Anda di halaman 1dari 3

Mewartakan Kabar Baik Kepada Segala Makhluk

(Markus 16:14-18)

1. Pengantar

Pada Rabu Abu, umat Gereja Katolik memasuki masa permenungan untuk menyambut
peristiwa paskah. Tema yang diangkat pada renungan Rabu Abu bagi pendidik dan tenaga
kependidikan di Yayasan Prayoga Riau ialah "Menjadi Pewarta Kabar Baik bagi Segala
Makhluk." Tema ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita bisa menerapkan
nilai-nilai Kristiani dan berbagi kabar gembiara bagi semua makhluk. Tema ini sendiri
diambil dari tema besar “Keadilan Ekologis bagi seluruh Ciptaan”. Tema tersebut menjadi
bahan permenungan bagi Keuskupan Padang selama masa Prapaskah tahun 2023.

Ajakan yang tertulis dalam Injil untuk menjadi pewarta kabar baik bagi semua makhluk
seperti tertulis dalam Markus 16:15. Sebagai murid-murid Yesus, kita dipanggil untuk
menjadi pewarta kabar baik bagi segala makhluk, baik yang dekat maupun yang jauh.
Segala makhluk di sini tidak dimaknai hanya kepada sesama namum juga kepada alam
ciptaan. Kita semua yang bekerja di Lembaga Pendidikan dipanggil untuk mengajarkan
bahwa kita semua memiliki tugas untuk merawat dunia ini. Merawat hubungan baik dengan
sesama dan merawat hubungan baik dengan alam ciptaan dimana kita tinggal.

2. Menjadi Pewarta Kabar Baik Bagi Alam Ciptaan

Tuhan memberikan tugas kepada manusia untuk memelihara dan menguasai bumi serta
segala isinya (Kej 1:28). Melalui ayat tersebut terlihat bahwa manusia diberi kuasa oleh
Allah atas segala ciptaan. Kekuasaan yang diberikan oleh Allah sendiri tentu bukan hak
untuk memperlakukan dan menggunakan alam ciptaan seturut hasrat manusia sendiri.
Kekuasaan yang diberikan oleh Allah juga memiliki kaitan dengan tanggung jawab untuk
menjaga lingkungan dan merawat semua makhluk yang hidup di dalamnya. Namun,
sayangnya banyak orang yang lupa akan tanggung jawab ini dan memperlakukan alam
seolah-olah itu hanya sumber daya yang bisa diambil dan dimanfaatkan semena-mena.
Banyak manusia menebang hutan untuk perkebunan atau menebang hutan untuk membuat
pertambangan. Manusia kurang mempertimbangkan bahwa perbuatan yang dilakukannya
telah merusak habitat hewan-hewan yang ada di situ.

Teks Alkitab harus dibaca dalam konteksnya, dengan hermeneutika yang tepat, dan
konteks itu mengundang kita untuk "mengusahakan dan memelihara" taman dunia (lihat
Kejadian 2: 15). Sementara "mengusahakan" berarti menggarap, membajak, atau
mengerjakan, "memelihara" berarti melindungi, menjaga, melestarikan, merawat,
mengawasi. Artinya, ada relasi tanggung jawab timbal balik antara manusia dan alam.
Setiap komunitas dapat mengambil dari harta-benda bumi apa yang mereka butuhkan
untuk bertahan hidup, tetapi juga memiliki kewajiban untuk melindungi bumi dan menjamin
keberlangsungan kesuburannya untuk generasi-generasi mendatang;

Paus Fransiskus dalam Ensiklik Laudato Si menyoroti isu-isu lingkungan yang terjadi
dengan perkembangan kebudayaan manusia. Paus Fransiskus menuliskan keprihatinannya
pada kerusakan alam yang diakibatkan oleh manusia. Aktivitas manusia yang tidak
bertagung jawab membuat banyak spesies hewan dan tumbuhan hilang. . “Namun tidak
cukup untuk memikirkan pelbagai spesies hanya sebagai “sumber daya” potensial untuk
dieksploitasi, sementara melupakan fakta bahwa masing-masing memiliki nilai dalam
dirinya sendiri. Setiap tahun hilanglah ribuan spesies tanaman dan hewan yang tidak
pernah akan kita kenal, dan tidak pernah akan dilihat anak-anak kita, karena telah hilang
untuk selamanya. Sebagian besar punah karena alasan yang berkaitan dengan aktivitas
manusia. Karena kita, ribuan spesies tidak akan lagi memuliakan Allah dengan keberadaan
mereka, atau menyampaikan pesan mereka kepada kita. Kita tidak punya hak seperti itu.
(Laudato Si no 33)

Kepercayaan Tuhan kepada manusia untuk memelihara dan menguasi alam harus dimaknai
sebagai tugas dan tanggung jawab untuk menjaga agar alam itu tetap baik adanya seperti
saat diciptakan. Kita harus memperhatikan alam dan memahami bahwa semua ciptaan
Tuhan itu penting dan memiliki nilai yang sama. Kita harus menghormati semua makhluk,
dari hewan sampai tumbuhan, dari udara dan air sampai tanah tempat kita berpijak. Kita
harus memperlakukan alam dengan penuh cinta kasih dan menjaganya agar bisa terus
hidup dan berkembang.

Kita yang bekerja di Lembaga Pendidikan harus mampu untuk mengajarkan dan menjadi
teladan dalam usaha untuk menjaga alam. Para pendidik dan tenaga kependidikan mesti
memberikan contoh dalam mejaga lingkungan alam tetap baik misalnya dengan
menyediakan tempat sampah di kelas agar sampah-sampah plastik tidak bertebaran,
mengurangi penggunaan air minum kemasan, menjaga kebersihan lingkungan, dan
mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Selain itu, kita semua juga memiliki
tanggung jawab untuk menjaga alam ciptaan Tuhan sebagai tanda rasa syukur atas karunia-
Nya.

Sebagai guru kitab isa memasukkan dalam materi-materi pelajaran kita pentingnya menjaga
kelastarian alam. Dengan mengajarkan kebersihan lingkungan dan melestarikan alam
kepada siswa, kita membantu mempersiapkan generasi masa depan yang peduli dan
bertanggung jawab terhadap kelestarian alam. Sebagai guru, kita memiliki peran penting
dalam membentuk sikap dan tindakan siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan dan
melestarikan alam bagi kesejahteraan kita dan generasi mendatang.

Pertanyaan Pendalaman

1. Apa yang Bapak/Ibu pahami terkait perintah Tuhan untuk menguasi alam ciptaan ini?
2. Bagaimana keadaan lingkungan sekolah Anda masing-masing?
3. Apa usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk ikut serta dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekolah? Buat dalam program-program konkret?

3. Menjadi Pewarta Kabar baik Bagi Alam Ciptaan

Bacaan Injil Markus 16:14-18

Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan,
14

dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak
percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. 15Lalu Ia
berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala
makhluk. 16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak
percaya akan dihukum. 17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya:
mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-
bahasa yang baru bagi mereka, 18 mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka
minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan
tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Pertanyaan Pendalaman

1. Yesus meminta kepada muridnya untuk mewartakan Injil atau mewartakan kabar
gembaira kepada segala makhluk. Apa usaha yang bapak/ibu lakukan untuk menjadi
pewarta kabar gembira?
2. Apa yang bapak/ibu maknai bahwa kabar gembiara itu mesti disampaikan kepada
semua makhluk?
3. Bagaimana cara bapak/ibu mengajarkan bahwa kita semua harus menjadi pewarta
kabar gembira kepada semua makhluk?

Rangkuman dan Peneguhan

1. Injil Markus 16:14-18 memuat kisah ketika Yesus Kristus muncul kepada sekelompok
muridnya setelah kebangkitan-Nya dan memerintahkan mereka untuk pergi dan
memberitakan kabar baik (injil) ke seluruh dunia. Ini merupakan salah satu bagian
penting dalam Injil Markus, yang menyajikan Yesus sebagai pribadi yang memiliki kuasa
mutlak dan mampu melakukan mukjizat.
2. Pada ayat 14, Markus mencatat bahwa ketika Yesus muncul kepada para murid-Nya, Ia
menegur mereka karena tidak percaya kepada kabar yang telah mereka dengar tentang
kebangkitan-Nya. Namun, kemudian Yesus memberikan tugas yang penting kepada
mereka: "Pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah injil kepada segala makhluk." (ayat
15).
3. Yesus memberikan tugas besar ini kepada para murid-Nya dengan kuasa dan otoritas-
Nya sendiri. Di ayat 16, Yesus mengatakan bahwa orang yang percaya dan dibaptis akan
diselamatkan, sementara orang yang tidak percaya akan dihukum. Ayat 17 dan 18
mencatat beberapa tanda atau mukjizat yang akan mengikuti orang-orang yang percaya,
seperti pengusiran setan, berbicara dalam bahasa yang tidak dikenal, memegang ular,
dan minum racun tanpa merugikan.
4. Dalam tafsir Injil Markus 16:14-18, kita dapat mengamati bahwa Yesus memberikan
tugas penting kepada para pengikut-Nya untuk membagikan injil kepada seluruh dunia
dan melakukan mukjizat sebagai tanda kesaksian kebenaran injil. Bagi orang Kristen,
tugas ini tetap relevan hingga saat ini, yaitu untuk menjadi pewarta kabar baik bagi
semua orang dan memberitakan tentang keselamatan yang tersedia melalui Yesus
Kristus.
5. Kabar gembiara yang diwartakan oleh murid-murid Yesus tidak saja kepada manusia,
tetapi juga kepada segala makhluk. Kabar gembiara adalah kasih yang membawa
kehidupan. Kabar gembira itu tidak sebatas kata melainkan terwujud dalam Tindakan
nyata. Pewartaan kabar gembiara kepada segala makhluk merupakan perwujudan dari
manusia sebagai citra Allah. Sebagai citra Allah, manusia juga harus mengasihi sesama
manusia dan alam ciptaan dengan cinta kasih yang tulus dan memperhatikan kebutuhan
mereka. Hal ini juga mencakup mengasihi diri sendiri dengan baik dan memperhatikan
kesehatan fisik dan mental.

Anda mungkin juga menyukai