Disusun Oleh :
MOCHAMAD YUSUF (33)
Tingkat 1B
TAHUN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Tuhan YME. Pada akhirnya, penulis dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini dengan baik dan lancar.
Karya tulis ilmiah yang berjudul Dampak Minuman Isotonik ini ditulis untuk
memenuhi tugas laporan Bahasa Indonesia Akper Dharma Husada Kediri.
Manusia ialah tempat salah dan lupa. Penulis merasa bahwa karya tulis ilmiah ini
masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik dari
pembaca masih diperlukan penulis agar menjadi masukan yang berharga bagi tugas yang
akan datang.
Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat dalam menambah
wawasan ilmu pengetahuan, dan kemanfaatan terhadap kesehatan manusia.
Wassalamualaikum. Wr. Wb
Kediri, September 2014
Penyusun
Mochamad Yusuf
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
.................................................................................... i
Daftar Isi
.................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
.................................................................................... 1
................................................ 5
ii
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
.................................................................................. 8
4.2 Saran
.................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
...................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Penulisan ini bisa memberi wawasan buat penulis dan memberi informasi kepada pembaca
tentang :
1. Mengetahui perbedaan minuman isotonik dengan minuman energy drink.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Minuman Isotonik
Isotonik terdiri dari dua kata, yaitu Iso artinya sama dan tonik artinya tekanan. Tekanan yang
sama artinya cairan di dalam minuman isotonik harus mempunyai tekanan yang sama dengan
tekanan yang terdapat di dalam sel tubuh dan dinding pembuluh darah. Hal tersebut
dikarenakan apabila cairan di dalam minuman lebih besar dari cairan dalam sel tubuh dan
darah, maka dapat menyebabkan peristiwa masuknya cairan ke dalam sel tubuh dan dapat
menyebabkan pembengkakan sel tubuh bahkan terpecahnya sel darah yang disebut peristiwa
hemolisis yang disebabkan lingkungan hipotonik dalam tubuh.
Kandungan zat gizi yang terkandung dalam pangan, serta mempunyai peran dalam mengatur
proses-proses kehidupan dalam tubuh adalah air. Salah satu sumber air yang banyak di
konsumsi oleh masyarakat adalah minuman komersial yang memiliki kecenderungan telah
ditambahkan pemanis, pewarna, zat gizi dan zat lainnya. Penambahan zat-zat tersebut dapat
memberikan pengaruh seperti meningkatkan cita rasa serta merubah pH minuman yang pada
dasarnya netral. Beberapa penelitian di Amerika menunjukkan bahwa gula dalam produk
minuman akan menimbulkan efek yang buruk bagi kesehatan apabila dikonsumsi secara
berlebihan, misalnya saja dapat memicu pertambahan berat badan serta menimbulkan
kerusakan gigi (Wirakartakusumah 2001; Maghlaes et al 2008). Faktor yang paling penting
pada proses erosi enamel gigi adalah asiditas yang berasal dari makanan atau minuman yang
dikonsumsi oleh seseorang (Lussi et al 2004; Lussi & Jaeggi 2006).
Sebuah minuman dikatakan isotonik jika minuman tersebut mempunyai Osmolaritas sekitar
250 mOsm/L 340 mOsm/L. Kandungan dalam minuman isotonik adalah elektrolit,
kandungan gula cukup rendah hanya 6%-7% per 100 mL-nya. Gula dalam hal ini dibutuhkan
untuk membantu mempercepat penyerapan elektrolit. Kandungan yang terbanyak dalam
minuman isotonik adalah air. Selain itu terdapat pula BTP seperti pemanis dan pengawet.
2.2 Elektrolit
Definisi Elektrolit
Elektrolit merupakan gabungan dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion) yang berguna
untuk membantu kelancaran fungsi cairan tubuh.
2
1. Kandungan Larutan Elektrolit dalam Minuman Isotonik
Dalam komposisi minuman isotonik terdapat ion yang dapat mengganti elektrolit tubuh yang
hilang, yaitu Natrium Klorida, kalium Fosfat, Magnesium Sitrat, dan Kalsium Laktat.
BTP Pengawet adalah bahan tambahan pangan pengawet yang dapat mencegah atau
menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian dan perusakan lainnya terhadap
pangan yang disebabkan mikroorganisme.
Pengawet yang diijinkan digunakan untuk pangan tercantum dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor : 722/Menkes/Per/IX/88 tentang Bahan Tambahan Pangan Pangan,
mencakup:
1. Asam Benzoat
2. Asam Propionat
3. Asam Sorbat
4. Belerang Oksida
5. Etil p-Hidroksida Benzoat
6. Kalium Benzoat
7. Kalium Bisulfit
8. Kalium Meta Bisulfit
9. Kalium Nitrat
10. Kalium Nitrit
3
2.4 Bahan Pengawet yang diijinkan Namun Kurang Aman
Beberapa zat pengawet berikut diindikasikan menimbulkan efek negatif jika dikonsumsi oleh
individu tertentu, misal yang alergi atau digunakan secara berlebihan.
1. Kalsium Benzoat
Bahan pengawet ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil toksin (racun), bakteri
spora dan bakteri bukan pembusuk. Senyawa ini dapat mempengaruhi rasa. Bahan makanan
atau minuman yang diberi benzoat dapat memberikan kesan arima fenol, yaitu aroma obat
cair. Asam Benzoat digunakan untuk mengawetkan minuman ringan, minuman anggur, saus
sari buah, sirup, dan ikan asin. Bahan ini bisa menyebabkan dampak negatif pada penderita
asma dan bagi orang yang peka terhadap aspirin. Kalsium Benzoat bisa memicu terjadinya
serangan asma.
4
5. Natrium Metasulfat
Sama dengan Kalsium dan Natrium Metasulfat juga sering digunakan pada produk roti dan
tepung. Bahan pengawet ini diduga bisa menyebabkan alergi pada kilit.
6. Asam Sorbat
Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, dan produk minuman kerap
ditambahkan asam sorbat. Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini bisa membuat
perlukaan di kulit. Batas maksimum penggunaan asam sorbat (mg/l) dalam makanan berturutturut adalah sari buah 400, sari pekat 2100, squash 800, sirup 800, minuman bersoda 400.
1. Natamysin
Bahan yang kerap digunakan pada produk daging dan keju ini, bisa menyebabkan mual,
muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.
2. Kalium Asetat
Makanan yang asam umumnya ditambahi bahan pengawet ini. Padahal bahan penggawet ini
diduga bisa menyebabkan rusaknya fungsi ginjal.
3. Butil Hidroksi Anissol (BHA)
Biasanya terdapat pada daging babi dan sosisnya, minyak sayur, shortening, keripik kentang,
pizza dan teh instan. Bahan pengawet jenis ini dapat menyebabkan penyakit hati dan memicu
kanker.
5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Perbedaan Minuman Isotonik dengan Energy Drink
Minuman isotonik dan minuman penambah tenaga (energy drink) memilki perbedaan yang
signifikan. Minuman isotonik mengandung berbagai zat yang dipercaya dapat mempercepat
proses pembentukan cairan tubuh yang terbuang atau menggantikan cairan tubuh yang hilang
sehingga dapat mencegah dehidrasi. Hal ini dikarenakan sifat minuman isotonik yang mudah
diserap tubuh. Zat yang terkandung dalam minuman isotonik biasanya berupa larutan
elektrolit atau garam mineral. Sedangkan minuman penambah tenaga (energy drink) dapat
menyebabkan dehidrasi.
6
3.3 Dampak negatif yang Ditimbulkan dari Minuman Isotonik
1. Menyebabkan meningkatnya tekanan darah pada penderita hipertensi.
Karena minuman isotonik mengandung garam, minuman isotonik tidak boleh dikonsumsi
sembarangan oleh penderita hipertensi. Sebab kelebihan asupan natrium dapat menyebabkan
meningkatnya tekanan darah pada penderita hipertensi.
2. Dapat memaksa ginjal bekerja lebih keras.
Penderita ginjal sebaiknya berhati-hati mengkonsumsi minuman isotonik. Hal tersebut
dikarenakan konsumsi minuman isotonik dapat memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk
membuang kelebihan mineral yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.
3. Dapat menimbulkan efek samping yang serius.
Untuk rentang waktu panjang, mengkonsumsi minuman isotonik yang berlebihan dapat
menimbulkan efek samping yang serius, misalnya tubuh lemah, jantung berdebar, dan
menimbulkakn penyakit Lupus (Systemic Lupus Eritematosus)
4. Dapat menyebabkan bengkak
Minuman isotonik yang telah banyak beredar si pasaran apabila dikonsumsi secara
berlebihan, dapat menimbulkan efek samping lain berupa bengkak yang dapat terjadi karena
tertahannya cairan di dalam tubuh.
7 IV
BAB
PENUTUP
4.1Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab sebelumnya,dapat disimpulkan bahwa minuman isotonik
memiliki perbedaanyang signifikan dengan minuman penambah penambah tenaga (energy
drink). Minuman isotonik ini memiliki berbagai zat yang dapat memulihkan kondisi
seseorang ketika mengalami dehidrasi akibat melakukan aktivitas yang melelahkan dan
banyak mengeluarkan banyak cairan tubuh.
Tingkat konsumsi minuman isotonik di kalangan remaja dikarenakan beberapa faktor,
diantaranya dari rasa minuman isotonik yang bervariasi,pengaruh iklan di televisi dan
kemasan produk minuman isotonik yang dikemas secara menarik.
Namun, tingkat konsumsi minuman isotonik ini tidak diimbangi oleh pengetahuan
konsumsen terhadap dampak negatif yang dapat mempengaruhi kesehatan tubuh bila
dikonsumsi tidak sesuai dengan takaran yang dianjurkan, dampak negatif tersebut
diantaranya adalah dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah pada penderita
hipertensi, memaksa ginjal bekerja lebih keras, menimbulkan efek samping yang serius dan
dapat menyebakan edema (bengkak).
Kebanyakan dari mereka hanya mengetahui dampak positif yang dapat ditimbulkan apabila
mengkonsumsi minuman isotonik, diantaranya yaitu dapat menghilangkan dehidrasi,
membantu dalam proses penyembuhan sariawan, dan memulihkan kondisi tubuh saat
menderita demam berdarah dan tifus.
4.2Saran
Produsen minuman isotonik sebaiknya memperhatikan hak konsumen untuk sehat. Caranya,
dengan memperpendek masa kadaluwarsa atau menghilangkan bahan pengawet dalam
minuman isotonik.
Sebaiknya, masyarakat sebagai konsumen lebih paham terhadap dampak yang dapat
ditimbulkan dari minuman isotonik ini sebelum mengkonsumsinya.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/39902
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54340
http://agungdsp.wordpress.com
http://blog.its.ac.id/fadliwdt/2007/08/20/menelisik-minuman-isotonik
http://www.membuatblog.web.id/2010/08/bahan-pengawet-pada-makanan.html
http://entertainment.kompas.com/read/2008/06/29/01092754/di.balik.minuman.isotonik
http://ikapunyaberita.wordpress.com/2007/05/20/minuman-isotonik/