Anda di halaman 1dari 2

Air soda merupakan sejenis air yang dikarbonasikan dan dibuat bersifat efervesen dengan penambahan gas karbon

dioksida di bawah tekanan. Air soda mendapatkan namanya dari garam natrium yang dikandungnya mengatakan senyawa 'bergaram,' menambah kualitas yang berbeda bagi sejumlah minuman beralkohol dan tanpa alkohol. Air soda juga merupakan bahan baku bagi long drink dan koktail. Air soda juga bisa langsung diminum. Pada tahun 1767, Joseph Priestley dari Inggris menemukan air soda yang juga dikenal sebagai air berkarbonasi, ketika pertama kali ia menemukan cara memasukkan air dengan karbon dioksida ketika menutup semangkok air di atas tong bir di sebuah pabrik MiRas di Leeds, Inggris. Air soda diperkenalkan di akhir abad ke-19, mencapai Kalkuta pada tahun 1812, dan pipa pindah di rumah menjadi lambang kemakmuran kelas menengah dari awal abad ke-20.
http://id.wikipedia.org/wiki/Air_soda

Banyak dokter dan kalangan medis mengingatkan bahwa minum minuman bersoda atau soft drink bisa menaikkan berat badan dan membuat orang gemuk. Mengapa demikian? Minum soda sesekali saja memang tidak masalah, namun yang terjadi efek kecanduan pada soda membuat orang ketagihan meminumnya hingga akhirnya dampak buruk yang didapatkan. Orang yang sudah kecanduan hampir tiap hari minum soda bahkan sehari bisa beberapa kali. Hal ini karena soda mengandung kadar gula yang tinggi. Gula membuat orang merasa baik karena secara instan memberi energi dan membuat tubuh melepaskan serotonin (neurotransmitter yang meningkatkan suasana hati sehingga membuat orang merasa bahagia). Itulah mengapa minum soda membuat orang kecanduan, seperti dilansir Healthmad, Sabtu (19/3/2011). Jadi tidak heran jika kebanyakan penyuka soda akan mengalami kenaikan berat badan dan cenderung obesitas (kegemukan). Peneliti di University of Texas menemukan bahwa soda meningkatkan risiko obesitas rata-rata 32,8 persen, sedangkan diet coke (soda bebas gula) justru meningkatkan risiko hingga 54,5. Maka soda bebas gula tak selalu sehat. Sebagian besar minuman soda mengandung 250 kalori per 600 ml. Tak ada kandungan nutrisi atau mineral di dalamnya, melainkan hanya gula dan kafein. Selain itu, minuman bersoda sendiri telah memainkan peran terhadap perkembangan hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dan hiperinsulemia (kadar insulin dalam darah melebihi jumlah normal). Insulin ini dihasilkan oleh pankreas untuk membantu mengatur kadar gula darah. Kandungan gula yang tinggi dalam minuman soda mempengaruhi kadar insulin, sehingga orang yang suka minum soda juga memiliki risiko tinggi menderita diabetes tipe 2 (karena gaya hidup).

Tak hanya meningkatkan gula darah dan menyebabkan kegemukan, orang yang suka minum soda juga lebih berisiko mengalami osteoporosis atau pengeroposan tulang terutama saat usianya semakin bertambah tua. Meskipun hampir sebagian besar orang sudah tahu, tapi banyak yang belum menyadari. Mengonsumsi minuman soda bisa mempercepat datangnya suatu penyakit. Kandungan asam fosfor dalam minuman soda yang menimbulkan sensasi kesegaran atau gelembung-gelembung udara ternyata dapat mengerogoti tulang. Jika minuman soda terus menerus dikonsumsi, maka semakin lama tulang akan makin rapuh dan berbentuk seperti poripori yang bolong-bolong. Selain bisa membuat tulang menjadi rapuh, konsumsi minuman soda juga dapat melemahkan otot serta tulang. Hal ini berdasarkan dari hasil penelitian yang dilaporkan dalam International Journal of Clinical Practice. Minuman soda yang dikonsumsi secara terus menerus juga bisa menimbulkan risiko kesehatan lain seperti merusak gigi akibat kandungan asam fosfor dan gula, memberikan efek dari kafein yang dikandung seperti insomnia, tekanan darah tinggi dan detak jantung yang tidak beraturan. SAATNYA KONSUMSI HERBALIFE secara teratur gabung bersama kami disini (mer/ir)
http://www.herballifeindonesia.com/search/herbalife-dan-darah-tinggi

Anda mungkin juga menyukai