Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

JARINGAN EPITEL
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Struktur Hewan
Dosen Pengampuh: Dr. Adnan M.S

Disusun Oleh:
Kelompok C6

Suci Raihana (220107500022)


Ummu Salamah B.Hi.Muhammad (220107501049)
Septika Kurnia Utami (220107501023)
Sarifah Mutmainnah (220107500026)
Wahyuni Nur Ramadhani (220107502022)
Syahrumi Aulya Ramdhini Syakri (220107502027)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tubuh kita terdiri dari tiga unsur dasar, yaitu sel, substansi interseluler dan
cairan tubuh. Semasa pengembangan, terdiri atas tiga lapisan seluler
(ekdoterm, mesoderm dan endoderm) masing-masing berspesialisasi dalam
fungsi, perkembangan dan diferiensasi.
Sel adalah unit terkecil makhluk hidup yang dapat melaksanakan
kehidupan. Sel disebut satuan terkecil karena tidak dapat dibagi lagi menjadi
bagian-bagian kecil yang berdiri sendiri. Sebagai struktual, tubuh makhluk
hidup tersusun atas sel-sel sehingga sel disebut satuan struktual makhluk hidup.
Secara fungsional, tubuh makhluk hidup mampu melangsungkan kehidupan
jika sel-sel berfungsi. Oleh karenanya, setiap sel yang menyusun organisme
dan sel dikatakan sebagai unit fungsional makhluk hidup.
kehidupan dapat diketahui oleh adanya tingkatan organisasi kehidupan.
Seperti sel yang memiliki tempat khusus dalam tingkatan kehidupan, karena sel
menempati tingkatan terbawah dari organisasi kehidupan yang dapat hidup
secara independen sebagai organisme. Protista yang memiliki suatu organel-
organel dengan fungsi khusus sehingga memungkinkan protista mencerna
makanan, tanggap terhadap lingkungan, mengeluarkan sisa metabolisme dan
melakukan reproduksi. Semua itu terjadi pada sel tunggal. Protista
menunjukkan tingkatan organisasi kehidupan dalam level seluler yang mampu
berperan sebagai organisme.
Organisme multiseluler terdapat juga pada hewan dan manusia yang
memiliki sel khusus dikelompokkan dalam suatu jaringan. Jaringan adalah
tingkatan lebih tinggi dari organisasi kehidupan dalam struktur dan fungsi
dibandingkan dengan sel. Seperti halnya tumbuhan, tubuh hewan juga tersusun
oleh sel-sel. Sel-sel bersatu membentuk jaringan-jaringan yang ada pada organ.
Pada hewan tingkat tinggi (mamalia) dibagi menjadi empat tipe jaringan dasar,
yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat (konektif), jaringan saraf dan jaringan
otot.
Jaringan epitel berbentuk lembaran terdiri dari sel yag terikat kuat antara
satu sama lain. Jaringan epitel menutupi permukaan luar tubuh, membatasi
organ dengan rongga dalam tubuh. Sel-sel epitelium terikat erat antara satu
sama lain oleh material yang berada diantara sel-sel. Adanya ikatan yang kuat
antara sel satu dengan sel lain memugkinkan jaringan epitel bertindak sebagai
pelindung terhadap luka secara mekanik, serangan mikroorganisme, dan
kehilangan cairan. Beberapa epitelium juga mempunyai fungsi sekresi,
misalnya epitelium di dinding sebelah dalam intestinum, mengeksresikan
mukaso yang berfungsi untuk melicinkan permukaan agar tetap lembap.
Lapisan luar dari jaringan epitel berbatasan dengan udara atau cairan,
sedangkan lapisan dalam berbatasan dengan membran dasar.
Pengamatan yang dilakukan kali ini, yaitu mengenai Jaringan Epitel yang
menyusun tubuh hewan. Jaringan epitel sendiri memiliki berbagai macam
bentuk, letak dan fungsi di setiap bagian tubuhnya. Oleh karena itu, melalui
pengamatan yang kita lakukan dalam struktur hewan pada jaringan epitel
diharapkan agar mahasiswa dapat memperluas pemahaman terhadap struktur-
struktur hewan. Mahasiswa juga dapat membedakan ciri-ciri yang dimiliki
setiap jaringan epitel, mengetahui letak-letak yang terdapat pada jaringan
epitel, dan memahami fungsi-fungsi di setiap jaringan epitel.

B. Tujuan Pengamatan
Adapun tujuan dari pengamatan ini, yaitu:
1. Mahasiswa dapat mengamati histologi epitelium selapis pipih pada Kapsul
Bowman serta menentukan bagian-bagiannya.
2. Mahasiswa dapat mengamati histologi epitelium selapis pipih pada
Mesothelium serta menentukan bagian-bagiannya.
3. Mahasiswa dapat mengamati histologi epitelium selapis kubus pada
ovarium dan ginjal serta menentukan bagian-bagiannya.
4. Mahasiswa dapat mengamati histologi epitelium selapis selindris pada
usus halus serta menentukan bagian-bagiannya.
5. Mahasiswa dapat mengamati histologi epitelium berlapis pipih pada kulit
serta menentukan bagian-bagiannya.
6. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran dan menentukan rata-ratanya.
BAB II
METODE PENGAMATAN

A. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Jumat, 17 Februari 2023
Waktu : 09.00 WITA
Tempat : Universitas Negeri Makassar FMIPA

B. Alat dan Bahan

1. Laptop
2. Kalkulator
3. Buku/kertas
4. Alat tulis
C. Prosedur Kerja

1. Laptop dinyalakan dan disambungkan ke wifi.


2. Masuk ke SYAM-OK untuk mata kuliah Struktur Hewan.
3. Dibuka link Jaringan Epitel yang tersedia di SYAM-OK.
4. Dipilih gambar sesuai yang diinstruksikan kemudian dicapture.
5. Diperbesar gambar sampai dengan ukuran 40 μm.
6. Dilakukan pengukuran sebanyak 6 kali dan dijumlahkan rata-ratanya.
7. Catat hasil pengukuran di buku/kertas yang tersedia.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Link 1 Histologi Epitelium Selapis Pipih Pada Kapsul Bowman
Tabel 1.1 Gambar hasil pengamatan
Gambar Keterangan

a. Glomerulus
a b b. Kapsul Bowman

Tabel 1.2 Hasil Pengukuran


No. Ukuran Ketebalan (μm) Ukuran Diameter (μm)
1. 3 250
2. 4 150
3. 6 228
4. 4 230
5. 3 215
6. 3 148
Rata 3,83 203,5
-rata

2. Link 2 Histologi Epitelium Selapis Pipih Pada Mesothelium


Tabel 2.1 Gambar hasil pengamatan
Gambar Keterangan

a c
b
a. Mesotelium
b. Sel-sel Adiposa
c. Ini Sel
Tabel 2.2 Hasil Pengukuran
No. Ukuran Ketebalan (μm)
1. 4
2. 5
3. 7
4. 8
5. 6
6. 5
Rata- 5,83
rata

3. Link 3 Histologi Epitelium Selapis Kubus Pada Ovarium Dan Ginjal


Tabel 3.1 Gambar hasil pengamatan
Gambar Keterangan
a b
c a. Nukleus oosit primer
d b. Epitel germinal
c. Sel-sel folikel
d. Folikel primodial

b c
a
a. Sel epitel Kuboid
b. Membran dasar
c. Jaringan ikat

Tabel 3.2 Hasil Pengukuran


No. Ukuran Ketebalan Ukuran Ketebalan
Ovarium (μm) Ginjal (μm)
1. 6 4
2. 4 5
3. 9 3
4. 7 4
5. 5 3
6. 8 2
Rata 6,5 3,5
-rata

4. Link 4 Histologi Epitelium Selapis Selindris Pada Usus Halus


Tabel 4.1 Gambar hasil pengamatan
Gambar Keterangan

a b
a. Lapisan otot longitudial
luar
c
b. Epitel skuamosa
d bertingkat
c. Jaringan adiposa
e
d. Nodul limfatik
e. Vena dan Arteri

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran


No. Ukuran Ketebalan (μm)
1. 5
2. 4
3. 6
4. 6
5. 5
6. 5
Rata- 5,2
rata

5. Link 5 Histologi Epitelium Berlapis Pipih Pada Kulit


Tabel 5.1 Gambar hasil pengamatan
Gambar Keterangan
a b c d

a. stratum basal
b. stratum korneum
c. stratum spinosum
d. stratum granulosum

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran


No. Ukuran Ketebalan (μm)
1. 5
2. 3
3. 3
4. 3
5. 3
6. 4
Rata 3,5
-rata

B. Pembahasan
1. Epitelium Selapis Pipi pada Kapsul Bowman
Pengamatan epitelium selapis pipih pada kapsul bowman
menggunakan perbesaran 40 μm ditemukan bagian-bagian strukturnya
yaitu terdapat glomerulus dan kapsul bowman. Glomerulus adalah bola
kapiler yang dikelilingi oleh kapsul bowman yang merupakan kapsul
berongga dari epitel tubular di mana urine akan disaring. Glomerulus
berfungsi untuk memfiltrasi urine yang kemudian akan mengalami
reabsorbsi di tubulus proksimal. Kapsul bowman merupakan struktur
kantong yang pada bagian awal dari tubulus dari suatu nefron pada
ginjal yang berfungsi untuk mengumpulkan cairan darah yang telah
disaring sebelumnya oleh glomerulus. Selanjutnya, pada pengukuran
yang dilakukan sebanyak 6 kali pengukuran didapatkan rata-rata
ketebalan 3,83 μm dan diameter 203,5 μm.
2. Epitelium Selapis Pipih pada Mesothelium
Pengamatan epitelium selapis pipih pada mesotelium
menggunakan perbesaran 40 μm ditemukan bagian-bagian strukturnya
yaitu terdapat mesotelium, sel-sel adiposa, dan inti sel. Mesotelium
yang merupakan susunan sel-sel yang membatasi rongga tubuh yang
besar yang juga menutupi beberapa organ tertentu seperti misalnya
melapisi peritonium, pleura dan perikardium. Sel-sel adiposa biasanya
disebut dengan deposit lemak atau jaringan lemak. Fungsi utama
jaringan adiposa adalah menyimpan trigliserida sampai diperlukan
untuk membentuk energi dalam tubuh. Inti sel adalah organel atau
struktur subselular besar yang dibatasi oleh membran. Selanjutnya,
pada pengukuran yang dilakukan sebanyak 6 kali pengukuran
didapatkan rata-rata ketebalan 5,83 μm.
3. Epitelium Selapis Kubus pada Ovarium dan Ginjal
Pengamatan epitelium selapis pipih pada ovarium dan ginjal
menggunakan perbesaran 40 μm ditemukan bagian-bagian strukturnya
yaitu terdapat nukleus oosit primer, epitel germinal, sel-sel folikel dan
folikel primodial. oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n).
Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis
kelamin, dan disebut kromosom XX oosit primer mengandung 23
pasang kromosom (2n). Folikel primordial merupakan unit dasar
terpenting reproduksi dari ovarium oleh karena dari folikel ini akan
berkembang menjadi folikel dominan dan nantinya akan memasuki
siklus menstruasi. Epitel germinal menunjukkan sel sertoli, spermatosit
primer pada meiosis, spermatid, dan bundel spermatozoa. Sel folikel
menghasilkan hormon estrogen. Folikel berkembang menjadi sel telur
di ovarium. Selanjutnya, pada pengukuran yang dilakukan sebanyak 6
kali pengukuran didapatkan rata-rata ketebalan 6,5 μm dan 3,5 μm.
4. Epitelium Selapis Selindris Pada Usus Halus
Pengamatan epitelium selapis selindris pada usus halus
menggunakan perbesaran 40 μm ditemukan bagian-bagian strukturnya
yaitu terdapat lapisan otot longitudial luar, epitel skuamosa bertingkat,
jaringan adiposa, nodul limfatik, vena dan arteri. Longitudinal di
sebelah luar meupakan bagian dai tunika muskularis.Epitel skuamosa
berbentuk datar dan terlihat seperti lembaran yang melapisi pembuluh
darah dan rongga tubuh. Jaringan adiposa adalah jaringan ikat khusus
yang terdiri dari sel-sel kaya lipid atau lemak yang disebut dengan
adiposit. Nodul limfatik merupakan benjolan atau massa kecil di
sepanjang aliran pembuluh limfatik yang akan memfilter cairan limfa.
Vena adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari bagian tubuh
lain untuk kembali ke jantung. arteri merupakan pembuluh darah yang
bertugas untuk membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Selanjutnya, pada pengukuran yang dilakukan sebanyak 6 kali
pengukuran didapatkan rata-rata ketebalan 5,2 μm.
5. Epitelium Berlapis Pipih Pada Kulit
Pengamatan epitelium berlapis pipih pada kulit menggunakan
perbesaran 40 μm ditemukan bagian-bagian strukturnya yaitu terdapat
stratum basal, stratum corneum, stratum spinosum, stratum granulosum.
Stratum basal adalah lapisan terdalam dari epidermis. Di dalam lapisan
ini, terkandung sel-sel basal berbentuk kolom yang terus-menerus
membelah dan didorong ke permukaan. Stratum basale juga merupakan
rumah bagi melanosit yang memproduksi melanin, pigmen yang
bertanggung jawab untuk warna kulit. Stratum korneum lapisan yang
satu ini merupakan lapisan terluar dari epidermis. Stratum korneum
terdiri dari 10-30 lapisan keratinosit mati yang terus-menerus
ditumpahkan. Penumpahan sel-sel ini melambat secara signifikan
seiring bertambahnya usia. Pergantian sel lengkap, dari sel basal ke
stratum korneum, memakan waktu sekitar 4-6 minggu untuk menjadi
dewasa dan sekitar satu setengah bulan untuk menjadi lebih tua.
Stratum spinosum lebih sering disebut sebagai lapisan sel skuamosa.
Sel skuamosa adalah lapisan paling tebal dari epidermis yang terletak
tepat di atas lapisan basal. Ini terdiri dari sel basal yang telah matang
menjadi sel skuamosa, yang dikenal sebagai keratinosit. Keratinosit
bertanggung jawab untuk memproduksi keratin, protein pelindung yang
membentuk kulit, kuku, dan rambut. Stratum granulosum terdiri dari
keratinosit yang telah naik dari lapisan skuamosa. Saat sel-sel ini
bergerak lebih dekat ke permukaan kulit, sel mulai merata dan saling
menempel, akhirnya mengering dan mati. Selanjutnya, pada
pengukuran yang dilakukan sebanyak 6 kali pengukuran didapatkan
rata-rata ketebalan 3,5 μm.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pengamatan ini, yaitu:
1. Pengamatan epitelium selapis pipih pada kapsul bowman menggunakan
perbesaran 40 μm ditemukan bagian-bagian strukturnya yaitu terdapat
glomerulus dan kapsul bowman. Pada pengukuran yang dilakukan
sebanyak 6 kali didapatkan rata-rata ketebalan 3,83 μm dan diameter
203,5 μm.
2. Pengamatan epitelium selapis pipih pada mesotelium menggunakan
perbesaran 40 μm ditemukan bagian-bagian strukturnya yaitu terdapat
mesotelium, sel-sel adiposa, dan inti sel. Pada pengukuran yang
dilakukan sebanyak 6 kali didapatkan rata-rata ketebalan 5,83 μm.
3. Pengamatan epitelium selapis pipih pad ovarium dan ginjal
menggunakan perbesaran 40 μm ditemukan bagian-bagian strukturnya
yaitu terdapat nukleus oosit primer, epitel germinal, sel-sel folikel dan
folikel primodial. Pada pengukuran yang dilakukan sebanyak 6 kali
didapatkan rata-rata ketebalan 6,5 μm dan 3,5 μm.
4. Pengamatan epitelium selapis selindris pada usus halus menggunakan
perbesaran 40 μm ditemukan bagian-bagian strukturnya yaitu terdapat
lapisan otot longitudial luar, epitel skuamosa bertingkat, jaringan
adiposa, nodul limfatik, vena dan arteri. Pada pengukuran yang
dilakukan sebanyak 6 kali didapatkan rata-rata ketebalan 5,2 μm.
5. Pengamatan epitelium berlapis pipih pada kulit menggunakan
perbesaran 40 μm ditemukan bagian-bagian strukturnya yaitu terdapat
stratum basal, stratum corneum, stratum spinosum, stratum granulosum.
Pada pengukuran yang dilakukan sebanyak 6 kali didapatkan rata-rata
ketebalan 3,5 μm.

B. Saran
Adapun saran dari pengamatan ini, yaitu:
1. Sebaiknya mahasiswa lebih teliti dan memahami cara mengukur
ketebalan dan diameter jaringan-jaringan epitel agar tidak terjadi
kesalahan dalam pengukuran
2. Sebaiknya dipastikan koneksi wifi berfungsi dengan baik agar gambar
histologi yang diamati bisa terbuka dengan jelas dan pengamatan dapat
berlangsung dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA
Sari, D., N., R., dan Anitasari, D., S. 2021. Morfologi, Toponografi, Sel dan
Jaringan. Yogyakarta: Nusamedia.
Sepe, F., Y. 2022. Buku Ajar Biologi Dasar. Yogyakarta: Zahir Publishing.

Soesilawati, P. 2020. Histologi Kedokteran Dasar. Jawa Timur: Airlangga


University Press.

Anda mungkin juga menyukai