Anda di halaman 1dari 19

BAHAN AJAR

YAYASAN AL-MUTTAQIEN
SMP QUEEN AL FALAH
STATUS: TERAKREDITASI B
IZIN OPERASIONAL NO. 420/5477/418.20/2017 NPSN: 69965163
Ds. Ploso Kec. Mojo Kab. Kediri Telp.(0354) 7474099 E-mail smpqueen1alfalah@gmail.com

Kediri, 21 Juli 2021


MATERI DARING KELAS VII SEMESTER
GANJIL TAHUN AJARAN 2021/ 2022

BAB 1 : PERUMUSAN DAN PENETAPAN PANCASILA SEBAGAI DASAR


NEGARA
A. Sejarah Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
KOMPETENSI DASAR:
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semangat dan komitmen para
pendiri negara dalam merumuskan dan menetapkan Dasar Negara Pancasila
2.1 Mengembangkan sikap bertanggung jawab dan berkomitmen sebagai warga
negara indonesia sepeti yang diteladankan para pendiri negara dalam perumusan
dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara
3.1 Menganalisis proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
4.1 Menyaji hasil analisis proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menguraikan Sejarah Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

MATERI PERTEMUAN 1
Rangkuman Materi Bab 1 Sejarah Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
 Pembentukan BPUPKI dan Usulan Dasar Negara Oleh Tokoh Perumus
Pancasila
Penderitaan akibat kebijakan tentara Jepang terhadap bangsa Indonesia yaitu :
1. Pelaksanaan kerja paksa, menyebabkan banyak laki-laki Indonesia dikirim hingga ke
Burma (Myanmar) untuk melakukan pekerjaan pembangunan dan pekerjaan berat
lainnya dalam kondisi yang buruk. Ribuan orang Indonesia meninggal dan hilang pada
saat kejadian itu berlangsung.
2. Pengambilan paksa. Tentara Jepang mengambil makanan, pakaian dan berbagai
keperluan hidup lainnya secara paksa dari keluarga-keluarga di Indonesia, tanpa
memberi ganti rugi.
3. Perbudakan paksa. Perempuan-perempuan Indonesia dipekerjakan secara paksa oleh
tentara Jepang. Selain itu, banyak menahan dan memperlakukan warga sipil di kamp-
kamp tahanan dalam kondisi sangat buruk.
Pembentukan BPUPKI dan usulan Dasar Negara oleh Tokoh Perumus Pancasila
BPUPKI atau Dokuritsu Junbi Cosakai diketuai oleh dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat,
dengan dua wakil ketua, yaitu Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.P Soeroso.
Sidang pertama BPUPKI berlangsung mulai tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 membahas
rancangan dasar negara. Ada tiga tokoh yang mengusulkan dasar negara, yaitu Mohammad
Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno
menyampaikan usulan dasar negara Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila.
Menurut Muhammad Yamin dasar negara Indonesia merdeka, yaitu :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial
Menurut Soepomo, dasar negara Indonesia merdeka, yaitu :
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 menyampaikan pidato tentang dasar negara
Indonesia merdeka. Usulannya berbentuk philosophische grondslag atau weltanschauung.
Philosophische Grondslag atau Weltanschauung adalah fundamen, filsafat, pikiran, jiwa,
hasrat yang sedalam-dalamnya untuk diatasnya didirikan Indonesia merdeka yang kekal
dan abadi. Negara Indonesia yang kekal abadi itu dasarnya adalah Pancasila.
Rumusan dasar negara yang diusulkan oleh Ir. Soekarno yaitu :
1. Nasionalisme dan Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Pelaksanaan sidang tidak resmi BPUPKI dihadiri oleh 38 orang, kegiatan ini berlangsung
di masa reses antara sidang pertama dan sidang kedua, tujuannya untuk membahas
rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang dipimpin oleh anggota BPUPKI
Ir. Soekarno. Sidang BPUPKI dilaksanakan di gedung ”Chuo Sangi In”, dan kini gedung
itu dikenal dengan Gedung Pancasila.
Setelah selesai sidang pertama BPUPKI, dibentuk Panitia Kecil yang dikenal dengan
Panitia Sembilan. Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan menyepakati naskah
Piagam Jakarta yang berisi rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar.
Panitia kecil mengadakan pertemuan untuk mengumpulkan dan memeriksa usul-
usul dari beberapa golongan yaitu :
1. Usul yang minta Indonesia merdeka selekas-lekasnya
2. Usul yang mengenai dasar
3. Usul yang mengenai soal unifikasi dan federasi
4. Usul yang mengenai bentuk negara dan kepala negara
5. Usul yang mengenai warga negara
6. Usul yang mengenai daerah
7. Usul yang mengenai soal agama dan negara
8. Usul yang mengenai pembelaan
9. Usul yang mengenai soal keuangan
Sesudah sidang Chuo Sangi In, Panitia Kecil mengadakan rapat di Kantor Besar Djawa
Hookokai. Pertemuan tersebut membentuk Panitia Kecil yang terdiri atas : Ir. Soekarno
(ketua), Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, A.A Maramis, Mr. Achmad Soebardjo
(golongan kebangsaan), Kyai Haji Wahid Hasjim, Kyai Haji Kahar Moezakir, Haji Agoes
Salim, dan R. Abikusno Tjokrosoejoso (golongan Islam).
Sidang kedua BPUPKI berlangsung mulai tanggal 10 Juli sampai dengan 16 Juli 1945,
menghasilkan kesepakatan rumusan dasar negara yang termuat dalam naskah Piagam
Jakarta (Jakarta Charter).
 Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI atau Dokuritsu Junbi Inkai melaksanakan
sidang dan menghasilkan keputusan yaitu :
1. Menetapkan UUD 1945
2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta
3. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat
Dalam alinea keempat naskah Piagam Jakarta, terdapat rumusan dasar negara yaitu
:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan dasar negara yang tercantum dalam naskah ”Piagam Jakarta” tersebut, dalam
sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 mengalami perubahan. Rumusan dasar negara yang
diubah adalah sila pertama yang semula berbunyi ”Ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk pemeluknya”, diubah menjadi ”Ketuhanan Yang
Maha Esa”.
YAYASAN AL-MUTTAQIEN
SMP QUEEN AL FALAH
STATUS: TERAKREDITASI B
IZIN OPERASIONAL NO. 420/5477/418.20/2017 NPSN: 69965163
Ds. Ploso Kec. Mojo Kab. Kediri Telp.(0354) 7474099 E-mail smpqueen1alfalah@gmail.com

LATIHAN SOAL PERTEMUAN 2 SEMESTER GANJIL


TAHUN AJARAN 2021/ 2022

Mata Pelajaran : PPKn Kelas : VII


Hari/Tanggal : Rabu, 28 Juli 2021 Waktu : 09.00-12.00 WIB

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Dalam sidang BPUPKI diadakan sebanyak dua kali pertemuan, sebutkan tanggal dan
hasil pembahasan dalam masing-masing sidang tersebut!
2. Dalam sidang kedua BPUPKI terbentuk tiga kepanitiaan salah satunya panitia hukum
dasar. Sebutkan tiga bagian rancangan undang-undang yang disampaikan oleh
Soekarno sebagai ketua panitua hukum dasar!
3. Sebutkan dasar Negara yang tercantum dalam alinea keempat naskah Piagam Jakarta!
4. Jelaskan peran tokoh Ir. Soekarno dalam penetapan pancasila sebagai dasar Negara!
5. Nilai-nilai keteladana apa saja yang dapat kamu pelajari dari tokoh Ir. Soekarno,
jelaskan sesuai dengan pendapatmu sendiri!
Kunci jawaban
1. Sidang pertama dilaksanakan pada 29 mei sampai 1 Juni 1945 yang membahas dasar
Negara. Sidang kedua dilaksanakan dari tanggal 10 sampai 17 Juli 1945 yang
membahas rancagan undang-undang dasar.
2. Tiga bagian rancangan undang-undang, yaitu pernyataan Indonesia merdeka,
pembukaan undang-undang dasar, dan batang tubuh undang-undang dasar.
3. Terdapat rumusan dasar negara yaitu:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
4. Peran tokoh Ir. Soekarno dalam penetapan pancasila sebagai dasar Negara
• Merupakan salah satu anggota BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Negara.
• Menjadi salah satu penggagas dasar Negara Republik Indonesia. Gagasan
Soekarno ini disebut Pancasila dan disampaikan pada sidang resmi pertama
BPUPKI.
• Menjadi Ketua Panitia Sembilan yang bertugas menggodok masukan-masukan
mengenai konsep dasar Negara. Panitia Sembilan ini kemudian menghasilkan
Piagam Jakarta yang di dalamnya memuat apa yang kita sekarang ini kenal
dengan UUD 1945.
• Menjadi Ketua dari PPKI yakni Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang
kemudian mengesahan dasar Negara (UUD 1945 dan Pancasila).
5. Nilai-nilai keteladanan dari Ir.Soekarno :
• Selalu mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
• Meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi.
• Memiliki semangat kekeluargaan dan kebersamaan.
• Berani dan rela berkorban untuk tanah air, bangsa dan negara.
• Pantang mundur dan tidak kenal menyerah
YAYASAN AL-MUTTAQIEN
SMP QUEEN AL FALAH
STATUS: TERAKREDITASI B
IZIN OPERASIONAL NO. 420/5477/418.20/2017 NPSN: 69965163
Ds. Ploso Kec. Mojo Kab. Kediri Telp.(0354) 7474099 E-mail smpqueen1alfalah@gmail.com

Kediri, 4 Agustus 2021


MATERI DARING KELAS VII SEMESTER
GANJIL TAHUN AJARAN 2021/ 2022

BAB 1 : PERUMUSAN DAN PENETAPAN PANCASILA SEBAGAI DASAR


NEGARA
B. Komitmen Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai
Dasar Negara
C. Nilai Semangat Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara
KOMPETENSI DASAR:
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semangat dan komitmen para
pendiri negara dalam merumuskan dan menetapkan Dasar Negara Pancasila
2.1 Mengembangkan sikap bertanggung jawab dan berkomitmen sebagai warga
negara indonesia sepeti yang diteladankan para pendiri negara dalam perumusan
dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara
3.1 Menganalisis proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
4.1 Menyaji hasil analisis proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menguraikan Komitmen Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan
Pancasila sebagai Dasar Negara
2. Menjelaskan Nilai Semangat Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan
Pancasila sebagai Dasar Negara
MATERI PERTEMUAN 3
Rangkuman Materi Bab 1 Sejarah Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
B. Komitmen para Pendiri Negara dalam Perumusan Pancasila sebagai Dasar
Negara
Komitmen adalah sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan
perhatian, serta melakukan usaha untuk mewujudkan harapan dan cita-cita dengan
sungguh-sungguh. Seseorang yang memiliki komitmen terhadap bangsa adalah orang yang
akan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadinya.
Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah inal. Final artinya,
Pancasila telah menjadi kesepakatan nasional konsensus yang diterima secara luas oleh
seluruh rakyat Indonesia. Konsensus Pancasila sebagai dasar negara, telah diperkuat
dengan Ketetapan MPR Nomor XVIII MPR1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR
RI Nomor IIMPR1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan
Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara. Pada pasal 1 isi
ketetapan MPR tersebut yaitu ”Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan
UUD 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara”.
C. Nilai Semangat Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara
Faktor pembentuk nasionalisme yaitu :
 Faktor objektif melliputi bahasa, warna kulit, kebudayaan, adat, agama, wilayah,
kewarganegaraan dan ras.
 Faktor subjektif meliputi cita – cita, semangat, timbulnya kesadaran nasional untuk
terwujudnya negara nasional. Nasionalisme dalam adalah perasaan cinta yang tinggi
atau bangga terhadap tanah air dan tidak memandang rendah bangsa lain. Patriotisme
berarti semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang bersedia mengorbankan
segala-galanya untuk mempertahankan bangsanya. Jiwa dan semangat bangsa
Indonesia untuk merebut kemerdekaan disebut jiwa dan semangat ’45.
Hal-hal yang terkandung dalam jiwa dan semangat ‘45 yaitu :
 Pro Patria dan Primus Patrialis, artinya mencintai tanah air dan mendahulukan
kepentingan tanah air
 Jiwa solidaritas dan kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap
perjuangan kemerdekaan
 Jiwa toleransi atau tenggang rasa antaragama, antarsuku, antargolongan dan
antarbangsa
 Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab
 Jiwa ksatria dan kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dendam
Para pendiri negara dalam perumusan Pancasila memiliki ciri-ciri komitmen
pribadi yaitu :
Monumen Pancasila Sakti adalah merupakan bukti tekad mempertahankan Pancasila
Para pendiri negara dalam perumusan Pancasila memiliki ciri-ciri komitmen pribadi
sebagai berikut.
 Mengutamakan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme
 Adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia
 Selalu bersemangat dalam berjuang
 Mendukung dan berupaya secara aktif dalam mencapai cita-cita bangsa yaitu merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur
 Melakukan pengorbanan pribadi, dengan cara menempatkan kepentingan negara di
atas kepentingan pribadi, serta mendukung keputusan yang menguntungkan bangsa
dan negara
YAYASAN AL-MUTTAQIEN
SMP QUEEN AL FALAH
STATUS: TERAKREDITASI B
Akte Notaris: M. HUSNI THAMRIN. SH. No.18 Tahun 2011
IZIN OPERASIONAL NO.420/5477/418.20/2017 NPSN: 69965163
Ds. Ploso Kec. Mojo Kab.Kediri Telp.(0354)7474099 email:smpqueen1alfalah@gmail.com

LATIHAN SOAL PERTEMUAN 4 SEMESTER GANJIL


TAHUN AJARAN 2021/ 2022

Mata Pelajaran : PPKn Kelas : VII


Hari/Tanggal : Rabu, 18 Agustus 2021 Waktu : 09.00-12.00 WIB
BAB 1 Sejarah Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
1. Sub Bab A Pembentukan BPUPKI dan Usulan Dasar Negara oleh Tokoh Perumus Pancasila

2. Sub Bab B Komitmen para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai
Dasar Negara

3. Sub Bab C Nilai Semangat Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara

Penilaian Portofolio
Kalian telah mempelajari materi tentang perumusan dan penetapan pancasila sebagai dasar
negara. Buatlah Mind Mapping sesuai dengan materi yang telah kalian pelajari. Pengertian mind
mapping adalah salah satu metode belajar yang dirancang dengan cara memetakan informasi dalam
bentuk grafis. Mind mapping dapat dipetakan menggunakan garis percabangan, gambar maupun kata
kunci yang saling berkaitan dengan konsep atau ide utama. Mind mapping akan membantu seseorang
dalam berbagai hal seperti merencanakan, berkomunikasi, mengingat sesuatu dengan baik, membuat
seseorang lebih kreatif dalam menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan
menjelaskan pikiran serta mempelajari segala sesuatu dengan lebih cepat dan efisien.

Perhatikan langkah-langkah berikut untuk membuat mind mapping:


1. Tugas dikerjakan secara individu. Sub tema materi “Sejarah Perumusan Pancasila sebagai
Dasar Negara”

2. Disarankan menggunakan kertas buku gambar A4/F4/HVS (maupun buku tulis sebagai opsi
terakhir).

3. Tugas mindmap dikerjakan menggunakan bolpoin/spidol warna semenarik mungkin dan boleh
disertakan gambar pendukung ide.

4. Tulislah nama, kelas, dan nomor presensi pada lembar kerja anda!

5. Buatlah data petunjuk dalam bentuk Mind Mapping dengan berbagai warna yang menarik!
Serta kembangkan petunjuk menjadi karangan narasi!

6. Batas waktu pengumpulan 1 minggu (18-25 Agustus 2021) pukul 20.00 WIB.

7. Setelah selesai foto hasil tugas dan upload di Google Classroom. Jika terdapat kendala saat
mengupload tugas di Google Classroom, silahkan kirim tugas ke WA Bu Fifi (089696939335)

8. Untuk beberapa contoh mindmap ide bisa dilihat di halaman bawah ini!

-SELAMAT MENGERJAKAN-
Contoh gambar 1

Contoh gambar 2

Contoh gambar 3
YAYASAN AL-MUTTAQIEN
SMP QUEEN AL FALAH
STATUS: TERAKREDITASI B
IZIN OPERASIONAL NO. 420/5477/418.20/2017 NPSN: 69965163
Ds. Ploso Kec. Mojo Kab. Kediri Telp.(0354) 7474099 E-mail smpqueen1alfalah@gmail.com

PENILAIAN HARIAN PERTEMUAN 5 SEMESTER GANJIL


TAHUN AJARAN 2021/ 2022

Mata Pelajaran : PPKn Kelas : VII


Hari/Tanggal : Rabu, 25 Agustus 2021 Waktu : 09.00-12.00 WIB
I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
1. Pancasila terdiri dari dua kata dari Sanskerta, pañca berarti ... dan sila berarti ....
A. lima, aturan
B. lima, asas
C. lima, ketentuan
D. lima, kaidah
2. Tanggal pengesahan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia adalah ....
A. 16 Agustus 1945
B. 17 Agustus 1945
C. 18 Agustus 1945
D. 19 Agustus 1945
3. Tujuan dari peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945 adalah ....
A. Persiapan Kemerdekaan Indonesia
B. Mendesak Ir. Soekarno dan M. Hatta untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia
C. Merencanakan Proklamasi
D. Merumuskan teks Proklamasi
4. Jepang mulai menguasai wilayah Indonesia setelah Belanda menyerah di Kalijati,
Subang, Jawa Barat pada tanggal ....

A. 8 Maret 1942
B. 12 Maret 1942
C. 10 Maret 1942
D. 14 Maret 1942
5. Sidang BPUPKI dilaksanakan di gedung ”Chuo Sangi In”, dan kini gedung itu dikenal
dengan sebutan ....
A. Gedung Merdeka
B. Gedung Persatuan
C. Gedung Pancasila
D. Gedung Nasional
6. Tokoh yang mengusulkan mengenai dasar negara pada sidang BPUPKI tanggal 29
Mei 1945 - 1 Juni 1945, kecuali ....

A.
B.

C.

D.
7. Perhatikan rumusan berikut:
1. Perikebangsaan,
2. Perikemanusiaan,
3. Periketuhanan,
4. Perikerakyatan, dan
5. Kesejahteraan Rakyat.
Rumusan tersebut disampaikan oleh ....
A. Mr. Muh. Yamin
B. Ir. Soekarno
C. Mr. Soepomo
D. Drs. Moh. Hatta
8. PPKI adalah singkatan dari ....
A. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
B. Panitia Penyelidikan Kemerdekaan Indonesia
C. Panitia Pembantu Kemerdekaan Indonesia
D. Panitia Persatuan Kemerdekaan Indonesia
9. Tujuan dari peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945 adalah ....
A. Persiapan Kemerdekaan Indonesia
B. Merencanakan Proklamasi
C. Mendesak Ir. Soekarno dan M. Hatta untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia
D. Merumuskan teks Proklamasi
10. Manakah dari sikap berikut yang menggambarkan pengamalan Pancasila sila kedua?
A. tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain
B. tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat boros
C. mengembangkan rasa cinta tanah air
D. gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
11. Salah satu keputusan sidang PPKI adalah mengesahkan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, adalah .....
A. Semangat mengandung arti tekad dan dorongan hati
B. Semangat yang kuat dalam membuat perubahan
C. Menggapai keinginan atau hasrat tertentu
D. Menetapkan UUD 1945
12. Nilai - nilai dibawah ini adalah nilai - nilai positif yang berkaitan erat dengan
Proklamasi Kemerdekaan, kecuali .....
A. Rela Berkorban
B. Sikap Patriotisme
C. Persatuan dan Kesatuan
D. Sikap Vandalisme
13. Apa yang dimaksud dengan idoleogi pancasila adalah ...
A. ideologi yang bersumber dari agama dan tercantum dalam kitab
B. semua warga negara memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang
dapat mengubah hidup mereka
C. ideologi yang diciptakan oleh pendiri bangsa dengan memperhatikan nilai nilai
luhur yang sudah ada di bumi nusantara
D. paham yang menekankan kepemilikan bersama atas alat alat produksi yang
mempunyai tujuan terwujudnya masyarakat yang makmur
14. Pancasila merupakan sikap mental dan tingkah laku bangsa Indonesia yang
mempunyai ciri khas tertentu. Oleh karena itu pancasila adalah ...
A. Jantung bangsa
B. Kepribadian bangsa
C. Jati diri bangsa
D. Kepribadian pemerintahan
15. Siapakah nama Perdana Menteri Jepang yang mengumumkan janji Kemerdekaan
Indonesia ...
A. Kenta Nishimoto
B. Kuniaki Koiso
C. Icibangase
D. Masuda
16. Contoh peran serta siswa dalam mempertahankan Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari disekolah adalah...
A. Melanggar peraturan sekolah
B. Tidak mendengarkan perintah guru
C. Menaati tata tertib sekolah
D. Melakukan piket setiap hari
17. Perwakilan dari jepang yang turut serta dalam menjabat menjadi wakil di dalam
organisasi BPUPKI adalah....
A. Jendral Besar Terauchi saiko
B. Kaisar Hirohito
C. Ichibangase Yosio
D. Semuanya Benar
18. I. Ikut serta dalam upacara,
II. Rela berkorban untuk kepentingan orang banyak,
III. Ikut serta dalam melawan penjajah,
IV. Cintai produk indonesia.
Sikap yang dapat kita terapkan di era zaman sekarang dalam mewujudkan komitmen
para pendiri negara adalah....
A. Semua benar
B. I-II-IV
C. I-II-III
D. II-III-IV
19. Perubahan isi piagam jakarta pada sila pertama pancasila, menunjukkan bahwa
Indonesia adalah negara yang saling menghargai, saling menhormati sesama umat
beragama dan untuk menhindari perpecahan. Pernyataan yang digaris bawahi tersebut
mencerminkan sikap dari nilai Pancasila, sila ke ...
A. Pertama
B. Kedua
C. Ketiga
D. Keempat
20. Gambar tersebut adalah penerapan dari nilai pancasila sila ke...

A. Pertama
B. Kedua
C. Ketiga
D. Keempat

KUNCI JAWABAN

1. B 11. D
2. C 12. D
3. B 13. C
4. A 14. B
5. C 15. B
6. A 16. C
7. A 17. C
8. A 18. B
9. C 19. B
10. D 20. D

YAYASAN AL-MUTTAQIEN
SMP QUEEN AL FALAH
STATUS: TERAKREDITASI B
IZIN OPERASIONAL NO. 420/5477/418.20/2017 NPSN: 69965163
Ds. Ploso Kec. Mojo Kab. Kediri Telp.(0354) 7474099 E-mail smpqueen1alfalah@gmail.com

Kediri, 1 September 2021


MATERI DARING KELAS VII SEMESTER
GANJIL TAHUN AJARAN 2021/ 2022

BAB 2 : NORMA-NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT UNTUK


MEWUJUDKAN KEADILAN
B. Norma dalam Kehidupan Masyarakat
KOMPETENSI DASAR:
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semangat dan komitmen para
pendiri negara dalam merumuskan dan menetapkan Dasar Negara Pancasila
2.2 Mematuhi norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk
mewujudkan keadilan
3.2 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk
mewujudkan keadilan
4.2 Mengampanyekan perilaku sesuai norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
2. Menguraikan Norma-norma dalam Kehidupan Masyarakat
MATERI PERTEMUAN 7
Menurut Roscoe Pound, ada 3 kategori kepentingan yang dilindungi (norma) hukum,
yaitu :
1. Kepentingan umum, meliputi : kepentingan negara sebagai badan hukum untuk
mempertahankan kepribadian dan substansinya, kepentingan negara sebagai penjaga
kepentingan masyarakat.
2. Kepentingan masyarakat, meliputi : kepentingan masyarakat bagi keselamatan umum,
kepentingan masyarakat dalam jaminan lembaga sosial, kepentingan masyarakat
dalam kesusilaan untuk melindungi kerusakan moral, kepentingan masyarakat dalam
pemeliharaan sumber sosial; kepentingan masyarakat dalam kemajuan umum untuk
berkembangnya manusia ke arah lebih tinggi dan sempurna dan  kepentingan
masyarakat dalam kehidupan manusia secara individual.
3. Kepentingan pribadi, meliputi : kepentingan pribadi, kepentingan rumah tangga,
kepentingan substansi.
Cicero  mengatakan “ubi societas ibi ius” artinya di mana ada masyarakat, di situ ada
hukum. Dimana ada dua orang atau lebih, maka hukum adalah sesuatu yang wajib ada
untuk mengatur hubungan antara dua orang atau lebih tersebut supaya tidak terjadi
kekacauan. 
Norma adalah kaidah, aturan atau adat kebiasaan dan/atau hukum yang berlaku dalam
masyarakat. Norma yang dibuat oleh negara berupa peraturan tertulis, sedangkan norma
yang berkembang dalam masyarakat berupa aturan tidak tertulis. Ada 4 norma yang
digunakan sebagai kaidah atau aturan yang berlaku dalam masyarakat, yaitu norma
agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum. 
Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang berkenaan dengan bisikan kalbu dan suara
hati nurani manusia. Kehadiran norma ini bersamaan dengan kelahiran atau keberadaan
manusia itu sendiri, tanpa melihat jenis kelamin dan suku bangsanya. 
Norma kesopanan adalah norma yang berhubungan dengan pergaulan manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Norma kesopanan bersumber dari tata kehidupan atau budaya yang
berupa kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam mengatur kehidupan kelompoknya. 

Norma agama adalah sekumpulan kaidah atau peraturan hidup manusia yang sumbernya
dari wahyu Tuhan. Penganut agama meyakini bahwa apa yang diatur dalam norma agama
berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, yang disampaikan kepada nabi dan rasul-Nya untuk
disebarkan kepada seluruh umat manusia di dunia. Berikut umat beragama melaksanakan
ibadah menurut agamanya : 
Keterangan : 

1. : umat Islam
2. : umat Kristen
3. : umat Hindu
4. : umat Budha
5. : umat Konghucu
Norma hukum adalah peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat dan dibuat oleh badan-badan resmi negara serta bersifat memaksa sehingga
perintah dan larangan dalam norma hukum harus ditaati oleh masyarakat.

Norma hukum memiliki dua sifat, yaitu :


1. Bersifat perintah, yaitu memerintahkan orang berbuat sesuatu dan jika tidak berbuat
maka ia akan melanggar norma hukum tersebut
2. Bersifat larangan, yaitu melarang orang berbuat sesuatu dan jika orang tersebut
melakukan perbuatan yang dilarang maka ia melanggar norma hukum tersebut. Negara
Indonesia merupakan negara yang melaksanakan norma hukum. Seperti yang terdapat
pada Pasal 1 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia 1945 yang berbunyi ”Negara
Indonesia adalah negara hukum”.
Fungsi norma hukum :
1. Memberikan pengesahan (legitimasi) terhadap apa yang berlaku dalam masyarakat
2. Sebagai alat rekayasa masyarakat
3. Sebagai sarana pembentukan masyarakat, khususnya pembangunan
4. Sebagai senjata dalam konflik sosial
Keadilan adalah memperlakuan diri sendiri dan orang lain sesuai dengan apa yang
menjadi haknya. Keadilan hukum diwujudkan dengan terlindunginya hak-hak warga
negara dan adanya hukuman yang tegas dan nyata terhadap anggota masyarakat yang
melanggar norma hukum. 
Nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama yaitu : 
1. Keadilan distributif, yaitu suatu hubungan keadilan antara negara terhadap warganya
2. Keadilan legal, yaitu hubungan keadilan antara warga negara terhadap negara
3. Keadilan komutatif, yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang
lainnnya secara timbal balik
4. Untuk tegaknya keadilan, pemberian hukuman dilakukan oleh lembaga peradilan.
Masyarakat tidak boleh melakukan tindakan main hakim sendiri. 
Dijatuhkannya hukuman secara ilmiah mempunyai dasar pembenarannya, yaitu untuk
kepentingan : 
1. Pembalasan atas kesalahan
2. Penjeraan, baik yang bersifat untuk umum ataupun untuk pelaku
3. Rehabilitasi
4. Menyebabkan tidak dapat lagi melakukan kesalahan
5. Mengisolasi pelaku untuk mencegahnya melakukan lagi kesalahan yang
membahayakan orang lain
Munculnya kesadaran diri untuk patuh pada norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat
harus dibiasakan sejak dini, seperti : 
1. Budaya malu, yaitu sikap malu jika melanggar aturan
2. Budaya tertib, yaitu membiasakan bersikap tertib di mana pun kalian berada
3. Budaya bersih, yaitu sikap berkata dan berperilaku jujur, bersih dari tindakan kotor
Penyebab kesadaran terhadap kepatuhan norma dalam kehidupan masih rendah karena : 
1. Faktor pribadi, berkaitan dengan sifat dan karakter dalam diri sendiri yang belum
memiliki kesadaran berlaku taat aturan
2. Faktor lingkungan, pengaruh lingkungan kehidupan seperti keluarga, masyarakat yang
belum memberikan dukungan terhadap pembentukan watak patuh aturan

YAYASAN AL-MUTTAQIEN
SMP QUEEN AL FALAH
STATUS: TERAKREDITASI B
IZIN OPERASIONAL NO. 420/5477/418.20/2017 NPSN: 69965163
Ds. Ploso Kec. Mojo Kab. Kediri Telp.(0354) 7474099 E-mail smpqueen1alfalah@gmail.com

LATIHAN SOAL PERTEMUAN 7 SEMESTER GANJIL


TAHUN AJARAN 2021/ 2022

Mata Pelajaran : PPKn Kelas : VII


Hari/Tanggal : Rabu, 8 September 2021 Waktu : 09.00-12.00 WIB
PILIHLAH SESUAI JAWABAN YANG BENAR!
I. Jodohkan makna dari hakekad dan ciri-ciri norma dibawah ini!

SOAL JAWABAN

1. Seperangkat aturan berupa  Tertulis


perintah atau larangan yang
ditetapkan

2. Norma tidak resmi dan memiliki  Norma


sanksi tidak tegas, seperti
kebiasaan, tata kelakuan dan adat
istiadat

3. Hukuman yang diberikan kepada  Sanksi


orang yang melanggar aturan

4. Norma selalu mengalami  Bersifat Dinamis


perubahan dan perkembangan
zaman

5. Norma resmi yang bersifat tertulis  Tidak Tertulis


dan mengikat serta memiliki
sanksi yang tegas

Kasus Pelanggaran Norma dalam Kehidupan Masyarakat

II. Jodohkan gambar pelanggaran norma diatas dengan benar!

SOAL JAWABAN

6. Gambar 1  Pelanggaran Norma Agama


7. Gambar 2  Pelanggaran Norma
Kesusilaan

8. Gambar 3  Pelanggaran Norma Hukum

9. Gambar 4  Pelanggaran Norma


Kesopanan

10. Gambar 5  Melakukan perbuatan yang


meresahkan

YAYASAN AL-MUTTAQIEN
SMP QUEEN AL FALAH
STATUS: TERAKREDITASI B
IZIN OPERASIONAL NO. 420/5477/418.20/2017 NPSN: 69965163
Ds. Ploso Kec. Mojo Kab. Kediri Telp.(0354) 7474099 E-mail smpqueen1alfalah@gmail.com

Kediri, 15 September 2021

MATERI DARING KELAS VII SEMESTER


GANJIL TAHUN AJARAN 2021/ 2022

BAB 2 : NORMA-NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT UNTUK


MEWUJUDKAN KEADILAN
B. Arti Penting Norma dalam Mewujudkan Keadilan
C. Upaya Menegakkan Norma dalam Kehidupan Sehari-hari
KOMPETENSI DASAR:
1.2 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semangat dan komitmen para
pendiri negara dalam merumuskan dan menetapkan Dasar Negara Pancasila
2.3 Mematuhi norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk
mewujudkan keadilan
3.3 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk
mewujudkan keadilan
4.3 Mengampanyekan perilaku sesuai norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3. Menguraikan Arti Penting Norma dalam Kehidupan Masyarakat
4. Menguraikan Manfaat dan Akibat Melakukan Pelanggaran Norma
5. Mengaplikasikan Upaya Mengatasi Pelanggaran Norma dalam Kehidupan Sehari-hari
MATERI PERTEMUAN 8
B. Arti Penting Norma dalam Mewujudkan Keadilan
Keadilan adalah setiap orang harus diperlakukan sesuai dengan hak-haknya dan tidak
diperlakukan secara sewenang-wenang. Norma diperlukan dalam kehidupan
masyarakat untuk melindungi kepentingan- kepentingan manusia sehingga dapat
terwujud ketertiban dan kedamaian dalam kehidupan.
Fungsi norma dalam masyarakat antara lain sebagai berikut:

 Pedoman dalam bertingkah laku. Norma memuat aturan tingkah laku masyarakat
dalam pergaulan sosial.
 Menjaga kerukunan anggota masyarakat. Norma mengatur agar perbedaan dalam
masyarakat tidak menimbulkan kekacauan atau ketidaktertiban.
 Sistem pengendalian sosial. Tingkah laku anggota masyarakat diawasi dan
dikendalikan oleh aturan yang berlaku

Pasal 1 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa
”Negara Indonesia adalah negara hukum”.
Yang dimaksud negara hukum adalah negara yang mendasarkan segala sesuatu, baik
tindakan maupun pembentukan lembaga negara pada hukum tertulis atau tidak tertulis.
Menurut A.V. Dicey, negara hukum mengandung tiga unsur berikut ini.

1. Supremacy of law. Dalam arti tidak boleh ada kesewenang-wenangan sehingga


seseorang warga harus dihukum jika melanggar hukum.
2. Equality before of law. Setiap orang sama di depan hukum tanpa melihat status
dan kedudukannya, baik bagi rakyat maupun pejabat. 
3. Human rights. Diakui dan dijaminnya hak-hak asasi manusia dalam undang-
undang atau keputusan pengadilan.

Secara garis besarnya fungsi norma hukum adalah sebagai berikut:

1. Fungsi hukum memberikan pengesahan (legitimasi) terhadap apa yang berlaku


dalam masyarakat.
2. Fungsi hukum sebagai alat rekayasa masyarakat.
3. Fungsi hukum sebagai sarana pembentukan masyarakat, khususnya sarana
pembangunan.
4. Fungsi hukum sebagai senjata dalam konflik sosial (Donald Albert Rumokoy dan
Frans Maramis

Mewujudkan keadilan merupakan salah satu teori tertua dari tujuan hukum. Keadilan
berasal dari kata dasar adil. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
(tindakan) tidak berat sebelah, sepatutnya; tidak sewenang-wenang. Nilai-nilai
keadilan harus terwujud dalam kehidupan bersama adalah sebagai berikut:

 Keadilan distributif, yaitu suatu hubungan keadilan antara negara terhadap


warganya, dalam arti pihak negara yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk
keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi dan kesempatan
hidup bersama yang didasarkan atas hak dan kewajiban.
 Keadilan legal, yaitu hubungan keadilan antara warga negara terhadap negara dan
pihak warga negara wajib memenuhi keadilan dalam bentuk mentaati peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
 Keadilan komutatif, yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang
lainnnya secara timbal balik

C. Upaya Menegakkan Norma dalam Kehidupan Sehari-Hari


1. Upaya Mengatasi Pelanggaran Norma
a. Melakukan sosialisasi dan pengawasan
b. Mengebangkan rasa malu dan takut
c. Memberikan penghargaan dan hukuman
2. Perilaku Sesuai Norma dalam Kehidupan Sehari-hari
Manusia sebagai makhluk sosial, hidup dan berada di tengah-tengah masyarakat
sekaligus menjadi warga dan anggota masyarakat yang bersangkutan. Sudah
merupakan kelaziman bahwa dalam suatu masyarakat ada norma dan aturan yang
berlaku. Norma, dan aturan tersebut wajib ditaati oleh semua anggota masyarakat.
Ketaatan adalah sikap patuh pada aturan yang berlaku. Kepatuhan harus muncul
dari dorongan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik. Bukan disebabkan
oleh adanya sanksi atau hadirnya aparat negara.
Sikap patuh terhadap norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara bukan lahir karena keadaan terpaksa, takut dikenakan
sanksi atau karena kehadiran aparat penegak hukum. Kepatuhan harus muncul
dari dorongan tanggung jawab kalian sebagai warga negara yang baik. Sikap
patuh akan muncul pertama kali dalam diri sendiri apabila sudah menjadi
kesadaran.
Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kalian membina sikap dan budaya sebagai
berikut.
 Budaya malu, yaitu sikap malu jika melanggar aturan. Misalnya, malu datang
terlambat hadir di sekolah.

 Budaya tertib, yaitu membiasakan bersikap tertib di mana pun kalian berada.
Misalnya, mengikuti antrian sesuai dengan nomor antrian.
 Budaya bersih, yaitu sikap untuk berkata dan berperilaku jujur dan bersih dari
tindakan-tindakan kotor. Misalnya tidak menyontek ketika ulangan atau ujian.

Anda mungkin juga menyukai