmas Lelei

perfusi ginjal
- Mengetahui perbaikan atau perburukan trauma ginjal dengan
melihat warna urin
2. Untuk terapi
- Mengeluarkan urin pada retensi urin
- Mengirigasi/bilas vesika setelah operasi vesika, tumor vesika atau
prostat
- Sebagai splint setelah operasi uretra pada hipospadia
- Untuk memasukkan obat ke vesika pada karsinoma vesika

Kateter tertahan pada bagian uretra yang menyempit, yaitu di sphincter, pars
membranacea uretra atau bila ada pembesaran pada BPH (Benign Prostate
Hypertrophy). Jika kateter tertahan tidak dapat diatasi hanya dengan menarik
napas dalam dan relaks, teknik lainnya dapat dilakukan dengan:
1. Memberikan anestesi topikal untuk membantu mengurangi nyeri dan
membantu relaksasi.
2. Menyemprotkan gel melalui pangkal kateter.
3. Melakukan masase prostat dengan colok dubur (oleh asisten).
4. Mengganti kateter dengan yang lebih kecil atau kateter Tiemann yang
ujungnya runcing.
3. Melakukan sistostomi bila vesika penuh , kemudian ulangi lagi
pemasangan kateter.
Untuk perawatan kateter yang menetap, pasien diminta untuk:
1. Banyak minum air putih.
PEMASANGAN KATETER URETRA

No. Dokumen :C/VII//2018


SOP
Tgl. Terbit :
DINKES KAB. UPTD
No. Revisi :
HALMAHERA PUSKESMAS
SELATAN Halaman :1/5 LELEI

Ditetapkan oleh: Kepala Ttd Fahrudin U. Sabtu, SKM


NIP.19840312 2010 01 1004
UPTD Puskesmas Lelei

2. Mengosongkan urine bag secara teratur.


3. Tidak mengangkat urine bag lebih tinggi dari tubuh pasien.
4. Membersihkan darah, nanah, sekret periuretra dan mengolesi kateter
dengan antiseptik secara berkala.
5. Ke dokter kembali agar mengganti kateter bila sudah menggunakan
kateter dalam 2 minggu.
7. Unit Terkait - Unit poli umum
- Unit gawat darurat
- Unit rawat inap
- Poned
8.Dokumen - Register poli umum
terkait - Rekam medis
9.Rekaman
historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai