VI
DESKRIPSI
A. Deskripsi
Pelanggaran terhadap peraturan pencegahan polusi di laut, akan dikenakan sangsi yang berat,
karenanya, penguasaan terhadap keberadaan OWS dikapal sangat penting. Dalam bab ini, diuraikan
prinsip dasar bekerjanya OWS secara umum, apapun jenis OWS yang digunakan diatas kapal
selanjutnya dengan bantuan gambar skematik contoh OWS yang digunakan diatas kapal, dijelaskan cara
kerja dari tiap jenis yang ada.
B. Relevansi
Pengoperasian dan perawatan OWS merupakan tanggung jawab dari petugas kamar mesin.
Pemahaman dan kemampuan keterampilan mengoperasikan ini akan dirasakan sangat penting bila kapal
berada di perairan terbatas atau pelabuhan dimana disatu sisi oleh adanya peraturan dialarang
membuang limbah minyak atau bahan bakar, sementara kapal, karena suatu hal perlu membuang cairan
bilge yang mengandung minyak.
untuk dapat mengikuti proses pemahaman saat pembelajaran OWS, diharapkan para peserta didik telah
memahami gaya berat, berat jenis cairan, separator, baik purifier maupun klarifier. Demikian juga halnya
filter sudah harus dikuasai. Selain itu, kepada anak didik, juga diberikan gambvaran entang penaaan
(layout) di syetm mana OWS ioni dipasang.
C. Tujuan
Setelah selesai mengikuti pembelajaran tentang OWS, diharapkan para peserta didik mampu :
D. Prinsip pengoperasian
Prinsip pemisahan dari peralatan pemisah minyak dari air (oily water separator) adalah perbedaan
gravitasi diantara air dan minyak. dalam campuran minyak membentuk suatu kumpulan bulatan-bulatan
dengan berbagai ukuran.
adalah pesawat yang mampu memisahkan air dari air buangan yang mengandung minyak sampai hasil
Bilge Separator ( Stage I ), berfungsi sebagai tabung pemisah air got dengan minyak.
Coaliser ( Stage II ), berfungsi sebagai penampungan air got yang di pisah oleh bilge separator
dari endapan minyak.
Disk ( Lempengan-lempengan ), berfungssi sebagai alat pemisah air got dengan minyak karena
perbedaan berat jenis
Piston valve, berfungsi sebagai katup untuk mengalirkan air isap yang terpisah yang dimana
minyak air kotor masuk ke Sludge tank.
Selenoide Valve, berfungsi sebgai pengatur aliranair got, bekerja atas dasar kiriman sinyal dari
minyak air kotor ( centra unit )
Sludge Oil Tank ( tangki minyak air kotor ), berfungsi sebagai penampungan minyak air kotor.
Air got dihisap oleh Bilge pump diteruskan ke bilge separator ( stage II ) yang bercampur dengan minyak.
Gravity Disck dalam bilge separator yang berputar secara sentrifuse oleh motor penggerak yang
mengakibatkan memisahnya bagian-bagian berat dengan lain-lainnya yang ringan. karena pengaruh
berat jenis antara air got dengan minyak kotor, maka minyak kotor terlempar bagian atas, sedangkan
bagian air got terlempar kebawah ( pengaruh sentrifugal ). minyak tersebut akan mengirim sinyal ke unit
control mengakibatkan selenoide valve bekerja, membuka membran piston valve, sehigga minyak kotor
masuk ke sludge tank,s sedangkan air got masuk ke coaliser ( stage II ) . ke fillter naik keatas sisi
kananmembalik menurun kebawah lewat filtter ke sisi kiri. konsentrasi air got dapat di monitor
menggunakan OPM ( Oil Pollution Monitor ) bila konsentrasi menunjukan 15 ppm maka air got di buang
kelaut namun bila konsentrasi melebihi dari 15 ppm maka keadaan sistem coaliser secara flushing
dengan harapan menurunkan ppm tersebut normal dengan menurunkan overboard. minyak kotor akan
ditampung di sludge tank, selanjutnya di bakar menggunakan Insalator yang mengakibatkan minyak
terbakar menjadi gas dan dikarenakan pencemaran minyak tidak diperbolehkan di buang ke laut.
31 Solenoid Valve
35 Solenoid Valve
37 Metering Valve
39 Oil Pump
41 Skid
dimana :
FS D 3 Pw Po g
6
dimana :
FS Gaya Pemisahan
Pw Berat Jenis Air
Po Berat Jenis Minyak
D Diameter Lingkaran Minyak
g Percepatan oleh gaya tarik bumi ( grafitasi)
Tahanan terhadap gerakan bulatan minyak tergantung dari ukurannya dan kekentalan cairan. Untuk
aliran lurus pemindahan partikel kecil, hubungan antara yang berkaitan dapat dinyatakan dalam hukum
stroke sebagai :
F1 3 v d
dimana :
F1 TahananTerhadap Gerakan
Kecepatan Cairan
v Kecepatan termin partikel
d Diameter Partokel
Ketika pemisahan dari suatu bulatan minyak dalam air dilakukan, Fs akan sama dengan F1 dan rumus-
rumus diatas dapat dibuat untuk menyatakan hubungan terminal atau kenaikan kecepatan lingkaran
(bulatan) dengan kecepatan, berat jenis leratif dan ukuran partikel sebagai :
G
V Pw Po d 2
18μ
Pada umumnya tingginya pemisahan didukung oleh ukuran besar bulatan minyak, suhu sistem membaik
(yang mempengaruhi perbedaan berat jenis kedua cairan) dan penggunaan air laut .
Sementara coil pemanas dipasang kesemua jenis separator yang didapati pada laut, berbagai cara
digunakan untuk membuat aliran laminar dan membentuk bulatan-bulatan besar dengan menaikan
kecepatan. Peralatan juga berada yang berada yang mengupayakan jumlah yang lebih tinggi pemisahan
dengan menimbulkan aliran besar (cyclon), dengan gaya sentrypetal yang bekerja pada bulatan minyak
akan meningkatkan secara efektif perbedaan kecepatan.
E. pemompaan
Karena besarnya pemisahan tergantung pada ukuran bulatan minyak, maka setiap ketidak integrasian
dari bulatan-bulatan minyak dalam campuran air berminyak yang mengisi masuk kedalam separator
harus dicegah dan factor itu dapat secara serius dipengaruhi oleh jenis dan tingkatan pompa yang
digunakan dari hasil pengetesan yang dilakukan oleh badan penelitian pemerintah inggns terhadap
ketetapan berbagai pompa untuk separator adalah seperti yang tercantum dalam tabel 1
Jenis Keterangan
Double vane
Triple screw
Rotary gear
Centrifugal
Flexible vane
Untuk memenuhi persyaratan tersebut jenis-jenis OWS yang ada diatas kapal antara lain:
Keterangan gambar :
Cara Pengoperasian.
1. Sebelum melakukan pemisahan minyak kotor dilakukan,terlebih dahulu separator harus di isi penuh
dengan air bersih sampai keluar dan baru dimasukkan air berminyak yang akan dipisahkan.
2. Air berminyak masuk ke separator melalui saluran 5 dibagian tengah atas dari unit ini dan langsung
kebawah kepelat-pelat konis.
3. Bulatan-bulatan besar minyak terpisah dibagian atas separator,sementara yang lebih kecilterbawa air
kedalam ruang-ruang antara pelat-pelat.
4. Kenaikan kecepatan bulatan-bulatan membawanya ke atas dimana mereka terperangkap oleh
bagian bawah permukaan pelat-pelat dan filter(coalesce)sampai bulatan besar mempunyai
kecepatan nsik yang cukup untuk mengalir sepanjang permukaan pelat dan lepas dari susunan pelat-
pelat
5. Melalui pipa-pipa tegak (niser pipes),minyak akhirnya naik dan terkumpul di ruang separator.
6. Air meninggalkan susunan pelat pelat konis melewati pipa yang ada di pusat yang dihubungkan
dengan sambungan dibawah separator
7. Dua buah keran pengetest dipasang untuk melihat kedalaman minyak yang terkumpul di ruang kubah
separator. Jika minyak terlihat di keran bagian bawah, keran cerat minyak harus dibuka.
8. sebuah pelepas udara (air release) dopasang diatas kubah separator,
9. keran cerat yang dijalankan oleh kontroler, secara berkala akan terbuka dengan adanya sensor
(probe) keberadaan minyak
10. untuk membantu pemisahan, separator dilengakapi dengan pemanas dibagian atas.
Dengan memperhatikan gambar 6-1 dan 6- 2 yang menunjukan bagian-bagian penting dari separator,
ikuti pengoperasiannya sebagai berikut.
1. air bersih disalurkan kedalam separator melalui saluran air berminyak masuk (oily water inlet) sampai
kelaur dari katup udara (vent valve) yang kemudian ditutup.
2. sekarang air berminyak dialirkan ke separator dan bilamana tekanan didalam separator mencapai 2
bar, katup air keluar (water valve) secara otomatik membuka
3. sirkulasi dan aliran air campuran menerobos pelat dan baffle yang berlobang-lobang yang membantu
proses pemisahan air minyak.
4. sekarang minyak terkumpul dibagian atas separator dan garis pemisah air berminyak secara pelan
akan mendesak kebawah.
5. tiga buah sensor (probe) yang menunjukan level minyak tertinggi, terendah dan dibagian air akan
bekerja sesuai pengaturan yang akan memberikan signyal masukan ke controller menggeakkan yang
merespon dengan signyal keluaran ke solenoid valve. (lihat gambar 6-2)
6. katup solenoid menggerakkan pilot valve yang mengatur aliran air dan saluran air bersih ke bagian
atas atau bagian bawah membran saluran keluar minyak katub minyak keluar.
7. apabila membran saluran minyak keluar akan terbuka, dan minyak keluar.
8. coil pemanas dipasang dibagian ruang minyak unutk mengurangi kekentalan dan membantu
pemisahan.
9. katup test (test cock) dapat digunakan untuk melihat tinggi permukaan minyak dan mengecek kerja
deteotor otomat.
10. katup pegas berbeban, (spring loaded valve), biasanya dipasang pada kedua saluran keluar tetapi
yang penting adalah relief valve dipasang dibadan bejana ataun saluran masuk air berminyak.
Pada gambar 6-4 nampak sebuah oily waterseparator 3 tahap, yang memenuhi persyaratan
internasional.
Cara pengoperasian
Dengan melihat pada gambar 6-5 yang menunjukan bagian-bagaian pentingnya, marilah kita ikuti prinsip
kerjanya :
1. tingkat pertama yang merupakan turbulo separator mendapat masuk air berminyak Dari pompa.
2. oleh adanya perbedaan berat jenis, air dan minyak akan mulai terpis dibagian atas ruang. Minyak
cenderung untuk naik sibagian yang let tinggi.
3. selanjutnya pemisahan lanjutan terjadi dibagian bawah ruangan dimana cairan harus melewati
sederetan pelat-pelat sebelum meninggalkan separator tahap pertama. Titik-titik minyak dari pelat-
pelat cenderun bergeser keatas yang terkumpul di baffles dan mealui pipa tegak kumpulan minyak
mengalir naik keatas.
4. minyak dibagian atas yang terkumpul (dengan susunan sensor (pro yang dipasang dibagian ats,
yang memberikan signyal ke controlsw yang merespon dengan membuka atau menutup solenoid
valve), secara otomatik dialirkan ke tangki minyak.
5. Untuk mengisi separator, buka sedikit keran pengambang (scum valve), juga keran udara dan
pengetest permukaan tinggi (air release valve).Untuk membuag udara selama pengisian.
6. Ketika air mengalir bebas keluar melaui katup udara ini, tutuplah katup dan hentikan pengsisan serta
tutuplah katup dan hentikan pengisian serta tutup katup pengisiannya.
7. Sebelum memulai memompa air berminya ke separator, yakini bahwa keran pembuangan ke laut
telah terbuka untuk jalan air keluar kapal.
8. Buka sedikit kedua keran cerat masuk keran test permukaan tinggi biarkan kedua keran itu tetap
terbuka sedikit selama separator kerja.
9. Keran test air campuran masuk ke separator, sementara keran test batas permukaan tinggi akan
membebaskan separator dari udara dan juga menunjukan keberadaan minyak dalam kubah minyak.
2. jika air tleah meemnuhi sensor sistrik (electric probe), lampu warna hijau akan menyala. Sebaliknya
bila masih dibawah sensor (probe), yang berarti air belum memenuhi kubah separator, lampu warna
merah yang menyala dan alrm berbunyi, ingat, sifat minyak terhadap sama betul dengan udara
terhadap probe.
3. chek apakah pemuar control manual darurat yang dipasang di katup kelauar otomat dalam posisi
terbuka.
4. check apakah tekanan kerja baik udara ataupun air 1,4-3,5 bar
5. buka udara atau air pasokan ke katup pengontrol tekanan solenoid (solenoid pressure control valve)
6. pada saat memulkai pemompaan air berminyak kedalam separator, air tekanan solenoid berenergy
dan menggerkakan pilot valve pada posisi buka (open), manutup keluaran yang tadi membuka udara
ke vent.
7. udara bebas ke bagian atas membran katup buangan minyak dan menutupnya. Cara kerja dari
system control untuk oil valve, dapat diikuti sebagaimana yang telah diuraikan pada automatic OWS
langkah 5,6 dan 7.
8. sering dengan naiknya tekanan dalam separator sekitar 0,75 bar keran pegas berbeban iuntuk jalan
keluar air terbuka. Dan mengalirlah air bersih hasil pemisahan.
Type OWSS seperti yang nampak pada gambar 6-7 adalah salah satu yang juga biasa digunakan
dikapal.
Type ini memiliki standar kapasitas 5 ton pemanasdan pembuangan secara otomat jenis non tunggal,
tetapi yang jenis mendatar dengan coalescing berkapasitas 500 ton perhari
1. air berminyak di pompa melalui sebuah katup searah (non return valve) disaluran ke separator
2. air campuran ini memasuki ruang annular dan mengalir secara tegak ke arah daerah pengumpulan
utama dimana bulatan-bulatan minyak yang terpisah secara mudah oleh gaya berat terkumpul.
3. air kemudian mengalir kebawah melalui ruang annular bagian dalam ke bagaian bawah separator
melalui lobang-lobang ke coalescing bed pada kecepatan yang sangat rendah ketika minyak
adherses ke garanula material dalam bed dan forms dengan dampak lapisan climbing bergerak ke
atas memulai bed kecepatan yang lebih lambat dari air.
4. diatas bed ditutup oleh pelat berlobang. Ketika minyak mencapai dibawah pelat ini, ia mengalir
melalui lonag-lobang dank arena kecepatannya dan tarikan permukaan, mulai membentuk bulatan-
bulatan yang makin besar ukurannya sampai cukup mengapung keatas pada rate yang lebih cepat
dari air dan terkumpul di daerah kedua sementara air mengalir melalui layar air kedalam pipa keluar
5. coalesces dapat memebntuk bulatan minyak sampai berdiameter 1 mm dan minyak yang lebih berat
biasanya membentuk stalagmite panjang yang tumbuh menjadi ukuran considerable sebelum lepas.
Karena kecepatan yang rendah employed minyak yang terkumpul dapat megalir melewati layer air
tanpa menjadi re-entreined dan carried ke saluran keluar.
6. pemisahan dapat dilakukan secara otomatik ataupun manual.
Untuk manual,
a. telah disiapkan 4 buah katup test dipasang, 2 buah untuk setiap daerah dengan pipa-pipa bagian
dalam yang disusun sedemikian rupa sehingga batas permukaan minyak tertinggi ataupun terendah
dapat dimonitor.
b. Ketika minyak mencapai katup test permukaan tinggi, katup pembuangan yanga da di daerah
pengumpula yang dimonitor, dibuka untuk membuang minyak ke tangki minyak.
c. Katup test batas rendah permukaan minyak kemudian dibuka dan ketika air menghapus minyak
keluar, katup ditutup.
G. Ringkasan.
1. Oily water separator yang biasa disingkat OWS, dipasang diatas kapal berdasarkan persyaratan
internasional tentang pencegahan polusi dilaut, untuk melestarikan kehidupan habitat laut.
2. Prinsip kerja seara umum dari OWS adalah :
a. berdasarkan adanya perbedaan berat jenis dari cairan
b. adanya gaya sentrifugal dan
c. bantuan pemanasan
3. Jenis pompa yang digunakan dalam pengoperasian OWS, berpengaruh peda pembentukan bulatan-
bulatan minyak dalam proses pemisahan dalam OWS.
4. OWS yang biasa digunakan diatas kapal antara lain :
a. turbulo
b. automatic
c. 3 stage
d. turbulodengan second stage coalesce
e. comyn
f. coalescing bed type
Terdiri dari :
1.Saluran air bersih keluar
2.Saluran minyak keluar
3.Ruang penampungan minyak
4.Pipa tegak (riser pipes)
5.Sambungan air berminyak masuk
Cara kerjanya :
1. Separator diisi dengan air bersih sampai keluar selanjutnya masukan air berminyak
2. Air berminyak masuk melalui saluran (5) bagian tengah atas dari unit ini langsung kebawah ke
pelat konis.
3. Partikel minyak yang besar terbawa keatas karena kecepatan, sedangkan yang kecil ikut bersama
air keruang-ruang antara plat.
4. Kenaikan partikel dari bagian pelepas udara dipasang diatas kubah separatoran bawah plat dan
filter sehingga partikel tersebut membesar dan mempunyai kecepatan dari permukaan plate.
5. Melalui pipa tegak minyak naik dan terkumpul pada ruang atas separator
6. Air akan meninggalkan permukaan plat meliwati pipa pusatyang dihubungkan dengan bahagian
bawah separator
7. 2 buah katup test digunakan untuk melihat tampungan minyak dalam separator, jika batasnya
melebihi kran cerat dibuka.
8. katu pelepas udara tepasang pada bagian atas separator.
9. Katup cerat akan bekerja dengan menggunakan sensor keberadaan minyak
10. Untuk lengkapnya separator dipasang pemanas pada bagian atas.
Automatic ows
sistem automatic ows
Cara kerjanya :
1. Air bersih disalurkan kedalam separator melalui saluran air berminyak (oil water inlet) sampai
keluar melalui katup udara selanjutnya segera ditutup.
2. Air berminyak dimasukan sampai mencapai tekanan 2 bar, maka katup air keluar akan secara
otomatis terbuka.
3. Terjadi sirkulasi air berminyak menerobos plat dan baffle berlobang yang membantu proses
pemisahan air dan minyak.
4. Sekarang minyak berkumpul diatas separator sehingga garis batas air berminyak akan mendorong
kebawah.
5. Terdapat 3 buah sensor untuk menunjukan level minyak tertinggi dan terendah dan bagian air,
masukan signal akan memberikan masukan pada controler untuk merespon dengan signal
keluaran ke solenoid valve.
6. Solenoid bekerja menggerakan pilot valve untuk mengatur aliran air bersih ke bagian atas dan
bawah membran saluran minyak keluar melalui katup.
7. Apabila membran minyak keluar mendorong kebawah maka katup keluar minyak terbuka.
8. Coil pemanas terpasang dibagian ruang minyak untuk mengurangi kekentalan agar mempermudah
pemisahan.
9. Test valve digunakan untuk melihat tinggi permukaan minyak dan kerjanya detector otomat.
10. Spring loaded valve dipasang pada kedua saluran keluar, relief valve dipasang pada saluran
masuk air berminyak.
3. THREE STAGE OWS
Oily water separator 3 tahap yang telah memenuhi persyaratan
Prinsip kerjanya :
5. COMYN OWS
Prosedur umum.
1. Separator diisi terlebih dahulu sebelum dimasukan air berminyak, jaga permukaan dalam dan luar
bagian bawah dari minyak.
2. Untuk mengisi separator terlebih dahulu buka sedikit katup pengambang (scum valve), kran udara,
dan pengetes tinggi permukaan (air release valve) untuk membuang udara selama pengisian.
3. Bila air mengalir keluar melalui katup udara ini, tutup katup hentikan pengisian dan tutup katup
pengisian.
4. Sebelum pompa air berminyak keseparator, yakin bahwa kran pembuangan kelaut telah
terbuka.untuk mengeluarkan air keluar kapal.
5. Buka sedikit kran cerat masuk, dan kran test tinggi permukaan selama separator bekerja.
6. Kran cerat untuk mengetahui keadaan air berminyak yang masuk keseparator, kran test tinggi
permukaan air untuk membebaskan udara dan menunjukan keadaan minyak dalam kubah.
1. Air berminyak dipompa melalui katup searah (non return valve) kedalam separetor
2. Air mengalir secara tegak ke ruang annular tempat pengumpulan utama dan terjadi
pemisahan minyak karena beda bj
3. Sedangkan air akan mengalir kebawah melalui annular ke bagian bawah separator melalui lobang-
lobang ke coalescing bed dengan kecepatan rendah ketika minyak adherses ke granular material
dalam bed dan forms dengan dampak lapisan climbing bergerak keatas melalui bed dengan
kecepatan yang lebih lambat dari air.
4. Diatas bed ditutup oleh plat berlobang ketika minyak mencapai dibawah plat ini, ia akan mengalir
melalui lobang-lobang, karena ada kecepatan dan tarikan permukaan, terbentuklah partikel dengan
bulatan yang makin membesar sehingga dapat mengapung ke atas pada rate yang lebih cepat dari
air dan berkumpul pada daerah kedua, sementara air mengalir keluar melalui pipa keluar.
5. Coalescer dapat membentuk bulatan minyak sampai diameter 12 mm, dan minyak yang lebih berat
biasanya membentuk stalagmit yang lebih panjang sehingga menjadi considerable sebelum lepas.
Dan selanjutnya minyak mengalir keluar.
6. Dapat dilakukan otomatis maupun manual.
Secara manual :
a) Pasanglah empat buah katup test, 2 buah untuk setiap daerah, sehingga dapat memonitor tinggi
rendahnya permukaan minyak
b) Bila minyak mencapai katup test tinggi permukaan, katup monitor pada daerah monitor dibuka, untuk
membuang minyak ketanki.
c) Katup test batas rendah permukaan minyak dibuka dan bila air menghapus minyak keluar katup
segera ditutup.
Ringkasan.
a) Ows dipasang dikapal untuk memenuhi persyaratan internasional tentang pencegahan polusi
laut, agar dapat melestarikan habitat laut.
b) prinsip kerja ows secara umum.
1. Berdasarkan beda bj. Cairan
2. Adanya gaya centrifugal
3. Bantuan pemanasan.
c) Jenis pompa yang digunaka yang digunakan sangat berpengaruh pada pembentukan bulatan-
bulatan minyak dalam proses pemisahan.
d) Ows yang digunakan dikapal adalah:
1. Turbulo
2. Automatic
3. 3.stage
4. Tubulo dengan 2 stage
5. Comyn
6. Coalescing bed type.
e) Ows dapat dioperasikan secara otomatis maupun menual
f) Sebelum operasi ows harus diisi penuh dengan air bersih.
H. PERTANYAAN ULANGAN
1. Jelaskan apa tujuan dipasangnya oil water separator (OWS) diatas kapal.
2. Sebutkan factor-faktor yang digunakan sebagai dasar bekerjanya OWS
3. Jelaskan mengapa harus dilakukan pemilihan jenis pompa untuk mengoperasikan OWS.
4. Sebutkan jenis OWS yang biasa di gunakan diatas kapal.
5. Apa yang harus dilakukan sebelum dan sesudah mengoperasikan pemompaan air minyak ke dalam
OWS.
6. Jelaskan dengan gambar, jelaskan cara kerja OWS jenis 3 tingkat.
7. Sebutkan bagian penting yang harus dipasang pada setiap OWS, terutama yang dapat dioperasikan
secara otomat maupun manual.
8. Jelaskan tentang tujuan pemasangan “ air releasea valve’
9. Jelaskan disertai dengan gambar skematik , cara kerja peralatan otomat untuk bekerjanya katub
pengeluaran minyak (oil Valve).
10. Gambarkan lay out dimana OWS di pasang di atas kapal dan sebutkan component dalam lay out
tersebut.