Pilatus Orang
Penjajah Yahudi
PERMAINAN KATA
KELUAR BERTANYA
& &
MASUK MENJAWAB
INJIL YOHANES JEJAK BAYANG KEKUASAAN
Pilatus (18:28; 19:1) Dia gubernur di Yudea yang ditunjuk
oleh Kaisar Roma yang mengontrol
“apa tuduhanmu terhadap orang ini? Pilatus tampil sebagai hakim yang
(18:29) mengadili orang-orang Yahudi.
Pilatus, “aku tidak menemukan kesalah Inilah penilaian dari seorang penguasa
pada orang ini”(19:4, 6) sekuler terhadap pribadi Yesus
Imam Kepada dan Petugas Bait Allah Para penguasa dalam hal keagamaan
(18:35; 19:6)
“kami tidak diperbolehkan membunuh Yang diacu di sini adalah Hukum Musa,
seseorang” (18:31) sebagai otoritas tertinggi bagi orang
Israel. Perbedaan orang jajahan dan
penjajah, bertobak belakang.
Kami punya hukum, dan menurut Penjajah dan orang terjajah akhirnya
hukum itu Ia harus mati (19:7) sepakat, punya hukum yang sama.
Mereka bekerja sama.
INJIL YOHANES Jejak Bayang KEKUASAN
“Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Yesus menjelaskan asal-usulnya dan
Aku datang ke dalam dunia ini, supaya tujuan kerajaanNya: membawa orang
mereka memberi kesaksian tentang pada kebenaran.
kebenaran.” (19:37)
Yesus tidak lagi memberi jawab (19:9) Diam nya Yesus menunjukkan Yesus
lebih berkuasa dari Pilatus
Yesus menjawab: “Engkau tidak punya Kekuasaan Yesus lebih besar dari pada
kuasa apapun terhadap Aku, jika kuasa Pilatus.
itu tidak diberikan kepadamu dari atas”
(19:11)
Penjajah & Pemimpin Kekuasaan Yesus
Yahudi
Kekuatan dan kekusaanya bersifat Kekuatan dan kekusasanNya
fisik, kekerasan, dominasi atas bukan fisik dan kekerasan
bangsa dan rakyat.
Menyebut Kaisar sebagai raja dan Raja yang kerajaanNya berasal dari atas
penguasa mereka (19:15) (18:36)
Natanael berkata kepada Yesus: Engkaulah Raja
orang Israel?” (1:50)
Orang-orang berharap untuk menjadikan Yesus
sebagai Raja. (6:15)
Yesus memasuki Kota Yerusalem seperti Raja
(12:13)
Dalam penyaliban, Yesus diberi gelar: Yesus dari
Nazaret, Raja orang Yahudi. (19:19-22).
Yesus dimakamkan oleh Yusuf dari Arimatea
dengan pemakaman seorang Raja. Kubur kosong,
jumlah rempah-rempah yang dipakai.
Yesus adalah PEMIMPIN ideal:
memimpin dengan kasih dan
teladan bagi rakyatNya (13:1, 34-
35; 15:12-17)
Kepemimpinan seperti seorang
gembala yang baik (Yoh 10).
Cinta dan kasih Yesus begitu
konret dalam segala tanda dan
mukjizat, pengorbananNya juga
konkret.
Sumber dari Kerajaan Yesus adalah
dari Allah, kasih Bapa kepada Anak
Terkasih.
Yesus menunjukkan dan
mencontohkan kasih Bapa kepada
para muridNya (17:26).
Kepemimpinan Yesus menjai model
bagi Gereja Perdana dan para
pengikutNya: saling mencintai satu
sama lain (13:34-35).
Kepemimpinan Yang
Melayani Dalam
Perspektif Kitab Suci
Abram diutus Allah untuk pergi dari daerah
asalnya di Ur-Kasdim (UZ) di daerah Mesopotamia
ke tanah Kanaan.
“pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dari
rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan
kepadamu” (Kej 12:1)
Ur-Kasdim berada di daerah Mesopotamia yang
sangat luas dan subur. Daerah ini berada di
tengah-tengah aliran 2 sungai Efrat dan Tigris.
Kesuburan Ur Kasdim tidak sebanding dengan
daerah Kanaan yang kering dan cuma
mengandalkan Sungai Yordan yang tidak begitu
besar.
Abram tidak tahu pasti apa yang menjadi
janji Allah mengenai tanah/daerah yang
menjadi tujuan. Abram juga tidak tahu
kondisi tanah dan janji keturunan.
Di sini kita bisa belajar bahwa MISI adalah salah satu sarana
untuk MENGENAL TUHAN secara utuh.
Berkali-kali Allah memperkenalkan siapa diriNya dan apa
rencanaNya kepada Musa dan kepada seluruh bangsa Israel.
Contoh di Kel 6:1-12.
Ketika Musa menjalankan Misinya itu, tanda-tanda ajaib
seperti yang dijanjikan Allah sungguh terjadi.
Firaun semakin keras hatinya, dan selalu disertai dengan
tulah-tulah: air jadi darah, katak, nyamuk, lalat, penyakit
sampar, barah, hujan es, belalang, gelap gulita, kematian
anak sulung Mesir.