Anda di halaman 1dari 6

A.

Gatot Subroto - Rela berkorban untuk kepentingan


bersama
Lahir : 10 Okt 1909, di Kab. Banyumas
Bentuk penghargaan lain, berupa
Wafat : 11 Juni 1962, di Jakarta
Monumen Jendral Gatot Subroto di
(dimakamkan di Ungaran, Semarang, Jawa
Purwokerto, Jawa Tengah.
Tengah)
B. Syarif Kasim
Pendidikan :
Lahir : 1 Desember 1893, di Siak Sri Indra
- Europeesche Lagere School (ELS)
Pura – Riau
- Holands Inlandse School (HIS)
- Sekolah militer, Magelang (1923) Wafat : 23 April 1968 di Rumbai,
- PETA Pekanbaru Riau
- TKR
Setelah ayahnya wafatr, dia menjadi
Peran : sultan Kerajaan Siak Indrapura, yang saat
itu baru berusia 16 tahun. Karena beliau
- Menjadi tentara TKR untuk
belum cukup umur dan sedang
berjuang mempertahankan
menempuh pendidkan di Batavia, maka
kmerdekaan. Saat pertempuran
dia baru dinobatkan tanggal 13 Maret
Ambarawa, berhasil
1915 dengan gelar sultan Asyaidis Syarif
mengepung dan membuat
Kasim Sani Abdul Jalil Syaifuddin.
tentara sekutu kesulitan
menghadapi tentara republik. Peran :
- Terlibat dalam operasi militer
- Memberikan dukungan dan
penumpasan DI/TII Sulawesi
kesetiaan terhadap pemerinah
Selatan bersama pasukan
Indonesia
KGSS, tahun 1952
- Membentuk Komite Nasional
- Mengatasi masalah
Indonesia dia Siak
pemberontakan PRRI-Permesta
- Menolak bekerja sama dengan
di Sumatra dan Sulawesi.
Belanda walaupun hadiahnya
- Menumpas pemberontakan
mendapatkan jabatan
PKI Madiun tahun 1948
- Membentuk TKR dan Barisan
- Aktif dalam mempertahankan
Pemuda di Siak
NKRI dari agresi militer Belanda I
- Menyerahkan 30% harta kekayaan
dan II
kepada Presiden di Yogyakarta
Nilai-nilai perjuangan : demi kepentingan perjuangan

- Menjunjung tinggi persatuan Nilai-nilai perjuangan :


dan kesatuan
- Dermawan
- Semangat patriotisme
- Mendukung kemerdekaan
dan nasionalisme
- Senang membantu
- Mendirikan fasilitas pendidikan agama dan budaya, nilai moral dan
- Bertanggung jawab tingkah laku.

Bentuk penghargaan : Peran :

Mengabdikan nama beliau pada bandara - Membentuk cabang PSII di Palopo


internasional di Pekanbaru dari yang - Mengikuti kongres PSII di pulau
awalnya bandar udara simpang tiga Jawa
menjadi dengan nama Sultan Syarif Kasim - Melakukan mobilisasi terhadap
II. pemuda
- Memberikan doktrin perjuangan
Bandara ini juga merupakan tempat
kepada pemuda
pendarataan perdana beliau dan
- Mengorbankan dirinya dari
meresmikannya pada tahun 1943
cengkraman penjajah
bersama permaisuri Tengku Agung
sultanah Latifah dan pembesar Nilai-nilai perjuangan :
pemerintah Belanda.
- Pantang menyerah (beliau pernah
Fakta unik : masuk penjara berkali-kali)
- Mencintai tanah air Indonesia
- Sumbangan 13 juta gulden
(tidak pernah mengecap
untuk pemerintah Indonesia
pendidikan barat)
- Kisah cintanya dengan
- Berbakti kepada negara
Ratu Wilhelmina
(membangkitkan mobilisasi para
- Berhasil membujuk raja-raja
pemuda sehingga membuat
di Sumatera Timur
tentara NICA kewalahan. Tetapi
beliau berhasil ditangkap di
C. Opu Daeng Risaju
Lantoro dan beliau dipaksa
Lahir : tahun 1880 di Palopo, berjalan kaki ke Watampone yang
Sulawesi Selatan (berasal dari jaranya 40 Km. Hal tsb membuat
Kerajaan Luwu) beliau mengalami tuli hingga akhir
hayat.
Wafat : 10 Februari 1964, di Sulawesi
Selatan Beliau mendapat gelar pahlawan nasional
pada tahun 2006 dan dijuluki sebagai
Nama kecil : Famaijah “Sang Macan Betina dari Timur”
Orang tua : Opu Daeng Mawellu dan
Muhammad Abdullah to Barengseng
D. Ismail Marzuki
Nama Opu menunjukan gelar bangsawan
di kerajaan Luwu. Beliau tidak pernah Lahir : 11 Mei 1914, Jakarta
mendapat pendidikan formal, tetapi
Wafat : 25 Mei 1958 (dimakamkan di
beliau sudah banyak belajar tentang ilmu
Taman Pemakaman Umum)
Tahun 1923, ismail bergabung dalam E. Depati Amir
perkumpulan musik Lief Java yang
sebelumnya bernama Rukun Anggawe Lahir : 1805, Mendara, Bangka
Santoso. Wafat : 28 Sept 1869
Beliau juga tergabung dalam orkes radio Seorang putra bangsawan dari Bangka
pada Hoso Kanri Kyoku hingga namanya yang bernama Depati Bahrin. Depati Amir
menjadi Radio Republik Indonesia. Ia pernah memimpin masyaraat menumpas
berhasil menciptakan sebuah lagu untuk perompak di perairan Bangka
pemilu dan disiarkan pertama kali pada
pemilu 1955. Tahun 1830, beliau diangkat menjadi
depati.
Penghargaan :
Peran :
- 17 Agustus 1961,
mendapat Piagam Melawan penjajah Belanda di Bangka
Wijayakusuma yang memiliki kepentingan pada kegiatan
- 10 Nov 1968, mengabadikan tambang timah. Beliau mengajukan
nama Ismail Marzuki untuk tuntutan kepada perusahaan Belanda dan
mengganti nama Taman Raden tuntutan itu terdengar oleh Residen
Saleh Belanda yang bernama F. Van Olden.
- 10 Nov 2004, mendapat
Tetapi karena perlawanannya merugikan,
gelar pahlawan nasional
pada 7 Januari 1851, beliau ditangkap
- 9 Maret 2017, mendapat
oleh 7 orang panglima dan 36 pasukannya
anugerah komponis Indonesia
yang disuap. Tanggal 11 Feb 1851 beliau
Peran : diasingkan ke Air Mata, Kota Lama,
Kupang, NTT.
- Menciptakan lagu yang
membangkitkan rasa kebangsaan Namanya diabadikan menjadi nama
dan semangat nasionalisme bandara dan stadion di Bangka. Pada 8
dalam memperjuangkan Nov 2018, beliau mendapat gelar
kemerdekaan Indonesia (cth ; pahlawan nasional.
Gugur Bunga dan Rayuan Pulau
Nilai-nilai :
Kelapa)
- Pada masa penjajahan Jepang, - Memiliki tekad, semangat, tulus
Ismail melakukan pelawanan dan ikhlas
melalui lagu (cth ; Bisikan Tanah - Berpendirian teguh
Air dan Indonesia Tanah
Pusaka)

Nilai-nilai : F. Sri Sultan Hamengkubowono IX

- Rasa nasionalisme yang tinggi Lahir : 12 April 1912


- Menanamkan semangat
kebangsaan melalui nada dan
irama yang merupakan
bakatnya
Wafat : 2 Okt 1988 di Washington, DC, AS - Rela berkorban

Beliau lahir dengan nama Bendoro Raden


G. Alex Kawilarang
Mas Dorodjatun di Ngasem. Dia adalah
putra dari Sri Sultan Hamengkubowono Lahir : 23 Feb 1920
VIII dan Raden Ajeng Kustilah.
Wafat : 6 Juni 2000
Pendidikan :
Orang Tua : Alexander Herman Hermanus
- HIS (Yogyakarta) Kawilarang (seorang mayor KNIL) dan
- MULO (Semarang) Nelly Betsy Mogot.
- AMS (Bandung)
Pendidikan :
- Rijkuniversiteit tahun 1930-
- ELS (mula-mula di Tjandi,
an Peran :
Semarang dan Tjimahi Jawa Barat)
- Menjadi gubernur DI Yogyakarta - HBS Bandung
- Menjadi menteri dalam negeri - Korps Pendidikan
(1945-49), menteri Perwira Cadangan KNIL
pertahanan - Akademik Militer Kerajaan
(1949-51), menteri koordinator
pembangunan dan pariwisata Karir :
(1966) serta menteri - Komandan Pleton Kadet KNIL di
perekonomian industri (1966-73) Magelang (1941-1942)
- Menjadi donatur - 11 Des 1945 menjadi perwira
perjuangan kemerdekaan penghubung dengan pasukan
- Menjadi salah satu delegasi Inggris di Jakarta (mayor)
diplomatik “indonesia, termasuk - Januari 1946, menjadi kepala staf
di KMB resimen infanteri bogor divisi II
- Menolak bekerja sama dengan Jawa Barat (letkol)
Belanda sealam agresi militer - Agustus 1946-1947 menjadi
1 komandan Brigade
- Ikut berperan dalam II/Suryakencana – divisi Siliwangi di
serangan umum 1 Maret Sukabumi, Bogor dan Cianjur.
1949 - 1948-1948 menjadi komandan
- Menjabat pertahanan Brigade I divisi Siliwangi di
- 1940 – 1988, menjadi Sultan Yogyakarta
Yogyakarta (dinobatkan tanggal - 28 Nov 1948 menjadi komandan
18 Maret 1940) sub teritorium VII/Tapanuli
- 1973 – 1978, menjadi - 1 Januari 1949 menjadi wakil
Wakapres kedua gubernur militer PDRI wilayah
- Menjadi perintis gerakan Tapanuli dan Sumatera Timur
pramuka nasional

Nilai-nilai :

- Jiwa nasionalisme dan patriotisme


- 28 Des 1949 menjadi gubernur - Tahun 1973, terpilih menjadi
militer wilayah Aceh dan anggota parlemen Papua dan
Sumatera Utara. pemilihan MPR
- 21 Feb 1950, menjadi - Tahun 1977, diangkat menjadi
panglima tentara dan Dewan Pertimbangan Agung
teritorium 1/bukit barisan
- 1951 -1956 menjadi panglima
komando tentara dan Penghargaan :
territorium VII/Indonesia
- 15 April 1950 menjadi - Diabadikan pada nama kapal TNI,
panglima operasi pasukan yaitu KRI Frans Kaisiepo 368
ekspedisi. - Bandar udara di Pulau Biak
- Penumpasan Andi Azis di Makassar, - Mendapat Bintang Maha Putra Adi
RMS dan DI/TII Kahar Muzakkar. Pradana kelas 2
- Diabadikan dalam uang 10rb emisi
2016.
Nilai-nilai :
Nilai-nilai :
- Pantang menyerah
- Berdedikasi tinggi - Kegigihan dan pantang menyerah
- Tegas - Kukuh pada nilai yang dijunjung
- Tak kenal kompromi - Jiwa nasionalisme yang tinggi

H. Frans Kaisiepo I. Soeharto

Lahir : 10 Okt 1921, di pulau Biak Lahir : 8 Juni 1921, di Kemusuk,


Yogyakarta
Wafat : 10 April 1979, di Jayapura
Wafat : 27 Januari 2008
Merupakan politikus asal Papua dan
nasionalis Indonesia Orang tua : Kertosudiro dan Sukirah

Peran : Tempat lahirnya kini menjadi museum


yang diberi nama Museum Soeharto
- Orang pertama yang mengibarkan
bendera merah putih di Papua 26 Desember 1947, beliau menikah
dan menyanyikan lagu Indonesia dengan Siti dan dikaruniai 6 orang anak.
Raya pada tanggal 31 Agustus
Pendidikan :
1945
- Menentang Belanda yang - SD di Tiwir, Yogyakarta,
hendak menggabungkan Papua Wuryantoro dan Solo (1929-1934)
dan Maluku - SMP dan Sekolah Agama, Wonogiri
- Tahun 1946, beliau mendirikan dan Yogyakarta (1935-1939)
Partai Indonesia Merdeka di
Biak
- Masuk KNIL dan Mengikuti berhasil menemukan lokasi
Pendidikan Dasar Militer di pembuangan jenazah para
Gombong, Jateng (1 Juni perwira TNI-AD
1940) - 27 Maret 1968, menjadi presiden
- Sekolah Kader di Gombong kedua RI, mengundurkan diri pada
(2 Desember 1940) 21 Mei 1998
- Masuk Kepolisian Jepang
Keibuho (Mei 1943) Nilai-nilai :
- SSKAD, Bandung (1959-1960) - Pemimpin yang serius berusaha
Peran : memakmurkan masyarakat
walaupun dituai banyak kritik
- Menjadi sersan tentara KNIL - Rela berkorban
- Komandan PETA - Mengutamakan kepentingan
- Komandan resimen rakyat
dengan pangkat mayor - Berjiwa besar
- Komandan batalion - Ikhlas
dengan pangkat letkol
- Tahun 1965, terlibat dalam
operasi penumpasan G-30-S/PKI
dan

Anda mungkin juga menyukai