Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP INTEGRASI NASIONAL

Makalah ini dikerjakan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran :

PPKN

Yang ditugaskan oleh :

Ust. Iqbal yazid, S.Pd

Disusun oleh :

Ayu fitriani nugraha

Fadla khansa rahman

Nafa nurul fauziah

Mirna sukma rahayu

Rahmi rahmawati

Rizka anggraeni

Sarah salsabila yusuf

Tami intan safarani

PESANTREN PERSATUAN ISLAM 104 MADRASAH ALIYAH PLUS AL-ITTIHAAD

RANCAPANDAN CIKAJANG GARUT

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita yakni

Nabi Muhammad Saw.

Tak lupa kepada keluarganya, sahabat, tabi’in, atbautabi’in dan kepada kita selaku umatnya. Tak lupa
kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi
dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan
dari berbagai pihak. Sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang

“ KONSEP INTEGRASI NASIONAL”

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun
tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga
makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Kritik dan saran sangat diperlukan untuk perbaikan penulisan selanjutnya.Semoga ide yang
disampaikan dalam penulisan penelitian ini dapat tersampaikan dengan baik dan memberikan manfaat
bagi pihak yang membutuhkan.

Garut, 24 Januari 2023


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Integrasi nasional merupakan suatu konsep yang mengarah pada terciptanya keutuhan bangsa melalui
penciptaan konsensus diantara keragaman yang ada. Melalui upaya ini, setiap fenomena
kemasyarakan diharapkan dapat sumbangan maksimal bagi eksistensi dan kemajuan bangsa. Ide
pokok integrasi nasional adalah memaksimalkan persamaan dan meminimalkan perbedaan dalam
pendayagunaan potensi, pemenuhan aspirasi, dan penanggulangan setiap masalah kebangsaan.
Dengan demikian, integrasi nasional merupakan suatu proses yang perlu terus dibina dan
ditingkatkan, terutama karena sifatnya yang dinamis sejalan dengan kondisi kehidupan politik
nasional yang juga selalu berkembang.

Berdasarkan pengalaman dapat diketahui bahwa integrasi nasional dapat diciptakan melalui kesadaran
akan pentingnya memelihara eksistensi bangsa dari segala bentuk ancaman, kemampuan sistem
politik nasional dalam mengakomodasi aspirasi seluruh masyarakat, dan kemampuan untuk
menyelenggarakan politik desentralisasi dalam pemerintahan.

Berkaitan dengan kondisi bangsa indonesia saat ini, peneliti berpendapat bahwa terdapat beberapa
aspek yang berkaitan dengan integrasi nasional. Aspek pertama, yakni eksistensi bangsa, mempunyai
hubungan yang erat dengan ketahanan nasional yang kualitasnya sebagian besar tergantung pada
mantap tidaknya perwujudan wawasan nusantara. Aspek kedua, berkisar di sekitar efektivitas lembaga
legislatif atau posisi saling melengkapi antara infrastruktur politik dan suprastruktur politik. Dalam
hal ini, lembaga perwakilan rakyat dituntut untuk berperan maksimal, baik dalam pelaksanaan fungsi
representasi maupun dalam fungsi pembuatan kebijakan dan legitimasi. Selain itu, dipahami bahwa
untuk menunjang mantapnya integrasi nasional, maka lembaga perwakilan rakyat hendaknya secara
efektif menjangkau seluruh lapisan dan kelompok masyarakat serta mampu menciptakan kompromi
atau musyawarah dalam pembuatan kebijakan pemerintah dan pembangunan.

Aspek ketiga, yakni politik desentralisasi, merupakan penguat integrasi nasional, terutama karena
kemampuan politik ini merupakan jembatan antara kepentingan nasional dan kebutuhan masyarakat.
Pemberian kesempatan pada masyarakat lokal untuk mengatur dan mengurus masalah-masalah
terutama dalam kerangka pemerintahan nasional merupakan salah satu faktor untuk memperbesar
kesadaran, kreativitas, dan kontribusi mereka kepada kepentingan bangsa. Hal inilah cikal bakal
terbentuk nya civic governance.

B. Rumusan Masalah

1. Ancaman terhadap integrasi nasional

2. Ancaman dalam bidang

3. Peran masyarakat dalam mengatasi berbagai ancaman


BAB II

PEMBAHASAN

A. ANCAMAN TERHADAP INTEGRASI NASIONAL

Integrasi nasional adalah suatu hal yang mempersatukan segala perbedaan dalam masyarakat dan
mendapat satu keutuhan yang tidak terpisahkan. Menyatukan berbagai kelompok kecil dan
menyatukan sebagai satu kesatuan bangsa.

Dalam membangun integrasi nasional, bangsa indonesia dihadapkan pada ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan atau ATHG. Ancaman bagi integrasi nasional datang dari dalam maupun
luar Indonesia diberbagai bidang kehidupan.

1). Ancaman di Bidang Ideologi

Salah satu ancaman terhadap ideologi Pancasila yamg dianut bangsa Indonesia adalah liberalisme.
Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekan
aspek kebebasan individu.

Liberalisme menjadi salah satu akibat era globalisasi. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat
Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Sehingga
memengaruhi bangsa Indonesia menerapkan paham liberalisme. Pada dasarnya, globalisasi membawa
dampak positif dan negatif. Akan tetapi, pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif , seperti
gaya hidup mewah, pergaulan bebas, dll. Apabila tidak diatasi, hal tersebut akan mengikis nilai moral
dan kepribadian bangsa yang sesuai dengan nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa.

2). Ancaman di Bidang Politik

Ancaman di Bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negri. Ancaman dari luar
negeri dilakukan melalui tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi dan blokade politik
merupakam bentuk ancaman nonmiliter berdimensi politik yang dilakukan pihak tertentu untuk
menekan suatu negara. Ancaman dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan dalam bentuk
pengerahan massa untuk membungkan pemerintah yang berkuasa. Bentuk lain adalah menggalang
kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu, ada ancaman separatisme yang
dapat dilakukan dengan pola perjuangan politik tanpa senjata untuk menarik simpati masyarakat
internasional. Separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer.

3). Ancaman di Bidang Ekonomi

Ekonomi suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Saat ini, tidak ada lagi negara yang mempunyai
kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh negara lain. Dalam globalisasi ekonomi, batas batas
suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian
internasional akan semakin erat .Di satu pihak, globalisasi ekonomi akan membuka peluang produk
dalam negri ke pasar internasional secara kompetitif. Sebaliknya, globalisasi ekonomi juga membuka
peluang masuknya produk- produk global ke pasar domestik yang mematikan produksi barang lokal.
Pengaruh globalisasi dapat menjadi ancaman bagi kedaulatan Indonesia di bidang ekonomi.
3). Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Ancaman terhadap integrasi nasional di bidang sosial budaya yang berasal dari dalam adalah
separatisme, teorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Hal ini biasanya dipicu oleh
isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Sedangkan ancaman di bidang sosial
budaya dari luar timbul sebagai akibat pengaruh negatif globalisasi, yaitu :

a). Munculnya gaya hidup konsumtif yang selalu mengonsumsi produk luar negri.

b). Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi.
Hal ini membuat manusia memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya
meski melanggar norma yang berlaku di masyarakat.

c). Munculnya sikap individualisme yang selalu mementingkan diri sendiri dan memandang orang
lain tidak bermakna. Sikap ini bisa menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain.

d), Munculnya gejala westernisasi dimana masyarakat berorientasi pada budaya barat tanpa diseleksi
terlebih dahulu. Salah satunya menggunakan model pakaian terbuka yang tidak sesuai dengan nilai
dan norma yang berlaku di masyarakat.

e). Memudarnya semangat gotong royong, solidaritas,kepedulian,dan kesetiakawanan sosial.

f). Lunturnya nilai- nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Semua negara pasti memiliki berbagai bentuk ancaman,gangguan,hambatan dan tantangan dalam
mewujudkan atau mempertahankan integrasi nasional. Keberagaman indonesia dari suku,agama,ras
dan budaya merupakan keberagaman yang bisa menjadi potensi konflik yang menimbulkan
disintegrasi nasional. Berdasarkan pernyataan di atas, bentuk ancaman yang bisa mengakibatkan
hilangnya kegiatan gotong royong dan disintegrasi nasional di Indonesia adalah konflik suku, agama,
ras , antargolongan atau SARA.

4). Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan pada umumnya berupa ancaman militer.

Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi dan dapat
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah , dan keselamatan segenap bangsa.

Ancaman militer dapat berupa agresi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase,
spionase, aksi teror bersenjata , dan perang saudara.

B. Ancaman dalam Bidang ( Ipoleksosbudhankam)

1. Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan , baik dalam negri maupun luar negri, yang dinilai
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
1. Ancaman dibidang ideologi

Secara  umum  Indonesia  menolak  dengan  tegas  paham  komunis dan zionis. Akibat dari penolakan
tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara komunis dapat dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa
Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya. Akan tetapi, meskipun demikian
bukan berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh liberalisme.
Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang
menekankan pada aspek kebebasan individual. Globalisasi
ternyata  mampu  meyakinkan  kepada  masyarakat  Indonesia  bahwa liberalisme dapat membawa
manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini mempengaruhi pikiran masyarakat
Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan tetapi, pada umumnya pengaruh yang diambil
justru yang bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas
yang cenderung mengaruh pada dilakukannya perilaku seks bebas dan sebagainya.  Hal tesebut tentu
saja apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa
Indonesia yang sesungguhnya.

2. Ancaman di Bidang Politik

Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Dari
luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan
tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan
bentuk ancaman nonmiliter berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-
pihak lain untuk menekan negara lain. Ke depan, bentuk ancaman yang berasal dari luar
negeri diperkirakan masih berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari
fungsi pertahanan nonmiliter untuk menghadapinya.

Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa
penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu
pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan
kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari
ancaman politik yang timbul di dalam negeri.

3. Ancaman di Bidang Ekonomi

Pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia khususnya
dalam bidang ekonomi di antaranya adalah sebagai berikut.

1)   Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan adanya perdagangan bebas
yang tidak mengenal adanya batas-batas          negara. Hal ini mengakibatkan semakin terdesaknya
barang-barang lokal  terutama  yang  tradisional,  karena  kalah  bersaing  dengan barang-barang dari
luar negeri.

2)  Cepat atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan
semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia, yang pada akhirnya mereka
dapat mendikte atau menekan pemerintah atau bangsa kita.

3)  Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan bebas. Persaingan
bebas tersebut akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan yang menang. Pihak yang
menang akan dengan leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton yang
senantiasa tertindas.

4)   Sektor-sektor  ekonomi  rakyat  yang  diberikan  subsidi  semakin berkurang, koperasi semakin
sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan,
sehingga angka pengangguran dan kemiskinan susah dikendalikan.

5)   Memperburuk  prospek  pertumbuhan  ekonomi  jangka  panjang. Apabila hal-hal yang
dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya
menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya
pertumbuhan ekonomi. 

4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,

keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya  permasalahan, 
seperti  separatisme,  terorisme,  kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan
mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.

Ancaman  dari  luar  timbul  sebagai  akibat  dari  pengaruh  negatif globalisasi, di antaranya adalah
sebagai berikut.

1)  Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-


       barang dari luar negeri.

2)  Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi.
Hal ini membuat manusia suka memaksakan  diri  untuk  mencapai  kepuasan  dan  kenikmatan
pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Seperti
mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.

3)  Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang
orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian
terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen dan sebagainya.

4)  Munculnya  gejala  westernisasi,  yaitu  gaya  hidup  yang  selalu berorientasi kepada budaya barat
tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakaian yang biasa dipakai orang-orang barat
yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku, misalnya memakai rok
mini, lelaki memakai anting-anting dan sebagainya.

5) Semakin   memudarnya   semangat   gotong   royong,   solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan


sosial.

6)  Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan.

C. Peran masyarakat dalam mengatasi berbagai ancaman


Ada beberapa ancaman dalam membangun integrasi nasional dan peran masyarakat dalam
mengatasinya yaitu sebagai berikut.

a. Bidang ideologi dan peran serta masyarakat adalah menerapkan sistem pertahanan
keamanan rakyat semesta atau sishankamrata.

b. Bidang politik dan peran serta masyarakat adalah melakukan pembangunan pada sistem
politik dari demokrasi Indonesia yang dimana akan semakin menjaga dan juga menghargai
akan perbedaan yang ada di Indonesia.

c. Bidang ekonomi dan peran serta masyarakat adalah lebih menggunakan produk yang
berasal dari dalam negeri.

d. Bidang sosial budaya dan serta peran masyarakat adalah melakukan tindakan terhadap
penjagaan dan juga pelestarian untuk budaya tradisional yang berada di Indonesia. Hal
tersebut bertujuan untuk diwariskan kepada calon penerus bangsa.

e. Bidang pertahanan dan keamanan serta peran serta masyarakat adalah melakukan
penjagaan terhadap wilayah NKRI yang dimana adanya kemungkinan untuk datangnya
sebuah ancaman. Ancaman tersebut bisa datang dari dalam maupun luar negeri.

BAB II
PENUTUP

i. kesimpulan

Ancaman integrasi nasional

1. Ancaman militer dan non militer

a. Ancaman militer meliputi :

* Perang saudara

* Pemberontakan militer

* Agresi wilayah

* Perusakan instalasi militer

b. Ancaman non militer

* Penyalahgunaan narkoba

* KKN ( korupsi, kolusi dan nepotisme )

* Perusakan pada lingkungan

* Rusaknya persatuan dan kesatuan bangsa

Adapun untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasioanal :

1. Mendukung kebijakan pemerintah

2.. Pandai dalam menganalisis masalah atau situasi

3. Tidak mudah terprovokasi

4. Tidak menebar Hoax

Anda mungkin juga menyukai