Resume Day 6
Bapak Fitra Kristanto – Kasubdit Kerja Sama Internasional III, Dit. KSIKC
- Struktur organisasi terdiri dari: Direktur; Dit. KSI I (Seksi Bilateral I-III, seksi
regional);
Direktur
Subdit KSI I Subdit KSI II Subdit KSI III Tata Usaha Kelompok
Jabfung
Subdit KSI I
- KSI I � Bilateral (Asia, Amerika, Eropa, Afrika, Australia, dan Pasifik) dan sub-
regional (BIMP-EAGA; IMT-GT)
- Kita tidak punya agreement dengan Israel karena policy kita tidak
mengizinkannya.
- Isu terkini di WCO: Bidang tariff and trade affair, WCO capacity building �
BLBC sebagai WCO A/P RCL , Pusdiklat BC sebagai WCO A/P RTC,
Indonesia menjadi anggota Audit Committee 2022-2024 di WCO, prepare
untuk Regional Dog Training Centre; Bidang WCO enforcement and
facilitation � Joint operation (operasi demeter, mekong dragon, IRENE,
thunder, Doubleton), Indonesia dikukuhkan sebagai RTC dan RCL, terpilih
menjadi A/P Vice chair, project WCO INAMA dan WCO A/P Plastic waste
border management project, sekarang sedang menyusun aturan tentang dual
use materials; International Customs Day � Nurturing the next generation:
Promoting a culture of knowledge-sharing and professional pride in customs.
- UNODC � DJBC dan WCO kerja sama dalam hal capacity building (UNODC-
WCO CCP)
- 3 negara IPK tertinggi: Denmark (88), Selandia Baru (88), Finlandia (88).
Indonesia (38, rank 96 dari 180 negara)
- Keuntungan/bunga
- Kompensasi/honor kedinasan
- Pemberian rekan kerja uang maks 300rb per momen dan 1 jt akumulatif per
tahun
- Pemberian rekan kerja non uangmaks 300rb per momen dan 1 jt akumulatif
per tahun
- Hidangan/sajian
Tahun 1995 terdapat 2 tambahan BKC yaitu Minyak tanah dan gula. Sekarang ada
3, yaitu EA, HT, dan MMEA. Beacukai berencana akan menambah BKC yaitu Plastik
dan Minuman kemasan berpemanis.
- Aspek formil
o Persetujuan DPR RI
- Aspek Filosofis
o Kebijakan cukai HT
o Advokasi
o Menghilangkan motif rokok
- Pertumbuhan ekonomi
- Inflasi
Dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBC CHT) = 3% dari total penerimaan cukai
untuk 10% penegakan hukum, 40% kesehatan, dan 50% kesejahteraan masyarakat.
Resume Day 7
Visi BC
Misi BC
Fungsi
- Revenue Collector
- Community Protector
- Trade Fascilitator
- Industrial Assistance
- Perencanaan strategis
- Manajemen transformasi
- Manajemen risiko
o Administrasi penerimaan
o Pemantauan penerimaan
o Kebijakan organisasi
o Manajemen kepegawaian
o Penilaian risiko
o Monev risiko
Tantangan global
- Perang rusia-ukraina
- Teknologi
- Demografi
- Perubahan probis
- Fokus kebijakan
PRKC
- Penguatan pelayanan
Personal Branding
- Brain
- Belief
Bapak Arman Tarmidzi & Bapak Tri Nofriyadi (Subdit Nilai Pabean, Dit. Teknis
Kepabeanan)
- Unsur pengurang baru yang ada di PMK 144 �pajak di negara pengekspor
- Di PMK 144 perhitungan freight dan insurance bisa dilakukan di nilai transaksi
(sebelumnya di fallback)
- Penyempurnaan ketentuan:
- Perbaikan formula
( )
( ) ( )
⮚ Nilai transaksi, barang identik, barang serupa, deduksi, metode lain (harga
pembelian di risalah lelang, depresiasi, hasil penilaian oleh penilai
pemerintah/ penilai publik tersertifikasi)
- Komunikasi efektif: rumus komunikasi efektif � visual 55%, verbal 7%, vokal
38%; pemilihan kata-kata juga sangat penting
- Bijak dalam bermedia sosial, karena: untuk menjaga harkat martabat; sebagai
PNS dibatasi oleh aturan; menciptakan lingkungan kerja kondusif
- Sanksi moral (PMK 190/2018); sanksi pidana (UU 11/2008 j.o. UU 19/2016
tentang ITE; sanksi disiplin PP 94/2021.
- Diimbau: bersikap netral; hindari hate speech; sesuai norma kesopanan dan
kesusilaan; sampaikan pelanggaran ke UKI/Itjen
- Pelayanan prima�pelayanan yang sangat baik/terbaik sesuai dengan standar
Resume Day 8
#Materi 1
1. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang
dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam
Undang-Undang tentang Narkotika dan Peraturan Menteri Kesehatan yang
mengatur perubahan penggolongan Narkotika.
Golongan I :
Golongan II :
Golongan III :
2. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
Golongan I :
Golongan II :
Golongan III :
Golongan IV :
3. Prekursor adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat
digunakan dalam pembuatan Narkotika dan Psikotropika.
1. Geografis
5. Vonis mati
6. Mati overdosis
modus operandi
1. Pos/PJT
2. Penyembunyian di badan
3. Kontainer/kargo
4. False Concealment
5. ABK
6. Barang bawaan
Rencana Strategis
1. Penguatan IT
5. Operasi bersinar
7. JTF on Narcotics
#Materi 2
Penguatan Pengawasan
Dasar Hukum
Latar Belakang
- Penguatan integritas
- Masukan perbaikan
- Ballon effect
Kewenangan
2. Penindakan. Dari NHI dan info lain yang didapatkan akan dilakukan
penentuanskema kemudian patroli dan operasi
#Materi 1
Peran:
Prinsip management
- Planning
- Organizing
- Actuating
- Controlling
Struktur Organisasi
Tantangan
- Ego Sektoral
Pentingnya sinergi
Tagline (Bea Cukai Makin Baik) – pada masa depan diharapkan semakin simple
dengan tanda masyarakat mengenal DJBC hanya dari logo yang sudah disimplifikasi
Strategi komunikasi
1. Stakeholder Engagement
2. Communication Intelligence
Rebranding
3. Community protection
Bijak Bermedsos
Peluang
Tantangan
Do
Donts
- Keberpihakan politik
#Materi 2
Dasar hukum audit kepabeanan dan cukai adalah pada UU Kepabeanan pasal 86
dan pasal 17 sebagai kewenangan audit.
1. Barang
2. Dokumen
3. Orang
4. Uang
5. Pengangkut
1. Audit Kepatuhan
2. Audit Khusus
3. Audit Investigasi
Direktorat Audit menjalankan tugas revenue collector dan post clearance check.
Audit mempercepat proses clearance kepabeanan sehingga dapat menekan
dwelling time. Audit dapat dilakukan dengan mudah apabila dapat menguasai ilmu
data analitik. Kedepan akan ada e-audit seperti negara Jepang dan Singapura.
Berbagai kegiatan audit dilakukan oleh Direktorat Audit Kepabeanan dan Cukai
dan dapat mengecek kebenaran nilai barang dan proses bisnis di lapangan. Selain
ilmu auditing, seorang auditor juga harus dapat memasuki wilayah tugas yang
diaudit dengan menerapkan human intelijen sehingga dapat mewawancarai security
atau pegawai yang diaudit tanpa diketahui oleh pihak tersebut.
Proses audit semua dilakukan dalam satu sistem sehingga memudahkan auditor
untuk mengecek post clearance.
#Materi 3
Peran Kehumasan
Prinsip Manajemen
P laning
O rganizing
A ct
C ontrolling
b. Bea Cukai
c. Kominfo
d. Dll
Tantangan Kehumasan
c. Ego Sektoral
Beacukai sebagai garda terdepan yang dapat diandalkan dalam pengawasan dan
pelayanan dalam memberikan kepastian dan rasa aman.
1. Challenging
2. Stakeholder Engagement
3. Moving Forward
4. Future Looking
5. Dynamic
6. Process
Strategi Komunikasi
1. Stakeholder Engagement
2. Communication Inteligence
Don’t Do This
• Dasar hukum:
o PMK No. 136 tahun 2022 tentang Keberatan di Bidang Kepabeanan dan Cukai
o Perdirjen No. 25 tahun 2022 tentang Tata Cara Pengajuan dan penyelesaian
Keberatan di Bidang Kepabeanan dan Cukai
• Pejabat bea dan cukai melakukan penetapan. Dirjen bea dan cukai melakukan
penetapan (output-nya SPKTNP atau SPKPBK). Dirjen memberikan keputusan
keberatan atas penetapan pejabat BC (berupa KEP), dapat menolak seluruhnya
atau Sebagian bahkan menerima.
• Objek keberatan berupa SPTNP, SPPBMCP. Keberatan berupa tarif dan nilai
pabean.
• Selain berupa tarif dan nilai pabean, yaitu berupa SPBL dan SPP.
• Tambahan alasan, penjelasan, bukti, data pendukung dengan jangka waktu 40 hari
sejak tanggal terima berkas pengajuan keberatan dan belum diterbitkan keputusan
atas keberatan yang dimaksud dikirim ke portal BC.
• Jika dirjen tak memutuskan dalam jangka waktu 60 hari sejak tanda terima
keberatan, keberatan dianggap dikabulkan.
o Tarif FTA: prosedur atau kronologis pemenuhan origin criteria dan ketentuan
lainnya, melakukan retroactivecheck dan rejection.
o Nilai pabean: bukti nyata, SPI, konsultasi dengan pihak yang tepat, keabsahan
dokumen pendukung penetapan, prosedur penetapan nilai pabean.
• Untuk SPP dan SPSA langsug ke Direktorat Keberatan Banding dan Peraturan.
o Telah dilakukan pembayaran 50% dari pajak yang terutang (kalo UU Kepabeanan
100%)
o Diajukan oleh wajib pajak, ahli warisnya, pengurus atau kuasa hukumnya
o Kualitas penetapan
o Alat bukti
o Keterangan ahli
o Majelis hakim
o Menolak
o Mengabulkan sebagian/seluruhnya
o Membatalkan
• Terhadap putusan PP, putusan akhir dan punya kekuatan hukum tetap (inkracht).
Kalo mau peninjauan kembali ke MA dengan melunasi tagihan yang timbul, bila ada.
• Kekalahan formal:
o Aman arsip
o Aman kewenangan
o Aman prosedur
o Aman dokumentasi
27 Januari 2023
• Narasumber terdiri dari 4 orang ex remote area. Dari aceh, atambua dan dua orang
dari sorong.
• Pertanyaan pertama mengenai biaya hidup. Di Aceh, biaya hidup normal sama
seperti di Jakarta. Harga makanan normal dan makanan di sana memiliki cita rasa
pedas dan bersantan. Di atambua kebanyakan makanan dari laut karena dekat
dengan laut dan biaya hidup seperti air aqua di harga 40rban. Sedangkan di papua
tentunya harga bahan makanan sedikit lebih mahal dari normal dan harga aqua bisa
menyentuh harga 100rban
• Pertanyaan kedua mengenai Tiket pesawat dari aceh dikisaran 2jt rupiah untuk
sekali jalan. Namun dapat disiasati dengan transit di Malaysia terlebih dahulu. Untuk
atambua sedikit lebih susah karena harus menaiki pesawat kecil untuk mencapai
kupang dan pesawat tersebut hanya 2x seminggu lalu dapat dilanjut ke jakarta.
untuk di papua ada pesawat yang
langsung menuju Jakarta dari bandara sorong dengan kisaran harga 3jt rupiah sekali
jalan
• Di Aceh dan papua terutama kantor sorong itu sudah terdapat beberapa mall dan
bioskop. Sedangkan di atambua sulit untuk menemukan mall atau makanan fast
food sehingga harus menuju kupang terlebih dahulu
• Di remote area keakraban diantara pegawai sangat terasa karena jumlah pegawai
yang sedikit sehingga hampir tidak ada sekat dengan pejabat. Diawal penempatan
biasanya pejabat patungan untuk membantu pegawai baru.
- Mengingatkan kita untuk bersyukur sudah diterima menjadi pegawai bea cukai.
- Hindari fraud
- Jauhi LGBT
PBB
Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup
suatu organisasi masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya perwatakan
tertentu.
Menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin
sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas
diatas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa
tanggung jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang
diperlukan untuk tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan
adalah rasa senasib sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat
diperlukan dalam menjalankan tugas.
Aba – Aba
Suatu perintah yang di berikan oleh seorang Komandan kepada pasukannya, untuk
dilaksanakan secara serentak atau berturut-turut.
Macam aba-aba
1) Aba-aba petunjuk
2) Aba-aba peringatan
3) Aba-aba pelaksanaan
1. Gerak
2. Jalan
Untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat. Catatan :
Bila gerakan meninggalkan tempat itu tidak terbatas jaraknya, maka di dahului
dengan aba-aba peringatan ” maju ”.
3. Mulai
PPB terdiri dari 2 gerakan yaitu Gerak ditempat dan Gerak berjalan. Untuk lebih
lanjut mari kita lihat 2 gerakan tersebut.
Gerakan ditempat
Gerak Berjalan
Tata cara penghormatan dibagi ke dalam beberapa bentuk sesuai dengan kondisi
dan subjek yang dihormati.
1. Berdiri
i. Cukup salah satu dari anggota kelompok yang melakukan penghormatan serta
mengucapkan salam
ii. Anggota lain perlu melakukan sikap siap dan melakukan penghormatan
2. Duduk
a. Acara Persiapan
b. Acara Pendahuluan
C. Acara Pokok
d.Acara Penutup
7. Pembacaan do'a
A. PBB Ditempat
1. Sikap Sempurna
- Pelaksanaan,
Pada aba2 pelaksanaan badan berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua
telapak kaki membentuk sudut 60, lutut lurus paha dirapatkan, berat badan pada
kedua kaki, perut sedikit ditarik, dada dibusungkan, lengan rapat pada badan,
pergelangan tangan lurus, jari mengenggam seperti meremas santan, ibu jari
segaris dengan jahitan celana serta pandangan lurus kedepan dan bernapas
sewajarnya.
2. Istirahat
- Pelaksanaan,
Kaki kiri dipindahkan ke samping kiri selebar 30 cm, kedua belah tangan
dibawa kebelakang dan dibawah pinggang, punggung tangan kanan diatas telapak
tangan kiri, tangan kanan dikepalkan, tangan kiri memegang pergelangan tangan
kanan, kedua tangan dilemaskan dan badan dapat bergerak.
3. Lencang Kanan
- Pelaksanaan,
Dalam sikap sempurna, saf depan mengangkat lengan kanan/kiri dengan jari
menggenggam dan menyentuh bahu kiri/kanan orang disebelahnya, punggung
tangan menghadap keatas, kepala dipalingkan kekanan/kiri serta meluruskan diri
hingga dapat melihat dada orang yang berada disebelah kanan/kirinya.
5. Lencang Depan
6. Hadap Kanan/Kiri
- Aba-aba “Hadap kanan/kiri – GERAK”
- Pelaksanaan,
7. Serong Kanan/Kiri
- Pelaksanaan,
8. Balik Kanan
- Pelaksanaan,
9. Jalan di Tempat
- Pelaksanaan,
2) Pada saat berhenti dengan aba-aba Henti – GERAK, kaki pada saat
aba-aba ditambah dua hitungan kemudian sikap sempurna.
10. Memberi Hormat
- Pelaksanaan,
B. PBB Berjalan
1. Maju – Jalan
- Pelaksanaan,
Kaki kiri diayunkan ke depan, lutut lurus telapak kaki diangkat rata sejajar
dengan tanah setinggi ± 15 cm kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak
setengah langkah, tangan kanan di lenggangkan kedepan 90 derajat, lengan kiri 30
derajat kebelakang dan kemudian langkah berikutnya berjalan biasa dengan lengan
dilenggangkan kedepan 45 derajat dan kebelakang 30 derajat.
2. Langkah Tegap
- Pelaksanaan,
3. Lari
- Pelaksanaan,
Pada saat aba-aba peringatan kedua tangan dikepalkan dan diletakkan
dipinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap keluar, kedua siku
sedikit kebelakang, badan agak dicondongkan kedepan. Pada saat aba-aba
pelaksanaan dimulai dengan menghentakkan kaki kiri setengah langkah dan
selanjutnya sesuai dengan panjang dan tempo ketentuan diatas.
4. Membuka/Menutup Barisan
- Pelaksanaan,
Regu kanan dan kiri membuat satu langkah ke kanan dan kiri sedang regu
tengah tetap di tempat. Bedanya hanya pada arahnya saja. Buka barisan regu
kanan dan kiri melangkah menjauhi dari regu tengah sedangkan pada tutup barisan,
regu kanan dan kiri melangkah mendekati regu tengah.
PUDD di luar ruangan
Penghormatan
Barisan duduk :
Satu orang memimpin duduk siap, kemudian satu orang berdiri dan memberi
penghormatan
Barisan berdiri :
Satu orang memberi aba-aba siap gerak, kemudian komandan peleton memberikan
penghormatan
Barisan duduk :
Dalam barisan :
- Apabila Eselon II keatas, maka perlu hormat penuh (arah badan kearah
pejabat) dan hormat seluruhnya bila dalam regu.
- Apabila Eselon III dan IV, maka cukup penghormatan terpimpin dan
terwakilkan oleh satu orang (bila beregu) yang lain cukup sikap siap.
- Apabila dibawah eselon IV namun lebih tua dan sebagainya, cukup dengan
sikap siap atau dengan anggukan kepala.
Etika Mendahului
- Ketika berjalan, didepan ada Pejabat ataupun senior. Kurang lebih 2 langkah
mendekat, ucapkan “Selamat pagi” dan sikap hormat dilanjut dengan “Izin
Mendahului” , jarak untuk melakukan penghormatan kurang lebih 5-6 langkah.
- Apabila hendak melewati senior ataupun pegawai lain yang duduk di samping
tangga, ucapkan salam, misal selamat pagi, dan hormat sambal jalan atau
cukup anggukan kepala.
- Apabila ada pejabat atau senior dibelakang kita, maka kita akan berhenti di
persimpangan tangga dan mempersilahkan duluan sambil ucap salam.
- Beri Hormat dan Salam Ketika pintu lift telah terbuka dan ada pejabat
didalamnya. Segera masuk. (Hormat dan salam dilakukan sebelum memasuki
lift)
- Apabila pejabat masuk lift saat kita didalamnya, maka kita beri hormat dan
salam, sembari menanyakan mau turun lantai berapa. (selalu posisikan
badan dekat dengan tombol)
- Apabila situasi berdesakan dan tidak dapat dekat tombol, maka cukup mepet
ke samping lift dan tidak membelakangi pejabat. Apabila terlampau penuh,
maka cukup berucap “izin, silahkan duluan saja pak” dan tidak jadi naik.
- Saat akan keluar, ucapkan salam dan hormat sambil berjalan bila
memungkinkan, bila tidak maka cukup ucapkan “Izin duluan pak, selamat
pagi” dengan anggukan kepala condong kedepan.
- Setelah pintu dibuka dari dalam (posisi pintu dikunci) atau setelah membuka
satu daun pintu, Posisi Tegap dan hormat keruangan sembari berucap “Izin
Masuk”
- Berdiri di depan pintu ruangan dengan sikap hormat ke arah ruangan dan
berucap “Izin keluar”
Interupsi Rapat
- Setelah pintu dibuka dari dalam (posisi pintu dikunci) atau setelah membuka
satu daun pintu, Posisi Tegap dan hormat keruangan sembari berucap “Izin
Masuk”
- Apabila urusan telah selesai, maka dilaksanakan izin lagi terkait selesainya
urusan. Izin kepada Pimpinan Rapat “Perihal urusan telah selesai pak, Izin
Kembali” dan dilanjut sikap hormat dan ucap “Selamat Pagi”
- Berdiri di depan pintu ruangan dengan sikap hormat ke arah ruangan dan
berucap “Izin keluar”
PUDD di Tangga:
Terus berjalan dan menyalip senior, kemudian hormat sambil berkata "Selamat
pagi/s senior, izin mendahului"
Terus berjalan melewati senior sambil sedikit membungkukkan badan dan berkata
"Selamat pagi/s senior, izin lewat