Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ARTIKEL

KL-4282 IRIGASI TAMBAK LAUT

JENIS JENIS TAMBAK BERDASARKAN


TEKNOLOGINYA

Disusun Oleh :
Hani Fathul Chairiyah 120300077

PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
LAMPUNG SELATAN
2023
Tambak adalah badan air yang berukuran 1m2 hinggga 2Ha yang bersifat
permanen atau musiman yang terbentuk secara alami atau buatan manusia. Bisa
juga diartikan sebagai kolam yang cenderung berada pada lahan dengan lapisan
tanah yang kurang porus. menyebutkan salah satu fungsi tambak bagi ekosistem
perairan adalah terjadinya pengkayaan jenis biota air. Hewan yang dibudidayakan
dalam tambak adalah hewan air, terutama ikan, udang, serta kerang Jenis jenis
tambak berdasarkan teknologinya terbagi menjadi tiga, yaitu tambak tradisional,
intensif dan semi-intensif. Pada artikel kali ini, saya akan membahas ke tiga jenis
tambak tersebut.

Tambak tradisional adalah tambak yang dalam sistemnya masih menggunakan


sistem manajemen sederhana. Hal ini ditandai dengan penerapan teknologi yang
belum sempurna dan produksi yang dicapai relatif masih rendah dan biasanya
memiliki bentuk dan petakan yang tidak teratur. Untuk skala padat tebar benih
pada tambak tradisional juga termaksud yang tergolong rendah. Biasanya, tambak
jenis ini tidak memerlukan pompa dan kincir air. Sementara untuk pergantian
airnya bergantung pada pasang-surut air laut. Dan biasanya hanya memerlukan
perawatan yang lebih mudah dari jenis tambak lainnya. Untuk resiko biota yang
terserang penyakit juga relatif kecil atau rendah.

Selanjutnya adalah tambak intensif, tambak jenis ini biasanya memiliki padat
tebar benih cukup tinggi. Tambak intensif memerlukan perhitungan desain dan
tata letak yang kompleks, mulai dari kedalaman air, kebutuhan pompa, dan
kebutuhan kincir air harus sesuai dengan kebutuhan. Saat memutuskan untuk
membuat tambak intensif, pengelolaan limbah juga perlu untuk diperhatikan.
Pasalnya, semakin tinggi tingkat kepadatan suatu tambak, semakin tinggi pula
limbah yang dihasilkan selama budidaya berlangsung. Tambak intensif biasanya
menggunakan kolam tanah langsung, namun dapat juga menggunakan lapisan
untuk mengurangi tingkat erosi tanah. Kedalaman kolam tambak juga dibuat lebih
dari 1 meter, sehingga hewan yang dibudidaya dapat bergerak bebas. Tambak
intensif memiliki padat tebar sekitar sekitar 20.000-50.000 ekor/ha.

Terakhir adalah tambak jenis semi-intensif, tambak membutuhkan pompa dan


kincir air yang jumlahnya disesuaikan dengan luas area tambak untuk mengelola
aliran air tambak. Sementara untuk masalah pakan, sejak benih ditebar, tambak
semi intensif biasanya langsung menggunakan pakan buatan sebagai sumber
nutrisi utama dari udang vaname. Bersama dengan kualitas air, pakan ini juga
menjadi bagian terpenting yang harus diperhatikan selama budidaya berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Hastuti, Y. P., Rusmana, I., & Widiyanto, T. (2010). Profil tambak tradisional:
tekstur tanah, total n-anorganik. Jurnal Akuakultur Indonesia, 120.

Anda mungkin juga menyukai