Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL KARYA ILMIAH REMAJA

“EFEK SODA”

Oleh:
Andhika Dimas Wijaya

Abraham Yosua Manuputty

Khaidilla Alif

Sitti Mangfirah

Rezki

XI IPS II

SMAN 20 MAKASSAR

Tahun 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol,
merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan
makanan dan / atau bahan tambahan lainnya baik alami maupun sintetis yang dikemas
dalam kemasan siap untuk dikonsumsi. Minuman ringan terdiri dari dua jenis, yaitu
minuman ringan dengan karbonasi (carbonated soft drink) dan minuman ringan tanpa
karbonasi. Minuman ringan dengan karbonasi adalah minuman yang dibuat dengan
menambahkan CO2 dalam air minum, sedangkan minuman ringan tanpa karbonasi
adalah minuman selain minuman ringan dengan karbonasi (Cahyadi, 2009).

Dalam bahasa sehari hari, soft drink dapat diartikan sebagai minuman ringan
berkarbonasi atau bersoda. Karbonasi merupakan efek penginjeksian gas CO2
(karbondioksida) ke dalam minuman, sehingga memiliki penampakan bergelembung-
gelembung yang menyuguhkan kesan segar.

Sejak penemuan soft drink di Amerika Serikat pada tahun 1830, terjadi peningkatan
konsumsi secara tajam dari tahun ke tahun, yang diikuti negara-negara lain. Soft drink
kini begitu digandrungi banyak kalangan, terutama kaum muda. Selain menghilangkan
dahaga sekaligus memberi kenikmatan yang luar biasa, mengonsumsi soft drink dianggap
memiliki prestise tertentu. Hal ini ditunjang kemasannya yang lebih modern, juga
harganya yang relatif mahal ketimbang air minum dalam kemasan non karbonasi.
Merebaknya minuman ringan ini terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Minum
soft drink telah menjadi gaya hidup. Orang merasa lebih gaul bila minum minuman ini.
Namun demikian banyak orang hanya berfikir kesenangan sesaat tanpa memikirkan
dampak negatif bila soft drink diminum secara terus menerus dan berlebihan. Adapun
sebagian dari dampak negatif minum minuman bersoda adalah kerapuhan tulang
(Wyshak, 2000) dan kerusakan gigi (Jacobson, 2003).
1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat diambil rumusan masalah berupa :

Apakah efek yang ditimbulkan jika tulang direndam ke minuman bersoda?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun dari penelitian ini dilakukan bertujuan untuk :

Mengamati efek dari minuman bersoda terhadap tulang.

1.4. Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan, peneliti berharap hasil penelitian ini bermanfaat
baik untuk diri sendiri maupun masyarakat. Dengan penelitian ini akan diperoleh
beberapa manfaat, antara lain :

1) Mendapatkan informasi tentang minuman bersoda, baik kandungan maupun dampak


dari minuman tersebut.
2) Mengetahui gangguan kesehatan yang menjadi akibat minuman bersoda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Air Soda

Air soda atau air berkarbonasi adalah air yang dikarbonasikan dan dibuat bersifat
efervesen dengan penambahan gas karbon dioksida di bawah tekanan. Air soda
mendapatkan namanya dari garam natrium yang dikandungnya mengatakan senyawa
'bergaram', menambah kualitas yang berbeda bagi sejumlah minuman beralkohol dan
tanpa alkohol.

Kandungan dalam air soda :

1. Zat Pewarna

Warna yang ada dalam minuman seperti coca-cola, pepsi/minuman sejenis lainnya
berasal dari zat yang disebut methylimadazole (4-MI). Dalam sebuah penelitian di
California, konsumsi zat 4-MI secara berlebihan akan memicu adanya kanker.

2. Kafein

Di dalam satu kaleng soda, setidaknya mengandung 40 mg kafein. Dengan kata lain,
jumlah kafein yang ada hampir sepertiga dari satu cangkir biasa. Fakta menunjukkan
jika kafein dapat membuat detak jantung menjadi lebih cepat dan meningkatkan
tekanan darah tinggi. Kafein juga membuat tubuh berhenti menyerap zat besi dari
makanan. Jadi orang yang gemar meminum soda kemungkinan besar beresiko
mengalami kekurangan zat besi.

3. Gula

Kadar gula yang tinggi dapat memicu obesitas, diabetes tipe 2, serangan jantung, dan
juga stroke. Gula dalam minuman bersoda juga cepat diserap tubuh, sehingga
membuat peminumnya mudah lelah. Penelitian lain juga menemukan bahwa
konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan depresi, gangguan ingatan, dan gigi yang
mudah rapuh.
4. Asam Fosfat

Menurut penelitian, asam fosfat diklaim menjadi salah satu penyebab terbesar
gangguan pada ginjal. Dan studi yang dilakukan oleh para peneliti dari US National
Institutes of Health di Maryland, Amerika Serikat, menemukan bahwa minum lebih
dari dua kaleng soda setiap hari beresiko meningkatkan gangguan pada ginjal dua kali
lipat yang disebabkan oleh kandungan asam fosfat. Dan asam fosfat yang
menyebabkan tulang menjadi rapuh dan lemah, terutama dalam usia pertumbuhan
yang mana mampu membuat banyak retakan pada tulang.

Studi lain di Amerika Serikat menyebutkan bahwa wanita yang mengonsumsi soda
lebih dari tiga kaleng dalam sehari dapat mengikis ketebalan tulang dan membuat
tulang mudah keropos.

5. Bisphenol A

Kandungan bisphenol A diketahui memiliki kaitan terhadap penyakit jantung, kanker,


dan cacat pada anak. Zat ini banyak ditemukan di botol susu, garpu plastic, serta
kaleng aluminium yang biasa digunakan untuk minuman soda seperti coca-cola dan
pepsi.

6. Asam Sitrat

Asam sitrat merupakan salah satu zat utama yang membuat rasa menendang pada
soda. Alaminya, zat ini ada pada buah-buahan seperti jeruk dan lemon. Kendati
demikian, konsumsi asam sitrat berlebih dapat membuat korosi pada gigi. Dalam
kasus yang ekstrim, korosi ini dapat menyebabkan gigi mudah patah.

2.1.2. Tulang

Tulang adalah jaringan yang tersusun oleh sel dan didominasi oleh matrix kolagen
ekstraselular (tipe I collagen) yang disebut sebagai osteoid. Osteoid ini termineralisasi oleh
deposit kalsium hydroxyapatite, sehingga tulang menjadi kaku dan kuat.

Macam-macam jaringan tulang :

1. Jaringan tulang keras (osteon)

Tersusun oleh sel-sel tulang keras. Di antara sel-sel tulang terdapat bahan dasar
(matriks) yang mengandung zat kapur. Zat kapur ini yang menyebabkan tulang
menjadi keras.
2. Jaringan tulang rawan (kartilago)

Tersusun oleh sel-sel tulang rawan. Mengandung banyak zat perekat pada ruang antar
sel tulang rawan dan sedikit zat kapur, bersifat lentur. Tulang rawan terdapat pada
permukaan persendian dan daun telinga.

2.2. Tinjauan Empirik

1) Soda adalah penyebab utama tulang rapuh. (Wyshak, 2000).


2) Jumlah kalsium dalam tubuh akan berkurang setelah mengonsumsi minuman
berkarbonasi yang kadar kafeinnya tinggi. (Creighton University, 2001)
3) Sering mengkonsumsi minuman soda dapat meningkatkan resiko osteoporosis. (Tufts
University, 2006)
4) Kandungan asam fosfor pada soda adalah penyebab utama tulang rapuh. (Joyce Hendley,
2010)

2.3. Kerangka Berpikir

Kondisi Realita Kondisi Harapan

Masyarakat menjadikan minum Masyarakat memahami dampak negatif minuman


minuman bersoda sebagai gaya hidup. bersoda sehingga tidak menjadikan minuman
bersoda sebagai gaya hidup

Rumusan Masalah

Apakah efek yang ditimbulkan jika tulang


direndam ke minuman bersoda?

Hipotesis

1) Jika tulang direndam dengan waktu yang singkat kedalam


minuman bersoda, maka kerapuhan tulangnya lebih kecil.
2) Jika tulang direndam dengan waktu lebih lama kedalam
minuman bersoda, maka kerapuhan tulangnya lebih besar.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Subyek Penelitian

Sampel : 2 Tulang ayam.

3.2. Variabel Penelitian

Pada kesempatan ini, peneliti akan melakukan penelitian kuantitatif dengan metode
eksperimen. Adapun 3 (tiga) variabel yang digunakan adalah :

Variabel Manipulasi : Durasi perendaman tulang.


Variabel Respon : Perubahan kepadatan tulang.
Variabel Kontrol : Massa tulang, volume soda, jenis soda.

3.3. Prosedur Penelitian

Alat dan Bahan :

1. 2 gelas plastik
2. Timbangan
3. Gelas ukur
4. 2 tulang ayam, masing masing bermassa 2 gram.
5. Air soda

Prosedur :

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.


2. Menuang soda kedalam masing masing gelas plastik. Menakar dengan gelas ukur
agar volume nya sama.
3. Memberi label A untuk gelas pertama, dan label B untuk gelas kedua sebagai
identitas pembeda.
4. Memasukkan tulang kesetiap gelas.
5. Menutup gelas dengan rapat, agar kadar soda lebih awet.
6. Merendam tulang di gelas A selama 3 hari dan rendam tulang di gelas B selama 7
hari.
7. Mengamati dan mencatat perubahannya.

3.4. Metode Pengumpulan Data


Tulang ayam akan didata setiap hari selama 3 hari untuk gelas A dan 7 hari untuk gelas
B.

3.5. Instrumen Pengambilan Data


Hari ke- Kondisi Tulang
Gelas A Gelas B
1
2
3
4
5
6
7

Tabel akan diisi berdasarkan pengamatan dari eksperimen yang dilakukan peneliti selama 7 hari.
DAFTAR PUSTAKA

http://kwani9a27.blogspot.com/2008/10/minuman-bersoda.html , Pengaruh Minuman


Bersoda Terhadap Kesehatan Tubuh, diakses pada 18 Desember 2014

http://id.shvoong.com/tags/minuman/, Benarkah Minuman Bersoda Penyebab Osteoporosis,


diakses tanggal 18 Desember 2014

http://id.answers.yahoo.com/ , Dampak Baik dan Buruk Soft Drink, diakses tanggal 23 Oktober
2014

http://lesa-mylife.blogspot.com/2011/11/bahaya-minuman-berkarbonasi.html , Bahaya
Minuman Berkarbonasi, diakses tanggal 17 September 2014

Anda mungkin juga menyukai