0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan1 halaman
Dokumen ini membahas kasus perjudian yang dilakukan Nelson Siahaan dengan alibi sebagai mata pencaharian. Hakim memutuskan bersalah dan menjatuhkan hukuman 7 bulan penjara berdasarkan Pasal 303 ayat (1) KUHP, meskipun jaksa menuntut 10 bulan. Dokumen juga membahas data sekunder dan bahan hukum primer yang digunakan penulis dalam penelitian kasus ini.
Dokumen ini membahas kasus perjudian yang dilakukan Nelson Siahaan dengan alibi sebagai mata pencaharian. Hakim memutuskan bersalah dan menjatuhkan hukuman 7 bulan penjara berdasarkan Pasal 303 ayat (1) KUHP, meskipun jaksa menuntut 10 bulan. Dokumen juga membahas data sekunder dan bahan hukum primer yang digunakan penulis dalam penelitian kasus ini.
Dokumen ini membahas kasus perjudian yang dilakukan Nelson Siahaan dengan alibi sebagai mata pencaharian. Hakim memutuskan bersalah dan menjatuhkan hukuman 7 bulan penjara berdasarkan Pasal 303 ayat (1) KUHP, meskipun jaksa menuntut 10 bulan. Dokumen juga membahas data sekunder dan bahan hukum primer yang digunakan penulis dalam penelitian kasus ini.
Mengenai penerapan hukum pidana materil terhadap alibi terdakwa
Nelson Siahaan diduga melakukan tindak pidana perjudian kupon putih dengan alibi sebagai mata pencaharian studi kasus putusan nomor 1211/Pid.B/2017/PN JKT.SEL sudah tepat berdasarkan fakta–fakta hukum yang terjadi pada saat persidangan baik dari keterangan saksi–saksi, keterangan para terdakwa, alat bukti, maupun barang bukti. Dan juga di dasarkan pada pertimbangan hakim yang memberikan putusan menggunakan dakwaan kedua yaitu Pasal 303 ayat (1) ke-2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang sudah sesuai dengan perbuatan para pelaku yang memenuhi unsur tindak Pidana Perjudian itu sendiri, yaitu Unsur barang siapa, tanpa ijin dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk permainan judi dan menjadikannya sebagai mata pencaharian atau dengan sengaja turut serta dalam suatu perusahaan untuk itu. Adapun dalam pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tindak pidana perjudian kupon putih dengan alibi sebagai mata pencaharian studi kasus putusan nomor 1211/Pid.B/2017/PN JKT.SEL yang mana oleh majelis Hakim dipidana penjara 7 (tujuh) bulan untuk terdakwa Nelson Siahaan karena telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana perjudian pada Pasal 303 ayat (1) ke-2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Berbeda dengan tuntutan Penuntut Umum yang memberikan tutntutan pidana dengan yakni 10 (sepuluh) bulan pidana pernjara karena bersalah melakukan tindak pidana perjudian sebagaimana yang diatur dalam pasal Pasal 303 ayat (1) ke-2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Seharusnya terdakwa mendapatkan hukuman sesuai yang diatur dalam Pasal tersebut tetapi karena berbagai pertimbangan hukum oleh hakim lebih memberikan kesempatan terhadap terdakwa untuk bisa memperbaiki diri agar kiranya pelaku tidak lagi mengulangi perbuatan yang dapat melanggar hukum. Lebih lanjut jenis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian hukum ini adalah Data Sekunder yaitu merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sekunder juga diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan dan studi dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti oleh penulis. Dan juga bahan hukum primer, yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Amandemen Ke- 4 (empat), Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 jo Undang-Undang Nomor 73 Tahun 1958 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian, Undang- Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1981 tentang Pelaksanaan Penertiban Perjudian