Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dinda Liani Syahputri

Kelas : XII MIPA 2


Presensi : 13

Ustadz Khalid Basalamah

Ustadz Khalid Basalamah lahir di Makassar 1 Mei 1975, dari seorang


keturunan Arab dengan marga Basalamah bernama K.H. Zeed Basalamah.
Ayahnya dikenal sebagai kiai yang cukup terpandang di Makasar. Sejak tahun
1990-an ayah Khalid Basalamah mendirikan Yayasan Addaraen. Beliau wafat
pada hari Jumat, 7 Agustus 2020 akibat positif Covid-19. Ustadz Khalid
Basalamah adalah seorang ustadz Salafi dan Pengusaha kayu. Ia duduk sebagai
dewan penasihat syariah sekolah Rahmatan Lil’Alamin Boarding School di
Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Ustadz Khalid Basalamah melalui jalur pendidikan keagamaan yang
paripurna. Selepas Sekolah Menengah Pertama, Ustadz Khalid Basalamah
merantau ke Madinah untuk melanjutkan pendidikannya SMA nya disana di tahun
1990an. Khalid Basalamah menyelesaikan pendidikannya S1 nya di Universitas
Madinah. Setelah itu ia kembali ke Makassar. Pada tahun 2000an. Istri Khalid
Basalamah diketahui merupakan seorang muallaf seperti yang ia katakan dalam
sebuah video di youtube. Dari pernikahannya tersebut, beliau dikauniai empat
orang anak. Untuk pendidikan tingkat master, ia selesaikan di Universitas Muslim
Indonesia di Makassar. Dan gelar doktor atau S3 ia selesaikan di Universitas Tun
Abdul Razak, Malaysia.
Ustadz Khalid Basalamah saat ini lebih banyak mengisi waktunya dengan
menjadi seorang penceramah. Mengisi kajian islam dari masjid ke masjid. Dalam
menyampaikan dakwahnya beliau selalu berdasarkan dari alquran dan hadist serta
dari pemahaman pemahaman para sahabat dan serta ulama. Adapun beberapa
kitab yang sering dikaji olehnya dalam setiap ceramahnya adalah yaitu Kitab
Bulughul Marom yang berisikan kumpulan hadist mengenai masalah fiqih
(hukum) serta kitab Minhajul Muslim yang berisikan penggambaran mengenai
ajaran islam secara menyeluruh.
Selain sibuk dalam aktivitas dakwah, Ustadz Khalid Basalamah juga
menjalankan usaha bisnis. Adapun salah satu usahanya adalah bisnis restoran
makanan khas Arab bernama Ajwad Resto yang kini berada di bilangan
Kramatjati, Jakarta. Beliau juga berbisnis souvenir khas timur tengah, travel
umroh dan haji, serta penerbitan buku-buku islam. Disamping itu, ia juga menjadi
ketua Yayasan Ats Tsabat di Jakarta Timur, ia juga sebagai ketua dalam
pengiriman dai ke Irian dan penasehat di saluran tv dakwah WesalTV.

Anda mungkin juga menyukai