Ustadz Khalid Basalamah lahir di Makassar 1 Mei 1975, dari seorang
keturunan Arab dengan marga Basalamah bernama K.H. Zeed Basalamah. Ayahnya dikenal sebagai kiai yang cukup terpandang di Makasar. Sejak tahun 1990-an ayah Khalid Basalamah mendirikan Yayasan Addaraen. Beliau wafat pada hari Jumat, 7 Agustus 2020 akibat positif Covid-19. Ustadz Khalid Basalamah adalah seorang ustadz Salafi dan Pengusaha kayu. Ia duduk sebagai dewan penasihat syariah sekolah Rahmatan Lil’Alamin Boarding School di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Ustadz Khalid Basalamah melalui jalur pendidikan keagamaan yang paripurna. Selepas Sekolah Menengah Pertama, Ustadz Khalid Basalamah merantau ke Madinah untuk melanjutkan pendidikannya SMA nya disana di tahun 1990an. Khalid Basalamah menyelesaikan pendidikannya S1 nya di Universitas Madinah. Setelah itu ia kembali ke Makassar. Pada tahun 2000an. Istri Khalid Basalamah diketahui merupakan seorang muallaf seperti yang ia katakan dalam sebuah video di youtube. Dari pernikahannya tersebut, beliau dikauniai empat orang anak. Untuk pendidikan tingkat master, ia selesaikan di Universitas Muslim Indonesia di Makassar. Dan gelar doktor atau S3 ia selesaikan di Universitas Tun Abdul Razak, Malaysia. Ustadz Khalid Basalamah saat ini lebih banyak mengisi waktunya dengan menjadi seorang penceramah. Mengisi kajian islam dari masjid ke masjid. Dalam menyampaikan dakwahnya beliau selalu berdasarkan dari alquran dan hadist serta dari pemahaman pemahaman para sahabat dan serta ulama. Adapun beberapa kitab yang sering dikaji olehnya dalam setiap ceramahnya adalah yaitu Kitab Bulughul Marom yang berisikan kumpulan hadist mengenai masalah fiqih (hukum) serta kitab Minhajul Muslim yang berisikan penggambaran mengenai ajaran islam secara menyeluruh. Selain sibuk dalam aktivitas dakwah, Ustadz Khalid Basalamah juga menjalankan usaha bisnis. Adapun salah satu usahanya adalah bisnis restoran makanan khas Arab bernama Ajwad Resto yang kini berada di bilangan Kramatjati, Jakarta. Beliau juga berbisnis souvenir khas timur tengah, travel umroh dan haji, serta penerbitan buku-buku islam. Disamping itu, ia juga menjadi ketua Yayasan Ats Tsabat di Jakarta Timur, ia juga sebagai ketua dalam pengiriman dai ke Irian dan penasehat di saluran tv dakwah WesalTV.